Professional Documents
Culture Documents
142-Article Text-282-1-10-20200502
142-Article Text-282-1-10-20200502
Abstract
The breastfeeding mothers can be interpreted as the process of giving breast milk (ASI) to
infants, where the baby has a sucking reflex to get and swallow the milk. The breastfeeding is
a natural process of breast milk that is the best food for babies who are able to meet the
nutrients needed by the baby's body during the first 6 months. Breastfeeding babies in
Indonesia has become a culture but the practice of breastfeeding is still far from expected.
According to WHO and UNICEF (2012), there were 136.7 million babies born worldwide in 2011
and only 32.6% of babies were exclusively breastfed during the first 6 months. The method
used in this study is Quasy Experiment, with the type of design Nonprobability Sampling and
consecutive sampling technique posttest with control design obtained the results of respondent
breast milk production before given the consumption of banana heart vegetables, the majority
of the majority is (71.4%) and after the majority is (64.3%). Breast milk production of
respondents before given the majority consumption of katuk leaves clear vegetables as much
as (64.3%) and after as much as (92.9%) with a parametric statistical test that is paired t-
test p value 0.040. the most effective was katuk leaf vegetable (92.9%). It is hoped that the
results of this study can be used as an evaluation material with future activities.
Keywords: Banana heart, katuk leaf, increased milk production.
Abstrak
Ibu menyusui dapat diartikan sebagai proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi,
dimana bayi memiliki refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan ASI. Menyusui
merupakan proses alamiah ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mampu memenuhi
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi selama 6 bulan pertama. Menyusui bayi di Indonesia
sudah menjadi budaya namun praktik pemberian ASI masih jauh dari yang diharapkan.
Menurut WHO dan UNICEF (2012), terdapat 136,7 juta bayi lahir di seluruh dunia pada tahun
2011 dan hanya 32,6% bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasy Eksperimen, dengan jenis rancangan
Nonprobability Sampling dan tekhnik consecutive sampling posttest with control design
didapatkan hasil produksi ASI responden sebelum diberikan konsumsi sayur bening jantung
pisang mayoritas mayoritas sedang (71.4%) dan setelah mayoritas banyak yaitu (64.3%).
Produksi ASI responden sebelum diberikan konsumsi sayur bening daun katuk mayoritas
sebanyak (64.3%) dan setelah sebanyak (92.9%) dengan uji statistik parametrik yaitu uji
paired t-test p value 0.040 Ada Pengaruh jantung pisang dan daun katuk terhadap produksi
ASI pada ibu menyusui dan yang paling efektif adalah sayur daun katuk (92.9%). Di harapkan
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dengan kegiatan dimasa yang akan
datang.
Kata kunci: Jantung pisang, Daun katuk, Peningkatan produksi ASI.
pengetahuan tentang menyusui serta lahir di seluruh dunia pada tahun 2011 dan
dukungan dari lingkungan keluarga terutama hanya 32,6% bayi yang disusui secara
suami, Pemberian ASI eksklusif pada ibu eksklusif selama 6 bulan pertama.
muda membutuhkan perhatian khusus Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2016
dikarenakan cakupannya yang cenderung dan 2017, hanya 29,5% bayi yang telah
rendah dari pada ibu dewasa sehingga peran mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
suami dan keluarga sangat diperlukan untuk bulan pada tahun 2016, lalu meningkat pada
mendukung suksesnya pemberian ASI tahun 2017 yaitu menjadi 35,73%. Walaupun
eksklusif [17]. mengalami peningkatan, akan tetapi
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi pencapaian ASI eksklusif masih belum
karena merupakan makanan alamiah yang mencapai angka yang diharapkan yaitu 80%
sempurna, mudah dicerna oleh bayi dan [11].
mengandung zat gizi yang sesuai dengan Menyusui bayi di Indonesia sudah
kebutuhan bayi untuk pertumbuhan, menjadi budaya namun praktik pemberian
kekebalan dan mencegah berbagai penyakit ASI masih jauh dari yang diharapkan.
serta untuk kecerdasan bayi, aman dan Menurut survei Demografi Kesehatan
terjamin kebersihannya karena langsung Indonesia (SDKI) 2015 hanya 10% bayi yang
diberikan kepada bayi agar terhindar dari memperoleh ASI pada hari pertama, yang
gangguan pencernaan seperti diare, muntah diberikan ASI 2 bulan sebanyak 73%, yang
dan sebagainya [13]. diberikan ASI 2 sampai 3 bulan sebanyak
ASI mampu memenuhi nutrisi yang 53% yang diberikan ASI 4 sampai 5 bulan
dibutuhkan oleh tubuh bayi selama 6 bulan sebanyak 20% dan menyusui eksklusif
pertama. ASI merupakan makanan pertama sampai usia 6 bulan sebanyak 49% [18].
bagi bayi yang nutrisinya sangat kompleks. Pemberian ASI eksklusif juga
Manfaat pentingnya memberikan ASI merupakan salah satu upaya untuk
eksklusif dapat melindungi bayi dari sindrom meningkatkan status gizi anak dalam 1000
kematian bayi mendadak atau SIDS (Sudden Hari Pertama Kelahiran (HPK). Hal ini
Infant Death Syndrome) [9]. didukung oleh kebijakan pemerintah tentang
Kejadian yang sering terjadi pada hari pemberian ASI eksklusif di Indonesia yang
pertama menyusui adalah sulitnya ASI ditetapkan sejak tahun 2004 melalui
keluar, hal ini membuat ibu berpikir bahwa Kepmenkes RI Nomor
bayi mereka tidak akan cukup ASI sehingga 450/Menkes/SK/IV/2004 dan diperkuat
ibu sering mengambil langkah berhenti melalui Peraturan Pemerintah Nomor 33
menyusui dan menggantinya dengan susu Tahun 2012. Akan tetapi, adanya dukungan
formula. Disamping itu ada juga ibu yang itu tidak diiringi oleh tingginya persentase
merasa takut dan menghindar menyusui, pemberian ASI eksklusif [12].
akibatnya akan terjadi bendungan ASI karena Hasil Penelitian yang dilakukan Ratna
akan mengurangi isapan bayi pada payudara, dkk dalam jurnal keperawatan 2014,
maka jumlah ASI yang dikeluarkan sedikit menganalisa pengaruh pemberian ekstrak
sedangkan dinegara berkembang banyak ibu daun katuk terhadap peningkatan produksi
merasa cemas dan menggunakan jadwal ASI pada ibu post partum dimana hasil
dalam pemberian ASI yang dihasilkan tidak penelitian pada kelompok perlakuan sebelum
mencukupi kebutuhan bayi [9]. pemberian ektrak daun katuk dari 15
Ibu menyusui harus memperhatikan responden menunjukan bahwa sebagian
beberapa hal yang meningkatkan kualitas besar volume ASI dengan kategori kurang
dan jumlah volume ASI yang dimilikinya. Ada sebanyak 5 orang (33.3%), kategori normal
beberapa saran yang perlu diperhatikan para sebanyak 10 orang (66.7%), pada kelompok
ibu yang sedang memberikan ASI pada bayi, perlakuan setelah pemberian ektrak daun
yaitu mengkonsumsi sayur sayuran, buah katuk dari 15 responden ibu post partum
buahan yang dapat meningkatkan volume menunjukan bahwa sebagian besar
ASI. Jumlah ASI sedikit bisa diatasi ibu responden volume ASI dengan kategori
dengan mengkonsumsi sayur katuk, labu kurang sebanyak 8 orang (53.3%), Kategori
siam, kacang panjang, dan jantung pisang. normal sebanyak 7 orang (46.7%). Hasil uji
Dampak dari ASI yang tidak lancar membuat Wilcoxon Signed Rank Test kelompok
ibu berpikir bahwa bayi mereka tidak akan pemberian ekstrak daun katuk dengan p
mendapat cukup ASI sehingga ibu sering 0.001 artinya ada pengaruh pemberian
mengambil langkah berhenti menyusui dan ekstrak daun katuk terhadap produksi ASI
menggantinya dengan susu formula [19]. pada kelompok yang diberi perlakuan [13].
Menurut World Health Organization Cakupan bayi yang diberi ASI ekslusif
(WHO) dan United Nations Children’s Fund sampai usia 6 bulan di Provinsi Riau di tahun
(UNICEF) (2012), terdapat 136,7 juta bayi 2017 dan 2018 yaitu 32% dan 35%. Belum
mencapai target yang ditetapkan yaitu 47%, banyak lapisan kulit dari yang paling gelap
sedangkan di Kabupaten Indragiri Hilir coklat-ungu kemerahan diba- gian luar dan
jumlah bayi yang berumur < 6 bulan warna putih krim susu dibagian dalam.
sebanyak 24,179 dan yang diberi ASI Terdapat susunan bunga berbentuk jejari
Eksklusif sebanyak 7,094 (29,3% ) masih diantara kulit tersebut dan ditengahnya yang
jauh dari target yamg ditetapkan [3] lembut. Jantung pisang mempunyai cairan
Studi pendahuluan yang peneliti lakukan berwarna jernih dan akan menjadi pudar
pada tanggal 09 September 2019 dengan warnanya apabila jantung pisang terkena
wawancara pada ibu menyusui di Desa Teluk udara dari luar lingkungan sekitarnya [18]
Kiambang Wilayah Kerja Puskesmas Mumpa
dari 28 ibu yang menyusui bayinya usia bayi 2.1.1 Kandungan Gizi
0-6 bulan saat posyandu, terdapat 17 ibu Jantung pisang memiliki banyak vitamin
menyusui merasa ASI nya kurang bayi nya yaitu Energi sebesar 30kkl, protein sebesar 1
rewel, tidur tidak nyenyak dan meminta saran gr, karbanhidrat sebesar 7 gr, lemak sebesar
susu formula jenis apa yang baik utuk 50 mg, Vitamin A sebesar 170 IU, Vitamin B1
diberikan kepada bayinya dan 11 orang ibu sebesar 0,05 mg dan vitamin C sebesar 10
menyusui bayinya biasa saja kadang rewel mg. Tentu saja semua nutrisi yang
kadang juga tidak dan dari 28 ibu didapatkan terkandung di dalamnya sangat berguna bagi
hasil wawancara selama menyusui terdapat 6 tubuh kita. Jantung pisang merupakan bagian
orang ibu sering mengkonsumsi daun katuk dari tanaman pisang, dipilihnya jantung
dalam 3 hari pasti ada dan ibu merasa ASI pisang untuk dapat meningkatkan produksi
nya cukup, kemudian 3 ibu pernah ASI [5]
mengkonsumsi jantung pisang tetapi merasa Berdasarkan penelitian, setiap 25
biasa saja dan 19 orang lupa karena tidak gram jantung pisang mengandung : 31 kkal
pernah memperhatikan apakah setelah kalori, 1,2 gram senyawa protein 0,3 gram
makan jantung pisang atau daun katuk lemak dan 7,1 gram zat karbohidrat. Jantung
karena kedua sayuran ini banyak dikampung pisang juga mengandung manfaat vitamin A,
dan mudah dijumpai mereka bisa dikatakan vitamin B1, vitamin C, dan mineral penting
setiap halaman rumah atau kebun seperti fosfor, kalsium dan Fe (zat besi).
masyarakat bahkan sepanjang jalan yang Kandungan yang penuh gizi tersebut,
dilalui ke desa sayuran ini banyak dijumpai siapapun pasti akan tergiur untuk mengolah
dan bebas diambil siapa saja asal yang jantung pisang menjadi masakan dan
mengambil adalah asyarakat setempat dan makanan yang lezat [5]
untuk dikonsumsi, berdasarkan uraian diatas
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan 2.1.2 Manfaat Jantung Pisang
judul “Efektifitas jantung pisang dan daun Adapun manfaat jantung pisang antara
katuk terhadap produksi ASI pada ibu lain:
menyusui di Desa Teluk Kiambang Wilayah a. Mencegah stroke
Kerja Puskesmas Tempuling Kecamatan b. Mencegah
Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir tahun c. Menyehatkan Perut.
2020 yang belum pernah diteliti ditempat ini. d. Makanan penderita diabetes.
e. Kaya serat
2. TINJAUAN PUSTAKA f. Baik untuk diet
2.1 Jantung Pisang g. Melancarkan siklus darah.
a. Definisi Jantung Pisang h. Mencegah kanker.
Jantung pisang adalah bunga yang i. Anti penuaan
dihasilkan oleh pokok pisang yaitu sejenis j. Mencegah penyakit gondok
tumbuhan dari keluarga Musaceae yang k. Menyembuhkan infeksi
berfungsi untuk menghasilkan buah pisang. l. Meningkatkan produksi sel darah
Jantung Pisang dihasilkan semasa proses merah .
pisang berbunga dan menghasilkan tandan m. Mengontrol darah saat menstruasi.
pisang sehingga lengkap. Hanya dalam n. Memperbaiki mood i.
keadaan tertentu atau spesis tertentu jumlah o. Meningkatkan produktivitas ASI
tandan dan jantung pisang melebihi dari pada
satu. Ukuran jantung pisang sekitar 25 – 40 2.1.3 Pengolahan sayur bening Jantung
cm dengan ukur lilit tengah jantung 12 – 25 Pisang
cm. Kulit jantung pisang luar adalah Tidak semua jantung pisang bisa
sederhana keras dan akan terbuka apabila dimakan berikut cara memilih dan membuat
sampai waktu bagi mendedahkan bunga rebusan jantung pisang sebagai berikut :
betina. Struktur jantung pisang mempunyai
Mengkonsumsi Jantung Pisang, dan kelompok dengan kategori banyak (28.6%) dan sedang
II Mengkonsumsi Daun Katuk. Rancangan (71.4%)
Penelitian ini dapat dilihat pada bagan
dibawah ini : Tabel 4.2Analisis univariat Distribusi
produksi ASI responden sebelum diberikan
Pre Test Perlakuan Postest konsumsi sayur bening daun katuk.
Produksi ASI Frekuensi Persentase
Kpk Intervensi 1: O1 X1 O2 Banyak 9 64.3
Kpk Intervensi 2: O1 X1 O2 Sedang 5 35.7
Total 28 100.0
Gambar 1. Rancangan Penelitian Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan
bahwa hasil Analisis univariat Distribusi
Keterangan : produksi ASI responden sebelum diberikan
01 : Proporsi Jumlah ASI sebelum
konsumsi sayur bening daun katuk dengan
diberikan intervensi Jantung Pisang
kategori banyak (64.3%) dan sedang
03 : Proporsi Jumlah ASI sebelum diberikan
intervensi Daun Katuk
(35.7%)
X1 : Diberikan Jantung Pisang
X2 : Diberikan Daun Katuk Tabel 4. 3 Analisis univariat Distribusi
02 : Proporsi Jumlah ASI sesudah diberikan produksi produksi ASI responden setelah
intervensi Jantung Pisang diberikan diberikan konsumsi sayur bening
04 : Proporsi Jumlah ASI sesudah diberikan jantung pisang.
intervensi Daun Katuk [6] Produksi ASI Frekuensi Persentase
Banyak 9 64.3
Populasi adalah seluruh ibu menyusui Sedang 5 35.7
yang ada di Desa Teluk Kiambang Wilayah Total 14 100.0
Kerja Puskesmas Tempuling Kecamatan Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan
Tempuling dari bulan September 2019 s/d bahwa hasil Analisis univariat Distribusi
Februari 2020 sebanyak 28 orang dimana 14 produksi ASI responden Setelah diberikan
mendapat perlakuan konsumsi sayur jantung konsumsi sayur bening jantung pisang
pisang dan 14 oang mengkonsumsi sayur dengan kategori banyak (64.3%) dan sedang
daun katuk. (35.7%)
Tempuling Kecamatan Tempuling Kabupaten makanan yang baik bagi bayi karena banyak
Indragiri Hilir. yang dapat dilihat pada tabel mengandung zat gizi dan bisa memberikan
berikut : daya imunitas secara alami. Beberapa
ramuan tradisional bisa membantu
Tabel 4.5 Efektifitas jantung pisang dan memperlancar keluarnya ASI. Untuk
daun katuk terhadap produksi ASI pada ibu memproduksi ASI dibutuhkan kalori sebesar
menyusui di Desa Teluk Kiambang Wilayah 600 kal/hari. Karena itu, ibu yang sedang
Kerja Puskesmas Tempuling Kecamatan menyusui harus makan lebih banyak daripada
Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir biasanya dan lebih bergizi, kalori sebesar 550
Eksperimen Mean N P value kal/hari dan protein 17 gram per hari dengan
Jantung 1.36 14 0.040 jumlah vitamin A, thiamin, dan riboflavin
Pisang cukup tinggi. Untuk itu, perlu makanan
Daun Katuk 1.07 14 0.040 seimbang dengan prinsip yang sama dengan
Total 28 makanan ibu hamil, tetapi jumlahnya lebih
banyak dan gizi lebih baik. Jika produksi ASI
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa kurang baik, makanan yang dianjurkan untuk
Efektifitas jantung pisang dan daun katuk dikonsumsi ibu seperti daun katuk [18]
terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di Banyak hal yang dapat mempengaruhi
Desa Teluk Kiambang Wilayah Kerja produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI
Puskesmas Tempuling Kecamatan Tempuling dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin
Kabupaten Indragiri Hilir sangat berpengaruh dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi
dengan p 0,040 artinya ada pengaruh jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin
konsumsi jantung pisang dan daun katuk mempengaruhi proses pengeluaran ASI.
terhadap produksi ASI pada ibu menyusui Prolaktin berkaitan dengan nutrisi ibu,
Berdasarkan penelitian di peroleh hasil semakin asupan nutrisinya baik maka
analisis Efektifitas jantung pisang dan daun produksi yang dihasilkan juga banyak [16]
katuk terhadap peningkatan produksi ASI Daun katuk secara tradisional sudah
pada ibu menyusui di peroleh dari 28 dikonsumsi khususnya ibu yang sedang
responden didapatkan hasil pretest 14 menyusui karena dapat meningkatkan
responden (ibu menyusui sebelum produksi ASI. Berdasarkan jurnal penelitian
mengkonsumsi sayur bening jantung pisang yang dipublikasikan oleh Media Litbang
dan daun katuk) sedangkan hasil post test 14 Kesehatan pada tahun 2004, pemberian
responden (ibu menyusui setelah ekstrak daun katuk pada kelompok ibu
mengkonsumsi sayur bening jantung pisang melahirkan dan menyusui bayinya dapat
dan daun katuk) dengan p value, 0.040 meningkatkan produksi sebanyak 66,7ml
artinya ada pengaruh konsumsi jantung atau 50,7% lebih banyak dibandingkan
pisang dan daun katuk terhadap peningkatan dengan kelompok ibu melahirkan dan
produksi ASI pada ibu menyusui menyusui yang tidak diberi ekstrak daun
Hasil penelitian ini sejalan dengan katuk. Pemberian ekstrak daun katuk dimulai
penelitian yang dilakukan Ratna Ayu (2019) pada hari ke – 2 atau hari ke – 3 setelah
dengan judul Pengaruh Pemberian Ekstrak melahirkan selama 15 hari terus menerus
Daun Katuk Terhadap Produksi Asi Pada Ibu dengan dosis 3 x 300mg/hari. Hasil penelitian
Post Partum. Penelitian ini bertujuan untuk juga menunjukkan pemberian ekstrak daun
mengetahui produksi ASI sebelum diberikan katuk tidak menurunkan kadar protein dan
ekstrak daun katuk, mengetahui peningkatan lemak ASI [2]
produksi ASI setelah diberikan ekstrak daun Keberhasilan ASI Eksklusif menurut
katuk, menganalisa pengaruh pemberian Menkes RI tahun 2010 dapat dipengaruhi oleh
ekstrak daun katuk terhadap peningkatan berbagai hal, salah satunya adalah dari
produksi ASI pada ibu post partum di Rumah failitas kesehatan yaitu menetapkan
Bersalin Ngudi Waras. Desain penelitian ini kebijakan peningkatan pemberian ASI secara
adalah quasy experimental design, jumlah rutin dikomunikasikan kepada semua
sampel 30 responden dengan teknik petugas, memberikan penjelasan kepada ibu
purposive sampling. Hasil penelitian hamil tentang manfaat menyusui dan
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pelaksanaannya, membantu ibu untuk
pada pemberian ekstrak daun katuk terhadap memahami cara menyusui yang benar dan
produksi ASI. Terlihat dari hasil pengaruh cara mempertahankan menyusui meski ibu
pemberian ekstrak daun katuk terhadap dipisah dari bayi atas indikasi medis [7]
produksi ASI menunjukkan hasil nilai p =
0.00 (<0.05). 5. KESIMPULAN
ASI sangat dibutuhkan bayi, khususnya Efektifitas jantung pisang dan daun
pada awal kehidupannya. ASI merupakan katuk terhadap produksi ASI pada ibu