You are on page 1of 77

Penyakit Terbawa Benih

Coba saudara Diskusikan?

Apa itu Patogen ?


Apa itu Penyakit?
Apa itu Benih ?
 Patogen : Organisme atau struktur penyebab
penyakit
 Penyakit : Gangguan fisiologis yang
berlangsung terus menerus dan disebabkan
faktor primer
 Benih : Struktur perbanyakan tanaman yang
berasal dari benih atau dari hasil perbanyakan
vegetatif.
Istilah
 Seed born pathogen: setiap penyebab infeksi yang
berasosiasi dengan benih dan mempunyai potensi
untuk menyebabkan penyakit (Cendawan, Bakteri,
Virus, Nematoda)
 Seed born disease: suatu penyakit dimana patogen
penyebabnya terbawa di permukaan, di dalam
atau bersama benih; sehingga akan terlihat gejala
penyakitnya dan benih nyata terserang penyakit.
Istilah
 Seed-borne (terbawa benih) : dipermukaan dan dalam
jaringan benih atau terbawa bebas bersama benih
 Seed transmission (tertular melalui benih) : dari benih
ke tanaman berikut yang berasal dari benih tersebut
 Penyakit benih ini dapat menyebabkan kerusakan dalam bentuk
perubahan warna, bentuk, nekrose, penurunan
daya kecambah, dan mengurangi nilai biji (benih).
 Penyebab utama kerusakan pada benih adalah jamur, bakteri,
dan virus (patogen).
 Benih dapat diserang patogen sebelum biji (benih)
berkecambah (pre emergence damping off), sedang apabila
menyerang setelah muncul kecambah disebut post emergence
damping off.
PERLU DIPERHATIKAN !
1. Patogen dapat menimbulkan penyakit pada benih itu sendiri,
pada waktu berkecambah, tanaman masih muda atau pada
waktu tanaman menjelang panen.
2. Patogen dapat menjadi sumber infeksi untuk tanaman lain
3. Patogen dapat merupakan sumber penyakit bagi
pertanaman pada musim-musim selanjutnya.
4. Patogen dapat terbawa benih dalam jarak yang jauh.
5. Patogen yang terbawa benih kemungkinan besar lebih banyak
menimbulkan kerugian di daerah baru daripada derah asal
Apa Saja Kerugian
Akibat Penyakit
Terbawa Benih ?
Kerugian akibat penyakit benih
Berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan terhadap: Aspergillus

1. Benih sewaktu disimpan, terutama


cendawan gudang. Contoh:
Aspergillus, Penicillium
2. Kecambah sewaktu benih ditanam;
gagalnya perkecambahan
Contoh:(Culvularia sp.,Fusarium
sp.)atau busuk kecambah/bercak-
bercak (Alternaria sp.)
3. Tanaman yang tumbuh dari benih
terinfeksi
Kerusakan dan kerugian akibat patogen
terbawa benih
 Penurunan vigor bibit, Pertumbuhan bibit abnormal,
 Kerusakan dan gangguan fisiologis pada berbagai tahap
pertumbuhan tanaman, masa panen dan gangguan di tempat
penyimpanan
 Menurunkan daya kecambah, Meningkatkan kematian bibit /
tanaman muda
 Meningkatkan perkembangan penyakit di lapangan
 Benih sebagai pembawa suatu patogen baru atau strain patogen
baru ke suatu tempat sehingga akan menimbulkan ledakan suatu
penyakit (outbreak) di tempat tersebut
 Benih yang terinfeksi atau membawa patogen sering
terkontaminasi oleh toksin (seperti mikotoksin) yang dihasilkan
patogen tersebut. Toksin tersebut akan merubah nilai nutrisi
benih tersebut
Kerugian akibat penyakit benih
 Penyakit terbawa benih berpengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap kualitas benih komersial.
 Patogen terbawa benih tanaman menyebabkan kehilangan
hasil dan menurunkan kualitas produksi.
 Penyakit terbawa benih juga berdampak pada pengujian
mutu benih dilaboratorium seperti rendahnya daya
berkecambah benih akibat infeksi benih maupun
kecambah selama masa pengujian.
 Patogen terbawa benih juga dapat menurunkan kualitas
benih selama masa penyimpanan.
Contoh ledakan OPT
terkait benih tanaman
 Bakteri kanker pada tomat
(Corynebacterium michiganense) dari USA C.michiganense
masuk ke Inggris via benih yang diimpor
1942 dan menyebar ke Irlandia 1947
 Akar gada (Plasmodiophora brassicae) pada
kubis-kubisan di Indonesia sejak
pertengahan abad 20 tersebar dari
Sumatera bagian utara ke Jawa (Cipanas,
Lembang) P. brassicae
 Cacar daun teh (Exobasidium vexans)
diduga dari Srilangka menyebar ke
Indonesia dan menghancurkan tanaman
the sejak pertengahan abad 20
E. vexans
Kasus Patogen dan Penyakit Terbawa Benih
di Indonesia
 Cacar daun teh (Exobasidium vexans)
 Akar gada (Plasmodiophora brassicae)
 Bunchy Top pada pisang
 Antraknosa cabai (Colletotrichum capsici)
 Antraknosa kedelai (C. truncatum)
 Hawar daun (Helminthosporium spp) pada jagung
 Nematoda sista kuning (Globodera sp) pada kentang
 Phoma lingam pada kubis di Tawangmangu
 Nekrosa (Phoma sp) pada tomat di Kuningan
Akar Gada

Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno


Kasus Patogen dan Penyakit Terbawa Benih
di Indonesia
 Antraknosa pada
Cucurbitacea

Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno


Black Rot of Crucifers
(Xanthomonas campestris pv. campestris)

Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno


Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
 Gejala pada benih kedelai
yang berasosiasi dengan
virus:
 Soybean Mosaic virus (SMV)
 Bean Pod Mottle virus
(BPMV)
 Tobacco Streak virus (TSV)

Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno


Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Lokasi Patogen pada Benih

Kontaminasi • Dipermukaan benih

Di dalam • Melalui proses infeksi


Jaringan Benih • Patogen mapan dan bertahan

• Patogen pada sisa tanaman,butiran


Terbawa bebas tanah
bersama benih • Struktur khusus
Kontaminasi
 Infestasi atau kontaminasi pada permukaan kulit biji
 Terbawa sebagai propagul (exp.sklerotium), melalui sisa
tanaman yang terinfeksi atau butiran tanah yang terinfestasi
 Terjadi ketika panen, atau pasca panen
Infeksi Patogen pada Jarngan Benih
 Langsung terjadi dari jaringan tanaman induk
 Penularan dari luar (infeksi sistemik melalui stigma, infeksi
melalui dinding ovari dan kulit biji, infeksi melalui tangkai
bunga dan buah)
Mekanisme infeksi patogen pada benih
Hubungan antara patogen dan benih
 INFECTED : Patogen terbawa secara internal dan
berada di dalam jaringan benih
 INFESTED: Patogen terbawa sebagai kontaminan
pada permukaan benih
Pemindahan Patogen Lewat Benih
Patogen yang terbawa biji pada prinsipnya dapat
dibedakan;
 Biji yang terinfeksi (infected), patogen yg.menginfeksi
biji mengadakan penetrasi pada jaringan atau biji atau
dapat juga menetap dalam bentuk istirahat
 Biji yang mengalami kontaminasi (infested), patogen
biasanya terjadi di permukaan biji
 Biji tercampur dengan jaringan tanaman yang
terinfeksi patogen
Pola hubungan patogen terbawa benih dan
penyebaran di lapang
 Patogen terbawa benih dan tertular melalui benih
 Patogen terbawa benih bersifat tular benih dan tular tanah
 Patogen terbawa benih bersifat tular benih dan tersebar
melalui udara
 Patogen bersifat tular benih dan tular serangga
 Patogen bersifat tular benih dan tular nematoda
Kelompok Patogen Terbawa dan Tertular
Benih

Cendawan
Bakteri
Virus
Nematoda
Cendawan Patogen Terbawa Benih
 Kelompok terbesar patogen
terbawa dan tertular benih. Sebagian
besar penyakit tanaman disebabkan
oleh cendawan.
 Sering menimbulkan gejala busuk
benih, rebah kecambah, busuk akar dan
batang, hangus, hawar daun
 Sebagian menunjukan gejala khas dan
sebagaian besar tidak menunjukan
gejala pada benih
 Terbawa benih dalam bentuk spora
dorman seperti chlamidospore dan
oospora, struktur sklerotia
Cendawan Patogen Terbawa Benih
 Morfologi
Multiselular (banyak sel), eukariotik (berinti sejati),
berbentuk benang(filamen). Hifa membetuk miselium.
Dibentuk struktur spora dan penyangga spora .
 Cara infeksi
Secara aktif menembus sel/jaringan tanaman, atau
melalui luka, lubang alami tanaman, dan bantuan
serangga
Cendawan Patogen Terbawa Benih
 Struktur bertahan
Spora bertahan (dorman) seperti klamidospora,
oospora, sklerotia
 Penyebaran
Melalui angin, air, benih, bahan perbanyakan vegetatif,
tanah dan lain lain
 Gejala yang ditimbulkan
Bercak daun, hawar, klorosis, layu pembuluh, busuk
akar,
 Tanda penyakit berupa struktur seperti spora, hifa,
tubuh buah
Cendawan Patogen Terbawa Benih
 Umumnya perkembangannya lambat
 Dapat terjadi pada suhu udara yang lebih luas batas
batasnya.
 Beberapa Cendawan telah diketahui menyerang biji
bijian seperti: Padi, Jagung, Sorghum, Kacang kacangan
 Genus yang penting: Fusarium, Helminthosporium,
Alternaria, Cladosporium, Aspergillus, Phoma,
Cephalothecum, Ophiobolus, Stenphyllium, Rhizopus
dan Penicilium.
Cendawan Patogen Terbawa Benih
Penicillium sp:
 Mematikan embrio
 Menimbulkan perubahan warna pada biji
 Perubahan biokimia
 Menghasilkan racun bagi manusia & hewan
Aspergillus sp
 Dapat meluas di permukaan biji
 Dapat mematikan embrio
 Menghasilkan racun terhadap manusia dan hewan.
Cladosporium
 Cendawan lapangan (field fungi): sebelum panen &
bersifat parasit (mis: Alternaria, Curvularia,
Drechslera, Fusarium, Cercospora
 Cendawan simpanan: (storage fungi): di penyimpanan
bersifat saprofit/parasit fakultatif (mis: Penicillium,
Aspergillus, Chaetomium).
 Cendawan Lapangan:
1. Menyerang biji biji prapanen/pada waktu panen
2. Sebagian besar tidak memproduksi toksin, dan tidak
begitu berperan terhadap kerusakan biji yang
disimpan

 Cendawan pasca panen:


1. Menyerang biji bijian terutama selama penyimpanan
2. Sebagian besar dapat tumbuh pada substrat dengan
tekanan osmosis tinggi dan memproduksi toksin.
Terjadinya Infeksi Dan Kontaminasi Pada
Biji-biji Yang Disimpan
 Satu patogen dengan patogen lain berbeda, contoh:
ada 3 patogen lewat biji yang menyebabkan infeksi
sistemik pada Barley berbeda dalam
perkembangannya & infeksinya.
 Ustilago nuda (loose smut) infeksi pada bunga, menetap
sebagai hifa dorman dlm embrio
 U.hordei (covered smut), patogen kontaminan pada
permukaan dari lapisan kulit bagian luar
 Drechslera graminae (barly leaf stripe) , patogen
menetap sebagai hifa dorman di dalam lapisan kulit
bag luar.
Bakteri Patogen Terbawa Benih
 Organisme prokariotik
 Sering menimbulkan penyakit busuk benih, layu, busuk
basah, busuk pada pangkal batang, hawar, pustule
Bakteri Patogen Terbawa Benih
 Morfologi
 Terdiri satu sel, prokariotik, Berbentuk batang, dinding
sel terbungkus kapsul, mempunyai flagela (sejenis ekor
untuk bergerak)
 Gejala yang ditimbulkan
 Busuk lunak berlendir, bercak daun, hawar daun, busuk
batang, busuk buah, busuk biji dan umbi, kanker,
kanker batang, layu pembuluh
Bakteri Patogen Terbawa Benih
 Tanda penyakit
 Lendir (Bacterial ooze) pada bagian tanaman
yang menunjukan gejala
 Cara infeksi
 Melalui luka, lubang alami tanaman (seperti
stomata, sel lenti , hidatoda) dan serangga
vektor
 Kelompok bakteri tumbuhan
 Genus Clavibacter, Erwinia, Pseudomonas,
Xanthomonas dan Streptomyces
Bakteri Patogen Terbawa Benih
 Beberapa bakteri terbawa benih:
 Padi : (Xanthomonas oryzae), gejala: mati kecambah,
leaf blight dan bertahan dalam endosperm
 Jagung : (Erwinia carotovora), gejala: busuk batang &
pembungaan
 Kedelai : (Pseudomonas glycine), gejala: Bacterial blight;
P. solanacearum, gejala layu bakteri ; Xanthomonas
phaseoli, gejala pustul bakteri
 Kubis : (X.campestris), gejala busuk hitam
 Tomat : (Corynebacterium michiganense), gejala: kanker
pada berbagai bagian tanaman (soil born); P.punctulans,
gejala bercak daun bakteri; X.vesicatoria gejala bercak
hitam.
Bacterial Canker Symptoms
Bacterial Spot Symptoms
Bacterial Speck Symptoms

Spots smaller, more shallow


Bacterial Blight symptoms
Cercospora Blight symptoms
Alternaria Blight symptoms
Secara umum Gejala penyakit yang
disebabkan oleh bakteri:
 1. Penyakit bercak: penyakit hawar daun disebabkan oleh P.
syringae;
 2. Penyakit Layu bakteri disebabkan Ralstonia solanacearum
 3. Penyakit busuk pada sayuran: Erwinia carotovora
Virus Terbawa Benih
 Sekitar 20 % virus tumbuhan yang diketahui terbawa dan
tertular melalui benih
 Virus terbawa benih terjadi terutama jika tanaman induk
terinfeksi secara sistemik pada saat pembungaan dan
proses pembuahan (bisa melalui serbuk sari terinfeksi)
Virus Terbawa Benih
 Morfologi
Virus bukan sebagai mahluk hidup karena tidak dapat
melakukan metabolisme, tetapi virus mempunyai ciri
mahluk hidup karena virus mampu melakukan
perbanyakan (berkembang biak) dan mempunyai
struktur asam nukleat.
 Reproduksi
Sebagai Parasit obligat, virus harus “memelihara” sel
tanaman agar tetap hidup, dan “bereproduksi” secara
replikasi.
 Tempat bertahan
Jaringan tanaman hidup, vektor dan benih
Virus Terbawa Benih
 Gejala yang ditimbulkan
Menguning, mosaik, bercak, kerdil, perubahan
warna
 Tanda penyakit
Hanya bisa dilihat melalui mikroskop elektron.
 Penyebaran dan Penularan
Perbanyakan vegetatif, benih, serbuk sari,
serangga, tungau, nematoda, cendawan, tali
putri, secara mekanik dengan sap (cairan
perasan tanaman sakit yang mengandung
virus).
Tomato Mosaic Virus symptoms
Virus Terbawa Benih
 Karena kontaminasi pada kulit biji; Ex: TMV pada biji
tomat; awalnya melekat pd kulit biji, dan setelah
berkecambah virus menyerang
 Virus terdapat pada jaringan embrio melalui
ovari/serbuk sari, mis.Virus kentang. Sehingga perlu
dilakukan pengujian 2 generasi secara vegetatif karena
virus terlihatnya lambat
Nematoda Parasit Terbawa Benih
 Kelompok hewan yang mirip dengan cacing, membutuhkan
lapisan film untuk aktivitas dan mobilitas
 Nematoda pathogen dicirikan dengan stilet
 Menyebabkan puru akar, bintil, gejala menguning pada
daun,
 Genus yang sering terbawa benih adalah Anguina,
Aphelenchoides, Ditylenchus, Heterodera,
Rhadinaphelenchus
Nematoda Parasit Terbawa Benih
 Morfologi
 Kelompok hewan yang berbentuk cacing ( mikroskopis),panjang
300-1000 μm dan diameter 15-35 μm, transparan dan tidak
bersegmen. Pada bagian mulut terdapat stilet dan berfungsi
sebagai alat untuk menusuk dan menghisap makanan dari sel- sel
inang.
 Reproduksi
 secara kawin (amfimiktik) atau tanpa kawin (partenogenetik).
Nematoda betina dewasa menghasilkan telur.
Nematoda Parasit Terbawa Benih
 Tempat bertahan
 Telur dan larva dapat bertahan di tanah, tapi juga
dalam jaringan tanaman dan benih. Hidup di dalam
jaringan tanaman (endoparasit) atau dipermukaan
jaringan tanaman (ektoparasit)
 Gejala yang ditimbulkan
 Kerdil, klorosa, lesio pada akar, membentuk puru akar
 Penyebaran
 Menyebar secara aktif atau secara pasif terbawa tanah,
air, angin, benih, bahan perbanyakan vegetatif, alat-alat
pertanian.
Nematoda Parasit Terbawa Benih
Seed gall nematodes (Anguina tritici) pada
gandum

 Dapat bertahan hingga 38 tahun


Nematoda Sista Kentang (Globodera Spp.)
Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.)
Nematoda Daun Dan Tunas
(Aphelenchoides)
Ditylenchus spp
Cara Deteksi Patogen terbawa Benih
 Deteksi cendawan
terbawa benih
 Metode Blotter (inkubasi)
 Pertumbuhan rantai
konidia Alternaria tenuis
pada benih padi
Uji Kesehatan Benih
 Untuk mengetahui adanya inokulum yang patogenik,
sehingga dapat ditentukan kondisi kesehatan dari
kelompok benih, karena faktor kesehatan merupakan
faktor penentu nilai lapangan dari benih
 Mempelajari penyebab dari abnormalitas dari
kecambah dalam uji daya kecambah.
Kenapa pengujian benih penting?
 Penyakit pada benih dapat mengganggu perkecambahan
dan pertumbuhan benih dengan demikian dapat
merugikan kualitas dan kuantitas hasil
 Benih dapat menjadi pengantar baik hama dan penyakit ke
daerah lain dimana hama dan penyakit itu tidak ada
sebelumnya.
Tujuan Pengujian Kesehatan Benih
 Karantina terutama dalam usaha mencegah masuknya penyakit
baru dari negara lain, mencegah meluasnya penyakit di dalam
negeri dan negara lain
 Sertifikasi benih dalam usaha menghilangkan atau memgurangi
patogen yang terbawa benih
 Untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan tanaman di
pesemaian maupun di lapang
Tujuan Pengujian Kesehatan Benih
 Mengevaluasi kualitas biji yang akan disimpan untuk keperluan
kosumsi atau untuk penanaman
 Untuk mengetahui perlu tidaknya dilakukan perawatan benih
sebelum diadakan penanaman atau penyimpanan benih
 Mengevaluasi efek fungisida untuk keperluan perwatan benih
 Mengadakan survey patogen yang terbawa benih sehingga
dapat diketahui penyebaran patogen terutama yg dapat
menginfeksi & menginfestasi biji
Contoh penyakit benih hortikultura

You might also like