Professional Documents
Culture Documents
P e n g e m ba n g a n N an op ar t i k e l E k st r ak D aun
K e rse n ( Munti ngi a
c al a bu ra . l) d e n g an T e k n i k S e lf Na no
Em ul si fyi ng Drug De li ve ry S yste m ( SN E D D S ) u n t u k A p li k asi
A n t i b ak t e ri
Development of Nanoparticles Muntingia calabura.l Extract
using Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS)
Technique for Antibacterial Application
Kata Kunci : Kandungan flavonoid dan tanin pada daun kersen dapat menghambat
ekstrak daun pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk
kesen, SNEDDS mengetahui pengaruh formulasi nanoemulsi daun kersen (Mutingia
Antibakteri calabura.L) terhadap karakteristik nanoemulsi menggunakan teknik Self Nano
Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) dan pengaruhnya sebagai
antibakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak etanol daun kersen diformulasi
dengan surfaktan, kosurfaktan dan minyak terpilih. Kemudian nanoemulsi
ekstrak daun kersen diuji ukuran partikel, potensial zeta, drug loading dan
stabilitas nanoemulsi. Nanoemulsi ekstrak etanol daun kersen dapat
dihasilkan dengan formula Tween 80, PEG 400 dan VCO perbandingan
6:1:1. Ukuran partikel nanoemulsi 12,4 nm, potensial zeta 30,8 mV, drug
loading yaitu 125 mg/ml dan stabil. Nanoemulsi ekstrak daun kersen dapat
memberikan aktivitas antibakteri lebih baik daripada ekstrak daun kersen.
a. Uji Stabilitas
SNEDDS berisi ekstrak hingga volume akhir 5,0 mL.
daun kersen sebanyak 100 μL Campuran dihomogenisasikan
ditambahkan akuades, hingga dengan bantuan vortex selama
volume 5 mL. Media 30 detik. Hasil pencampuran
dihangatkan dan dijaga tetap yang homogen dan
berada pada suhu 37°C memberikan tampilan visual
sebagaimana suhu fisiologis jernih menjadi tanda awal
tubuh. Campuran keberhasilan pembuatan
dihomogenisasi dengan vortex SNEDDS. Emulsi yang telah
selama 30 detik. Masing- diperoleh diukur serapannya
masing formula dilakukan uji pada panjang gelombang 650
stabilitas dan turbiditas untuk nm dengan blanko akuades
menentukan formula yang untuk mengetahui tingkat
terbaik. Formula yang jernih kejernihannya (Patel, et al;.,
dan stabil merupakan tanda 2011). Semakin jernih atau
terbentuknya sistem absorbansi semakin mendekati
nanopartikel. Hasil absorbansi akuades maka
pencampuran diamati setiap diperkirakan tetesan emulsi
jam selama 4 jam untuk telah mencapai ukuran
mengetahui stabilitasnya nanometer (Patel, et al;.,
(Indratmoko, et al;., 2014). 2011).
b. Uji Turbiditas 5. Pengamatan Emulsification Time
Sejumlah 100,0 µL calon Penghitungan emulsification
formula ditambah akuades time dilakukan terhadap
30 |Jurnal Pharmaqueous STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
nanoemulsi ekstrak daun kersen Pengujian pH di lakukan di suhu
dalam media akuades. Media ruangan.
sebanyak 500 mL dikondisikan
pada suhu 37°C pada alat 8. Uji Aktivitas Antibakteri
disolution tester tipe aparatus 2 Nutrien agar (NA) sebanyak
dengan kecepatan 100 rpm. 20 ml dituang kedalam cawan
SNEDDS 1 mL berisi ekstrak daun petri steril, kemudian kedalam
kersen diteteskan ke dalam media cawan petri steril juga dimasukkan
secara cepat. Pengamatan 20μl suspensi bakteri. Cawan petri
dilakukan terhadap waktu yang digoyang perlahan agar suspensi
diperlukan sejak awal penetesan bakteri tersebar merata dan
hingga terbentuk nanoemulsi. didiamkam supaya mengeras.
Nanoemulsi yang terbentuk, Setelah mengeras, pada agar
ditandai dengan terlarutnya tersebut dibuat 3 lubang, dan
SNEDDS ekstrak daun kersen masing masing lubang diisi dengan
secara sempurna dalam media 50 μl nanoemulsi ekstrak daun
(Patel, et al., 2011). kersen, clindamicin dan aquades
6. Karakterisasi Nanoemulsi Ekstrak sebagai kontrol, kemudian
Daun Kersen dinkubasi pada suhu 370C.
Staphylococcus aureus diinkubasi
Untuk mengetahui selama 24 jam secara aerob.
karakterisasi dari nanoemulsi Konsentrasi ekstrak dan SNEEDS 6
ekstrak daun kersen terdapat dua ppm dan diambil masing-masing
parameter yaitu ukuran tetesan dengan 100 microliter.
dan distribusi ukuran tetesannya
dengan alat Particle Size Analyzer C. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan pengukuran potensial zeta. Ekstraksi Simplisia Daun Kersen
Nanoemulsi ekstrak daun kersen Serbuk simplisia daun kersen
disiapkan dari 100 μL SNEDDS diekstrak menggunakan pelarut ekstrak
berisi ekstrak daun kersen etanol 96% dengan perbandingan 1:10
ditambah dengan akuades hingga menggunakan metode maserasi.
volume emulsi sebanyak 5 mL Metabolit sekunder yang terkandung
kemudian dihomogenkan dengan di dalam ekstrak kental daun kersen
vortex selama 30 detik. tersebut memiliki kepolaran yang sama
7. Uji pH dengan etanol sehingga dapat
Pengukuran pH sediaan terekstrak sempurna sesuai dengan
dilakukan menggunakan pH konsep like disolve like. Berdasarkan
meter. Sebelum digunakan, hasil ekstraksi diperoleh ekstrak kental
terlebih dahulu elektroda sebesar 15,3 gram sehingga diperoleh
dilakukan kalibrasi menggunakan rendemen ekstrak sebesar 7,65%.
larutan standar dapar ph 7. Hasil uji fitokimia ekstrak daun kersen
Apabila nilai pH sudah sesuai dapat dilihat pada tabel 2.
dengan nilai pH standar dapar
dan stabil. Setelah itu elektroda
dicelupkan ke dalam sediaan nilai
pH akan tertera pada layar.
Berdasarkan tabel 2, ekstrak PEG 400 dan minyak sebesar 6:1:1 yang
daun kersen mengandung flavonoid, memiliki nilai transmintasi tertinggi yaitu
saponin dan tanin. Metabolit sekunder 98,5% dan tidak ada pemisahan.
tersebut diharapkan memiliki aktivitas Hasil pengamatan optimasi drug
antibakteri saat dilakukan pengujian. loading ekstrak daun kersen pada formula
SNEDDS menunjukkan konsentrasi
Formulasi SNEDDS Ekstrak Daun Kersen maksimal ekstrak daun kersen dalam
Hasil yang diperoleh pada uji formula SNEDDS sebesar 100mg/5mL.
solubilitas minyak yang dapat terlarut dan Perhitungan emulsification time
homogen dengan jernih adalah VCO, bertujuan untuk memperoleh gambaran
selain VCO tidak dapat terlarut sempurna. waktu yang dibutuhkan SNEDDS untuk
Surfaktan (Tween 80 dan kosurfaktan (PEG membentuk nanoemulsi ketika bertemu
400) yang digunakan dapat terlarut dengan cairan saluran cerna. Hasil
sempurna. Dipilihnya Tween 80 dan PEG pengamatan emulsification time SNEDDS
400 karena memiliki nilai HLB sesuai yang formula 1 mampu membentuk nanoemulsi
dibutuhkan untuk sediaan self dalam media aquades selama 49,55 detik.
nanoemulsyfying drug delivery system Menurut penelitian yang dilakukan
(SNEDDS) berkisar antara 15-21. (Meirista, 2014) syarat emulsification time
Optimasi formula dilakukan pada 14 kurang dari 5 menit.
formulasi dengan perbedaan antara Tween
80, PEG 400 dan minyak. Ke 14 formula Karakteristik SNEDDS ekstrak daun kersen
dilakukan uji stabilitas dan turbiditas. Hasil a. Ukuran droplet nanoemulsi
uji stabilitas ke 14 formula dengan formula Ukuran droplet yang didapat dari
ke 12 dan 13 tidak ada pemisahan. tetesan nanoemulsi yaitu 12,4 nm
Sehingga dapat disimpulkan formula sesuai dengan persyaratan nanoemulsi
tersebut stabil. Sedangkan formulasi yang yaitu ukuran droplet kurang dari 1000
lainnya terdapat pemisahan. Hasil uji nm (Patel, et al., 2013). Nilai
turbiditas ke 14 formula dengan nilai polydispersiyi index (PI) tetesan 0,347
transmitansi tertinggi pada formula 12 menunjukkan nilai polydispersity index
sebesar 97,7%. Semakin nilai turbiditas dibawah 1 mengartikan keseragaman
mendekati 100% maka SNEDDS ukuran nanoemulsi yang terbentuk
menghasilkan dispersi yang jernih dan (Meirista, 2014). Perolehan ukuran
transparan dengan ukuran mencapai tetesan nanoemulsi telah mencapai
nanometer (Bali, et al., 2010). Menurut hasil yang diharapkan. Hal ini sesuai
penelitian (Mou, et al., 2008 dan Porter, et dengan hasil transmitansi sebelumnya
al., 2008) bahwa semakin kecil ukuran yang memberikan gambaran awal
partikel pada sediaan SNEDDS akan perolehan tetesan nanoemulsi. Tetesan
semakin meningkatkan stabilitas dan nanoemulsi terdistribusi dengan ukuran
penyebaran dalam media disolusi. 12,4 nm. Nilai polydispersity index
Dari data hasil dari stabilitas dan kurang dari 1 (0,347) berfungsi sebagai
turbiditas dapat diketahui formula optimal. indikator distribusi ukuran yang
Formula optimal yaitu formula ke 12 homogen. Semakin kecil ukuran
dengan perbandingan antara Tween 80, partikel diharapkan akan menghasilkan