You are on page 1of 7

Optimalisasi Kinerja Unit Pelaksana Tingkat Daerah Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten

(Muhammad Alim, Imran Ismail, Nurkaidah)

OPTIMALISASI KINERJA UNIT PELAKSANA TINGKAT DAERAH BALAI LATIHAN KERJA


DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MAJENE
Performance Optimization of The Implementation of United Local Units, Labor Training
and Transmigration of Majene District

Muhammad Alim1, Imran Ismail2, Nurkaidah2


1
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Majene
2
Program Studi Administrasi Publik Universitas Bosowa

Email : muh.alim2121@gmail.com
Diterima : 21 Juli 2019
Dipublikasikan : 09 Desember 2019

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja pegawai terhadap pelayanan publik pada UPTD BLK Kabupaten Majene. Dalam
penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif dan pengambilan data secara purposive sampling. Data diperoleh
dari sejumlah informan kunci yang terdiri atas: kepala UPTD BLK Kabupaten Majene satu orang, Sekertaris UPTD BLK Kabupaten
Majene satu orang, Pegawai dua orang dan Masyarakat Kabupaten Majene yang mengikuti pelatihan lima orang. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa, kinerja pelayanan pegawai di Badan Kepegawaian daan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kabupaten Majene
tergolong baik dengan tiga indikator, yaitu responsivitas, responsibiltas dan akuntabilitas. Penilaian kinerja pegawai pada UPTD BLK
Kabupaten Majene tergolong baik, dengan dengan tiga indikator, yaitu Relevansi penilaian kinerja, Sensitivitas penilaian kinerja.
Kata Kunci: Kinerja, Penilaian, Pelayanan Publik, Pegawai.

ABSTRACT
The purpose of the study was to determine the improvement in employee performance on public services, employee performance
appraisal and the benefits of employee performance appraisal at the UPTD BLK Majene Regency. In this study a qualitative approach
was used with analytical descriptive method. Data were obtained from a number of informants consisting of: the head of the Majene
UPTD BLK, the Secretary of the UPTD BLK of Majene Regency, the Employees and Community of Majene District who attended the
training. The results of this study are: The performance of employee services in the Human Resources Empowerment and Empowerment
Agency of Majene Regency is fairly good. This is based on the results of research with three indicators, responsiveness, responsibility
and accountability. And the assessment of employee performance in the UPTD BLK of Majene Regency is fairly good. This is based on
the results of research with three indicators, namely: Relevance of performance appraisal, Sensitivity of performance assessment
Keywords: Performance, Assessment, Benefits, Public Services, Employees

PENDAHULUAN dalam penyelesaiannya. Dalam mencapai hal-hal tersebut,


Aspek yang mendasar dalam kehidupan manusia tidak mungkin dikerjakan sendiri karena ada keterbatasan
adalah ketenagakerjaan karena mencakup dimensi sosial yang dimiliki. Pada umumnya organisasi-organisasi da-
ekonomi dalam pembangunan yang diarahkan pada per- lam tubuh pemerintah ini biasanya dilakukan dengan
luasan kesempatan kerja dan terciptanya lapangan kerja menilai keberhasilan kinerja dari setiap bagian yang ada
baru dalam jumlah dan kualitas yang seimbang dan me- pada organisasi yang bersangkutan sesuai dengan sasaran
madai untuk dapat menyerap pertambahan angkatan kerja yang ditetapkan. Informasi mengenai kinerja setiap ba-
(Noordi dkk., 2018). Angkatan kerja berdiri pada dua posisi gian yang ada dalam organisasi pemerintahan ini sangat
penting dalam pem-bangunan yaitu sebagai subyek dan berguna untuk menilai sejauh mana pelayanan publik
obyek dalam pembangunan (Kaswan, 2011). Pertumbuhan yang telah diberikan organisasi tersebut kepada masya-
penduduk secara langsung berpengaruh pada perkembangan rakat sebagai pengguna jasa.
ketenagakerjaan, yaitu bertambahnya pendu-duk usia kerja, Kinerja pelayanan organisasi pemerintah diukur
sekaligus akan meningkatkan jumlah angkatan kerja bila terutama melalui pemberian pelayanan dasar yaitu dari
tidak diimbangi dengan penambahan kesempatan kerja dan bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan lain-
pembekalan pendidikan dan pelatihan terhadap sumber lain. Pemerintah harus berjuang mengatasi banyak tanta-
daya manusia (Harun, 2015; Nur-hayatul, 2015). ngan dan keterbatasan pelayanan publik. Infrastruktur dan
Indonesia hingga saat ini masih terus berupaya untuk sumber daya yang mencukupi sering disebut sebagai mo-
meningkatkan segala hal baik dalam segi ekonomi, kese- dal utama dalam pemberian pelayanan publik yang baik
jahteraan masyarakat dan lainnya. Untuk meningkatkan hal- di tingkat kabupaten atau kota.
hal tersebut dibutuhkan koordinasi baik dari tingkat pusat Mewujudkan pelayanan publik yang prima sesuai
ke daerah ataupun sebaliknya agar masalah-masalah dalam dengan tuntutan era refomasi merupakan suatu kegiatan
pelaksanaannya dapat disalurkan dan yang nantinya akan yang seharusnya difokuskan untuk menyokong pelak-
diadakan musyawarah dalam rangka untuk mencapai solusi sanaan otonomi daerah supaya mencapai keberhasilan

9
J. Paradigma, Vol. 2(1): 05-11, Desember 2019

yang berkaitan dengan hal tersebut dan tentu perlu biro- UPTD BLK Kabupaten Majene. (c) Untuk me-ngetahui
krasi pemerintah daerah yang baik agar dapat membangun manfaat penilaian kinerja pegawai pada UPTD BLK
pelayanan publik yang handal dan juga diharapkan dapat Majene terhadap tingkat kepuasan masyarakat.
beradaptasi sesuai dengan dinamika sosial yang selama ini
berubah dengan cepat. Organisasi harus mampu mengha- METODE PENELITIAN
silkan produk dan pelayanan dengan mutu yang lebih baik Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuali-
serta unit organisasi pemerintah untuk mencapai tujuan tatif dengan metode deskriftif dan pengambilan data
tersebut diperlukan perbaikan mutu dalam semua aspek secara purposive random sampling. Data diperoleh dari
yang berkaitan dengan pelayanan tersebut sehingga mampu sejumlah informan kunci yang terdiri atas: kepala UPTD
meningkatkan kepercayaan publik. Birokrasi harus benar- BLK Kabupaten Majene satu orang, Sekertaris UPTD
benar menempatkan pengguna jasa sebagai sentral dalam BLK Kabupaten Majene satu orang, Pegawai dua orang
perumusan visi dan misinya serta birokrasi memiliki peran dan Masyarakat Kabupaten Majene yang mengikuti pela-
yang sangat penting untuk melayani masyarakat. tihan lima orang. Penelitian ini dipilih karena untuk
Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sum- menyajikan data secara sistematis, faktual, dan akurat
ber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, kete- mengenai fakta-fakta yang ada di lapangan. Dengan me-
rampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya (rasio, nggunakan desain penelitian deskriptif dengan pende-
rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut berpe-ngaruh katan kualitatif bertujuan untuk menggali mengenai fakta
terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Sumber mengenai optimalisasi kinerja UPTD Balai Latihan Kerja
daya manusia merupakan aset yang tak pelatihan tenaga di Kabupaten Majene. Penelitian dilaksanakan di UPTD
kerja yang berskala nasional atau internasional, berkualitas Balai Latihan Kerja di Kabupaten Majene.
dan mampu meningkatkan daya saing masyarakat dalam Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian
pasar kerja untuk kesejahteraan masyarakat sehingga untuk adalah: peningkatan kinerja UPTD Balai Latihan Kerja
mencapai visi tersebut BLK menetapkan misi bahwa untuk Kabupaten Majene dan hambatan yang dihadapi pegawai
menjadi andalan pembangunan dan perekonomian masya- dalam memberikan playanan kepada masyarakat. Untuk
rakat Majene, yang diharapkan mempersiapkan tenaga ker- memudahkan penelitian, maka fokus penelitian dijabar-
ja terampil, ber etos kerja tinggi, produktif dan berkualitas kan sebagai berikut:
sehingga dapat bersaing di pasar baik di dalam maupun luar Peningkatan kinerja UPTD Balai Latihan Kerja
negeri. Kabupaten Majene adalah upaya yang dilakukan untuk
Pemerintah baik pusat maupun daerah telah menge- meningkatkan hasil kerja pegawai pada UPTD Balai
luarkan berbagai upaya-upaya untuk mengatasi masalah Latihan Kerja Kabupaten Majene. Indikatornya: faktor
pengangguran. Salah satunya yaitu melalui lembaga peme- individu dan faktor organisasi. Indikatornya: Respon-
rintah UPTD-BLK yang berada dibawah naungan Disnaker. sivitas, responsibiltas dan Akuntabilitas.
Upaya yang dilakukan melalui lembaga UPTD-BLK adalah Penilaian kinerja pegawai adalah tolak ukur
memberikan pelatihan kerja berbasis kompetensi untuk keberhasilan kerja pegawai yang sesuai dengan undang-
seluruh masyarakat yang memenuhi kriteria (Nasaruddin, undanag atau aturan yang berlaku khususnya pada UPTD
2018). Berdasarkan hal ini, Pemerintah terus memberda- BLK Kabupaten Majene. Indikatornya: Relevansi, sensi-
yakan keberadaan BLK di Pusat dan Daerah untuk me- vitas, Kepraktisan.
ningkatkan skil/keterampilan dan kompetensi kerja para Manfaat penilaian kinerja pegawai adalah hasil
penganggur dan pencari kerja agar mereka siap bekerja dan penilaian kinerja pegawai yang diharapkan dapat mening-
cepat diserap oleh pasar kerja dan industri, seperti data katkan semangat pegawai dalam menjalankan tugasnya.
tingkat partisipasi angkatan kerja Kabupaten Majene. Indikatornya semangat kerja dan disiplin.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabu- Untuk memperoleh data lapangan, khususnya data
paten Majene tahun 2015 hingga 2018 masing-masing sebe- primer dan sekunder dalam penelitian ini dilakukan
sar 56,13; 58,76; 61,57; dan 64,04 (BPS Kabupaten dengan: Data primer diperoleh untuk teknik-teknik: Ob-
Majene, 2018). Hal ini menunjukkan Bahwa adanya pe- servasi lapangan, wawancara terstruktur dan wawancara
ningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja antara tahun terbuka.
2017 hingga 2018 sebesar 3,47. Dapat diambil kesimpulan Data sekunder melalui penelusuran literatur/pustaka,
bahwa tenaga kerja yang ada di Majene dapat di serap oleh laporan-laporan pelaksanaan hasil-hasil penelitian terda-
pasar. Sehingga agar dapat lebih diberdayakan masyarakat hulu maupun tulisan-tulisan lain yang relevan dengan
Majene dapat diberikan pelatihan keahlian sesuai dengan permasalahan yang diteliti, serta dokumentasi.
keinginan dan kemampuan masyarakat tersebut agar dapat Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik
bersaing dengan industri baik di dalam maupun luar negeri. purposive Sampling. Menurut Nastun (2001) purposive
Menurut David (2004) dalam Sanjeevkumar dan Yanan sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
(2011) tujuan mendasar dari pelatihan adalah penghapusan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian, dalam
atau perbaikan masalah kinerja. Untuk menjadi sukses, hal ini dengan menentukan beberapa informan dengan
program pelatihan harus jelas dinyatakan agar tujuan dapat krateria yang telah ditentukan terlebh dahulu dan
direalisasikan. dianggap mengetahui serta mampu memberikan kete-
Tujuan penelitian ini adalah (a) Untuk mengetahui rangan tentang masalah yang yang diteliti, untuk
dan menganalisis peningkatan kinerja pegawai pada UPTD mendapatkan data empiris maka beberapa pihak yang
BLK Kabupaten Majene dalam memberikan pelayanan menjadi informan antara lain : Kepala Dinas Tenagakerja
kepada masyarakat di Kabupaten Majene. (b)Untuk menge- dan Transmigrasi Kabupa-ten Majene yang berjumlah 1
tahui dan menganalisis penilaian kinerja pegawai pada orang, Kepala UPTD BLK Kabupaten Majene yang ber-
6
Optimalisasi Kinerja Unit Pelaksana Tingkat Daerah Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
(Muhammad Alim, Imran Ismail, Nurkaidah)

jumlah 1 orangm Pegawai UPTD BLK Kabupaten Majene rakat bernama Saudari Nurlaila yang mengatakan bahwa:
pada bagian umum yang berjumlah 1 orang, dan Pegawai “pegawai di sini bersikap ramah dan sopan saat melayani
UPTD BLK Kabupaten Majene pada bagian pelatihan yang dan memberi pelatihan kepada saya dan peserta yang lain
berjumlah 2 orang serta unsur masyarakat berjumlah 5 sehingga saya merasa nyaman dan senang”. (Hasil
orang sebagai informan penunjang, sehingga total informan wawancara pada tanggal 8 Januari 2019)
pada penelitian ini adalah 10 orang. Penentuan informan ini Dalam mewujudkan pemberian pelayanan yang baik
dilandasi oleh pertimbangan bahwa mereka memiliki dan mampu memenuhi indikator kepuasan masyarakat
pengetahuan yang cukup memadai berkaitan dengan keter- terhadap pemberian pelayanan administrasi yang dibe-
libatan mereka secara langsung dalam kegiatan. rikan, maka diperlukan adanya responsibilitas atau tang-
Untuk memperoleh data yang relevan dan lengkap, gung jawab seorang pelayan publik dalam menja-lankan
digunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data tugas dan fungsinya. Responsibilitas ini berkaitan dengan
primer dan sekunder. Adapun teknik pengummpulan data pertanggungjawaban pelayan publik ketika memberikan
primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Obser- pelayanan yang berjalan berdasarkan tugas, fungsi dan
vasi, merupkan Teknik pengumpulan data dengan observasi kebijakan yang berlaku sehingga dalam memberikan
langsung yaitu pengumpulan data dengan melihat atau pelayanan dapat menghasilkan pelayanan yang baik dan
mengamati secara langsung terhadap kinerja pegawai pada memuaskan masyarakat. Selanjutnya sekertaris UPTD
UPTD BLK Kabupaten Majene. Metode wawancara yang BLK Kabupaten Majene kemudian lebih memperjelas
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara ters- ketentuan yang berlaku di dalam UPTD BLK Kabupaten
truktur dengan menggunakan pedoman wawancara dimana Majene yang dilaksanakan oleh pegawai sebagai acuan
telah ditetapkan terlebih dahulu masalah dan pertanyaan dalam menjalankan tugasnya. Berikut kutipan wawan-
yang akan diajukan kepada pihak yang diwawancarai. caranya: “Ada peraturan perundang-undangan yang men-
Dokumen sebagai sumber data lainnya yang bersifat jadi acuan, dan karena kita mengerjakan tugas sesuai
melengkapi data utama yang relevan dengan masalah dengan peraturan dan Standar Oprasional Prosedur (SOP)
penelitian, antara lain meliputi: kinerja UPTD BLK BLK.” (hasil wawancara tanggal 7 Januari 2019)
Kabupaten Majene dan hasil-hasil rapat. Data ini dipergu- Kewajiban untuk mematuhi ketentuan BLK juga
nakan untuk melengkapi hasil wawancara dan pengamatan diungkapkan dari wawancara pelatih atas nama Derma-
terhadap tempat dan peristiwa. wan, berikut kutipan wawancaranya: “ Ya, sebagai abdi
Penganalisaan data dalam penelitian ini, dilakukan negara kami harus menjalankan tanggung jawab sesuai
menggunakan pendekatan indukatif kontesktual yaitu me- dengan SOP atau aturan yang berlaku. Hal ini bertujuan
mulai dari informasi-informasi empirik yang diperoleh untuk melancarakan kegiatan pelayanan yang diberikan
kemudian dibangun konsep-konsep kearah pengembangaan oleh kami (pelatih)” (Hasil Wawancara tanggal 7 Januari
suatu teori substansi, teori yang bertolak dari data dan cerna 2019) hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai
dengan pengalaman lalu. Informasi yang dikumpulkan di- UPTD BLK Kabupaten Majene, selaku bagian admi-
identifikasikan menjadi konsep-konsep, selanjutnya disu- nistrator UPTD BLK Kabupaten Majene: “ kebijakan
sun menjadi proposisi-proposisi. Tipe dasar proposisi pada instansi penting untuk dipatuhi karena adanya peraturan
dasarnya ada dua yaitu generalisasi empirik dan hipotesis dan kebijakan itu akan memperlancar pelayanan kepada
dikembangkan dari perbandingan data empiris dengan ha- masyarakat” (hasil wawancara tanggal 7 Januari 2019)
sil-hasil penelitian atau teori lain yang relevan. Setiap unsur di dalam UPTD-BLK Kabupaten
Majene memiliki bagian masing-masing dan setiap ba-
HASIL DAN PEMBAHASAN gian memiliki ketentuan tersendiri. Bentuk pertanggung-
Peningkatan kinerja pegawai pada UPTD BLK jawaban setiap bagian adalah ketika mereka telah mema-
Kabupaten Majene, dapat dilihat dari responsivitas pegawai tuhi kebijakan dan menjalankan tugas berdasarkan de-
yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengetahui dan ngan ketentuan yang berlaku itu.
memahaimi kebutuhan maupun keinginan masyarakat, Jadi. dapat disimpulkan, pada indikator bertanggung
sehingga pelayanan yang diberikan oleh UPTD BLK Kabu- jawab dalam ketentuan yang berlaku oleh pegawai UPTD
paten Majene sesuai dengan apa yang diinginkan oleh BLK Kabupaten Majene sudah dilaksanakan dengan baik
masyarakat. Responsivitas pelayanan publik pegawai ins- dan bertanggungjawab. Hal ini ditandai dengan adanya
tansi ini sudah menunjukkan sikap yang baik, ramah, dan kesadaran pegawai bahwa mereka terikat dalam orga-
sopan. Berkaitan dengan hal ini berikut hasil petikan hasil nisasi yang memiliki ketentuan dan tujuan bersama yang
wawancara dengan kepala UPTD BLK Kabupaten Majene harus diwujudkan serta pegawai telah memberikan pela-
beliau menyatakan: “Saya selalu mengingatkan kepada yanan dan melaksanakan tugas berdasarkan SOP dan
seluruh pegawai, untuk selalu berusaha ramah dan bersikap ketentuan yang berlaku sehingga pelayanannya berjalan
baik kepada masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan lancar dan tepat. Terlihat juga dengan tidak adanya
dalam hal ini informasi mengenai pelatihan yang akan di- keluhan pegawai mengenai ketentuan yang memberatkan
laksanakan. Karena masyarakat adalah raja yang wajib pelaksanaannya.
dilayani dengan sepenuh hati”(Hasil wawancara pada Untuk mengetahui akuntabilitas kinerja pelayanan
tanggal 6 Januari 2019). Ini dipertegas kembali oleh masya- pub-lik dalam pelayanan administrasi dan keterangan
rakat bahwa yang juga sependapat dengan hal tersebut, pada UPTD BLK Kabupaten Majene, peneliti menggu-
bahwa pegawai UPTD BLK Kabupaten Majene bersikap nakan indikator-indikator yang merupkan salah satu uku-
ramah dan sopan saat memberikan pelayanan. Berikut ran yang paling penting dari Akuntabilitas Kinerja
merupakan petikan wawancara dengan salah satu masya- pelayanan publik adalah tingkat ketelitian pegawai dalam

7
J. Paradigma, Vol. 2(1): 05-11, Desember 2019

menyelesaikan suatu pekerjaan. Yang dimaksud dengan penilaian kinerja tersebut. Adapun variabel tersebut ada-
ketelitian pegawai bekerja secara profesional sesuai tugas lah relevan (relevance), sensitivitas (sensitivity), dan
masing-masing. Dengan adanya ketelitian pegawai, praktis (practicality).
memungkinkan bagi setiap pegawai untuk mencurahkan Berkaitan dengan variabel relenvasi, yaitu kesesu-
pemikiran, perhatian dan kemampuannya dalam menja- aian antara aspek yang akan dinilai dalam penilaian
lankan tugas-tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung kinerja dengan pekerjaan, penulis melakukan wawancara
jawab. Dari aspek ini setelah dianalisa berdasarkan hasil mendalam dengan Sekretaris UPTD BLK Kabupaten
wawancara yang dilakukan, bahwa tingkat ketelitian pega- Majene mengatakan: “Sangat sesuai, karena unsur-unsur
wai dalam memberikan pelayanan sudah cukup baik, yang dinilai sudah sesuai dengan tugas dan fungsi
pegawai sudah memberikan pelayanan yang akurat sehi- (Tupoksi) yang dimiliki pegawai tersebut. Instrumen
ngga menghasilkan kinerja pelayanan yang memuaskan. penilaian yaitu me-ngacu pada Peraturan Pemerintah
Hal tersebut di buktikan melalui wawancara, dimana Nomor 46 Tahun 2011 dengan penialian prestasi kerja
hasil yang di dapatkan adalah sebagai berikut: “Saya selaku yang didalamnya ada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan
pimpinan selalu berupaya agar pegawai dapat bekerja de- Perilaku Kerja Pegawai (PKP). SKP yang ada mengacu
ngan sebaik mungkin. Apalagi sebagai pegawai yang mela- kepada tupoksi yang sudah diatur pada Peraturan Bupati
yani kebutuhan masyarakat luas. Saya menjamin bahwa Kabupaten Majene Nomor 42 tahun 2017 Tentang
Para staf saya dalam menjalankan tugasnya sudah bekerja Rincian Tugas dan Fungsi UPTD BLK Kabupaten
secara teliti sebagaimana tenaga yang terlatih. Dengan Majene. Di situ sudah jelas dikatakan bahwa tiap-tiap
adanya ketelitian kerja ini tentu akan menghasilkan suatu pegawai mulai dari staf, kepala seksi, kepala bidang
produk layanan yang baik dan memuaskan bagi masyarakat sudah ada tugas dan fungsinya masing - masing sehingga
”.(kepala UPTD BLK Kabupaten Majene dalam wawancara uraian tugas daripada staf ini sudah jelas. Sedangkan
tanggal 9 Januari 2019). unsur Perilaku Kerja dinialai dari bagaimana sikap
Staf pelatih pada UPTD BLK Kabupaten Majene me- pegawai pada pelaksanaan tugas pekerjaan yang dimi-
nambahkan : “Kami sebagai pelatih tentu harus teliti dalam likinya pada jenjang jabatan setiap Pegawai Negeri Sipil
memberikan materi kepada peserta pelatihan. Keberhasilan yang dinilai” (Hasil wawancara pada 03 Januari 2019).
pelatihan dan peningkatan keterampilan masyarakat tergan- Kemudian Khairuddin Dalimunthe, salah satu pegawai
tung dari cara kami menyampaikan materi kepada peserta pada UPTD BLK Kabupaten Majene mengatakan:
pelatihan dan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk “Sesuai, kita kan bekerja sesuai tupoksi dan kita dinilai
memberikan pelayanan yang terbaik tanpa adanya kesa- juga dengan apa yang kita kerjakanan, dalam hal ini kita
lahan-kesalahan yang mengakibatkan keluhan dan ketidak- menyususn SKP yang disetujui pimpinan. Dan semua
puasan dari Masyarakat (9 Januari 2019). tugas itu sesuai dengan program yang kami susun sebe-
Ditambahakan dengan wawancara dengan masyarakat lumnya dan Desember itu sudah harus selesai rampung
yang sedang melakukan permohonan untuk mengikuti pela- pekerjaan-pekerjaan dari setiap bidang atau staf di kantor
tihan yang mengatakan: “saya sebenarnya sudah dari ke- ini” (Hasil wawancara pada 03 Januari 2019). Dari
marin datang tetapi ada kesalahan pada berkas pengajuan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian ki-
ikut serta sebagai peserta pelatihan jadi harus datang lagi, nerja yang ada sudah relevan sebab disusun berdasarakan
tapi bagi saya itu wajar”. (Wawancara tanggal 9 Januari tugas dan fungsi masing-masing pegawai menjadi sebuah
2019). rencana kerja dan target kerja yang ditetapkan bersama
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa di tinjau antara pegawai dan pejabat penilai secara langsung.
dari tingkat ketelitian pegawai dalam melaksanakan tugas- Kemudian dalam pelaksanaan program tersebut juga
nya sudah cukup baik. Artinya pemberi layanan sudah dilihat perilaku pegawai bagaimana sikap pegawai dalam
cukup mampu menyediakan layanan dengan teliti terhadap pelaksanaan sasaran kerja yang ada. Dengan demikian
produk layanan yang di hasilkan. Ketelitian kerja pemberi penilaian kinerja memiliki relevansi karena ada kaitan
layanan terhadap produk layanan yang di hasilkan, tentunya yang jelas antara standar kinerja yang akan dilaksanakan
akan memberikan kepuasan kepada masyarakat. untuk suatu pekerjaan tertentu dan tujuan organisasi serta
Pada tahap pengelolaan sumber daya manusia, visi ada kaitan yang jelas antara elemen-elemen kerja dan
dan misi organisasi dikaitkan dengan strategi yang akan dimensi atau indikator yang akan dinilai dalam formulir
dilakukan oleh organisasi sebagai upaya pencapaian tujuan. penilaian.
Strategi dan tujuan organisasi ini kemudian dirumuskan Penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu
lebih rinci ke dalam fungsi dan peran yang ingin dicapai menciptakan gambaran yang tepat mengenai kinerja
oleh masing-masing unit organisasi. Dalam rangka men- pegawai yang dinilai. Penilaian tidak hanya ditujukan
capai visi dan misinya, salah satu unit manajerial dari untuk menilai dan memperbaiki kinerja yang buruk,
organisasi UPTD BLK Kabupaten Majene telah mene- namun juga untuk mendorong para pegawai untuk
rapkan suatu program pengelolaan kinerja sebagai bagian bekerja lebih baik lagi. Indikator keakuratan/kecermatan
dari strategi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sistem penilaian prestasi kerja harus dapat membedakan
yang bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja bagi pegawai yang berprestasi dan yang tidak berprestasi, bisa
setiap pegawainya. Dengan demikian dapat dipahami Ma- membedakan pegawai yang memiliki kinerja tinggi dan
najemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian penting pegawai yang memiliki kinerja yang rendah secara
dalam memahami UPTD BLK Kabupaten Majene sebagai akurat. Berdasarkan wawancara penulis dengan Ibu
sebuah organisasi. Nurmalia, SE staf bagian umum: “Kita kan dinilai atasan
Terdapat 3 (tiga) variabel yang merupakan kriteria langsung, tentulah dia tahu bagaimana perilaku kita setiap
penilaian kinerja untuk mengukur efektif atau tidaknya hari. Kalau SKP juga kita sepakati bersama jadi jelas apa

8
Optimalisasi Kinerja Unit Pelaksana Tingkat Daerah Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
(Muhammad Alim, Imran Ismail, Nurkaidah)

yang ingin dicapai. Begitu juga saya kepada staf dibawah kinerja pegawai dinyatakan cukup praktis dalam pelak-
saya. Dan saya rasa penilaian yang ada cukup peka melihat sanaanya.
mana yang baik dan buruk ” (Hasil wawancara pada 03 Sejatinya penilaian kinerja harus meberikan ber-
Januari 2019). bagai macam manfaat baik bagi organisasi maupun
Dari keterangan yang diperoleh dari informan bahwa invidu pe-gawai organisasi tersebut. Dalam sebuah
penilaian kinerja pegawai dirasa cukup efektif dalam organisasi, tujuan dilakukannya penilaian kinerja adalah
melihat pegawai yang berprestasi dan tidak berprestasi untuk memperhatikan kinerja dari setiap pegawai apakah
karena dialakukan sendiri oleh atasan langsung dari pegawai yang diamati tersebut dapat bekerja dengan baik
pegawai. Kemudian atasan langsung dirasa paling menge- atau tidak, apabila seluruh pegawai bekerja dengan
tahui kinerja pegawai karena secara intensif berinteraksi seharusnya dan bekerja dengan baik, maka dapat dipas-
dalam pelaksanaan program. Kemudian juga dengan meng- tikan instansi tersebut akan lebih mudah dan lebih ideal
gabungkan metode sasaran kinerja dan perilaku kerja dalam mencapai tujuan tersebut. Ketika penulis menggali
sehingga kinerja tidak hanya melihat pelaksanaan sasaran mengenai pema-haman informan dalam kaitannya dengan
kerja tetapi juga dilihat dari sikap dalam pelaksanaannya. kesesuaian antara manfaat yang ingin dicapai dengan
Dari hasil wawancara bahwa penilaian kinerja dika- manfaat yang saat ini dirasakan, mayoritas dari informan
takan dapat membedakan tingkat kinerja pegawai dengan mengatakan bahwa manfaat diadakannya penilaian ki-
melihat sejauh mana realisasi target sasaran kerja di akhir nerja adalah untuk peningkatan kualitas kerja pegawai,
tahun. Tinggi rendahnya realisasi tersebut akan meng- disiplin, dan untuk pengembangan karir pegawai (Sari,
gambarkan kinerja pegawai yang kemudian dikombinasikan 2016).
dengan perilaku dan sikap pada pelaksanaannya. Jika rea- Berkaitan dengan hal itu penulis melakuakan
lisasi sasaran kinerja pegawai maka kinerja pegawai ter- wawancara dengan Sekretaris UPTD BLK Kabupaten
sebut dapat dikatakan baik, begitu juga sebaliknya jika Majene mengatakan: “Penilaian kinerja Pegawai Negeri
realisasi sasaran kinerja pegawai yang ada rendah maka Sipil (PNS), adalah penilaian secara periodik pelaksanaan
kinerja pegawai tersebut dapat dikatakan buruk. pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil. Tujuan penilaian
Indikator kepraktisan salah satunya bermaksud bahwa kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan atau
dalam mengukur kinerja pegawai alat penilaian prestasi ketidakberhasilan, mencapai target atau tidak dari seorang
kerja mudah digunakan dan dimengerti oleh penilai. De- Pegawai Negeri Sipil, dan untuk mengetahui kekurangan-
ngan mudahnya penilai menerapkan dan menafsirkan kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
metode penilaian yang dilaksanakan ini, diharapkan peni- Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam melak-
laian kinerja pegawai yang dilakukan dapat dilaksanakan sanakan tugasnya” (Hasil wawancara tanggal 03 Januari
secara objektif, sehingga hasil penilaian yang telah meng- 2019)
gambarkan tingkat kinerja yang telah dicapai pegawai Hal senada disampaikan oleh Ibu Nurmalia, SE
dalam pelaksanaan tugasnya. men-jelasakan bahwa tujuan dari pemerintah melakukan
Berkaitan dengan kemudahan proses yang digunakan peni-laian kinerja diharapkan berdampak pada kinerja
dalam penilaian kinerja penulis melakukan wawancara yang dihasilkan pegawai, berikut pernyataan yang disam-
dengan Ibu Edliaty, menyatakan: “Metode SKP dan peri- paikan: “Tujuan dari diakannya penilain prsetasi kerja ini
laku kerja ini tidak memiliki kendala berarti dalam pe- diharapkan akan memacu semangat kerja sehingga akan
laksanaanya. Apalagi dengan aturan-aturan yang sudah berbanding lurus dengan kinerja yang maksimal. Pegawai
jelas. Sebenarnya tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan dituntut untuk bekerja profesional dan bertanggung jawab
apalagi dengan masalah teknis, Dalam melakukan penilaian dalam bekerja” (Hasil wawancara pada 03 Januari 2019).
prestasi kerja didasarkan pada petuntuk teknis yaitu Perka Selanjutnya salah satu staf pegawai di Bagian
Nomor 1 BKN Tahun 2013 yang terdapat banyak contoh Umum, Ibu Merlin Sitorus, juga mengungkapkan: “Peni-
dari berbagai jenis jabatan dan berbagai jenis permasalahan lain kinerja ini bertujuan untuk meningkatkan kedisip-
sehingga memudahkan pemahaman PNS dalam melakukan linan pegawai menjadi baik, kemudian juga mengem-
penilaian prestasi kerja PNS” (Hasil wawancara pada 03 bangkan karir pegawai karena setiap pengajuan kenaikan
Januari 2019 ). pangkat SKP yang menjadi intrumen penialain itu men-
Penilaian berbasis SKP dan PKP pada dasarnya lebih jadi syarat dalam setiap kegiatan administratif termasuk
mudah untuk mengamati hasil kinerja pegawai secara lebih juga tunjangan dan pengajuan pensiun.” (Hasil wawan-
nyata, karena dari situlah terdapat performa pegawai dalam cara tanggal 02 Januari 2019).
mengerjakan tugasnya hal tersebut dapat diamati dari target Namun, berdasarkan pengamatan secara langsung
yang telah di cantumkan sebelumnya dalam penyusunan yang dilakukan oleh penulis berkaitan dengan keterangan
SKP dengan Realisasi yang telah dicapai oleh pegawai in-forman yang mengatakan salah satu tujuan penilaian
tersebut, selain itu dalam hal PKP, pejabat penilai dapat prestasi kerja sebagai bagian dari perbaikan kualitas
melihat perilaku kinerja pegawai sehari hari untuk dapat individu pegawai, saya melihat selama proses penelitian
dituangkan kedalam nilai PKP, sehingga seluruh hal diatas dari sisi perilaku kerja masih ada staff pegawai yang tidak
dapat menjadi mudah untuk diamati. Dengan dimikian bekerja dengan efektif dan tidak melakukan fungsinya
bahwa sistem penilaian kinerja pegawai dengan metode dengan baik pada jam kerja, ada pegawai yang sibuk
SPK dan PKP dianggap cukup mudah dilakuakan, bahwa memainkan telepon genggam, menonton melalui laptop,
pendapat informan mengenai pemahaman penilai terhadap dan pekerjaan lainnya. Sehingga dapat disimpulkan
prosedur dan tata cara yang digunakan dalam menilai bahwa belum semua pegawai memiliki sikap yang positif

9
J. Paradigma, Vol. 2(1): 05-11, Desember 2019

dalam melakukan tugas dan pekerjaannya seperti yang hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa
diharapkan dari tujuan penilaian kinerja. penilaian kinerja dikatakan dapat membedakan tingkat
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diperoleh kinerja pegawai dengan melihat sejauh mana realisasi
hasil bahwa pegawai UPTD BLK di Kabupaten Majene target sasaran kerja di akhir tahun. Tinggi rendahnya real-
senantiasa memberikan pelayanan dengan baik, sikap yang isasi tersebut akan menggambarkan kinerja pegawai yang
ramah dan tutur kata yang sopan kepada masyarakatnya. kemudian dikombinasikan dengan perilaku dan sikap
Tidak adanya perbedaan antara masyarakat dengan menun- pada pelaksanaannya. Jika realisasi sasaran kinerja
jukkan sikap adil dari pegawai. Komunikasi antar masya- pegawai maka kinerja pegawai tersebut dapat dikatakan
rakat dan pegawai juga sudah terjalin dengan baik. Hal baik, begitu juga sebaliknya jika realisasi sasaran kinerja
yang sering dilakukan yaitu menyapa, mengobrol, dan pegawai yang ada rendah maka kinerja pegawai tersebut
menanyakan kebutuhan kepada masyarakat. dapat dikatakan buruk.
Dalam mewujudkan pemberian pelayanan yang baik Indikator kepraktisan salah satunya bermaksud
dan mampu memenuhi indikator kepuasan masyarakat ter- bahwa dalam mengukur kinerja pegawai alat penilaian
hadap pemberian pelayanan administrasi yang diberikan, prestasi kerja mudah digunakan dan dimengerti oleh
maka diperlukan adanya responsibilitas atau tanggung penilai. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat
jawab seorang pelayan publik dalam menjalankan tugas dan disimpulkan bahwa sistem penilaian kinerja pegawai
fungsinya. Berdasarkan wawancara dan observasi diperoleh dengan metode SPK dan PKP dianggap cukup mudah
pegawai sudah melaksanakan tanggung jawabnya dengan dilakuakan, bahwa pendapat informan mengenai pema-
baik. Demi mewujudkan pelaksanaan pelayanan yang sis- haman penilai terhadap prosedur dan tata cara yang
tematis berdasarkan aturan dan ketentuan serta sesuai digunakan dalam menilai kinerja pegawai dinyatakan
keinginan masyarakat, pegawai UPTD BLK Kabupaten cukup praktis dalam pelaksanaanya. Penilai secara kese-
Majene berusaha untuk melaksanakan ketentuan yang ber- luruhan tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam
laku karena sadar bahwa mereka terikat pada ketentuan melaksakan penilaian disebaban telah memiliki aturan
organisasi. Wujud pertanggungjawaban ini adalah melalui dan prosedur yang jelas. Kemudian dari segi waktu,
pelaksanaan pelayanan sesuai dengan SOP dan melaksakan dengan rentang waktu penilaian yang dilakukan selama
aturan yang dikeluarkan oleh pimpinan. setahun sangat memungkinkan penilai melihat perkem-
Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari setiap bangan dari kinerja pegawai. Disamping itu juga metode
aparatur pemerintah senantiasa dihadapkan pada berbagai ini dianggap lebih memudahkan penilai dalam menilai
persoalan, baik dalam memberikan pelayanan kepada se- performa dari pegawai yang dinilai dibandingakn degan
genap masyarakat maupun dalam melaksanakan pengaturan penilaian DP3.
terhadap segala aktifitas warga masyarakat. Berdasarkan Sejatinya penilaian kinerja harus memberikan ber-
hasil wawancara dan observasi dapat di simpulkan bahwa bagai macam manfaat, baik bagi organisasi maupun
di tinjau dari Tingkat ketelitian pegawai dalam melak- invidu pegawai organisasi tersebut. Dalam sebuah orga-
sanakan tugasnya sudah cukup baik. Artinya pemberi laya- nisasi, tujuan dilakukannya penilaian kinerja adalah untuk
nan sudah cukup mampu menyediakan layanan dengan memper-hatikan kinerja dari setiap pegawai apakah
teliti terhadap produk layanan yang di hasilkan. Ketelitian pegawai yang diamati tersebut dapat bekerja dengan baik
kerja pemberi layanan terhadap produk layanan yang di atau tidak. Dari hasil wawancara dan observasi diperoleh
hasilkan, tentunya akan memberikan kepuasan tersendiri hasil bahwa manfaat dari dilaksanakannya penilain
kepada masyarakat. prsetasi kerja ini diharapkan akan memacu semangat
Prinsip relevansi artinya aspek yang diukur dalam kerja sehingga akan berbanding lurus dengan kinerja
penilaian kinerja terkait dengan pekerjaannya baik input, yang maksimal. Namun dalam kenyataannya belum
proses maupun outputnya. Dengan kata lain, kriteria yang semua pegawai memiliki sikap yang positif dalam
digunakan untuk penilaian kinerja pegawai seyogyanya melakukan tugas dan pekerjaannya seperti yang diha-
berkaitan dengan pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara rapkan dari tujuan penilaian kinerja. Dengan demikian
dan observasi dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja dapat penulis simpulkan melalui hasil wawancara bahwa
yang ada sudah relevan sebab disusun berdasarakan tugas dari sisi relevansi penilaian kinerja pegawai dianggap
dan fungsi masing-masing pegawai menjadi sebuah rencana sudah relevan, standar level kompetensi juga sudah dise-
kerja dan target kerja yang ditetapkan bersama antara pakati antara pemegang jabatan / yang dinilai dengan
pegawai dan pejabat penilai secara langsung. Kemudian atasan.
dalam pelaksanaan program tersebut juga dilihat perilaku
pegawai bagaimana sikap pegawai dalam pelaksanaan KESIMPULAN
sasaran kerja yang ada. Dengan demikian penilaian kinerja Peningkatan kinerja pelayanan publik pegawai di
memiliki relevansi karena ada kaitan yang jelas antara
UPTD BLK Kabupaten Majene tergolong baik. Penilaian
standar kinerja yang akan dilaksanakan untuk suatu peker-
jaan tertentu dan tujuan organisasi serta ada kaitan yang kinerja pegawai pada UPTD BLK Kabupaten Majene
jelas antara elemen-elemen kerja dan dimensi atau indikator tergolong baik. Manfaat penilaian kinerja pegawai UPTD
yang akan dinilai dalam formulir penilaian. BLK Kabupaten Majene tergolong kurang baik. Namun
Indikator keakuratan / kecermatan sistem penilaian dalam kenyataannya belum semua pegawai memiliki
prestasi kerja harus dapat membedakan pegawai yang sikap yang positif/baik dalam melakukan tugas dan
berprestasi dan yang tidak berprestasi, bisa membedakan tanggungjawabnya seperti yang diharapkan dari tujuan
pegawai yang memiliki kinerja tinggi dan pegawai yang
memiliki kinerja yang rendah secara akurat. Berdasarkan penilaian kinerja.

10
Optimalisasi Kinerja Unit Pelaksana Tingkat Daerah Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
(Muhammad Alim, Imran Ismail, Nurkaidah)

DAFTAR PUSTAKA Ratminto dan Atik Septi Winarsih. (2008). Manajemen


Atthahara, H. (2018). Inovasi pelayanan publik berbasis e- Pelayanan, disertai dengan pengembanganmodel
government: studi kasus aplikasi Ogan Lopian Dinas konseptual, penerapan citizen’s charter dan standar
Komunikasi dan Informatika di Kabupaten Purwkarta. pelayananminimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jurnal Politikom Indonesiana, 3(1), 66. Sari, D. (2013). Pengaruh sistem pengendalian intern
Gunawan, A., & Yuwono, B. (2007). Pengembangan E- pemerintah, implementasi standar akuntansi peme-
Government dalam Menuju Tata Pemerintahan yang rintahan, penyelesaian temuan audit terhadap pene-
Baik (Good Governance): Studi Kasus Biro Perenca- rapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang
naan dan Organisasi Lembaga Penerbangan dan Anta- baik (Penelitian pada pemerintah daerah di Provinsi
riksa Nasional (LAPAN). Jawa Barat dan Banten).
Muhlis, Z. (2019). Efektivitas Penerapan E-Government di Simangunsong, J. (2010). Pengembangan E-government
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Goron- di Indonesia. Jurusan Magister Teknologi Informasi
talo Journal of Government and Political Studies, 2(2), Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Ja-
79-88. karta.
Putra, Y. H. (2016). Perencanaan Tahapan Prioritas Strategi Weiss, T. G. (2012). Governance, good governance, and
Berdasarkan Kebijakan Yang Ada Di Bagian Infor- global governance: conceptual and actual challenges
matika Sekretariat Daerah Kabupaten Garut Untuk 2000. In Thinking about Global Governance
Merealisasikan E-Government. Jurnal Tata Kelola dan (pp.179 - 200). Routledge.
Kerangka Kerja Teknologi Informasi, 2(2).
Ramadhan, I. Ibnu. (2009). Pengaruh Intellectual Capital
terhadap KinerjaPerusaahan Manufaktur yang Terdaf-
tar di BEI Tahun 2002-2007, Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang.

11

You might also like