You are on page 1of 92

OPTIMASI KINERJA PEMINDAHAN TANAH

MEKANIS UNTUK PEKERJAAN JALAN


MENGGUNAKAN
PROGRAM LINEAR DARI TINJAUAN MUATAN DAN
MATCH FACTOR

TESIS

AGUS HARMOKO
55716120012

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020
OPTIMASI KINERJA PEMINDAHAN TANAH
MEKANIS UNTUK PEKERJAAN JALAN
MENGGUNAKAN
PROGRAM LINEAR DARI TINJAUAN MUATAN DAN
MATCH FACTOR

TESIS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pascasarjana Program
Studi Magister Teknik Sipil

AGUS HARMOKO
55716120012

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020
ABSTRACT

Name : Agus Harmoko


NIM : 55716120012
Study Program : Construction Management
Title : OPTIMIZATION OF MECHANICAL EARTH MOVING
PERFORMANCE FOR ROAD WORKS USING LINEAR
PROGRAMS BY LOAD REVIEW AND MATCH
FACOTRS
Counsellor : Dr. Sawarni Hasibuan, M.T.

The coal business in Indonesia has increased 25% for domestic and 5% for exports in
2018. It triggered the growth of coal haul road infrastructure development. The one of
coal haul road works is earthmoving toward filling works. The barrier almost to face are
limited resources and expensive equipment cost. Therefore, this research is needed to
solve these problems. This research discusses the operational analysis of earthmoving
works on coal haul road projects based on load review and match factor. The method
used is a case study of a coal haul road project in the Central Kalimantan using Linear
Programming (Solver and WINQSB) to obtain cost-performance minimizing based on
equipment requirements. The novelty in this research is to optimizing the number and
duration use of excavators. The results showed that to complete earthmoving works,
excavator requires is 1PC400, 1PC300, 1PC200 and 6 articulated dump truck/ADT. The
cost optimization obtained from each cost scheme is 2% for the rental scheme and 1% for
the ownership scheme. The optimum efficiency is obtained by using combination of rental
and ownership schemes with a composition of 1PC400, 1PC300, 1PC200 with ownership
scheme and 6ADT with a rental scheme then it able to achieve efficiency of 5%.

Key words: Coal Haul Road, Equipment Cost, Linear Programming, WINQSB

i UNIVERSITAS MERCU BUANA


ABSTRAK

Nama : Agus Harmoko


NIM : 55716120012
Program Studi : Manajemen Konstruksi
Judul : OPTIMASI KINERJA PEMINDAHAN TANAH
MEKANIS UNTUK PEKERJAAN JALAN
MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR DARI
TINJAUAN MUATAN DAN MATCH FACTOR
Dosen Pembimbing : Dr. Sawarni Hasibuan, M.T.

Bisnis batubara di Indonesia mengalami peningkatan produksi domestik sebesar 25% dan
5% untuk ekspor tahun 2018. Peningkatan tersebut memicu tumbuhnya pembangunan
infrastruktur jalan angkut batubara. Salah satu pekerjaan proyek jalan angkut batubara
adalah pengangkutan material tanah untuk pekerjaan timbunan jalan. Kendala yang sering
ditemui terbatasnya sumber daya dan mahalnya biaya peralatan. Oleh sebab itu
diperlukan penelitian untuk menjawab permasalahan tersebut. Penelitian ini membahas
analisa operasional pekerjaan pemindahan tanah proyek jalan angkut batubara
berdasarkan tinjauan muatan dan match factor. Metode yang digunakan adalah studi
kasus proyek jalan angkut batubara di Kalimantan Tengah dengan menggunakan software
Linear Programming (Solver dan WINQSB) untuk memeroleh minimasi kinerja proyek
berdasarkan biaya dan kebutuhan alat. Keterbaruan dari penelitian ini adalah
mengoptimalkan jumlah penggunaan alat sehingga pengaruh terhadap biaya dan
ketersediaan waktu lebih efektif dan efisien. Alat yang dikaji dari sisi penggunaan
excavator. Hasil penelitian menunjukkan untuk menyelesaikan pekerjaan pemindahan
tanah memerlukan excavator sebanyak 1Unit PC400, 1unit PC300, 1unit PC200 dan alat
articulated dump truck (ADT) sebanyak 6unit. Optimasi biaya alat diperoleh sebesar 2%
untuk skema sewa dan 1% untuk skema kepemilikan. Efisiensi optimum diperoleh
dengan menggunakan kombinasi skema sewa dan kepemilikan dengan komposisi 1unit
PC200, 1unit PC300 dan 1unit PC400 dengan skema kepemilikan, sedangkan untuk ADT
membutuhkan 6unit dengan skema biaya sewa sehingga efisiensi mencapai 5%.

Kata kunci: Jalan Angkut Batubara , Biaya Peralatan, Linear Programming, WINQSB.

ii UNIVERSITAS MERCU BUANA


LEMBAR PENGESAHAN

Judul : OPTIMASI KINERJA PEMINDAHAN TANAH


MEKANIS UNTUK PEKERJAAN JALAN
MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR DARI
TINJAUAN MUATAN DAN MATCH FACTOR
Bentuk Tesis : Penelitian
Nama : Agus Harmoko
NIM : 55716120012
Program : Magister Teknik Sipil
Tanggal : 1 Februari 2020

Mengesahkan
Pembimbing

(Dr. Sawarni Hasibuan, MT)

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi


Magister Teknik Sipil

(Prof. Dr. Ing. Murdik Alaydrus) (Dr. Ir. Budi Susetyo, MT)

iii UNIVERSITAS MERCU BUANA


LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN TESIS

Judul : OPTIMASI KINERJA PEMINDAHAN TANAH


MEKANIS UNTUK PEKERJAAN JALAN
MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR DARI
TINJAUAN MUATAN DAN MATCH FACTOR
Bentuk Tesis : Penelitian
Nama : Agus Harmoko
NIM : 55716120012
Program : Magister Teknik Sipil
Tanggal : 1 Februari 2020

Jakarta, 1 Februari 2020


Mengesahkan

1. Ketua Sidang
Dr. Ir. Budi Susetyo, MT (………….…………………)

2. Penguji
Dr. Mawardi Amin, MT (……...…..…………………)

3. Pembimbing
Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. (……...…..…………………)

iv UNIVERSITAS MERCU BUANA


HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TESIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Mercu Buana, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : Agus Harmoko
NIM : 55716120012
Program Studi : Magister Teknik Sipil
Jenis Karya : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Mercu Buana Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty -
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

OPTIMASI KINERJA PEMINDAHAN TANAH MEKANIS UNTUK


PEKERJAAN JALAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR DARI
TINJAUAN MUATAN DAN MATCH FACTOR

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-exclusive Royalty -Free Right) atas karya saya ini maka Universitas Mercu Buana
berhak menyimpan, mengalihkan media/ format, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan memubilkasikan tesis saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/ pencipta dan pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Jakarta


Pada tanggal: 1 Februari 2020
Yang menyatakan,

Agus Harmoko

v UNIVERSITAS MERCU BUANA


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada hamba untuk menyelesaikan tesis ini yang
berjudul: Optimasi Kinerja Pemindahan Tanah Mekanis untuk Pekerjaan Jalan
menggunakan Program Linear dari Tinjauan Muatan dan Match factor (Studi
Kasus pada Proyek Jalan Angkut Batubara). Tesis ini ditulis dalam rangka
memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Teknik Sipil
pada Program Studi Magister Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Mercu Buana
Jakarta. Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan proses penulisan ini
kepada:
1. Dr. Budi Susetyo, MT selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Mercu Buana.
2. Dr. Sawarni Hasibuan, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu dalam membimbing selama proses penulisan tesis ini.
3. Dr. Mawardi Amin, MT selaku Dosen Penelaah yang telah memberikan
koreksi dan saran pada tesis ini.
4. Keluarga di Temanggung Jawa Tengah yang selalu memberikan doa dan
dukungan selama proses penyusunan penulisan usulan penelitian.
5. Seluruh dosen dan staf administrasi Program Studi Magister Teknik Sipil,
termasuk rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan YME berkenan membalas segala


kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun tesis. Kritik
dan saran yang konstruktif sangat diharapakan dalam pengembangan penelitian
ini.

Jakarta, 1 Februari 2020

Penulis

vi UNIVERSITAS MERCU BUANA


DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT..................................................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN TESIS ........................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TESIS UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................ 7
1.2.1. Identifikasi Masalah ................................................................... 7
1.2.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 8
1.2.3. Batasan Masalah ........................................................................ 8
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9
1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 9
1.4.1. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9
1.4.2. Kegunaan Penelitian .................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 10


2.1. Jalan Tambang ........................................................................................ 10
2.2. Pekerjaan Tanah untuk Timbunan Jalan ................................................. 11
2.3. Waktu Siklus (Cycle Time) ..................................................................... 15
2.4. Pengembangan dan Penyusutan Material terhadap Berat Muatan
Material pada Dump truck ...................................................................... 17
2.4.1. Keadaan Asli (Bank Condition) ................................................. 17
2.4.2. Keadaan Gembur (Loose Condition) ......................................... 18

vii UNIVERSITAS MERCU BUANA


2.4.3. Keadaan Padat (Compact Condition) ......................................... 18
2.5. Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut ............................................. 21
2.6. Keserasian Alati (Match factor) dan Kebutuhan Alat Angkut .............. 24
2.7. Biaya Peralatan ...................................................................................... 27
2.8. Program Linear ...................................................................................... 32
2.9. Research Gap, State of The Art dan Research Novelty .......................... 37
2.9.1. Research Gap ............................................................................. 40
2.9.2. State of The Art .......................................................................... 41
2.9.3. Research Novelty ....................................................................... 42
2.10. Kerangka Penelitian ................................................................................ 42

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 44


3.1. Metode Penelitian ................................................................................... 44
3.2. Jenis dan Desain Penelitian..................................................................... 45
3.3. Proses Penelitian .................................................................................... 46
3.4. Tahapan Penelitian.................................................................................. 47
3.5. Objek Penelitian...................................................................................... 50
3.6. Pengumpulan Data .................................................................................. 51
3.7. Variabel Penelitian.................................................................................. 51
3.8. Instrumen Penelitian ............................................................................... 52
3.9. Teknik Analisis Data .............................................................................. 53
3.10. Analisis Sensitivitas ................................................................................ 56

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 57


4.1. Hasil Analisis ......................................................................................... 57
4.1.1. Evaluasi Kebutuhan Penggunaan Alat Angkut pada
Proyek Pemindahan Tanah dari Tinjauan Muatan dan
Match factor ............................................................................... 57
4.1.2. Optimasi Biaya Pekerjaan Pemindahan Tanah dari Sisi
Analisa Kebutuhan dan Waktu Kerja Alat Berat dengan
Skema Kepemilikan maupun Rental .......................................... 68
4.1.3. Kinerja Biaya Pemindahan Tanah Berdasarkan
Evaluasi Penggunaan Alat Berat yang Digunakan ..................... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 75

viii UNIVERSITAS MERCU BUANA


5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 75
5.2. Saran ....................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 76

LAMPIRAN.................................................................................................................. 79

ix UNIVERSITAS MERCU BUANA


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Standar Cycle Time Alat Muat ............................................................. 17
Tabel 2.2 Swell Factor berdasarkan Tanah dan Batuan....................................... 20
Tabel 2.3 Efisiensi Kerja Alat .............................................................................. 23
Tabel 2.4 Faktor Pengisian Bucket....................................................................... 24
Tabel 2.5 Kapasitas Muatan Dump truck ............................................................. 25
Tabel 2.6 Studi Literatur ...................................................................................... 37
Tabel 2.7 Research Novelty ................................................................................. 42
Tabel 3.1 Situasi yang Relevan untuk Strategi Berbeda ...................................... 44
Tabel 3.2 Variabel Penelitian............................................................................... 52
Tabel 3.3 Input Model Model Optimasi pada Program Linear ............................ 54
Tabel 4.1 Biaya Sewa Unit Alat Excavator (Rp/Jam) ......................................... 60
Tabel 4.2 Biaya ADT (Rp/jam) ........................................................................... 60
Tabel 4.3 Biaya ADT Per Unit PC (Rp/Jam) ....................................................... 61
Tabel 4.4 Constraint Biaya Produksi ................................................................... 61
Tabel 4.5 Constraint Volume Pekerjaan .............................................................. 62
Tabel 4.6 Constraint Durasi Pekerjaan ................................................................ 63
Tabel 4.7 Constraint Jumlah Alat Excavatoe/ PC ............................................... 63
Tabel 4.8 Constraint Produktivitas Excavator/PC............................................... 63
Tabel 4.9 Template Analisis Linear Programming ............................................. 64
Tabel 4.10 Hasil Analisis Kebutuhan Alat PC dan ADT Linear Programming .... 64
Tabel 4.11 Kebutuhan Alat PC dan ADT Per Bulan ............................................. 65
Tabel 4.12 Rekapitulasi Kebutuhan Alat PC dan ADT Per Bulan ........................ 66
Tabel 4.13 Biaya Alat PC dan ADT Per Bulan...................................................... 68
Tabel 4.14 Rekapitulasi Biaya Alat PC dan ADT Per Bulan................................. 70
Tabel 4.15 Biaya Alat PC dan ADT Skema Sewa ................................................. 70
Tabel 4.16 Rincian Biaya Operasional Alat PC dan ADT Per Jam Skema
Kepemilikan ......................................................................................... 71
Tabel 4.17 Biaya Alat PC dan ADT Per Jam Skema Kepemilikan ....................... 72
Tabel 4.18 Total Biaya Alat PC dan ADT Skema Kepemilikan............................ 72
Tabel 4.19 Rekapitulasi Biaya Alat Skema Kepemilikan ...................................... 73
Tabel 4.20 Keputusan Pemilihan Skema Biaya Alat ............................................. 74

x UNIVERSITAS MERCU BUANA


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Produksi Batubara Indonesia .......................................................... 1


Gambar 1.2. Luasan dan Ijin Usaha Pertambangan di Kalimantan Tengah ........ 2
Gambar 1.3 Contoh Ruas Jalan Angkut Batubara di Kalimantan Tengah ......... 3
Gambar 2.1 Waktu Siklus Dump truck............................................................... 18
Gambar 2.2 Keadaan Material Pada Proses Pemindahan Tanah ........................ 18
Gambar 2.3 Kombinasi Match factor untuk Efisiensi Dump truck dan
Excavator ........................................................................................ 27
Gambar 2.4 Tampilan Sub Menu Software WINQSB........................................ 34
Gambar 2.5 Tampilan Awal Software WINQSB ............................................... 35
Gambar 2.6 Tampilan Problem Specification Software WINQSB .................... 35
Gambar 2.7 Tampilan Linear & Integer Programming Software WINQSB ..... 36
Gambar 2.8 Tampilan Solve Problem Software WINQSB ................................. 36
Gambar 2.9 Research Gap ................................................................................. 41
Gambar 2.10 State of The Art ............................................................................... 42
Gambar 2.11 Kerangka Penelitian ........................................................................ 43
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian....................................................................... 46
Gambar 3.2 Diagram Tahap Penelitian .............................................................. 49
Gambar 3.3 Objek Penelitian Jalan Tambang PT Asmin Koalindo Tuhup
(AKT) – PT Adaro Maruwai Coal (AMC) ..................................... 50
Gambar 3.4 Alur perhitungan Kebutuhan Dump truck ...................................... 53
Gambar 4.1 Grafik kebutuhan Alat PC dan ADT Per Bulan .............................. 66
Gambar 4.2 Output Kebutuhan Alat dari Program Linear WinQSB .................. 67
Gambar 4.3 Grafik Biaya Alat PC dan ADT Per Bulan ..................................... 69

xi UNIVERSITAS MERCU BUANA


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Studi Literatur ................................................................................. 79


Lampiran 2. Analisis LP Volume Total .............................................................. 86
Lampiran 3. Analisis LP Volume Bulan 1 .......................................................... 87
Lampiran 4. Analisis LP Volume Bulan 2 .......................................................... 88
Lampiran 5. Analisis LP Volume Bulan 3 .......................................................... 89
Lampiran 6. Analisis LP Volume Bulan 4 .......................................................... 90
Lampiran 7. Analisis LP Volume Bulan 5 .......................................................... 93
Lampiran 8. Analisis LP Volume Bulan 6 .......................................................... 92
Lampiran 9. Analisis LP Volume Bulan 7 .......................................................... 93
Lampiran 10. Analisis LP Volume Bulan 8 .......................................................... 94
Lampiran 11. Analisis LP Volume Bulan 9 .......................................................... 95
Lampiran 12. Analisis LP Volume Bulan 10 ........................................................ 96
Lampiran 13. Tabel Rekapan Biaya dan Kebutuhan Alat Per Bulan .................... 97
Lampiran 14. Tabel Deviasi Biaya dan Durasi Pekerjaan Per Bulan .................... 98
Lampiran 15. Tabel Kebutuhan Alat dan Deviasi Biaya/Durasi Pekerjaan Per
Bulan............................................................................................... 99
Lampiran 16. Tabel Rekapitulasi Biaya Skema Sewa dan Kepemilikan .............. 100
Lampiran 17. Tabel Biaya Unit Alat Per Jam ....................................................... 101
Lampiran 18. Tabel Produktivitas Alat Per Jam ................................................... 102
Lampiran 19. Tabel Konsumsi Fuel Per Jam ........................................................ 103
Lampiran 20. Tabel Kebutuhan Dump truck (ADT) ............................................. 104
Lampiran 21. Tabel dan Grafik Ijin Usaha Pertambangan .................................... 105
Lampiran 22. Tabel Biaya Perawatan Alat Per Jam.............................................. 106
Lampiran 23. Tabel dan Grafik Kebutuhan Alat Per Jam ..................................... 107
Lampiran 24. Tabel dan Grafik Biaya Alat Per Bulan .......................................... 108
Lampiran 25. Input dan Output Win QSB ............................................................ 109

xii UNIVERSITAS MERCU BUANA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pembangunan infrastruktur jalan merupakan kebutuhan mutlak bagi
pengembangan transportasi di Indonesia tidak terkecuali jalan angkut
batubara. Bisnis batubara di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat
dimana terlihat dari peningkatan volume produksi batubara dari tahun ke
tahun sehingga dukungan terhadap peningkatan pembangunan infrastruktur
jalan angkut batubara menjadi penting. Gambar 1.1. merupakan grafik
produksi batu bara di Indonesia dari periode 2008 sampai dengan 2018 di
bawah ini:

Ekspor ( Juta Ton ) Domestik ( Juta Ton )

600

500
72 86 121
400 90 97
67
300 66

56 65 76
200 49 402
345 375 366 354 371
287
100 191 198 210 191

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 1.1. Produksi Batubara Indonesia


Sumber: Olahan Data

Sejalan dengan target peningkatan jumlah produksi batubara nasional


maka akan diikuti dengan pengelolaan ijin usaha pertambangan yang
dikeluarkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Perkembangan operasional penambangan batubara di Kalimantan masih
menunjukkan trend positif terlihat dari jumlah Ijin Usaha Pertambangan
(IUP) eksplorasi batubara di Kalimantan khususnya di Kalimantan Tengah
yang belum dijalankan. Informasi mengenai luasan dan ijin usaha
pertambangan di wilayah Kalimantan Tengah disajikan dalam bentuk grafik
yang dapat dilihat pada Gambar 1.2.

1 UNIVERSITAS MERCU BUANA


2

LUASAN AREA IJIN USAHA PERTAMBANGAN PROPINSI KALTENG

EKSPLORASI (Ha) OPERASI PRODUKSI (Ha) TOTAL (Ha)

570,727
600,000
500,000
400,000 307,965 271,286
300,000
97,743 131,546
200,000 58,602 70,827 62,848 56,982
100,000 40 20,579 14,342 25,388 19,739 10,896
0

250 IJIN USAHA PERTAMBANGAN PROPINSI KALTENG 218

200
IUP EKSPLORASI IUP OPERASI PRODUKSI

150

100 75
60
51
37
50 25 18
16 15 10
1 7 3 1 3 3 4 6 1 1 1
0

Gambar 1.2. Luasan dan Ijin Usaha Pertambangan di Kalimantan Tengah


Sumber : (Pemprov Kalimantan Tengah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, 2018)

Kebutuhan akan akses jalan untuk pengangkutan batubara semakin


penting pada saat operasional penambangan dilakukan sehingga
perencanaan dan pembangunan infrastruktur jalan angkut harus diselesaikan
sebelum aktivitas penambangan (eksplorasi) dimulai. Jalan angkut batubara
memegang peranan penting bagi kelancaran operasional produksi batubara
sesuai target untuk mendukung proses pengangkutan komoditas batubara
melalui akses darat dari area operasional tambang ke port atau stockpile
sebelum dilakukan pengangkutan ke tongkang maupun pengapalan
(shiping).

Mengingat pentingnya fungsi jalan angkut batubara sebagai sarana


pendukung transportasi hasil galian ke pelabuhan, pekerjaan konstruksi jalan
angkut batubara menjadi salah satu prioritas infrastruktur tambang yang
harus dipenuhi sebelum proses penambangan dilakukan dan disesuaikan
dengan mengacu pada aturan dalam penambangan yang tertuang dalam
(Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia,
2018) tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang

UNIVERSITAS MERCU BUANA


3

Baik. Aturan tersebut diantaranya berisi tentang kaidah konstruksi jalan


yang meliputi lebar jalan, kelengkapan tanggul pengaman, drainase,
pelindung lereng, maksimum grade jalan, kemiringan jalan dan daya dukung
jalan.

Gambar 1.3. Contoh Ruas Jalan Angkut Batubara di Kalimantan Tengah


Sumber: Data Primer

Salah satu pekerjaan yang merupakan bagian dari proyek jalan angkut
batubara adalah aktivitas pekerjaan tanah berupa pengangkutan material
tanah untuk timbunan jalan. Alat berat pada pekerjaan pemindahan tanah
untuk proyek timbunan baik untuk preliminary work pekerjaan jalan
maupun konstruksi bangunan membutuhkan peralatan dalam jumlah banyak
terutama untuk alat berat jenis alat angkut (dump truck). Pekerjaan
pemindahan tanah pada proyek timbunan selalu dihadapkan pada
terbatasnya sumber daya alat penunjang, salah satunya adalah alat-alat berat.
Untuk memperoleh kinerja proyek optimal diperlukan langkah-langkah yang
tepat baik dari sisi perencanaan maupun dalam pelaksanaan pekerjaan.
Semakin besar jarak angkut maka semakin banyak jumlah armada dump
truck yang harus disediakan untuk mendukung pekerjaan pengangkutan
material jalan. Untuk mempercepat durasi pekerjaan timbunan maka
material diambil dari beberapa sumber (borrow pit) dengan menempatkan
beberapa armada alat gali (excavator). Jumlah alat gali (excavator) yang
digunakan disesuaikan dengan target volume pekerjaan sesuai kapasitas alat.
Jumlah alat angkut (dump truck) yang akan digunakan berbanding lurus
dengan jumlah alat gali dan jarak angkut. Dengan adanya kebutuhan

UNIVERSITAS MERCU BUANA


4

penggunaan alat berat jenis dump truck dan alat gali pada pekerjaan
pemindahan tanah maka akan menimbulkan konsekuensi biaya peralatan
yang merupakan prosentase terbesar dari biaya pekerjaan pemindahan tanah.

Operasional pemindahan tanah skala besar memerlukan penggunaan


alat berat dalam jumlah banyak dan harganya mahal. Kondisi eksisting
penggunaan dan alokasi alat hanya untuk dedicated pekerjaan, belum adanya
panduan alokasi dari sisi waktu kerja alat sesuai ketersediaan alat serta
informasi kebutuhan waktu operasional alat terhadap target pekerjaan
khususnya excavator yang merupakan opportunity penggunaan dari sisi
waktu untuk support pekerjaan yang lain (diluar dedicated pekerjaan).

Pemanfaatan peralatan yang optimal merupakan tugas yang sangat


penting bagi manajemen proyek dalam pengelolaan biaya dan waktu
pekerjaan (Moselhi & Alshibani, 2009). Biaya alat berat dibagi dalam dua
kategori yaitu biaya kepemilikan (ownership cost) dan biaya operasional
(operational cost) (Rostiyanti, 2008). Adanya aspek biaya peralatan yang
dikeluarkan maka harus diikuti dengan pengelolaan produktivitas serta
kinerja proses pekerjaan pemindahan tanah. Jenis dan ukuran serta output
kerja alat yang optimal akan memberikan profit yang dapat digunakan
sebagai ukuran kinerja proyek dari sisi biaya proyek. Kinerja alat berat dapat
ditinjau dari beberapa faktor yang memengaruhi produktivitas seperti
kapasitas alat berat yang digunakan, waktu edar alat (cycle time), keserasian
kerja alat angkut dan alat gali (match factor), jarak angkut (haul distance),
muatan material karena pengaruh berat jenis dan pengembangan material.

Pada proses pekerjaan pemindahan tanah, keserasian kerja alat angkut


dan alat gali (match factor) banyak dipengaruhi oleh waktu edar alat sesuai
jarak angkut. Adanya event deviasi keserasian alat angkut dan alat gali yang
sering terjadi di lapangan merupakan kajian opportunity yang dapat diambil
untuk meningkatkan kinerja dari sisi jumlah peralatan yang akan digunakan

UNIVERSITAS MERCU BUANA


5

disesuaikan dengan volume dan durasi pekerjaan sehingga dapat


mengoptimalkan kapasitas alat gali dan kapasitas alat angkut.

Terdapat hubungan antara kapasitas muatan dengan kinerja


produktivitas alat angkut sehingga dengan mendorong pencapaian batas
kapasitas optimal muatan alat angkut yang digunakan dapat meningkatkan
produktivitas pemindahan tanah. Alat Angkut secara umum mempunyai
kemampuan untuk mengangkut lebih banyak muatan sesuai yang
direkomendasikan oleh pabrikan alat (Schexnayder, Weber, & Brooks,
1999). Dari teori tersebut, kita dapat menggunakan kapasitas maksimum
kemampuan alat sebagai input dasar dalam analisa operasional. Penelitian
terdahulu telah mengulas mengenai optimasi perencanaan jaringan kerja
pemindahan tanah pada pekerjaan jalan. Optimasi jaringan kerja
menggunakan metode linear pada pekerjaan tanah dan perkerasan jalan
untuk proyek jalan raya (Bogenberger et al., 2015), Perencanaan lay out
jaringan kerja pemindahan tanah dengan balancing distance untuk
memeroleh jarak terpendek dengan bantuan grid model dengan membagi
luasan kerja yang merupakan besaran volume pekerjaan (Liu & Lu, 2009),
Trial and error analisa fleet matching dan optimasi jarak pemindahan tanah
menggunakan konsep center of mass earth untuk pekerjaan timbunan
(Morley, Lu, & Abourizk, 2014), Optimasi produktivitas alat muat dan alat
angkut dengan regresi linear pada pekerjaan tanah (Smith, 1999). Efisiensi
fleet dan match factor dari aspek tinjauan mechanical performance alat
menggunakan simulasi Monte Carlo (Ozdemir & Kumral, 2017). Industri
konstruksi menggunakan pencapaian match factor mendekati angka 1 yang
mengindikasikan tingkat produktivitas yang maksimal (Burt, 2008).

Pada perencanaan penggunaan peralatan perlu dilakukan kajian dimana


penggunaan sejumlah alat tersebut memiliki pengaruh satu dengan yang lain
sehingga berdampak pada jumlah alat yang diperlukan dalam pekerjaan.
Kapasitas muatan truk optimal dipilih dengan membandingkan biaya
produksi berbagai kapasitas truk yang akan digunakan sebagai alat investasi

UNIVERSITAS MERCU BUANA


6

(Karshenas, 1989). Kajian optimasi yang dilakukan terhadap aspek kapasitas


alat yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan kinerja proyek baik
dari aspek biaya maupun waktu pekerjan mengingat banyaknya faktor-faktor
yang memengaruhi produktivitas pekerjaan pemindahan tanah.

Penelitian ini membahas mengenai analisa operasional pekerjaan


pemindahan tanah mekanis pada proyek jalan angkut batubara dari tinjauan
muatan dan match factor menggunakan data observasi lapangan dan
program linear untuk optimasi biaya pekerjaan pemindahan tanah pada
proyek jalan. Dengan memasukkan aspek kapasitas maksimum dari alat
angkut sesuai jenis material serta data cycle time di lapangan akan diperoleh
suatu data cycle time alat untuk digunakan sebagai input perhitungan jumlah
alat yang akan digunakan. Optimasi dilakukan dengan melakukan analisa
data cycle time dan simulasi perhitungan kebutuhan alat menggunakan
program linear. Penelitian dilakukan terhadap operasional pekerjaan
pemindahan tanah untuk penyediaan material timbunan dari suatu sumber
(borrow pit) sehingga diperoleh batasan penggunaan alat angkut dan alat
muat sesuai kondisi sistem kerja dan durasi proyek. Program linier
merupakan metode matematik yang mengalokasi sumber daya yang terbatas
untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan
meminimumkan biaya (Siringoringo, 2005).

Untuk menggambarkan masalah atau kendala serta tujuannya, maka


terlebih dahulu dibuat model matematis sebagai alat bantu dalam
menganalisa keputusan. Tujuan yang ingin dicapai yaitu dapat menentukan
biaya peralatan minimum dari masing masing variasi range jarak dan
spesifikasi alat angkut yang digunakan dengan volume pekerjaan pada suatu
area tertentu sesuai jadwal proyek. Optimasi dalam menentukan jumlah alat
dilakukan kearah pembulatan (integer), sehingga opportunity secara waktu
bisa didapatkan sebagai bagian dari selisih alat yang seharusnya digunakan.
Muatan yang digunakan sebagai input perhitungan produktivitas merupakan
kapasitas maksimum alat disesuaikan dengan berat jenis tanah, selama ini

UNIVERSITAS MERCU BUANA


7

optimum payload hanya memacu tolerasi muatan sesuai spesifikasi alat


bukan berdasarkan optimum payload yang diijinkan.

Total biaya peralatan merupakan penjumlahan keseluruhan biaya


peralatan pekerjaan pemindahan tanah pada masing masing variasi range
jarak sesuai pilihan pengangkutan yang direncanakan. Variabel keputusan
(decision variable) yang dibentuk merupakan waktu operasional dari alat
angkut yang digunakan untuk memenuhi volume pekerjaan tertentu.
Variabel tujuan (objective variable) merupakan hasil perkalian antara biaya
peralatan dan waktu operasional alat. Batasan (constraints) yang muncul
berupa batasan volume pekerjaan dan batas waktu penyelesaian pekerjaan.
Dari analisa dan perhitungan serta model optimasi yang dilakukan akan
diperoleh gambaran output kinerja dari sisi biaya proyek.

1.2. Identifikasi, Rumusan, dan Batasan Masalah


1.2.1. Identifikasi Masalah
Pada pekerjaan pemindahan tanah untuk proyek pekerjaan
timbunan, sering ditemukan adanya penumpukan (queuing) alat
angkut pada proses pemuatan material yang disebabkan adanya
ketidaksesuaian antara waktu edar alat muat dengan alat angkut.
Variansi dari cycle time tersebut harus diminimalkan serta dilakukan
analisa tingkat keseringan yang terjadi di lapangan agar diperoleh
batasan cycle time yang mengakomodir kondisi standar serta
mewakili kondisi aktual pekerjaan. Dengan melakukan tinjauan
match factor serta memasukkan batas kapasitas optimum muatan
yang diijinkan untuk suatu jenis alat angkut yang digunakan pada
pekerjaan pemindahan tanah akan diperoleh output produktivitas alat
berupa parameter kerja pemindahan tanah sebagai variabel optimasi
biaya dari sisi penggunaan sejumlah alat untuk volume pekerjaan
tanah tertentu.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


8

1.2.2.Rumusan Masalah
Permasalahan dirumuskan dari latar belakang permasalahan yang
sudah ada pada penelitian ini, sebagai pertanyaan penelitian (research
question), meliputi:
1. Bagaimana cara mengevaluasi kebutuhan penggunaan alat muat
dan alat angkut pada proyek pemindahan tanah dari tinjauan
muatan dan match factor?
2. Bagaimana cara melakukan optimasi biaya pekerjaan pemindahan
tanah dari tinjauan analisa kebutuhan dan waktu kerja alat berat
dengan skema kepemilikan maupun skema rental?
3. Bagaimana kinerja biaya pemindahan tanah berdasarkan evaluasi
penggunaan alat berat yang digunakan?

1.2.3.Batasan Masalah
Batasan masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan penelitian
sebagai berikut:
1. Penelitian ini merupakan kajian pembahasan lingkup pekerjaan
pemindahan tanah pada proyek pembangunan jalan angkut
batubara di PT Adaro Maruhai Coal (AMC) Kalimantan Tengah.
2. Unit yang diteliti merupakan unit alat angkut (dump truck) tipe
kecil (muatan kurang dari 40 ton) dan alat muat small excavator
kapasitas bucket 0,8 m³ dan 2,6 m³.
3. Analisa dilakukan hanya pada pekerjaan pengangkutan tanah dari
quarry ke lokasi timbunan untuk jalan sesuai volume dan waktu
pekerjaan yang direncanakan dari tinjauan aspek biaya
penggunaan alat.
4. Lingkup penelitian sebatas optimasi kebutuhan alat yang akan
digunakan dari aspek biaya peralatan sehingga diperoleh jumlah
alat yang optimal dan bekerja masing-masing sesuai alokasi
pekerjaan.
5. Kemampuan bekerja alat angkut yang digunakan sebagai analisa
penelitian mengacu pada spesifikasi pabrikan dalam kondisi

UNIVERSITAS MERCU BUANA


9

standar dan tidak dilakukan modifikasi bagian unit yang dapat


menyebabkan perubahan kapasitas produksi alat.
6. Data cycle time alat angkut diasumsikan mewakili koreksi kondisi
operasional untuk analisa produktivitas alat angkut sedangkan
produktivitas alat muat diperoleh dari perhitungan sesuai
spesifikasi unit dengan memasukkan faktor koreksi.
7. Biaya atas peralatan yang ditimbulkan menyesuaikan pemilihan
penggunaan skema kepemilikan maupun rental alat pada lokasi
kerja dan kontrak yang berlaku antar pihak.
8. Kontrak pekerjaan dimana yang digunakan sebagai acuan
parameter CT (Cycle Time) perencanaan merupakan angka-angka
input unsur perhitungan produktivitas yang berdasarkan kontrak
biaya pemindahan tanah dalam hal ini biaya peralatan yang
digunakan untuk melakukan pekerjaan pemindahan tanah
mekanis untuk setiap jarak 1 km.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengevaluasi kebutuhan penggunaan alat muat dan alat angkut pada
proyek pemindahan tanah dari tinjauan muatan dan match factor.
2. Menganalisis optimasi biaya pekerjaan pemindahan tanah dari sisi
analisa kebutuhan dan waktu kerja alat berat dengan skema kepemilikan
maupun skema rental.
3. Menganalisis kinerja biaya pemindahan tanah berdasarkan evaluasi
penggunaan alat berat yang digunakan.

1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian


1.4.1. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini meliputi:
1. Sebagai media untuk menambah wawasan keilmuan pada
perencanaan kebutuhan peralatan untuk pekerjaan pemindahan
tanah.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


10

2. Bagi kontraktor pelaksana sebagai inovasi untuk digunakan


sebagai panduan dalam menentukan output biaya perencanaan
kebutuhan peralatan khususnya excavator dan dump truck pada
proyek pemindahan tanah serta penentuan estimasi penawaran
kebutuhan alat kepada pihak penyedia atau pelaksana kerja lain
(vendor).

1.4.2. Kegunaan Penelitian


Hasil penelitian ini berupa output biaya dari pemilihan dan
penentuan jumlah peralatan alat angkut (dump truck) serta
kesesuaiannya dengan alat muat yang digunakan sebagai media untuk
perencanaan dan evaluasi proses kerja pada pekerjaan pemindahan
tanah terutama untuk alokasi kebutuhan sumber daya proyek sesuai
dengan karakteristik dan sistem kerja proyek. Pada akhirnya dapat
digunakan sebagai rujukan pada saat penentuan biaya pekerjaan untuk
proyek sejenis maupun acuan konsep analisa pemilihan dan kebutuhan
alat sesuai target pekerjaan agar diperoleh kinerja biaya proyek yang
optimal.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jalan Tambang


Jenis jalan pada area penambangan sebenarnya belum ada
klasifikasinya, namun secara umum dapat dibagi menjadi jalan hauling
(akses ke inpit menuju port atau stockpile) dan jalan tambang (jalan di
sekitar area penambangan). Kedua jalan tersebut memiliki konstruksi yang
hampir sama dengan jalan raya pada umumnya tetapi yang
membedakannya hanya pada permukaan jalannya (road surface) yang
jarang dilapisi aspal atau beton. Hal tersebut dikarenakan jalan tambang
sering dilalui oleh alat berat mekanis. Beberapa pertimbangan dalam desain
jalan tambang dan jalan hauling diantaranya meliputi letak jalan masuk dan
keluar, lebar jalan kemiringan melintang (cross fall), dan superelevasi.
Bagian perkerasan jalan umumnya terdiri dari:
1. Lapis permukaan (surface course) adalah bagian perkerasan jalan
yang paling atas. Fungsinya antara lain sebagai lapis perkerasan
penahan beban roda selama masa pelayanan, karena memiliki
stabilitas yang tinggi. Sebagai lapisan kedap air yang mencegah
agar air tidak meresap ke lapisan dibawahnya. Sebagai lapisan haus
yang menahan gesekan roda kendaraan. Untuk menyebarkan beban
kendaraan ke lapisan di bawahnya yang memiliki daya dukung lebih
rendah. Pemilihan bahan lapis permukaan perlu mempertimbangkan
kegunaan, umur rencana dan pentahapan konstruksi, agar dapat
dicapai manfaat yang maksimal dari biaya yang dikeluarkan.
2. Lapis pondasi atas (base course) merupakan bagian perkerasan yang
terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah. Fungsi
lapis pondasi atas adalah menahan beban roda dan menyebarkan ke
lapisan di bawahnya. Sebagai perletakan dari lapis permukaan.
3. Lapis pondasi bawah (sub base course) terletak diantara lapis
pondasi atas dan lapisan tanah dasar. Lapisan ini memiliki beberapa
fungsi, antara lain mendukung konstruksi perkerasan.,

11 UNIVERSITAS MERCU BUANA


12

mengefisiensikan penggunaan material perkerasan sebagai lapisan


awal agar pelaksanaan konstruksi bisa berjalan dangan baik.
4. Tanah dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan tanah
galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan
merupakan dasar untuk perletakan perkerasan lainnya. Kekuatan
dan keawetan konstruksi perkerasan jalan tergantung dari sifat-sifat
dan daya dukung tanah dasar. Subgrade atau lapisan dasar tanah
merupakan lapisan tanah dimana di atasnya diletakkan lapisan
material yang lebih baik. Sifat dasar tanah ini mempengaruhi
ketahanan lapisan diatasnya dan mutu jalan secara keseluruhan.
Daya dukung tanah dasar untuk perencanaan tebal perkerasan
ditentukan dengan menggunakan pemeriksaan CBR (California
Bearing Ratio) yang diperoleh dari hasil pemeriksaan contoh tanah
di lapangan.

2.2. Pekerjaan Tanah untuk Timbunan Jalan


Pada fase pelaksanaan pekerjaan tanah untuk persiapan tanah dasar
sesuai dengan jadwal yang direncanakan, jadwal pelaksanaan pekerjaan
harus menyertakan metoda pelaksanaan pekerjaan yang menjelaskan
penetapan metoda kerja yang akan diterapkan kontraktor untuk
menyelesaikan setiap pekerjaan dalam jangka waktu yang dijadwalkan.
Penetapan metoda tersebut harus mencakup metoda yang diusulkan
termasuk pembagian dan rincian peralatan, bahan dan sumber daya manusia.
Setiap pekerjaan dalam hal ini spesifik pekerjaan tanah untuk timbunan
yang diusulkan kontraktor harus diajukan untuk persetujuan pengawas
sebelum dimulainya pekerjaan tersebut. Usulan ini harus didukung dengan
gambar, perhitungan-perhitungan dan jaminan keamanan selama
pelaksanaan. Jadwal harus diperbaharui dengan kemajuan nyata tiap bulan,
atau pada interval lain sebagaimana diperintahkan oleh pengawas dan atau
pemimpin proyek, dan harus digunakan sebagai pemantauan dan bila perlu
dilakukan penjadwalan kembali proyek.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


13

Material untuk timbunan jalan diambil dari suatu quarry yang


merupakan sumber pengambilan material yang sudah ditentukan
sebelumnya. Proyek jalan tol sangat berbeda dengan proyek jalan non tol.
Salah satu yang membedakan adalah jumlah material yang dibutuhkan lebih
besar dengan nilai kontrak yang besar juga. Material yang terbesar berada
pada item pekerjaan timbunan.

Pekerjaan timbunan merupakan item pekerjaan yang sangat penting


karena berpengaruh terhadap progres pekerjaan di atasnya. Namun
kebanyakan dari proyek jalan ini banyak mengalami kendala berupa
keterlambatan progres pekerjaan timbunan. Pekerjaan timbunan sangat
tergantung dari supply material timbunan dari quarry. Oleh karena itu dalam
pemilihan quarry harus memperhatikan beberapa pertimbangan yang
matang agar tidak mengganggu jalannya pekerjaan timbunan di lokasi
proyek. Quarry adalah lokasi pertambangan tanah atau batuan yang
digunakan untuk keperluan proyek seperti tanah material timbunan, dan
batu. Quarry sering dijadikan alasan terjadinya keterlambatan pada suatu
proyek jalan karena proses perijinan pertambangan yang sangat lama.
Berikut ini strategi-strategi yang diperlukan dalam menentukan lokasi
quarry untuk pekerjaan jalan:
1. Survey lokasi quarry terdekat
Quarry bisa berupa pegunungan ataupun sungai sehingga harus
dikondisikan dengan lokasi terdekat dengan proyek. Untuk mencari lokasi
quarry terdekat, kita harus bergerak berkeliling. Biasanya untuk material
timbunan berada di daerah perbukitan atau pegunungan. Jika sudah
menemukan lokasi, segera mencari info tentang kepemilikan tanah
tersebut kepada warga.

2. Cek kualitas material timbunan


Jika sudah menemukan lokasi quarry dan menemui pemilik tanah,
jangan terburu-buru untuk langsung mengurus surat perijinan
pertambangan. Lakukan pengujian material timbunan dahulu dengan

UNIVERSITAS MERCU BUANA


14

mengambil beberapa sampel. Pengujian material tanah timbunan berupa


tes propertis tanah sesuai dengan spesifikasi.

Jika hasil tes kualitas tanah memenuhi persyaratan kontrak maka


dilanjutkan langkah selanjutnya. Spesifikasi teknis untuk pekerjaan jalan
yang dilakukan oleh Bina Marga Tahun 2010 menentukan syarat bahan
timbunan badan jalan sebagai berikut:
a. Bahan untuk timbunan biasa
 Bahan sebaiknya tidak berplastisitas tinggi yang
diklasifikasikan sebagai CH menurut USCS (Unified Soil
Clasification System).
 Nilai CBR tidak kurang dari 6% setelah perendaman 4 hari
dan dipadatkan 100% kepadatan kering maksimum.
 Tanah yang sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih
besar dari 1,25 tidak boleh digunakan. Nilai aktif adalah
perbandingan antara indeks plastis (SNI 03-1966-1989) dan
presentase kadar lempung (SNI 03-3422-1994)

b. Bahan untuk timbunan pilihan


Memenuhi semua ketentuan bahan timbunan tanah biasa, dan
sebagai tambahan adalah:
 Nilai CBR tidak kurang dari 10 % setelah perendaman 4 hari
dan didapatkan 100% kepadatan kering maksimum.
 Pada kondisi berair yang tidak dapat dihindari harus berupa
bahan berbutir bersih, pasir, atau krikil dengan indeks plastis
maksimum 6%

3. Cek deposit tanah


Pada proyek jalan membutuhkan kebutuhan material timbunan sangat
banyak, bahkan bobot pekerjaan timbunan ini bisa mencapai 40% dari
total kontrak. Jika kita sudah mengetahui kebutuhan volume timbunan
maka kita bisa mencari lokasi quarry yang memiliki deposit volume

UNIVERSITAS MERCU BUANA


15

lebih. Deposit quarry ini sangat penting karena akan berpengaruh


terhadap jalannya pekerjaan timbunan.

4. Jarak proyek dengan quarry


Dalam mencari lokasi quarry, usahakan lebih dari satu. Cari yang
memenuhi kriteria di atas dan lokasi yang memiliki jarak proyek ke
quarry terdekat. Jarak ini sangat berpengaruh terhadap harga timbunan.
Semakin jauh lokasi quarry biayanya akan semakin tinggi dikarenakan
biaya pengangkutan menggunakan dump truck berbanding lurus dengan
jarak tempuh.

5. Jalan akses masuk quarry


Pertimbangan dalam penentuan lokasi quarry adalah jalan akses
karena tidak selamanya lokasi quarry yang bagus memilik jalan akses
sendiri. Usahakan menghindari lokasi quarry yang memiliki jalan akses
melewati pemukiman warga karena jika melewati pemukiman warga
akan banyak kendala saat dump truck melewati seperti jam kerja dibatasi
oleh warga, menyebabkan jalan perkampungan rusak, ada pungutan
retribusi dari warga dan sebagainya. Hal teknis lainnya adalah
pertimbangan geometri jalan menyangkut pemilihan spesifikasi dump
truck yang akan digunakan sehingga optional decision bisa dilakukan.

6. Pengelolaan quarry
Sebagai kontraktor biasanya melakukan dua sistem manajemen
dalam mengelola quarry yaitu kontraktor membeli dan mengelola quarry
secara swakelola. Artinya dari proses pertambangan, pengangkutan
material sampai dilokasi dilakukan secara swakelola atau bisa dilakukan
mengelola quarry dengan menunjuk subkontrakotr. Kontraktor akan
dibayar berdasarkan volume padat timbunan di lokasi. Strategi-strategi di
atas sudah biasa dilakukan pada proyek jalan dengan kebutuhan material
timbunan yang sangat besar.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


16

Pada dasarnya untuk jenis proyek pemindahan tanah pada proyek


konstruksi jalan biasa menggunakan jenis dump truck tipe kecil dimana
kapasitas muatan kurang dari 30 m³. Pemilihan dump truck sangat
bergantung pada kondisi proyek dan jalur yang akan dilalui. Jenis dan
spesifikasi alat muat (small excavator) yang biasa digunakan di quarry
mempunyai variasi kapasitas bucket 0,8 m³, 1,4 m³ dan 2,6 m³.

2.3. Waktu Siklus (Cycle Time)


Siklus dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang
berulang. Pekerjaan utama di dalam aktivitas pemindahan tanah adalah
menggali, memuat, memindahkan, membuang muatan dan kembali ke
kegiatan awal (Rostiyanti, 2008). Waktu siklus adalah waktu yang
dibutuhkan alat untuk satu kali proses produksi. Perhitungan waktu siklus
diberlakukan hanya untuk alat-alat yang tidak setiap saat berproduksi secara
terus menerus. Perhitungan waktu siklus berbeda untuk setiap jenis alat
berat menurut fungsinya, yaitu sebagai berikut:
a. Alat Muat (Excavator)
Waktu siklus terdiri dari 4 (empat) komponen waktu, yaitu:
 waktu muat bucket (digging time), tm
 waktu putar bermuatan (swing loaded time), tpb
 waktu buang muatan (dumping time), tb
 waktu putar kosong/kembali (swing empty time), tpk.
Jadi perhitungan waktu siklus (cycle time) alat muat adalah:
Cms = tm + tpb + tb + tpk (2.1.)

b. Alat Angkut (dump truck)


Untuk waktu siklus dump truck terdiri dari 5 komponen waktu, yaitu :
 waktu pemuatan ,tl
 waktu pengangkutan ,th
 waktu pembongkaran ,td
 waktu kembali , tr
 waktu tunggu / antri ,tw

UNIVERSITAS MERCU BUANA


17

Jadi waktu siklus (cycle time) alat angkut adalah :


Cmt = tl + th + td + tr + tw (2.2.)

Standar cycle time untuk alat muat berdasarkan model dan swing angle
baik 45o-90o maupun 90o-180o disajikan dalam bentuk tabel yang dapat
dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Standar Cycle Time Alat Muat
Swing Angle (Detik)
Model
450 – 900 900 - 1800

PC 60 10 – 13 13 – 16

PW 60 10 – 13 13 – 16

PC 80 11 – 14 14 – 17

PC 100 11 – 14 14 – 17

PW 100 11 – 14 14 – 17

PC 120 11 – 14 14 – 17

PC 150 13 – 16 16 – 19

PW 150 13 – 16 16 – 19

PC 180 13 – 16 16 – 19

PC 200 13 – 16 16 – 19

PC 210 14 – 17 17 – 20

PW 210 14 – 17 17 – 20

PC 220 14 – 17 17 – 20

PC 240 15 – 18 18 – 21

PC 280 15 – 18 18 – 21

PC 300 15 – 18 18 – 21

PC 360 16 – 19 19 – 22

PC 400 16 – 19 19 – 22

PC 650 18 – 21 21 – 24

PC 1000 22 – 25 25 – 28

Sumber : (APAAB United Tractor, 2012)

UNIVERSITAS MERCU BUANA


18

Adapun skema waktu siklus dump truck dihitung mulai dari tahap
loading, travel dengan muatan, dumping, travel tanpa muatan, queueing lalu
masuk ke tahap awal. Skema tersebut disajikan dalam bentuk ilustrasi yang
dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Waktu Siklus Dump truck


Sumber : (Burt, 2008)

2.4. Pengembangan dan Penyusutan Material terhadap Berat Muatan


Material pada Dump truck
Yang dimaksud dengan pengembangan dan penyusutan material adalah
perubahan berupa penambahan atau pengurangan volume material yang
diganggu dari bentuk aslinya (Bank). Dari faktor tersebut bentuk material
dibagi menjadi dalam tiga keadaan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2
berikut ini:

Gambar 2.2. Keadaan Material pada Proses Pemindahan Tanah


Sumber : (APAAB United Tractor, 2012)

2.4.1. Keadaan Asli (bank condition)


Keadaan material yang masih alami dan belum mengalamai
gangguan teknologi disebut keadaan asli (Bank). Dalam keadaan

UNIVERSITAS MERCU BUANA


19

seperti ini butiran-butiran yang dikandung masih terkonsolidasi


dengan baik. Ukuran tanah demikian biasanya dinyatakan dalam
ukuran alam atau Bank Measure = Bank Cubic Meter (BCM) yang
digunakan sebagai dasar perhitungan jumlah pemindahan tanah.

2.4.2. Keadaan Gembur (loose condition)


Yaitu keadaan material (tanah) setelah diadakan pengerjaan
(disturb), Hal yang demikian terdapat aktivitas pekerjaan tanah di
depan blade dozer, di atas dump truk, di dalam bucket dan
sebagainya. Material yang tergali dari tempat asalnya akan
mengalamai perubahan volume (mengembang). Hal ini disebabkan
adanya penambahan rongga udara di antara butiran-butiran tanah
sehingga volumenya menjadi lebih besar. Ukuran volume tanah
dalam keadaan lepas biasanya dinyatakan dalam Loose Measure =
Loose Cubic Meter (LCM) yang besarnya sama dengan BCM + %
Swell x BCM dimana faktor “Swell” ini tergantung dari jenis tanah.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa LCM mempunyai nilai yang
lebih besar dari BCM.

2.4.3. Keadaan Padat (compact condition)


Keadaan padat adalah keadaan tanah setelah ditimbun kembali
dengan disertai usaha pemadatan. Keadaan ini akan dialami oleh
material yang mengalami proses pemadatan (pemampatan).
Perubahan volume terjadi karena adanya penyusutan rongga udara di
antara partikel-partikel tanah tersebut. Dengan demikian volumenya
berkurang, sedangkan beratnya tetap.

Volume tanah setelah diadakan pemadatan, mungkin lebih besar


atau mungkin lebih kecil dari volume keadaan Bank, hal ini
tergantung dari usaha pemadatan yang dilakukan. Ukuran volume
tanah dalam keadaan padat biasanya dinyatakan dalam Compatct
Measure = Compact Cubic Meter (CCM). Pada pekerjaan tanah

UNIVERSITAS MERCU BUANA


20

untuk jalan, keadaan ini terjadi pada lokasi kerja proyek yang akan
digunakan sebagai lapisan dasar (base) jalan. Sebagai gambaran
berikut ini disajikanTabel 2.2. mengenai faktor pengembangan tanah.
Tabel 2.2. Swell Factor berdasarkan jenis Tanah dan Batuan
Perubahan Kondisi Berikutnya
Kondisi
Jenis Material Kondisi
Awal Kondisi Asli Kondisi Padat
Gembur
(A) 1.00 1.11 0.90
Sand / Tanah Berpasir (B) 0.90 1.00 0.80
(C) 1.05 1.17 1.00
(A) 1.00 1.25 0.90
Sand Clay / Tanah
(B) 0.80 1.00 0.72
Biasa
(C) 1.11 1.39 1.00
(A) 1.00 1.25 0.90
Clay / Tanah Liat (B) 0.70 1.00 0.63
(C) 1.11 1.59 1.00
(A) 1.00 1.18 1.08
Gravelly Soil / Tanah
(B) 0.88 1.00 0.91
Berkerikil
(C) 0.97 1.09 1.00
(A) 1.00 1.13 1.29
Grovels / Kerikil (B) 0.88 1.00 0.91
(C) 0.97 1.10 1.00
(A) 1.00 1.42 1.03
Kerikil Besar dan Padat (B) 0.70 1.00 0.91
(C) 0.77 1.10 1.00
Pecahan Batu Kapur, (A) 1.00 1.65 1.22
Batu Pasir, Cadas (B) 0.61 1.00 0.74
Lunak, Sirtu (C) 0.76 1.35 1.00
Pecahan Granit, Basalt, (A) 1.00 1.70 1.31
Cadas Keras dan (B) 0.59 1.00 0.77
lainnya (C) 0.76 1.30 1.00
(A) 1.00 1.75 1.40
Pecahan Cadas, Broken
(B) 0.57 1.00 0.80
Rock
(C) 0.71 1.24 1.00
(A) 1.00 1.80 1.30
Ledakan Batu Cadas,
(B) 0.56 1.00 0.72
Kapur Keras
(C) 0.77 1.38 1.00
Keterangan : (A) : Asli , (B) : Gembur , (C) : Padat
Sumber : (APAAB United Tractor, 2012)

UNIVERSITAS MERCU BUANA


21

Berat jenis adalah sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan
suatu alat berat untuk melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengangkat,
mengangkut dan lain-lain, akan dipengaruhi oleh berat material tersebut.
Berat material ini akan berpengaruh terhadap volume yang diangkat atau
didorong, dalam hubungannya dengan tenaga tarik yang tersedia pada alat
yang bersangkutan.

Contoh kasus adalah pada saat sebuah dump truck sesuai spesifikasinya
mengangkut tanah dengan berat jenis 1,5 t/m³, alat dapat bekerja dengan
baik, tetapi pada saat mengangkut tanah seberat 1,8 t/m³, ternyata alat
pengangkut mengalami beban berat sehingga unit terlihat berat
menggelindingkan dan menarik rodanya. Berat material ini dihitung dalam
satuan berat (kg, ton, lb) dimana biasanya dihitung dalam keadaan asli atau
dalam keadaan lepas apabila dilakukan kajian terhadap muatan dump truck
untuk aktivitas pemindahan tanah.

Bentuk material juga harus dipahami karena akan berpengaruh terhadap


banyak sedikitnya material tersebut dapat menempati suatu ruangan tertentu.
Mengingat material yang kondisi butirannya seragam, kemungkinan besar
isinya sama dengan volume ruangan yang ditempatinya, sedangkan material
yang berbongkah-bongkah akan lebih kecil dari volume ruangan yang
ditempatinya. Oleh karena itu, pada material jenis ini akan berbentuk
rongga-rongga udara yang akan memakan sebagian isi ruangan. Ukuran
butir ini akan berpengaruh pada pengisian bucket maupun bak (vessel) dump
truck, misalnya pada pengisian munjung (heaped) dengan rongga-rongga
tanah yang terbentuk dalam bucket.

Jumlah material yang mampu ditampung oleh suatu ruangan dapat


dihitung dengan cara mengoreksi ruangan tersebut dengan suatu faktor yang
disebut faktor muat yaitu dengan bucket factor (alat muat) atau pay load
factor (alat angkut). Kapasitas muatan alat yang direkomendasikan pabrikan
digunakan sebagai batas volume pengangkutan sesuai jenis tanah yang

UNIVERSITAS MERCU BUANA


22

dimuat dengan pertimbangan alat dapat beroperasi dengan baik. Kapasitas


vessel menjadi salah satu batasan ketika kemampuan alat melebihi kapasitas
muatan yang bisa diangkut oleh dump truck.

Kapasitas muatan maksimum dari masing- masing spesifikasi dump


truck yang dipilih akan dipakai sebagai acuan kapasitas volume produksi
yang merupakan salah satu input variabel untuk proses pekerjaan
pemindahan tanah sehingga dapat dilakukan analisa perhitungan bersama
dari tinjauan jenis material untuk mendapatkan output volume produksi dari
dari setiap dump truck yang akan digunakan sesuai dengan alat muat yang
digunakan di lapangan.

2.5. Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut


Kemampuan produksi alat muat dan alat angkut sangat berpengaruh
terhadap target produksi yang telah ditargetkan dalam suatu proyek. Oleh
karenanya perlu dilakukan analisa perhitungan produktivitas alat muat dan
alat angkut untuk mengoptimalkan kinerja proses pemindahan tanah
tersebut.
a. Produktivitas alat muat
Kemampuan produksi alat muat dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐪 𝐱 𝟔𝟎 𝐱 𝐄
Q= dengan q = ql x K (2.3)
𝐂𝐦𝐬

Dimana :
Q : Produksi perjam (m³ /jam)
q : Produksi per siklus (m³)
Cms : Waktu siklus alat muat (menit)
E : Efisiensi kerja
ql : Kapasitas bucket
K : Faktor pengisian bucket

UNIVERSITAS MERCU BUANA


23

Faktor yang memengaruhi kinerja pekrjaan untuk alat muat disajikan


dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Efisiensi Kerja Alat
Kondisi Operasi Efisiensi Kerja
Baik 0.83
Normal – Sedang 0.75
Kurang Baik 0.67
Buruk 0.58
Sumber : (APAAB United Tractor, 2012)

b. Produktivitas Alat Angkut


Untuk pengangkutan material timbunan dan galian dipergunakan
alat dump truck bertipe pengangkatan ke belakang. Material dari hasil
galian alat muat dimasukan kedalam dump truck kemudian dibuang ke
tempat pembuangan atau tempat timbunan lokasi proyek jalan. Untuk
menghitung produksi perjam total dari beberapa dump truck yang
mengerjakan pekerjaan yang sama secara simultan dapat dihitung dengan
persamaan matematis. Kemampuan produksi alat angkut:

𝐶 𝑥 60 𝑥 𝐸
P= dengan C = n x ql x K (2.4)
𝐂𝐦𝐭

Dimana:
P : Produksi perjam (m³ /jam)
C : Produksi per siklus (m³)
Cmt : Waktu siklus dump truck, loading, travel muatan,
dumping, travel mosongan (menit)
E : Faktor efisiensi kerja
n : Jumlah siklus dari excavator mengisi dump truck
ql : Kapasitas bucket
K : Faktor pengisian bucket

Faktor pengisian bucket untuk alat back hoe berdasarkan kondisi


penggalian, karakteristik galian dan bucket faktor disajikan dalam bentuk
tabel yang dapat dilihat pada Tabel 2.4.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


24

Tabel 2.4. Faktor Pengisian Bucket


Bucket Faktor ( Back Hoe )

Kondisi Penggalian Bucket Faktor

Mudah Tanah clay agak lunak ( biasa ) 1,2 - 1,1

Sedang Tanah gembur campur kerikil 1,1 - 1,0

Batu keras, bekas ledakan


Agak sulit 1,0 - 0,8
ringan

Sulit Batu keras, bekas ledakan 0,9 - 07

Sumber : (APAAB United Tractor, 2012)

Efisiensi kerja perlu dipertimbangkan karena orang atau mesin tidak


mungkin selamanya mampu bekerja 60 menit selama satu jam, sebab pasti
ada hambatan hambatan walau sekecil apapun. Berdasarkan pengalaman
lapangan, efisiensi kerja jarang dapat mencapai 83% (Wedhanto, 2009).
Produksi per siklus mempertimbangkan muatan yang diperbolehkan untuk
suatu jenis dump truck yang akan digunakan. Muatan dump truck
maksimum yang diperbolehkan untuk suatu alat digunakan sebagai dasar
perhitungan produktivitas untuk menentukan kapasitas volume sesuai
kondisi material tanah dalam hal ini adalah berat jenis tanah yang akan
dimuat.

Kemampuan suatu alat berat untuk melakukan pekerjaan dalam hal


menjalankan aktivitas pengangkutan akan dipengaruhi oleh berat material.
Highway dump truck yang digunakan pada umumnya akan sangat efisien
apabila digunakan sesuai kondisi pekerjaan dan kemampuan alat seperti
tonase, kemampuan hydrolik dump dan chasis. Kondisi pekerjaan tersebut
juga mempertimbangkan lingkungan kerja alat dump truck tersebut
beroperasi seperti kondisi geometri jalan yang mempengaruhi jenis dump
truck yang akan dipilih untuk digunakan. Dump truck yang digunakan di
pasaran memiliki tipe dan karakteristik masing-masing dengan kapasitas
yang diberikan sesuai ukuran vessel sebagai dasar penentuan volume vessel.
Ukuran kapasitas unit (dump truck index) yang diberikan dipasaran
berdasarkan volume vessel harus ditinjau kembali disesuaikan kemampuan

UNIVERSITAS MERCU BUANA


25

alat angkut dan jenis material yang akan dimuat sehingga diperoleh
kapasitas volume yang mengakomodir batas maksimum kemampuan dump
truck. Dari tinjauan kemampuan alat mengangkut beban material tertentu
dapat disimpulkan semakin besar berat jenis material yang diangkut maka
kapasitas volume vessel dump truck semakin kecil. Kapasitas muatan dump
truck disajikan dalam bentuk table yang dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Kapasitas Muatan Dump truck
No Kategori Kapasitas

1 Berdasarkan Muatan

a Dump truck ukuran kecil 25 Ton

b Dump truck ukuran sedang 25 s.d 100 Ton

c Dump truck ukuran besar > 100 Ton

2 Berdasarkan Volume

a On high way dump truck < 20 m³

b Off high way dump truck > 20 m³

Sumber: Olahan Literatur

2.6. Keserasian Alat (Match factor) dan Kebutuhan Alat Angkut


Kesesuaian antara jumlah unit dump truck yang digunakan pada suatu
jenis alat muat sesuai kondisi operasional di lapangan misalnya jarak antara
tempat pengambilan material (quarry) tanah dan lokasi penimbunan pada
proyek jalan, waktu loading dan kondisi medan mempengaruhi hasil
produksi yang ditargetkan. Akses jalan (haul route) pengangkutan material
yang direncanakan akan berpengaruh pada pemilihan spesifikasi unit dump
truck yang digunakan. Opsional jalan angkut yang ditetapkan memberikan
variasi jarak yang berbeda untuk setiap quarry ke lokasi kerja penimbunan
tanah untuk material pekerjaan jalan. Jarak Angkut adalah jarak yang diukur
dari posisi alat muat ke area pembuangan (dumping) material.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


26

Pada proses pengangkutan material timbunan, semakin besar jarak


angkut maka jumlah alat angkut yang dibutuhkan akan semakin bertambah
untuk suatu alat muat yang bekerja. Match factor digunakan untuk menilai
kesesuaian kerja antara alat angkut dan alat muat dalam operasi pemindahan
tanah. Faktor keserasian kerja alat merupakan suatu persamaan matematis
yang digunakan untuk menghitung tingkat keselarasan kerja antara alat
muat dan alat angkut untuk setiap kondisi kegiatan pemuatan dan
pengangkutan. Faktor ini juga digunakan untuk menilai output optimasi
kinerja kerja alat muat dan alat angkut. Match factor dapat dihitung dengan
persamaan:

MF= (nH)(Cms) / (nL)(Cmt) (2.5)

Dimana:
nH : Jumlah alat angkut
Cms : Waktu siklus alat muat
nL : Jumlah alat muat
Cmt : Waktu siklus alat angkut

Ketentuan:
MF=1 (serasi antara alat gali muat 100% atau mendekati 100%)
MF<1 (alat angkut bekerja penuh, alat muat mempunyai waktu tunggu)
MF>1 (alat muat bekerja penuh, alat angkut mempunyai waktu tunggu)

Jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk suatu Jenis Alat Muat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:

nH = Q / P (2.6)

dimana:
nH : Jumlah Alat Angkut untuk suatu Alat Muat
Q : Produksi per jam alat Muat (m³)

UNIVERSITAS MERCU BUANA


27

P : Produksi per jam alat Angkut (m³)

Adapun kombinasi match factor untuk efisiensi dump truck dan


excavator disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada Gambar
2.3.

Gambar 2.3. Kombinasi Match factor untuk Efisiensi Dump truck dan Excavator
Sumber : (Burt, 2008)

2.7. Biaya Peralatan


Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis,
jumlah, dan kapasitas alat merupakan faktor-faktor penentu kinerja proyek.
Tidak setiap alat berat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena
itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi
kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di
dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak
sesuai dengan rencana.

Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa faktor yang harus


diperhatikan sehingga kesalahan dalam pemilihan alat. dapat dihindari.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut (Rostiyanti, 2008):
1. Fungsi yang harus dilaksanakan.
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk
menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


28

2. Kapasitas peralatan.
Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat
material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang
dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi.
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun
vertikal) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-
lain. Termasuk kesesuaian operasional sesuai lokasi kerja.

4. Ekonomi.
Selain biaya investasi pembelian peralatan, biaya operasi dan
pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat
berat.

5. Jenis proyek.
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat
berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan,
jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.

6. Lokasi proyek.
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran
tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di
dataran rendah. Pembatasan ukuran maupun jalur yang akan
dilewati oleh alat berat juga harus diperhatikan untuk menghindari
keterlanjuran yang mengakibatkan tidak optimalnya kinerja alat
berat.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


29

7. Jenis Material
Jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat
berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas,
keras, atau lembek serta pengaruh berat jenis tanah itu sendiri.

8. Kondisi lapangan.
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik
merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

Penggunaan alat berat pada dasarnya harus dipertimbangkan


keekonomisan dari suatu alat termasuk konsekuensi dari biaya yang harus
dikeluarkan. Biaya-biaya yang termasuk biaya pengeluaran alat berat adalah
biaya penyewaan alat, biaya mobilisasi dan demobilisasi, dan biaya upah
tenaga operator. Peralatan konstruksi yang digerakkan oleh motor bakar
(internal combustion engine) memerlukan bahan bakar dan minyak
pelumas, yang juga harus diperhitungkan sebagai biaya operasional. Yang
termasuk dalam biaya peralatan adalah sebagai berikut:
1. Biaya kepemilikan alat
Biaya kepemilikan alat berat terdiri dari beberapa faktor penyusun.
Faktor pertama adalah biaya investasi pembelian alat. Jika pemilik
meminjam uang untuk membeli alat tersebut maka akan ada biaya bunga
pinjaman. Faktor kedua adalah depresiasi atau penurunan nilai alat yang
disebabkan bertambahnya umur alat. Faktor ketiga adalah pajak serta
faktor keempat merupakan biaya untuk asuransi alat serta biaya tempat
penyimpanan alat. Biaya kepemilikan yang merupakan komponen biaya
pembelian tahunan adalah biaya setara yang dipersyaratkan untuk
jumlah yang dibayarkan sementara pembelian peralatan yang dapat
dihitung sebagai faktor pengembalian modal. Biaya kepemilikan alat per
tahun dengan memperhitungkan bunga dihitung sebagai berikut:

𝑖(1+𝑖)𝑛
A = P |𝑖(1+𝑖)𝑛−1| (2.7)

UNIVERSITAS MERCU BUANA


30

dimana:
A : Biaya kepemilikan tahunan
P : Biaya pembelian alat
i : Bunga
n : Umur pakai alat

2. Bahan bakar
Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin
atau solar berbeda-beda. Rata-rata yang menggunakan bahan bakar
bensin 0,06 galon per horse-power per jam, sedangkan bahan bakar solar
meng-konsumsi bahan bakar 0,04 galon per horse-power per jam. Nilai
yang didapat kemudian dikalikan dengan faktor pengoperasian. Jumlah
bahan bakar yang dikonsumsi per satuan waktu akan sangat bergantung
pada spesifikasi tenaga alat berat sesuai jenisnya yang dikeluarkan oleh
pabrikan ataupun manual book alat itu sendiri.

3. Upah kerja
Besarnya upah kerja untuk operator/ helper pada excavator,
bulldozer, motor grader, vibrator roller dan sopir/kenek pada dump
truck adalah tergantung dari lokasi pekerjaan, perusahaan yang
bersangkutan, peraturan yang berlaku di lokasi, dan kontrak kerja antara
dua pihak tersebut. Pada dasarnya upah untuk pekerja dihitung dalam
besarnya uang yang dibayarkan per jam kerjanya (Rp/jam).

4. Perhitungan Pemakaian Minyak Pelumas


Perhitungan penggunaan pelumas per jam biasanya berdasarkan
jumlah waktu operasi dan lamanya penggantian pelumas. Pergantian
minyak pelumas biasa dilakukan setiap 100 sampai 200 jam. Perkiraan
biaya pelumas per jam dihitung sebagai berikut:

𝑓 𝑥 𝐻𝑝 𝑥 0.006 𝑐
Qp = + (2.8)
7.4 𝑡

UNIVERSITAS MERCU BUANA


31

Dimana:
Qp : Penggunaan pelumas per jam
f : Faktor pengoperasian
Hp : Horse power mesin
c : kapasitas crankcase
t : lama penggunaan pelumas (penggantian)

5. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi


Alat berat yang disewa dari suatu tempat, membutuhkan biaya
transportasi alat tersebut ke lokasi proyek dan biaya transportasi alat
tersebut kembali ketempat asalnya. Untuk alat-alat berat tertentu bahkan
diperlukan kendaraan khusus untuk mengangkat alat berat tersebut ke
lokasi proyek dan sebaliknya. Biaya-biaya yang diperlukan ini termasuk
biaya mobilisasi dan demobilisasi.

Biaya mobilisasi dan demobilisasi tergantung dari kendaraan untuk


mengangkut alat berat yang disewa, dan jauh dekatnya tempat
penyewaan ke lokasi proyek. Jadi masing-masing alat yang disewa dari
tempat penyewaan yang berbeda, mempunyai biaya mobilisasi dan
demobilisasi yang berbeda sesuai kesepakatan kontrak dengan penyedia.

6. Biaya Pemeliharaan dan Perawatan Alat


Perbedaan mendasar dari pemeliharaan dan perawatan adalah pada
besarnya pekerjaan. Perbaikan besar (major repair) akan mempengaruhi
nilai depresiasi alat dan umur alat. Biaya perawatan dan pemeliharaan
alat diasumsikan 100% dari depresiasi alat (metode garis lurus) selama 5
tahun (Rostiyanti, 2008). Untuk alat beroda ban seperti dump truck,
terdapat tambahan biaya pemakaian ban sesuai masa pakai yang
ditentukan.

Perhitungan Komponen Biaya Peralatan yang terdiri dari biaya


kepemilikan dan biaya operasional. Analisis Harga Satuan Alat untuk

UNIVERSITAS MERCU BUANA


32

pekerjaan pemindahan tanah memerlukan data upah operator atau sopir,


spesifikasi alat meliputi tenaga mesin, kapasitas kerja alat (m³), umur
ekonomis alat (dari pabrik pembuatnya), jam kerja dalam satu tahun, dan
harga alat. Faktor lainnya adalah komponen investasi alat meliputi suku
bunga bank, asuransi alat, faktor alat yang spesifik seperti faktor bucket
untuk Excavator, harga perolehan alat, dan Loader, dan lain-lain.

Biaya pekerjaan pemindahan tanah adalah total seluruh volume


pekerjaan yang masing-masing dikalikan dengan harga satuan
pekerjaan setiap mata pembayaran. Estimasi biaya termasuk pajak-
pajak. Harga satuan setiap mata pembayaran adalah harga suatu jenis
pekerjaan tertentu per satuan tertentu berdasarkan rincian metode
pelaksanaan, yang memuat jenis, kuantitas dan harga satuan dasar dari
komponen tenaga kerja, bahan, dan peralatan yang diperlukan dan di
dalamnya sudah termasuk biaya umum dan keuntungan.

2.8. Program Linear


Pada pekerjaan pemindahan tanah perlu dilakukan optimasi yang
menyangkut pemilihan dan penggunaan peralatan. Jumlah peralatan
operasional yang terbatas diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
yaitu dengan menentukan jumlah alat yang optimal sesuai target produksi
masing – masing alat (Burt, 2008). Program linier merupakan metode
matematik untuk membantu membuat keputusan dalam mengalokasi
sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya (Heizer & Render,
2019).

Untuk menggambarkan masalah atau kendala serta tujuannya, maka


terlebih dahulu dibuat model matematis sebagai alat bantu dalam
menganalisa keputusan. Program linear adalah suatu metode penentuan nilai
optimum dari suatu persoalan linear. Nilai optimum (maksimum atau
minimum) diperoleh dari nilai dalam suatu himpunan penyelesaiaan

UNIVERSITAS MERCU BUANA


33

persoalan linear. Di dalam persoalan linear terdapat fungsi linear yang bisa
disebut sebagai fungsi objektif. Persyaratan, batasan, dan kendala dalam
persoalan linear merupakan sistem pertidaksamaan linear.

Persoalan dalam program linear yang masih dinyatakan dalam kalimat-


kalimat pernyataan umum, kemudian diubah kedalam model matematika.
Model matematika merupakan pernyataan yang menggunakan peubah dan
notasi matematika. Fungsi objektif merupakan fungsi linear dan batasan-
batasan pertidaksamaan linear yang memiliki himpunan penyelesaian.
Untuk memperoleh nilai optimum dapat digunakan bantuan Solver yang
merupakan program tambahan Microsoft Excel yang bisa digunakan untuk
analisa.

Solver akan menemukan nilai optimal (maksimum atau minimum)


untuk rumus di dalam satu sel tujuan (objective cell) yang tunduk pada
batasan nilai dari sel rumus lain pada lembar kerja. Solver bekerja dengan
grup sel, yang disebut variabel keputusan sederhana yang digunakan dalam
penghitungan rumus di dalam sel tujuan (objective cell) dan batasan
(constraint) yang membatasi tingkat sampai dimana sasaran dicapai. Solver
menyesuaikan nilai di dalam sel variabel keputusan untuk memenuhi
batasan pada sel batasan dan memberikan hasil yang diinginkan untuk sel
tujuan.

Pada prinsipnya, tujuan dan batasan dalam permasalahan program


linear harus dinyatakan dalam hubungan dengan pertidaksamaan atau
persamaan linear. Selain solver, penyelesaian masalah dalam pemrograman
linear dapat dilakukan dengan bantuan software WINQSB.

WinQSB adalah pengembangan dari program QSB (Quantitative System


for Business) yang dirancang untuk memecahkan masalah-masalah kuantitatif
di bidang manajemen. Keunggulan dari Program WinQSB adalah WinQSB
sudah berbasis Windows dan memiliki 19 modul terpisah, namun semuanya

UNIVERSITAS MERCU BUANA


34

memiliki cara penggunaan yang kurang lebih sama. WinQSB adalah sistem
interaktif untuk membantu pengambilan keputusan yang berisi alat yang
berguna untuk memecahkan berbagai jenis masalah dalam bidang riset
operasi. Paket perangkat lunak ini berisi algoritma pemecahan masalah untuk
satu model digunakan untuk pemecahan satu problem.

Kelebihan penggunaan winQSB yaitu merupakan software gratis untuk


digunakan, sangat mudah dioperasikan, memberikan solusi otomatis,
spectrum metode dan proses yang cukup luas, memiliki banyak tutorial dan
modul-modul penggunaan (Peterek. 2015). Sub menu disajikan dalam bentuk
gambar yang dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Tampilan Sub Menu Software WINQSB


Sumber : Olahan Data

Untuk menjalankan program ini dapat diikuti langkah-langkahnya


sebagai berikut:
 Pilihlah Linear and Integer Programming, maka pada layar akan
muncul Gambar 2.5 di bawah ini :

UNIVERSITAS MERCU BUANA


35

Gambar 2.5. Tampilan Awal Software WINQSB


Sumber: Olahan Data
 Setelah File dan New Problem dipilih maka akan muncul Gambar
2.4 di bawah ini:

Gambar 2.6. Tampilan Problem Specification Software WINQSB


Sumber : Olahan Data

 Setelah klik OK, maka akan muncul tampilan input nilai seperti
Gambar 2.7. di bawah ini:

UNIVERSITAS MERCU BUANA


36

Gambar 2.7. Tampilan Linear & Integer Programming Software WINQSB


Sumber : Olahan Data

 Jika anda memilih Solve the Problem, maka akan menghasilkan,


hasil akhir dari contoh program yang dibuat. Sedangkan untuk
melihat hasil yang lainnya, anda bisa memilih menu Result, seperti
Gambar 2.8. berikut ini:

Gambar 2.8. Tampilan Solve Problem Software WINQSB


Sumber: Olahan Data

 Melakukan Analisis Sensitivitas untuk mengetahui pengaruh yang


timbul karena perubahan:

UNIVERSITAS MERCU BUANA


37

1. Perubahan Harga Pekerjaan/Peralatan dapat disebabkan karena


adanya perubahan penawaran pada biaya proyek.
2. Keterlambatan pelaksanaan Terlambat dalam pelaksanaan
pekerjaan maupun target yang ingin dicapai sehingga diperlukan
penjadwalan kembali proyek.
3. Kenaikan biaya ("cost over run") terjadi karena adanya kenaikan
dalam biaya konstruksi, misalnya pada saat pelaksanaan ada
kenaikan pada harga peralatan, upah tenaga kerja dan lainnya.

2.9. Research Gap, State of The Art dan Research Novelty


Keterbaruan penelitian mutlak diperlukan. Untuk menguji bahwa
penelitian ini terbarukan maka dilakukan studi literatur terkait dengan
penelitian serupa yang tujuannya untuk mengetahui celah penelitian yang
masih tersedia untuk dijadikan objek peneltian. Studi literatur pada
penelitian ini mengevaluasi terhadap 20 artikel yang disajikan dalam bentuk
tabel yang dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Studi Literatur
NO JURNAL PENERBIT KEKUATAN KELEMAHAN HASIL NOVELTY
1 (Bogenberger et ASCE Input Aspek Aplikasi pada Biaya Optimasi
al., 2015) (2015) pekerjaan dan Konstruksi Jalan pekerjaan tanah dengan
Two Phase material. Raya ( Beton dan dan metode Linear
earthwork Pengaturan Aspal) perkerasannya Memasukka
Optimization jadwal kerja Jaringan kerja keseluruhan
Model for sesuai logistik Flow Material contraint
Highway pekerjaan Pekerjaan Jalan project
Construction (distribusi
proses
material)

2 (Liu & Lu, ASCE Perencanaan Terbatas suatu Jaringan Kerja Cut and Fill
2009) (2015) pekerjaan skala model jaringan Pemindahan Balanced Ha
Optimizing besar (timbunan) kerja/jalan) tanah Distance
Earthmoving Job Ukuran grid Lay Out (matrik
Planning Based model Area (fix Jaringan waktu Model)
on Evaluation jumlah unit) hauling Grid Model
of Temporary terpendek dan Program
Haul Road Output Biaya Linier
Network Design pekerjaan
for Mass
Earthwork
Projects
3 (Morley et al., ASCE Fleet matching Metode Trial and Pemilihan Fleet Model Cente
2014) (2014) Haul Distance error Penentuan of Mass Eart
Identification of Optimization Durasi Model grid
Invariant Biaya proyek Area
Average berdasarkan Data GPS
Weighted Haul jarak angkut
Distance to
Simplify
Earthmoving
Simulation

UNIVERSITAS MERCU BUANA


38

NO JURNAL PENERBIT KEKUATAN KELEMAHAN HASIL NOVELTY


Modelling in
Planning Site
Grading
Operation
4 (Moselhi & ASCE Pengelolaan alat Fokus pada Siklus Kerja Penggunaan
Alshibani, 2009) (2009) berbasis real pelaksanaan optimum Genetic
Optimization of time pengawasan Variasi C T Algoritma
Earthmoving Optimasi waktu pekerjaan pekerjaan Program
Operation in siklus tanah Linier
Heavy Civil GIS
Engineering
Project
5 (Karshenas, ASCE Kesesuaian Belum mengulas Optimasi Panduan
1989) (1989) Pemilihan Truck geometri kerja kesesuaian investasi (uni
Truck Capacity vs alat loading alat (aplikatif) Truck dan cost) peralatan
Selection for Loader Truck dan
earthmoving Tinjauan Cycle Loader
Time unit
6 (Schexnayder et ASCE Perhitungan Analisa per unit Tampilan Analisa VIMS
al., 1999) (1999) Produktivitas volume pekrjaan Grafik / Data Download
Effect of Truck Alat Angkut Produktivitas (Caterpillar
Payload Weight Database untuk dan Muatan Technology)
on Production optimasi Truck
payload Distribusi
Payload
7 (Smith, 1999) ASCE Input parameter Aplikasi Estimasi Formula Linear
Earthmoving (1999) proyek 1 unit loading perhitungan Regression
Productivity Optimasi Cost Analysis Produktivitas
Estimation Using produktivitas belum loader
Linier Regression dilakukan
Techniques
8 (Montaser & ITCon Monitoring CT Penerapan untuk Optimasi Progress
Moselhi, 2014) (2014) untuk Optimasi proyek tanah Produktivitas Reporting,
Truck for pada proses skala besar Truck GPS, GIS,
Earthmoving pelaksanan (Penggunaan Web-Based
Operation pekerjaan Truck dalam System
jumlah besar)
Investasi besar
9 (Ozdemir & ASCE Fleet Efisiensi Variabel Kondisi Optimasi Simulasi
Kumral, 2017) (2017) (MF) operasional operasional Metode monte
Stochastic Memasukkan belum dengan: carlo untuk
Assessment of variable dimasukkan pemeliharaan, optimasi
the Material availability unit limit alat yang produksi
Haulage disediakan Tinjauan
Efficiency in the optimasi dari
Earthmoving sisi MF
Industry
10 (Kang & Seo, ASCE Perencanaan Penggunaan Jaringan Jalan ( GIS Model
2013) (2013) Jaringan Jalan range pendekatan Pekerjaan Haul distanc
GIS Method for menyesuaikan parameter ukuran tanah & network
Haul Road kondisi jarak konstruksi planning
Layout Planning geografis Jalan
in Large Clustering Jalan
Eartmoving (area)
Projects :
Framework and
Analysis
11 (Qariatullailiyah POMITS Optimasi biaya Aspek data yang Biaya minimal Metode
& Indryani, (2013) penggunaan alat digunakan dari sisi waktu optimasi biay
2013) menggunakan pelaksanaan menggunaka
Biaya data perencanaan proyek (jam program linear
Penggunaan Alat (ideal) operasional Jenis Materia
Berat untuk penyelesaian heterogen
Pekerjaan proyek)
Pengangkutan
dan Penimbunan
pada Proyek
Grand Island
Surabaya dengan
Program Linier
12 (Son, Mattila, & ASCE Jaringan Kerja Belum Output 36 Program linear

UNIVERSITAS MERCU BUANA


39

NO JURNAL PENERBIT KEKUATAN KELEMAHAN HASIL NOVELTY


Myers, 2005) (2005) untuk memasukkan Analisa untuk Penggunaan
Determination of pemindahan perhitungan biaya Minimum haul Grid Model
Haul Distance tanah pekerjaan tanah distance
and Direction in Jaringan Kerja
Mass Excavation 2 dimensi
13 (Park, Gwak, & ASCE Optimasi Variabel blade Output kinerja Model
Lee, 2017) (2017) Produktivitas load (konstan) jenis /type matematika
Dozer Dozing Asumsi jenis Dozer Algoritma
Workability Input pengaruh material sama Perbandingan Komputer
Estimation internal dan produktivitas KajianCycle
Method for eksternal (jenis blade & time Dozer
Economic jarak dozing)
Dozing
14 (Yi & Lu, 2016) ASCE Optimasi Haul Tidak Jarak optimal Metode Linea
Temporary Haul (2017) Road menyebutkan pekerjaan Programming
Road Lay Out Construction parameter Input data cut Balance
Design dan Haul Road perawatan jalan and fill project
Optimization Maintenance (lebar jalan, jenis pekerjaan tanah duration
Based on Rough Validasi dengan scraper) serta Grid related cost
Grading Project bantuan Mathlab Model (road
Layout construction
opsional untuk and
hauling road maintenance)
Total optimum Perbandingan
cost pekerjaan Temporary
jalan Haul Road
Layout Design
Problem dan
Transit Route
NetworkDesig
Problem
15 (De Lima, ASCE Penggunaan Hasil design Distribusi Variasi nilai
Júnior, Prata, & (2013) Excel dan Sover estimasi dan alokasi Cycle Time
Weissmann, untuk optimasi bersifat manual material untuk untuk optima
2013) Perencanaan pekerjaan Jalan Metode Mixe
Distribution of Jaringan kerja Pengaturan Integer Linear
Material in Road Pekerjaan jalan Jadwal Kerja Programming
Earthmoving and
Paving:
Mathematical
Programming
Approach
16 (Li & Lu, 2017) ASCE Optimasi Aplikasi untuk WBS untuk Simulasi
Automated (2017) Perencanaan pekerjaan Tanah perencanaan persamaan
Generation of Jaringan Kerja jaringan kerja Linear jaringa
Work Breakdown Pemindahan Biaya Jalan
Structure and Tanah Pekerjaan Optimasi jara
Project Network Penggunaan Tanah Hauling pada
Model for WBS dan CPM
Earthworks pembuatan
Project Planning : Presedence
A Flow Network Diagram (AON)
– Based
Optimization
Approach
17 (Hummer, ASCE Pemilihan Aplikasi research Reduce Emisi Hubungan
Arocho, & (2017) Peralatan Pada peralatan Optional alat pendekatan
Rasdorf, 2017) Konstruksi Loader (crawler) untuk Cost and Emis
Approach to menggunakan dan Dozer pekerjaan EPA non road
Assessing tinjauan biaya konstruksi untuk estimas
Tradeoffs emisi (tinjauan biaya cost annual in
between Penggunaan peralatan dari hours
Construction variable biaya emisi)
Equipment Fleet peralatan
Emissions and
Cost
18 (Lous & ASCE Monitoring Hubungan khusus Pengelolaan Discrete Even
Dunston, 2013) (2013) Operasional dan kontinyu Fleet Operation
Methodology for berdasarkan (Excavator dan Optimization Model
Real-Time logika Truck) Menggunakan Finite State
Monitoring of matematika dari Pola real time sensor untuk Machine untu

UNIVERSITAS MERCU BUANA


40

NO JURNAL PENERBIT KEKUATAN KELEMAHAN HASIL NOVELTY


Construction analisa data Real perlu akurasi data collection konstruksi
Operations Using Time Simulation dalam (komputerisasi) matematika
Finite State pengambilan
Machines and keputusan
Discrete-Event (monitoring)
Operation
Models
19 (Nassar & ASCE Penggunaan Menggunakan Optimasi flow Metode Least
Hosny, 2012) (2012) Bagian massa beberapa pola kerja Cost (diagram
Solving the tanah untuk grid untuk pemindahan massa tanah)
Least-Cost Route model optimasi optimasi massa tanah
Cut and Fill jaringan kerja ( system trial) (minimum
Sequencing distance)
Problem Using
Particle Swarm
20 (Rajendra ASCE Analisa Fleet Analisa dasar Analisa Cost Menggunaka
Kadam & Patil, (2013) Management Produktivitas Benefit (Actual Perhitungan
2013) pekerjaan Jalan untuk penentuan vs Analisa Matematis
Construction Membandingkan Jumlah Hitungan analisa Biaya
Equipment Fleet antara actual alat(perbandingan teoritis ) Proyek
Management: komposisi yang CT Loader vs CT Perbandingan Pemindahan
Case Study of operasi dengan Truck proyek biaya proyek Tanah (
Highway Operasi yang typical Load- (Rekomendasi Equipment
Construction dihitung secara Haul- Dump- trial Fleet Cost Analysis)
Project teoritis Return) berdasarkan
Hitungan Trial hasil hitungan
Fleet untuk teoritis )
perhitungan
Project Cost
Sumber: Olahan Literatur

2.9.1. Research Gap


Dalam penelitian ini dilakukan studi literatur yang digunakan
sebagai penunjang analisis-analisis yang disusun agar penelitian ini
lebih lengkap dan bermanfaat. Selain itu tujuan dilakukannya studi
literatur untuk penentukan bahwasannya penelitian bersifat baru dan
belum pernah diteliti sebelumnya. Sumber research gap diperoleh
dengan me-review dan menganalisis studi literatur dengan cara
mengidentifikasi hasil, keunggulan, kelemahan dan keterbaruan
penelitian tersebut. Bagan yang menggambarkan hubungan antara
tema-tema yang dibahas dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Dari research gap, dapat terlihat bahwa belum ada literatur yang
membahas topik ini dalam suatu penelitian. Penelitian ini diharapkan
dapat menjadi jembatan yang dapat mengisi celah (gap) dari tema-
tema yang telah dibahas oleh peneliti lainnya.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


41

Gambar 2.9. Research Gap


Sumber: Olahan Data

2.9.2. State of The Art


Pada Tabel 2.6 yang berisi rangkuman studi literatur mengenai
pekerjaan pemindahan tanah (earthmoving) dapat menggambarkan
beberapa poin penting yang merupakan isi dari penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya dijadikan parameter untuk melakukan penelitian
yang lain yang menjadi hal baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Dengan melakukan review terhadap literatur yang sudah ada
sebelumnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi State of The Art
dari penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya. State of The Art
penelitian ini disajikan dalam bentuk gambar yang dapat dilihat pada
Gambar 2.10.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


42

Gambar 2.10. State of The Art


Sumber: Olahan Data

2.9.3. Research Novelty


Aspek novelty dalam penelitian ini adalah gambaran posisi
penelitian ini terhadap penelitian-penelitian lain yang serupa dan sudah
ada sebelumnya. Penelitian serupa sebelumnya dapat dilihat pada Tabel
2.7 yang berisi review studi literatur dari masing – masing penelitian.
Tabel 2.7. Research Novelty

Sumber : Olahan Data

2.10. Kerangka Penelitian


Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini yang menunjukkan
permasalahan dan metode analisis sehingga diperoleh hasil yang sistematis
dapat dilihat pada Gambar 2.11.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


43

Gambar 2.11. Kerangka Penelitian


Sumber: Olahan Data

UNIVERSITAS MERCU BUANA


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan penelitian yang
digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini yang terdiri dari
tahapan penelitian, obyek penelitian, proses pengumpulan data, variabel
penelitian dan teknik analisa data. Penentuan metode dalam penelitian ini
yang perlu dilakukan adalah meninjau strategi penelitian. Strategi penelitian
perlu memertimbangkan 3 hal meliputi:
a. Jenis pertanyaan yang digunakan
b. Kendali terhadap peristiwa yang diteliti
c. Fokus terhadap peristiwa yang sedang berjalan atau baru
diselesaikan.

Adapun strategi penelitian disajikan dalam bentuk tabel yang dapat


dilihat pada Tabel 3.1. di bawah ini:
Tabel 3.1. Situasi yang relevan untuk strategi berbeda
Tingkat fokus
Kontrol dari peneliti
Bentuk Pertanyaan dari kesamaan
Strategi dengan tindakan dari
Penelitian penelitian yang
penelitian yang aktual
lalu

Eksperimen Bagaimana, mengapa Ya Ya

Siapa, apa, dimana,


Survey Tidak Ya
berapa banyak

Siapa, apa, dimana,


Analisis Tidak Tidak
berapa banyak

Historis Bagaimana, mengapa Tidak Tidak

Studi Kasus Bagaimana, mengapa Tidak Ya

Sumber: (Fadhliyah, 2011)

Metode penelitian berisi kerangka pemikiran yang menjelaskan aspek-


aspek yang diteliti dalam penelitian ini (Optimasi Kinerja Pemindahan
Tanah Mekanis untuk Pekerjaan Jalan Menggunakan Program Linear dari

44 UNIVERSITAS MERCU BUANA


45

Tinjauan Muatan dan Match factor) termasuk tahapan penelitian dan obyek
penelitian. Adapun mengenai Tabel 3.1. strategi penelitian dapat ditentukan
setelah rumusan masalah sudah diketahui. Rumusan masalah ini yang akan
digunakan dalam proses penelitian untuk memperoleh hasil yang
diharapkan. Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengevaluasi kebutuhan penggunaan alat muat
dan alat angkut pada proyek pemindahan tanah dari tinjauan
muatan dan match factor?
2. Bagaimana cara melakukan optimasi biaya pekerjaan pemindahan
tanah dari tinjauan analisa kebutuhan dan waktu kerja alat berat
dengan skema kepemilikan maupun skema rental?
3. Bagaimana kinerja biaya pemindahan tanah berdasarkan evaluasi
penggunaan alat berat yang digunakan?

Berdasarkan Tabel 3.1. maka untuk menjawab rumusan masalah di atas,


penelitian ini akan menggunakan strategi penelitian studi kasus pada
Optimasi Kinerja Pemindahan Tanah Mekanis untuk Pekerjaan Jalan
Menggunakan Program Linear dari Tinjauan Muatan dan Match factor.
Penelitian ini dilakukan dilakukan untuk menganalisa kebutuhan alat
khususnya excavator dan dumpt truck pada pekerjaan pemindahan tanah
menggunakan konsep – konsep perhitungan produktivitas alat sesuai dengan
volume pekerjaan. Kinerja biaya merupakan hasil akhir yang dapat
digunakan sebagai dasar pemilihan kebutuhan jenis dan jumlah alat angkut
hubungannya dengan jumlah waktu kerja alat untuk memenuhi jumlah
volume pekerjaan tertentu.

3.2. Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif. Pendekatan dalam
desain penelitian adalah pendekatan optimasi dengan bantuan dari aspek
muatan dan match factor serta optimasi dengan program linear
menggunakan software Solver dan WINQSB. Penelitian dilakukan pada

UNIVERSITAS MERCU BUANA


46

operasional pekerjaan pengangkutan material tanah dari sumber material


(quarry) ke lokasi pekerjaan timbunan jalan pada proyek jalan tambang.

3.3. Proses Penelitian

Gambar 3.1. Flowchart Penelitian


Sumber: Olahan Data

UNIVERSITAS MERCU BUANA


47

Untuk melakukan penelitian secara ilmiah, diperlukan adanya


tahapan/urutan yang disesuaikan dengan kerangka penelitian yang telah
disusun dalam bentuk flow chart. Flow chart disusun berdasarkan rumusan
dan tujuan penelitian yang akan dicapai dengan mengacu pada kajian
optimasi biaya peralatan. Flow chart penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 3.1.

3.4. Tahapan Penelitian


Penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Rumusan masalah berdasarkan kajian latar belakang mengapa dilakukan
penelitian ini yaitu permasalahan yang dihadapi pada proyek
pemindahan tanah adalah besarnya biaya peralatan untuk menyelesaikan
pekerjaan dimana sebagian besar biaya pekerjaan berasal dari
pemakaian alat berat sehingga perlu analisa dan evaluasi kebutuhan alat
agar diperoleh kinerja pekerjaan yang optimal menggunakan simulasi
metode linear programming pada proyek pekerjaan pemindahan tanah
mekanis dari tinjauan muatan dan match factor.

2. Tinjauan Pustaka, berisi definisi yang berkaitan dengan topik penelitian


ini. Definisi yang disajikan dalam tinjauan pustaka adalah waktu siklus
alat muat dan alat angkut; pengembangan dan penyusutan material; berat
jenis tanah; produktivitas alat muat dan alat angkut; keserasian alat dan
kebutuhan alat angkut, jarak angkut, jenis dan muatan dump truck; jenis
alat muat (excavator) biaya peralatan; serta aplikasi program linear.

3. Pengumpulan Data. Data yang dikumpulkan adalah data perencanaan


proyek serta jenis peralatan baik alat muat maupun alat angkut serta
masing-masing cycle time. Kebutuhan data selanjutnya adalah informasi
tentang spesifikasi alat berat dan komponen biaya peralatan serta aturan
pekerjaan dan kekaryawanan internal perusahaan dan peraturan terkait
standar pekerjaan dan regulasi pemerintah.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


48

4. Pengolahan Data, dilakukan pengolahan simulasi perhitungan kebutuhan


jumlah armada alat angkut (dump truck) pada setiap tipe alat muat
(excavator) berdasarkan kontrak pekerjaan, perhitungan jumlah alat
muat (excavator) sesuai volume pekerjaan dan perhitungan biaya
peralatan sesuai spesifikasi masing – masing alat yang akan digunakan
(Skema Kepemilikan dan Skema Sewa).

5. Analisa Data, dilakukan pembuatan Model Matematis untuk optimasi


perhitungan jumlah excavator (Decision, Objectives & Costraints) dan
optimasi biaya peralatan (skema kepemilikan dan skema sewa). Analisa
data optimasi menggunakan aplikasi Program Linear menggunakan
Solver dan software WINQSB.

6. Pembahasan, bagian ini mengulas hasil analisa data untuk kemudian


dilakukan validasi serta dilakukan perbandingan kinerja biaya untuk
pekerjaan pemindahan tanah dari hasil optimasi dengan biaya
pemindahan tanah sesuai anggaran proyek. Dari hasil Analisa akan
diketahui bahwa biaya optimum yang menjadi rekomendasi dapat
menggunakan skema kepemilikan, sewa maupun kombinasi skema
kepemilikan dan sewa.

7. Kesimpulan dan Saran, berisi mengenai kesimpulan hasil penelitian


yang merupakan resume keputusan hasil penelitian dan saran yang
memberikan opportunity untuk dilakukan penelitian selanjutnya untuk
memerluas kajian keilmuan yang komprehensif.

Dari penjelasan tahap penelitian di atas, dapat diketahui bahwa


bagaimana penelitian ini dibahas mulai dari permasalahan dalam
menentukan kebutuhan alat yang optimum pada pekerjaan pemindahan
tanah, metode yang digunakan dalam mencari solusi permasalahan, Teknik
analisis data sampai diperoleh hasil atau kesimpulan yang dapat dilihat pada
Gambar 3.2.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


49

Mulai

Latar Belakang, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka:
1. Waktu Siklus
2. Pengembangan dan Penyusutan Material (Berat dan Muatan Material)
3. Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut
4. Keserasian Alat (Match factor) dan Kebutuhan Alat Angkut
5. Analisa Kebutuhan Alat dan Biaya Peralatan
6. Program Linear

Pengumpulan Data:
1. Data Perencanaan Proyek
2. Cycle Time Alat Muat dan Alat Angkut
3. Literatur maupun informasi tentang spesifikasi alat dan komponen biaya peralatan
4. Informasi aturan pekerjaan dan kekaryawanan internal perusahaan
5. Peraturan terkait standar pekerjaan dan regulasi pemerintah

Pengolahan Data:
1. Simulasi perhitungan kebutuhan jumlah armada alat angkut (dump truck) pada setiap
tipe alat muat (excavator) berdasarkan kontrak pekerjaan
2. Perhitungan jumlah alat muat (excavator) sesuai volume pekerjaan
3. Perhitungan biaya peralatan sesuai spesifikasi masing – masing alat yang akan
digunakan (Skema Kepemilikan dan Skema Sewa)

Analisis Data:
1. Pembuatan Model Matematis untuk optimasi Perhitungan Jumlah Excavator (Decision,
Objectives & Costraints)
2. Pembuatan Model Matematis untuk optimasi Biaya Peralatan (Skema Kepemilikan dan
Skema Sewa)
3. Optimasi menggunakan Program Linear (Solver dan Software WINQSB)

Pembahasan : Ulasan hasil analisa data dan proses validasi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.2. Diagram Tahap Penelitian

UNIVERSITAS MERCU BUANA


50

3.5. Objek Penelitian


Obyek yang akan dilakukan penelitian dan analisa perhitungan berupa
aktivitas pekerjaan pemindahan tanah pada proyek pembuatan jalan
tambang yang merupakan salah satu wilayah Kontrak Pertambangan anak
perusahaan PT Adaro Indonesia yaitu PT Adaro Maruwai Coal (AMC) yang
berlokasi di Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Murung Raya Provinsi
Kalimantan Tengah.

Gambar 3.3. Objek Penelitian Jalan Tambang PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) – PT
Adaro Maruwai Coal (AMC)
Sumber : Data Primer 2019

Lokasi objek penelitian disajikan dalam bentuk gambar yang dapat


dilihat pada Gambar 3.3. Lokasi ini dapat dijangkau melalui jalur darat serta
jalur air sungai barito dimana kota terdekat adalah Muara Teweh sebagai
Ibu Kota kabupaten Barito Utara. Jalan tambang ini direncanakan sebagai
ekstensifikasi dari jalur angkut batubara yang sebelumnya sudah ada melalui
jalur yang digunakan oleh PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) untuk
disambungkan menuju area Kontrak Pertambangan lainnya dalam hal ini PT
Adaro Maruwai Coal (AMC). Periode pelaksanaan pekerjaan dimulai di
akhir tahun 2018 dengan durasi 1,5 tahun. Pada fase ini kontrak pengerjaan
jalan tambang memiliki total panjang mencapai 7,5 km.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


51

3.6. Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data primer dan data skunder untuk digunakan sebagai
bahan analisa dan perhitungan biaya pekerjaan pemindahan tanah. Data
primer adalah data-data yang diperoleh secara langsung dengan mengadakan
survei di lapangan. Metode pengumpulan data tersebut dapat dilakukan
dengan cara observasi, yaitu mengamati kondisi lapangan yang sebenarnya.
Data primer diperoleh dengan metode observasi dan pengukuran langsung
di lapangan untuk mengetahui pola waktu siklus alat muat dan alat angkut
yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan produktivitas dan jumlah
alat angkut. Metode observasi adalah suatu metode untuk mendapatkan data
dengan cara melakukan survai langsung ke lapangan atau lokasi agar dapat
diketahui kondisi yang sebenarnya di lapangan dan bisa menghindari adanya
asumsi-asumsi yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga
dapat diperoleh gambaran yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
sebagai pertimbangan dalam perencanaan dan evaluasi pekerjaan.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa instansi terkait.
Pengambilan data skunder berupa validasi data yang ada di proyek. Data
sekunder ini tidak berhubungan secara langsung tapi sangat membantu
dalam pelaksanaan rancangan dan evaluasi pekerjaan jalan tambang. Data
skunder berupa data perencanaan proyek seperti gambar rancangan, volume
pekerjaan, jenis pekerjaan, lingkup pekerjaan serta literatur tentang jenis dan
spesifikasi serta biaya peralatan untuk masing – masing alat yang
digunakan. Data yang akan digunakan sebagai dasar analisa perhitungan
biaya peralatan berasal dari informasi biaya operasional peralatan yang ada
dalam kontrak bersama subkontraktor dan vendor penyewaan alat berat.

3.7. Variabel Penelitian


Variabel bebas sering juga disebut sebagai variabel penyebab atau
independent variables. Variabel bebas menyebabkan terjadinya perubahan
output kerja, yang merupakan faktor-faktor yang nantinya akan diukur,

UNIVERSITAS MERCU BUANA


52

dipilih, dan dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara


fenomena atau peristiwa yang diteliti atau diamati. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah besaran cycle time alat yang kemudian akan dilakukan
kajian bersama dengan kapasitas muatan dump truck dan jarak angkut serta
hubungannya dengan jenis alat muat yang digunakan. Variabel terikat
merupakan penggunaan sejumlah alat yang mencerminkan kinerja biaya
yang diperoleh dari total pengoperasian dump truck dan excavator dalam
periode waktu tertentu yang sebelumnya telah dilakukan analisa
menggunakan perhitungan produktivitas alat sebagai acuan kebutuhan
penggunaan alat sesuai durasi dan volume pekerjaan berdasarkan skema
kepemilikan, sewa maupun kombinasi kepemilikan dan sewa.
Tabel 3.2. Variabel Penelitian
Teknik
Janis Sumber
Variabel Dimensi Indikator Pengumpulan
Data Data
Data
Produksi Cycle Time Waktu Siklus alat Primer Pengukuran Observasi
muat dan angkut data
Kapasitas Tonase Sekunder Literatur dan Validasi
Muatan maksimum sesuai laporan
spesifikasi unit
Faktor Koefisien faktor Sekunder Literatur Validasi
Efisiensi
Kapasitas Kapasitas standar Sekunder Literatur Validasi
Bucket unit
Alokasi Jumlah Ketersediaan Primer Laporan dan Analisis Data
Excavtor dan Excavator jenis excavator Analisa data
jumlah Dump Jumlah Alat Ketersediaan Primer Pengukuran Analisis Data
truck Angkut jenis dump truck dan analisa
data
Biaya Biaya Data biaya Sekunder Literatur dan Analisis Data
Pekerjaan Peralatan masing-masing Laporan
penggunaan jenis
alat muat dan alat
angkut sesuai
volume pekerjaan

Total Biaya Biaya Sekunder Laporan Validasi


Alat pemindahan
tanah
Sumber: Olahan Literatur

3.8. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah form cycle time
excavator dan dump truck untuk isian data cycle time sesuai jenis excavator
dan dump truck serta jarak angkut (contract 1 km).

UNIVERSITAS MERCU BUANA


53

3.9. Teknik Analisis Data


Analisis dan pengolahan data adalah proses identifikasi data yang
dilakukan berdasarkan data primer maupun data sekunder yang sudah
diperoleh, baik yang berasal dari survey pengamatan langsung yang ada di
lokasi rancangan pekerjaan jalan tambang ataupun yang didapat dari instansi
terkait, untuk kemudian data tersebut akan diolah dan dianalisis. Proses
analisis dan pengolahan data ini dimaksudkan agar diperoleh pemecahan
masalah yang efektif dan terarah, sehingga diperoleh solusi perencanaan
penggunaan alat sesuai jenis dan jumlahnya yang paling memungkinkan
untuk diaplikasikan untuk proyek tersebut.

Analisa dilakukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah alat angkut


yang akan digunakan sesuai jenis dan spesifikasi yang digunakan dengan
menggunakan data cycle time dan kapasitas alat serta optional alat muat
pada batasan masalah sebelumnya. Alur perhitungan kebutuhan dump truck
dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Alur Perhitungan Kebutuhan Dump truck


Sumber: Olahan Literatur

Optimasi dilakukan dengan membuat suatu model matematis


menggunakan metode program linear untuk memperoleh fungsi tujuan yaitu
biaya penggunaan sejumlah alat angkut dan alat muat yang akan digunakan.
Berikut untuk memudahkan melakukan optimasi dari biaya pemindahan
tanah sebagai dasar perhitungan biaya peralatan menggunakan bantuan
software sebagai solusi di Program Linear.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


54

Tabel 3.3. Input Model Optimasi pada Program Linear


Variabel
PC400 (X1) PC300 (X2) PC200 (X3) RHS (MIN)
Constraint
Harga Sewa Excavator/ PC &
Articulated Dumpt Truck/ ADT (Ci) Goal Function (Z)
Jumlah Articulated Dump Truck/ ADT
Jumlah Unit Excavator/ PC (Xi) Rp -
Constraint
(A1) Biaya Produksi Rp - <= Rp -
(A2) Volume (m3) - <= -
(A3) Waktu PC400 - >= -
(A4) Waktu PC300 - >= -
(A5) Waktu PC200 - >= -
(A6) Jumlah PC400 - <= -
(A7) Jumlah PC300 - <= -
(A8) Jumlah PC200 - <= -
(A9) Produktivitas PC400 - <= -
(A10) Produktivitas PC300 - <= -
(A11) Produktivitas PC200 - <= -
Sumber: Data Primer

Tabel 3.3 merupakan format input data model pada program linear.
Persamaan program linier yang dibentuk berdasarkan formulasi permasalahan
tersebut antara lain:
a. Variabel keputusan
Variabel keputusan yang dibentuk adalah Xi yaitu jumlah alat
excavator tertentu dari jenis alat berat excavator yang digunakan. Di
dalam penelitian ini ada 3 variabel Xi yaitu:
- X1 = Alat Excavator PC 400
- X2 = Alat Excavator PC 300
- X3 = Alat Excavator PC 200

b. Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan yang dibentuk yaitu mengetahui biaya peralatan
minimal yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan. Persamaan yang
dibentuk pada fungsi tujuan dapat dilihat pada rumus berikut ini:
Minimumkan Z = C1. X1 + C2.X2 + C3.X3
Dimana :
Z = Biaya peralatan total penggunaan alat excavator/PC dan
articulated dump truck/ADT (Rp/Jam)
C1 = Biaya Sewa alat excavator (PC400) dan articulated dump
truck/ADT, biaya operator, biaya bahan bakar perjam (Rp/jam)
C2 = Biaya Sewa alat excavator (PC300) dan articulated dump
truck/ADT, biaya operator, biaya bahan bakar perjam (Rp/jam)

UNIVERSITAS MERCU BUANA


55

C3 = Biaya Sewa alat excavator (PC200) dan articulated dump


truck/ADT, biaya operator, biaya bahan bakar perjam (Rp/jam)
X1 = Jumlah alat excavator PC400 yang dibutuhkan (unit)
X2 = Jumlah alat excavator PC300 yang dibutuhkan (unit)
X3 = Jumlah alat excavator PC200 yang dibutuhkan (unit)

c. Fungsi Kendala
Fungsi kendala meliputi kendala biaya, kendala waktu, kendala
jumlah alat dan kendala produktivitas alat. Dari hasil pembuatan
permodelan matematis, penentuan tujuan dan penentuan pembatas,
persoalan ini dapat dibuat dalam bentuk:
a. Biaya Produksi (A1):
C1.X1 + C2.X2 + C3.X3 ≤ Total Biaya Produksi (Rp/jam)
b. Volume Pekerjaan (A2):
Ʃ Produktivitas Excavator/PC (m³/jam). Xi < Total Produktivitas
(m³/jam)
c. Waktu (A3 s.d A5):
Ʃ Waktu Produksi Alat Excavator/PC (jam). Xi > Total Durasi
(jam)
d. Jumlah Excavator/PC (A6 s.d A8):
1 x Xi < Produktivitas Excavator/PC (m³/jam) / Total
Produktivitas (m³/jam)
e. Produktivitas Excavator/PC (A9 s.d A11):
Produktivitas Excavator/PC (m³/jam). Xi < Total Produktivitas
(m³/jam)

d. Fungsi Kebutuhan Alat Articulated Dump truck (ADT)


Fungsi kebutuhan alat articulated dump truck (ADT) merupakan
fungsi untuk mengetahui jumlah alat yang digunakan berdasarkan jumlah
dan jenis alat excavator yang dibutuhkan. Untuk memeroleh jumlah unit
alat ADT dapat menggunakan persamaan berikut:
Ʃ Koefisien ADT x Xi

UNIVERSITAS MERCU BUANA


56

Dimana Koefisien ADT didapat dari hasil observasi penelitian


kebutuhan unit untuk masing-masing jenis alat excavator.

3.10. Analisis Sensitivitas


Langkah selanjutnya setelah dilakukan running program dan
mendapatkan optional output keputusan berupa waktu operasi dan fungsi
tujuan total biaya pekerjaan pemindahan tanah untuk adalah melakukan
analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas adalah teknik yang digunakan
untuk menentukan bagaimana perbedaan nilai variabel independen
mempengaruhi variabel dependen tertentu berdasarkan seperangkat asumsi
tertentu. Teknik ini digunakan dalam batas-batas tertentu yang bergantung
pada satu atau lebih variabel input, seperti efek perubahan jumlah dan jenis
dump truck terhadap biaya peralatan. Analisis sensitivitas merupakan suatu
analisis untuk dapat melihat pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang
berubah-ubah.

Tujuan analisis sensitivitas dalam penelitian ini adalah:


• Menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan
suatu kegiatan pekerjaan pemindahan tanah apabila terjadi
perubahan di dalam kebutuhan jumlah alat terhadap perhitungan
biaya peralatan proyek.
• Analisis kelayakan pekerjaan pemindahan tanah dengan
memasukkan perhitungan didasarkan pada proyeksi-proyeksi
yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di
waktu yang akan datang seperti kondisi perubahan harga sewa
alat maupun harga alat berat yang digunakan maupun perubahan
jarak karena lokasi pengambilan dan penimbunan material untuk
jalan.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


4.1.1. Evaluasi Kebutuhan Penggunaan Alat Angkut pada Proyek
Pemindahan Tanah dari Tinjauan Muatan dan Match factor
Kebutuhan alat angkut dihitung berdasarkan jumlah excavator
yang digunakan untuk pekerjaan muat material ke dalam truk.
Indikator analisis yang diperlukan meliputi:
a. Indikator data teknis pekerjaan (kontrak haul distance = 1 km)
- Volume Pekerjaan = 575.000 m³
- Durasi = 39 Minggu ≅ 273 hari ≅2184 Jam
- Berat jenis tanah = 1,981 ton/m³
- Panjang Proyek Jalan = 7,5 Km

b. Spesifikasi alat excavator/PC dan articulated dump truck (ADT)


Dalam penelitian ini digunakan dua jenis alat muat
(excavator) dan alat angkut (ADT) dengan spesifikasi masing-
masing alat sebagai berikut:
- Excavator/PC
PC 400 kapasitas bucket 2,6 m³
PC 300 kapasitas bucket 1,8 m³
PC 200 kapasitas bucket 0,8 m³

- Articulated Dump truck/ADT


ADT HM 400 Komatsu kapasitas maksimum muatan
44,1 ton diperoleh kapasitas bak (vesel) sebesar 22,3 m³.

Kebutuhan jumlah ADT untuk setiap jenis alat excavator


berbeda-beda. Menurut (Wedhanto, 2009) nilai efisiensi (e) kerja
alat sebesar 83%. Maka produktivitas masing-masing alat
excavator dapat diketahui sehingga kebutuhan jumlah unit ADT

57 UNIVERSITAS MERCU BUANA


58

dapat diketahui. Berikut ini merupakan perhitungan perencanaan


produktivitas dan kebutuhan unit ADT dari tinjauan muatan
maksimum ADT dan keserasian unit MF = 1 sebagai berikut:

Efisiensi alat (e) = 83%


Faktor Koreksi Bucket (k) =1
Cycle Time Loading Excavator (CT)
CT PC 400 = 28,2 detik
CT PC 300 = 25,89 detik
CT PC 200 = 25,56 detik
Cycle Time Muat Alat ADT (CT ADT)
CT ADT di PC 400 = 26,57 menit
CT ADT di PC 300 = 26,18 menit
CT ADT di PC 200 = 28,29 menit
Kapasitas Bucket PC 400 = 2,6 m³
Kapasitas Bucket PC 300 = 1,8 m³
Kapasitas Bucket PC 200 = 0,8 m³
Kapasitas Vesel (Bak) ADT = 22,3 m³ (maksimum alat)

Produktivitas masing-masing alat excavator sebagai berikut:


Produktivitas PC 400 = (Kapasitas Bucket)x(k)x(e)xCT PC 400
= 2,6 x 1 x 83% x 127,65
= 275,49 m³/jam

Produktivitas PC 300 = (Kapasitas Bucket)x(k)x(e)xCT PC 300


= 1,8 x 1 x 83% x 139,05
= 207,74 m³/jam

Produktivitas PC 200 = (Kapasitas Bucket)x(k)x(e)xCT PC 200


= 0,8 x 1 x 83% x 140,85
= 93,52 m³/jam

UNIVERSITAS MERCU BUANA


59

Produktivitas ADT untuk masing-masing alat excavator


sebagai berikut:
Produktivitas ADT-PC 400 = CT PC ADT 400 x Kapasitas ADT
= 2,26 x 22,3
= 50,35 m³/jam

Produktivitas ADT-PC 300 = CT PC ADT 300 x Kapasitas ADT


= 2,29 x 22,3
= 51,10 m³/jam

Produktivitas ADT-PC 200 = CT PC ADT 200 x Kapasitas ADT


= 2,12 x 22,30
= 47,30 m³/jam

Mengacu pada persamaan Match factor (2.5), nilai MF


ditentukan sama dengan 1. Maka produktivitas ADT untuk
masing-masing alat excavator sebagai berikut:
Produktivitas PC400
ADT untuk PC 400 = Produktivitas ADT−PC400
275,49
= 50,35

= 5,47 unit

Produktivitas PC300
ADT untuk PC 300 = Produktivitas ADT−PC300
207,74
= 51,10

= 4,07 unit

Produktivitas PC200
ADT untuk PC 200 = Produktivitas ADT−PC200
93,52
= 47,30

= 1,98 unit

UNIVERSITAS MERCU BUANA


60

c. Indikator produktivitas dan biaya alat


Indikator produktivitas alat sebagai berikut:
PC400 = 275,49 m³/jam;
@1 unit PC400 membutuhkan 5,47 unit ADT

PC300 = 207,74 m³/jam


@1 unit PC300 membutuhkan 4,07 unit ADT

PC200 = 93,52 m³/jam


@1unit PC200 membutuhkan 1,98unit ADT

Sedangkan untuk indikator biaya sewa unit alat PC400,


PC300 dan PC200 dapat di lihat pada Tabel 4.1.di bawah ini:
Tabel 4.1. Biaya Sewa Unit Alat Excavator (Rp/Jam)
Jenis Biaya Satuan PC400 PC300 PC200
Biaya sewa alat Excavator jam Rp 859.375 Rp 728.750 Rp 288.750
Lama jam kerja 1 hari jam 8 8 8
Biaya operator (rp 283.333/hari) jam Rp 53.125 Rp 53.125 Rp 53.125
Bahan Bakar jam Rp 391.706 Rp 308.602 Rp 172.088
Harga 1 liter solar (h) rp Rp 9.800 Rp 9.800 Rp 9.800
Konsumsi solar /jam liter 39,97 31,49 17,56
Biaya ADT total armada Excavator Rp 8.627.003 Rp 6.418.995 Rp 3.122.754
Total Biaya Seluruh Armada jam Rp 9.931.209 Rp 7.509.472 Rp 3.636.717
*Biaya Sewa Unit Excavator/PC inc Alat Articulated Dump truck/DT
Sumber: Olahan Data

Biaya sewa alat articulated dump truck/ADT beragam


berdasarkan jenis alat excavator/PC yang digunakan. Komposisi
biaya untuk 1unit articulated dump truck/ADT dapat dilihat pada
Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2. Biaya ADT (Rp/Jam)
Articulated
Jenis Biaya Satuan Dump
Truck/ADT
Biaya sewa alat ADT jam Rp 1.013.542
Lama jam kerja 1 hari jam 8
Biaya operator (rp 283.333/hari) jam Rp 53.125
Bahan Bakar jam Rp 510.482
Harga 1 liter solar (h) rp Rp 9.800
Konsumsi solar /jam liter 52,09

Total Biaya 1 Articulated Dump


jam Rp 1.577.149
Truck/ADT
Sumber: Olahan Data

UNIVERSITAS MERCU BUANA


61

Sehingga diperoleh biaya sewa articulated dump truck/ADT


untuk masing-masing unit excavator/PC dapat dilihat pada Tabel
4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3. Biaya ADT Per Unit PC (Rp/Jam)
Je nis Biaya Satuan PC400 PC300 PC200
Kebutuhan ADT per Unit PC unit 5,47 4,07 1,98
Biaya Per Unit ADT Rp/Jam Rp 1.577.149 Rp 1.577.149 Rp 1.577.149
Biaya ADT Pe r Unit PC Rp/Jam Rp 8.627.003 Rp 6.418.995 Rp 3.122.754
Sumber: Olahan Data

d. Indikator batasan (constraint)


Fungsi tujuan linear programming untuk memeroleh jumlah
kebutuhan unit PC yang efisien dengan meminimalkan biaya yang
dikeluarkan. Fungsi tujuan tersebut adalah:
Z = C1. X1 + C2.X2 + C3.X3
Z = 9.931.209 X1 + 7.509.472 X2 + 3.636.717 X3

Dimana C1, C2 dan C3 merupakan biaya sewa alat


excavator/PC dan alat articulated dump truck/ADT yang sudah
diperoleh dari Tabel 4.1.

Indikator batasan yang pertama adalah biaya produksi yang


harus dicapai oleh alat excavator atau unit PC. Berikut merupakan
indikator batasan volume:
∑ [Jumlah Unit x Biaya Sewa (Rp/Jam)] < Biaya Produksi (Rp)/Dursi Total (Jam)
*Jumlah Unit merupakan Variable Change Linear Programming

Maka diperoleh:
Tabel 4.4. Constraint Biaya Produksi
Variabel
PC400 PC300 PC200 RHS (MIN)
Constraint
Jumlah Unit Excavator/ PC (Xi) Rp -
Constraint
(A1) Biaya Produksi Rp 9.931.209 Rp 7.509.472 Rp 3.636.717 Rp - <= Rp 12.584.658

Sumber: Olahan Data

Indikator batasan yang kedua adalah volume yang harus


dicapai oleh alat excavator atau unit PC. Berikut merupakan indikator
batasan volume:
∑ [Jumlah Unit x Produktivitas PC(m³/jam) x Durasi Total(jam)] < Vol. Pekerjaan (m³)
*Jumlah Unit merupakan Variable Change Linear Programming

UNIVERSITAS MERCU BUANA


62

Volume yang dihasilkan excavator PC 400 terhadap durasi total yaitu:


Produktivitas excavator PC400 x Durasi Total = 275,49 m³/jam x 2.184 jam
= 601.669 m³

Volume yang dihasilkan excavator PC 300 terhadap durasi total yaitu:


Produktivitas excavator PC300 x Durasi Total = 207,74 m³/jam x 2.184 jam
= 453,705 m³

Volume yang dihasilkan excavator PC 200 terhadap durasi total yaitu:


Produktivitas excavator PC200 x Durasi Total = 93,52 m³/jam x 2.184 jam
= 204.250 m³

Maka diperoleh:
Tabel 4.5. Constraint Volume Pekerjaan
Variabel
PC400 PC300 PC200 RHS (MIN)
Constraint
Jumlah Unit Excavator/ PC (Xi) Rp -
Constraint
(A2) Volume (m3) 601.669 453.705 204.250 - <= 575.000
Sumber: Olahan Data

Indikator batasan yang ketiga adalah durasi yang harus dicapai


oleh alat excavator atau unit PC. Berikut merupakan indikator batasan
durasi:
Jumlah Unit x [Vol. Pekerjaan (m³)/Produktivitas PC(m³/jam)] > Durasi Total (Jam)
*Jumlah Unit merupakan Variable Change Linear Programming

Waktu yang diperlukan excavator PC400 untuk menyelesaikan pekerjaan


seluruh volume pekerjaan yaitu:
Waktu excavator PC400 = Total Volume Pekerjaan/Produktivitas PC400
= 575.000 (m³)/ 275,49 (m³/jam)
= 2.087 jam

Waktu yang diperlukan excavator PC300 untuk menyelesaikan pekerjaan


seluruh volume pekerjaan yaitu:
Waktu excavator PC300 = Total Volume Pekerjaan/Produktivitas PC300
= 575.000 (m³)/ 207,74 (m³/jam)
= 2.768 jam

UNIVERSITAS MERCU BUANA


63

Waktu yang diperlukan excavator PC200 untuk menyelesaikan pekerjaan


seluruh volume pekerjaan yaitu:
Waktu excavator PC200 = Total Volume Pekerjaan/Produktivitas PC200
= 575.000 (m³)/ 93,52 (m³/jam)
= 6.148 jam

Maka diperoleh:
Tabel 4.6. Constraint Durasi Pekerjaan
Variabel
PC400 PC300 PC200 RHS (MIN)
Constraint
Jumlah Unit Excavator/ PC (Xi) Rp -
Constraint
(A3) Waktu PC400 2.087 - >= 2.184
(A4) Waktu PC300 2.768 - >= 2.184
(A5) Waktu PC200 6.148 - >= 2.184
Sumber: Olahan Data

Indikator batasan yang keempat adalah jumlah unit alat


excavator atau unit PC untuk mencapai target volume pekerjaan.
Berikut merupakan indikator batasan jumlah unit alat:
Jumlah Unit x 1 < Durasi Alat PC (Jam)/Durasi Total (Jam)
*Jumlah Unit merupakan Variable Change Linear Programming
Maka diperoleh:
Tabel 4.7. Constraint Jumlah Alat Excavator/PC
Variabel
PC400 PC300 PC200 RHS (MIN)
Constraint
Jumlah Unit Excavator/ PC (Xi) Rp -
Constraint
(A6) Jumlah PC400 1,00 - <= 0,96
(A7) Jumlah PC300 1,00 - <= 1,27
(A8) Jumlah PC200 1,00 - <= 2,82
Sumber: Olahan Data

Indikator batasan yang kelima adalah produktivitas yang harus


dicapai oleh alat excavator atau unit PC. Berikut merupakan indikator
batasan produktivitas:
Jumlah Unit x Produktivitas PC (m³/jam) > Vol. Pekerjaan (m³)/Durasi Total (Jam)
*Jumlah Unit merupakan Variable Change Linear Programming
Maka diperoleh:
Tabel 4.8. Constraint Produktivitas Excavator/PC
Variabel
PC400 PC300 PC200 RHS (MIN)
Constraint
Jumlah Unit Excavator/ PC (Xi) Rp -
Constraint
(A9) Produktivitas PC400 275,49 - <= 263,28
(A10) Produktivitas PC300 207,74 - <= 263,28
(A11) Produktivitas PC200 93,52 - <= 263,28
Sumber: Olahan Data

UNIVERSITAS MERCU BUANA


64

Seluruh indikator sudah diperoleh sehingga tahap berikutnya


memasukkan seluruh indikator kedalam template analisis linear
programming yang dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini:
Tabel 4.9. Template Analisis Linear Programming
Variabel
PC400 PC300 PC200 RHS (MIN)
Constraint
Harga Sewa Excavator/ PC &
Rp 9.931.209 Rp 7.509.472 Rp 3.636.717
Articulated Dumpt Truck/ ADT (Ci)
Goal Function (Z)
Jumlah Articulated Dump
Truck/ ADT 0,00 0,00 0,00
Jumlah Unit Excavator/ PC (Xi) Rp -
Constraint
(A1) Biaya Produksi Rp 9.931.209 Rp 7.509.472 Rp 3.636.717 Rp - <= Rp 12.584.658
(A2) Volume (m3) 601.669 453.705 204.250 - <= 575.000
(A3) Waktu PC400 2.087 - >= 2.184
(A4) Waktu PC300 2.768 - >= 2.184
(A5) Waktu PC200 6.148 - >= 2.184
(A6) Jumlah PC400 1,00 - <= 0,96
(A7) Jumlah PC300 1,00 - <= 1,27
(A8) Jumlah PC200 1,00 - <= 2,82
(A9) Produktivitas PC400 275,49 - <= 263,28
(A10) Produktivitas PC300 207,74 - <= 263,28
(A11) Produktivitas PC200 93,52 - <= 263,28
Sumber: Data Primer 2019

Tahap selanjutnya melakukan pemecahan persamaan tersebut


dengan menggunakan solver pada linear programming. Hasil jumlah
alat excavator/PC dan articulated dump truck/ADT yang diperoleh
dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini:
Tabel 4.10. Hasil Analisis Kebutuhan Alat PC dan ADT Linear Programming
Variabel
PC400 PC300 PC200 RHS (MIN)
Constraint
Harga Sewa Excavator/ PC &
Rp 9.931.209 Rp 7.509.472 Rp 3.636.717
Articulated Dumpt Truck/ ADT (Ci)
Goal Function (Z)
Jumlah Articulated Dump
Truck/ ADT 1,31 3,21 0,70
Jumlah Unit Excavator/ PC (Xi) 0,24 0,79 0,36 Rp 9.601.494
Constraint
(A1) Biaya Produksi Rp 9.931.209 Rp 7.509.472 Rp 3.636.717 Rp 9.601.494 <= Rp 12.584.658
(A2) Volume (m3) 601.669 453.705 204.250 575.000 <= 575.000
(A3) Waktu PC400 2.087 501 >= 2.184
(A4) Waktu PC300 2.768 2.184 >= 2.184
(A5) Waktu PC200 6.148 2.184 >= 2.184
(A6) Jumlah PC400 1,00 0,24 <= 0,96
(A7) Jumlah PC300 1,00 0,79 <= 1,27
(A8) Jumlah PC200 1,00 0,36 <= 2,82
(A9) Produktivitas PC400 275,49 66 <= 263,28
(A10) Produktivitas PC300 207,74 164 <= 263,28
(A11) Produktivitas PC200 93,52 33 <= 263,28
Sumber: Data Primer 2019

Tabel di atas menunjukkan kebutuhan alat untuk durasi total dan


total volume pekerjaan sampai dengan selesai. Dari tahap proses
analisis yang sama, komposisi kebutuhan alat PC dan ADT dapat di
bagi menjadi beberapa batas waktu dalam studi kasus ini dibagi

UNIVERSITAS MERCU BUANA


65

menjadi per bulan untuk mengetahui kombinasi kebutuhan alat untuk


masing-masing bulan. Target volume dan durasi per bulan yang harus
dicapai sebagai berikut:
Bulan 1 target volume 49.841 m³ dengan durasi 189 Jam
Bulan 2 target volume 46.316 m³ dengan durasi 176 Jam
Bulan 3 target volume 107.519 m³ dengan durasi 408 Jam
Bulan 4 target volume 80.903 m³ dengan durasi 307 Jam
Bulan 5 target volume 39.330 m³ dengan durasi 149 Jam
Bulan 6 target volume 48.635 m³ dengan durasi 185 Jam
Bulan 7 target volume 41.764 m³ dengan durasi 159 Jam
Bulan 8 target volume 58.993 m³ dengan durasi 224 Jam
Bulan 9 target volume 39.948 m³ dengan durasi 152 Jam
Bulan 10 target volume 61.751 m³ dengan durasi 235 Jam +
Total Volume 575.000 m³ durasi 2.184 Jam

Dari informasi target dan durasi per bulan maka kebutuhan alat
PC dan ADT per bulan disajikan dalam bentuk tabel yang dapat
dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11. Kebutuhan Alat PC dan ADT Per Bulan
Jumlah
Volume Jenis Durasi Jumlah Alat
Produktivitas Alat Durasi Round Up
Periode Pekerjaan Alat Pekerjaan Round Up Durasi LP (Jam)
(m³/Jam) Hasil LP (Jam)
(m³) (unit) (jam) (unit)
(unit)
PC400 275,49 0,24 1,00 45 189
PC300 207,74 0,79 1,00 149 189
Bulan 1 49.841 189
PC200 93,52 0,36 1,00 67 189
ADT 5,23 6,00
PC400 275,49 0,24 1,00 42 176
PC300 207,74 0,79 1,00 139 176
Bulan 2 46.316 176
PC200 93,52 0,36 1,00 62 176
ADT 5,23 6,00
PC400 275,49 0,84 1,00 341 408
PC300 207,74 0,00 0,00 - -
Bulan 3 107.519 408
PC200 93,52 0,36 1,00 145 408
ADT 5,27 6,00
PC400 275,49 0,24 1,00 74 307
PC300 207,74 0,79 1,00 242 307
Bulan 4 80.903 307
PC200 93,52 0,36 1,00 109 307
ADT 5,23 6,00
PC400 275,49 0,24 1,00 36 149
PC300 207,74 0,79 1,00 118 149
Bulan 5 39.330 149
PC200 93,52 0,36 1,00 53 149
ADT 5,23 6,00
PC400 275,49 0,24 1,00 44 185
PC300 207,74 0,79 1,00 146 185
Bulan 6 48.635 185
PC200 93,52 0,36 1,00 66 185
ADT 5,23 6,00
PC400 275,49 0,24 1,00 38 159
PC300 207,74 0,79 1,00 125 159
Bulan 7 41.764 159
PC200 93,52 0,36 1,00 56 159
ADT 5,23 6,00

UNIVERSITAS MERCU BUANA


66

Jumlah
Volume Jenis Durasi Jumlah Alat
Produktivitas Alat Durasi Round Up
Periode Pekerjaan Alat Pekerjaan Round Up Durasi LP (Jam)
(m³/Jam) Hasil LP (Jam)
(m³) (unit) (jam) (unit)
(unit)
PC400 275,49 0,84 1,00 187 224
PC300 207,74 0,00 0,00 - -
Bulan 8 58.993 224
PC200 93,52 0,36 1,00 80 224
ADT 5,27 6,00
PC400 275,49 0,24 1,00 36 152
PC300 207,74 0,79 1,00 120 152
Bulan 9 39.948 152
PC200 93,52 0,36 1,00 54 152
ADT 5,23 6,00
PC400 275,49 0,84 1,00 196 235

PC300 207,74 0,00 0,00 - -


Bulan 10 61.751 235
PC200 93,52 0,36 1,00 83 235
ADT 5,27 6,00
Volume= 575.000 m³ Durasi = 2.184 Jam
PC400 1.040 2.184
PC300 1.039 1.317
PC200 776 2.184
ADT - -
Durasi Max Durasi Max
TOTAL 1.040 2.184
RENCANA 2.184 2.184
DEV -1.144 -
-52% 0,0%

Sumber: Olahan Data

Tabel 4.11 menunjukkan kebutuhan unit alat yang digunakan


untuk mencapai target volume dan durasi yang telah direncanakan.
Rekapitulasi kebutuhan alat per bulan disajikan dalam bentuk grafik
yang dapat diliat pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.1.
Tabel 4.12. Rekapitulasi Kebutuhan Alat PC dan ADT Per Bulan

Ke butuhan Alat Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10

PC400 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
PC300 1,0 1,0 0,0 1,0 1,0 1,0 1,0 0,0 1,0 0,0
PC200 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
ADT 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0
Sumber: Olahan Data

KEBUTUHAN JUMLAH ALAT


EXCAVATOR DAN DUMP TRUCK

6.0
5.0
Jumlah Unit

4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan
10
PC400 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
PC300 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0
PC200 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
ADT 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0

Gambar 4.1. Grafik Kebutuhan Alat PC dan ADT Per Bulan


Sumber: Olahan Data

UNIVERSITAS MERCU BUANA


67

Analisis linear programming menggunakan winQSB diperoleh


hasil minimum cost berdasarkan fungsi tujuan sebesar Rp. 9.601.500
per jam untuk pekerjaan volume 575.000m³ dengan durasi selama
2184 jam. Jumlah alat yang digunakan untuk pekerjaan 1 unit PC400,
1 unit PC300, 1 unit PC200.

Hasil Running WinQSB

Gambar 4.2. Output Kebutuhan Alat dari Program Linear WinQSB


Sumber: Olahan Data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan


total volume pekerjaan sebesar 575.000 m³ dengan durasi 2.184 jam
maka kebutuhan alat yang diperlukan selama periode proyek sebagai
berikut:
PC400 = 0,24 ≅ 1 Unit
PC300 = 0,79 ≅ 1 Unit
PC200 = 0,36 ≅ 1 Unit
ADT = 5,23 ≅ 6 Unit

UNIVERSITAS MERCU BUANA


68

4.1.2. Optimasi Biaya Pekerjaan Pemindahan Tanah dari Sisi Analisa


Kebutuhan dan Waktu Kerja Alat Berat dengan Skema
Kepemilikan maupun Rental.
Optimasi biaya pekerjaan pemindahan tanah dilakukan dengan
menggunakan 2 skema yaitu skema rental dan/ atau skema
kepemilikan. Dari pembahasan sebelumnya jumlah kebutuhan alat
untuk masing-masing unit PC400, PC300, PC200 dan ADT sudah
diperoleh. Pada pembahasan ini akan dilakukan evaluasi terhadap
biaya pekerjaan yang ditinjau dari masing-masing skema tersebut.
Berikut merupakan biaya alat berdasarkan masing-masing skema:
a. Skema Sewa
Biaya pekerjaan pemindahan tanah untuk skema sewa sudah
didapat dari Analisa sebelumnya yang dapat dilihat pada Tabel
4.1, 4.2 dan 4.3. Mengacu dari tabel tersebut biaya sewa untuk
masing-masing alat sebagai berikut:
PC400 = Rp. 1.304.206/ jam
PC300 = Rp. 1.090.477/ jam
PC200 = Rp. 513.963/ jam
ADT = Rp. 1.577.149/ jam

Biaya alat tergantung pada jumlah unit yang digunakan


selama periode waktu tertentu. Jumlah kebutuhan masing-masing
alat per bulan sudah diperoleh pada Tabel 4.12. Selanjutnya
menghitung jumlah biaya alat selama periode proyek (2.184 jam).
Hasil perhitungan biaya alat dapat dilihat pada Tabel 4.13 di
bawah ini:
Tabel 4.13. Biaya Alat PC dan ADT Per Bulan
Jumlah
Jumlah
Volume Jenis Durasi Biaya Alat Durasi Durasi
Produktivitas Alat Biaya Round
Periode Pekerjaan Alat Pekerjaan (Per Hasil Biaya LP (Rp) LP Round
(m³/Jam) Round Up Up (Rp)
(m³) (unit) (jam) Jam) LP (Jam) Up (Jam)
(unit)
(unit)
PC400 275,49 1.304.206 0,24 1,00 59.275.705 246.898.090 45 189
Bulan 1 49.841 PC300 207,74 189 1.090.477 0,79 1,00 162.889.798 206.437.241 149 189
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 34.561.924 97.297.883 67 189
ADT 1.577.149 5,23 6,00 1.560.922.999 1.791.411.757
PC400 275,49 1.304.206 0,24 1,00 55.083.436 229.436.246 42 176
Bulan 2 46.316 PC300 207,74 176 1.090.477 0,79 1,00 151.369.432 191.836.987 139 176
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 32.117.535 90.416.500 62 176
ADT 1.577.149 5,23 6,00 1.450.526.868 1.664.714.330
PC400 275,49 1.304.206 0,84 1,00 444.783.607 532.618.442 341 408
Bulan 3 107.519 PC300 207,74 408 1.090.477 0,00 0,00 - - - -
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 74.558.366 209.894.888 145 408
ADT 1.577.149 5,27 6,00 3.395.138.929 3.864.505.141

UNIVERSITAS MERCU BUANA


69

Jumlah
Jumlah
Volume Jenis Durasi Biaya Alat Durasi Durasi
Produktivitas Alat Biaya Round
Periode Pekerjaan Alat Pekerjaan (Per Hasil Biaya LP (Rp) LP Round
(m³/Jam) Round Up Up (Rp)
(m³) (unit) (jam) Jam) LP (Jam) Up (Jam)
(unit)
(unit)

PC400 275,49 1.304.206 0,24 1,00 96.217.619 400.770.374 74 307


Bulan 4 80.903 307
PC300 207,74 1.090.477 0,79 1,00 264.406.278 335.093.440 242 307
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 56.101.670 157.936.050 109 307
ADT 1.577.149 5,23 6,00 2.533.724.311 2.907.858.698
PC400 275,49 1.304.206 0,24 1,00 46.775.014 194.829.596 36 149
Bulan 5 39.330 PC300 207,74 149 1.090.477 0,79 1,00 128.537.865 162.901.561 118 149
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 27.273.138 76.778.671 53 149
ADT 1.577.149 5,23 6,00 1.231.738.961 1.413.619.799
PC400 275,49 1.304.206 0,24 1,00 57.841.414 240.923.910 44 185
Bulan 6 48.635 PC300 207,74 185 1.090.477 0,79 1,00 158.948.362 201.442.090 146 185
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 33.725.631 94.943.572 66 185
ADT 1.577.149 5,23 6,00 1.523.153.429 1.748.065.063
PC400 275,49 1.304.206 0,24 1,00 49.669.760 206.886.937 38 159
Bulan 7 41.764 PC300 207,74 159 1.090.477 0,79 1,00 136.492.637 172.982.985 125 159
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 28.960.980 81.530.242 56 159
ADT 1.577.149 5,23 6,00 1.307.967.098 1.501.103.923
PC400 275,49 1.304.206 0,84 1,00 244.041.698 292.234.486 187 224
Bulan 8 58.993 PC300 207,74 224 1.090.477 0,00 0,00 - - - -
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 40.908.320 115.164.102 80 224
ADT 1.577.149 5,27 6,00 1.862.828.252 2.120.357.814
PC400 275,49 1.304.206 0,24 1,00 47.509.999 197.890.991 36 152
Bulan 9 39.948 PC300 207,74 152 1.090.477 0,79 1,00 130.557.606 165.461.265 120 152
PC200 93,52 513.963 0,36 1,00 27.701.686 77.985.109 54 152
ADT 1.577.149 5,23 6,00 1.251.093.517 1.435.832.284
PC400 275,49 1.304.206 0,84 1,00 255.450.967 305.896.831 196 235
PC300 207,74 1.090.477 0,00 0,00 - - - -
Bulan 10 61.751 PC200 93,52 235 513.963 0,36 1,00 42.820.838 120.548.175 83 235
Durasi Durasi
ADT 1.577.149 5,27 6,00 1.949.917.912 2.219.487.318 LP Round
(Jam) Up (Jam)
Volume= 575.000 m³ Durasi = 2.184
PC400 1.356.649.217 2.848.385.904 1.040 2.184
PC300 1.133.201.978 1.436.155.569 1.039 1.317
PC200 398.730.089 1.122.495.192 776 2.184
ADT 18.067.012.277 20.666.956.128 - -

Jumlah Biaya Jumlah Biaya Durasi Durasi


(Rp) (Rp) Max Max
(Jam) (Jam)
TOTAL 20.955.593.561 26.073.992.793 1.040 2.184
RENCANA 27.484.892.513 27.484.892.513 2.184 2.184
DEV -6.529.298.952 -1.410.899.720 -1.144 0
-24% -5% -52% 0%

Sumber: Olahan Data

Tabel di atas menunjukkan biaya unit alat yang digunakan


untuk mencapai target volume dan durasi yang telah direncanakan
dan waktu tersedia untuk alat excavator. Rekapitulasi biaya alat
per bulan disajikan dalam bentuk grafik yang dapat diliat pada
Gambar 4.3 dan Tabel 4.14 di bawah ini:
BIAYA ALAT PER BULAN

6,000,000,000 30,000,000,000

5,000,000,000 25,000,000,000

4,000,000,000 20,000,000,000
BIAYA

3,000,000,000 15,000,000,000

2,000,000,000 10,000,000,000

1,000,000,000 5,000,000,000

- -
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10
TOTAL PER BULAN 2,342,044,972 2,176,404,063 4,607,018,470 3,801,658,561 1,848,129,627 2,285,374,635 1,962,504,087 2,527,756,402 1,877,169,650 2,645,932,324

BOQ PER BULAN 2,382,390,483 2,213,896,142 5,139,388,101 3,867,148,276 1,879,966,648 2,324,743,908 1,996,311,393 2,819,854,372 1,909,506,932 2,951,686,257

TOTAL CUM 2,342,044,972 4,518,449,035 9,125,467,505 12,927,126,067 14,775,255,694 17,060,630,329 19,023,134,416 21,550,890,819 23,428,060,469 26,073,992,793

BOQ CUM 2,382,390,483 4,596,286,625 9,735,674,726 13,602,823,003 15,482,789,650 17,807,533,559 19,803,844,952 22,623,699,324 24,533,206,256 27,484,892,513

Gambar 4.3. Grafik Biaya Alat PC dan ADT Per Bulan


Sumber: Olahan Data

UNIVERSITAS MERCU BUANA


70

Tabel 4.14. Rekapitulasi Biaya Alat PC dan ADT Per Bulan


Biaya Alat Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10

PC400 246.898.090 229.436.246 532.618.442 400.770.374 194.829.596 240.923.910 206.886.937 292.234.486 197.890.991 305.896.831
PC300 206.437.241 191.836.987 - 335.093.440 162.901.561 201.442.090 172.982.985 - 165.461.265 -
PC200 97.297.883 90.416.500 209.894.888 157.936.050 76.778.671 94.943.572 81.530.242 115.164.102 77.985.109 120.548.175
ADT 1.791.411.757 1.664.714.330 3.864.505.141 2.907.858.698 1.413.619.799 1.748.065.063 1.501.103.923 2.120.357.814 1.435.832.284 2.219.487.318
TOTAL PER BULAN 2.342.044.972 2.176.404.063 4.607.018.470 3.801.658.561 1.848.129.627 2.285.374.635 1.962.504.087 2.527.756.402 1.877.169.650 2.645.932.324
BOQ PER BULAN 2.382.390.483 2.213.896.142 5.139.388.101 3.867.148.276 1.879.966.648 2.324.743.908 1.996.311.393 2.819.854.372 1.909.506.932 2.951.686.257
TOTAL CUM 2.342.044.972 4.518.449.035 9.125.467.505 12.927.126.067 14.775.255.694 17.060.630.329 19.023.134.416 21.550.890.819 23.428.060.469 26.073.992.793
BOQ CUM 2.382.390.483 4.596.286.625 9.735.674.726 13.602.823.003 15.482.789.650 17.807.533.559 19.803.844.952 22.623.699.324 24.533.206.256 27.484.892.513

Sumber: Olahan Data

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa untuk memenuhi


kebutuhan total volume pekerjaan sebesar 575.000 m³ dengan
durasi 2.184 jam maka biaya alat yang diperlukan selama periode
proyek sebagai berikut:
Tabel 4.15. Biaya Alat Excavator/PC dan Articulated Dump Truc/ADT Skema Sewa
Kebutuhan Jumlah Alat Jumlah Alat Round Up Biaya Sewa Biaya Total Biaya Total Durasi Durasi Round
Alat LP (Unit) (Unit) (Rp/Jam) LP (Rp) Round Up (Rp) LP (Jam) Up (Jam
1.304.206
PC400 0,24 1 683.845.231 2.848.385.904 524 2.184
1.090.477
PC300 0,79 1 1.879.208.556 2.381.601.768 1.723 2.184
513.963
PC200 0,36 1 398.730.089 1.122.495.192 776 2.184
1.577.149
ADT 5,23 6 18.007.879.546 20.666.956.128 -

Volume= 575.000 m³ Durasi = 2.184 Jam

PC400 683.845.231 2.848.385.904 524 2.184

PC300 1.879.208.556 2.381.601.768 1.723 2.184

PC200 398.730.089 1.122.495.192 776 2.184

ADT 18.007.879.546 20.666.956.128 - -

Durasi
Jumlah biaya Durasi Max
Jumlah biaya Max
(Rp) (Jam)
(Rp) (Jam)

TOTAL 20.969.663.422 27.019.438.992 1.723 2.184

RENCANA 27.484.892.513 27.484.892.513 2.184 2.184

DEV -6.515.229.091 - 465.453.521 -461 -

-24% -2% -21% 0,0%


Sumber: Olahan Data

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa dengan skema sewa alat,


untuk masing-masing unit diperoleh efisiensi biaya sebesar 2%
dari biaya anggaran atau sebesar Rp. 465.453.521. Sedangkan
dari sisi waktu memiliki efisiensi cadangan durasi penggunaan
alat sebesar 21% lebih sedikit dari durasi rencana yaitu sebesar
461 jam.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


71

b. Skema Kepemilikan
Biaya pekerjaan pemindahan tanah untuk skema kepemilikan
terdiri dari beberapa tahap analisis mulai dari penyusunan
komponen biaya sampai dengan diperolehnya biaya alat. Berikut
ini tahapan analisis biaya alat untuk skema kepemilikan:
1. Komponen biaya
Komponen biaya untuk skema kepemilikan terbagi
menjadi 2 bagian yaitu biaya operasional dan biaya
kepemilikan. Biaya operasional terdiri dari beberapa item
biaya seperti biaya operator, bahan bakar, dan sebagainya.
Rincian biaya operasional untuk masing-masing alat dapat
dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16. Rincian Biaya Operasional Alat PC dan ADT Per Jam Skema Kepemilikan
Jenis Biaya Satuan PC 400 PC 300 PC200 ADT

Lama jam kerja 1 hari jam 8 8 8 8

Biaya operator (rp


Rp/Jam Rp 53.125 Rp 53.125 Rp 53.125 Rp 53.125
283.333/hari)

Bahan Bakar Rp/Jam Rp 391.706 Rp 308.602 Rp 172.088 Rp 510.482

Harga 1 liter solar (h) Rp Rp 9.800 Rp 9.800 Rp 9.800 Rp 9.800

Biaya Ban Rp/Jam - - - Rp 45.000

Konsumsi solar /jam liter 39,97 31,49 17,56 52,09

Biaya Maintenance Rp/Jam Rp 106.241 Rp 80.901 Rp 46.751 Rp 158.588

Biaya Operasional/jam Rp/jam Rp 551.072 Rp 442.628 Rp 271.964 Rp 767.195

Sumber: Olahan Data

Komponen biaya yang kedua untuk skema kepemilikan


adalah biaya kepemilikan alat. Beberapa hal yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan biaya kepemilikan adalah
sebagai berikut:
Suku Bunga (i) = 20% per tahun
Umur Pemakaian (n) = 5 tahun

UNIVERSITAS MERCU BUANA


72

Sedangkan untuk menghitung biaya kepemilikan untuk


masing-masing unit alat dapat menggunakan persamaan (2.7)
sebagai berikut:
𝑖(1+𝑖)𝑛
A = P |𝑖(1+𝑖)𝑛−1|

dimana:
A : Biaya kepemilikan tahunan
P : Biaya pembelian alat
i : Bunga
n : Umur pakai alat
Maka biaya kepemilikan untuk masing-masing alat dapat
dilihat pada Tabel 4.17 di bawah ini:
Tabel 4.17. Biaya Alat PC dan ADT Per Jam Skema Kepemilikan
Umur Pemakaian Biaya Biaya Biaya
Suku
Data Harga Alat Ekonomis 1 tahun Kepemilikan/ Operasional/ Peralatan/
Bunga
(th) (jam) Jam Jam Jam

PC 200 20% 1.945.755.000 5 3000 216.874 271.964 488.838

PC 300 20% 3.649.168.310 5 3000 406.736 442.628 849.365

PC 400 20% 5.130.158.000 5 3000 571.807 551.072 1.122.879

ADT 20% 8.156.279.000 5 3000 909.099 767.195 1.676.294

Sumber: Olahan Data

Diketahui bahwa total durasi proyek berlangsung 39


minggu atau sama dengan 2.184 jam maka total biaya alat
untuk skema kepemilikan sebagai berikut:
Tabel 4.18. Total Biaya Alat PC dan ADT Skema Kepemilikan
Jam Kerja Jumlah Alat yang
Alat Biaya Peralatan/Jam Biaya Peralatan
Total dipakai

PC200 488.838 2.184 1 1.067.622.192

PC300 849.365 2.184 1 1.855.013.160

PC400 1.122.879 2.184 1 2.452.367.736

ADT 1.676.294 2.184 6 21.966.156.576

Sumber: Olahan Data

UNIVERSITAS MERCU BUANA


73

2. Rekapitulasi biaya berdasarkan kebutuhan unit alat untuk


skema kepemilikan
Komponen biaya untuk skema kepemilikan sudah
diperoleh di tahap sebelumnya. Sehingga biaya alat untuk
skema kepemilikan dapat diperoleh. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan total
volume pekerjaan sebesar 575.000 m³ dengan durasi 2.184
jam maka biaya alat untuk skema kepemilikan disajikan
dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19. Rekapitulasi Biaya Alat Skema Kepemilikan

Skema Biaya Kepemilikan


Kebutuhan Jumlah
Alat Alat Biaya Biaya Biaya Alat
Kepemilikan Operasional Kepemilikan
PC400 1,0 1.248.827.385 1.203.540.445 2.452.367.830

PC300 1,0 888.312.079 966.700.584 1.855.012.663

PC200 1,0 473.652.493 593.969.922 1.067.622.415

ADT 6,0 11.912.831.427 10.053.323.018 21.966.154.445

TOTAL 27.341.157.353

RENCANA 27.485.000.000

DEVIASI (143.842.647)

-1%

HASIL Biaya Turun 1%

Sumber: Olahan Data

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa dengan skema kepemilikan


alat, untuk masing-masing unit diperoleh efisiensi biaya sebesar
1%. Untuk mengerjakan pekerjaan dengan total volume 575.000
m³ hanya memerlukan biaya Rp. 27.341.157.353 lebih rendah 1%
dibandingkan dengan biaya rencana.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


74

4.1.3. Kinerja Biaya Pemindahan Tanah Berdasarkan Evaluasi


Penggunaan Alat Berat yang Digunakan
Kinerja biaya pemindahan tanah dari hasil evaluasi ragam
penggunaan alat dan biaya dari memiliki nilai yang berbeda untuk
masing-masing skema sewa maupun kepemilikan. Pada tahap ini akan
dibahas mengenai penentuan biaya masing-masing alat berdsarkan
skema sewa atau kepemilikan. Berikut ini evaluasi penentuan skema
untuk masing-masing alat beserta efisiensi yang diperoleh disajikan
dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Keputusan Pemilihan Skema Biaya Alat

Kebutuhan Jumlah Skema Biaya Skema Biaya Keputusan Grand Total Biaya
Alat Alat Sewa Kepemilikan Sewa/Kepemilikan Alat

PC400 1,0 2.848.385.904 2.452.367.830 Kepemilikan 2.452.367.830,3

PC300 1,0 2.381.601.768 1.855.012.663 Kepemilikan 1.855.012.662,8

PC200 1,0 1.122.495.192 1.067.622.415 Kepemilikan 1.067.622.415,4

ADT 6,0 20.666.956.128 21.966.154.445 Sewa 20.666.956.128,0

TOTAL 27.019.438.992 27.341.157.353 26.041.959.037

BOQ 27.485.000.000 27.485.000.000 27.485.000.000

DEVIASI (465.561.008) (143.842.647) (1.443.040.963)

-2% -1% -5%

HASIL Biaya Turun 1% Biaya Turun 1% Biaya Turun 5%

Sumber: Olahan Data

Tabel 4.20 menunjukkan bahwa alat yang dibutuhkan untuk


pekerjaan pemindahan tanah dengan total volume sebesar 575.000
m³ memerlukan 1 alat PC400 dengan skema kepemilikan,1 alat
PC300 dengan skema biaya kepemilikan, 1 alat PC200 dengan
skema biaya kepemilikan dan 6 alat ADT dengan skema biaya
sewa. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan menerapkan
kombinasi skema tersebut dapat mengurangi biaya produksi
sebesar Rp. 1.443.040.963 atau sebesar 5% dari anggaran
rencana.

UNIVERSITAS MERCU BUANA


BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini meliputi:
1. Kebutuhan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
pemindahan tanah dengan volume 575.000 m³ dengan durasi 2.184 jam
menggunakan 1unit PC400, 1unit PC300, 1unit PC200 dan 6unit ADT.
2. Optimasi biaya alat diperoleh untuk skema sewa diperoleh efisiensi biaya
produksi sebesar 2% atau sebesar Rp 465.561.008 dari biaya rencana.
Sedangkan efisiensi biaya yang diperoleh dari skema kepemilikan sebesar
1% atau sebesar Rp. 143.842.647 dari biaya rencana.
3. Kinerja biaya pemindahan tanah diperoleh dengan menggunakan
kombinasi skema kepemilikan dan sewa dengan komposisi 1unit PC200,
1unit PC300 dan 1unit PC400 dengan skema biaya kepemilikan,
sedangkan untuk ADT membutuhkan 6unit dengan skema biaya sewa
sehingga diperoleh efisiensi biaya produksi sebesar 5% atau sebesar
Rp. 1.443.040.963 dari biaya rencana.

5.2. Saran
Adapun saran untuk penelitian berikutnya adalah:
1. Penelitian ini masih terbatas pada studi kasus jalan tambang. Untuk
penelitian berikutnya dapat dikaji pekerjaan pemindahan tanah
infrastruktur jalan tol atau non-tol.
2. Data obeservasi produktivitas alat sangat diperlukan untuk meningkatkan
akurasi dari efisiensi biaya dari hasil analisis linear programming.
3. Lingkup penelitian masih sebatas pekerjaan timbunan, optimasi dapat
dilakukan pada pekerjaan tanah (grading dan compacting) pada proyek
jalan.
4. Peluang untuk penelitian berikutnya dapat mengevaluasi pengaruh lain
dari optimasi penggunaan alat terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi
gas buang alat berat.

75 UNIVERSITAS MERCU BUANA


DAFTAR PUSTAKA

APAAB United Tractor. (2012). Manajemen alat-alat berat.


Bogenberger, C., Dell’Amico, M., Fuellerer, G., Hoefinger, G., Iori, M.,
Novellani, S., & Panicucci, B. (2015). Two-phase earthwork optimization
model for highway construction. Journal of Construction Engineering and
Management, 141(6), 1–11. https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-
7862.0000973
Burt, C. N. (2008). An Optimisation Approach to Materials Handling in Surface
Mines. (August), 23;26.
De Lima, R. X., Júnior, E. F. N., Prata, B. D. A., & Weissmann, J. (2013).
Distribution of materials in road earthmoving and paving: Mathematical
programming approach. Journal of Construction Engineering and
Management, 139(8), 1046–1054. https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-
7862.0000666
Fadhliyah, B. (2011). Optimasi Biaya Perencanaan Tenaga Kerja pada Pekerjaan
Pengecoran Pada Proyek Pembangunan Gedung.
Heizer, J., & Render, B. (2019). Linear Programming Module (9th ed.).
Hummer, J. E., Arocho, I., & Rasdorf, W. (2017). Approach to Assessing
Tradeoffs between Construction Equipment Fleet Emissions and Cost.
Journal of Construction Engineering and Management, 143(5), 1–10.
https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862.0001255
Kang, S., & Seo, J. (2013). GIS Method for haul road layout planning in large
earthmoving projects: Framework and analysis. Journal of Construction
Engineering and Management, 139(2), 236–246.
https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862.0000561
Karshenas, S. (1989). Truck Capacity Selection For Earthmoving. 115(2), 212–
227.
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik. , (2018).
Li, D., & Lu, M. (2017). Automated Generation of Work Breakdown Structure
and Project Network Model for Earthworks Project Planning: A Flow

76 UNIVERSITAS MERCU BUANA


77

Network-Based Optimization Approach. Journal of Construction


Engineering and Management, 143(1), 1–17.
https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862.0001214
Liu, C., & Lu, M. (2009). Optimizing Earthmoving Job Planning Based on
Evaluation of Temporary Haul Road Networks Design for Mass Earthworks
Projects. 1–15. https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO
Lous, J., & Dunston, P. S. (2013). Methodology for Real-Time Monitoring of
Construction Operations Using Finite State Machines and Discrete-Event
Operation Models. Journal of Construction Engineering and Management,
(1), 1–13. https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862
Montaser, A., & Moselhi, O. (2014). Truck+ for earthmoving operations. Journal
of Information Technology in Construction, 19(September), 412–433.
Morley, D., Lu, M., & Abourizk, S. (2014). Identification of Invariant Average
Weighted Haul Distance to Simplify Earthmoving Simulation Modeling in
Planning Site Grading Operations. 1–11.
https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862
Moselhi, O., & Alshibani, A. (2009). Optimization of earthmoving operations in
heavy civil engineering projects. Journal of Construction Engineering and
Management, 135(10), 948–954. https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733-
9364(2009)135:10(948)
Nassar, K., & Hosny, O. (2012). Solving the least-cost route cut and fill
sequencing problem using particle swarm. Journal of Construction
Engineering and Management, 138(8), 931–942.
https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862.0000512
Ozdemir, B., & Kumral, M. (2017). Stochastic Assessment of the Material
Haulage Efficiency in the Earthmoving Industry. Journal of Construction
Engineering and Management, 143(8), 1–9.
https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-7862.0001336
Park, Y. J., Gwak, H. S., & Lee, D. E. (2017). Dozer Workability Estimation
Method for Economic Dozing. Journal of Construction Engineering and
Management, 143(2), 1–14. https://doi.org/10.1061/(ASCE)CO.1943-
7862.0001228

UNIVERSITAS MERCU BUANA


78

Pemprov Kalimantan Tengah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. (2018).
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Triwulan IV TA 2017.
Qariatullailiyah, & Indryani, R. (2013). Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat
untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island
Surabaya dengan Program Linier. Jurnal Teknik Pomits, 2(1), 1–5.
Rajendra Kadam, S., & Patil, D. S. (2013). Construction Equipment Fleet
Management: Case Study of Highway Construction Project. International
Journal of Science and Research (IJSR) ISSN (Online Index Copernicus
Value Impact Factor, 14(6), 2319–7064. Retrieved from www.ijsr.net
Rostiyanti, S. F. (2008). ALAT BERAT UNTUK PROYEK KONSTRUKSI. In
Rineka Cipta.
Schexnayder, B. C., Weber, S. L., & Brooks, B. T. (1999). of T Ruck P Ayload W
Eight. 3(February), 1–7.
Siringoringo, H. (2005). Seri Teknik Riset Operasional Pemrograman Linear.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Smith, S. D. (1999). EARTHMOVING P RODUCTIVITY E TIMATION USING
LINEAR. (June), 133–141.
Son, J., Mattila, K. G., & Myers, D. S. (2005). Determination of haul distance and
direction in mass excavation. Journal of Construction Engineering and
Management, 131(3), 302–309. https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733-
9364(2005)131:3(302)
Wedhanto. (2009). Produktivitas Alat Berat. 46–64.
Yi, C., & Lu, M. (2016). Temporary Haul Road Layout Design Optimization
Based on a Rough Grading Project. PROCEEDINGS Construction Research
Congress 2016, 2039–2049. https://doi.org/10.1061/9780784479827.203

UNIVERSITAS MERCU BUANA

You might also like