You are on page 1of 8

Sarapan dan Produktivitas Kerja Karyawan Customer Relationship Management (Crm) Pt Wyeth Indonesia

SARAPAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN


CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)
PT WYETH INDONESIA

Mona Dwi Lestari1, Iskari Ngadiarti2, Titus Priyo Harjatmo3


1PT.Wyeth Indonesia
2Department of Nutrition Faculty of Health Sciences, Esa Unggul University
3Polytechnic of Health Jakarta II, Department of Nutrition, Ministry of Health Republic of

Indonesia
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang, Kebun Jeruk, Jakarta 11510
iskari.ngadiarti@esaunggul.ac.id

Abstract
Research conducted by the Officer of Ministry the Role of Women (1985 ) found that
15 % of female workers lack of energy and protein it can cause workers to be slow
thinking, and easy to feel tired. The aims of this study was to determine the
relationship between breakfast and the level of productivity from employee in
Customer Relationship Management (CRM), PT Wyeth Indonesia. This is a
descriptive study with cross-sectional design. The population is all employees in PT
Wyeth Indonesia CRM Greater Jakarta district. The samples in this study were 34
respondents. This study were using correlation test and Chi - Square test with α = 5
%. The average age of employees at PT Wyeth Indonesia CRM is (1915 ± 24) years.
The average employee in PT Wyeth Indonesia has been working for (27 ± 22
656)month. The average energy intake from breakfast employees of PT Wyeth
Indonesia (500.4 ± 165.2) calories and protein intake (13.0 ± 4.4) g. The average
productivity of employees in PT Wyeth Indonesia is (90.3 ± 18.1) %. From the test
results found that there is no relationship between age, duration of labor, energy
and protein intake from breakfast with employee productivity CRM PT Wyeth
Indonesia (p ≥ 0.05). Employee productivity CRM PT Wyeth Indonesia is not
influenced by breakfast, but need to do follow-up efforts associated with the kinds
of employee breakfast .

Key Words: Breakfast, Labor Productivity, Labor

Abstrak
Penelitian yang dilakukan oleh Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita
(1985) didapatkan 15% pekerja wanita kekurangan energi dan protein yang
menyebabkan pekerja menjadi lambat berpikir, lambat bertindak dan cepat lelah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sarapan dengan tingkat
produktivitas kerja karyawan Custumer Relationship Management (CRM) di PT
Wyeth Indonesia. Penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasinya adalah semua karyawan CRM di PT Wyeth Indonesia
distrik Jabodetabek. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 responden. Analisa
data pada penelitian ini dengan menggunakan uji korelasi dan uji Chi – Square
dengan α = 5%Rata-rata usia karyawan CRM di PT Wyeth Indonesia adalah
(24±1.915)tahun. Rata – rata karyawan di PT Wyeth Indonesia telah bekerja
selama (27±22.656)bulan. Rata-rata asupan energi sarapan karyawan di PT
Wyeth Indonesia sebesar (500.4±165.2)kalori. Rata-rata asupan protein sarapan
karyawan di PT Wyeth Indonesia sebesar (13.0±4.4)gr. Sedangkan Rata -rata
produktivitas kerja karyawan di PT Wyeth Indonesia sebesar (90.3±18.01)%. Dari
hasil uji didapat bahwa tidak ada hubungan antara usia, lama kerja, asupan
energi dan protein saat sarapan dengan produktivitas kerja karyawan CRM di PT
Wyeth Indonesia (p≥0.05). Produktivitas kerja karyawan CRM di PT Wyeth
Indonesia tidak dipengaruhi oleh sarapan, namun perlu dilakukan upaya tindak
lanjut terkait dengan jenis sarapan karyawan.

Kata Kunci: Sarapan, Produktivitas Kerja, Karyawan

Nutrire Diaita Volume 3 Nomor 1, Maret 2011 68


Sarapan dan Produktivitas Kerja Karyawan Customer Relationship Management (Crm) Pt Wyeth Indonesia

Pendahuluan Wanita (1985) didapatkan 15% pekerja


Di era globalisasi dan pasar bebas wanita kekurangan energi dan protein
AFTA (Asean Free Trade Area) 2003, yang menyebabkan pekerja menjadi
kesehatan dan keselamatan kerja lambat berpikir, lambat bertindak dan
merupakan salah satu persyaratan yang cepat lelah. Aktivitas kerja yang padat
ditetapkan dalam hubungan antar negara membuat tubuh merasa lelah yang
yang harus dipenuhi oleh seluruh anggota berakibat produktivitas kerja menurun.
termasuk Indonesia. Berdasarkan data Tiga belas Pesan Dasar Gizi Seimbang
BPS diketahui bahwa jumlah penduduk pada nomor delapan menyebutkan bahwa
yang bekerja di Indonesia pada Februari ”biasakan makan pagi”. Makan pagi atau
2008 mencapai 102,05 juta orang, sarapan sangat bermanfaat bagi setiap
bertambah 2,12 juta orang jika orang. Bagi orang dewasa, makan pagi
dibandingkan dengan keadaan Agustus dapat memelihara ketahanan fisik,
2007 sebesar 99,93 juta orang atau mempertahankan daya tahan saat bekerja
bertambah 4,47 juta orang jika dan meningkatkan produktivitas kerjanya.
dibandingkan dengan keadaan Februari Bagi anak sekolah, makan pagi dapat
2007 sebesar 97,58 juta orang. Dilihat memudahkan konsentrasi belajar,
dari segi positif dengan bertambahnya menyerap pelajaran sehingga prestasi
tenaga produktif namun status kesehatan belajarnya pun menjadi lebih baik.
dan gizi pekerja umumnya belum Kebiasaan makan pagi juga membantu
mendapat perhatian yang berakibat akan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
menurunkan produktivitas kerja dan gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk
ongkos produksi menjadi tidak makan pagi dapat dilihat dan disusun
efisien.(www.litbang.depkes.go.id) sesuai dengan keadaan dan akan lebih
Mengetahui prestasi orang Indonesia dan baik bila terdiri akan makanan sumber
mendalami faktor-faktor yang tenaga, sumber zat pembangun dan zat
mempengaruhinya sangat perlu untuk pengatur.
usaha peningkatan produktivitas yang Keputusan Menteri Kesehatan RI
mempunyai syarat mutlak bagi setiap Nomor 747/ MENKES/SK/VI/2007
bangsa yang sedang membangun. tentang pedoman operasional Keluarga
Produktivitas kerja ditentukan oleh Sadar Gizi di Desa Siaga point lima juga
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut menyatakan pentingnya makan pagi. Bagi
adalah motivasi, tingkat pendidikan, sebagian orang, sarapan merupakan
disiplin kerja, etos kerja, pengalaman kegiatan yang tidak menggairahkan. Nafsu
kerja, kesehatan, gizi kerja, usia, jenis makan belum ada, keterbatasan menu
kelamin, lingkungan kerja, hubungan sehingga yang tersaji di meja makan tidak
antar manusia, kepemimpinan dan upah, menarik, dan waktu yang terbatas
sarana kerja, serta jaminan sosial. menyebabkan orang tidak merasa
Pelayanan kesehatan dan gizi yang bersalah meninggalkan sarapan. Banyak
belum memadai memberikan dampak orang tidak melakukan sarapan dengan
masalah gizi pada pekerja kelas menengah berbagai alasan, diantaranya karena tidak
kebawah dan menengah keatas. Masalah mempunyai waktu, tidak lapar diwaktu
gizi tersebut antara lain dapat dilihat pagi, tidak suka dengan makanan pada
bahwa pada pekerja kelas menengah waktu sarapan, sedang diet, maupun
kebawah umumnya menderita kurang gizi tidak terbiasa melakukan sarapan.
seperti Kurang Energi Protein (KEP), Karyawan Customer Relationship
anemia serta sering menderita penyakit Management (CRM) di PT Wyeth Indonesia
infeksi. Sedangkan pada pekerja kelas bertugas memfollow up konsumen melalui
menengah keatas, umumnya terjadi telepon sehingga mempunyai beban kerja
kegemukan atau obesitas. Penyebab cukup tinggi karena memiliki target yang
masalah gizi tersebut diantaranya tidak telah ditetapkan oleh perusahaan.
memadai konsumsi makanan dengan Perusahaan tidak menyediakan makan
beban kerja dan lingkungan kerja. bagi karyawan, hanya menyediakan
Penelitian yang dilakukan oleh minum dan ruang makan.
Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Berdasarkan laporan tahunan

Nutrire Diaita Volume 3 Nomor 1, Maret 2011 69


Sarapan dan Produktivitas Kerja Karyawan Customer Relationship Management (Crm) Pt Wyeth Indonesia

manager Customer Relationship Kuningan ,Jakarta Selatan. Kantor


Management (CRM) di PT Wyeth Indonesia cabang terletak di Graha Sucofindo
terjadi penurunan pencapaian individu Pancoran, Jakarta Selatan. Lokasi
pada karyawan CRM distrik Jabodetabek. pada penelitian ini dilaksanakan di
Pada tahun 2007 terdapat 12% (5 dari 42) kantor cabang yang terletak di Graha
karyawan yang tidak mecapai target, Sucofindo lantai 10 Jl Raya Pasar
sedangkan tahun 2008 terdapat 33% (14 Minggu Kav 33-34 Pancoran Jakarta
dari 42) karyawan yang tidak mencapai Selatan. Fasilitas yang tersedia di
target yang telah ditetapkan oleh kantor cabang adalah 1 ruang CRM
perusahaan. Banyak faktor yang (Customer Relationship Management),
mempengaruhi pencapaian target di PT 1 ruang NR (Nutrition Representatif), 3
Wyeth Indonesia antara lain: ketersediaan ruang DM (Distrik Manager), 1 ruang
data konsumen, lingkungan kerja, makan dan 1 dapur, 1 dispenser air
motivasi/bonus, upah/gaji, usia, lama dan 1 gudang barang. Recall di ambil
kerja, kesehatan serta gizi karyawan. pada tanggal 12-13 Februari 2009.
Kebiasaan sarapan akan memberikan
kontribusi terhadap gizi karyawan. B. Gambaran umum karyawan CRM di
Tujuan dari penelitian ini adalah PT Wyeth Indonesia
Mengetahui hubungan sarapan dengan PT Wyeth Indonesia memiliki CRM di 7
tingkat produktivitas kerja karyawan CRM distrik (wilayah) yaitu: Jabodetabek,
di PT Wyeth Indonesia. Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar
dan Denpasar. Masing-masing distrik
Metode Penelitian memiliki team yang terdiri dari aqui,
Penelitian dilakukan pada retensi, conform dan IPD. Setiap team
karyawan di PT Wyeth Indonesia. memiliki tugas dan target masing-masing.
Pemilihan lokasi berdasarkan tujuan Team aqui bertugas mengalihkan
penelitian yang ingin mengidentifikasi memberikan informasi produk dan
hubungan usia, lama kerja dan sarapan konseling gizi kepada konsumen
dengan produktivitas kerja karyawan kompetitor. Target team aqui terdiri dari
bagian CRM distrik Jabodetabek di PT 10% jumlah succescall dan 90% jumlah
Wyeth Indonesia. Lokasi penelitian strike. Team retensi bertugas memberikan
bertempat di kantor cabang PT Wyeth informasi produk dan konseling gizi
Indonesia yang terletak pada Graha kepada user. Target team retensi terdiri
Sucofindo lantai 10. Penelitian dari 90% jumlah succescall dan 10%
dilaksanakan pada tanggal 10-11 Februari jumlah strike. Team IPD bertugas
2009. Penelitian ini merupakan jenis memberikan informasi vaksinasi. Target
penelitian deskriptif analitik dengan team IPD terdiri dari 90% jumlah
pendekatan cross sectional. Populasi succescall dan 10% jumlah strike. Team
dalam penelitian ini adalah semua conform bertugas melengkapi data dan
karyawan CRM di PT Wyeth Indonesia memberikan informasi kepada data yang
distrik Jabodetabek. Sampel dalam diterima. Target team confirm terdiri dari
penelitian ini adalah seluruh populasi. 100% jumlah succescall. Sampel pada
Cara pengambilan data primer penelitian ini adalah karyawan CRM di PT
menggunakan instrumen kuesioner dan Wyeth Indonesia distrik Jabodetabek.
formulir asupan zat gizi. Sedangkan data
sekunder didapatkan dari file PT Wyeth C. Karakteristik Responden
Indonesia. Uji yang digunakan dalam Kegiatan CRM merupakan
penelitian ini adalah Uji Korelasi dan Uji kegiatan dibidang marketing yang
Chi-Square. berhubungan langsung dengan
konsumen melalui telepon. Setiap
Hasil dan Pembahasan karyawan CRM memiliki target.
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Banyak hal yang mempengaruhi
PT Wyeth Indonesia merupakan produktivitas karyawan CRM PT Wyeth
suatu perusahaan yang bergerak di Indonesia, antara lain: motivasi dari
bidang farmasi dan nutrisi. Kantor bonus yang diterima, upah/gaji dan
pusat terletak di Graha Paramitha lingkungan kerja yang kekeluargaan.

Nutrire Diaita Volume 3 Nomor 1, Maret 2011 70


Sarapan dan Produktivitas Kerja Karyawan Customer Relationship Management (Crm) Pt Wyeth Indonesia

Rata-rata produktivitas kerja karyawan yang mengundurkan diri selalu ada


di PT Wyeth Indonesia sebesar 88,5% karyawan yang masuk. Menurut
(minimum sebesar 36% dan penelitian yang dilakukan oleh I Dewa
maksimum sebesar 119%). Ayu Made Budyani dan I Nyoman Sila
Produktivitas kerja karyawan di PT (2008) bahwa ada hubungan yang
Wyeth Indonesia 44% dari 34 positif dan signifikan antara lama kerja
responden termasuk kurang dan 56% dan produktivitas kerja. Hal ini berarti
termasuk kategori baik. makin lama seseorang bekerja, maka
Usia karyawan CRM di PT makin mahir menekuni bidang yang
Wyeth Indonesia berkisar 20-29 tahun. dikerjakan. Penelitian menunjukkan
Golongan usia yang termasuk dalam bahwa tidak ada hubungan antara
usia produktif. Menurut penelitian lama kerja dengan produktivitas kerja
yang dilakukan oleh I Dewa Ayu Made karyawan CRM di PT Wyeth Indonesia.
Budyani dan I Nyoman Sila (2008) Hasil penelitian ini tidak sejalan
bahwa ada hubungan yang positif dan dengan penelitian yang dilakukan oleh
signifikan antara usia dan I Dewa Ayu Made Budyani dan I
produktivitas kerja. Hal ini berarti usia Nyoman Sila terhadap pengrajin wanita
memiliki pengaruh dan kontribusi dalam mengembangkan uang kepeng
terhadap produktivitas kerja pengrajin di kawasan pariwisata Ubud Bali.
wanita dalam mengembangkan uang Sebesar 50% karyawan yang
kepeng di kawasan pariwisata Ubud memiliki produktivitas kerja kurang
Bali. Karyawan CRM di PT Wyeth terjadi pada karyawan yang sudah
berada pada usia produktif. Penelitian bekerja > 3 tahun hal ini dapat
menunjukkan bahwa tidak ada disebabkan karena aktivitas yang
hubungan antara usia dengan monoton sehingga membuat karyawan
produktivitas kerja karyawan CRM di yang sudah lama bekerja menjadi
PT Wyeth Indonesia. Hasil penelitian jenuh dan berakibat produktivitas
ini tidak sejalan dengan penelitian kerja kurang. Sebesar 58,3% karyawan
yang dilakukan oleh I Dewa Ayu Made yang memiliki produktivitas kerja baik
Budyani dan I Nyoman Sila. 50 % terdapat pada karyawan yang baru
karyawan yang memiliki produktivitas bekerja ≤ 3 tahun hal ini dapat
kerja kurang terjadi pada usia > 25 disebabkan karena karyawan yang
tahun dan 56,7% karyawan yang baru masih memiliki semangat bekerja
memiliki produktivitas kerja baik yang tinggi dan belum merasa jenuh
terjadi pada usia ≤ 25 tahun. dengan kegiatan yang dilakukan setiap
Perubahan hormonal berpengaruh hari. Karyawan baru juga memiliki
terhadap kondisi emosi remaja, antara semangat bekerja yang optimal
lain munculnya rasa cemas/khawatir, disebabkan mereka biasanya diterima
mudah tersinggung/sensitif, pada saat baru lulus dari bangku
perubahan fisik mengembangkan kuliah. Pada awal bekerja motivasi
kebutuhan pencarian jati diri, yang utama adalah gaji dan bonus
meningkatkan rasa ingin tahu dan yang akan didapatkan. Semua
ingin mencoba, kebutuhan untuk karyawan pasti sarapan dan biasanya
diakui sebagai seorang yang sudah sarapan dilakukan di kantor dengan
dewasa, kecenderungan menentang menu yang kurang bervariasi karena
dan kritis. sering dibeli atau didapatkan disekitar
Hal ini dapat mempengaruhi lingkungan kantor. Lokasi rumah yang
produktivitas kerja pada usia ≤ 25 jauh dari lokasi kantor menyebabkan
tahun. Lama kerja di PT Wyeth hampir sebagian besar karyawan
Indonesia sangat bervariasi. Hal ini beralasan untuk sarapan di kantor.
disebabkan setiap saat ada karyawan

Nutrire Diaita Volume 3 Nomor 1, Maret 2011 71


Sarapan dan Produktivitas Kerja Karyawan Customer Relationship Management (Crm) Pt Wyeth Indonesia

Tabel 1
Karakteristik Responden

Variabel N %

Usia:

a. ≤ 25 Tahun 30 88.0

b. > 25 Tahun 4 12.0

Lama Kerja:

a. ≤ 3 Tahun 29 85.0

b. > 3Tahun 5 15.0

Produktivitas Kerja:

a. Baik 19 56.0

b. Kurang 15 44.0

Tabel 2
Tabulasi Silang Produktivitas Kerja dengan Karakterisktik Responden

Variabel Produktivitas Kerja Total

Baik Kurang

Usia:

a. > 25 Tahun 2 (50.0) 2 (50) 4 (100.0)

b. ≤ 25 Tahun 17 (56.7) 13 (43.3) 30 (100.0)

Lama Kerja:

a. > 3 Tahun 5 (50.0) 5 (50.0) 10 (100.0)

b. ≤ 3 Tahun 14 (58.3) 10 (41.7) 24 (100.0)

Tabel 3
Asupan Gizi Responden

Variabel N %

Energi:

a. Baik 27 79.0

b. Kurang 7 21.0

Protein:

a. Baik 26 77.0

b. Kurang 8 23.0

Nutrire Diaita Volume 3 Nomor 1, Maret 2011 72


Sarapan dan Produktivitas Kerja Karyawan Customer Relationship Management (Crm) Pt Wyeth Indonesia

Grafik 1
Distribusi Produktivitas Kerja Berdasarkan Asupan Energi Sarapan

Grafik 2
Distribusi Produktivitas Kerja Berdasarkan Asupan Protein Sarapan

Rata-rata asupan energi sarapan termasuk usia remaja. Banyak remaja


sebesar 500,45 kalori. Minimum 173 cenderung makan tidak teratur, terburu-
kalori, sarapan yang dikonsumsi berupa buru, tidak makan dirumah, jajan
bikuit saja dan minum air putih. Asupan ramai-ramai dengan teman, yang banyak
energi sarapan maksimum 854,95 hal kurang menguntungkan. Standar
kalori, sarapan yang dikonsumsi berupa kegemukan yang belum dipahami betul
nasi goreng dan gorengan. 21% asupan mengakibatkan banyak remaja
energi sarapan karyawan CRM di PT perempuan berdiet agar badan lebih
Wyeth Indonesia kurang dan 79% langsing, meskipun realitas tubuhnya
memiliki asupan energi baik. Asupan terhitung kurus.
energi sarapan kurang sebesar 23%
terdapat pada usia karyawan ≤ 25 D. Hubungan Antara Asupan Energi
tahun. dan Protein Sarapan dengan
Rata-rata asupan protein sarapan Produktivitas Kerja Karyawan CRM
karyawan CRM di PT Wyeth Indonesia di PT Wyeth Indonesia
sebesar 13,02 gr. Asupan protein Hasil penelitian menunjukkan
sarapan pada karyawan CRM di PT bahwa tidak ada hubungan antara
Wyeth Indonesia sebesar 23% asupan asupan energi dan asupan protein
protein kurang dan 77% asupan protein saat sarapan dengan produktivitas
baik. Asupan protein sarapan kurang kerja karyawan CRM di PT Wyeth
sebesar 27% terjadi pada karyawan usia Indonesia. Hasil penelitian ini tidak
≤ 25 tahun. Usia ≤ 25 tahun masih sejalan dengan penelitian yang
Nutrire Diaita Volume 3 Nomor 1, Maret 2011 73
Sarapan dan Produktivitas Kerja Karyawan Customer Relationship Management (Crm) Pt Wyeth Indonesia

dilakukan oleh Rian Anggraini. Indonesia. Namun begitu perlu


Kegiatan CRM adalah peningkatan Produktivitas kerja
melakukan follow up melalui telepon karyawan CRM di PT Wyeth Indonesia
secara kontinyu terhadap semua terutama untuk karyawan yang berusia
data, melakukan validasi data, > 25 tahun dan telah bekerja > 3 tahun.
memberikan informasi dan Peningkatan produktivitas kerja salah
konsultasi gizi. Kegiatan yang satunya dengan cara refreshing.
dilakukan karyawan CRM lebih Sebaiknya ada penelitian faktor-faktor
banyak berupa aktivitas berpikir lain yang dapat mempengaruhi
dibandingkan dengan aktivitas otot. produktivitas kerja, misalnya: motivasi,
Glukosa merupakan bahan utama upah dan lingkungan kerja.
otak. Makanan berkarbohidrat
dicerna, glukosa akan dilepaskan. Daftar Pustaka
Jenis karbohidrat yang lambat Almatsier. Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi
dilepaskan terdapat dalam beras (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
merah, roti gandum, serta buah dan Utama, 2001)
sayuran. Bahan-bahan tersebut
mengandung lebih banyak serat yang Anggraini. Rian , Hubungan Antara Pola
dapat memperlambat pelepasan gula. Makan Pagi Buruh Wanita Bagian
Karyawan CRM di PT Wyeth Jahit dengan Produktivitas Kerja di
Indonesia hanya 12% yang PT Citra Fauza Busana Srengeng
mengkonsumsi buah dan suplemen Jakarta Barat, Karya Tulis Ilmiah
vitamin C pada saat sarapan. (Jakarta: Jurusan Gizi Poltekks
Karbohidrat yang mudah Jakarta II, 2005)
diserap terdapat pada permen, madu,
sereal bergula dan roti putih. Berg. Alan, Peranan Gizi Dalam
Makanan tersebut mengandung gula Pembangunan Nasional
yang mudah dicerna. Makanan yang (Jakarta:Rajawali, 1986)
mudah dipecah menjadi glukosa
akan merubah kadar gula yang Dirjen Binkesmas, 13 Pesan Dasar Gizi
sangat cepat sehingga akan membuat Seimbang (Jakarta: 1996)
tubuh dan otak mengalami lonjakan
energi yang tidak nyaman. Lonjakan Dirjen Binkesmas, Gizi Dalam Angka
ini biasanya diikuti dengan turunnya (Jakarta: 2003)
pasokan glukosa secara drastis, yang
berakibat kurangnya energi, Djaeni, Achmad, Ilmu Gizi untuk
terbatasnya jangkauan pandang dan Mahasiswa dan Profesi di Indonesia
menurunnya kemampuan Jilid II. (Jakarta: Dian rakyat, 1999)
konsentrasi.
Jenis sarapan yang Instalasi Gizi Perjan RSCM dan Asosiasi
dikonsumsi karyawan CRM di PT Dietisien Indonesia, Almatsier.
Wyeth Indonesia, antara lain: 76% Sunita (Ed), Penuntun Diet edisi
gorengan, 38% nasi lengkap, roti baru (Jakarta: PT Gramedia
putih isi 18% dan bubur ayam 15%. Pustaka Utama, 2004)
Selain penting dilihat jumlah asupan
energi dan protein saat sarapan Khomsan. Ali, Pangan dan Gizi untuk
ternyata juga perlu dilihat jenis Kesehatan (Jakarta: PT Raja
sarapan yang dimakan untuk Grafindo Persada, 2002)
mengetahui tingkat produktivitas
kerja. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonsia,
Widyakarya Nasional Pangan dan
Kesimpulan Gizi VI (Jakarta: 1998)
Penelitian ini menemukan tidak
ada hubungan antara asupan energi dan Marshall. Janette, Makanan Sumber
protein sarapan dengan produktivitas Tenaga (Jakarta: Erlangga, 2002)
kerja karyawan CRM di PT Wyeth Notoatmodjo. Soekidjo, Ilmu

Nutrire Diaita Volume 3 Nomor 1, Maret 2011 74


Sarapan dan Produktivitas Kerja Karyawan Customer Relationship Management (Crm) Pt Wyeth Indonesia

Kesehatan Masyarakat (Jakarta: (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)


Rineka Cipta, 1996)
Soekirman. Prod Dr (Ed), Hidup Sehat
Nazir. Moh Ph.D, Metode Pnelitian Gizi Seimbang Dalam Siklus
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988) Kehidupan Manusia (Jakarta: PT
Primamedia Pustaka, 2006)
Olsen. Larry K. dkk. Health Today
second edition (Canada: 1983) Sudjana. Eggi, Buruh Menggugat
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
Parreta. Lorraine, Makanan Untuk Otak 2003) Supariasa. I Dewa Nyoman.
(Jakarta: Erlangga, 2003) Dkk, Penilaian Status Gizi
(Jakarta: EGC, 2002)
Pekik Irianto. Djoko Drs Mkes, Panduan Syarif. Rusli Ir, Peningkatan
Gizi Lengkap Keluarga dan Produktivitas Terpadu (Bandung:
Olahragawan (Yogyakarta: Andi, Angkasa, 1990)
2006)
Syarif. Rusli Ir, Produktivitas - Seri
Sinungan. Muchdarsyah Drs, Manajemen dan Produktivitas
Poduktivitas Apa dan Bagaimana (Bandung: Angkasa, 1991)

Nutrire Diaita Volume 3 Nomor 1, Maret 2011 75

You might also like