You are on page 1of 7

PENGARUH WAKTU PERSILANGAN TERHADAP KEBERHASILAN

PEMBENTUKAN CALON BIJI DAN KEMAMPUAN SILANG PADA


BUNGA UBI JALAR ( Ipomoea batatas L.)

The Effect of Crossing Time on the Success of Formation of Prospective


Seeds and Cross Ability in Sweet Potato Flowers (Ipomoea batatas L.)

Serli Agustina1), Sulistiono2), Mumum Nurmilawati3)


Pendidikan Biologi, FIKS, Universitas Nusantara PGRI Kediri
Serliagustina237@gmail.com

Abstract – Flowers in seed plants have a biological function as a reproductive organ, as a place for
the union of male gametes (microspores) and female gametes (macrospores) to produce seeds for
propagation. In sweet potato (Ipomoea batatas L.) propagation by seed is only for research
purposes, especially in the field of breeding and not for cultivation. Propagation of sweet potato by
seed will not produce offspring whose genetic characteristics are similar to that of the parent
because sweet potato flowers are self-incompatible. Self-incompatible is the inability of flowers to
self-pollinate because the pollen is not able to attach to the stigma which results in fertilization not
occurring. So it needs to be assisted in pollination with new types of crosses. The purpose of this
study was to determine the most effective time when the pistil receives pollen (pistil receptivity).
This research was carried out by planting cilembu sweet potatoes and purple sweet potatoes,
observing each flowering plant after crossing them. This research was conducted for 5 months
with the parameters observed were changes in sweet potato flowers, crossability. The study was
observed every day to determine the success of ovule formation. The stage of ovule formation
begins when the flowers wither, dry up, fall and the base of the flower is rounded.

Keywords: Ipomoea batatas, Pistil receptivity, Self-incompatible, crossability, crossbreeding

Abstrak – Bunga pada tumbuhan berbiji memiliki fungsi biologis sebagai organ reproduksi,
merupakan wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan gamet betina (makrospora) untuk
menghasilkan biji sebagai perbanyakan. Pada ubi jalar (Ipomoea batatas L.) perbanyakan dengan
biji hanya untuk tuuan penelitian, terutama pada bidang pemuliaan dan bukan untuk budidaya.
Perbanyakan ubi jalar dengan bii tidak akan menghasilkan keturunan yang sifat genetiknya seperti
induknya karena bunga ubi jalar bersifat Self- incompatible. Self- incompatible merupakan
ketidakmampuan bunga untuk menyerbuk sendiri karena polen tdiak mampu menempel pada
kepala putik yang mengaibatkan tidak terjadi pembuahan. Sehingga perlu dibantu dalam
penyerbukan dengan persilangan anyar jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu
yang paling efektif saat putik menerima serbuk sari (resptivitas putik). Penelitian ini dilakukan
dengam cara menanam ubi jalar cilembu dan ubi jalar ungu, dilakukan pengamatan pada setiap
peribuhan bunag setelah dilakukanya persilangan. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dengan
parameter yang diamati adalah perubahan bunga ubi jalar, kemampuan silang. Penelitian
dilakukan pengamatan setiap hari untuk mengetahui keberhasilan pembentukan bakal biji. Tahap
pembentukan bakal biji dimulai ketika bunga layu, mengering, gugur lalu pangkal bunga
membulat.

Kata kunci: Ipomoea batatas, Reseptivitas putik, Self- incompatible, kemampuan silang,
persilangan
PENDAHULUAN adalah ketidaksesuaian antara alat
Ipomoea batatas atau lebih reproduksi jantan dan betina sehingga
dikenal dengan nama ubi jalar penyerbukan yang terjadi tidak dapat
merupakan tanaman berbiji termasuk diikuti dengan proses pembuahan
famili convolvulaceae yang baik baik pada penyerbukan sendiri
mengandung bermacam kandungan maupun penyerbukan silang atau
yang berbeda. Warna ubi jalar dengan kata lain tidak terbentuk
beraneka ragam seperti putih, ungu, embrio seksual setelah penyerbukan
merah, kuning atau orange. (Heni, (poespodarson o 1986; Topan 2002).
2007). Umbi jalar yang berwarna Sifat inkompatibel juag
kuning kaya akan beta karoten mengakibatkan ubi jalar tidak dapat
(Provitamin A) dan vitamin C. Umbi melakukan penyerbukan sendiri
jalar berwarna ungu juga sumber sehingga harus diperbantukan ole
vitamin C dan beta karoten. Namun manusia, serangga, mmaupun angin.
demikian tanaman ubi jalar Selain itu, bunga ubi jalar
merupakan salah satu dari hasil memiliki waktu dan faktor faktor
pertanian yang memiliki potensi tertentu yang mempengaruhi bunga
cukup besar dalam pengembangan ubi jalar dalam melakukan
lahan lahan yang kurang subur serta penyerbukan sehingga dapat terjadi
dalam pemanfaatan sebagai bahan keberhasilan pembuahan (Balitkabi,
olahan atau sebagai bahan industri. 2015). Terdapat dua cara yang dapat
Tanaman ubI jalar merupakan dilakukan dalam menyilangkan bunga
tanaman penyerbuk silang. Ubi jalar tanaman ubi jalar yaitu dengan
memiliki sifat inkompatibilitas. Self persilangan bebas (Open Pollination)
incompatibility adalah mekanisme dan persilangan terkendali (Hand
yang tersebar luas pada tumbuhan Pollination).
berbunga yang mencegah Pada penelitian ini dilakukan
penyerbukan sendiri dan memacu persilangan terkendali (Hand
persilangan. Setiap tumbuhan Pollination) secara teknis dimulai
berbunga yang mengalami dengan memilih tetua, dilanjutkan
inkompatibilitas sendiri, memiliki dengan kastrasi, persiapan serbuk sari
mekanisme yang unik untuk menolak bunga tetua jantan, persilangan, dan
polennya sendiri (Silva dan Goring, pemeliharaan. Persilangan terkendali
2001) akan berhasil bila memperhatikan
Sifat inkompatibel sendiri fator faktor seperti induk persilangan,
maupun inkompatibel silang pada ubi metode serta waktu penyerbukan.
jalar menjadi amsalah yang penting
dalam perakitan varietas unggul METODE PENELITIAN
(Islam dan Hossain, 1992). Sifat Penelitian dilakukan di desa
inkompatibel sendiri maupun silang Sumberwindu, Kec. Berbek, Kab.
Nganjuk dan di Laboratorium mengakibatan tanaman ubi jalar
Universitas Nusantara PGRI Kediri. memerlukan bantuan dalam
Penelitian ini dilakukan pada bulan penyerbukan, yaitu bisa
februari 2021 - juni 2021. hewan(serangga), manusia, dan angin.
Alat dan bahan yang Ashari (2002) menyebutkan istilah
digunakan antara lain pinset, benang distly untuk perbedaan ketinggian
label, kantong plastik, gunting, putik yaitu apabila putik lebih
bolpoin, penggaris, kertas, kamera, panjang daripada benang sari.
bunga ubi jalar, bibit ubi jalar
cilembu dan ungu,.
Pengamatan perubahan bunga
setelah dilakukan persilangan untuk
membentuk bakal biji dilakukan
setiap hari. Persilangan dilakukan
Gambar 1. Bunga ubi jalar Ipomoea batatas L
dengan perlakuan empat waktu yang
berdbeda yaitu pukul 07.00; 08.00; 1 2 3
Keterangan :
10.00; 11.00. Selanjutnya dilakukan 1) Mahkota bunga
2) kepala putik
pengamatan setiap hari guna 3) benang sari
pemeliharaan. Pengamatan
dilanjutkan sampai bunga hasil
persilangan memberikan tanda tanda
pembentukan calon biji.
Gambar 2. Letak putik dan benangsari. (Source : Balitkabi.2015)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bunga Ipomoea batatas L. Kondisi putik pada gambar
berbentuk seperti lonceng dengan diatas menyebabkan bunga ubi jalar
panjang 3 - 5 cm dan lebar pada tidak dapat melakukan penyerbukan
bagian ujungnya antara 3-4 cm. sendiri sehingga harus dibantu dengan
Mahkota bunga berwarna ungu persilangan. Bunga ubi jalar mekar
keputih putihan dan bagian dalam sekitar matahari terbit yaitu pada
mahota berwarna ungu muda. Kepala pukul 06.00 WIB pada pagi hari dan
putik melekat pada bagian ujung mekar penuh pada pukul 09.00.
tangkai putik, tangkai putik dan sehingga persilangan dapat dilakukan
kepala putuk terletak diatas bakal pada waktu tersebut. Karena bunga
buah. Bunga ubi jalar membentuk 3-7 ubi jalar mulai mekar pada pagi hari,
karangan. Tangkai bunga tumbuh di penyungkupan dilakukan pada sore
ketiak daun. Letak putik bunga ubi hari sehari sebelum dilakukanya
jalar tepat di tengah tengah benang persilangan. Pada saat penyungkupan
sari, namun posisi kepala putik lebih bunga masih dalam keadaan kuncup.
tinggi daripada benang sari. Hal ini Pada penelitian ini persilangan
dilakukaan dalam 4 perlakukan waktu pada bunga setelah dilakukanya
untuk mengatahui waktu yang paling persilangan.
efektif dilakukanya penyerbukan pada Kemampuan silang
bunga ubi jalar. Empat waktu merupakan indikator keberhasilan
perlakuan yaitu pada pukul 07.00 persilangan. Apabila 3-4 hari setelah
WIB; 08.00 WIB; 10.00 WIB; 11.00 persilangan kelopak bunga masih
WIB. Tahapan penelitian dimulai segar dan bebeerapa hari kemudian
pada pemilihan tetua jantan dan layu dan mengering maka persilangan
betina. dapat dikatakan berhasil, namun jika
Penyungkupan dilakukan satu setelah persilangan kelopak bunga
hari sebelum dilakukan persilangan menjadi kuning yang selanjutnya
dan setelah dilakukan kastrasi dengan gugur atau jatuh, persilangan dapat
membuang benangsari pada tetua dikatakan tidak berhasil atau tidak
betina dengan tujuan agar bunga tidak terbentuk calon biji. Calon biji hasil
diserbuki terlebih dahulu. Pada pagi persilangan dapat diamati setelah satu
hari dilakukan penyerbukan sesuai minggu persilangan.
waktu yang ditentukan. Perubahan bunga setelah
Pemeliharaan setiap hari persilangan disajikan dalam tabel 1.
dilakukan dengan diamati perubahan

Tabel 1. Tabel pemeliharaan dan pengamatan bunga setelah persilangan


Tgl P1 P1 P1 P2 P2 P2 P3 P3 P3 P4 P4 P4
/juni A1 A2 A3 A1 A2 A3 A1 A2 A3 A1 A2 A3
1 - - -       - - -
2 - - -       - - -
3 - - -   X   X - - -
4 - - -   X   X - - -
5 - - -   X  X X - - -

6 - - -   X X X X - - -

7 - - - X  X X X X - - -
8    X X X X X X   
9    X X X X X X  X 
10  X  X O X X X X  X 
11 X X X X O X X X X  X 
12 X X X X O X X X X  X X
13 O X X X O X X X X X X X
14 O X O X O X X X X X X X
15 O X O X O X X X X X X X
16 O X O X O X X X X X X X
17 O X O X O X X X X X X X
18 O X O X O X X X X X X X
19 O X O X O X X X X X X X
20 O X O X O X X X X X X X
Keterangan: = bertahan, X= gugur/layu, O= mulai terbentuk calon biji.
Tanda tanda keberhasilan Gambar 2. Calon biji terbentuk 2 1
persilangan yaitu ketika 3-5 hari
Keterangan:
bunga masih segar dan beberapa hari
kemudian layu serta di pangkal 1) calon biji
bunga membulat dan mengeras. 2) perhiasan bunga
Didalam pangkal bunga trlihat calon
biji berwarna merah muda. Jika Pada gambar terlihat tanda
calon biji sudah menunjukkan tanda tanda keberhasilan persilangan,
tanda demikian, maka calon biji akan
uyaitu terbentuknya calon biji
terus bertahan hidup dan seiring
berjalannya waktu akan mengering berwarna merah muda serta pangkal
sampai masa panen tiba. bunga membulat dan mengeras,
selain itu bagian perhiasan bunga
tampak kering. Jika calon biji sudah
menunjukkan tanda tanda demikian,
maka calon biji akan terus bertahan
hidup seiring dengan berjalannya
waktu akan mengering sampai panen
tiba.

Tabel 2. Pengaruh waktu terhadap kemampuan silang bunga ubi jalar


waktu Jumlah jumlah calon % calon tingkat
persilanga persilanga biji terbentuk biji kompatibilita
n n terbentuk s
07.00 6 2 33 % Kompattibel

08.00 6 1 16 % Semi
inkompatibel
10.00 6 0 0% Inkompatibel

11.00 6 0 0% Inkompatibel

Keterangan : Kompatibel = menghasilkan persilangan dengan preesentase 20% atau lebih, Semi
inkompatibel = mengahsilkan persilangan dengan presentase antara 10 %- 20%, Inkompatibel =
menghasilkan persilangan dengan presentase dibawah 10%
Persilangan dalam satu bunga perlakuan lainya berturut turut 16%,
menghasilkan satu calon biji. Masing 0%, 0%. Persilangan yang dilakukan
masing persilangan dilakukan pada banyak yang tidak berhasil, hal ini
dua bunga dalam satu karangan ditunjukkan oleh jumlah biji yang
dengan pengulangan sebanyak tiga terbentuk. Pada perlakuan
kali. Dalam persilangan tersebut persilangan setelah anthesis yaitu
dihasilkan calon biji pada pukul 10.00 WIB dan 11.00 WIB
penyerbukkan sebelum masa tidak dihasilkan calon biji sehingga
anthesis yaitu pada pukul 07.00 WIB dianggap gagal persilangan. Hal ini
yang mengalami keberhasilan paling menandakan bahwa keberhasilan
tinggi dan pukul 08.00 WIB. penyerbukkan dipengaruhi oleh
Sedangkan penyerbukkan pada fase waktu dari masa anthesis bunga.
setelah anthesis yaitu pukul 10.00 Dapat dilihat dalam hasil yaitu
WIB dan 11.00 WIB tidak persilangan pada waktu perlakuan 1-
menghasilkan calon biji atau bisa 2 jam sebelum masa anthesis
dikatakan gagal pembuahan setelah memiliki keberhasilan lebih tinggi
penyerbukkan. daripada persilangan yang dilakukan
Berdasarkan tabel 2. Terlihat dalam perlakuan waktu 1-2 jam
bahwa dari 24 persilangan yang telah setelah masa fase anthesis.
dilakukkan pada peneliti ini terdapat Fase anthesis pada ubi jalar
3 persilangan yang berhasil. ditandai dengan terjadinya
Persilangan dengan waktu pukul pemekaran yang sempurna dari
07.00 WIB menghasilkan calon biji kuncup bunga dimana petal
terbentuk paling banyak yaitu 2 membuka secara sempurna
calon biji dari 6 persilangan, pukul sementara putik mulai keluar dari
08.00 WIB menghasilkan 1 calon biji dalam selubung petal. Benangsari
dari 6 persilangan, pada pukul 10.00 yang melekat pada petal sudah mulai
WIB tidak menghasilkan calon biji terlihat dari luar. Setelah bunga
terbentuk dari 6 persilagan atau membuka penuh, maka tidak terajdi
mengalami kegagalan, pukul 11.00 lagi pertumbuhan pada beberapa
WIB tidak menghasilkan calon biji bagian bunga terutama dari segi
yang terbentuk atau mengalami panjang. Di indonesia saat
kegagalan. penyerbukkan yang tepat untuk ubi
Persentase terbentuk calon jalar dimulai dari setelah matahari
biji tertinggi pada perlakuan waktu terbit sampai pukul 09.00 WIB
pukul 07.00 WIB yaitu 33%, (Balitkabi, 2015)
sedangkan presentase untuk 3

SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa waktu yang paling efektif
ketika putik menerima serbuk sari
adalah ketika penyerbukkan pada
masa sebelum anthesis sampai bunga
mengalami anthesis. Pada saat setelah
matahari terbit sampai pukul 09.00
WIB.

You might also like