Professional Documents
Culture Documents
Document Title:
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL MANUAL
TABLE OF CONTENT
(DAFTAR ISI)
Procedure
No.
CPU/HSE/ Page
PROC- (Hal.)
I. INTRODUCTION PENDAHULUAN 4
II. PROCEDURES PROSEDUR 5
I. INTRODUCTION I. PENDAHULUAN
1. SCOPE 1. LINGKUP
2. OBJECTIVES 2. TUJUAN
The purpose of these procedures is to clarify Tujuan dari prosedur ini adalah untuk
HSE requirements for administration and mengklarifikasi persyaratan K3LL
operations, and to give guidance and dalam hal administrasi dan
instruction as to how this requirement can be operasional, serta untuk memberi
met. panduan dan instruksi seperti
bagaimana persyaratan ini dapat
terwujud.
3. RESPONSIBILITY
3. TANGGUNG JAWAB
PT. CPU Director has the ultimate
responsibility for HSE within the organisation. Direktur PT. CPU memiliki tanggung
The Director has delegated this responsibility jawab terakhir terhadap K3LL di dalam
to Production Manager and Line Managers, organisasi. Direktur telah
who are responsible for implementing and menyerahkan tanggung jawab ini
complying with all aspects of these kepada Operasional Manager dan
procedures. Manajer Lini yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan dan pemenuhan
semua aspek dari prosedur.
All employees have a constant duty to ensure Semua karyawan mempunyai tugas
the HSE and welfare of themselves, as well as secara tetap untuk menjamin program
their colleagues, and he has duty of K3LL dan mengamankan diri sendiri,
complying with this procedure at all time. begitu pula terhadap teman sekerja
dan setiap saat memiliki tanggung
jawab untuk mematuhi prosedur-
prosedur di bawah ini.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
1. DISCIPLINE 1. DISIPLIN
NO. CPU/HSE/PROC-02-01 NO. CPU/HSE/PROC-02-01
1.1.1 Attend and implement all kind of 1.1.1 Menghadiri dan melaksanakan
HSE Training. semua jenis pelatihan K3LL.
2.1.1.4 Qualifications will be verified and 2.1.1.4 Kualifikasi akan di periksa dan
copies kept in the Administrative salinannya disimpan dalam berkas
Department files. Administrative Department.
In the case of inadequate qualifications Dalam kasus kualifikasi yang tidak sesuai
project related field position requirements, untuk proyek yang berhubungan dengan
the Administrative Department will persyaratan posisi pekerjaan di lapangan,
evaluation based on: Administrative Department akan melakukan
evaluasi yang didasarkan pada :
a) Degree of non-conformance, a) Tingkat ketidak-sesuaian,
b) To what extent qualified personnel b) Sampai taraf apa kualifikasi karyawan
are available, tersedia,
c) If any plan exists to upgrade the c) Apakah rencana di buat untuk
employee. meningkatkan kompetensi karyawan.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
The most common methods used for Metode paling umum digunakan untuk
upgrading personnel are as follows: meningkatkan kompetensi karyawan adalah
sebagai berikut:
a) On-the job training a) Pelatihan di tempat kerja
b) Job rotation b) Rotasi pekerjaan
c) Internal course and seminar c) Kursus dan seminar di dalam
d) External courses, seminars perusahaan
and conferences d) Kursus, seminar dan konferensi di
luar perusahaan.
2.2COMPETENCY
2.2KOMPETENSI
PT. CPU is committed to ensuring that we
have a competent and skilled workforce. PT. CPU bertanggung jawab untuk
Company provide required certification for memastikan bahwa perusahaan mempunyai
our personnel. tenaga kerja yang cakap dan ahli.
Perusahaan menyediakan persyaratan
kualifikasi untuk karyawannya.
2.3TRAINING
2.3 PELATIHAN
2.3.1 TRAINING REQUIREMENTS
2.3.1 PERSYARATAN PELATIHAN
a) Training needs are to be identified
a) Kebutuhan pelatihan di identifikasi
between performance appraisals.
dengan penilaian pelaksanaan.
b) The overall training requirements are
b) Persyaratan pelatihan secara
to be checked against training budget.
menyeluruh di periksa terhadap
anggaran pelatihan.
c) In reviewing the training plan, the
company management will establish
c) Dalam meninjau ulang perencanaan
training priorities in relation to their
pelatihan, manajemen perusahaan akan
policies and budget.
menetapkan prioritas pelatihan dalam
hubungannya dengan kebijakan dan
anggaran.
2.3.2 TRAINING (IN HOUSE)
SEMINARS
2.3.2. PELATIHAN, SEMINAR DI
DALAM PERUSAHAAN
Some of PT. CPU activities are performed
in workshop. In order to improve
communication between the workshop and Sebagian kegiatan PT. CPU dilaksanakan di
project management and Jakarta Office workshop. Dalam rangka memperbaiki
Management, PT. CPU is organising in komunikasi antara manajemen di workshop
house safety training for their line dan Manajemen Kantor Jakarta, PT. CPU
managers. mengorganisir pelatihan keselamatan di
dalam perusahaan untuk manajer lini.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
This is usually performed by the site Pelatihan ini biasanya dilaksanakan oleh
crew leader and should cover as a pimpinan crew leader dan minimum
minimum: harus mencakup :
PT. CPU and Customer/ Client HSE Kebijakan K3LL PT. CPU dan
Policies, Kustomer/ Klien,
Safe Working Practices Procedures, Prosedur Kerja Aman,
Risk Assessment,
HSE Communication/Meeting Penilaian Resiko,
/Toolbox Talks, Komunikasi/ Rapat/ Toolbox Talks
Transportation, K3L,
Site familiarisation, Transportasi,
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
Safety Induction
Vehicle Operation
Emergency
First Aid
Safety
Any information containing HSE elements is Setiap informasi yang berisi tentang
controlled and if possible are distributed elemen-elemen K3LL dikontrol dan jika
throughout PT. CPU in the following ways: memungkinkan dibagikan menyeluruh pada
operasi PT. CPU dengan topik sebagai
berikut:
Latest PT. CPU HSE Bulletin/ Newsletter, Pernyataan kebijakan K3LL PT.
Latest update of PT. CPU HSE CPU,
Memorandum, Program-program K3LL tahun
Current year HSE notices, sekarang,
Minutes of HSE meeting (latest). Buletin/ berita K3LL PT. CPU
terakhir,
3.1.7 HSE Posters
Memo K3LL PT. CPU terakhir,
HSE related posters published by various
organisations which are relevant to PT. CPU Catatan K3L terakhir,
activities or circumstances or is part of a Laporan rapat K3LL (terakhir).
specific HSE campaigns, will be posted at the
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
PT. CPU proceed three levels of meeting on PT. CPU menjalankan tiga tingkatan dalam
our operation activities; Pre-Task Briefing, rapat keselamatan kerja pada aktivitas
Area Safety Meeting and Management operasi; Pre-Task Briefing, Area Safety
Operations/ HSE meeting. Meeting and Management Operations/ HSE
meeting.
Based on the daily work activity and task Berdasarkan tugas kerja harian, briefing awal
plan, a pre-task briefing shall be held at kerja harus dilaksanakan pada setiap tempat
every point/ post. Security, Hazard kerja. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identification and Risk Assessment will be an akan menjadi bagian dari pembicaraan dan
inherent part of this brief and will result in akan menghasilkan perlindungan tambahan
additional safeguards being put in place as yang dapat diterapkan bila diperlukan.
and when required.
All personnel involved with the performance Semua personil yang terlibat dengan
of the work will attend the Pre-Task Briefing. pelaksanaan pekerjaan akan hadir dalam
Group Leader will lead the meeting. Briefing Awal kerja. Pimpinan Kelompok Kerja
akan memimpin rapat ini.
Operations/ HSE Meetings in each area shall Rapat operasi/ K3LL setiap lapangan harus
be held monthly. All Group Leaders and Area diadakan setiap bulan. Semua Ketua Regu
Representative are required to attend. dan Perwakilan Area diharuskan hadir.
The purpose of the meetings is for Tujuan dari rapat ini adalah sebagai sarana
employees, Group Leaders and Area komunikasi antara wakil karyawan dan Wakil
Management Reprentatives to communicate Manajemen tentang berbagai topik
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
current various safety topics and continue to keselamatan kerja dan untuk meningkatkan
enhance safety awareness and safety skills. kesadaran dan kecakapan dalam masalah
Employees are provided with a opportunity to keselamatan. Karyawan diberi kesempatan
expres any safety concerns and together with untuk mengungkapkan kepedulian mereka
their Group Leaders, establish solutions to terhadap masalah keselamatan, dan bersama
problems. Unresolved issue are recorded and Ketua Regu, mereka merumuskan jalan
submitted to the HSE Coordinator for futher keluarnya. Masalah yang tidak dapat
processing. diselesaikan akan dicatat dan diserahkan
kepada HSE Coordinator untuk diproses lebih
lanjut.
During the meeting, the Area Management Dalam rapat ini Perwakilan Manajemen Area
Representative distributes to attendees, juga membagikan informasi tentang statistik
current safety statistics and report any other keselamatan kerja dalam periode ini serta
problem areas. Employees will express any melaporkan masalah-masalah lain yang ada di
concern to the meeting leader for action. lapangan. Karyawan akan menyampaikan
These subjects discussed and solutions masalahnya kepada Pimpinan Rapat untuk
found. Unresolved issues are submitted to diambil tindakan. Berbagai masalah
the Management Meeting. didiskusikan untuk dicarikan jalan keluarnya.
Masalah yang tidak dapat dipecahkan dibawa
pada Rapat Manajemen.
Management shall meet at least every three- Manajemen harus mengadakan rapat minimal
month for the purpose of addressing setiap 3 bulan sekali untuk membahas
unresolved issues which require upper masalah yang tidak bisa dipecahkan dan yang
management input. The Management HSE memerlukan saran dari manajemen tingkat
meeting consist of Managers and Supervisors. atas. Forum Rapat K3LL tingkat Manajemen
The Director is a Chairman. ini terdiri dari para Manajer dan Supervisor.
Direktur merupakan Ketua Rapat.
The Management HSE meeting shall: Rapat K3L Tingkat Manajemen harus :
Provide input to establish, Menyediakan masukan dalam rangka
update as required and ensure menetapkan dan memperbaharui sesuai
compliance with the PT. CPU Safe keperluan serta memastikan bahwa
Working Procedures. pelaksanaan kerja telah memenuhi
Prosedur Keselamatan Kerja PT. CPU.
Meninjau masalah yang tidak dapat
Review unresolved HSE diselesaikan oleh Rapat Komite K3LL
Committee Meeting issues and provide dan membantu memberikan dukungan
the necessary support to gain a yang penting agar kesimpulan yang
satisfactory conclusion. memuaskan dapat dicapai.
Mengidentifikasikan dan
Identify and implement all mengimplementasikan semua
employee safety training requirements persyaratan pelatihan dan peningkatan
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
Risk Assessments will be performed when Penilaian Resiko akan dilakukan jika bahaya
significant hazards have been identified by signifikan telah diidentifikasi oleh personil
the PT. CPU site personnel or Supervisor, or if lapangan PT. CPU atau Supervisor, atau jika
specified in the Client contract. The analysis telah ditentukan dalam kontrak Klien. Analisa
will be based on the evaluation of risks akan didasarkan pada evaluasi resiko yang
related to specific operations, experience bersangkutan pada operasi khusus, laporan
feedback reports or from input from Client. pengalaman, atau dari masukan Klien.
A Risk Analysis shall as a minimum, contain Analisa resiko harus setidaknya berisi elemen-
the following elements: elemen sebagai berikut:
The PT. CPU HSE Coordinator will assist HSE Coordinator PT. CPU akan membantu
Supervisor in establishing a program for Supervisor dalam membangun program
identification of risks throughout all site pengidentifikasian resiko pada seluruh operasi
operations. lapangan.
Job Safety Analysis (JSA) use by Group Job Safety Analysis (JSA) digunakan oleh
Leader and involved employees on work Group Leader dan karyawan terlibat pada
sites prior to commence non-routine work tempat-tempat kerja sebelum pelaksanaan
activities aktivitas kerja yang non rutin.
6.1.1 An HSE inspection shall be conducted 6.1.1 Inspeksi K3L harus dilakukan pada
to workshop and project site at least kegiatan workshop dan lapangan
monthly in all operating areas by the proyek sedikitnya setiap bulan pada
Production Manager/ Supervisor in- semua tempat kerja yang dilakukan
charge. This inspection shall be in line oleh Production Manager/ Supervisor
with the attached checklist. yang bersangkutan. Inspeksi ini harus
sesuai dengan daftar isian terlampir.
6.1.3 Unsafe conditions will be rectified as 6.1.3 Kondisi tidak aman akan diperbaiki
soon as practical. secepat mungkin.
6.1.4 A summary of findings shall be 6.1.4 Ringkasan data yang ditemukan harus
completed with: dilengkapi dengan :
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
7.1.4 Fatality - death or any fatality 7.1.4 Fatality - kematian atau kejadian
resulting from a work injury fatal lain yang disebabkan oleh
regardless of the time intervening cedera akibat kerja.
between injury and death.
7.1.5 Disabling injury - any case that 7.1.5 Cedera yang mengakibatkan cacat/
results in one or more days from lumpuh-cedera yang
work on which the employee would mengakibatkan cacat/lumpuh
have work but could not because of sehingga seorang pekerja tidak
occupational injury. It includes: dapat bekerja satu atau lebih hari
kerja. Jenis cedera ini yaitu:
- Permanent total disability - Cacat permanen total yaitu
is injury other than death, which cedera selain kematian yang
results in the loss (or the complete menyebabkan kehilangan
loss of use/total disability) of (kehilangan total fungsi/lumpuh
member of the body part. total) dari anggota tubuh.
- Permanent partial disability - Cacat permanen parsial
is injury other than death or yaitu cedera selain kematian atau
permanent total disability which cacat total yang mengakibatkan
results in the completed loss or loss kehilangan atau hilangnya fungsi
of use of any member or part of a dari bagian dari suatu anggota
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
more serious injuries. The information to tahap awal pada cedera yang serius.
be recorded includes the employee’s Informasi yang dicatat termasuk nama
name, the nature of the injury or sickness, pekerja, penyebab cedera/sakit dan jenis
and the nature and times of treatment. serta waktu perawatan yang diberikan.
HSE programs. Records supply the dan keberhasilan program K3L. Catatan-
information necessary to transform catatan ini menjadi sumber informasi yang
hazard, costly, ineffective safety work into diperlukan untuk mengubah pekerjaan
a planned HSE program that control both yang memiliki bahaya dan tidak aman
conditions and acts that contribute to serta memerlukan biaya banyak menjadi
accidents. Good HSE record-keeping program K3LL yang terencana dan dapat
system is the foundation of a scientific mengendalikan kondisi dan tindakan yang
approach HSE. dapat mengakibatkan kecelakaan. Sistem
pendokumentasian catatan-catatan K3LL
yang baik adalah dasar bagi pendekatan
secara ilmiah terhadap K3LL.
8.1.The Accident and Incident Investigation 8.1 Pedoman penyelidikan kecelakaan dan
Guidelines shall be used when kejadian harus digunakan bila
investigating accidents. menyelidiki kecelakaan-kecelakaan.
8.3.Accident scenes must not be changed in 8.3 Tempat kejadian sama sekali tidak
any way other than to make safe or boleh di ubah dengan cara apapun,
prevent further injury and/or property kecuali untuk mengamankan atau
damage. mencegah terjadinya kecederaan
dan/atau kerusakan harta benda yang
lebih lanjut.
8.4.Injured employees, mo matter how 8.4 Karyawan yang terluka, tidak peduli
minor, must report to or be evaluated betapapun ringannya, harus melapor
and treatment. atau di beri pengobatan dan di beri
perawatan.
8.5.Only medic to prevent further injury 8.5 Untuk mencegah adanya masalah yang
must do handling of seriously injured berlanjut, penanganan terhadap
employees. karyawan yang mengalami luka berat
hanya boleh dilakukan oleh medic.
8.6.The ambulance or proper vehicle shall be 8.6 Ambulan atau mobil yang sesuai harus
used for moderate or seriously injured digunakan untuk membawa karyawan
employees. yang luka sedang dan parah.
8.9.In the case of serious accident, an 8.9 Dalam kasus kecelakaan serius, tiem
investigation team shall be formed. penyelidikan harus dibentuk. Tim ini
terdiri dari :
1. Injured party (if available) 1. Karyawan yang terluka (jika
2. Immediate Leader/Supervisor dapat)
3. HSE Supervisor 2. Leader/Supervisor atasannya.
4. Witness 3. HSE Supervisor
5. Relevant experts 4. Saksi
5. Ahli-ahli lain yang relevan.
8.10. The investigating supervisor or team
shall determine the following cause 8.10 Supervisor atau team penyelidik
factors using checklist of the Accident harus menentukan faktor-faktor
Investigation form. penyebab di bawah ini dengan
menggunakan checklist dari Formulir
Investigation Kecelakaan.
a) Immediate Causes (unsafe
acts/unsafe conditions) a) Penyebab Langsung (tindakan/
b) Basic Causes (personal factors/job perbuatan tidak aman)
factors) b) Penyebab Dasar (faktor
c) Control Factors (inadequate program/ manusia/faktor pekerjaan)
inadequate program c) Faktor kendali (program tidak
standards/inadequate compliance cukup/ standar program tidak
with standards). cukup/pemenuhan terhadap
standar tidak cukup.
8.11. From the accident findings, remedial
actions and actionist shall be 8.11 Berdasarkan penemuan yang
determined. didapat, tindakan perbaikan dan
orang yang melaksanakan perbaikan
harus ditentukan.
8.12. A standard accident from will be
completed and signed by the 8.12 Formulir kecelakaan yang standar
responsible parties. harus diisi lengkap dan
ditandatangani oleh mereka yang
bertanggung jawab.
8.13. The actionist nominated on the report
shall undertake the remedial action and 8.13 Orang yang dipercaya untuk
notify the Project Manager on melaksanakan perbaikan harus
completion. segera melaksanakannya dan
memberitahu Project Manager
setelah selesai pelaksanaannya.
8.14. Supervisor or his designee is
responsible to follow up remedial 8.14 Supervisor atau penggantinya
actions to ensure their timely bertanggung jawab untuk memonitor
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
9.1.2 Prior to any excavation, a permit must 9.1.2 Sebelum penggalian, dapatkan izin
be obtained and signed off by yang sudah ditandatangani oleh
Supervisor who have the final authority Supervisor, yang memiliki
for permits. wewenang akhir untuk pengeluaran
surat izin penggalian.
9.1.3 All known underground services must 9.1.3 Semua instalasi di bawah tanah
be clearly indicated on the permit and harus ditandai/ diperlihatkan
stake out on the ground. didalam surat izin dan tanahnya
diberi tanda.
9.1.4 If underground cables, waterline or 9.1.4 Jika diketahui ada kabel, pipa air
other obstacles are known to exist, atau ada gangguan lain di bawah
they will be located by hand digging. tanah, maka dilakukan penggalian
dengan tangan untuk
menemukannya.
9.1.5 Safe access and egress must be 9.1.5 Jalan masuk dan keluar yang aman
provided for all excavations. harus disediakan untuk semua
penggalian.
9.1.6 All excavations shall be barricaded or 9.1.6 Semua tempat penggalian harus
marked with warning tapes or bunting. diberi penghalang atau ditandai
dengan pita peringatan.
9.1.7 Following completion of the work, the 9.1.7 Setelah penggalian selesai, izin
permit should be closed out by the harus ditutup oleh Supervisor.
Supervisor.
9.2.1 Prior to entry to a confined space, a 9.2.1 Sebelum memasuki ruang tertutup,
Confined Space Entry Permit will be Surat izin Masuk ke Ruang Tertutup
obtained the HSE Supervisor. harus dari HSE Supervisor.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
9.2.2 The supervisor will fill in details of the 9.2.2 Rincian surat izin akan diisi oleh
permit. Supervisor.
9.2.3 HSE Supervisor conduct required tests 9.2.3 HSE Supervisor akan mengadakan
and sign the permit. tes yang diperlukan dan
menandatangani surat izin.
9.2.4 Supervisor, having satisfied himself all 9.2.4 Setelah Supervisor puas dengan
Safety requirements have been met, persyaratan keselamatan ia akan
will sign the permit and authorise the menandatangani surat izin dan
work to commence. mengizinkan pekerjaan untuk
dimulai.
9.2.6 Whenever possible, the confined 9.2.6 Apabila mungkin, ruang tertutup
space shall be vented to atmosphere of harus diberi ventilasi ke udara atau
force ventilate with air movers. dengan ventilasi bertekanan udara
(Oxygen should not be used for (jangan gunakan oksigen untuk
ventilation). ventilasi).
The following criteria shall be used for the Kriteria berikut harus digunakan untuk
evaluation of subcontractors in relation to evaluasi subkontraktor yang berkaitan
HSE: dengan K3L:
Each employee will be issued with personnel Setiap karyawan akan diberi alat-alat
protective equipment and is responsible for pelindung diri dan bertanggung jawab untuk
wearing, maintaining in a serviceable memakainya, merawat dan melaporkan
condition and reporting to his supervisor, any segala kerusakan atau kesalahan yang
damage or faults with the equipment. terdapat pada alat-alat tersebut.
Each supervisor is responsible for personal Setiap Supervisor bertanggung jawab atas
protective equipment use where required pelindung diri sesuai persyaratan,
demonstrating its correct fit, and enforcing memperagakan cara pemakaian yang benar
the wearing such equipment. dan mendorong bawahan untuk
memakainya.
Personnel who are exposed from the Karyawan yang beresiko terhadap
overhead hazards during performing bahaya tertimpa dari bagian atas saat
the work at workshop anf field melakukan pekerjaan di workshop dan
operation shall wear a hard hat. lapangan operasi harus memakai topi
pengaman.
Hard hats shall not be disfigured, Topi pengaman tidak boleh digambari,
painted or exposed to chemicals. dicat atau terkena bahan kimia.
11.3.1 All personnel working in workshop 11.3.1 Semua personil yang bekerja di
where eye hazard associated is workshop dimana adanya bahaya
required to wear safety glassess. pada mata diharuskan untuk pakai
pelindung mata.
11.3.2 Only approved safety standard eye 11.3.2 Hanya pelindung mata yang telah
protection equipment is approved for disetujui yang boleh di pakai.
use.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
11.3.3 Each member of line supervision shall 11.3.3 Tiap anggota di lini pengawas harus
set a good example for employees to memberikan contoh yang baik kepada
follow regarding eye protection semua karyawan untuk mematuhi
compliance. aturan pelindung mata.
11.3.4 Supervisor shall ensure employees 11.3.4 Supervisor harus memastikan para
under their responsibility (and others karyawan yang berada di bawah
in danger of injury) have and use eye tanggung jawabnya (maupun
protection as required, regularly karyawan lainnya yang berada dalam
checks the condition of their bahaya) telah memiliki dan memakai
employee’s eye protection and any kacamata pelindung seperti yang
deficiencies. seharusnya, dan memeriksa keadaan
kacamata pelindung tersebut, serta
segera memperbaikinya jika ada yang
salah.
11.4.1 Protective footwear with steel toe 11.4.1 Pelindung kaki yang dilengkapi
caps, must be worn in the workshop dengan penutup jari dari baja harus
dan operation site, except in the PPE selalu dipakai di workshop dan
exception zone. lapangan, kecuali saat berada di
daerah bebas Alat Pelindung Diri.
11.4.2 Protective footwear in unserviceable 11.4.2 Pelindung kaki yang sudah tidak layak
condition shall be replaced. pakai harus diganti.
11.4.3 Lace up boots or shoes must be worn 11.4.3 Sepatu atau boot bertali harus
with laces adequately tied to ensure digunakan dalam keadaan tali sepatu
the footwear in position. terikat sebagaimana mestinya, untuk
keamanan kaki.
11.5.1 Hand protection in the form of gloves 11.5.1 Sarung tangan (biasa) atau yang
or gauntlets must be worn where risk panjang (menutupi lengan bawah)
of injury to the hands exists. harus di pakai di mana ada resiko
terluka.
11.5.2 Chemical resistant gloves shall be 11.5.2 Sarung tangan tahan kimia harus
used when handling: petroleum dipakai apabila menangani produk-
products, chemical and solvents. produk dari minyak, bahan kimia dan
cairan pelarut.
11.5.3 Leather gloves or gauntlets shall be 11.5.3 Sarung tangan dari kulit atau yang
worn to repeat the hands from heat, panjang harus dipakai untuk
extremely abrasive or splintery melindungi tangan dari panas,
materials. barang-barang yang dapat menggores
atau serpihan-serpihan.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
11.5.4 Hand gloves must be worn when 11.5.4 Sarung tangan harus dipakai bila
handling ire rope except in instance menangani tali baja, kecuali dalam
where glove may be caught in a keadaan dimana sarung tangan dapat
running-in situation. terperangkap atau terjepit di antara
putaran.
11.6.1 Hearing protection must be worn by 11.6.1 Pelindung telinga harus dipakai oleh
all personnel exposed to 85 dB(A) or semua karyawan yang terpapar
more for a full 8 hours. kebisingan 85 dB(A) atau lebih dari 8
jam penuh.
11.6.2 Earmuffs shall be worn in power 11.6.2 Penutup telinga harus dipakai di
generation and high noise machinery pembangkit tenaga listrik dan tempat-
areas. tempat yang bising karena mesin.
11.6.3 Ear plugs (disposal or re-usable) 11.6.3 Penyumbat telinga (yang sekali
should be used: dipakai saja atau yang dipakai
berulang) harus di pakai:
(b) Where signs indicate to do so and (b) Dimana telah dipasang tanda untuk
when instructed by supervisors. maksud itu dan bila diinstruksikan
oleh para pengawas.
11.6.4 Re unusable earplugs must be 11.6.4 Sumbat telinga yang dapat dipakai
cleaned daily. berulang kembali harus dibersihkan.
11.7.1 Approved respiratory protection must 11.7.1 Pelindung pernapasan yang sudah
be worn in all areas where an disetujui harus dipakai bilamana
airborne health hazard exists. terdapat benda-benda di udara yang
berbahaya untuk keselamatan
11.7.2 Dust masks must be worn dusty 11.7.2 Topeng debu harus dipakai di tempat-
areas. tempat yang berdebu.
11.7.3 Fume or organic vapour respiratory 11.7.3 Alat pernapasan organik dipakai
must be worn when exposed to ketika melakukan pekerjaan yang
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
11.7.4 Self-contained breathing apparatus 11.7.4 Alat pernapasan udara terpisah harus
(BA) must be used when entering an dipakai ketika masuk ke tempat yang
oxygen deficient area. kurang oksigen.
11.7.5 Air supplied respirators or hoods must 11.7.5 Alat pernapasan dengan pemasukan
be worn when blasting or painting in udara tersendiri atau tameng harus
confined areas. dipakai ketika melakukan
penyemprotan atau pengecatan di
daerah tertutup.
11.7.6 Breathing Apparatus shall be used 11.7.6 Alat pernapasan harus dipakai hanya
only by trained personnel. oleh personil yang telah terlatih.
11.7.7 Relevant employees shall be trained 11.7.7 Karyawan tertentu harus terlatih
to select and use respiratory untuk memilih dan memakai
protection in accordance to pelindung pernapasan sesuai dengan
manufacturer’s requirements and the persyaratan pabrik, cat atau produk
paint or other products being used. lain yang akan dipakai.
11.8.1 Safety belts, lanyards and lifelines 11.8.1 Sabuk pengaman, tali pelindung
must be worn and secured when the tubuh dan tali pengaman yang
risk failing more than two metres disetujui harus dipakai dan terikat
exists. sebagaimana seharusnya jika akan
resiko jatuh pada ketinggian dua
meter atau lebih.
11.8.2 Safety belt must be worn and secured 11.8.2 Sabuk pengaman harus digunakan
when working on any elevation over dan terikat dengan tepat bila bekerja
two metres when it is not enclosed pada ketinggian lebih dari dua meter
with handrail. dan tidak dipagari dengan pegangan
tangga.
11.8.3 Safety belt must should fit snugly 11.8.3 Sabuk pengaman harus terpasang
around the waist and lanyard should ketat di pinggang dan tali pengaman
be no longer than 1,2 meters in panjangnya tidak boleh lebih dari
length. 1.2 m.
11.8.4 The lanyard should be secured to a 11.8.4 Tali pengaman harus terikat untuk
substantial member of the structure, mengamankan pemakainya dan tidak
no lower than the waist of the wearer. boleh berada di bawah pinggang.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
11.8.5 Fall protection equipment shall be 11.8.5 Alat-alat pelindung pencegah jatuh
inspected for defects prior to being harus diperiksa sebelum digunakan.
worn. Defective equipment shall not Perlengkapan yang tidak layak pakai
be used. tidak boleh digunakan.
11.8.6 Safety belts, harnesses and lanyards 11.8.6 Sabuk pengaman, sabuk tipe parasut
shall be stored and maintained free dan tali pengaman harus disimpan
from oil, grease or other dan dijaga agar jangan sampai kena
contaminants. minyak, pelumnas atau benda lain
yang bisa membuatnya kotor.
11.8.7 Any fall protection device that has 11.8.7 Alat-alat pencegah jatuh yang pernah
been subject to severe shock loading terbentur beban yang keras harus
shall be immediately destroyed. segera dimusnahkan.
11.9.1 The correct level of protective clothing 11.9.1 Pakaian pelindung yang sesuai harus
must be worn at all times. dipakai setiap saat.
11.9.3 Short are not permitted in any 11.9.3 Celana pendek tidak diperkenankan di
operation areas. pakai saat melakukan pekerjaan
apapun dan saat di daerah operasi.
11.9.4 Excessively loose or torn clothing 11.9.4 Pakaian yang longgar atau robek tidak
must not be worn around revolving boleh dipakai saat bekerja dengan
equipment or tolls. perlengkapan dan perkakas yang
berputar.
11.9.5 Jewellery such as necklaces and rings 11.9.5 Perhiasan seperti kalung atau cincin
should not be worn in the work area sebaiknya tidak dipakai saat bekerja
where they time become caught karena bisa membahayakan si
and injury the wearer. pemakai.
11.10.1 For initial issue of PPE, this 11.10.1 Yang dimaksud dengan Alat-alat
procedure applies to: Pelindung Diri adalah :
11.10.2 Management will issue the required 11.10.2 Manajemen akan membagikan Alat-
PPE to each new employee at no alat Pelindung Diri setiap karyawan
cost. baru tanpa dipungut biaya.
11.10.3 A monthly report of PPE issues shall 11.10.3 Laporan bulanan tentang
be prepared by the Stock Keeper pengeluaran Alat-alat Pelindung Diri
and copies forwarded for review by disiapkan oleh Stock Keeper dan
HSE Supervisor. salinannya diserahkan kepada HSE
Supervisor untuk diteliti.
11.10.4 Stock Keeper is responsible for 11.10.4 Stock Keeper bertanggung jawab
maintaining adequate stocks of PPE untuk menjaga jumlah persediaan
at all times. Alat-alat Pelindung Diri setiap waktu.
11.10.5 Stock Keeper shall liase with HSE 11.10.5 Stock Keeper harus selalu
Supervisor and users on the berhubungan dengan HSE
suitability of proposed or new PPE. Supervisor dan para pemakai untuk
mengetahui perlunya perlengkapan
baru.
11.11.2 Supervisor are responsible for 11.11.2 Supervisor bertanggung jawab untuk
ensuring the correct level of PPE is memastikan Alat-alat Pelindung Diri
worn at all times by themselves and telah di pakai sesuai tingkatnya, baik
their employees, and shall promote oleh dirinya sendiri maupun oleh
safe working practices by setting a karyawannya; dan harus
good example. mempromosikan praktek
keselamatan kerja dengan
memberikan contoh yang baik.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
SCOPE CAKUPAN
The Emergency Response Plan (ERP) details Program Tanggap Darurat (ERP) ini
the planning, organisation and actions to be menjelaskan perencanaan, organisasi dan
taken by PT. CPU in emergency situations tindakan yang akan diambil PT. CPU dalam
during maintenance and operation activities situasi keadaan darurat saat melakukan
at the worhsop dan operation site. pekerjaan pemeliharaan dan operasional di
workshop dan lapangan kerja
It is accepted that each emergency situation Adalah hal yang dapat di terima bahwa
is unique; therefore this ERP is intended to setiap situasi keadaan darurat merupakan
provide sufficient detailed information in to hal yang unik, namun ERP dimaksudkan
manage general emergencies. In all untuk menyediakan informasi terinci yang
situations, safety of life is of paramount mencukupi untuk mengelola keadaan darurat
importance, and preservation of emergency secara umum. Dalam semua situasi,
equipment shall be subservient to this. menentukan bahwa keselamatan hidup
adalah hal yang paling penting, dan
pemeliharaan peralatan keadaan darurat
harus memenuhinya.
Depending on the type and nature of the Tergantung pada macam dan keadaan
emergency, PT. CPU Emergency keadaan daurat, maka perencanaan
Contingency planning will vary. Flow-charts Kewaspadaan Keadaan darurat PT. CPU akan
will be provided for each area of operations. bervariasi. Diagram alur akan disediakan
untuk setiap daerah operasi kerja.
12.1.4 FIRST AID EQUIPMENT AND KITS 12.1.4 PERTOLONGAN DAN KOTAK
P3K
12.1.4.1 The supervisor in charge of each
area is responsible for supplying the 12.1.4.1 Sup
proper first aid equipment and for ervisor yang bertugas disetiap
monthly and cleanliness. tempat kerja bertanggung-jawab
untuk menyediakan peralatan P3K
yang tepat dan melakukan
pemeriksaan bulanan tentang
12.1.4.2 Employees shall familiarize kelengkapan dan kebersihannya.
themselves with the contents of
these kits so that they will be able 12.1.4.2 Par
to render assistance in all cases, but a pekerja harus terbiasa dan
it must be understood that unless mengetahui semua isi kotak
the injury is of the slightest nature, tersebut sehingga dapat
the services of a physician must be memberikan pertolongan dalam
secured at once. setiap kejadian dan perlu diketahui
bahwa selain cedera yang paling
12.1.5 BASIC FIRST AID RULES ringan maka bantuan dokter harus
diusahakan secepat mungkin.
12.1.5.1 Keep the injured person lying
down, the head level with the 12.1.5 ATURAN
body, until you know the extended DASAR P3K
with of the injury.
12.1.5.1 Aga
12.1.5.2 Examine the injured for stop page r orang yang cedera tetap
of breathing, absence of pulse, terbaring, kepala sama tinggi
serious bleeding, shock evidence dengan tubuh, sampai anda
of poisoning, burns, fractures and mengetahui tingkat cederanya.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
12.1.5.7 Usa
hakan posisi korban senyaman
mungkin dan JANGAN
MEMBICARAKAN CEDERANYA.
12.1.5.8 Kec
uali pada cedera ringan, usahakan
pertolongan ke dokter.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
(Available in Indonesian)
(Tersedia dalam Bahasa Indonesia)
STRUKTUR ORGANISASI
PROGRAM TANGGAP DARURAT
KOORDINATOR
PROGRAM
TANGGAP
DARURAT
REGU PEMADAM
KEBAKARAN/
RESCUE
PETUGAS SECURITY
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
Keadaan Darurat
Keadaan Darurat
Pengobatan korban
Pengobatan korban
di klinik setempat
di klinik setempat
Pengiriman Korban
NOMOR-NOMOR TELEPON
INSTANSI PEMERINTAH & KEAMANAN DAN
PERSONIL PT. CPU
YANG PERLU DIHUBUNGI UNTUK
KASUS-KASUS KEADAAN DARURAT
SITE Note:
SSB & VHF Radio, = Evacuation Line
Telephone Lines
= Information Line
Nearest Hospital
TECHNICAL ADVISOR
If need further Ocky David
treatment 081319369198 (HP)
Air Plane Off. Ph. (021) 6408749/69.
Ext. 103
Cengkareng Airport
Ambulance
Pertamina Hospital
Jakarta SUPERVISOR DIRECTOR
Ph (021) 7200 290 - 6
CLIENT
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
employees Karyawan
All permanent employees will undergo a pre- Seluruh karyawan permanen akan menjalani
employment medical examination. tes kesehatan sebelum menjadi karyawan.
attention: berikut :
Toxic hazardous substances that can cause Bahan berbahaya beracun (B3) yang dapat
health damage through inhalation, absorption menyebabkan gangguan kesehatan melalui
through skin, or by ingestion, pernafasan, penyerapan melalui kulit, atau
proses pencernaan makanan.
IDENTIFIKASI KESEHATAN
HEALTH INFORMATION Penasehat Bagian Medis/HSE Supervisor
The Medical Advisor/HSE Supervisor shall harus memberikan saran kepada:
give health advises to:
Manajer ketika perencanaan untuk
Managers when planning new proyek baru, peralatan baru, dan
projects, new equipment, and gedung,
buildings, Personil proyek dimungkinkan suatu
The Projects to make it possible to pencegahan atau pengurangan
prevent or reduce health injuries cedera/ gangguan kesehatan pada
when planning operations, waktu merencanakan operasional,
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
In order to protect the environment PT. CPU Dalam rangka melindungi lingkungan PT.
will record for information regarding CPU akan mencatat informasi yang
hazardous products used or stored at all PT. berhubungan dengan produk yang
CPU controlled worksites. berbahaya yang digunakan atau di simpan di
tempat kerja yang terkontrol di PT. CPU.
The record system will ensure that Sistim pengarsipan akan menjamin bahwa
information is documented regarding the type informasi itu disimpan berdasarkan tipe
of product, amount stored, amount used of produk, jumlah yang di simpan, jumlah yang
product. This information will then be digunakan. Informasi ini kemudian
forwarded to the HSE Coordinator who will dikirimkan ke HSE Coordinator yang akan
evaluate the information. mengevaluasi informasi tersebut.
All types of oil - Hydraulic, Diesel, Semua jenis minyak hidrolik, diesel,
Lubes, etc. pelumas, dsb.
Hazardous substances or sources, Bahan atau sumber yang berbahaya
Chemicals - powder, solid or liquid Bahan kimia dalam bentuk bedak,
form and labelled hazardous/toxic, padat, cair dan bertanda
“berbahaya/racun”
Used batteries - rechargeable only, Pemakaian baterai yang bisa diisi
ulang
Blasting materials, paint product and Bahan blasting, produk cat dan tiner,
thinner,
Collant, Collant
Acids. Asam
Incident Report form. Additional information kecil akan dilaporkan dalam formulir laporan
on the report will be directed to the HSE kecelakaan/ insiden. Informasi tambahan
Manager who will in conjunction with line dalam laporan tersebut ditujukan kepada
management, follow up with respect to: HSE Coordinator yang akan berhubungan
dengan manajemen lini, untuk menindak
immediate corrective action, lanjutinya hal-hal berikut:
required corrective action to ensure
that there is no recurrence, tindakan koreksi langsung,
diperlukan tindakan korektif untuk
investigation (potential loss effect), menjamin kejadian akan tidak
berulang,
where necessary report to client. investigasi (potensi akibat kerugian)
jika diperlukan membuat laporan ke
The HSE Coordinator/ Supervisor will carry klien
out reports to the client and regulatory
authorities, if necessary. Laporan ke klien dan pihak yang berwenang,
jika diperlukan akan dilakukan oleh HSE
14.5 Handling of Waste Coordinator/ Supervisor.
Good housekeeping is of prime importance in Penataan tempat kerja yang baik sangat
creating the proper environment for safe penting dalam menciptakan lingkungan kerja
work a clean, neat work area sets the stage yang memadai secara aman.Tempat kerja
for accident free operations. In additions, yang bersih dan rapi merupakan prasarana
good housekeeping eliminates many hazards operasi-operasi yang bebas dari kecelakaan.
that may go undetected. Dengan demikian, anda diharapkan untuk :
Therefore, you are expected to:
1. Keep your areas clean and in good 1. Menjaga tempat kerja agar selalu
order, providing proper and designated baik, menyediakan dan menandakan
places for equipment. All work areas are tempat peralatan yang layak. Semua
to be kept free from debris. daerah kerja harus bebas dari
reruntuhan.
2. Provide chests or storage racks for
tools. Tools left out of place may 2. Menyediakan kotak-kotak atau rak-
become a hazard. rak untuk menyimpan peralatan yang
tertinggal di sembarang tempat dapat
menjadi sumber bahaya.
3. Store hoses, chains, ropes, electric
cords, etc., so they will not become 3. Simpanlah selang, rantai, tali, kabel
tripping hazards. dan lainnya supaya tidak menimbulkan
bahaya tersangkut.
4. Place oily waste or clothes in a metal
container with a lid. 4. Taruhlah sampah atau kain lap yang
mengandung minyak di dalam kontainer
logam yang tertutup.
5. Clean up all spills promptly.
5. Bersihkan semua tumpahan atau
ceceran dengan segera.
6. Check and cleans the storage areas
periodically. 6. Periksa dan bersihkan tempat-tempat
penyimpanan secara periodik.
7. Complete every job by cleaning up
the work area. 7. Akhirilah setiap pekerjaan dengan
membersihkan tempat kerja.
8. Remove protruding nails, screws, etc.
8. Singkirkan paku-paku, sekrup-sekrup
dan lainnya yang berserakan.
9. Keep doorways, emergency exits
stairs, and platforms clean and free of 9. Jagalah agar setiap jalan, pintu
obstacle. darurat, tangga dan platform, bersih dan
bebas dari hambatan.
segera
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
16.1 Office should be laid out for 16.1 Tata letak kantor harus efisien, nyaman
efficiency, convenience and safety. dan aman.
16.2 Exits door shall be free from 16.2 Pintu keluar harus bebas dari halangan
obstructions and if, should not dan jika dikunci, harus bisa dibuka
required the use of keys for dari dalam tanpa menggunakan anak
operation from inside the building. kunci.
16.3 Glass doors should be fitted with 16.3 Pintu kaca harus pengaman kaca yang
Safety Glass. aman.
16.4 Offices should be adequately 16.4 Kantor harus memiliki penerangan dan
illuminated and ventilated. ventilasi yang cukup.
16.6 If electrical cords must cross the 16.6 Kabel listrik yang melintasi lantai, jika
floor they should be taped down to ada, harus diplester agar tidak
prevent tipping hazards. Power membuat orang tersandung. Stop
points should not be overloaded by kontak listrik tidak boleh dibebani
using multiple adaptors. dengan memakai banyak adaptor.
16.7 Filling cabinet drawers should be 16.7 Bukalah laci lemari arsip satu hanya
opened one at a time. Opening two pada satu saat. Membuka dua laci
top drawers of a four drawers paling atas sekaligus, dari empat laci
cabinet can case it to topple over. yang ada, bisa membuat lemari arsip
Drawers should be closed roboh. Laci harus segera ditutup
immediately after use. setelah digunakan.
16.8 Heavy items should not be stored in 16.8 Benda-benda yang berat tidak boleh
elevated areas; they should occupy diletakkan di tempat yang tinggi;
lower positions. benda-benda tersebut harus di
simpan di tempat yang rendah.
16.9 Appropriate stepladders should be 16.9 Tangga lipat harus disediakan untuk
available to alleviate standing on menghindari orang berdiri di kursi
chairs to access elevated areas. untuk mencapai tempat-tempat yang
tinggi.
16.10 Office personnel should refrain from 16.10Personil bekerja kantor disarankan
tilting back on chairs unless the untuk tidak memiringkan kursi ke
chairs are specifically designed to belakang, kecuali kursi tersebut
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
16.11 Personnel should not have both 16.11Ketika menaiki tangga, kedua tangan
arms loaded when using stairs; one personil tidak boleh penuh dengan
hand should remain free to use the bawaan; satu tangan harus selalu
handrails. bebas untuk memegang pegangan
tangga.
16.13 Matches or lit cigarettes should 16.13Korek api atau rokok yang masih
never be thrown into wastepaper menyala tidak boleh dilempar ke
baskets. keranjang sampah kertas.
16.15 Office personnel should be familiar 16.15Personel kantor harus memahami tipe
with the type and use of fire dan cara pemakaian alat pemadam
extinguishers in their areas. kebakaran di tempatnya.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
18.1.1 Welding machines shall be inspected 18.1.1 Mesin las harus diperiksa setiap enam
every six month. bulan sekali.
18.1.4 Electrical equipment shall be fitted 18.1.4 Peralatan listrik harus dipasangi
with an isolating switch, which sakelar pemutus (circuit breaker)
prevents its operation during untuk mencegah terus menyala
maintenance or repairs. Electrical selama pemeliharaan atau perbaikan.
equipment must be tagged dan/ or Peralatan listrik harus dilakukan
locked out per the Isolation penguncian dan/ atau pelabelan
Procedure prior to being service or sesuai Prosedur Pengisolasian
repaired. sebelum diperbaiki.
18.1.5 Repairs shall be carried out by 18.1.5 Perbaikan harus dilakukan oleh orang
suitably qualified personnel. yang berkompetensi.
18.1.6 All electrical shocks must be 18.1.6 Semua sengatan listrik harus segera
reported to the immediate dilaporkan kepada supervisor
supervisor for investigations. langsungnya untuk diselidiki.
18.1.7 Mobile equipment operators using 18.1.7 Operator alat-alat berat harus hati-
outside roads should be aware of, hati dan menghindari jaringan tenaga
and avoid overhead power lines. listrik yang berada di atas kepala saat
melintas di jalan umum.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
Adequate Records will be maintained in a yang sesuai dan dapat ditindak lanjuti,
suitable and accessible format,
Efektivitas prosedur dan proses
implementasinya akan di pantau oleh
HSE Supervisor.
20.1 Only approved manual electrode 20.1 Hanya Penjepit Elektroda yang
holders shall be used. resmi boleh digunakan.
20.2 A ground return cable shall be in 20.2 Kabel pembumian kembali harus
good condition and have a safe dalam kondisi baik dan memiliki
current carrying capacity. kapasitas penghantar arus yang
aman.
20.3 Pipelines containing gases or 20.3 Pipa yang mengandung gas atau
flammable liquids, or conduits cairan yang mudah terbakar, atau
containing electrical circuits shall be pipa pelindung yang mengandung
used as a ground return. aliran listrik tidak boleh dipakai
sebagai kabel pembumian kembali.
20.4 All arc welding and cutting machines 20.4 Semua mesin pengelas dan
shall be earthed. pemotong harus dihubungkan ke
tanah.
20.5 The operator shall inspect all ground
connections to ensure they are 20.5 Operator harus memeriksa semua
mechanically sound. sambungan pembumian untuk
memastikan telah tersambung dengan
baik.
20.6 When electrode holders are to be
left unattended, the electrodes shall 20.6 Bila penjepit elektroda akan
be removed and the holders ditinggalkan tidak ditunggui, elektroda
secured. harus dilepas dan penjepitnya itu
harus diamankan.
20.7 Any faulty or detective equipment
shall be reported to the supervisor. 20.7 Perlengkapan yang tidak baik atau
rusak harus dilaporkan kepada
20.8 Where necessary, all arc welding supervisor.
and cutting operations shall be
shielded. 20.8 Jika diperlukan, semua pengelasan
yang memancarkan bunga api dan
20.9 Before any welding, cutting or pekerjaan pemotongan harus diberi
brazing operations, the employee tirai.
doing the work will determine the 20.9 Sebelum pengelasan, pemotongan
location of the nearest fire atau pemanasan, karyawan yang akan
extinguishers. bekerja harus mengetahui letak
pemadam api yang terdekat.
20.10 Clothing which is oily and has open
pocket and cuffs must not be worn 20.10 Pakaian yang berminyak dan
during welding. memiliki kantong terbuka dan manset
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
20.23 Cylinders must be kept in upright 20.22 Botol oksigen dan acetylene yang
position with valve protection cover kosong harus diberi tanda “kosong”
in place. dan dipisahkan dari botol yang penuh.
20.24 Open oxygen and fuel gas tank 20.23 Botol harus diletakkan dalam posisi
valves slowly. Purge line before tegak dan pelindung katup harus
igniting torch. terpasang di tempatnya.
20.27 LPG and acetylene shall not be 20.26 Selang gas pembakar dan selang
utilized at a pressure in excess if oksigen harus dapat dibedakan satu
safe working gauges pressure. dengan lainnya secara mudah.
20.28 A dry chemical or carbon dioxide fire 20.27 LPG dan acetylene tidak boleh
extinguisher shall be kept near digunakan dengan tekanan melebihi
operations where bottled fuel gases ukuran tekanan keselamatan kerja.
are being used.
20.28 Pemadaman api bahan kimia kering
atau Carbon Dioksida harus selalu
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
20.40 The correct speed grinding disc or 20.39 Peralatan untuk menggerinda harus
stone must be matched to the diperiksa kerusakannya sebelum
equipment speed. No grinder should dipakai.
be operated with a disc fitted below
the equipments maximum operating 20.40 Kecepatan piringan atau batu
speed. gerinda harus sesuai dengan
kecepatan mesin. Sama sekali di
larang memakai mesin gerinda yang
dipasangi dengan piringan yang
20.41 Disc shall be correctly fitted and memiliki kecepatan kurang dari
tightened using the supplied tools. kecepatan maksimum mesin yang
Tightening of disc flanges shall not dipakai.
be done using sharp or
inappropriate tools
20.41 Piringan harus dipakai dengan
benar dan dikencangkan dengan
20.42 All grinders shall be fitted and memakai perkakas yang disediakan.
operated with the manufacturers Mengencangkan flens piringan tidak
approved guard. boleh memakai alat yang tajam atau
tidak sesuai.
20.43 Air connections shall be pinned with
appropriate safety clip. 20.42 Semua gerinda harus dipasang
pengaman yang disetujui oleh pabrik.
20.46 Grinders shall be firmly gripped and anti debu, masker juru las atau
the operator must be in a stable well kacamata pengaman dan pelindung
supported position. wajah penuh.
21.1.1 All pressure testing equipment shall 21.1.1 Semua perlengkapan pengujian
be fully operational and regularly tekanan harus dapat beroperasi
maintained and calibrated. dengan baik, dirawat secara teratur
dan sudah dikalibrasi (ditera).
21.1.2 The test shall be held by appointed 21.1.2 Pengujian hanya boleh dilakukan oleh
Operators. Operator yang ditunjuk.
21.1.3 All connections shall be checked 21.1.3 Selalu periksa semua sambungan
prequently to ensure the connection untuk meyakinkan dalam keadaan
is proper inatlled prior to the test. tersambung benar sebelum dilakukan
pengujian.
21.1.4 Ensure the connection has no 21.1.4 Yakinkan tidak adanya tekanan
pressure prior to the test. sebelum pengujian dilakukan.
21.1.5 Warning sign and door lock shall be 21.1.5 Tanda peringatan harus dipasang dan
utilzed which prohibits unathorized penguncian ruang harus dilakukan
personnel into test room. untuk melarang personil yang tidak
berkepentingan memasuki ruang
pengujian.
21.2.1 The hydrostatic test should be held 21.2.1 Pengujian dengan air harus dilakukan
in closed Testing Room. di dalam Ruang Pengujian yang
tertutup.
21.2.2 The hydrotest should be held by 21.2.2 Pengujian harus dilakukan oleh
Assembly and Test Operator who are Assembly dan Test Operator dibawah
under supervision of QC personnel. pengawasan personil QC.
21.2.4 Use a calibrated Pressure Recorder. 21.2.4 Gunakan Pressure Recorder yang
Report the expired record of terkalibrasi. Laporkan pressure
pressure recorder to the Supervisor. recorder yang habis masa kalibrasinya
kepada Supervisor.
21.2.5 Always wear hand gloves and safety 21.2.5 Gunakan sarung tangan dan kaca
goggles during conducting hydrotest. mata keselamatan selama melakukan
pengujian hydrostatic.
21.2.6 The safety requirements mentioned 21.2.6 Persyaratan keselamatan yang tertera
for gas test, section 21.1 above, untuk pengujian dengan gas, seperti
shall also be aplied to the hydrotest. bagian 21.1 di atas, juga harus
dilakukan untuk pengujian dengan air.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
22.1.10
22.1.10 D
etermine the load weight before
rigging it. 22.1.11
memegang tali kawat.
22.1.11 W
ear gloves when handling wire 22.1.12
rope. peralatan, alat tackel dan sling
sebelum digunakan dan laporikan
22.1.12 E peralatan yang rusak kepada
xamine all hardware, equipment, Supervisor.
tackle and slings before using
them and report detective 22.1.13
equipment to the Supervisor. terpelintir atau slin webbing yang
rusak.
22.1.13 D 22.1.14
o not use kinked wire rope or pengenal dengan nomor identifikasi
damaged webbing slings. dan batas maksimum kapasitas
pada sebuah pelat logam atau
cincin yang terikat secara
22.1.14 A permanen. Tempelkan pada
ll slings should be identified with kumparan.
identification number and their
maximum capacity on a flat ferrule 22.2 Forklift
or ring, permanently attached to
the sling. 22.2.1 Alarm yang dibunyikan waktu mundur
harus terpasang, kaca spion yang
terang.
23.1.1 All operators of PT. CPU motor 23.1.1 Semua pengemudi kendaraan
vehicles must practice defensive bermotor PT. CPU harus
driving when operating those mempraktekkan teknik
vehicles. mengemudi kendaraan secara
defensif, ketika sedang bertugas.
23.1.3 Seat belts must be installed in all 23.1.3 Pada semua kendaraan
company vehicles. All occupants perusahaan harus dipasang sabuk
cars used on company business pengaman. Semua penumpang
must use seat belt in seats inside mobil perusahaan dan mobil
the cab, i.e. no riding in the bed of pribadi yang digunakan untuk
pick up trucks on public road. urusan kerja harus mengenakan
sabuk pengaman di dalam kabin
dan tidak diizinkan naik di bak
pick-up atau truk di jalan umum.
23.1.6 When possible, park so backing is 23.1.6 Jika mungkin hindari memparkir
not required. If an employee dengan cara mundur. Jika pekerja
driving a company vehicle feels yang sedang mengemudikan
drowsy, another qualified employee kendaraan perusahaan merasa
should. If there is no other mengantuk harus digantikan oleh
qualified driver available, the pekerja lain yang dapat
employee should not operate the mengemudi, pekerja tersebut
vehicle until capable of doing so harus menghentikan kendaraan
safety. sebelum dapat mengemudi
dengan aman.
23.1.7 Never attempt to perform work or 23.1.7 Jangan berusaha untuk melakukan
drive a vehicle when alcohol, suatu pekerjaan atau
medication or drugs impair you. mengemudi jika anda habis
minum minuman alkohol atau
obat tidur.
23.1.8 Before starting out your vehicle in 23.1.8 Sebelum menghidupkan mobil
the morning, clean all windows, anda di pagi hari, bersihkan semua
cleaning only a small place on a jendela. Hanya membersihkan
windshield does not allow the sebagian kecil kaca depan tidak
proper visibility. memberikan pandangan yang
cukup luas.
23.1.9 Driving is a full time job. Drivers 23.1.9 Mengemudi adalah tugas utama.
should not engage in any other Pengemudi tidak boleh
activities. For example, when mengendarai kendaraan sambil
dialling a mobile telephone, melakukan kegiatan lain. Sebagai
encoding two-way radio equipment, contoh pada waktu memutar
or updating records. A vehicle nomor telepon mobil,
should be pulled off the road and menempatkan gelombang pada
stopped. komunikasi radio dua arah atau
sedang membuat catatan,
kendaraan harus dipinggirkan dan
dihentikan pada saat melakukan
hal-hal tersebut.
23.1.14 Do not carry loose time such as 23.1.14 Jangan membawa benda-benda
hard hats, books, etc., on the rear lepas, misalnya topi yang keras,
package tray of a passenger car. buku, dan lain-lain, di belakang
tempat duduk bagian belakang.
23.2. INSPECTION, SERVICING, AND 23.2. PEMERIKSAAN, SERVIS, DAN
MECHANICAL REPAIR. REPARASI MEKANIK
23.2.1 Vehicles must be kept in good 23.2.1 Kendaraan harus selalu dijaga
mechanical condition with dalam kondisi yang baik dengan
particular attention being given to perhatian khusus pada rem
brakes, signals, lights, horn, minyak, lampu, klakson, wiper,
windshield wipes, steering gear kemudi dan ban. Jika pengemudi
and tires. If a driver detects a melihat adanya kerusakan
mechanical defet or safety hazard mekanis atau kondisi yang
in an assigned vehicle that berbahaya pada kendaraan yang
employee should arrange repairs menjadi tanggung jawabnya,
made at once. If the vehicle is a harus segera mengurus untuk
pool unit, the employee should dilakukan reparasi terhadap
report the condition immediately kendaraan tersebut. Jika mobil
to the person in charge or the tersebut adalah kendaraan pool,
HSE Department. pengemudi harus melaporkan
kondisi kendaraan kepada petugas
yang bertanggungjawab atau
kepada HSE Department
secepatnya.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
23.2.3 Wheel alignment brake adjustment 23.2.3 Kondisi mekanis bagian depan,
and the fronted mechanical alignment roda dan stelan rem
condition of PT. CPU vehicles kendaraan PT.CPU harus diperiksa
should be visually inspected at secara visual sekurang-kurangnya
least every 30 days. Brake fluid setiap 30 hari. Saluran minyak
lines should be examined for rem harus diperiksa bila ada
defets at least every six months. kerusakan sekurang- kurangnya 6
They should be replaced or bulan. Jika ada kerusakan harus
repaired if found to be faulty. segera diperbaiki dan diganti.
23.2.6 Lighted matches or sparks of any 23.2.6 Korek api yang menyala atau segala
kind should be kept away from macam loncatan bunga api lainnya
the top on an open battery harus dijauhkan dari aki yang
during service or inspection. A terbuka selama kendaraan diservis
storage battery gives off atau diperiksa. Air aki menghasilkan
hydrogen, a highly explosive gas. gas hidrogen yang sangat eksplosit.
23.2.7 The electrolyte or acid mixture 23.2.7 Elektrolit atau campuran asam
from a storage battery may burn dalam air aki dapat merusak
clothing and skin. Exposed skin pakaian dan kulit. Cuci tangan
should be washed thoroughly after sampai bersih sesudah memeriksa
servicing such a battery. aki.
23.2.8 To avoid being scalded, use 23.2.8 Untuk menghindari semburan air
extreme caution in removing the panas, hati-hati waktu membuka
radiator cap to check the coolant tutup radiator untuk memeriksa air
when the engine is at operating pendingin pada saat mesin masih
temperature. Preferably the pada temperatur operasi. Membuka
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
23.2.9 When jump starting a vehicle use 23.2.9 Jika memancing aki yang mati
then following procedure to pada suatu kendaraan, ikuti
prevent an electric arc when prosedur berikut untuk mencegah
connecting the jumper cables to terjadinya busur listrik waktu
the battery terminals. menghubungkan kabel-kabel
jumper ke kutub-kutub aki.
c) Attach one end of the remaining c) Sambungkan salah satu ujung kabel
cable to the ground terminal of lainnya ke-kutub negatip aki
the booster battery. Take the pemancing dan sambungkan ujung
remaining end of the ground positif kabel yang masih ada lainnya
jumping cable and of the vehicle ke-blok atau rangka mesin dimana
with the dead battery at a point jarak antara kedua aki tersebut kira-
about two feet away from the kira dua feet. Jangan hubungkan
battery. Clamp to the ground kabel ke- kutub negatip aki yang
terminal of the dead battery. mati.
d) Once the vehicle with the dead d) Setelah mesin hidup, lepas kabel
battery has been started, remove pentanahan aki pemancing dari blok
the ground cable from its engine atau rangka mesin. Hati-hati
block of frame. Be careful of terhadap bagian-bagian mesin yang
moving engine parts when doing bergerak waktu melepas kabel
so. Then remove the other end tersebut. Kemudian lepas ujung
of the cable from the ground lain dari kutub aki pemancing.
terminal of the booster battery. Waktu melepas kabel positip, lepas
When removing the power dulu ujung yang tersambung pada
jumping cable, disconnect it from aki pemancing dan sesudah itu
the booster battery first and then lepas ujung lainnya dari kutub
from the dead battery. Be careful positif aki yang mati. Hati-hati
the end of the power jumping jangan sampai ujung kabel positif
cable not touching the metal menyentuh logam/beban mesin
ground / body of the engine or atau kendaraan.
vehicle.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
GENERAL UMUM
23.3.1 Flammable liquids must not be 23.3.1 Dilarang membawa cairan-cairan
carried on gang trucks except in yang mudah terbakar dengan truk
approved containers fitted with a pekerja, kecuali jika disimpan dalam
screw cover of spring cover. This kontainer dengan tutup berulir atau
precaution does not apply to pegas. Aturan ini tidak berlalu untuk
paints, which may be handled in cat yang boleh dibawa didalam
a shipper’s carton. kotak karton.
23.3.2 Wheels on trucks should be 23.3.2 Roda pada truk harus diperiksa
checked at least once a week to selambat-lambatnya seminggu
see that all lug bolts and axle sekali untuk mengetahui apakah
flange nuts are thight. semua baut dan murnya terpasang
kuat.
23.3.4 When not being used, auto 23.3.4 Ketika tidak digunakan cranes dan
cranes and hoists must be their hoistnya harus berada pada
swivel and lifting arm secured. tempatnya dan ditahan diam.
23.3.5 All fitting’s, tools, supplies, 23.3.5 Semua fitting, perkakas, perbekalan
equipment, and loose objects peralatan dan benda lepas lainnya
hauled on trucks must be firmly yang diangkut dengan truk harus
secured or restrained to prevent diikat dengan kuat atau diberi
them from falling off into the penahan agar tidak berjatuhan ke
path of other vehicles. jalur kendaraan lain.
23.3.6 When inflating truck tires, 23.3.6 Pada waktu memompa ban,
always stand in the clear to berdirikan selalu ditepi untuk
avoid the possibility of an injury menghindari cedera jika ring atau
if retaining rings or rims should retaining ring lepas / terlempar.
spring out of place.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
23.3.7 Truck beds must be kept free 23.3.7 Bak truk harus selalu dijaga
of oil and grease. bersih dari minyak dan oli.
23.3.8 All trucks must be equipment 23.3.8 Semua truk harus dilengkapi
with approver fire extinguisher, dengan alat pemadam api, kotak
first aid, and other appropriate P3K dan peralatan keadaan
emergency equipment. Fire darurat lainnya. Alat pemadam
extinguishers must be recharged api harus diisi kembali atau
or replaced immediately after use, begitu habis digunakan dan
and other emergency equipment peralatan keadaan darurat lainnya
must be replaced as used. harus diganti setelah dipakai
23.4.2 Four binding chains, placed as 23.4.2 Empat buah rantai ditempatkan
follows, should be used on pipe sebagai berikut untuk dipakai
loads : dalam pemuatan pipa-pipa:
23.4.4 Truck loads should be boomed 23.4.4 Truk yang sudah dimuati
on the side and to the right, if dipinggirkan dan ditempatkan
possible. Heavy duty boomers disebelah kanan. Kendaraan berat
should be used on heavy loads. harus dipakai untuk keperluan
barang-barang berat pula.
23.4.5 Loose end of boomer chains
should not be allowed to drag or 23.4.5 Kalau ujung rantai boomer yang
hang free. kendor hilang, dilarang untuk
menarik atau tergantung tanpa
muatannya.
23.4.6 Workers should not stand directly 23.4.6 Para pekerja dilarang berdiri
over a boomer handle when tepat diatas tangkai boomer
releasing boomer chains. sewaktu melepaskan rantai
boomer.
23.4.7 If the load on a truck starts to 23.4.7 Jika muatan diatas truk tersebut
tumble or fall off, workers should mulai guncang/ berjatuhan, para
not try to stop it. pekerja dilarang menghentikannya.
23.4.8 Workers should not be between 23.4.8 Para pekerja dilarang berada
unloading skids unless necessary. diantara peluncur pembongkaran
If the work necessitates that a muatan kecuali diperlukan kalau
worker be between skids other pekerjaan tersebut memerlukan
workmen should be alerted so pekerja didaerah tersebut maka
that they will not release the pekerja lain harus diberitahu agar
pipe. Never attempt to control mereka tidak melepaskan pipa-
rolling pipe with your feet or any pipa, jangan menghentikan pipa
other part of the body. Keep to yang menggelinding dengan kaki
the sides of pipe rack and skids. atau badan.
23.4.10 A truck from which pipe is being 23.4.10 Truk dimana pipa-pipa dibongkar
unloaded should be in a direct harus tepat dijalurnya dengan
line with the pipe rack to rak pipa agar sesuai sewaktu
ensure an even roll of pipe down menggelindingkan pipa-pipa pada
the skids to the pipe rack. saat meluncurkannya kedalam rak
pipa.
23.4.11 Pipe carrying racks on gang 23.4.11 Rak pipa yang bisa dibawa oleh
trucks must never be overloaded. truk-truk muatannya tidak
diperbolehkan berlebihan.
23.4.13 Truck and tire load capacity 23.4.13 Kapasitas truk dan kemampuan
must not be exceeded ban tidak boleh dibebani secara
berlebihan.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
24.1 Personnel transfer between vessels 24.1 Dilarang memindahkan pekerja dari
without the use of a personnel kapal yang satu kekapal yang lain
basket is prohibited except in calm tanpa menggunakan personnel
seas and with the permission of basket, kecuali di laut yang tenang
the PT. CPU Supervisor in charge. dan diatas ijin supervisor PT. CPU
yang bertugas.
24.2 Any person transferring between 24.2 Semua orang yang pindah dari
vessels must wear a life preserver kapal yang satu kekapal yang lain
at all times. harus selalu menggunakan alat
penyelamat.
24.3 Every person working below the 24.3 Semua orang yang bekerja dibawah
cellar dock or on the coat landing cellar dock harus selalu memakai
elevation must wear a life preserved alat yang aman.
at all times.
24.4 Stay clear of all anchor lines and 24.4 Menyingkirlah dari semua tali
air tugged lines under tension. jangkar dan tali yang tegang.
24.5 Be alert to all lifting operations, 24.5 Waspadalah pada semua operasi
keep your eyes on the load and pengangkatan, pusatkan pandangan
stay in a position clear of the load pada muatan dan tepat berada
and be able to move freely if pada posisi yang aman terhadap
necessary. muatan.
24.6 When overhead fitting and welding 24.6 Pada pemasangan alat-alat atau
is taking place, all personnel should pengelasan di tempat yang lebih
avoid the falling materials and weld tinggi dari kepala, semua pekerja
slag. harus meng-hindari benda-benda
jatuh dan tahi las.
24.7 Personnel should stay clear of all 24.7 Pekerja harus menjauh dari slang
steam hoses. uap.
24.8 Be familiar with all fire emergency and 24.8 Biasakanlah diri anda dengan
abandon ship procedure on the barge prosedur kebakaran, keadaan darurat
or work boat including evacuation dan pengosongan kapal atau perahu
routes. kerja termasuk juga jalur evakuasi.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
24.9 While making material transfer from 24.9 Sewaktu memindahkan barang dari
a charge boat or barge all persons kapal kargo ke barge, semua orang
involved must wear life preserver yang terlibat harus memakai alat
while on board the boost or barge. penyelamatan.
24.10 Each person participating in the 24.10 Semua orang yang terlibat dalam
operation must be alert, must watch operasi ini harus waspada,
the crane block, the sling, and the memperhatikan katrol pada crane,
load & should be clear of the load kabel slang dan muatan, serta harus
and able to move freely, if berada ditempat yang aman dan
necessary. jika perlu dapat terjatuh ditempat
dengan aman.
24.11 Personnel must not work under 24.11 Para pekerja tidak boleh bekerja
suspended loads and must be in dibawah muatan yang tergantung
the clear at all times. dan harus selalu berada ditempat
yang aman.
24.12 Cargo must be securely tied down 24.12 Muatan harus diikat kuat tepat pada
on the boat so as not shift in perahu supaya tidak bergeser
rough seas. When removing chain kesana kemari jika laut
binders take precautions to avoid bergelombang. Waktu melepas rantai
binder slap back. tidak tersentak.
24.14 All safety device movements should 24.14 Semua pemindahan alat keselamatan
be made in accordance with current harus dilakukan sesuai dengan
published procedures approved by prosedur yang diterbitkan saat ini
PT. CPU management. yang disetujui oleh manajemen PT.
CPU.
24.15 A person must boot walk or stand 24.15 Orang tidak boleh berjalan atau
under a gin pole or on the gin berdiri dibawah gin pole atau truk
truck bed when the gin pole is gin pole pada waktu gin pole sedang
handling a load. mengangkat beban.
BOAT PERAHU
GENERAL UMUM
24.16 The Captain of any vessel 24.16 Nakhoda setiap kapal yang
operated by or for PT. CPU is in dioperasikan oleh/ untuk PT. CPU
complete charge of the vessel end bertanggungjawab sepenuhnya atas
all passengers: keselamatan kapal dan seluruh
penumpang:
24.19 Barge landing must be kept in a 24.19 Tempat pendaratan barge harus
safe condition at all times. selalu dijaga pada kondisi yang
aman.
24.20 All recommended safety rules and 24.20 Semua aturan dan praktek
safe practices pertinent to keselamatan kerja yang dikenakan
company barges should be pada barge milik perusahaan yang
observed on contract barges. berlaku untuk barge yang dikontrak.
24.21 Passengers must be ride inside the 24.21 Para penumpang harus naik dikabin,
cabin. Riding in the wheelhouse is dilarang naik keruang kemudi kapal
not permitted unless authorized by kecuali atas ijin nahkoda karena
the captain for a specific reason. alasan khusus.
24.22 An approved first aid kit must be 24.22 Pada setiap barge harus tersedia
carried in every barge. kotak P3K.
24.23 Each barge in sea operation shall 24.23 Setiap barge yang beroperasi dilaut
carry an approved marine terbuka harus membawa kompas
compass, which should be checked pelayaran, yang harus diperiksa dan
and calibrated semiannually. dikalibrasi setiap setengah tahun.
24.24 Each barge shall be equipped with 24.24 Setiap barge harus dilengkapi
maps of the operating area. dengan peta-peta daerah operasinya.
24.25 Life rafts, ring buoys and life 24.25 Rakit penyelamat, pelampung dan
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
24.26 A life preserver must be worn by 24.26 Pekerja yang naik di dek dan bekerja
personnel working or riding on the didek harus menggunakan alat
deck of a barge, or when penyelamat.
transferring between vessels.
24.27 Life rafts must be equipped with 24.27 Petugas penyelamat harus dilengkapi
an approved water light attached dengan lampu air yang dipasang
by an approved backed. Use of dengan selubung yang aman.
approved reflector tape on the life Penting juga untuk melengkapi
raft is required. dengan reflector.
24.28 A sign should be displayed 24.28 Pada setiap kapal baik milik atau
showing the number of life yang dikontrak oleh PT. CPU harus
preservers carried on a PT. CPU or dicantumkan jumlah alat penyelamat
contractor barge. At no time yang tersedia. Dalam keadaan
should the number of passengers bagaimanapun jumlah penumpang
on the barge exceed the number tidak boleh melebihi jumlah alat.
life passengers.
24.29 The number of passengers on a 24.29 Jumlah alat tidak boleh melebihi
boat should not exceed the kapasitas tempat duduk yang
available seating capacity. tersedia.
24.30 Going overboard to repair a 24.30 Dilarang kerja keluar dari kapal
barges is strictly prohibited. untuk melakukan reperasi.
24.31 Each barge should be equipped 24.31 Setiap kapal harus dilengkapi dengan
with approved portable fire alat pemadam api portable. Semua
extinguisher. These extinguishers alat pemadam api harus dijaga
must be kept charged at all time. selalu penuh.
24.32 Each barge should be equipped 24.32 Setiap kapal harus dilengkapi dengan
with a spotlight adequate for lampu sorot yang cukup kuat untuk
illuminating a landing area. menerangi daerah pendaratan.
24.33 Good housekeeping practices must 24.33 Semua kapal harus ditata dengan
be observed on all barges. Oily baik. Barge harus bersih dari kain
rags and waste should be kept off lap berminyak dan sampah dan
the barge and the bilge should be lambung kapal harus dijaga selalu
kept clean at all times. Dillies bersih. Lambung kapal hanya boleh
must be pumped in autorizhed dipompa didaerah yang diijinkan.
areas only.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
24.34 Where practical, each barge should 24.34 Jika mungkin setiap barge harus
be equipped with an anchor of dilengkapi dengan jangkar yang
adequate size and with an anchor ukurannya sesuai dengan rantai
line length equal to six times the jangkar yang panjangnya enam kali
depth of the open water in which kedalaman laut terbuka dimana
the barge normally operates. kapal tersebut biasanya beroperasi.
24.35 Adequate ventilation must be 24.35 Harus dijaga selalu cukup pertukaran
maintained for passengers udara untuk penumpang yang
occupying closed compartments menempati kamar-kamar tertutup.
proper corrective measures should Harus segera dilakukan perbaikan
be taken at once when exhaust jika diketahui ada asap knalpot
fumes are noticed. All persons mesin kapal. Setiap orang harus
should take special precautions and melakukan tindakan pengamanan
be careful of hand and fingers khusus dan hati-hati dengan tangan
around doors and door hinges. dan jari disekitar pintu dan engsel
When the noise level is excessive, pintu. Jika tingkat kebisingan
adequte ear protection must be worn. berlebihan pelindung telinga harus
digunakan.
24.36 The boat captain should instruct 24.36 Nahkoda harus memberitahu para
passengers on the safest procedure penumpang tentang prosedur dan
and timing to board or leave the saat yang paling aman untuk naik
boat. These instructions must be dan turun dari kapal. Petunjuk
observed as long as conditions tersebut harus dipatuhi sepanjang
make a safe transfer possible. kondisi perpindahan memungkinkan
dan dinilai aman.
24.37 The boat captain is responsible for 24.37 Nahkoda bertanggung jawab untuk
reporting by radio all melaporkan dengan radio kepada
malfunctioning aids-to-navigation, pejabat yang berwenang tentang
whether owned by the company or semua kerusakan pada alat bantu
leased to the appropriate navigasi, baik milik perusahaan
authorities for correction of the maupun sewaan untuk segera
problem. diperbaiki.
24.38 No person should move about a 24.38 Dilarang berjalan didalam perahu
boat with both hand completely dengan kedua tangan membawa
occupied. One hand should be free beban paling tidak satu tangan bebas
for supporting if necessary. sehingga dapat untuk berpegangan jika
diperlukan.
25.1 As far as practicable, all elevated work 25.1 Sebisa mungkin, semua daerah kerja
areas shall be provided with a suitably yang berada di ketinggian harus
constructed work platform of sufficient memiliki panggung tempat kerja
size and strength to perform the work. dengan ukuran dan kekuatan yang
sesuai untuk jenis pekerjaan yang
dilakukan.
25.2 The elevated work area shall be fitted 25.2 Tempat kerja di ketinggian haus
with double handrails, fully boarded out dilengkapi dengan pegangan tangan
and provided with kickboards. Suitable ganda, dipasangi papan seluruhnya
acces and egress (usually aluminium dan papan penahan samping. Alat
ladders) shall be provide. Under certain untuk naik dan turun (biasanya tangga
circumstances wire rope handrails may aluminium) harus disediakan. Dalam
be employed where it is impossible to keadaan tertentu, pegangan tangan
fit handrail. dari tali kawat bisa digunakan jika
pegangan tangan dari pipa yang
seharusnya tidak mungkin dipasang.
25.3 Where a person is working aloft a 25.3 Jika ada orang yang bekerja di
location which is not a work platform or ketinggian tetapi lokasi kerja tidak
handrailed, he shall wear a safety belt dilengkapi dengan panggung kerja
and affix the lanyard to a suitable atau pegangan tangan, ia harus
structure. (Riggers and Scaffolders may memakai sabuk pengaman dan
not always be able to comply with the mengikatkan tali pengaman pada
above, but should do so wherever it is rangka yang sesuai. (Juru ikat dan
practicable). Pemasang Perancah tidak selalu dapat
memenuhi persyaratan tersebut, tetapi
lakukanlah hal ini sedapat mungkin).
25.4 Temporary warning flagging (bunting) 25.4 Bendera peringatan sementara bisa
may be used oe metre back from dipasang dengan jarak 1 m sebelum
unprotected edges, provided the tepian yang tak berpengalaman,
duration is less than four hours; asalkan waktu yang diperlukan untuk
beyond four hours handrails shall be menyelesaikan kerja kurang dari 4 jam.
provided. Di atas 4 jam susuran tangan harus
dipasang.
25.6 Personel working aloft should esure harus memastikan bahwa sepatu
that their workboots have suficient sole bootnya memiliki tapak yang aman dan
tread and are free from oil grease. bebas dari minyak atau pelumas.
26.1 Areas where personnel may be 26.1 Tempat dimana para pekerja dapat
exposed to harmful vapors, gases, or berhubungan langsung dengan uap,
fumes should be well ventilated to gas dan asap yang berbahaya,
prevent personnel injury, explosion harus berventilasi dengan baik untuk
and combustion. Since many of mencegah pekerja cedera, ledakan
these products are flammable, fire dan penyalaan. Karena banyak jenis
prevention rules must also be observed produk yang mudah terbakar.
26.2 Hot work permits should be 26.2 Untuk pengecatan didekat peralatan
obtained when painting in areas yang menghasilkan loncatan bunga api
where spark-producing equipment is dan sedang dioperasikan harus ada ijin
in operation. kerjanya.
26.4 Protective cream, nonsoluble in oil, 26.4 Krim pelindung yang tidak larut
should be spread on the exposed dalam minyak, harus dioleskan
parts of the body. dibagian tubuh yang terbuka.
26.5 Caustic soda or lye should not be 26.5 Kaustik soda atau larutan alkalik
used to remove old paint. Dispose tidak boleh digunakan untuk
of waste paint and solvents in a menghapus cat lama. Buang sisa-
special drum clearly marked waste sisa cat dan pelarut kedalam drum
paint, paint or solvents must not khusus yang diberi tanda “cat sisa”
be poured into drains. dengan jelas. Cat dan pelarut tidak
boleh dibuang ke-parit.
26.6 Paints and solvents should be 26.6 Penyimpanan cat dan pelarut harus
stored, in accordance with allsafety sesuai dengan semua tatacara
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
26.7 “No Smoking” signs should be 26.7 Ditempat pengecetan harus dipasang
posted within the painting area. tanda peringatan “Dilarang Merokok”.
26.8 Rope off or barricade the work 26.8 Pasang pagar tali atau barikade
areas to protect personnel not disekeliling daerah kerja untuk
involved in the painting operations. mencegah masuknya orang lain.
26.9 Each painter should be familiar with 26.9 Setiap tukang cat harus terbiasa
the requirements for fire prevention dengan persyaratan pencegahan
and the need for adequate kebakaran dan perlunya ventilasi.
ventilation.
26.11 Only pressurized paint equipment 26.11 Hanya peralatan cat bertekanan
that has been fabricated and yang telah difabrikasi dan
certified in accordance with the bersertifikat sesuai dengan
requirements of government or the persyaratan yang ditempatkan oleh
American Society of Mechanical pemerintah atau oleh ASME, yang
Engineers (ASME) Pressure Code boleh digunakan.
should be used.
26.12 Test the safety relief valves on 26.12 Lakukan pengujian setiap hari
pressurized equipment daily. terhadap katup pengaman peralatan
yang bertekanan.
26.13 The spray nozzle should be 26.13 Nozzle semprot harus dilengkapi
equipped with remote control dengan deadman valve (kran yang
deadman valves. These valves must membuka hanya jika pelatuk
not be tied down or secured in ditekan) yang dapat dioperasikan
any way that would prevent their dari jarak jauh. Kran ini tidak boleh
use. Nozzle, tank, and pressure diikat mati atau dipasang dengan cara
equipment must be grounded and apapun yang dapat menghalangi
periodically checked by an fungsinya. Nozzle, tangki dan
electrician to ensure that the peralatan tekan harus di-tanahkan dan
ground connection is operative. diperiksa secara periodik oleh tukang
listrik untuk menjamin bahwa
peralatan selalu terhubung tanah
dengan baik.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
26.14 Ensure that all fluid connections are 26.14 Yakinkan bahwa semua konektor
tyight before starting the pump and telah kencang / erat dan pistol
that gun is efectively grounded semprot telah dihubungtanahkan
through the connections and hose. melalui konektor dan slang, sebelum
pompa dijalankan.
26.15 All equipment must be fitted with 26.15 Semua peralatan harus memakai
high pressure fittings. fitting tekanan tinggi.
26.16 High pressure fluid hoses should be 26.16 Selang fluida bertekanan tinggi
checked, bending or abrasion before harus diperiksa rutin setiap hari
work begins and routinely dan menyeluruh apakah terpuntir,
throughout the job. bengkok / terabrasi sebelum
pekerjaan mulai.
26.17 The spray gun should be handled
with care. Spray from the gun 26.17 Pistol semprot harus ditangani
should not be directed at any dengan hati-hati. Semprotan tidak
portion of the body, especially boleh diarahkan kebagian manapun
when the nozzle of the gun has dari tubuh, terutama jika nozzle
been removed. lepas.
GENERAL UMUM
27.1 A hot work permit must be secured 27.1 Harus ada surat ijin pekerjaan
before sandblasting begins in a panas sebelum operasi sandblasting
hazardous area. Division standard ditempat berbahaya dimulai.
specifications should be reviewed Spesifikasi standard divisi harus
and incorporated into any major ditelaah lagi dan dimasukkan pada
sandblasting operation. operasi sandblast yang besar.
Scaffolding operated for PT. CPU should be Scaffolding yang dioperasikan untuk
approved national and international operasional PT. CPU harus menggunakan
standards. standar nasional dan internasional yang sah.
Scaffolding for oil and gas project shall be Perancah untuk kegiatan proyek minyak dan
constructed under two distinct classifications gas bumi harus dibangun dengan dua
klasifikasi yang berbeda :
This scaffolding mainly consists of fixed Perancah ini terutama terbuat dari perancah
frame scaffolding. dengan kerangka permanen.
28.5.12 Not more than one persone 28.5.12 Sama sekali tidak boleh lebih dari satu
shall be on a ladder at any one time orang yang berada di tangga pada
and when ascending or descending, setiap saat waktu naik atau turun.
a person shall face the ladder and Setiap orang harus mengadap ke
shall not carry anything by hand tangga dan tidak boleh membawa
which may jeoparadise their safety or sesuatu dengan tangan, yang bisa
the safety or others. membahayakan keselamatan mereka
sendiri atau orang lain.
28.5.13 Every ladder shall project shall 28.5.13 Setiap tangga harus menonjol
project at least 1.0 m above a work sedikitnya 1.0 m di atas dasar atau
platform level or any place used as a tempat lain yang digunakan sebagai
landing. landasan.
28.5.14 Scaffold tube or fittings shall 28.5.14 Pipa atau kopling perancah tidak
nor be used for test welding boleh digunakan untuk uji coba
purposes or damaged in any other pengelasan atau hal lain yang dapat
manner. menyebabkan kerusakan.
28.6 TANGGA
28.6 LADDERS
28.6.1 Tangga disandarkan ke penyanggah,
28.6.1 Generally ladders shall be placed so dengan jarak kaki tangga ke
that the horizontal distance from the penyangga ¼ kali tinggi
base to the vertical plane of the penyangganya.
support is one-fourth the ladder Misalnya, tangga berukuran 12 kaki
length between support. harus diletakkan 3 kaki dari dinding
e.g a 12 fot ladder should be atau penyanggah lain, dengan
placed with the bottom 3 feet away puncak tangga bersandar/menempel
from the wall or object againts which pada dinding atau penyanggahnya.
the top of the ladder is leaning.
28.6.2 Tangga tunggal atau yang
28.6.2 Single or extension ladder should be diperpanjang harus dipakai mendekati
used in the near vertical position and posisi vertikal dan tidak boleh dipakai
should never be used in the dalam posisi horisontal.
horizontal position.
28.6.3 Tangga tidak boleh diletakkan di
28.6.3 Ladders shall not be placed in front of depan pintu atau posisi yang bisa
a door or any position where they menyebabkan terlanggar sehingga
may be knocked over unless they jatuh, kecuali jika telah diberi
have been adequately barricaded. penghalang.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
28.6.7 Ladders should extend approximately 28.6.7 Tangga harus diperpanjang kira-kira 3
3 feet (1 metre) over an elevated kaki (1 meter) jika dipakai di daerah
area. yang tinggi.
Design parameters dictate that wherever the Penentuan parameter yang dirancang untuk
noise level from equipment installed within menentukan tingkat kebisingan suara dari
facilities should not exceed 85 dB (A) at a fasilitas harus tidak lebih dari 85 dB(A) pada
distance of 1.0 m from the source. jarak 1 meter dari sumbernya.
If this level cannot be achieved, the affective Bilamana batasan minimal tingkat suara tidak
area shall designed an Ear Protection Zone, bisa diperoleh, maka daerah kebisingan
and ear protectors should be available for tersebut ditentukan sebagai Zone Proteksi
use in the area. Kebisingan, dan pelindung pendengaran
harus tersedia di daerah tersebut.
Construction sites and other operations may Daerah-daerah konstruksi dan daerah
exceed the minimum noise level in which operasi lainnya kemungkinan mempunyai
case ear protection must be worn. paparan suara lebih dari batasan minimum
dimana alat pelindung pendengaran harus
dipakai.
The criteria for noise limits in various types Kriteria untuk menentukan pembatasan
of working environment area as follows : kebisingan dalam berbagai macam tipe
lingkungan tempat kerja adalah seperti
berikut:
Most people recognize that noise is a Sebagian orang menerima suara bising
nuisance, it can distrub concentration, it can sebagai suatu gangguan, yang dapat
be fatiguing and it may interfere with verbal menggangu konsentrasi, menjadi lelah dan
communication. Noise operations may kemungkinan mengganggu komunikasi
interfere with work for which a low noise verbal. Tempat operasional yang bising akan
level is desirable. mengganggu pekerjaan berbanding dengan
tingkat suara yang rendah adalah lingkungan
kerja yang disukai.
The following are the standards which the Berikut ini adalah standar dimana PT. CPU
company recommends with respect to merekomendasi untuk perhatian terhadap
emission of noise by machinery and kebisingan suara yang ditimbulkan oleh
equipment and with respect to hearing mesin-mesin dan peralatan kerja dan untuk
conservation. perhatian terhadap konservasi kebisingan.
The maximum level of noise which may Tingkat maksimal kebisingan yang
be eccepted over one 8 hour working diperbolehkan diterima lebih dari 8 jam
day (or 40 hours working week) without bekerja (atau 40 jam seminggu bekerja)
ear protection shall be 85 dB(A) with an tanpa perlindungan telinga harus pada
increase of 3 dB(A) for each halving of tingkat 85 dB(A) dengan penambahan 3
the daily exposure time, e.g. four hours dB(A) untuk setiap waktu paparan setiap
at 88 dB(A) 2 hours at 91 dB(A). hari, misal: 4 jam pada 88 dB(A), 2 jam
pada 91 dB(A).
For noise levels between 85 dB(A) Untuk paparan dengan tingkat kebisingan
and 90 dB(A), hearing protection should di atas 90 dB(A), para karyawan harus
be used. menggunakan alat pelindung
pendengaran.
Above 90 dB(A) exposure, employees
shall wear the recommended having Bilamana paparan lebih dari 90 dB(A),
protection aids. maka karyawan harus menggunakan
peralatan pencegah bkebisingan.
No person shall be exposed to
steady-noise of 140 dBA (Linear) or Tidak boleh adanya orang terpapar suara
more, even with hearing protection. terus menerus pada 140 dB(A) (rata)
atau lebih, sekalipun dengan alat
pelindung pendengaran.
No person shall be exposed to
steady-state noise of 115 dBA (Linear), Tidak boleh adanya orang terpapar
even for a short period of time, without suara terus menerus pada 115 dB(A)
adequate hearing protection. (rata), tanpa alat pelindung pendengaran
yang sesuai.
REV. A
HEALTH, SAFETY & DATE st
1 August 2004
ENVIRONMENTAL MANUAL CPU/HSE/PROC-02
29.4 Noise Level Survey and Warning 29.4 Survei Kebisingan Suara dan
Signs Installation Pemasangan Tanda-tanda
Peringatan
31.1 Hard hat, hard toed boots, safety 31.1 Topi berbahan keras, sepatu berlapis
glasses shall be worn on drilling/ well ujung dengan metal, kaca mata
site at all times. pelindung harus dipakai setiap saat
saat berada di lokasi pemboran/
sumur.
31.2 Smoking is not allowed in drilling/ 31.2 Merokok tidak ijinkan di lapangan
well site. pemboran/ sumur.
31.3 Use the safe practice for loading 31.3 Gunakan cara-cara aman untuk
and loading equipment and materials memuat dan bongkar peralatan dan
from truck and/ or vehicle. material dari truk dan/ atau
kendaraan.
31.5 Be careful with falling object 31.5 Hati-hati dengan barang yang
around the rig. mungkin jatuh dari atas di sekitar rig.
31.6 Use non sparking tools (bronze/ 31.6 Gunakan peralatan anti percikan
copper tools) during fixing up saat (peralatan terbuat dari kuningan/
wellhead and connection at the well tembaga) untuk melakukan
site, if required in order to prevent pemasangan wellhead dan
fire or explosion. kelengkapannya di daerah sumur, jika
diminta, guna mencegah terjadinya
kebakaran atau peledakan.
31.7 No open flames, sparks, etc. 31.7 Tidak boleh melakukan kerja yang
without hot work permit form the menimbulkan api terbuka, percikan
client. api, dll tanpa adanya ijin kerja dari
klien.
APPENDIXES: LAMPIRAN:
1. JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) FORM 1. FORMULIR JOB
2. HSE OBSERVATION FORM SAFETY ANALYSIS (JSA)
3. HSE INSPECTION CHECKLIST 2. FORMULIR
4. HOUSEKEEPING INSPECTION OBSERVASI K3L
CHECKLIST 3. CHECKLIST
5. FIRE EXTINGUISHER INSPECTION INSPEKSI K3L
CHECKLIST DAN TAG 4. CHECKLIST
6. VEHICLE INSPECTION CHECKLIST HOUSEKEEPING
7. COMPLIANCE AUDIT CHECKLIST
8. ACCIDENT/ INCIDENT 5. CHECKLIST
INVESTIGATION AND REPORT PEMADAM KEBAKARAN DAN LABEL
FORM 6. CHECKLIST
9. NEARMISS INCIDENT REPORT FORM INSPEKSI KENDARAAN
10. HOT WORK PERMIT 7. ECKLIST AUDIT
11. CONFINED SPACE ENRTY PERMIT 8. FORMULIR
PENYELIDIKAN DAN LAPORAN
12. TOOLBOX MEETING ATTENDANCE KECELAKAAN
LIST
13. MINUTES OF MEETING FORM 9. FORMULIR
14. TRAINING ATTENDANCE LIST LAPORAN NYARIS CELAKA
15. EMERGENCY DRILL RECORD FORM 10. FORMULIR IJIN
KERJA PANAS
11. FORMULIR IJIN
KERJA MASUK TEMPAT TERTUTUP
12. DAFTAR HADIR
RAPAT TOOLBOX
13. FORMULIR
RISALAH RAPAT
14. DAFTAR HADIR
PELATIHAN
15. FORMULIR
LAPORAN GLADI KEADAAN DARURAT