Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Leptocorisa oratorius is one major pest of rice in North Sulawesi. Hence, it is necessary to control the
pest. The research objective was to identify and to test pathogenicity of local entomopathogen fungi
which infected Leptocorisa oratorius. The pathogens were collected through sampling of L. oratorius
which had been infected by the fungi in the field. The pathogenic fungi was isolated using PDA medium,
identified followed by inoculation for pathogenecity test. During several sampling pest, it was found that
L. oratorius was attacked by fungal pathogens in the field. The identification revelead that the fungal
pathogens were Beauveria sp and Fusarium sp. Both the fungal pathogen produced white mycelium
and could only be distinguished using microscope in the laboratory. Result of pathogenicity tests
showed that the two fungal pathogens caused different mortality of the L. oratorius. Mortality of L.
oratorius caused by pathogenic fungus Beauveria sp was 30.3% . Whereas, mortality of L. oratorius
caused by Fusarium sp was only 3.33%.
Keywords : pathogenic fungi, entomopathogen, pathogenicity tests, L. oratorius
ABSTRAK
Hama L. oratorius merupakan salah satu hama utama tanaman padi sawah di Sulawesi Utara,
sehingga perlu dilakukan pengendalian. Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis cendawan
entomopatogen yang menginfeksi L. oratorius dan uji patogenesitas. Jenis patogen diperoleh melalui
pengambilan contoh L. oratorius yang telah terinfeksi cendawan patogen di lapangan. Cendawan
patogen tersebut disolasi pada media PDA, kemudian dilakukan inokulasi dan uji patogenisitas.
Selama beberapa kali pengambilan contoh hama L. oratorius yang terserang cendawan patogen di
lapangan telah ditemukan dua jenis cendawan patogen. Jenis cendawan patogen yang menginfeksi L.
oratorius adalah Beauveria sp dan Fusarium sp. Kedua cendawan patogen masa meisilum berwarna
putih, dan hanya dapat dibedakan secara mikroskopis di laboratorium. Dari hasil pengujian
patogenisitas menunjukkan bahwa mortalitas L. oratorius oleh kedua cendawan patogen tersebut
berbeda. Mortalitas L. oratorius yang disebabkan oleh cendawan patogen Beauveria sp 30,3,
sedangkan mortalitas L. oratorius yang disebabkan oleh cendawan patogen Fusarium sp adalah
3,33%.
Kata Kunci: Jenis patogen cendawan, uji patogenisitas L. oratorius
Eugenia Volume 17 No. 3 Desember 2011
Eugenia Volume 17 No. 3 Desember 2011 164
konidia/ml hanya mampu mematikan hama L. malai. Serangga hama dewasa atau imago yang di-
oratorius 13,87 % (Tohidin, dkk., 1993). ambil dari lapang kemudian dimasukkan ke dalam
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kurungan kasa, sebanyak 25 pasang. Percobaan ini
jenis cendawan entomopatogen yang menginfeksi diulang sebanyak 3 kali, sehingga dibutuhkan 75
L. oratorius dan uji patogenesitas. pasang / 3 kurungan kasa.
patogen dan jumlah mortalitas L. oratorius dari oratorius nimfa dan imago di lapangan yang ter-
masing-masing cendawan. Pengamatan dilakukan serang atau terinfeksi cendawan patogen di Ke-
setiap hari setelah dilakukan inokulasi sampai 14 camatan Tenga, Kecamatan Tumpaan dan Ke-
hari di green house. camatan Tompasobaru. Serangga hama L.
Persentase mortalitas L. oratorius dapat oratorius yang terserang cendawan patogen pada
dihitung dengan menggunakan rumus yang dike- masing-masing lokasi pengambilan contoh dapat
mukakan oleh Finney (1952). diikuti pada Tabel 1.
r Sebagaimana tercatum pada tabel 1 bah-
P = -------------- x 100 % wa semua lokasi sebagai tempat pengambilan con-
N toh ditemukan serangga hama L. oratorius terse-
P= Persentase mortalitas L. oratorius rang cendawan patogen. Cendawan patogen ter-
r= Jumlah imago yang mati karena patogen sebut tidak hanya terbatas pada imago yang di-
N= Jumlah imago yang diamati serang, tetapi ditemukan pula pada stadia nimfa.
Morfologi cendawan patogen yang ditemukan pada
Pengamatan hama L. oratorius masing-masing lokasi tidak ber-
Pengamatan cendawan entomopatogen beda. Semua cendawan yang ditemukan selama
adalah sebagai berikut : Pengamatan morfologi ko- pengambilan contoh yakni micilum berwarna putih.
nidia, hifa, konidiophore dan warna koloni cenda- Hama L. oratorius yang terserang cendawan
wan pathogen; gejala serangan dari patogen pada patogen ditemukan pada tanaman padi sawah
serangga hama L. oratorius setelah diinokulasi; kurang lebih 5 - 20 cm dari permukaan tanah pada
menghitung mortalitas L. oratorius pada setiap cen- batang tanaman padi sawah. Contoh cendawan
dawan entomopatogen; lamanya kematian serang- patogen yang ditemukan pada hama L. oratorius
ga hama L. oratorius pada masing-masing cenda- dapat diikuti pada gambar 1.
wan entomopatogen setelah dilakukan inokulasi; Populasi hama L. oratorius terserang
waktu terbentuknya mycelium dan spora pada per- cendawan patogen yang ditemukan pada masing-
mukaan tubuh serangga dari masing-masing cen- masing lokasi lebih dari 2 individu, sehingga untuk
dawan entomopatogen satu kecamatan dapat ditemukan 5 - 15 individu
yang terserang cendawan patogen. Untuk lokasi
IdentifIkasi yang banyak ditemukan terserang cendawan
Identifikasi patogen dilakukan sampai ting- patogen terdapat di Kecamatan Tenga, rata-rata
kat famili, genus dan species berdasarkan pada 10-15 individu. Menurut DeBach (1964) bahwa per-
morfologi konidia, hifa, konidiophore dan warna kembangan musuh-musuh alami mengikuti per-
koloni. Kunci identifikasi patogen yang digunakan kembangan dari populasi serangga hama yang
adalah Alexopoulus dan Mins (1979); Anonim terdapat pada ekosistem tanaman tersebut. Bila
(1990), Samson (1981); Burgess dan Hussey populasi serangga hama cukup banyak sudah tentu
(1971); Poinar dan Thomas (1984). populasi yang terkena cendawan patogen menjadi
Analisis Data cukup banyak pula.
Data yang diperoleh dari uji patogenisitas Masa koloni yang ditemukan pada hama
cendawan patogen telah dilakukan analisis statistik L. oratorius di masing-masing lokasi pengambilan
deskriptif. contoh tidak bervariasi. Koloni dari cendawan
patogen yang ditemukan di lapangan berwarna
HASIL DAN PEMBAHASAN putih. Masa koloni antara Beauveria sp. dan
Fusarium sp. berwarna putih dan sulit dibedakan
Jenis Cendawan Patogen secara visual di lapangan maupun di laboratorium.
Sebelum mendapatkan inokulum cenda- Kedua jenis patogen tersebut hanya mampu di-
wan patogen pada L oratorius, terlebih dahulu di- bedakan secara mikroskopis setelah dilakukan iso-
lakukan pengambilan contoh serangga hama L. lasi pada media PDA di laboratorium. Masa koloni
Senewe,E. dan G. Manengkey : Identifikasi dan Uji Patogenisitas …………….. 167
tersebut diambil sebagiannya kemudian diisolasi Fusarium sp. Diduga jenis cendawan Beauveria sp
pada media PDA. Dari hasil pengujian Postulat yang menyerang L. oratorius memiliki strain yang
Koch telah ditemukan dua jenis cendawan entomo- sama dengan strain cendawan Beauveria sp yang
patogen yang dapat menginfeksi nimfa dan imago menyerang wereng hijau di Sulawesi Utara.
L. oratorius yakni Beauveria sp dan Fusarium sp.
Dari pengamatan secara makroskopis kedua Uji Patogenistas Cendawan Patogen
cendawan di lapangan sulit dibedakan, dan hanya Dari hasil uji patogenisitas kedua cenda-
mampu dibedakan secara mikroskopis di laborato- wan tersebut hanya mampu menurunkan populasi
rium. Cendawan Beauveria sp micelium dan konidia L. oratorius di bawah 40 % dengan konsentrasi
(spora) yang dihasilkan berwarna putih, bentuknya spora yang digunakan dalam percobaan ini 1 x 108.
oval dan tumbuh secara zig-zag pada konidiofor- Infeksi cendawan Beauveria sp pada imago L
nya, sedangkan cendawan Fusarium sp memben- oratorius, setelah dilakukan aplikasi di kurungan
tuk miselium sama seperti Beauveria sp yakni kasa dan kemudian dibiakan selama beberapa hari
berwarna putih, tetapi jamur Fusarium sp. memben- di laboratorium dapat dilihat pada gambar 2.
tuk 2 jenis konidia yakni mikrokonidia dan makro- Dari hasil pengamatan menunjukkan bah-
konidia. Mikrokonidia tidak memiliki sekat, sedang- wa serangga hama L. oratorius terserang patogen
kan makrokonidia memiliki 2-3 sekat dan mem- baik Beauveria sp dan Fusarium sp, kurang aktif
bentuk seperti bulan sabit. Rimbing dkk. (2006) bergerak sampai mengalami kematian. Setalah ha-
melaporkan bahwa cendawan Beauveria sp dan ma tersebut mati beberapa hari kemudian muncul
Fusarium sp. menginfeksi hama wereng hijau pada miselium pada bagian tubuh serangga imago L.
pertanaman padi sawah di Sulawesi Utara. Cen- oratorius.
dawan patogen Beauveria sp. lebih efektif meng-
infeksi hama wereng hijau dibandingkan dengan
Tabel 1. Hama L. oratorius yang Ditemukan terserang Cendawan Patogen Pada Masing-Masing Lokasi
Pengambilan Contoh
(Table 1. Pest L. oratorius is found attacked by fungus pathogens at Each Sampling Location)
No Lokasi Terserang Cendawan
1 Kecamatan Tenga √
2 Kecamatan Tumpaan √
3 Kecamatan Tompasobaru √
Gambar 1. Cendawan Patogen yang Menginfeksi L. oratorius Pada Tanaman Padi Sawah
(Figure 1. Pathogenic Fungi that Infect L. oratorius on Rice Plants)
Eugenia Volume 17 No. 3 Desember 2011 168
Tabel 2. Rata-rata Mortalitas L. oratorius oleh Cendawan Patogen Beauveria sp. dan Fusarium sp.
(Table 2. The average mortality of L. oratorius by the fungus Beauveria sp Pathogens. and Fusarium sp.)
No Cendawan Mortalitas (%)
1 Beauveria sp 30,03 %
2 Fusarium sp 3,33 %
Miselium muncul pada bagian ruas atau segmen yakni 1 x 108. Bila konsentrasi spora cendawan di-
dari hama tersebut, terutama bagian toraks dan ke- naikan besar kemungkinan dapat mencapai di atas
pala. Hasil pengamatan hama L. oratorius yang ter- 60 %. Nilai mortalitas L. oratorius masih lebih tinggi
infeksi Beauveria sp. menunjukkan bahwa pada ha- dibandingkan yang dilaporkan Assa dkk. (2009)
ri ketiga mulai nampak miselium muncul pada per- bahwa Beauveria sp mampu mematikan imago L.
mukaan tubuh hama L. oratorius. Adanya miselium oratorius sebesar 18,4 % pada konsentrasi 1x 108.
atau hifa pada serangga hama L. oratorius, setelah Mortalitas L. acuta pada kedua cendawan tersebut
hama L. oratorius mati. Hama L. oratorius yang disajikan pada Tabel 2.
mati oleh Beauveria sp menjadi kaku dan mudah Suryana dan Erviana (2001) melaporkan
remuk. Cendawan B. bassiana memproduksi bahwa suspensi spora 10 gr dan 1000 ml air
Beauvericin yang mengakibatkan gangguan pada mampu mematikan kepinding tanah, Scotinophara
fungsi hemolimfa dan inti sel serangga inang. coarctata. Cendawan Beauveria bassiana mampu
Seperti umumnya jamur B. bassiana menginfeksi mematikan hama kepinding tanah 57,1 % lebih
serangga inang melalui kontak fisik, yaitu dengan tinggi daripada Metarhizium anisopliae 42,9 %.
menempelkan konidia pada integumen. Perke- Berbeda yang dilaporkan oleh Rimbing dkk. (2007)
cambahan konidia terjadi dalam 1-2 hari kemudian bahwa mortalitas wereng hijau tertinggi ditemukan
dan menumbuhkan miselianya di dalam tubuh pada Metarhizium sp 91,25 %, dan Beauveria sp.
inang. Serangga yang terinfeksi biasanya akan ber- 86,25 %. Kemampuan Beauveria sp terhadap ha-
henti makan sehingga menyebabkan imunitasnya ma-hama tanaman pertanian sangat dipengaruhi
menurun (Deciyanto dan Idrayani, 2008). Kematian oleh jenis hama inang, dan strain dari cendawan
L. oratorius oleh Beauveria sp dikarenakan adanya tersebut. Dari segi ukuran kedua jenis serangga ha-
senyawa kimia Beauvericin. ma tersebut berbeda, sehingga tingkat mortalitas
Masih rendahnya mortalitas L. oratorius kedua hama tersebut berbeda. Hama L. oratorius
oleh Beauveria sp, dimungkinkan karena konsen- jauh lebih besar dibandingkan dengan wereng
trasi spora yang digunakan masih tergolong rendah hijau.
Senewe,E. dan G. Manengkey : Identifikasi dan Uji Patogenisitas …………….. 169
Sebagaimana yang tercatum pada tabel 2 Beauveria sp. dalam menunjang pengujian cenda-
bahwa mortalitas L. oratorius yang tertinggi ditemu- wan patogen di lapangan; masih perlu dilakukan
kan pada Beauveria sp dibandingkan dengan penentuan LD50 dan LD95 cendawan Beauveria sp
Fusarium sp. Dalam kaitan dengan program pe- terhadap L. oratorius
ngendalian hama dengan memanfaatkan agen
hayati seperti cendawan pathogen Fusarium sp DAFTAR PUSTAKA
sulit untuk dikembangkan sebagai agen hayati un-
tuk mengendalikan hama L. oratorius, dikarenakan Anonim. 1990. Musuh Alami Organisme Peng-
mortalitas L. oratorius pada tingkat laboratorium ganggu Tanaman Padi. Direktorat Jende-
sangat rendah hanya mencapai 3,33%. Hongke ral Pertanian Tanaman Pangan. Direkto-
(1983) melaporkan bahwa Fusarium sp mampu rat Bina Perlindungan Tanaman. Jakarta.
menginfeksi serangga dari golongan Lepidoptera DeBach, P. 1964. Succes, Trends and Future
dan Homoptera. Fusarium sp mampu membunuh Possibities. In Biological Control of Insect
wereng hijau dan wereng coklat sekitar 51 – 80%. Pest and Weeds. Ed.by P. DeBach.
Pada tingkat laboratorium Beauveria sp Reinhold pub, crop. 844 p
mampu membunuh hama L. oratorius mencapai Decianto, S dan G.A.A. Indrayani. 2009. Jamur
33,3%, namun keefektifan cendawan Beauveria sp. Entomopatogen Beauveria bassiana : Po-
di lapangan masih perlu dilakukan pengujian di tensi dan Prospeknya dalam Pengendali-
lapangan, sehingga diperoleh data tentang efektifi- an Hama Tungau. Balai Penelitian Tana-
tas cendawan Beauveria sp tersebut. Pengujian di man Tembakau dan Serat. Malang,
laboratorium atau green house suhu dan kelemba- Indonesia
ban sangat stabil, serta tidak ada sinar matahari. Djuwarso, T., Supratoyo, A. Sultohoni dan M. Iman,
Untuk di lapangan banyak faktor yang mempenga- 1989. Preferensi Walang Sangat,
ruhi terhadap virulensi cendawan tersebut dalam Leptocorixa acuta Fabricius pada Rumput
menurunkan populasi hama di lapangan. Belum dan Teki serta Serangannya pada Padi.
tentu bahwa mortalitas imago L. oratorius di labora- Penelitian Pertanian. Balai penelitian
torium 33,3 % oleh Baeuveria sp. berlaku pula ter- Tanaman Pangan Bogor.
hadap mortalitas L. oratorius di lapangan. Hall, T. M. 1973. Use of Microorganisme in
biological control. Biological of insect pest
KESIMPULAN DAN SARAN and weeds Chapman and Hall Ltd London
P. 610-628.
Kesimpulan Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops In
Cendawan patogen yang menginfeksi ha- Indonesia. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
ma L. oratorius di Kabupaten Minahasa Selatan Jakarta.
adalah Beauveria sp. dan Fusarium sp. Ke- Rimbing, J., M. Manengkey dan M. Ratulangi. 2006.
mampuan cendawan patogen untuk membunuh Keanekaragaman Jenis Cendawan
imago hama L. oratorius tertinggi ditemukan pada Entomopatogen Lokal dan Tingkat Pato-
Beauveria sp 30,03 %, dan Fusarium sp hanya genisitasnya pada Hama Wereng sebagai
3,33%. Cendawan patogen yang berpontensi un- Vektor Virus Tungro pada Tanaman Padi
tuk dikembangkan sebagai agen pengendalian ha- Sawah Di Sulawesi Utara. Fakultas
ma L. oratorius adalah Beauveria sp. Pertanian.
Rombach, M.C ., D. W. Roberts and R. M. Aguda.
Saran 1994. Pathogen of Rice Insect. In E.
Perlu dilakukan uji efektifitas cendawan Aheinrichs. Biologi and Management Of
patogen pada stadia telur; perlu dilakukan peng- Rice Insect. International Rice Research
ujian kembali ditingkat laboratorium pada konsen- Institute.
trasi yang cukup tinggi untuk cendawan patogen
Eugenia Volume 17 No. 3 Desember 2011 170