Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Jenis Keaktifan
Kriteria Mental Visual Oral listening Writing Emotional
Activities Activities activities activities activities Activities
BS 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
B 2,56% 2,56% 1,71% 2,56% 5,13% 0,00%
C 16,67% 21,79% 22,22% 12,82% 16,67% 20,51%
K 56,41% 50,00% 47,86% 51,28% 50,00% 53,85%
KS 24,36% 25,64% 28,21% 35,90% 28,21% 25,64%
Sumber : Data olahan pengamatan observasi awal peneliti
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1
BS 0,00% 10,26%
B 2,56% 16,67%
C 16,67% 20,51%
K 56,41% 34,62%
KS 24,36% 17,95%
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1
BS 0,00% 7,69%
B 2,56% 23,08%
C 21,79% 33,33%
K 50,00% 25,64%
KS 25,64% 10,26%
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Dilihat dari tabel, di siklus I 2,56% menjadi 23,08 %, indikator C
mengalami peningkatan prosentase (cukup) dari 21,79 % menjadi 33,33
keaktifan siswa pada aspek visual %, indikator K (kurang) dari 50,00 %
activities . Pada indikator BS (baik menjadi 25,64 %, dan indikator KS
sekali) dari 0% meningkat menjadi (Kurang Sekali) dari 25,64 % menjadi
7,69 %, pada indikator B (baik) dari 10,26 %.
(3) Oral Activities
Tabel 4. Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Oral Activities Siklus 1
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1
BS 0,00% 7,69%
B 1,71% 21,37%
C 22,22% 34,19%
K 47,86% 25,64%
KS 28,21% 11,11%
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Dilihat dari tabel di siklus I 1,71% menjadi 21,37 %, indikator C
mengalami peningkatan prosentase (cukup) dari 22,22 % menjadi 34,19
keaktifan siswa pada aspek oral %, indikator K (kurang) dari 47,86 %
activities . Pada indikator BS (baik menjadi 25,64 %, dan indikator KS
sekali) dari 0% meningkat menjadi (Kurang Sekali) dari 28,21 % menjadi
7,69 %, pada indikator B (baik) dari 11,11 %.
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1
Bs 0,00% 10,26%
B 5,13% 23,08%
C 16,67% 29,49%
K 50,00% 30,77%
Ks 28,21% 6,41%
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Dilihat dari tabel di siklus I 10,26 %, pada indikator B (baik) dari
mengalami peningkatan prosentase 5,13 % menjadi 23,08 %, indikator C
keaktifan siswa pada aspek writing (cukup) dari 16,67 % menjadi 29,49
activities. Pada indikator BS (baik %, indikator K (kurang) dari 50,00 %
sekali) dari 0% meningkat menjadi menjadi 30,77 %, dan indikator KS
(Kurang Sekali) dari 28,21 % menjadi 6,41 %.
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1
BS 0,00% 7,69%
B 0,00% 12,82%
C 20,51% 33,33%
K 53,85% 30,77%
KS 25,64% 15,38%
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Dilihat dari tabel di siklus I 30,77 %, dan indikator KS (Kurang
mengalami peningkatan prosentase Sekali) dari 25,64 % menjadi 15,38
keaktifan siswa pada aspek %.
emotional activities. Pada indikator Hasil belajar yang dicapai pada
BS (baik sekali) dari 0% meningkat siklus I setelah melalui proses
menjadi 7,69 %, pada indikator B belajar mengajar dengan model
(baik) dari 0 % menjadi 12,82 %, desain sistem pembelajaran ADDIE
indikator C (cukup) dari 20,51 % dan metode pendekatan individu
menjadi 33,33 %, indikator K adalah sebagai berikut :
(kurang) dari 53,85 % menjadi
Persentase
Rentang Nilai Frekuensi (%)
95-99 1 2,56%
90-94 7 17,95%
85-89 4 10,26%
80-84 9 23,08%
75-79 9 23,08%
Kurang dari 75 9 23,08%
Jumlah 39 100,00%
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Hasil penilaian pada evaluasi pembelajaran di kelas lebih sering
siklus I menunjukkan bahwa ada 30 bercanda dengan temannya atau
siswa atau 76,92% dari keseluruhan sibuk dengan komputer didepannya
siswa yang sudah mencapai batas dikarenakan ruang yang digunakan
..0 • VHGDQJNDQ \DQJ EHOXP adalah Laboratorium Komputer
mencapai batas KKM ada 9 siswa sehingga tidak memperhatikan ketika
atau 23,08%. Jika dilihat dari hasil guru menjelaskan didepan kelas.
pengamatan pada berbagai aspek c. Siklus II
keaktifan didalam kelas, siswa yang Materi pelaksanaan tindakan
sudah mencapai batas KKM pada siklus II yaitu tentang macam-
merupakan siswa yang aktif dalam macam huruf rangkap konsonan
proses pembelajaran di kelas, tidak pada stenografi. Pada pertemuan
ragu untuk bertanya apabila pertama siklus II yaitu tanggal 7
mengalami kesulitan dan selalu maret 2013 guru memberikan
mendengarkan penjelasan guru. penjelasan mengenai model
Sedangkan, siswa yang belum pembelajaran yang akan digunakan
mencapai batas KKM dalam proses dan metode pendekatan individu.
Guru memberitahukan kepada dengan skenario dan RPP yang
siswa mengenai indikator yang harus menggunakan model desain sistem
dicapai dilanjutkan dengan pembelajaran ADDIE dan metode
menjelaskan materi pembelajaran pendekatan individu. Pertemuan
yaitu huruf rangkap konsonan (nt, nd, ketiga pada tanggal 4 April 2013,
st, sp, sy) . Kemudian guru guru memberikan evaluasi individu
memberikan soal latihan kepada kepada siswa untuk menguji
siswa. Guru memberikan penguasaan siswa mengenai materi
kesempatan kepada siswa untuk yang sudah dipelajari. Peneliti
bertanya mengenai kesulitan yang melakukan pengamatan terhadap
dialami dan guru langsung pelaksanaan proses belajar
membantu siswa tersebut. Siswa mengajar stenografi dengan model
yang sudah selesai, diberi desain sistem pembelajaran ADDIE
kesempatan untuk maju kedepan dan metode pendekatan individual,
terutama bagi siswa yang belum yang berpedoman pada lembar
pernah mencoba untuk mengerjakan pengamatan yang telah disusun.
dipapan tulis. Pertemuan kedua pada Pengamatan dilakukan untuk
tanggal 28 Maret 2013 guru meminta mengetahui keaktifan siswa dalam
siswa untuk menulis kembali huruf- pelaksanaan kegiatan belajar
huruf rangkap stenografi yang sudah mengajar dan hasil belajar siswa
dipelajari pada pertemuan dengan model yang telah diterapkan
sebelumnya tanpa melihat buku, tersebut.
kemudian guru mengoreksi bersama Berikut hasil observasi
dengan siswa. Dilanjutkan guru penerapan model desain sistem
menjelaskan materi selanjutnya (ny, pembelajaran ADDIE dengan metode
ng, ks, nj, kw) dan proses pendekatan individu pada siklus II
pembelajaran dilakukan sesuai dilihat dari segi keaktifan siswa :
(1) Mental Activities
Tabel 9. Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Mental Activities Siklus II
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
BS 0,00% 10,26% 30,77%
B 2,56% 16,67% 30,77%
C 16,67% 20,51% 21,79%
K 56,41% 34,62% 16,67%
KS 24,36% 17,95% 0,00%
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
BS 0,00% 7,69% 46,15%
B 2,56% 23,08% 29,49%
C 21,79% 33,33% 20,51%
K 50,00% 25,64% 3,85%
KS 25,64% 10,26% 0,00%
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Dilihat dari tabel dan gambar yang indikator B (baik) dari 23,08 %
dibandingkan dari siklus I dan siklus menjadi 29,49 %, indikator C (cukup)
II, di siklus II mengalami peningkatan berkurang dari 33,33% menjadi
prosentase keaktifan siswa pada 20,51 %, indikator K (kurang) dari
aspek visual activities . Pada 25,64% menjadi 3,85 %, dan
indikator BS (baik sekali) dari 7,69 % indikator KS (Kurang Sekali) dari
meningkat menjadi 46,15%, pada 24,36% menjadi 17,95%.
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
BS 0,00% 10,26% 23,08%
B 2,56% 20,51% 43,59%
C 12,82% 41,03% 23,08%
K 51,28% 28,21% 10,26%
KS 35,90% 0,00% 0,00%
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Dilihat dari tabel yang peningkatan prosentase keaktifan siswa
dibandingkan dari prasiklus, siklus I dan pada aspek listening activities. Pada
siklus II, di siklus II mengalami indikator BS (baik sekali) dari 10,26 %
meningkat menjadi 23,08 %, pada K (kurang) dari 28,21% menjadi 10,26
indikator B (baik) dari 20,51 % menjadi %, dan indikator KS (Kurang Sekali)
43,59 %, indikator C (cukup) berkurang tidak mengalami perubahan yaitu 0%.
dari 41,03% menjadi 23,08 %, indikator
(5) Writing Activities
Tabel 13. Pengukuran Keaktifan Siswa pada Aspek Writing Activities Siklus II
Prosentase
Kriteria
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
BS 0,00% 10,26% 23,08%
B 5,13% 23,08% 42,31%
C 16,67% 29,49% 23,08%
K 50,00% 30,77% 11,54%
KS 28,21% 6,41% 0,00%
Tabel 16 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
40
35
31 30
20 Tuntas
8 9 Tidak tuntas
4
0
Pra siklus siklus I siklus II
Gambar 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.19. Penilaian minat siswa setelah menggunakan Model desain sistem
pembelajaran ADDIE
Kriteria Prosentase
Tidak Berminat 0%
Kurang Berminat 0%
Netral 0%
Berminat 17,95%
Sangat Berminat 82,05%
(Sumber : Data Hasil Penelitian)
Minat siswa terhadap mata peningkatan aktivitas siswa didalam
diklat Stenografi, dilihat dari tabel diatas kelas. Keaktifan siswa dalam proses
dapat disimpulkan bahwa 100% siswa pembelajarannya menurut Paul B.
berminat pada Stenografi. Peningkatan Dierich dalam Arifin (1990) dapat dilihat
minat siswa tersebut, sama seperti hasil dari aspek mental activities, visual
penelitian Tyler yang menggunakan activities, oral activities, listening
metode pendekatan individu dimana activities, writing activities, emotional
siswa lebih banyak menyukai activities. Peningkatan keaktifan siswa
pembelajaran dengan metode juga diikuti dengan peningkatan hasil
pendekatan individu. belajar siswa pada setiap siklus.
Hasil pengamatan kolaborator Keberhasilan pembelajaran stenografi
yang dilakukan saat pelaksanaan dengan menerapkan model desain
penelitian tindakan kelas pada setiap sistem pembelajaran ADDIE dan
siklus menunjukkan bahwa siswa lebih metode pendekatan individual dapat
tertarik dan berminat ketika guru ditunjukkan dari beberapa hal sebagai
menggunakan media dan melakukan berikut (1) Siswa mulai tertarik ketika
pendekatan individu. Ketertarikan guru menjelaskan kepada siswa
tersebut ditunjukkan dengan mengenai model pembelajaran yang
akan diterapkan (2) Siswa sangat Karanganyar. Hal tersebut dapat dilihat
bersemangat dalam mengikuti dari hasil penelitian sebagai berikut: (1)
pembelajaran stenografi (3) Siswa lebih keaktifan siswa dari aspek mental
termotivasi untuk berlatih dan belajar activities pada siklus I ada 19 siswa
stenografi agar mendapatkan nilai yang (48,72%) dan pada siklus II menjadi 33
bagus (4) Siswa sangat antusias untuk siswa (84,62%). (2) keaktifan siswa dari
ikut serta berperan aktif dalam aspek visual activities pada siklus I ada
pembelajaran dikelas (5) Siswa tidak 25 siswa (64,10%) dan pada siklus II
ragu untuk bertanya kesulitan yang menjadi 38 siswa (97,44%). (3) keaktifan
dialami kepada guru (6) Keterampilan siswa dari aspek oral activities pada
siswa dalam menulis stenografi juga siklus I ada 25 siswa (64,10%) dan pada
lebih baik, karena setiap kesalahan siklus II menjadi 33 siswa (84,62%). (4)
langsung diperbaiki dengan dibantu oleh keaktifan siswa dari aspek listening
guru (7) Siswa percaya diri mengerjakan activities pada siklus I ada 28 siswa
evaluasi di akhir siklus (8) Nilai siswa di (71,79%) dan pada siklus II menjadi 35
akhir siklus mengalami peningkatan dari siswa (89,74%). (5) keaktifan siswa dari
siklus I sampai siklus II. aspek writing activities pada siklus I ada
25 siswa (64,10%) dan pada siklus II
V. Simpulan menjadi 34 siswa (87,18%). (6) keaktifan
Penelitian Tindakan Kelas siswa dari emotional visual activities
dilaksanakan di kelas XI AP 1 SMK pada siklus I ada 21 siswa (53,85%) dan
Negeri 1 Karanganyar dilaksanakan pada siklus II menjadi 35 siswa
dalam dua siklus. Setiap siklus (89,74%) (7) ketuntasan hasil belajar
dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu siswa pada siklus I dari 30 siswa
: (1) perencanaan tindakan; (2) (76,92%) dan pada siklus II menjadi 35
pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan siswa (89,74%) (8) minat siswa terhadap
interprestasi dan (4) analisis dan refleksi mata diklat stenografi sebesar 100%
tindakan. setelah melalui proses pembelajaran
Data penelitian tindakan kelas dimana guru menggunakan Model
yang diperoleh dan dikumpulkan desain sistem pembelajaran ADDIE.
dijadikan dasar peneliti dalam menarik Saran penelitian adalah peneliti
kesimpulan yaitu terdapat peningkatan lain atau guru diharapkan dapat
hasil belajar mata diklat Stenografi melaksanakan keberlanjutan siklus
dengan menggunakan model desain berikutnya dengan meminimalisir
sistem pembelajaran ADDIE pada siswa kekurangan dari pelaksanaan tindakan
kelas XI AP 1 SMK Negeri 1 siklus I dan Siklus II.