You are on page 1of 6

PENINGKATAN KUALITAS DAN KAPASITAS USAHA DENDENG BABI

DI SIKUMANA, KOTA KUPANG

(Improving The Quality And Capacity Of Pork Jerky Production In Sikumana,


Kupang City)

Meity Marviana Laut1*, Larry Toha1, Julianty Almet1, Dewi Djungu1,


Yohanes Simarmata1
1
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana, Kupang, Indonesia
*Korespondensi e-mail: laut.mm@staf.undana.ac.id

ABSTRACT
The small food processing industry in Kupang City has increased in recent years.
One of the evolving food processing industries is pork processing. Pork jerky is
one of the processed pork products and is classified as a new product for the
community in Kupang City. When compared to se'i, pork jerky is not very popular
among people in NTT. This can be because there are still very few UMKMs
(Micro Small and Medium-sized enterprises/MSMEs) that produce pork
jerky.UMKMs pork jerky Debali is one of the small business units in Kupang City
that produce pork jerky. In addition to being marketed in Kupang City, Debali
pork jerky products have also been marketed out of Kupang City. But like other
UMKMs, Debali experience production process problems such as: a simple
production process that takes a relatively longer production time, the number of
products is still insignificant, simple product packaging and vacuum packaging
products are not available which have a longer shelf life. Community service
activities to transfer science and technology (Ipteks) are carried out to improve
the quality and capacity of debali pork jerky business through counseling, gas
ovens operation training as an alternative to drying jerky, packaging jerky with
modern packaging and vacuum packaging, as well as assistance in marketing and
business analysis.
Keywords: pork jerky, small industry,Kupang

PENDAHULUAN se’I yang telah menjadi primadona,


Daging babi masih menjadi dendeng babi belum menemukan
favorit masyarakat NTT. Pada segmen pasaran yang banyak dan
umumnya di NTT daging babi diolah sesuai. Namun, dendeng babi
menjadi se’I, rusuk atau iga bakar, berpotensi menjadi usaha yang
sate, bakso, tore dan bacon (Malelak menjanjikan karena rasanya yang
et al., 2020). Dendeng babi manis dan gurih, mudah diolah
merupakan salah satu produk olahan menjadi lauk sehari-hari (digoreng
daging babi bagi masyarakat di Kota atau dibakar) dan dapat disimpan
Kupang, Jika dibandingkan dengan dalam jangka waktu lama. Menurut
Soeparno (2005), dendeng termasuk membutuhkan waktu kurang lebih 2
produk olahan daging yang tingkat hari untuk pengolahan. Adapun
konsumsi cukup tinggi karena praktis tahapan pengolahan dendeng
dalam penyajiannya. Dendeng meliputi pengirisan daging untuk
termasuk dalam makanan setengah memisahkan daging dari lemak,
lembab (Intermediate Moisture pelumatan menggunakan pelumat
Food) yaitu bahan pangan yang elektrik dan pencampuran dengan
memiliki kadar air yang tidak terlalu bumbu. Setelah tercampur dengan
tinggi dan juga tidak terlalu rendah bumbu, campuran tersebut
(sekitar 20-30%) dan memiliki pH diinkubasikan selama kurang lebih 4
4,5 – 5,1 sehingga memiliki umur jam agar bumbu meresap. Kemudian
simpan lebih dari enam bulan. campuran diratakan di loyang atau
Masuknya penyakit demam dulang dan dijemur dibawah sinar
babi Afrika (African Swine matahari. Penjemuran ini memakan
Fever/ASF) pada tahun 2019 di Kota waktu hingga satu hari (± 6-7 jam)
Kupang menyebabkan terjadinya jika cuaca tidak sedang hujan, namun
kematian babi yang banyak hingga di musim hujan produksi bisa
ke berbagai daerah di NTT. Pandemi terhenti atau memakan waktu lebih
Corona Virus Disease-19 (COVID- dari dua hari.
19) yang masuk ke Indonesia pada Dendeng Debali dikemas
tahun 2020 juga membawa secara sederhana menggunakan mika
perubahan dan dampak besar bagi (Gambar 1) dan belum ada kemasan
industri pengolahan daging babi di vacuum yang dapat mempertahankan
Kota Kupang, termasuk Usaha kualitas produk lebih lama. Dengan
Mikro, Kecil dan Menengah demikian, produk yang dihasilkan
(UMKM) dendeng babi, Debali, di hanya berdasarkan pesanan saja dan
Kelurahan Sikumana, kota Kupang. tidak tersedia setiap saat.
Selain wabah ASF dan pandemi
COVID-19, UMKM Debali juga
mengalami masalah dalam proses
produksi. Dalam satu kali produksi,
UMKM Debali mengolah rata-rata 8
Kg daging babi segar untuk
menghasilkan 4 Kg dendeng babi.
Dendeng Debali dikemas dalam dua
kemasan yaitu 500 gr dan 1 Kg dan Gambar 1. Kemasan dendeng babi
dijual dengan harga Rp. 125.000,- yang masih sederhana
dan Rp. 250.000,. Harga jual
dendeng babi ini terbilang cukup UMKM Debali telah
bersaing dengan harga jual se’i. menjalan produksi dendeng selama
Dendeng babi debali hanya kurang lebih tiga tahun. Sebelum
dibuat berdasarkan pesanan karena wabah ASF masuk di Kota Kupang
dan menyerang peternakan babi Tim pelaksana kegiatan
Debali, UMKM ini selalu pengabdian ini adalah 4 orang dosen
menggunakan daging babi dari pada Fakultas Kedokteran Hewan
ternak yang dipelihara sendiri. Babi dengan latar belakang bidang
yang dipelihara dari jenis duroc, farmakologi dan toksikologi,
Yorkshire dan Landrace yang parasitologi veteriner, dan kesehatan
memiliki komposisi lemak yang masyarakat veteriner. Tim pelaksana
sedikit. Namun, sejak pertengahan berperan secara aktif dalam kegiatan
tahun 2020, mitra harus membeli pengabdian masyarakat ini. Selain
daging babi di pasar. Sering kali itu, kegiatan pengabdian ini juga
daging yang dibeli memiliki melibatkan 4 orang mahasiswa
komposisi lemak yang cukup banyak sebagai bentuk pembelajaran
sehingga produksi dendeng yang langsung di masyarakat.
dihasilkan tidak mencapai 4 Kg.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PELAKSANAAN Penyuluhan
Kegiatan pengabdian ini Penyuluhan dilaksanakan
dilaksanakan di UMKM DeBali di secara langsung oleh tim pelaksana.
Sikumana, Kota Kupang. Usaha Informasi penting yang dibagikan
pengelolaan dendeng babi dengan pada saat penyuluhan adalah
merek Debali telah dilakukan selama mengenai kriteria daging babi yang
3 tahun. Walaupun pengolahan masih sehat dan bebas kontaminasi bahan
sederhana namun penjualan telah kimia; pengolahan daging yang
dilakukan hingga ke luar NTT karena higienis; penyakit parasit pada babi di
promosi yang dilakukan via medisa NTT; pengenalan penyakit ASF pada
sosial. Dengan proses produksi yang babi serta manajemen pencegahan
masih sederhana menyebabkan penyakit pada peternakan babi.
dendeng Debali tidak selalu tersedia Kegiatan penyuluhan dihadiri
atau dengan kata lain dibuat sesuai oleh 15 orang peserta yang adalah
pesanan dan tidak dapat disimpan anggota dari UMKM Debali dan
dalam jangka waktu lama. masyarakat sekitar. Peserta
Solusi yang dirumuskan menyimak setiap materi penyuluhan
disertai dengan transfer Ipteks oleh yang disampaikan oleh setiap
tim pelaksana diharapkan dapat narasumber
mengatasi masalah dan memperbaikii Alat Pengering Dendeng dan
proses pengolahan dan penjualan Bahan Pembuatan Dendeng
dendeng oleh UMKM Debali. Dari Setelah penyuluhan,
solusi yang diberikan diharapkan agar dilakukan pemberian bantuan berupa
ada peningkatan kapasitas produksi peralatan mengolah dendeng seperti
dan kuliats produk sehingga dapat oven gas, sealer, loyang kue ukuran
memenuhi permintaan pasar secara sedang dan besar, tong atau penjepit,
kontinyu. pisau, papan iris, dan baskom sedang.
Sementara bantuan berupa bahan – (obat cacing). Teknik pengolahan
bahan meliputi celemek atau apron daging yang higienis diperlukan
plastik, tutup kepala, sarung tangan untuk menjamin higienitas dan
plastik food grade, standing pouch kualitas produk yang dihasilkan.
ukuran besar, sedang dan kecil, Materi penyuluhan mengenai
plastik vacuum emboss, dan stiker. penyakit pada babi yang disebabkan
oleh parasit di NTT juga mendapat
Pelatihan respon yang sangat baik. Peserta
Kegiatan pelatihan meliputi tidak mengetahui sebelumnya bahwa
pengeringan dendeng menggunakan infestasi parasit dapat menyebabkan
oven gas dan pengemasan vacuum penurunan kualitas daging,
menggunakan sealer serta pelabelan. terhambatnya pertumbuhan ternak
Pelatihan penggunaan oven yang diinfestasi parasit hingga
gas perlu dilakukan sebab mitra menyebabkan kematian dan
belum pernah menggunakan oven gas pengaruh terhadap ekonomi dan
sebelumnya sekaligus untuk kesejahteraan peternak. Pengenalan
mengetahui suhu pemanasan yang penyakit ASF pada ternak babi serta
sesuai dan waktu yang dibutuhkan penerapan manajemen kesehatan
untuk lama pengeringan dendeng. hewan pada peternakan babi
Pengemasan vacuum dilakukan agar merupakan topik yang paling
mitra mengetahui penggunaan sealer mendapat antusiasme peserta karena
dan teknik vacuum. pengalaman mitra akibat kematian
mendadak pada 40 ekor ternak babi
PEMBAHASAN yang dipelihara dan sudah dalam
Antusiasme peserta terhadap umur penjualan. Kematian ternak
kegiatan penyuluhan sangat baik babi tersebut diduga karena terinfeksi
ditandai dengan kesabaran peserta virus ASF.
mengikuti penyuluhan dengan Penggunaan oven gas
menyimak materi dengan baik membantu mengurangi waktu
hingga selesai. Antusiasme peserta pengeringan dendeng dan menjaga
juga karena kegiatan seperti ini baru higienitas dendeng yang dihasilkan.
pertama kali dilaksanakan di tempat Jika pengeringan dengan sinar
tersebut. Dengan penyuluhan ini, matahari membutuhkan waktu ± 6-7
peserta mendapat informasi baru jam maka pengeringan dengan oven
mengenai kriteria daging babi yang hanya memakan waktu ± 5 menit
sehat dan bebas kontaminasi bahan dengan hasil yang sama jika dijemur
kimia meliputi warna dan bau. dibawah sinar matahari (Gambar 2).
Kontaminasi bahan kimia berupa Penggunaan oven gas juga dapat
residu obat hewan yang digunakan membantu produksi dendeng selama
sebelum hewan dipotong yang musim hujan. Selama proses produksi
berpotensi menimbulkan resistensi dendeng, mitra juga dilengkapi
seperti antibiotika dan antiparasit dengan perlengkapan seperti
celemek, tutup kepala dan sarung tidak sekali habis (Zulkarnain et al.,
tangan plastik menjaga proses 2020).
produksi tetap berjalan secara
higienis.
Suatu produk olahan daging
dapat terjaga kualitasnya selama
penyimpanan dan proses distribusi
jika dikemas dalam plastik dengan KESIMPULAN
ketebalan tertentu. Kemasan juga
menentukan mutu produk sekaligus
bersifat promotif bagi konsumen Gambar2.Dendeng yang
(Satmalawati et al., 2017). Selain dikeringkan dengan oven
gas pada suhu 1200C
untuk menarik konsumen kemasan
selama 5 menit
juga berfungsi menjaga agar produk
tetap dalam kondisi yang baik
(Setiawan dan Oemar, 2015).
Kemasan plastik standing pouch yang
lebih tebal dengan ukuran kecil,
sedang dan besar serta dilengkapi
dengan zipper (Gambar 3), digunakan
dalam kegiatan IbM ini. Variasi
kemasan standing pouch tersebut
diharapkan dapat menghasilkan
produk yang dapat dijual dalam
kemasan 100 gr, 250 gr, 500 gr dan 1 Gambar 3. Dendeng dalam kemasan
Kg. Standing pouch adalah kemasan standing pouch dengan
yang sering dipilih oleh pelaku usaha zipper lock
dan digunakan dalam berbagai
produk baik padat maupun cair
seperti keripik, kopi, kue kering dan
sebagainya. Kemasan standing pouch
dipilih karena lebih praktis, mudah
dilihat karena bisa diposisikan berdiri
sehingga dapat diletakkan dimana
saja. Kemasan ini juga
mempermudah proses packing
sehingga tiba di tangan konsumen
dengan aman. Plastik standing pouch
yang dilengkapi dengan zipper lock Gambar 4. Proses vacuum
juga menjaga produk agar tetap menggunakan sealer
higienis terutama untuk produk yang
KESIMPULAN Masyarakat Peternakan 5 (2):
Pelaksanaan kegiatan IbM 78-90
membantu memecahkan Satmalawati, M.M.E.M., Ledheng,
permasalahan mitra terkait perbaikan L., Purwatiningsih, T.I., Kia,
proses pengolahan dendeng untuk M.K. (2017). Peningkatan
meningkatkan kapasitas produksi dan Kapasitas Produksi dan
memenuhi kebutuhan pasar. Kualitas Dendeng Sapi di UD
Pelaksanaan IbM juga meningkatkan Ridwan Kefamenanu. Jurnal
Pengabdian Masyarakat
kuantitas dan kualitas produk
Peternakan 2 (1): 14-24
dendeng babi yang akan bermuara
pada meningkatnya kesejahteraan Setiawan, R. D., & Oemar, E. A. B.
masyarakat. Kemasan produk yang (2015). Pengembangan
dihasilkan dapat meningkatkan Desain Kemasan Kripik
Singkong UD Aji Jaya
kepercayaan masyarakat karena
Makmur. Jurnal Pendidikan
produk yang aman dikonsumsi. Seni Rupa, 3 (3), 183– 189.
Pelaksanaan kegiatan IbM
memberikan pencerahan dan Soeparno. (2005). Ilmu dan teknologi
menambah pengetahuan masyarakat Daging. Cetakan ke-4.
Gadjah mada University
terkait pemilihan daging yang bebas
Press, Yogyakarta.
dari kontaminasi bahan kimia, Zulkarnain, Machfud, Marimin,
pengolahan daging secara higienis Emmy Darmawati, Sugiarto.
dan juga pengelolaan peternakan (2020). Rancangan Model
babi serta penerapan manajemen Purwarupa Kemasan Kopi
kesehatan pada peternakan babi. Speciality. Jurnal Teknologi
Industri Pertanian 30 (1): 1-
12
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih yang
setinggi-tingginya disampaikan
kepada Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Nusa Cendana Kupang
atas Hibah Pengabdian Kepada
Masyarakat Tahun 2021 yang telah
membiayai kegiatan pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Malelak, G.E.M., Botha, E.M.,
Lestari, G.A.Y., Deno Ratu,
M.R., Jelantik, I.G.N. (2020).
Pelatihan Pengolahan Se’I
dan Kerupuk Kulit Babi bagi
Anggota Dharma Wanitas
Wilayah Kabupaten Malaka.
Jurnal Pengabdian

You might also like