You are on page 1of 11

Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

IbM TAHU BAKSO "ASUH" DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN


BOYOLALI

Edhi Nurhartadi, R. Baskara A, Bara Yudhistira


Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
email: barayudhistira@yahoo.co.id

ABSTRACT
Tofu meatballs is a snack that is made from tofu as the mayor
ingredients with meat dough stuffing through the process of steaming and
frying. Tofu meatballs become one of food innovation from tofu which serve
delicious taste. EQ company in Karanggeneng Village, Boyolali District has a
production capacity of 700-800 tofu meatballs on Monday-Saturday and 400
tofu meatballs on holiday. The problems faced by the home-processing in
home industry know meatballs are among others related to the quality of tofu
meatballs that have not met the expectations of buyers. Another obstacle
faced is the stagnant business conditions due to the lack of product
diversification, the equipment used is still limited and simple, the production
capacity is minimal, the packing of tofu meatballs produced is also less
attractive. Program implemented (1) Introduction of production process
know meatballs technology that meets quality management of processed
foods ASUH (safe, healthy, whole and halal); (2) Introduction of appropriate
technology for the processing of tofu meatballs in the form of refrigerator
machinery and other means of production improvement; (3) Introduction of
technological variations of packaging materials such as hand sealer machine;
(4) Management of Food Industry License (PIRT); (5) Simple marketing and
bookkeeping training. This has been set forth in the letter of cooperation
agreement. The results of dedication activities that have been done by the
dedication team are coordinating with partners about problem solving effort,
training on how to make meatball tofu with quality management concept
"ASUH" that is safe, healthy, whole and halal.
Keywords: ASUH, quality, tofu meatballs, production process, management.

ABSTRAK
Tahu bakso merupakan makanan ringan yang umumnya terbuat dari
tahu sebagai bahan dasarnya dengan isian adonan daging yang melalui
proses pengukusan dan penggorengan. Tahu bakso goreng menjadi salah
satu inovasi makanan dari tahu yang menyajikan rasa lezat, enak dan juga
sangat gurih. Pengrajin tahu bakso EQ di Desa Karanggeneng, Kecamatan
Boyolali ini memiliki kapasitas produksi mencapai 700-800 tahu bakso di

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 11


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

hari Senin-Sabtu dan 400 tahu bakso di hari libur. Permasalahan yang
dihadapi pengrajin industri rumah tangga pengolahan tahu bakso ini antara
lain terkait dengan mutu tahu bakso yang belum memenuhi harapan
pembeli. Kendala lain yang dihadapi adalah kondisi usaha yang stagnan
karena tidak adanya diversifikasi produk, peralatan yang digunakan masih
terbatas dan sederhana, kapasitas produksi minimal, pengemasan tahu
bakso yang dihasilkan juga kurang menarik. Program yang dilaksanakan (1)
Introduksi teknologi proses produksi tahu bakso yang memenuhi manajemen
mutu pangan olahan ASUH (aman, sehat, utuh dan halal); (2) Introduksi
teknologi tepat guna proses pengolahan tahu bakso berupa mesin refrigerator
dan alat peningkatan produksi lain; (3) Introduksi teknologi variasi bahan
pengemas berupa mesin hand sealer; (4) Pengurusan ijin Pangan Industri
Rumah Tangga (PIRT) tahu bakso; (5) Pelatihan manajemen pemasaran dan
pembukuan sederhana. Hal tersebut telah dituangkan dalam surat perjanjian
kerjasama. Hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan tim pengabdian
antara lain melakukan koordinasi dengan mitra tentang upaya penyelesaian
masalah yang dihadapi, melakukan pelatihan bagaimana membuat tahu
bakso dengan konsep manajemen mutu “ASUH” yaitu aman, sehat, utuh dan
halal.
Kata kunci: ASUH, mutu, tahu bakso, proses produksi, manajemen.

PENDAHULUAN Boyolali adalah pengolahan tahu


Kabupaten Boyolali merupakan bakso.
salah satu kabupaten yang telah Tahu bakso merupakan
banyak mampu mengembangkan makanan ringan yang umumnya
industri pengolahan pangan. Data terbuat dari tahu sebagai bahan
Perindustrian dan Perdagangan dasarnya dengan tahu dengan isian
Kabupaten Boyolali menunjukkan adonan daging yang melalui proses
berbagai industri kecil dan rumah pengukusan dan penggorengan.
tangga mampu bertahan sampai saat Tahu bakso goreng menjadi salah
ini. Kecamatan Boyolali merupakan satu inovasi makanan dari tahu yang
salah satu daerah di kabupaten menyajikan rasa lezt, enak dan juga
Boyolali yang memiliki banyak sangat gurih. Pengrajin tahu bakso
sentra industri rumah tangga. di Desa Karanggeneng, Kecamatan
Tercatat terdapat sedikitnya 1109 Boyolali ini memiliki kapasitas
usaha kecil dan rumah tangga yang produksi mencapai 700-800 tahu
bergerak dalam berbagai bidang bakso di hari Senin-Sabtu dan 400
(Boyolali Dalam Angka, 2015). Salah tahu bakso di hari libur.
satu industri rumah tangga yang Secara umum masalah yang
banyak dilakukan masyarakat di dihadapi pengrajin industri rumah
Desa Karanggeneng, Kecamatan tangga pengolahan tahu bakso ini

12 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

sama. Kendala utama terkait dengan juga masih sederhana sehingga tidak
mutu tahu bakso yang belum berkembangnya daerah pemasaran.
memenuhi harapan pembeli. Sebagai upaya untuk
Kendala lain yang dihadapi adalah menyelesaikan masalah tersebut, tim
kondisi usaha yang stagnan karena pengabdian UNS telah bersepakat
tidak adanya diversifikasi produk. dengan industri rumah tangga mitra
Usaha ini hanya bertumpu pada satu untuk menyelenggarakan program
bahan dasar yaitu tahu dari kacang (1) Introduksi teknologi proses
kedelai dan daging sapi. Harga tahu produksi tahu bakso yang
dan daging sapi yang fluktuatif dan memenuhi manajemen mutu pangan
cenderung naik setiap waktu olahan ASUH (aman, sehat, utuh
menjadikan pengrajin tahu bakso dan halal); (2) Introduksi teknologi
tidak berani meningkatkan kapasitas tepat guna proses pengolahan tahu
produksi. Selain itu, peralatan yang bakso berupa mesin meat grinder,
digunakan masih terbatas dan freezer dan alat peningkatan
sederhana. Tahu Bakso sendiri produksi lain; (3) Introduksi
merupakan makanan yang proses teknologi variasi bahan pengemas
pengolahannya sederhana hanya berupa mesin hand sealer; (4)
membutuhkan proses pengukusan Pengurusan ijin Pangan Industri
dan penggorengan. Alat yang Rumah Tangga (PIRT) tahu bakso;
digunakan umumnya hanya (5) Pelatihan manajemen pemasaran
dandang serta wajan secara manual. dan pembukuan sederhana. Hal
Proses penggilingan daging untuk tersebut telah dituangkan dalam
isian tahu bakso masih manual ini surat perjanjian kerjasama.
membutuhkan tenaga lebih,
sehingga industri rumah tangga METODE
pengolahan tahu bakso ini hanya Kegiatan pengabdian kepada
memiliki kapasitas produksi masyarakat ini menggunakan
minimal. Pengemasan tahu bakso pendekatan kaji tindak. Dalam
yang dihasilkan juga kurang kegiatan ini akan diterapkan
menarik. Pengrajin biasanya hanya beberapa metode yang sesuai untuk
mengemas tahu bakso dengan mencapai tujuan, yakni
plastik polipropilen biasa tanpa label meningkatkan produktifitas dan
produk. Permasalahan yang lain efektifitas guna mengembangkan
adalah belum memilikinya ijin kualitas dan kuantitas produksi
Pangan Industri Rumah Tangga karak. Metode tersebut terdiri dari:
(PIRT). Pengrajin belum dapat Solusi yang ditawarkan untuk
menitipkan produknya ke mengatasi permasalahan-
outlet/toko pusat oleh-oleh permasalahan yang dihadapi mitra
dikarenakan belum adanya ijin PIRT. adalah sebagai berikut:
Teknik penjualan yang dilakukan

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 13


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555
1. Peningkatan kualitas proses kandungan gizi yang terdapat
produksi dan produk tahu bakso pada produk tersebut.
melalui manajemen mutu 2. Peningkatan efisiensi proses
pangan olahan ASUH pengolahan tahu bakso melalui
Proses pengolahan tahu bakso introduksi mesin refrigerator dan
terdiri beberapa tahapan yaitu 1) alat peningkatan produksi
mengkerok bagian tahu yang lainnya
telah digoreng matang dikerok Proses pembuatan tahu bakso
dibagian tengahnya. Dan membutuhkan pengukusan dan
ditimbang dengan ukuran kurang penggorengan. Proses
lebih yakni 40 g. selanjutnya pengukusan dengan
untuk bahan isian, terdiri bahan menggunakan dandang dan
isi seperti seledri, tepung sagu, proses penggorengan
daging giling, putih telur, wortel menggunakan wajan, memiliki
dengan bahan bumbu yang sudah kapasitas produksi yang terbatas.
dihaluskan. Selanjutnya Pengrajin hanya dapat mengolah
tambahkan bahan sisa kerukan maksimal 2 kg tahu bakso, sekali
tahu dan diaduk secara merata. proses pembuatan. Selain itu,
Kemudian tahu yang telah pengukusan yang dilakukan
dikerok tadi dimasukkan isian kapasitas dandang yang kecil,
adonan tadi ke dalamnya sehingga produksi tidak dapat
kemudian dikukus di panci maksimal.
selama 15 menit. Jika tahu sudah 3. Introduksi teknologi variasi
matang maka dapat diangkat lalu bahan pengemas
dicelup ke bahan pencelup yang Variasi dalam penggunaan
telah dicampurkan dan diaduk bahan pengemas produk tahu
rata. Kemudian goreng tahu bakso selain berfungsi
tersebut dalam minyak yang meningkatkan ketahanan produk
sudah dipanaskan hingga matang dari kerusakan, juga untuk
dengan berwarna kecoklatan. meningkatkan nilai jual produk.
Setelah matang diangkat dan tahu Pengemasan yang dilakukan saat
bakso goreng dikemas. ini hanya menggunakan plastik
Pada tahap ini tim tipis untuk membungkus tahu
pengabdian akan memberikan bakso (pengemas primer),
pelatihan untuk memproduksi kemudian dimasukkan dalam
tahu bakso yang memenuhi mika biasa sebagai pengemas
manajemen mutu pangan olahan sekunder tanpa adanya label
ASUH (aman, sehat, utuh dan produk.
halal). Tahu bakso yang telah Variasi bahan pengemas yang
dihasilkan selanjutnya dianalisa akan diintroduksikan adalah
kimia untuk mengetahui penggunaan kertas dan plastik

14 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

untuk kemasan primer, dan mika, b. Pengurusan surat keterangan


kardus, serta keranjang untuk dari puskesmas/dokter
jenis pengemas sekunder disertai c. Denah lokasi dan denah
dengan label produk. Bentuk dan bangunan
design pengemasan yang unik d. Surat keterangan usaha dari
dan menarik ditujukan agar kelurahan setempat
produk tahu bakso memiliki nilai e. Pembuatan contoh draf
jual yang tinggi serta dapat label/kemasan
bersaing dengan produk oleh-oleh f. Pendaftaran ke Dinkes Boyolali
yang lain. g. Pendampingan survai, dan
4. Pengurusan ijin Pangan Industri h. Pengecekan berkala sampai ijin
Rumah Tangga (PIRT) tahu PIRT diperoleh
bakso 5. Pelatihan manajemen pemasaran
Pengurusan ijin Pangan dan pembukuan sederhana
Industri Rumah Tangga (PIRT) Pemasaran merupakan hal
sangat diperlukan sebelum yang sangat penting dalam
memasarkan produk perusahaan. Sebaik apapun
makanan/minuman ke kualitas produk yang dihasilkan,
masyarakat. Hal ini diperlukan jika tidak dapat memasarkan
sebagai izin jaminan usaha tidak akan berguna bagi
makanan/minuman rumahan perusahaan. Pemasaran sangat
yang dijual dan beredar di menentukan hidup matinya suatu
masyarakat memenuhi standar usaha. Pemasaran tahu bakso
keamanan makanan atau izin edar yang masih terbatas menjadi
produk pangan. Belum kendala perkembangan bisnis
dimilikinya PIRT pada usaha mitra. Untuk itu akan tim
mitra, mengakibatkan tahu bakso pengabdian berencana
yang dihasilkan oleh industri memberikan pelatihan
rumah tangga ini belum dapat manajemen pemasaran yang baik
dipasarkan ke toko/pusat oleh- agar usaha tahu bakso dapat
oleh yang berada di wilayah berkembang.
Boyolali. Pemasaran saat ini Pembukuan merupakan
hanya terbatas pada pesanan proses pencatatan,
masyarakat saja. pengklasifikasian, dan
Tim pengabdian pada tahap peringkasan transaksi-transaksi
ini akan membantu dan keuangan secara sistematis dan
mendampingi pengurusan teratur yang disajikan dalam
persyaratan perolehan ijin PIRT bentuk laporan keuangan,
pada tahap-tahap berikut ini: kemudian hasil laporan ini bisa
a. Pengurusan surat keterangan menjadi bahan analisa dan hasil-
domisili usaha dari kecamatan hasilnya diterjemahkan untuk

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 15


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

menjadi dasar keputusan usaha. didanai pada tahun 2016 kepada


Pembukuan sangat penting mitra. Kegiatan tersebut bertujuan
karena keterbatasan manusia untuk memberikan informasi
dalam menyimpan data informasi bahwa dengan kegiatan ini akan
keuangan dari usaha yang melakukan pelatihan yaitu untuk
dijalankan. Pembukuan berfungsi peningkatan kualitas proses
untuk mengukur sejauh mana produksi dan produk tahu bakso
perkembangan usaha dan kendala melalui manajemen mutu pangan
yang dapat diatasi. Pembukuan olahan ASUH (aman, sehat, utuh
juga berfungsi untuk menentukan dan halal), selain itu juga
arah ke depan apakah perlu diharapkan sejalan dengan
dikembangkan atau dikurangi. penerapan manajemen tersebut
Pembukuan juga bisa dijadikan dapat pula meningkatan efisiensi
pedoman oleh pihak lain untuk proses pengolahan tahu bakso
pemberian modal usaha yang melalui introduksi alat. Dengan
akan menunjang perkembangan introduksi alat yang sesuai
usaha. dengan kebutuhan maka hasil
Strategi yang diterapkan produksi akan lebih bagus, baik
untuk menjamin keberhasilan dari dari segi kualitas maupun
berbagai program pada kegiatan kuantitas.
ini adalah peralatan yang Dari segi administrasi dan
digunakan sebagai alat pelatihan legalitas usaha Tim Pengabdian
akan dihibahkan ke pengrajin berusaha melaksanakan harus
mitra, sehingga tidak ada kendala tersebut yaitu dengan pengurusan
lagi bagi para pengrajin. Tim ijin Pangan Industri Rumah
pengabdian juga akan terus Tangga (PIRT), sehingga dengan
melakukan pendampingan sejak pemenuhan ijin PIRT ini
produksi, pengurusan perijinan kepercayaan konsumen terhadap
produksi P-IRT hingga produk mitra akan semakin
pemasaran, untuk menjamin meningkat. Dengan kegiatan ini
stabilitas dan kontinuitas usaha diharapkan tim pengabdi dapat
tahu bakso di UKM „EQ”. melakukan transfer teknologi dan
informasi sebagai wujud kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Tri Dharma Perguruan tinggi dan
A. Koordinasi dengan Mitra dan Mitra memperoleh ketrampilan
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan diversifikasi dan fasilitas produksi
Sosialisasi kegiatan sehingga kegiatan ini dapat
pengabdian ini telah dilakukan berpotensi untuk meningkatkan
sejak pengumuman dari LPPM kesejahteraan UKM mitra
UNS tentang kegiatan hibah IPM- maupun seluruh pihak yang
IbM PNBP UNS yang lolos terlibat dalam usaha tersebut.

16 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555
B. Pelaksanaan kegiatan pelatihan Setelah dilakukan pelatihan
peningkatan kualitas proses secara teoritis maupuan praktek
produksi dan produk tahu bakso langsung, tentunya hal tersebut
melalui manajemen mutu perlu didukung dengan adanya
pangan olahan ASUH (aman, pemenuhan alat yang sesuai
sehat, utuh dan halal) dengan kebutuhan. Hal ini perlu
Proses produksi tahu bakso di pengadaan alat seperti lemari es.
UKM mitra saat ini masih Pengadaan lemari es bertujuan
dilakukan secara manual dan agar tahu bakso yang telah
masih menyatu dengan kegiatan diproduksi sebelum dikirim atau
dari keluarga mitra. Hal tersebut dipasarkan akan disimpan dahulu
dapat dilihat dari penggunaan dalam lemari es.
alat bersama antara kegiatan Penyimpanan tersebut
produksi tahu baso dengan diharapkan akan melindungi tahu
kegiatan masak memasak baso dari kontaminasi, baik
keluarga. Disisi lain proses kontaminasi fisik, kimia maupun
produksi tahu baso saat ini mikrobiologi. Mengingat dapur
sebelum dan sesudah produksi, sebagai tempat produksi masih
bahan-bahan maupun produk jadi kurang besih dalam lantai
masih disimpan pada tempat produksi. Koontaminasi tersebut
terbuka dan sederhana. Hal ini dapat berupa serangga, debu
tentunya berpotensi untuk maupun kontaminasi yang
menyebabkan potensi lainnya.
kontaminasi pada produk. Penggunaan lemari es atau
Dimana kontaminasi tersebut dengan menggunakan suhu
dapat menyebabkan kerusakan dingin akan lebih memaksimalkan
produk atau terjadi penurunan umur simpan karena pada suhu
masa simpan produk yang dingin akan menghambat
dihasilkan. pertumbuhan mikroorganisme.
Kegiatan pelatihan diberikan Sehingga tahu tidak akan mudah
langsung kepada pemilik UKM, cepat berlendir atau basi.
dengan harapan pemilik tersebut Kegiatan selanjutnya yaitu
akan secara langsung pemantauan secara rutin atau
menularkannya kepada berkala terhadap manajemen yang
karyawannya. Selain itu juga sudah dilatihkan untuk menjaga
kegiatan pelatihan berlangsung konsistensi pelaksanaan usaha.
pada saat proses produksi Hal tersebut dilakukan karena
sehingga pemilik UKM akan biasanya UKM pada level grass
langsung dapat root, hanya melaksanakan materi
mempraktekannya saat itu juga. pelatihan hanya beberapa waktu
saja. Pemantauan tersebut

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 17


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

dilakukan baik secara langsung mutu pangan olahan ASUH


maupun dengan alat komunikasi. (aman, sehat, utuh dan halal)
Introduksi mesin refrigerator Pada tahap ini tim
dan alat peningkatan produksi pengabdian memberikan
lainnya, peningkatan teknologi pelatihan untuk memproduksi
proses pengemasan tahu bakso tahu bakso yang memenuhi
yang dihasilkan, pengurusan ijin manajemen mutu pangan
Pangan Industri Rumah Tangga olahan ASUH (aman, sehat,
(PIRT), dan diberikan pelatihan utuh dan halal). Tahu bakso
pemasaran tahu bakso dan yang telah dihasilkan
pembukuan sederhana produk selanjutnya dianalisis kimia
tahu bakso yang dihasilkan. untuk mengetahui kandungan
1. Peningkatan kualitas proses gizi yang terdapat pada produk
produksi dan produk tahu tersebut.
bakso melalui manajemen
Tabel 1. Hasil Analisis Tahu Bakso
Parameter* Standar** Aktual
Kadar air Maks. 70,0% 69,6%
Kadar abu Maks. 3,0% 1,91%
Kadar protein Min. 11,0% 25,53%
%FFA Maks. 10% 0,39%
Angka Lempeng Total Maks. 1×10 koloni/g
5 1,3×104 koloni/g
Standar** : Standar-standar tersebut disesuaikan dengan SNI (Standar
Nasional Indonesia) 3818-2014 Bakso Kombinasi.
Penetapan pengendalian 2. Peningkatan efisiensi proses
mutu bahan baku di UKM tahu pengolahan tahu bakso
bakso “EQ” bertujuan untuk melalui introduksi mesin
menetapkan spesifikasi bahan refrigerator dan alat
baku, persyaratan bahan baku peningkatan produksi lainnya
yang untuk digunakan sebagai Mesin refrigerator
produksi tahu bakso yang lezat, digunakan untuk menyimpan
bergizi, dan tanpa bahan bahan baku yaitu tahu dan
pengawet mulai dari tahu, daging untuk bahan isian tahu
daging, garam, air, bawang bakso. Mesin refrigerator ini
putih, MSG, tepung tapioka, mempunyai kapasitas 305 liter,
merica/lada, dan minyak sehingga dapat digunakan
goreng. Hasil analisa untuk menyimpan stok daging
laboratorium bakso “EQ” dan tahu.
masih memenuhi standar SNI
(Tabel 1).

18 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555
3. Introduksi teknologi variasi 4. Pengurusan ijin Pangan
bahan pengemas Industri Rumah Tangga
Kemasan tahu bakso EQ (PIRT) tahu bakso
dapat dilihat pada Gambar 1 Pegurusan ijin Pangan
yaitu ada kemasan primer dan Industri Rumah Tangga (PIRT)
sekunder. Kemasan primer sangat diperlukan sebelum
adalah plastik PP memasarkan produk
(polypropylene) karakteristik makanan/minuman ke
plastik PP lebih kuat dan masyarakat. Hal ini diperlukan
ringan dengan daya tembus sebagai izin jaminan usaha
uap yang rendah, ketahanan makanan / minuman rumahan
yang baik terhadap lemak yang dijual dan beredar di
stabil terhadap suhu tinggi dan masyarakat memenuhi standar
transparan. Panjang 25 cm, keamanan makanan atau izin
lebar 12 cm, dan tebal 0,8 mm edar produk pangan. Belum
hal ini telah sesuai dengan dimilikinya PIRT pada usaha
peraturan perundang- mitra, mengakibatkan tahu
undangan No 00-05-55-6497. bakso yang dihasilkan oleh
Kemasan sekunder adalah industri rumah tangga ini
kemasan yang tidak belum dapat dipasarkan ke
bensentuhan langsung dengan toko/pusat oleh-oleh yang
produknya akan tetapi berada di wilayah Boyolali.
membungkus produk yang Pemasaran saat ini hanya
telah dikemas dengan kemasan terbatas pada pesanan
primer. Di UKM tahu bakso masyarakat saja. Adapun
“EQ” kemasan sekunder syarat permohonan pengajuan
menggunakan karton dus yang ijin p-irt adalah mengikuti
tertera label produk, nama penyuluhan keamanan pangan,
produk, karakteristik produk, mengisi formulir permohonan
alamat UKM, dan nomor izin p-irt, salinan kartu
telepon pemilik UKM. identitas, pas foto 3x4 dari
pemilik usaha, melampirkan
rancangan label
makanan./minuman,
melampirkan denah lokasi
usaha dan melampirkan surat
dari pemerintah daerah
setempat.

Gambar 1 . Kemasan Tahu


Bakso “EQ”

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 19


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555
5. Pelatihan manajemen diterapkan berjalan dengan
pemasaran dan pembukuan mestinya. Strategi pemasaran
sederhana bersifat berkesinambungan.
Pemasaran merupakan hal Pembukuan merupakan
yang sangat penting dalam proses pencatatan,
perusahaan. Sebaik apapun pengklasifikasian, dan
kualitas produk yang peringkasan transaksi-transaksi
dihasilkan, jika tidak dapat keuangan secara sistematis dan
memasarkan tidak akan teratur yang disajikan dalam
berguna bagi perusahaan. bentuk laporan keuangan,
Pemasaran sangat menentukan kemudian hasil laporan ini bisa
hidup matinya suatu usaha. menjadi bahan analisa dan
Pemasaran tahu bakso yang hasil-hasilnya diterjemahkan
masih terbatas menjadi kendala untuk menjadi dasar keputusan
perkembangan bisnis mitra. usaha. Pembukuan sangat
Untuk itu tim pengabdian penting karena keterbatasan
memberikan pelatihan manusia dalam menyimpan
manajemen pemasaran yang data informasi keuangan dari
baik agar usaha tahu bakso usaha yang dijalankan.
dapat berkembang yaitu dapat Pembukuan berfungsi untuk
melakukan analisis lingkungan mengukur sejauh mana
interal dan eksternal usaha perkembangan usaha dan
tahu bakso, selanjutnya kendala yang dapat diatasi.
menentukan dan menetapkan Pembukuan juga berfungsi
kekuatan, kelemahan, peluang untuk menentukan arah ke
dan ancaman yang dihadapi depan apakah perlu
sehingga bisa ditentukan dan dikembangkan atau dikurangi.
ditetapkan arah perusahaan, Pembukuan ini sangat penting
selanjutnya melakukan untuk dilakukan sebagai
formulasi strategi dalam evaluasi diri untuk melihat
rangka mencapai tujuan perkembangan usaha dan
perusahaan, selanjutnya mengetahui keuntungan atau
dilakukan implementasi kerugian yang didapatkan dari
strategi yang bisa dilakukan, usaha yang dijalankan.
dan tahap terakhir adalah Pembukuan dapat berfungsi
upaya pengendalian strategi sebagi petunjuk arah atau
yang dikhususkan pada kompas bagi usaha tahu bakso
pemantauan dan evaluasi EQ dalam menjalankan
manajemen strategi dalam bisnisnya. Dengan diberikan
rangka untuk memperbaiki dan pelatihan pembukuan ini
memastikan bahwa sistem yang pelaku usaha tahu bakso

20 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Edhi Nurhartadi, IbM Tahu Bakso “Asuh” di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

memperoleh pemahaman yaitu Tanaman Pangan. Jalan


mengetahui arus keluar masuk Merdeka 99, Bogor.
uang di dalam bisnis tahu Koswara, S. 2010. Nilai Gizi,
bakso yang dijalankan, dapat Pengawetan dan Pengolahan Tahu.
mencegah tercampurnya http://www.ebookpangan.com
pengeluaran keuangan pribadi /ARTIKEL/NILAI%20GIZI,%2
dengan keuangan usaha, 0PENGOLAHAN%20DAN%20
mengetahui posisi modal yang PENGAWETAN%20TAHU.pdf
digunakan dan modal yang (diakses pada 29 Januari 2010).
telah kembali, adanya Muchtadi, Tien. R. 1997. Teknologi
pencatatan / pembukuan dapat Proses Pengolahan Pangan.
mencegah kebangkrutan, dan Departemen Pendidikan dan
dapat melakukan Kebudayaan Direktorat
analisa/mengambil tindakan Jenderal Pendidikan Tinggi
yang perlu dari hasil analisa Pusat Antar Universitas. IPB.
keuangan yang telah Bogor.
dilakukan. Radiyati, Tri., et.al. Pengolahan
Kedelai. Subang: BPTTG
KESIMPULAN DAN SARAN Puslitbang Fisika Terapan –
A. Kesimpulan LIPI, 1992. Hal. 9 – 14.
1. Pelatihan pengetahuan
pengusaha bakso “EQ” tentang
keamanan bakso “EQ” yang
diproduksinya
2. Peralatan untuk peningkatan
sanitasi dan higienitas proses
produksi bakso “EQ”
3. Saran
Mitra dapat melakukan
perbaikan aspek sanitasi dengan
segera, dari segala aspek agar
proses produksi dapat segera
mencapai syarat sesuai dengan
GMP.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015. Boyolali Dalam
Angka. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Boyolali.
Hermana. 1985. Kedelai. Pusat
Penelitian dan Pengembangan

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 21

You might also like