You are on page 1of 13

Jurnal Administrasi Publik

Dampak Otonomi Khusus Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Asli Papua Di Distrik


Mimika Timur Kabupaten Mimika Provinsi Papua

Wiwie S.Iryanti
di bawah bimbingan : 1. Dra. M. S. Pangkey, M.Si
2. Dr. Verry Y. Londa, S.sos, M.Si

ABSTRACT The point of the special autonomy for Papua region which are intended to
improve the standard of living in terms of improving the welfare and progress of the people of
Papua, the freedom to empower wealth, accelerating economic development and respect for the
rights - basic rights of the people of Papua, but in reality the impact of the implementation of the
policy for ± 13 years has not been fully felt by the indigenous people of Papua.
This study used quantitative methods with sampling done by 5 (five) village 1 (one) villages in the
region of East Mimika district of Papua Mimika Provini. The study sample of 100 respondents
assign less capable of being taken at random, from 5 villages and 1 sub-district with a number of
different respondents Wania village where the village as much as 9 respondents, 15 respondents
mware village, village Tipuka were 21, 16 Kaugapu village people, village Hiripau 6 and
hometown Pomako 33 people. Making the sample size is determined by the number of residents
in each village / urban village. Collecting data on the use of simple linear regression statistical
analysis and product moment correlation.
Based on the analysis of the data showed: (1) the regression coefficient of the special autonomy
impact on the welfare of indigenous Papuans is 0.689 scale. (2) the correlation coefficient of the
special autonomy for the welfare of the indigenous people of Papua is 0.345 and the coefficient
of determination is 0.119 or 11.9%.
Based on these results it can be deduced that the impact of the special autonomy policy on the
welfare of indigenous Papuans enough impact on the indigenous Papuans. Based on the
conclusions suggest that the performance of the special autonomy be improved in order to give
effect to the indigenous people of Papua is not a good standard of living.

Keywords: Special Autonomy, Papuans welfare


PENDAHULUAN kesejahteraan, kemakmuran, dan pengakuan
Pada tahun 2001, Pemerintah terhadap hak - hak dasar rakyat Papua.
Indonesia mengesahkan UU No. 21 tahun Kondisi masyarakat Papua dalam bidang
2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi pendidikan, ekonomi, kebudayaan dan sosial
Papua. Lahirnya otonomi khusus bagi Papua politik masih memprihatinkan. Malahan,
ini di latar belakangi oleh faktor belum sebagian di antara mereka masih hidup di
berhasilnya Pemerintah dalam memberikan zaman batu. Selain itu, persoalan - persoalan

107
Jurnal Administrasi Publik

mendasar seperti pelanggaran hak - hak asasi pihak sangat jelas bahwa keinginan banyak
manusia dan pengingkaran terhadap orang Papua adalah kemerdekaan penuh dari
kesejahteraan masyarakat. Papua masih RI, sebagaimana di sampaikan dalam
belum dapat di selesaikan secara adil dan kongres Papua II di jayapura (29 mei sampai
bermartabat. Pasal 1 angka 1 UU No. 21 30 juni 2000). Kita menyadari, bahwa kedua
tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi belah pihak dengan alasannya masing -
Provinsi Papua menyatakan bahwa otonomi masing jika terus berpegang teguh dengan
khusus adalah kewenangan khusus yang di pendirian, sikap, dan prinsip termasuk
akui dan di berikan kepada Provinsi Papua dengan menggunakan kekerasan untuk
untuk mengatur dan mengurus kepentingan mencapai tujuannya, maka situasi konflik
masyarakat setempat. akan sulit untuk di hindari dan konflik
Mengapa kepada provinsi Papua, tersebut akan berkembang menjadi sangat
harus di berikan status otonomi khusus, luas dan lebih dalam dengan segala
berdasarkan undang – undang No. 21 Tahun implikasinya. Dalam setiap konflik, korban
2001. Undang – undang ini tidak lahir begitu yang akan berjatuhan dari kedua belah
saja dalam kevakuman. Ia lahir sebagai suatu pihak. Undang – undang tentang otonomi
produk sejarah melewati suatu proses sejarah khusus juga sekaligus membuka ruang bagi
yang panjang dalam konteks dinamika sosial perbaikan untuk masa depan yang lebih baik,
– politik dan keamanan dari negara serta membuka ruang untuk perbaikan dalam
kebangsaan (Nation state) Indonesia. Ia lahir rangka memperjuangkan perbaikan
dalam konteks penegakan hukum, HAM dan kesejahteraan, keadilan, perdamaian,
demokrasi. Undang – undang ini lahir persamaan hak, dan untuk membuka
sebagai upaya penyelesaian konflik. Sebagai mengembangkan jati diri, harga diri, serta
jalan keluar untuk menciptakan win – win harkat dan martabat sebagai manusia.
situation antara rakyat Papua yang ingin Undang – undang ini juga membuka
merdeka dan melepaskan diri dari Negara ruang untuk membangun kembali
Kesatuan RI (NKRI) dan pemerintah RI kepercayaan rakyat papua yang sangat
yang tetap kokoh teguh mempertahankan merosot, di akibatkan oleh kekecewaan
integritas dan kedaulatan atas NKRI, di satu rakyat papua yang sangat merosot, di

108
Jurnal Administrasi Publik

akibatkan oleh kekecewaan mereka sangat kesenjangan antara daerah Papua dengan
dalam kepada pemerintah RI, dan sebaliknya daerah lain di Indonesia. Selain itu undang-
membangun kembali kepercayaan undang otonomi khusus merupakan bentuk
pemerintah RI kepada rakyat Papua. UU ini kepedulian dan simpati pemerintah
membuka kesempatan dan sekaligus sebagai Indonesia kepada masyarakat Papua
tantangan untuk pengembangan kapasistas khususnya penduduk asli Papua ras
dan kapabilitas kepemimpinan dan malanesia. Dengan prinsip itu UU otonomi
manajemen daerah/local dalam rangka khusus memperluas ruang gerak partisipasi
mengembangkan good governance, masyarakat asli Papua dalam segala bidang
demokrasi dan civil society di Provinsi pembangunan.
Papua (suebu, Gubernur Papua). Mengenai pernyataan di atas tentang
Secara umum sistem pemerintahan tujuan dari pada kebijakan otonomi khusus
orde baru yang di sebut dengan otonomi untuk mengatasi kesenjangan sosial,
daerah di percaya akan membawa rakyat meningkatkan taraf hidup, mengelola
pada kehidupan yang lebih baik, kekayaan alam di Provinsi Papua, khususnya
bermartabat, di mana ruang gerak untuk Kabupaten Mimika dalam penelitian ini
bekerja dan menikmati hasil sendiri lebih maka penulis mengambil suatu daerah yang
luas tanpa harus tereksploitasi oleh pusat. dijadikan sebagai tempat penelitian
Rakyat sepertinya bemafas lega bersama berjalannya kebijakan otonomi Khusus,
memahami bahwa otonomi daerah itu lebih daerah ini ialah sebuah kecamatan tetapi saat
baik dari sistem pemerintahan yang lama, ini di sebut Distrik Mimika Timur (Mapuru
yang lebih. Sedangkan yang dapat mengerti jaya) yang berada di wilayah pesisir
dengan baik dari substansi otonomi daerah Kabupaten Mimika sebagai jalur utama pintu
adalah mereka kelas menengah keatas masuk pintu masuk perdagangan barang dan
meskipun juga setengah - setengah minimal jasa dengan menggunakan transportasi laut,
kita semua pemah berpikir tentang maksud karena pelabuhan samudera yang cukup
dari otonomi sesungguhnya. strategis. Dengan demikian, maka
Otonomi khusus Papua sejatinya di pertumbuhan penduduk pun terus meningkat
tunjukan untuk mengatasi masalah- masalah

109
Jurnal Administrasi Publik

mengikuti perkembangan arus barang dan masyarakat asli Papua akan tetapi dampak
jasa yang masuk ke wilayah Timika. yang di hasilkan belum terjadi sebagaimana
Adapun kondisi riil Distrik Mimika yang di harapkan oleh semua
Timur (Mapuru Jaya) dengan Luas wilayah komponen karena nya di perlukan suatu
adalah 1.789 Km2 dengan presentase 9.13% kajian ilmiah yang dapat mengungkapkan
dari luas keseluruhan Wilayah Kabupaten. dan menjawab permasalahan ini maka untuk
Wilayah Distrik Mimika Timur terbagi terarahnya penelitian ini peneliti membatasi
dalam 6 wilayah yaitu kelurahan Wania, kajian penelitian ini dengan judul "Dampak
Kampung Kaugapu, kampung Mware, Kebijakan Otonomi Khusus Terhadap
kampung Tipuka, kampung Hiripau dan Masyarakat Asli Papua "
kampung Pomako. Dengan jarak dari Ibu
METODOLOGI PENELITIAN
Kota Kabupaten yaitu sejauh 20 km. Jumlah
A. Jenis penelitian
penduduk di Distrik Mimika Timur secara Penelitian ini dirancang sebagai
keseluruhan jumlah penduduk berdasarkan suatu penelitian survei. Sesuai dengan tujuan
hasil pendataan sebanyak 12.122 jiwa. penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh
Menurut sumber data pelaksanaan
kebijakan otonomi khusus terhadap
bidang kemasyarakatan di wilayah distrik masyarakat asli Papua di sebuah Distrik
Mimika Timur dalam salah satu kegiatannya Mimika Timur (Mapuru Jaya), maka metode
yaitu kegitan Raskin maka berdasarkan data yang digunakan adalah metode penelitian
tersebut terdapat jumlah masyarakat Papua kuantitatif.
Miskin di berbagai kampung yaitu
B. Populasi & Sampel
Kelurahan wania 112 warga, Kampung Penelitian ini akan di laksanakan di
Mware 180 warga, Kampung Tipuka 125 Distrik (kecamatan) Mimika Timur-
warga, Kampung Kaugapu 196 warga, kabupaten Mimika Provinsi Papua, di mana
kampung Hiripau 250 warga, Kampung kawasan distrik ini berada pada Wilayah
Pomako 450 warga. pesisir Kabupaten Mimika sebagai jalur
Mencermati fenomena di atas terlihat utama pintu masuk pintu masuk
bahwa kebijakan otonomi khusus perdagangan barang dan jasa dengan
memberikan dampak pada kesejahteraan

110
Jurnal Administrasi Publik

menggunakan transportasi laut dan banyak memberikan pengakuan dan penghormatan


di tempati oleh masyarakat asli Papua. hak - hak dasar orang asli Papua serta
Populasi penelitian ialah semua pemberdayaannya secara strategis dan
warga masyarakat Distrik yang berjumlah mendasar, mengadakan partisipasi rakyat
12.122 jiwa dengan mayoritas suku Kamoro dalam perencanaan, pelaksanaan dan
dan Asmat. Besar sampel responden pengwasan pemerintahan, membangun dan
sebanyak 100 orang mengarahkan masyarakat untuk mengola
kekayaannya sebagai upaya memenuhi
A. Instrumen dan Teknik Pengumpulan
Data kebutuhan dasar,dan mewujudkan
Instrumen utama yang digunakan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik,.
dalam pengumpulan data ialah kuesioner,
Kedua : "kesejahteraan masyarakat asli
selain itu digunakan teknik wawancara dan
Papua sebagai variabel dependen
dokumentasi sebagai instrumen pelengkap.
(konsekuen,output/dipengaruhi)" yang di
Penggunaan instrumen penelitian tersebut
simbolkan dengan Y, dengan definisi
dapat dijelaskan sebagai berikut : Kuesioner,
operasionalnya adalah suatu Tingkat
Interview, Studi dokumentasi.
kepuasan merujuk kepada keadaan individu
B. Variabel Penelitian dan Definisi atau kelompok, yang dapat di ukur dari
Operasional
Dalam penelitian ini dan definisi kualitas hidup dari segi materi , fisik,

operasional yang di gunakan adalah sebagai mental, dan spiritual.

berikut : C. Teknik Analisis Data

Pertama : "kebijakan otonomi khusus di Penelitian ini menggunakan teknik

Distrik Mimika Timur sebagai variabel analisis data pendekatan kuantitatif dengan

independen (prediktor/mempengaruhi)" yang menggunakan rumus-rumus statistik

di simbolkan dengan X, dengan definisi deskriptif dan statistik inferensial, yaitu

operasionalnya adalah pengaruh suatu sebagai berikut :

kebijakan tentang kewenangan yang a. Analisis statistik deskriptif yang

diberikan pusat kepada daerah untuk digunakan ialah analisis tabel frekuensi

mengurusi daerahnya guna lebih dan persentase. Teknik analisis ini

meningkatkan kemandirian daerahnya, digunakan untuk mengetahui dan

111
Jurnal Administrasi Publik

mendeskripsikan tentang variabel pemberdayaannya secara strategis dan


implementasi kebijakan otonomi mendasar, mengadakan partisipasi rakyat
khusus, dan variabel kesejahteraan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
masyarakat asIi Papua. pengawasan pemerintahan, membangun dan
b. Analisis statistik parametrik yang mengarahkan masyarakat untuk mengola
digunakan ialah analisis regresi linier kekayaannya sebagai upaya memenuhi
sederhana dan korelasi sederhana kebutuhan dasar, dan mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN khususnya di daerah Papua di Kecamatan
A. Deskripsi Variabel Penelitian
(distrik) Mimika Timur. Dampak kebijakan
Hasil penelitian yang di sajikan nanti
ini di tujukan kepada keberlangsungan
merupakan hasil wawancara dengan seluruh
kehidupan masyarakat yang mendapat
responden, yang di lakukan dengan
perhatian besar dari pemerintah untuk itu di
menggunakan daftar pertanyaan yang di
buatnya keputusan ini yaitu suatu kebijakan
persiapkan sebagai pedoman. Hasil
yang di rasa mampu membantu membenahi
penelitian akan di deskripsikan dalam 2
kehidupan masyarakat Asli Papua yang
kategori, yaitu: 1) kebijakan Otonomi
mencakup di dalamnya berbagai bentuk
khusus, dan 2) kesejahteraan Masyarakat asli
dampak kebijakan otonomi khusus ini yaitu
Papua
bentuk regulatory , bentuk distributive dan
1. Deskripsi Kebijakan Otonomi Khusus
bentuk constituent.
Dampak kebijakan otonomi khusus
Distribusi data di atas menunjukan
yang di maksud ialah pengaruh yang kuat
bahwa realisasi daripada kebijakan otonomi
yang mengakibatkan keadaan positif atau
khusus sebagian besar cukup di rasakan oleh
negative mengenai suatu kebijakan otonomi
masyarakat asli papua dan merasa realisasi
khusus di mana adanya kewenangan yang
kebijakan ini cukup berdampak bagi
diberikan pusat kepada daerah untuk
kehidupan mereka, juga dari pengamatan
mengurusi daerahnya guna lebih
yang kurang merasakan dampak kebijakan
meningkatkan kemandirian daerahnya,
otonomi khusus ini ialah di karenakan oleh 2
memberikan pengakuan dan penghormatan
faktor yaitu mereka yang tidak proaktif ikut
hak - hak dasar orang asli Papua serta

112
Jurnal Administrasi Publik

serta dalam mendftarkan diri untuk di data cukup sejahtera sedangkan yang
oleh pemerintah desa, juga jarang mengikuti rendah/kurang 10% orang dapat di katakan
kegiatan sosialisasi dari pemerintah atau kurang sejahtera.
karena kelalaian pemerintah distrik yang Hasil penelitian tersebut dapat di
tidak peka melihat pertumbuhan penduduk simpulkan bahwa tingkat kesejahteraan
yang tahun per tahunnya semakin masyarakat Asli Papua di lihat dari 10
meningkat. Atas dasar inilah maka dapat di indikator dari segi materi, fisik, mental dan
simpulkan bahwa sebagian besar masyarakat spiritual. Menunjukan bahwa masyarakat
Asli Papua cukup merasakan dampak dari asli Papua ialah dapat di katakan cukup
pada kebijakan otonomi khusus ini. sejahtera.

2. Deskripsi Kesejahteraan Masyarakat B. Hasil Analisis Data


Asli Papua
Berdasarkan hasil penelitian di atas
Kesejahteraan masyarakat asli Papua
menunjukan bahwa realisasi dampak
yang di maksud di sini ialah suatu Tingkat
daripada kebijakan otonomi khusus cukup di
kepuasan merujuk kepada keadaan individu
rasakan oleh sebagian masyarakat juga di
atau kelompok, yang dapat di ukur dari
tunjukan oleh masyarakat Asli Papua yang
kualitas hidup dari segi materi, fisik, mental,
cukup sejahtera dan sebagian merasa baik
dan spiritual. Yang di ukur dalam cakupan
dalam realisasi kebijakan otonomi khusus
segi materi ialah rumah, pangan, dan
dan sebagian kecil belum merasakan dampak
sandang, dari segi fisik ialah kesehatan dan
dari pada kebijakan otonomi khusus.
lingkungan, dari segi mental ialah fasilitas
Untuk mengetahui dampak kebijakan
pendidikan dan budaya sedangkan yang
otonomi khusus terhadap kesejahteraan
termasuk dalam cakupan segi spiritual ialah
masyarakat asli Papua maka di lakukan
moral , etika dan keserasian (adaptasi).
analisis data dengan menggunakan teknik
Berdasarkan hasil tabulasi maka di
analisis statistic regresi linier sederhana dan
peroleh gambaran tentang kesejahteraan
korelasi product moment sederhana.
masyarakat Asli Papua. Dari 100 responden
Hasil analisis data menggunakan
yang di teliti ada sebanyak 8 orang atau 8%
analisis regresi linier untuk mengetahui pola
yang dapat di katakan baik/sejahtera, 82
hubungan fungsional dari variable dampak
orang atau sebanyak 82% masyarakat yang

113
Jurnal Administrasi Publik

kebijakan otonomi khusus terhadap variable tunjukan oleh nilai koefisien determinasi (r²)
kesejahteraan masyarakat Asli Papua. sebesar 0,1190 Angka ini punya pengaruh
Berdasarkan analisis regresi linier maka di tertentu sebesar 11,9 % terhadap
peroleh hubungan fungsional variable kesejahteraan masyarakat asli papua melalui
dampak kebijakan otonomi khusus (X) persamaan regresi Ŷ = 30,35 + 0,689 X
terhadap kesejahteraan masyarakat Asli sisanya di tentukan oleh variable lain
Papua (Y), yaitu sebagai berikut: Ŷ = 30,35 sebanyak 88,1%
+ 0,689 X Berdasarkan perhitungan uji
Pada persamaan regresi linier ini data signifikasi di mana 𝛼 = 0,05, n = 100 uji
di ketahui bahwa koefisien arah regresi (b) satu pihak;dk = 100 – 2 = 98 sehingga di
adalah 0,689 dan koefisien konstanta (a) peroleh hasil t ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 3,640 dan t table =
adalah 30,35 Jelas bahwa nilai koefisien arah 0,1996 , dengan demikian t ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥
regresi (b) 0,689 bertanda positif ini t table maka Ho di tolak, hal ini berarti ada
memiliki pengertian bahwa variable dampak hubungan walaupun hubungan tersebut
kebijakan otonomi khusus mempunyai rendah yaitu sebanyak 0,345.
hubungan terhadap kesejahteraan C. Pembahasan
masyarakat asli Papua. Sebagaimana yang telah di
Hasil analisis data menunjukan kemukakan di atas bahwa arah kebijakan
bahwa nilai koefisien korelasi (r) sebesar otonomi khusus untuk wilayah Papua yang
0,345 dengan interprestasi koefisien korelasi di maksudkan untuk memperbaiki taraf
ini menunjukan bahwa hubungan antara hidup dalam hal peningkatan kesejahteraan
kebijakan otonomi khusus dan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua, kebebasan
masyarakat hampir sempurna sehingga dapat untuk memberdayakan kekayaan, percepatan
di maknai bahwa variable kebijakan otonomi pembangunan ekonomi dan penghormatan
khusus memiliki hubungan dampak terhadap hak – hak dasar masyarakat papua
terhadap kesejahteraan masyarakat asli melalui hasil penelitian yang di lakukan
Papua. terhadap 100 responden ternyata kebijakan
Besar pengaruh atau daya penentu otonomi khusus cukup memberi dampak
variable kebijakan otonomi khusus di

114
Jurnal Administrasi Publik

terhadap kesejahteraan masyarakat asli kewenangan yang lebih luas bagi pemerintah
papua. provinsi/kabupaten/kota dan rakyat papua
Pembahasan mengenai hasil analis untuk mengatur dan mengurus sendiri secara
korelasi r- pearson dan regresi linier kreatif dalam kerangka NKRI. Kewenangan
sederhana berkaitan dengan hasil tersebut yang lebih luas tersebut berarti pula
dapat di gambarkan bahwa hubungan antara mencakup kewenangan untuk mengatur
variable X dan variable Y rendah namun pemanfaatan kekayaan alam di wilayah
dalam sebuah realita setelah melakukan provinsi papua sebesar – besarnya bagi
penelitian peneliti menurut tanggapan dari kemakmuran rakyat papua, memberdayakan
100 responden mengenai kebijakan otonomi potensi perekonomian , social dan budaya
khusus ini sebagian besar responden tidak yang di miliki, termasuk di dalamnya
terlalu memahami tentang adanya kebijakan memberikan peranan yang signifikan bagi
ini, setelah di jelaskan oleh peneliti orang asli papua melalui wakil- wakilnya
mengenai tujuan pemberian hak khusus ini untuk terlibat dalam proses perumusan
maka jawaban responden mengenai kebijakan daerah, menentukan strategi
pemberian hak khusus ini baik bahkan pembangunan dengan tetap menghargai
sangat baik bagi mereka, namun realitanya Peningkatan kebutuhan anggaran
realisasi daripada kebijakan ini belum pemerintah daerah di provinsi papua harus
sepenuhnya di rasakan oleh masyarakat, juga di siasati agar memperlancar
pemerintah dalam hal ini sudah memberi penyelenggaraan tugas dan fungsi
bantuan dengan membangun tempat tinggal pelayanan, pemberdayaan dan
layak untuk masyarakat asli yang ada di pembangunan. Dalam kaitan ini, penataan
Distrik Mimika Timur dan beberapa keuangan daerah menjadi penting. Langkah
masyarakat yang tidak mendapati tempat awal yang harus di lakukan dan sekaligus
tinggal ialah mereka yang tidak terdaftar merupakan prasyarat dalam penataan
dalam mendapatkan subsidi dari pemerintah pengelolaan keuangan daerah adalah
(dana Otsus). melakukan klarifikasi terhadap kewenangan
Otonomi khusus bagi provinsi papua pengelolaan keuangan daerah.
pada dasarnya adalah pemberian

115
Jurnal Administrasi Publik

Secara makro kondisi perekonomian selama ini belum sepenuhnya memenuhi


Papua masih jauh tertinggal di banding rasa keadilan, belum sepenuhnya
dengan daerah lainnya di Indonesia, mendukung tercapainya kesejahteraan
khususnya di Jawa. Tingkat kemiskinan rakyat, belum sepenuhnya mendukung
masyarakat papua tergolong sangat tinggi terwujudnya penegakan hokum dan belum
dan berada di deretan paling bawah di antara sepenuhnya menampakan penghormatan
termiskin di Indonesia. Kondisi yang sagat terhadap HAM, 2) pengelolaan pemanfaatan
ironis dengan potensi sumber daya aam yang hasil kekayaan alam belum di gunakan
begitu melimpah, tanah yang luas namun secara optimal untuk meningkatkan taraf
sedikit penduduknya (blair dan Philips, hidup masyarakat asli papua.
2003). Berdasarkan pembahasan di atas
Besarnya pendapatan yang di maka Hasil penelitian ini bermaksud untuk
hasilkan di papua tidak berkorelasi langsung melibatkan pemerintah bahwa pemerintah
dengan tingkat kesejahteraan dan harus lebih meningkatkan lagi kinerja
pendapatan penduduk papua karena daripada kebijakan otonomi khusus,
pengelolaannya yang buruk dan banyak pemberian status hak dan kewenangan
terjadi kebocoran. Secara teoritik, kegiatan secara khusus terhadap masyarakat asli
ekstratif di tanah papua sesungguhnya sudah papua menunjukan adanya perhatian yang
lebih dari cukup untuk membawa besar dari pemerintah, bantuan yang sangat
kemakmuran ekonomi asalkan dapat di berarti bagi masyarakat papua yang dapat di
kelola dengan baik, jujur dan transparan. katakan jauh dari pada taraf hidup yang baik,
Dalam realitanya jumlah penduduk Membantu masyarakat yang kurang paham
yang sedikit tidak serta merta berarti bahwa dengan adanya kebijakan dengan
penduduk papua khususnya orang asli mensosialisasikan kepada masyarakat awam
papua, sejahtera. 80 % rumah tangga adalah papua, membina mengelola dana maupun
rumah tangga yang miskin, beberapa factor kekayaan alam yang mereka miliki dan
penyebabnya antara lain; 1) membuka peluang bekerja dengan
penyelenggaraan pemerintahan dan mengadakan sarana /prasarana untuk
pelaksanaan pembangunan di provini papua

116
Jurnal Administrasi Publik

mengembangkan usaha tani maupun lebih meningkatkan kinerja kebijakan


peternakan yang di miliki. otonomi khusus bahkan pemerintah juga
Untuk memprediksikan peningkatan harus proaktif mengadakan dalam mendata
kesejahteraan masyarakat asli papua sebagai penduduk di wilayahnya agar pembagian
dampak dari peningkatan kinerja kebijakn dana otonomi khusus merata serta
khusus maka dapat di lakukan perhitungan menciptakan pemerintahan yang baik (good
persamaan regresi linier. Dengan governance) progress yang baik dari
memasukan nilai variable X dalam pemerintahan yang berkualitas maka
persamaan regresi hasil analisis data. resultnya ialah terciptanya masyarakat yang
Apabila kinerja kebijakan otonomi khusus di mandiri, berkualitas, sejahtera, makmur dan
tingkatkan sebesar nilai (score) maksimun adil.
yakni 40, maka dapat di prediksi KESIMPULAN DAN SARAN
peningkatan kesejahteraan masyarakat asli A. KESIMPULAN
papua yaitu sebagai berikut: Berdasarkan uraian di atas dan hasil
Ŷ = 30,35 + 0,689 (40) = 57,91 penelitian yang telah di kemukakan pada bab
Melalui perhitungan ketepatan sebelumnya, maka dapatlah di peroleh
prediksi di atas menunjukan bahwa apabila kesimpulan sebagai berikut:
kinerja kebijakan otonomi khusus dapat di 1. Berdasarkan tujuan pemberian
tingkatkan sebesar niai maksimun variable kewenangan khusus kepada Daerah
tersebut hasil pengamatan (40) dari kondisi Papua ini sangatlah baik dan dapat
yang ada sekarang, untuk itu di harapkan ada berdampak positif jika kinerjanya
peningkatan keluarga yang di katakana maksimal bagi kelangsungan hidup
kurang mampu sebesar 57,91 skala, jika di masyarakat ras malanesia ini namun
hitung dalam skala ideal pengukuran realitanya pelaksanaan kebijakan ini
variable ini (75) maka hasil prediksi belum sepenuhnya berdampak bagi
meningkat sebanyak 77,22 %. Dengan masyarakat di Distrik Mimika Timur.
prediksi sebanyak 77,22 % dampak Hal ini di sebabkan oleh tingkat
kebijakan terhadap kesejahteraan masyarakat kesejahteraan yang masih di bawah rata
asli papua dengan ini maka pemerintah harus – rata, walaupun dari hasil distribusi

117
Jurnal Administrasi Publik

responden yang tinggi ialah kategori maka akan lebih meningkatkan lagi
baik/cukup namun realita yang di amati kesejahteraan masyarakat asli papua,
peneliti dapat di katakan masyarakat terjadi peningkatan taraf hidup kea rah
yang tinggal di wilayah ini masih belum yang lebih baik.
sejahtera.
D. SARAN
2. Walaupun melihat kinerja otonomi Berdasarkan kesimpulan dari hasil –
khusus ±13 tahun sudah cukup di hasil dalam penelitian ini maka dapat di
rasakan masyarakat namu realitanya kemukakan beberapa saran kepada pihak –
sebagian masyarakat masih merasa pihak terkait (implementor) daripada
kekurangan, walaupun ada bantuan kebijakan otonomi khusus, yaitu sebagai
pemerintah yaitu penyediaan tempat berikut:
tinggal namun taraf kehidupan belum 1. Responsive dari pada pemerintah
baik seperti pangan, sandang, fasilitas setempat sangat di butuhkan dalam
pendidikan, fasilitas kesehatan. dsb. penyelenggaraan kinerja otonomi
3. Berdasarkan analisis regresi linier dan khusus yang menjadikan masyarakat
korelasi product moment menunjukan yang mandiri dan sejahtera.
bahwa kebijakan otonomi khusus cukup 2. Dengan adaya perhatian khusus
berdampak positif dalam artian bahwa daripada pemerintah pusat terhadap
±8% masyarakat dapat di katakan masyarakat asli papua maka pemerintah
sejahtera, 82% cukup sejahtera, di ukur setempat lebih meningkatkan kordinasi
berdasarkan indikator kesejahteraan dengan instansi BPS Kota mimika,
yaitu memiliki rumah, sandang dan dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan
papan tercukupi, bahkan secara fisik instansi terkait lainya.
(kesehatan, lingkungan), mental 3. Pengelolaan pendapatan daerah
(pendidikan, budaya) serta spiritual hendaknya di kelola dengan baik, jujur
(moral, etika). Dengan demikian Jika dan transparan agar dampaknya di
pelaksanaannya kebijakan otonomi rasakan langsung oleh masyarakat asli
khusus lebih baik atau kinerjanya Papua.
maksimal (efektif dan efisien, responsif)

118
Jurnal Administrasi Publik

4. Pemerintah provinsi papua lebih http://alsaindonesia.org/site/otonomi-


maksimal lagi dalam penyusunan khusus-papua-sudahkah-
strategi dasar dalam pembangunan, berimplikasi-terhadap-kesejahteraan-
melakukan pengawasan dan monitoring dan-kemakmuran-rakyat-papua/
kinerja kebijakan otonomi khusus. Riduawan,2008. Metode dan teknik
menyusun tesis, Bandung; Alfabeta
DAFTAR PUSTAKA
Brigman, peter dan Glyn davis (2004), The Sugiyono, 2008, statistika untuk penelitian,
Australian Policy Handbook, Crows Bandung; Alfabeta
Nest: Allen and Unwin Soebu, Barnabas.2008. otonomi khusus
Badan Statistik Papua, “suku Bangsa Asli Papua, Masa
Papua Menurut Urutan Abjad” Sumber dari lembaga pemerintahan
http://www.Papua.go.id/bps/LEFT% Undang-undang Republik Indonesia No.21
FRAME%20WEB%202005/PENDU Tahun 2001 Tentang Otonomi
DUK/SUKU%20BANGSA%20ASL khusus Bagi Provinsi Papua
I%PAPUA%20MENURUT%MENU
RUT%20URUTAN%20ABJAD.hm
Edi Suharto, Kebijakan SosiaI sebagai
kebijakan publik, Bandung: Alfabeta
Iva Rachmawati, Papua simpuI Jamrud
Khatulistiwa, Yogyakarta; ASW AJA
Keban.Yeremias., Enam dimensi strategis
administrasi publik konsep, Teori,
Dan Isu, Y ogyakarta; Gava Media
Kamus Saku IImiah Populer edisi 6, Jakarta;
GAMA
Mudhar, Ahmad. 2011. Otonomi khusus
papua; sudahkah berimplikasi
terhadap kesejahteraan dan
kemamkmuran rakyat papua

119

You might also like