Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 3 Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok 3 Sistem Pendukung Keputusan
DI SUSUN OLEH :
Abstract—Decision Support System for Selection kriteria tertentu, sehingga sering terjadinya
of Achieving Teachers at Islamic Junior High School kecemburuan sosial diantara guru. Metode Simple
Pondok Duta With Simple Additive Weighting Additive Weighting (SAW)sering juga dikenal
Method.In its implementation, Islamic Junior High dengan istilah metode penjumlahan terbobot,
School Pondok Duta has applied the selection of konsep dasar metode Simple Additive Weighting
outstanding teachers every year. Selection of (SAW)adalah mencari penjumlahan terbobot dari
achievement teachers is very important to give rating kinerja pada setiap alternatif pada semua
rewards or awards to the teachers remain, so it can atribut. Metode Simple Additive Weighting
be a positive influence in improving the quality of (SAW)membutuhkan proses normalisasi matriks
each teacher. The process of selecting outstanding keputusan (X) ke suatu skala yang didapat
teachers in Islamic Junior High School Pondok Duta diperbandingkan dengan semua rating alternatif
is currently done by voting, voting done by the yang ada.
teachers and the results of the most votes will
determine who is entitled to become outstanding Kata Kunci: Simple Additive Weighting, Pemilihan
teachers. But the way is considered subjective, Guru
because only based on personal opinion of each
teacher and not based on certain criteria, so often PENDAHULUAN
the occurrence of social jealousy among teachers.
The Simple Additive Weighting (SAW) method is Guru merupakan ujung tombak dalam
often also known as the weighted summing meningkatkan kualitas pendidikan, dimana guru
method, the basic concept of Simple Additive akan melakukan interaksi langsung dengan
Weighting (SAW) method is to find the weighted peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas.
sum of performance ratings on each alternative on Melalui proses belajar mengajar inilah
all attributes. Simple Additive Weighting (SAW) berawalnya kualitas pendidikan. Artinya secara
method requires the process of normalizing the keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari
decision matrix (X) to a scale that is comparable to kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh
all existing alternative ratings. guru di ruang kelas.
Sehubungan dengan itu, pemerintah
Keywords : Simple Additive Weighting, Teacher memberikan perhatian yang sungguh-sungguh
Achievement untuk memberdayakan guru, terutama bagi
mereka yang berprestasi. Undang-undang No.14
Intisari—Dalam pelaksanaannya, SMP Islam Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada pasal
Pondok Duta telah menerapkan pemilihan guru 36 ayat (1) mengamanatkan “Guru yang
berprestasi setiap tahunnya. Pemilihan guru berprestasi, berdedikasi luar biasa atau yang
berprestasi ini sangat penting untuk memberikan bertugas di daerah khusus berhak memperoleh
reward atau penghargaan kepada guru tetap, penghargaan.”
sehingga dapat menjadi pengaruh yang positif Proses pemilihan guru berprestasi pada
dalam meningkatkan kualitas dari masing-masing SMP Islam Pondok Duta saat ini dinilai masih
guru. Proses pemilihan guru berprestasi di SMP subyektif (Mufizar, 2016), karena hanya
Islam Pondok Duta saat ini dilakukan dengan cara berdasarkan pendapat pribadi dari masing-
voting, voting dilakukan oleh para guru dan hasil masing guru dan tidak didasari dengan kriteria-
voting terbanyak akan menentukan siapa yang kriteria tertentu, sehingga sering terjadinya
berhak menjadi guru berprestasi. Namun cara kecemburuan sosial (Fiqih & Kusnadi, 2017) dan
tersebut dinilai subyektif, karena hanya menimbukan ketidak adilan (Frieyadie, 2016)
berdasarkan pendapat pribadi dari masing- diantara guru. Pihak sekolah sebenarnya sudah
masing guru dan tidak didasari dengan kriteria- menetapkan kriteria tertentu dalam menentukan
133
VOL. 3. NO. 2FEBRUARI 2018 JURNAL ILMU PENGETAHUAN
E-ISSN: 2527-4864 DAN TEKNOLOGI KOMPUTER
guru berprestasi seperti kinerja guru, absensi Tahap awal penelitian adalah melakukan
guru, wawasan guru, tanggung jawab guru dan identifikasi masalah yang akan dijadikan sebagai
cara mengajar guru. Tetapi penlaian akhir tetap pokok pembahasan yaitu menentukan apa kriteria
dilakukan dengan cara voting (Darmawan & yang ada di SMP Islam Pondok Duta untuk
Darmawan, 2016) yang dilakukan oleh guru-guru. menentukan guru berprestasi dan menerapkan
Menurut Gunawan (2015:145) perhitungan Simple Additive Weighting (SAW).
Pengambilan keputusan untuk menetapkan apakah 2) Studi Literatur
kinerja guru tersebut sudah memenuhi kualitas yang Mempelajari dan memahami teori tentang
diterima atau tidak didasari beberapa kriteria yang sistem pendukung keputusan dan Simple Additive
ditetapkan oleh sekolah. Untuk menghindari Weighting (SAW) dengan mengumpulkan buku-
subyektifitas keputusan yang dihasilkan diperlukan buku tentang sistem pendukung keputusan,
suatu sistem pendukung keputusan (SPK) yang metode penelitian, skala pengukuran variabel-
dapat membantu menilai kinerja guru dalam variabel, metode kuantitatif, jurnal nasional,
memutuskan menjadi seorang guru terbaik. SPK browsing internet, serta informasi lainnya yang
merupakan suatu sistem menggunakan model yang ada kaitannya dengan topik yang akan dibahas.
dibangun untuk menyelesaikan masalah-masalah 3) Pengumpulan Data
semi terstruktur. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data
Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan informasi dengan memberikan kuesioner
sering juga dikenal dengan istilah metode kepada Kepala Sekolah SMP Islam Pondok Duta
penjumlahan terbobot, konsep dasar metode sebagai yang berwenang.
Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari 4) Data Penelitian
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada Data penelitian yang didapat berupa
setiap alternatif pada semua atribut. Metode informasi tentang kriteria guru berprestasi di SMP
Simple Additive Weighting (SAW) membutuhkan Islam Pondok Duta seperti kinerja, absensi,
proses normalisasi matriks keputusan (X) ke wawasan, tanggung jawab dan cara mengajar. Juga
suatu skala yang didapat diperbandingkan dengan informasi tentang bobot dari setiap kriteria yang
semua rating alternatif yang ada. informasi tersebut didapat dari kepala sekolah
Untuk mendapatkan suatu pembahasan SMP Islam Pondok Duta.
yang terarah dan mencegah terlalu luasnya 5) Analisa Data
masalah, dalam penelitian ini penulis membatasi Analisa data pemilihan guru berprestasi
permasalahannya hanya pada lingkup dalam penelitian ini menggunakan metode Simple
pengidentifikasian masalah yang terjadi mengenai Additive Weighting (SAW) yang dilakukan dengan
pemilihan guru berprestasi di SMP Islam Pondok mengumpulkan data dari kesioner yang telah diisi
Duta, dimulai dari penentuan kriteria untuk oleh kepala sekolah SMP Islam Pondok Duta
menjadi guru berprestasi sampai didapatkannya untuk mendapatkan informasi yang harus
nama guru yang berhasil menjadi guru disimpulkan.
berprestasi di SMP Islam Pondok Duta dengan 6) Hasil Analisa Data
menggunakan metode Simple Additive Weighting Setelah tahap analisa data pemilihan guru
(SAW). berprestasi dengan menggunakan Simple Additive
Berdasarkan permasalahan diatas, maka Weighting (SAW) dihasilkan suatu hasil analisis
tujuan dari penelitian ini yaitu : yang merupakan hasil dari suatu proses penelitian
1. Mengetahui kriteria yang tepat dalam yang dilakukan.
pemilihan guru berprestasi di SMP Islam 7) Kesimpulan dan Saran
Pondok Duta. Tahap ini merupakan tahap terakhir dari
2. Menerapkan Metode Simple Additive uraian proses penelitian dengan menyimpulkan
Weighting (SAW) dalam pengambilan hasil dari penelitian sistem pendukung keputusan
keputusan pemilihan guru berprestasi di SMP dalam pemilihan guru berprestasi di SMP Islam
Islam Pondok Duta. Pondok Duta menggunakan metode Simple
Additive Weighting (SAW) dan memberikan saran
terhadap permasalahan yang ada.
BAHAN DAN METODE
B. Instrumen Penelitian
A. Tahapan Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan
Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penulis dalam penelitian ini adalah kuesioner
menentukan pemilihan guru berprestasi pada yang berisikan nilai yang diisi langsung oleh
SMP Islam Pondok Duta adalah sebagai berikut : Kepala Sekolah SMP Islam Pondok Duta.
1) Identifikasi Masalah
134
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 3. NO. 2FEBRUARI 2018
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864
Dalam penelitian ini kriteria yang bobot tersebut maka dibuat suatu variabel
digunakan adalah: yang akan dirubah kedalam bilangan fuzzy
- Kinerja Guru dengan rumus yaitu variabel ke-n/n-1
- Absensi Guru 4. Membuat matriks keputusan (X)
Matriks keputusan (X) dibentuk dari tabel
- Wawasan Guru
rating kecocokan dari setiap kriteria. Nilai x setiap
- Tanggung Jawab Guru alternatif (A1) pada setiap kriteria (Cj) yang
- Cara Mengajar Guru sudah ditentukan, dimana i=1,1,....m dan j=1,1,...n
1. Menentukan Kriteria
2. Menentukan kriteria dan bobot yang akan
dijadikan pengambilan keputusan
3. Memberikan nilai rating kecocokan setiap
alternatif pada kriteria. Dari masing-masing
135
VOL. 3. NO. 2FEBRUARI 2018 JURNAL ILMU PENGETAHUAN
E-ISSN: 2527-4864 DAN TEKNOLOGI KOMPUTER
Data Guru
0,5
(Alternatif)
C1 C2 C3 C4 C5 ( )
136
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 3. NO. 2FEBRUARI 2018
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864
S.Kom
0,5
R= 1 0,3333 1 0,5 1
1 0,6667 1 1 1
6 V7 Suci Nurjanah, S.Pd 0,72918
0,6667 1 1 0,5 1
6. Mencari hasil nilai dari perangkingan dari Setelah dilakukan perhitungan pada data guru
masing-masing guru. yang diseleksi, maka didapatkan hasil seperti
Menentukan nilai V1 sampai dengan V8 tabel diatas V2>V1>V5>V6>V8>V7>V4>V3.
adalah sebagai berikut : Chintyari & Prihatin (2017) dengan metode
Simple Additive Weighting (SAW) dapat
V1 = (0,25 x 1)+(0,25 x 0,6667)+(0,20 x 1)+(0,15 disimpulkan bahwa guru atas nama Elie Sundari,
x 1)+(0,15 x 1) S.Pd mendapatkan hasil nilai tertinggi dan berhak
= 0,25 + 0,166675 + 0,20 + 0,15 + 0,15 menjadi guru berprestasi di SMP Islam Pondok
= 0,916675 Duta dengan hasil nilai 0,95.
V2 = (0,25 x 1)+(0,25 x 1)+(0,20 x 0,75)+(0,15 x
1)+(0,15 x 1)
= 0,25 + 0,25 + 0,15 + 0,15 + 0,15 KESIMPULAN
= 0,95
V3 = (0,25 x 0,6667)+(0,25 x 1)+(0,20 x Berdasarkan Chintyari & Prihatin (2017)
0,75)+(0,15 x 0,5)+(0,15 x 0,3333) dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
= 0,166675 + 0,25 + 0,15 + 0,075 + 0,049995 bahwa pemilihan guru berprestasi pada SMP
= 0,69167 Islam Pondok Duta berdasarkan kriteria kinerja
V4 = (0,25 x 1)+(0,25 x 0,3333)+(0,20 x 1)+(0,15 guru, absensi guru, wawasan guru, tanggung
x 0,5)+(0,15 x 1) jawab guru, dan cara mengajar guru. Pemilihan
= 0,25 + 0,083325 + 0,20 + 0,075 + 0,15 guru berprestasi pada SMP Islam Pondok Duta
= 0,758325 yang diimplementasikan menggunakan metode
V5 = (0,25 x 1)+(0,25 x 0,6667)+(0,20 x 1)+(0,15 Simple Additive Weighting (SAW) dinilai lebih
x 1)+(0,15 x 1) objektif, akurat serta cepat. Hasil dari perhitungan
= 0,25 + 0,166675 + 0,20 + 0,15 + 0,15 metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan
= 0,916675 kriteria kinerja guru, absensi guru, wawasan guru,
V6 = (0,25 x 0,6667)+(0,25 x 1)+(0,20 x 1)+(0,15 tanggung jawab guru, dan cara mengajar guru
x 0,5)+(0,15 x 1) maka terpilihlah guru atas nama Elie Sundary,
= 0,166675 + 0,25 + 0,20 + 0,075 + 0,15 S.Pd sebagai guru berprestasi di SMP Islam
= 0,841675 Pondok Duta dengan hasil nilai 0,95.
V7 = (0,25 x 1)+(0,25 x 0,6667)+(0,20 x
0,5)+(0,15 x 0,75)+(0,15 x 0,6667)
= 0,25 + 0,166675 + 0,1 + 0,1125 + 0,100005 REFERENSI
= 0,72918
V8 = (0,25 x 1)+(0,25 x 1)+(0,20 x 0,75)+(0,15 x Chintyari, Y., E., & Prihatin, T. (2017). Laporan
0,5)+(0,15 x 0,6667) Akhir Penelitian Mandiri. Jakarta: STMIK
= 0,25 + 0,25 + 0,15 + 0,075 + 0,100005 Nusa Mandiri Jakarta
= 0,825005
Darmawan, A. P., & Darmawan, A. E. B. A. P.
(2016). Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Karyawan Ideal Untuk Mengisi
137
VOL. 3. NO. 2FEBRUARI 2018 JURNAL ILMU PENGETAHUAN
E-ISSN: 2527-4864 DAN TEKNOLOGI KOMPUTER
138