You are on page 1of 9

Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

DOI: http://dx.doi.org/10.31983/jrmik.v2i2.5349
Volume 2 No 2 (Oktober, 2019)

Tinjauan Aspek Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis di Rumah Sakit


Setia Mitra Jakarta Selatan

Review of Safety and Lifestyle Aspects of Medical Records at Rumah Sakit


Setia Mitra Jakarta Selatan

Siswati1)
Dea Ayu Dindasari2)

1,2)Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Bhumi Husada Jakarta


Jl. Raharja No. 15 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
E-mail : dindasarideaayu@gmail.com

Abstract

Maintaining the confidentiality of the patient's medical record, required storage of medical
records that meet the requirements in maintaining security and confidentiality. Medical record
storage can be said to be good if the room guarantees security and avoid the threat of loss, neglect,
disaster and anything that can jeopardize the medical record. The medical record storage room
at Setia Mitra Hospital is not yet secure, because the door is unlocked. Besides nurses, radiology
and nutrition can enter the medical record storage room and some medical records were found
damaged. The general purpose of this study was to determine the security and confidentiality
aspects in the medical record storage room. This research method is qualitative with a case study
approach to illustrate how the security and confidentiality aspects in the Setia Mitra Hospital
medical record storage room. Data collection techniques by observation and interview. The
results found that the security and confidentiality policies have been made but have not been
implemented well. The conclusion from the results of this study was only found about security
policies while standard operating procedures related to the security and confidentiality of
medical records have not been made. The physical medical record does not guarantee the safety
and confidentiality of the contents of the medical record. Medical record storage room does not
guarantee the security of medical record storage. The Setia Mitra Hospital leadership should be
able to reaffirm the established policies related to the security and confidentiality of medical
records, in addition to that the SPO was made related to the security and confidentiality of
medical records.

Keywords : Security and confidentiality; storage room; medical records

Abstrak

Menjaga kerahasiaan rekam medis pasien, diperlukan ruang penyimpanan rekam medis
yang memenuhi ketentuan dalam menjaga keamanan dan kerahasiaan. Ruang penyimpanan
rekam medis dapat dikatakan baik apabila ruangan tersebut menjamin keamanan dan terhindar
dari ancaman kehilangan, kelalaian, bencana dan segala sesuatu yang dapat membahayakan
rekam medis. Ruang Penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Setia Mitra belum terjaga
keamananya, karena ruang pintu tidak terkunci. Selain itu perawat, radiologi dan gizi dapat
masuk kedalam ruang penyimpanan rekam medis dan beberapa rekam medis ditemukan rusak.
Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui aspek keamanan dan kerahasiaan di ruang
penyimpanan rekam medis. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi
kasus untuk menggambarkan bagaimana aspek keamanan dan kerahasiaan di ruang
penyimpanan rekam medis RS Setia Mitra. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan
wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa Kebijakan keamanan dan kerahasiaan sudah
dibuat tetapi belum terlaksana dengan baik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini hanya

Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 91
ditemukan kebijakan tentang keamanan sedangkan standar prosedur operasioanal terkait
keamanan dan kerahasiaan rekam medis belum dibuat. Fisik rekam medis belum menjamin
keamanan dan kerahasiaan isi rekam medis. Ruang penyimpanan rekam medis belum menjamin
keamanan penyimpanan rekam medis. Sebaiknya pimpinan RS Setia Mitra dapat menegaskan
kembali adanya kebijakan yang ditetapkan terkait keamanan dan kerahasiaan rekam medis,
selain itu dibuat SPO terkait keamanan dan kerahasiaan rekam medis.

Kata Kunci : Keamanan dan Kerahasiaan; Ruang Penyimpanan; Rekam Medis.

1. Pendahuluan ancaman kehilangan, kelalaian, bencana dan


segala sesuatu yang dapat membahayakan
Rumah sakit adalah institusi pelayanan
rekam medis tersebut.
kesehatan bagi masyarakat dengan
Berdasarkan observasi di RS Setia Mitra
karakteristik khusus yang dipengaruhi oleh
pada tanggal 13-15 Maret 2019 di ruang
perkembangan ilmu pengetahuan
penyimpanan rekam medis, ditemukan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan
beberapa masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat. RS
keamanan dan kerahasiaan rekam medis.
harus tetap mampu meningkatkan
Ada 2 (DUA) Ruang penyimpanan rekam
pelayanan yang lebih bermutu dan
medis yang terpisah, keadaan ini dapat
terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
mengakibatkan sulitnya pengawasan.
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Ruang penyimpanan rekam medis tidak
Setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan
dikunci sehingga petugas dari bagian lain
rekam medis untuk mendukung pelayanan
dapat masuk ke ruang penyimpanan rekam
kesehatan.
medis. Selain itu ditemukan rekam medis
Rekam medis adalah berkas yang berisi
yang rusak seperti robek dan terlipat. Hal ini
catatan dan dokumen tentang identitas
disebabkan rak penyimpanan rekam medis
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
sudah sangat padat.
medis lain pada sarana pelayanan kesehatan
untuk rawat jalan, rawat inap baik yang
Rumusan Masalah
dikelola pemerintah maupun swasta. Isi
Rekam medis bersifat rahasia yang harus Berdasarkan permasalahan tersebut,
dijaga oleh petugas kesehatan dan petugas penulis ingin membahas “Tinjauan Aspek
rekam medis. Oleh karena itu rumah sakit Keamanan Dan Kerahasiaan Rekam Medis
berkewajiban menjaga keamanan dan di Rumah Sakit Setia Mitra Jakarta.”
kerhasiaan isi rekam medis pasien.
Peranan petugas rekam medis, dokter Tujuan Penelitian
dan perawat dalam menjaga kerahasiaan
rekam medis sesuai dengan standar 1. Tujuan umum: untuk mengetahui
prosedur operasional yang ditetapkan. gambaran keamanan dan kerahasiaan
Berdasarkan Undang-Undang RI No.29 rekam medis di Rumah Sakit Setia Mitra
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal Jakarta Selatan.
47 ayat 2 rekam medis harus disimpan dan
dijaga kerahasiaanya oleh dokter dan dokter 2. Tujuan Khusus :
gigi dan pimpinan sarana pelayanan a. Mengidentifikasi kebijakan tentang
kesehatan. keamanan dan kerahasiaan ruang
Untuk menjaga kerahasiaan rekam penyimpanan rekam medis.
medis pasien, diperlukan ruang b. Mengidentifikasi gambaran
penyimpanan rekam medis yang memenuhi pelaksanaan dan kerahasiaan ruang
ketentuan dalam menjaga keamanan dan penyimpanan rekam medis
kerahasiaan. Ruang rekam medis dapat
dikatakan baik apabila ruangan tersebut
menjamin keamanan dan terhindar dari
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 92
Pengertian Rekam Medis
b. Faktor ektrinsik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Penyebab kerusakan yang berasal dari
Republik Indonesia No. 55 tahun 2013
luar benda arsip, yakni lingkungan
tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
fisik, organisme perusak, dan kelalaian
Perekam Medis. Rekam Medis adalah berkas
manusia :
yang berisi catatan dan dokumen tentang
1) Faktor lingkungan fisik yang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
berpengaruh besar pada kondisi
tindakan dan pelayanan.
arsip antara lain temperatur,
Menurut Edna K. Huffman, Rekam
kelembaban udara, sinar matahari,
Medis adalah fakta yang berkaitan dengan
polusi udara, dan debu.
keadaan pasien, riwayat penyakit dan
2) Biologis, organisme perusak yang
pengobatan masa lalu serta saat ini yang
kerap merusak arsip antara lain
ditulis oleh profesi kesehatan yang
jamur, kutu buku, rayap, kecoa, dan
memberikan pelayanan kepada pasien
tikus.
tersebut.
3) Kimiawi, yaitu kerusakan arsip
yang lebih diakibatkan merosotnya
Tujuan Rekam Medis
kualitas kandungan bahan kimia
Di dalam petunjuk teknis dalam bahan arsip.
penyelenggaraan rekam medis departemen 4) Kelalaian manusia yang sering
kesehatan RI tahun 2006 menyatakan terjadi yang dapat menyebabkan
bahwa: arsip bisa rusak adalah percikan
Tujuan rekam medis adalah untuk bara rokok, tumpahan atau
menunjang tercapainya tertib administrasi percikan minuman, dan
dalam rangka upaya peningkatan pelayanan sebagainya.
kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung
suatu sistem pengelolaan rekam medis yang 2. Kerahasiaan
baik dan benar, tidak akan tercapai tertib
Informasi tentang pasien adalah
administrasi rumah sakit sebagaimana yang
rahasia dan rumah sakit diminta menjaga
di harapakan. Sedangkan tertib administrasi
kerahasiaan informasi pasien serta
merupakan salah satu faktor yang
menghormati kebutuhan privasinya.
menentukan di dalam upaya pelayanan
Rahasia adalah suatu yang
kesehatan di rumah sakit.
disembunyikan dan hanya diketahui oleh
Keamanan dan Kerahasiaan satu orang, oleh beberapa orang saja, atau
kalangan tertentu. Kerahasiaan
1. Keamanan merupakan pembatasan pengungkapan
a. Faktor intrinsik informasi pribadi tertentu. Dalam hal ini
Penyebab kerusakan yang berasal mencangkup tanggung jawab untuk
yang berasal dari benda arsip itu menggunakan, mengungkapan, atau
sendiri, misalnya kualitas kertas, mengeluarkan informasi hanya dengan
pengaruh tinta, pengaruh lem pelekat sepengetahuan dan izin individu.
dan lain-lain. Kertas dibuat dari
campuran kimiawi, kertas akan Ruang Penyimpanan Rekam Medis
mengalami perubahan dan rusak. Ruang penyimpanan arsip (rekam
Proses kerusakan itu bisa terjadi dalam medis ) harus dibangun dan diatur sebaik
waktu yang singkat, bisa pula mungkin sehingga mendukung keawetan
memakan waktu bertahun-tahun. arsip.
Demikian pula tinta dan bahan pelekat
1. Lokasi ruangan/gedung arsip sebaiknya
dapat menyebabakan proses kimia
terletak di luar daerah industri dengan
yang merusak kertas.
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 93
luas yang cukup untuk menyimpan arsip Melakukan observasi langsung pada
yang sudah diperkirakan sebelumnya. objek penelitian dengan menggunakan
Kalau merupakan bagian dari satu instrument pengumpulan data untuk
bangunan gedung, hendaknya ruang memperoleh data yang berhubungan
arsip terpisah dari keramaian kegiatan dengan masalah yang diteliti.
kantor lainnya dan tidak dilalui oleh
saluran air. 2. Wawancara
2. Kontruksi bangunan sebaiknya tidak Melakukan tanya jawab langsung kepada
menggunakan kayu yang langsung narasumber mengenai aspek keamanan
menyentuh tanah untuk menghindari dan kerahasiaan rekam medis di ruang
serangan rayap. penyimpanan.
3. Ruangan sebaiknya dilengkapi dengan
penerangan, pengatur temperatur Teknis Analisa Data dan Pengolahan Data
ruangan, dan air conditioner (AC) yang
bermanfaat untuk mengendalikan 1. Pengolahan data
kelembaban udara didalam ruangan. a. Pemeriksaan data
Kelembaban udara di dalam ruangan. 1) Memeriksa kelengkapan dan
Kelembaban udara yang baik sekitar 50- validasi data
60% dan temperatur sekitar 600-750F atau 2) Data disajikan dalam bentuk tabel
22°C-25°C.
4. Ruangan harus selalu bersih dari debu, 2. Teknik analisa data
kertas berkas, putung rokok, maupun sisa a. Analisis data dengan cara
makanan. membandingkan keamanan dan
5. Alat penyimpanan seperti lemari, filling kerahasiaan rekam medis dengan
cabinet, rak, dan lainya sebaiknya terbuat teori.
dari logam tahan karat. Adapun alat b. Evaluasi data dan untuk melihat
pemeliharaanya antara lain mesin keamanan dan kerahasiaan di ruang
penghisap debu (vacum cleaner), penyimpanan sesuai tidak dengan
termohigrometer (alat pengukur suhu standar.
dan kelembaban udara), alat pendeteksi c. Hasil penelitian dinyatakan dengan
api/asap (fire/ smoke derector), APAR dan bentuk narasi.
lainnya.
3. Hasil Penelitian
2. Metode Penelitian
Kebijakan Keamanan dan Kerahasiaan Ruang
Ruang Lingkup Penelitian
Penyimpanan Rekam Medis
Penelitian ini hanya dilakukan di ruang
penyimpanan rekam medis RS Setia Mitra. a. Kebijakan Keamanan dan Kerahasiaan
mengenai Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis
Ruang Penyimpanan Rekam Medis. Berdasarkan hasil wawancara yang
Metode penelitian yang digunakan dilakukan penulis bahwa Kebijakan
adalah penelitian deskriptif yaitu suatu Keamanan dan Kerahasiaan Rekam
metode penelitian yang dilakukan dengan Medis sudah dibuat dalama bentuk buku
tujuan membuat gambaran atau deskriptif pedoman. Semua hal yang berkaitan
tentang suatu keadaan secara objektif, dengan aspek keamanan dan
kemudian menganalisa masalah tersebut kerahasiaan rekam medis sudah
sesuai dengan hasil yang diamati. tercantum dalam kebijakan
penyelenggaraan rekam medis.
Teknik pengumpulan data
Kebijakan pengelolaan rekam medis,
1. Teknik Observasi pelepasan informasi medis, dan hak

Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 94
akses data rekam medis sudah tertuang dekat dengan dapur sehingga petugas
dalam kebijakan tersebut. lain dapat berlalu-lalang di ruang
penyimpanan. Kontruksi bangunan
b. Standar Prosedur Operasional sudah baik menggunakan beton,
Keamanan dan Kerahasiaan Rekam penerangan di ruang penyimpanan
Medis rekam medis sudah baik, ruang
penyimpanan sudah menggunakan AC
Bedasarkan hasil wawancara yang
dan kelembaban sudah baik, ruangan di
dilakukan penulis ditemukan bahwa
ruang penyimpanan tidak bersih masih
standar prosedur operasional yang
banyak terdapat debu, kertas bekas dan
terkait keamanan dan kerahasiaan
sisa makanan. Ruang penyimpanan
rekam medis belum dibuat. Penulis
belum terdapat alat pemeliharaan
hanya mendapatkan standar prosedur
seperti mesin penghisap debu,
operasional pemeliharaan rekam medis.
termohigrometer dan alat pendeteksi
api/asap namun sudah terdapat APAR
Pelaksanaan Keamanan dan Kerahasiaan
Rekam Medis tetapi APAR hanya diletakan dilantai
ruang penyimpanan rekam medis tanpa
a. Keamanan keamanan yang memadai.
1) Faktor instrinsik
Tabel 1. Hasil pengamatan petugas
Berdasarkan hasil Penelitian yang tidak memiliki hak akses masuk
yang di lakukan oleh penulis keruang penyimpanan rekam medis
keamanan rekam medis dalam faktor
instrinsik bahan kertas dan tinta Hari Jumlah Kondisi Pintu
yang di gunakan formulir sudah 1 4 Tidak Terkunci
baik. Namun untuk kualitas map
rekam medis belum menggunakan 2 6 Tidak Terkunci
map yang berkualitas baik dan 3 4 Tidak Terkunci
perekat map mudah terlepas. 4 3 Tidak Terkunci

2) Faktor Ekstrinsik 5 5 Tidak Terkunci


Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh penulis c. Kerahasiaan Rekam Medis
keamanan rekam medis dalam faktor
Berdasarkan hasil penelitian di
ekstrinsik, lingkungan sudah baik
lakukan oleh penulis untuk kerahasiaan
temperatur dan kelembaban normal
ruang penyimpanan rekam medis di
namun masih terdapat debu dalam
rumah sakit belum terjaga
ruang penyimpanan. Ruang
kerahasiaannya dengan baik karena
penyimpanan baik, tidak ada rayap,
masih terdapat rekam medis yang
kutu, kecoa dan tikus. Sudah
rusak, terlipat dan terdapat formulir
menggunakan kertas berkualitas
yang lepas dari map rekam medis, hal
baik. Petugas rekam medis setiap
ini disebabkan rak penyimpanan tidak
hari membawa makanan dan
dapat menampung rekam medis,
minuman ke dalam ruang
sehingga rekam medis ditumpuk di
penyimpanan.
dalam rak penyimpanan.
b. Ruang Penyimpanan Rekam Medis
4. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang
Kebijakan Keamanan dan Kerahasiaan Rekam
dilakukan oleh penulis, lokasi ruang
Medis
penyimpanan rekam medis terletak
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 95
a. Kebijakan Keamanan dan Kerahasia- Dari hasil penelitian di Rumah
an Ruang Penyimpanan Rekam Medis Sakit Setia Mitra, ditemukan bahwa
kualitas kertas dan tinta yang
Berdasarkan hasil wawancara
digunakan untuk rekam medis sudah
ditemukan bahwa Rumah Sakit Setia
baik. Namun untuk bahan perekat
Mitra sudah memiliki Kebijakan
dan map yang digunakan untuk
terkait keamanan dan kerahasiaan
melindungi rekam medis masih
ruang penyimpanan rekam medis .
menggunakan bahan yang
yaitu kebijakan yang bagaimana
kualitasnya tidak baik. Map ada yang
mengatur pengelolaan rekam medis,
robek dan formulir mudah lepas dari
kebijakan pelepasan informasi medis,
map.
serta kebijakan petugas kesehatan
Berdasarkan teori Agus Sugiarto
yang memiliki akses data rekam medis
2014, faktor intrinsik penyebab
yang berbentuk surat keputusan
kerusakan arsip berasal dari benda
pedoman. Bedasarkan hasil penelitian
arsip itu sendiri, misalnya kualitas
terhadap kebijakan dan keamanan di
kertas, pengaruh tinta, pengaruh lem
ruang penyimpanan rekam medis,
perekat dan lain lain. Kertas dibuat
petugas rekam medis masih belum
dari campuran bahan yang
melaksanakan sesuai dengan
mengandung unsur-unsur kimia.
kebijkaan yang sudah dibuat.
Karena proses kimiawi, kertas akan
Sebaiknya petugas rekam medis
mengalami perubahan dan rusak.
melakukan tugasnya sesuai dengan
Proses kerusakan itu bisa terjadi
kebijakan yang sudah dibuat.
dalam waktu yang singkat, bisa pula
memakan waktu bertahun-tahun.
b. Standar Prosedur Operasional
Demikian pula tinta dan bahan
keamanan dan Kerahasiaan di ruang
perekat dapat menyebabkan proses
penyimpanan Rekam Medis
kimia yang merusak kertas.
Standar prosedur operasional
keamanan dan kerahasiaan rekam 2) Faktor ekstrinsik
medis di RS Setia Mitra belum dibuat.
Berdasarkan hasil wawancara dan Berdasarkan hasil penelitian
penelusuran standar prosedur yang di lakukan oleh penulis ruang
operasional yang penulis lakukan penyimpanan rekam medis di rumah
hanya standar operasioanal sakit masih terdapat debu di dalam
pemeliharaan rekam medis. ruang penyimpanan dan petugas
Seharusnya ada prosedur yang rekam medis setiap hari membawa
berkaitan dengan keamanan di ruang makanan dan minuman ke dalam
penyimpanan rekam medis di dalam ruang penyimpanan.
SPO tersebut. Pentingnya standar Berdasarkan teori Agus Sugiarto
prosedur operasional keamanan ruang 2014, faktor ekstrinsik penyebab
penyimpanan untuk menghindari kerusakan arsip berasal dari luar
hilangnya rekam medis dan hak akses benda arsip, yakni :
ruang penyimpanan rekam medis. a) Faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh besar pada kondisi
Pelaksanaan Keamanan dan Kerahasiaan arsip antara lain temperatur,
Rekam Medis kelembaban udara, sinar matahari,
polusi udara, dan debu.
a. Keamanan Rekam Medis b) Biologis, organisme perusak yang
kerap merusak arsip antara lain
1) Faktor intrinsik
jamur, kutu buku, rayap, kecoa,
dan tikus.
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 96
c) Kimiawi, yaitu kerusakan arsip 2) Lokasi Ruang Penyimpanan
yang lebih diakibatkan merosotnya
Berdasarkan hasil penelitian
kualitas kandungan bahan kimia
yang dilakukan oleh penulis, ruang
dalam bahan arsip.
penyimpanan rekam medis berada
d) Kelalaian manusia yang sering
dekat dengan dapur sehingga petugas
terjadi yang dapat menyebabkan
lain dapat berlalu-lalang di ruang
arsip bisa rusak adalah percikan
penyimpanan. Kontruksi bangunan
bara rokok, tumpahan atau
sudah baik menggunakan beton,
percikan minuman, dan
penerangan di ruang penyimpanan
sebagainya.
rekam medis sudah baik, temperatur
ruang penyimpanan dan kelembaban
b. Ruang Penyimpanan Rekam Medis
sudah baik, ruangan di ruang
1) Ruang penyimpanan penyimpanan tidak bersih masih
banyak terdapat debu, kertas bekas
Berdasarkan hasil penelitian
dan sisa makanan. Ruang
yang dilakukan oleh penulis, pintu
penyimpanan belum terdapat alat
ruang penyimpanan tidak di kunci
pemeliharaan seperti mesin
dan petugas selain rekam medis dapat
penghisap debu, termohigrometer
masuk ke ruang penyimpanan. Saat
dan alat pendeteksi api/asap namun
penelitian dilakukan, penulis melihat
sudah terdapat APAR tetapi APAR
ada 10 perawat, 3 fisioterapi, 2 IT, 2
hanya diletakan dilantai ruang
radiologi, 4 logistik, dan 1 gizi masuk
penyimpanan rekam medis tanpa
kedalam ruang penyimpanan rekam
keamanan yang memadai.
medis.
Bedasarkan teori Agus Sugiarto
Berdasarkan teori Standar
2014, ruang penyimpanan arsip
Nasional Akreditas Rumah Sakit
(rekam medis ) harus dibangun dan
tahun 2018 tentang standar
diatur sebaik mungkin sehingga
Manajemen Informasi dan Rekam
mendukung keawetan arsip :
Medis 11 “berkas rekam medis
dilindungi dari kehilangan, a) Lokasi ruangan/gedung arsip
kerusakan, gangguan serta akses dan terletak di luar daerah industri
penggunaan yang tidak berhak” dengan luas yang cukup untuk
dengan elemen penilaian MIRM menyimpan arsip yang sudah
(Manajemen Informasi dan Rekam diperkirakan sebelumnya. Kalau
Medis) 11, pertama terdapat regulasi merupakan bagian dari satu
ditetapkan untuk mencegah akses bangunan gedung, hendaknya
penggunaan rekam medis bentuk ruang arsip terpisah dari
kertas dan atau elektronik tanpa izin. keramaian kegiatan kantor lainnya
Kedua rekam medis dalam bentuk dan tidak dilalui oleh saluran air.
kertas dan atau elektronik dilindungi b) Kontruksi bangunan tidak
dari kehilangan dan kerusakan. menggunakan kayu yang langsung
Ketiga rekam medis dalam bentuk menyentuh tanah untuk
kertas dan atau elektronik dilindungi menghindari serangan rayap.
dari gangguan dan akses serta c) Ruangan dilengkapi dengan
penggunaan yang tidak sah. Keempat penerangan, pengatur temperatur
ruang dan tempat penyimpanan ruangan, dan air conditioner (AC)
rekam medis menjamin perlindungan yang bermanfaat untuk
terhadap akses dari yang tidak mengendalikan kelembaban udara
berhak. didalam ruangan. Kelembaban
udara di dalam ruangan.
Kelembaban udara yang baik
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 97
sekitar 50-60% dan temperatur 1. Kebijakan keamanan dan kerahasiaan
sekitar 600-750F atau 22°C-25°C. ruang penyimpanan rekam medis di
d) Ruangan selalu bersih dari debu, Rumah Sakit Setia Mitra sudah dibuat,
kertas berkas, putung rokok, namun belum dilaksanakan
maupun sisa makanan. sepenuhnya. Standar Prosedur
Operasional terkait keamanan dan
c. Kerahasiaan Rekam Medis kerahasiaan ruang penyimpanan rekam
medis belum dibuat.
Berdasarkan hasil penelitian di
2. Ruang penyimpanan rekam medis
lakukan oleh penulis untuk
belum menjamin keamanan dan
kerahasiaan ruang penyimpanan
kerahasiaan rekam medis hal ini
rekam medis di rumah sakit belum
disebabkan pintu ruang penyimpanan
terjaga kerahasiaannya dengan baik
tidak dikunci sehingga petugas yang
karena masih terdapat rekam medis
tidak memiliki akses dapat masuk
yang rusak, terlipat dan terdapat
keruang penyimpanan. Ruang
formulir yang lepas dari map rekam
penyimpanan belum terdapat alat
medis, dan dibiarkan begitu saja
pemeliharaan seperti mesin penghisap
tanpa ada perawatan pada rekam
debu, termohigrometer dan pendeteksi
medis yang rusak. Hal ini disebabkan
api/asap. Kerahasiaan rekam medis di
rak penyimpanan tidak dapat
ruang penyimpanan belum terjaga
menampung rekam medis, sehingga
dengan baik dikarenakan belum sesuai
rekam medis di tumpuk di dalam rak
dengan Permenkes RI No. 269 tahun
penyimpanan.
2008 seperti masih terdapat rekam medis
Berdasarkan Permenkes RI No.36
yang rusak dan menyelip.
tahun 2012 pasal 5 ayat 1 “Rahasia
kedokteran dapat dibuka hanya
6. Saran
untuk kepentingan kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur 1. Sebaiknya perlu menegaskan dan
penegak hukum dalam Informasi mensosialisasikan kembali ketentuan
yang bersifat rahasia dapat berupa yang sudah ditetapkan dalam
tulisan maupun verbal rangka kebijakan yang berlaku dalam
penegak hukum dalam rangka kebijakan keamanan dan kerahasiaan
penegakan hukum, permintaan di ruang penyimpanan rekam medis.
pasien sendiri, atau bedasarkan Sebaiknya dibuat standar prosedur
ketentuan peraturan perundang- operasional tentang menjaga
undangan. Menurut Peraturan kerahasiaan dan kemanan ruang
Menteri Kesehatan Republik penyimpanan rekam medis, agar
Indonesia No.269 / Menkes / Per / III keamanan dan kerahasiaan rekam
/2008 Bab V pasal 14 tentang medis dapat terjaga.
tanggung jawab Rekam Medis 2. Sebaiknya untuk keamanan ruang
menyebutkan bahwa “pimpinan penyimpanan rekam medis di batasi
sarana kesehatan bertanggung jawab oleh hak akses seperti fingerprint.
atas hilang, rusak, pemalsuan, Ruang penyimpanan hendaknya
dan/atau penggunaan oleh orang dilengkapi alat pemeliharan seperti
atau badan yang tidak berhak vacuum cleaner, termohigrometer dan
terhadap rekam medis. pendeteksi api/asap. Untuk menjamin
kerahasiaan sebaiknya rekam medis
5. Kesimpulan yang rusak dilakukan penggantian
rekam medis yang baru agar kualitas
Berdasarkan hasil penelitian dan
rekam medis tetap terjaga.
pembahasan di atas, penulis menyimpulkan:

Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 98
7. Daftar Pustaka Sugiarto, Agus., Manajemen Kearsipan
Modern, (Yogyakarta : penerbit gava
Anwar, Desy., Kamus Besar Bahasa Indonesia,
media, 2005)
(Surabaya: 2015)
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,
Pedoman Penyelenggaraan dan
Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit di Indonesia, (Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2006).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Pedoman Penyelenggaraan dan
Prosedur Rekam Medis (Jakarta :
Depkes RI, 1997)
Edna K.Huffman,RRA. Health Information
Management, Edisi10.(Berwyn lionis
: Physilians’Record company :1994)
Hatta, Gemala R. Pedoman Manajemen
Informasi Kesehatan di Sarana
Pelayanan Kesehatan, (Jakarta : UI-
PRES, 2009)
Komisi Akreditas Rumah Sakit (KARS),
Standar Nasional Akreditas Rumah
Sakit Edisi 1 Tentang Akses ke Rumah
Sakit dan Kontinuitas Pelayanan,
(Jakarta : 2018)
Martono, Boedi., Manajemen Unit Kerja
Rekam Medis, (Yogyakarta: Pustaka
Pinar Harapan, 1997)
M. Budiahardjo., Panduan menyusun standar
Operating Procedure, (Jakarta: RAS,
2014)
Notoatmojo, Soekidjo, Metode Penelitian
kesehatan, (Jakarta : Rineka Cipta,
2013)
Peraturan Menteri Republik Indonesia
269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis.
Peraturan Menteri Republik Indonesia No 55
Tahun 2013. Penyelenggaraan
Pekerjaan Perekam Medis
Purnamasari, Evita P., panduan menyusun
Standar Operating Procedure,
(Jogjakarta: Kobis, 2015)
Rustiyanto, Ery., Etika Profesi Perekam Medis
Informasi Kesehatan, (Jogjakarta :
2009)
Sailendra, Annie., Langkah-langkah praktis
membuat SOP, (Jogjakarta : Trans :
RAS, 2014)

Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 99

You might also like