You are on page 1of 10

Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan

Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar


ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

PENINGKATAN USAHA ANEKA OLAHAN UBI DI DESA KENTENG


PUNTUKREJO, KECAMATAN NGARGOYOSO, KABUPATEN
KARANGANYAR
Asri Nursiwi, Rohula Utami, Edhi Nurhartadi
Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Email : asrinursiwi@gmail.com

ABSTRACT
Kenteng Village Puntukrejo is one of the industrial centers of
processed sweet potato in Karanganyar Regency. Processed purple sweet
potato products produced include bakpia, wingko, and ice cream.
Generally, the problems that occur in the sweet potatoes processing are
the equipment used is not in accordance with the standards for the food
industry, the limited amount of equipment, hygiene and sanitation during
processing is not considered so as to bring the risk of contamination to the
end product, as well as stagnant business conditions because the absence
of product diversification and limited marketing area. To solve the
problem through this program of dedication will be done (1) Introduction
of appropriate technology for the processing of sweet potato; (2) Training
of food industry management; (3) Introduction of processing technology
for 'cassava leaf chips' as an effort to diversify products; (4) IT-based
marketing training; (5) as well as facilitation of testing of nutrient content
on the end product. Through this dedication activity has been done
Introduction of processing technology for 'cassava leaf chips' as the effort
of product diversification. To improve product quality and production
capacity has been given the equipment in the form of oven, large capacity
mixer, wingko molding, freezer, analytical scales, stainless steel basin, and
stainless steel table. Food industry management training in the form of
Good Manufacturing Practices (GMP) training has been given to ensure
quality and safe the products. It also provides IT-based marketing training
to improve product marketing. The results of laboratory analysis, purple
sweet potato bakpia has water content 33.29%, mineral content 1.51%, fat
content 11.91%, protein content 9.34%, carbohydrate content 43.95%, and
antioxidant activity 6.20%. Purple sweet potato wingko has water content
34.47%, mineral content 1.32%, fat content 11.70%, protein content 3.06%,
and carbohydrate content 49.45%. While the cassava leaf chips has water
content 5.39%, mineral content 5.23%, fat content 32.66%, protein content
8.59%, and carbohydrate content 48.13%.
Keywords: sweet potato, bakpia sweet potato, wingko sweet potato,
cassava leaf chips, Ngargoyoso

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 1


Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

ABSTRAK
Desa Kenteng Puntukrejo merupakan salah satu sentra industri aneka
olahan ubi di Kabupaten Karanganyar. Produk olahan ubi yang
dihasilkan diantaranya adalah bakpia ubi, wingko ubi, dan es krim ubi.
Secara umum masalah yang terjadi pada pengrajin aneka olahan ubi
tersebut adalah peralatan yang digunakan tidak sesuai dengan standar
untuk industri pangan, jumlah peralatan yang terbatas, higiene dan
sanitasi selama proses pengolahan tidak diperhatikan sehingga membawa
resiko kontaminasiterhadap produk yang dihasilkan, serta kondisi usaha
yang stagnan karena tidak adanya diversifikasi produk dan tidak
berkembangnya daerah pemasaran. Sebagai upaya untuk menyelesaikan
masalah tersebut melalui program pengabdian ini dilakukan (1)
Introduksi teknologi tepat guna proses pengolahan ubi standar industri
pangan; (2) Pelatihan manajemen industri pangan ; (3) Introduksi
teknologi proses produksi ‘keripik daun singkong rasa paru’ sebagai
upaya diversifikasi produk; (4) Pelatihan pemasaran berbasis IT; (5) serta
fasilitasi pengujian kandungan gizi pada produk yang dihasilkan. Melalui
kegiatan pengabdian ini telah dilakukan Introduksi teknologi proses
produksi ‘keripik daun singkong rasa paru’ sebagai upaya diversifikasi
produk. Untuk meningkatkan mutu produk dan kapasitas produksi telah
diberikan alat berupa oven, mixer kapasitas besar, pencetak wingko,
freezer, timbangan analit, baskom stainless steel, dan meja stainless steel.
Pelatihan managemen industri pangan yang berupa pelatihan Good
Manufacturaing Practices (GMP) atau Cara Pengolahan Pangan yang Baik
(CPBB) telah diberikan untuk menjamin produk yang dihasilkan bermutu
dan aman. Selain itu juga diberikan pelatihan pemasaran berbasis IT
untuk meningkatkan pemasaran produk. Dari hasil analisis laboratorium
pada produk bakpia ubi ungu memiliki kadar air 33,29%, kadar mineral
1,51%, kadar lemak 11,91%, kadar protein 9,34%, kadar karbohidrat 43,95
%, dan memiliki aktivitas antioksidan sebesar 6,20%. Produk wingko ubi
ungu memiliki kadar air 34,47%, kadar mineral 1,32%, kadar lemak
11,70%, kadar protein 3,06%, dan kadar karbohidrat 49,45 %. Sedangkan
pada produk keripik daun singkong rasa paru memiliki kadar air 5,39%,
kadar mineral 5,23%, kadar lemak 32,66%, kadar protein 8,59%, dan kadar
karbohidrat 48,13 %
Kata Kunci: ubi ungu, bakpia ubi, wingko ubi, keripik daun singkong
rasa paru, Ngargoyoso

PENDAHULUAN Kabupaten Karanganyar. Sentra


Kue brownies, pie, kue kering, industri aneka olahan ubi di
bakpia, dan wingko merupakan Karanganyar, salah satunya terletak
berbagai jenis camilan berbahan di Desa Kenteng, Puntukrejo,
dasar ubi untuk substitusi tepung Kecamatan Ngargoyoso yang
terigu yang populer di masyarakat setidaknya terdapat masyarakat
dan banyak diproduksi di pengrajin aneka olahan ubi. Usaha

2 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

aneka olahan ubi di Desa tersebut


ada yang dikerjakan sendiri oleh METODE PELAKSANAAN
keluarga tetapi ada juga yang 1. Introduksi teknologi tepat guna
dikerjakan berkelompok tergabung proses pengolahan ubi standar
dalam kelompok wanita tani industri pangan
dengan jumlah anggota yang Untuk meningkatkan
terlibat sekitar 25 orang. Kelompok efisiensi dan higienitas proses
wanita tani yang diketuai oleh Ibu pengolahan produk olahan ubi
Endang Supriyati merupakan diperlukan meja stainless steel
contoh pengrajin yang produktif di sebagai pengganti meja kayu.
sentra industri aneka olahan ubi di Selain itu juga diperlukan
Desa Kenteng Puntukrejo. baskom stainless steel, oven dan
Secara umum proses loyang, dan cetakan wingko
pengolahan aneka kue di desa untuk meningkatkan efisiensi
Kenteng, Puntukrejo tersebut masih proses. Dalam usaha
dilakukan secara tradisional. memperpanjang umur simpan
Peralatan yang digunakan tidak produk es krim ubi ungu dan
sesuai dengan standar untuk meningkatkan daya tampung
industri pangan dan jumlahnya diperlukan alat berupa showcase
terbatas. Permasalahan lain yang freezer sebagai tempat untuk
teridentifikasi antara lain higiene menyimpan produk tersebut.
dan sanitasi selama proses 2. Introduksi teknologi proses
pengolahan tidak diperhatikan produksi ‘keripik daun
sehingga membawa resiko singkong rasa paru’ sebagai
kontaminasi terhadap produk yang upaya diversifikasi produk
dihasilkan, serta kondisi usaha Bahan bahan yang
yang stagnan karena tidak adanya digunakan meliputi daun
diversifikasi produk dan tidak singkong, telur, tepung beras,
berkembangnya daerah pemasaran. tepung tapioka, minyak goreng,
Sebagai upaya untuk plastik, ketumbar, bawang, dan
menyelesaikan masalah tersebut garam. Proses pembuatan
melalui program pengabdian ini keripik daun singkong rasa paru
dilakukan (1) Introduksi teknologi meliputi daun singkong direbus
tepat guna proses pengolahan ubi selama 15–20 menit, kemudian
standar industri pangan; (2) ditiriskan. Setelah itu daun
Pelatihan manajemen industri singkong dipotong halus.
pangan; (3) Introduksi teknologi Bumbu yang meliputi ketumbar,
proses produksi ‘keripik daun bawang, dan garam dihaluskan.
singkong rasa paru’ sebagai upaya Kemudian dicampurkan antara
diversifikasi produk; (4) Pelatihan daun singkong, bumbu halus,
pemasaran berbasis IT (5) serta tepung beras, tepung tapioka
fasilitasi pengujian kandungan gizi dan telur kemudian diaduk
pada produk yang dihasilkan. hingga rata. Adonan yang sudah
terbentuk kemudian
dimasukkan ke dalam plastik

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 3


Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

dan dibungkus menyerupai HASIL DAN PEMBAHASAN


lontong. Setelah itu dikukus 1. Introduksi teknologi tepat guna
selama 45 menit. Setelah matang proses pengolahan aneka
didiamkan hingga dingin olahan ubi standar industri
kemudian dibuka bungkusnya, pangan
dipotong-potong, tidak terlalu Untuk meningkatkan
tebal ataupun terlalu tipis, efisiensi proses produksi dan
kemudian dipipihkan. Setelah juga kapasitas produksi tim
itu dicelupkan adonan yang pengabdi telah memberikan
sudah dipipihkan ke dalam peralatan pengolahan aneka
adonan tepung beras, kemudian olahan ubi berupa oven dan
digoreng hingga matang loyang, cetakan wingko,
(bertekstur renyah). timbangan analit. Selain itu juga
3. Pelatihan Manajemen Industri telah diberikan alat berupa meja
Pangan stainless steel dan baskom
Materi yang diberikan dalam stainless steel untuk
kegiatan ini adalah Good meningkatkan higienitas proses
Manufacturing Practices (GMP) pengolahan. Dalam usaha
atau Cara Pengolahan Pangan memperpanjang umur simpan
yang Baik (CPPB) untuk industri produk es krim ubi ungu dan
rumah tangga aneka olahan ubi. meningkatkan daya tampung
4. Pelatihan Pemasaran Berbasis diberikan alat berupa showcase
IT freezer sebagai tempat untuk
Dasar dari pelatihan menyimpan produk tersebut.
pemasaran ini adalah Selain itu para anggota UKM
pemanfaatan IT (Teknologi juga telah dilatih untuk
Informasi) dengan maraknya mengoperasikan alat-alat
jejaring sosial yang tersedia. tersebut. Dengan adanya
Banyaknya bisnis online serta Introduksi teknologi tepat guna
banyaknya pengguna jejaring proses pengolahan aneka olahan
sosial membuat pemasaran ubi standar industri pangan ini
produk di dunia maya menjadi mutu produk dan proses
salah satu cara yang efektif. produksi berjalan lebih efektif.
Pelatihan pemanfaatan jejaring Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3,
sosial facebook, whatsapp, dan Gambar 4, merupakan beberapa
BBM dengan menampilkan peralatan yang diberikan kepada
produk-produk akan sangat mitra.
membantu untuk perkembangan
UKM yang ada di Desa Kenteng,
Puntukrejo.

4 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

Gambar 1 Freezer

Gambar 2 Oven

Gambar 3 Cetakan Wingko

Gambar 4 Meja Stainless Steel

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 5


Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

Gambar 5 Mixer

2. Introduksi teknologi proses memiliki keunggulan yaitu


produksi ‘keripik daun merupakan produk nabati yang
singkong rasa paru’ sebagai memiliki rasa seperti keripik
upaya diversifikasi produk paru, serta memiliki umur
Pelatihan proses produksi simpan yang relatif panjang.
‘keripik daun singkong rasa Gambar 6 merupakan gambar
paru’ sebagai upaya diversifikasi pada saat dilaksanakan pelatihan
produk telah dilakukan. Hal ini dan Gambar 7 merupakan
bertujuan untuk memperbesar gambar ‘keripik daun singkong
usaha. Selain itu produk ‘keripik rasa paru’ yang dihasilkan.
daun singkong rasa paru’ ini

Gambar 6 Pelatihan Pembuatan ‘Keripik Daun Singkong Rasa Paru’

6 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

Gambar 7 ‘Keripik Daun Singkong Rasa Paru’


3. Pelatihan Good Manufacturing Suplai Air atau Sarana
Practices (GMP) atau Cara Penyediaan Air (memenuhi
Pengolahan Pangan yang Baik syarat air bersih dan atau air
(CPPB) minum), Fasilitas dan Kegiatan
Materi yang diberikan Higiene dan Sanitasi (sarana
adalah mengenai Good pembersihan dan pencucian,
Manufacturaing Practices (GMP) higiene karyawan (toilet, cuci
atau Cara Pengolahan Pangan tangan), pembuangan air dan
yang Baik (CPBB) untuk pangan limbah), Kesehatan dan Higiene
industri rumah tangga Karyawan (kesehatan,
berdasarkan BPOM, 2012 yang kebersihan, kebiasaan
meliputi Lokasi dan Lingkungan karyawan), Pemeliharaan dan
Produksi, Bangunan dan Program Higiene Sanitasi
Fasilitas, Bangunan ruang Karyawan (Pemeliharaan dan
produksi (desain dan pembersihan, prosedur
layout,lantai, dinding, langit- pembersihan dan sanitasi,
langit, pintu, jendela, ventilasi, program higiene dan sanitasi,
permukaan tempat kerja, pengendalian dan
penggunaan bahan gelas pemberantasan hama,
(kontaminasi jika pecah)), penanganan sampah),
Fasilitas (penerangan, tempat Penyimpanan (penyimpanan
cuci tangan serta ruang bahan dan produk akhir,
penyimpanan), Peralatan pengemas, label, alat produksi,
Produksi (bahan peralalatan, bahan berbahaya (bahan sanitasi,
layout alat, perlengkapan dan sabun)), Pengendalian Proses,
alat ukur/timbang (akurat)), Pelabelan Pangan, Pengawasan
JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 7
Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

Oleh Penanggungjawab, via telepon/SMS/Whatsapp dan


Penarikan Produk, Pencatatan produk akan dibuat dan dikirim
dan Dokumentasi (penerimaan setelah pemesan membayar
semua bahan, produk akhir, dan dengan transfer via bank.
Pelatihan Karyawan). Dengan Pemasaran dengan pemanfaatan
diterapkannya CPPB untuk IT ini sangat menguntungkan
industri rumah tangga ini akan sebab produk tidak hanya
dihasilkan produk yang bermutu dikenal di sekitar lingkungan
dan aman dikonsumsi. tetapi mampu dikenali oleh
Dasar dari pelatihan masyarakat luas.
pemasaran ini adalah 4. Pengujian kandungan gizi
pemanfaatan IT (Teknologi produk
Informasi) dengan maraknya Untuk memberikan
jejaring sosial yang tersedia. informasi nilai lebih akan
Banyaknya bisnis online serta produk yang dihasilkan,
banyaknya pengguna jejaring pengujian kandungan gizi
sosial membuat pemasaran produk dilakukan. Produk yang
produk di dunia maya menjadi diuji adalah bakpia ubi ungu,
salah satu cara yang efektif. wingko ubi ungu, dan keripik
Pelatihan pemanfaatan jejaring daun singkong rasa paru.
sosial facebook, whatsapp, dan Parameter yang sedang diuji
BBM dengan menampilkan adalah kadar air, kadar abu,
produk-produk akan sangat kadar protein, kadar lemak,
membantu untuk perkembangan kadar karbohidrat, dan aktivitas
UKM yang ada di Desa Kenteng, antioksidan. Hasil analisis
Puntukrejo. Selain itu dalam kandungan gizi terlihat pada
pelatihan disampaikan pula Tabel 1.
bahwa pemesanan produk bisa
Tabel 1 Kandungan gizi wingko ubi ungu, bakpia ubi ungu, dan
keripik daun singkong rasa paru
Sampel Parameter
Kadar Kadar Kadar Kadar Kadar Aktivitas
air mineral lemak Protein karbohidrat antioksidan
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Wingko 34,47 1,32 11,70 3,06 49,45 0
ubi ungu
Bakpia 33,29 1,51 11,91 9,34 43,95 6,20
ubi ungu
Keripik
daun 5,39 5,23 32,66 8,59 48,13 0
singkong
rasa
paru

8 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017


Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

Dari Tabel 1 dapat diketahui


bahwa produk bakpia ubi ungu KESIMPULAN DAN SARAN
memiliki kadar air 33,29%, kadar Kesimpulan
mineral 1,51%, kadar lemak 1. Telah dilakukan Introduksi
11,91%, kadar protein 9,34%, teknologi proses produksi
kadar karbohidrat 43,95 %, dan ‘keripik daun singkong rasa
memiliki aktivitas antioksidan paru’ sebagai upaya diversifikasi
sebesar 6,20%. Produk wingko produk.
ubi ungu memiliki kadar air 2. Untuk meningkatkan mutu
34,47%, kadar mineral 1,32%, produk dan kapasitas produksi
kadar lemak 11,70%, kadar telah diberikan alat berupa oven,
protein 3,06%, dan kadar mixer kapasitas besar, pencetak
karbohidrat 49,45 %. Sedangkan wingko, freezer, timbangan
pada produk keripik daun analit, baskom stainless steel,
singkong rasa paru memiliki dan meja stainless steel
kadar air 5,39%, kadar mineral 3. Pelatihan Good Manufacturaing
5,23%, kadar lemak 32,66%, Practices (GMP) atau Cara
kadar protein 8,59%, dan kadar Pengolahan Pangan yang Baik
karbohidrat 48,13 %. Kelebihan (CPBB) diberikan untuk
dari produk olahan berbasis ubi menjamin produk yang
ungu ini adalah memiliki dihasilkan bermutu dan aman
aktivitas antioksidan. serta pelatihan pemasaran
Antioksidan merupakan berbasis IT untuk meningkatkan
senyawa-senyawa yang dapat pemasaran produk.
menghambat, menunda, dan 4. Dari hasil analisis laboratorium
mencegah terjadinya oksidasi pada produk bakpia ubi ungu
lemak atau senyawa-senyawa memiliki kadar air 33,29%, kadar
lain yang mudah teroksidasi mineral 1,51%, kadar lemak
(Santoso, 2006). Senyawa 11,91%, kadar protein 9,34%,
antioksidan yang terdapat dalam kadar karbohidrat 43,95 %, dan
ubi ungu adalah antosianin. memiliki aktivitas antioksidan
Antosianin ini juga berkontribusi sebesar 6,20%. Produk wingko
terhadap munculnya warna ubi ungu memiliki kadar air
ungu pada ubi ungu. Senyawa 34,47%, kadar mineral 1,32%,
antosianin berfungsi sebagai kadar lemak 11,70%, kadar
antioksidan dan penangkap protein 3,06%, dan kadar
radikal bebas, sehingga berperan karbohidrat 49,45 %. Sedangkan
untuk mencegah terjadi pada produk keripik daun
penuaan, kanker, dan penyakit singkong rasa paru memiliki
degeneratif. Aktivitas kadar air 5,39%, kadar mineral
antioksidan pada produk olahan 5,23%, kadar lemak 32,66%,
berbasis ubi jalar ungu pekat kadar protein 8,59%, dan kadar
berkisar antara 6,28 % - 46,5%. karbohidrat 48,13 %.
(Husna dkk., 2013). Saran

JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017 9


Asri Nursiwi, Peningkatan Usaha Aneka Olahan Ubi di Desa Kenteng Puntukrejo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar
ISSN : 1979-861X
e-ISSN : 2549-1555

1. Mitra dapat terus memproduksi


produk yang sudah dihasilkan DAFTAR PUSTAKA
yaitu bakpia ubi ungu, wingko Badan Pengawas Obat dan
ubi ungu, dan es krim ubi ungu Makanan. 2012. Cara Produksi
serta produk baru yang Pangan yang Baik untuk
diintroduksikan, yaitu keripik Industri Rumah Tangga.
daun singkong rasa paru. Husna, N.E., Novita, M., Rohaya,S.
2. Mitra melakukan produksi 2013. Kandungan antioksidan
dengan menerapkan good dan aktivitas antioksidan ubi
manufacturing practices (GMP) jalar ungu segar dan produk
3. Mitra mempeluas pemasaran olahannya. Agritech, Vol. 33,
dengan menitipkan produknya No. 3.
ke pusat-pusat oleh-oleh Santoso.U., 2006. Antioksidan.
maupun pemasaran berbasis IT Sekolah Pasca sarjana
secara online. Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.

10 JKB Vol. 21. No.XI. Desember 2017

You might also like