Professional Documents
Culture Documents
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Lukman Sukawati
Universitas Lakidende Unaaha
(Naskah diterima: 1 Maret 2019, disetujui: 20 April 2019)
Abstract
The purpose of this research are: (1) to know the agribusiness of patchouli in Konawe Regency,
(2) to know the feasibility of agribusiness of patchouli farmers in Konawe Regency, and (3) to
know the pattern of future patchouli agribusiness development (market opportunity and
patchouli refining industry) in Konawe District. The results of the research are: (1) Subsystem of
supply of production facilities in the development of patchouli agribusiness is one of the
supporting factors in increasing income and acceptance level of farmers. The provision of
production facilities for patchouli agribusiness is felt to be quite easily accessible for patchouli
farmers, especially the availability of fertilizer and medicine (2) the subsystem of farming
(production) is a subsystem of farming is activities that used capital goods and natural resources
to produced primary agricultural commodities. In supporting the success of farming, it requires
the competitiveness of patchouli through the planting of superior seeds and the increasing of
patchouli market share. (3) Processing subsystem is the industry that process primary
agricultural commodities into processed products both intermediate and final products. Related
to this subsystem of patchouli farmers in Anggaberi district generally sells their crops after
harvest. After sorting of crops submitted to collecting merchants
Keyword: Development, Agribisnis, Patchauli.
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Lawulo Kecamatan anggaberi Kabupaten Konawe
dengan tujuan: (1) Mengetahui keragaan agribisnis nilam di Kabupaten Konawe, (2) Mengetahui
kelayakan usaha agribisnis petani nilam di Kabupaten Konawe, dan (3) Mengetahui pola
pengembangan agribisnis nilam yang berkelanjutan (peluang pasar dan industri penyulingan
nilam) di Kabupaten Konawe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Subsistem
penyediaan sarana produksi dalam pengembangan agribisnis nilam merupakan salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan pendapatan dan tingkat penerimaan petani. Penyediaan sarana
produksi bagi agribisnis nilam dirasakan sudah cukup mudah diakses para petani nilam terutama
ketersediaan pupuk dan obat-obatan. (2) Subsistem usahatani (produksi) merupakan subsistem
usaha tani yakni kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk
menghasilkan komoditas pertanian primer. Dalam menunjang keberhasilan usahatani,
memerlukan daya saing nilam melalui penanaman bibit unggul dan peningkatan pangsa pasar
1
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
nilam. (3) Subsistem pengolahan hasil yaitu industri yang mengolah komoditas pertanian primer
menjadi produk olahan baik produk antara maupun produk akhir. Terkait dengan subsistem ini
petani nilam di Kecamatan Anggaberi pada umumnya menjual hasil panennya segera setelah
panen.
Kata Kunci: Pengembangan, Agribisnis, dan Tanaman Nilam.
S
ektor pertanian dengan segala output n Benth) dengan hasil minyak nilam (patchou-
yang dihasilkan merupakan sektor ya- li oil) merupakan penghasil devisa terbesar
ng cukup tinggi dibandingkan dengan dari ekspor minyak atsiri. Tanaman nilam di-
sektor yang lainnya. Hal ter-sebut telah teruji percaya berasal dari Filipina dan pada awal-
saat Indonesia dilanda krisis ekonomi. Pro- nya diusahakan di Indonesia di daerah Aceh.
duk dari sektor pertanian justru menjadi salah Nilam merupakan salah satu dari 150-200 spe-
satu sumber pendapatan devisa bagi negara. sies tanaman penghasil minyak atsiri dan di
Umumnya komoditas tersebut berasal dari pe- Indonesia baru sekitar 15 spesies yang diusa-
rkebunan, salah satunya adalah produk perke- hakan secara komesial (Santoso, 2006).
bunan dalam bentuk minyak atsiri. Indonesia merupakan pemasok minyak
Komoditas perkebunan mempunyai pr- nilam terbesar di pasaran dunia dengan kontri-
ospek cukup baik karena cocok diusahakan busi 85%, dengan rata-rata volume ekspor me-
dipedesaan dan memiliki nilai ekonomis yang ncapai 1.057 ton/tahun dengan pasar tujuan
cukup tinggi sehingga mampu meningkatkan utama antara lain Amerika Serikat, Spanyol,
pendapatan petani dan memperluas kesempa- Perancis, Inggris, dan Switzerland. Sifat fixa-
tan kerja di wilayah pedesaan. Dari 70 jenis tif (mengikat minyak astiri lainnya) yang sa-
minyak atsiri yang diperdagangkan di pasaran ngat kuat dari minyak nilam menyebabkan pe-
internasional, sekitar 9-12 jenis minyak atsiri manfaatannya yang luas dalam industri par-
diantaranya minyak sereh wangi, nilam, akar fum, kosmetik, antiseptik dan insektisida serta
wangi, kenanga, kayu putih, cengkih, lada, penggunaannya dalam aroma terapi.
dan minyak melati disuplai dari Indonesia. Minyak nilam mempunyai banyak ke-
Dari berbagai jenis minyak tersebut 70% unggulan. Selain bermanfaat bagi berbagai ra-
pangsa pasar dunia dikuasai oleh minyak ni- gam kebutuhan industri, masa panen tanaman
2
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
nilam relatif singkat dan mempunyai jangka pemberdayaan masyarakat di sektor per-kebu-
waktu hidup cukup lama. Proses pemelihara- nan. Dengan begitu, pendapatan masya-rakat,
an dan pengendalian tanaman relatif mudah petani, dan pengelolanya akan mening-kat
dan potensi pasarnya sudah jelas. Pola perda- (Nugraha, 2008).
gangan minyak nilam tidak terkena kuota eks- Daun nilam sendiri memiliki beberapa
por dan sampai saat ini belum ditemukan manfaat yang dapat dipergunakan untuk ber-
bahan sintesis atau bahan pengganti yang bagai keperluan diantaranya adalah sebagai
dapat menyamai manfaat minyak nilam ini. berikut:
Oleh sebab itu, kondisi dan potensi minyak a. Dapat dipergunakan untuk pelembab
nilam tersebut merupakan basic power. Bila kulit, disamping itu juga dapat dipakai
dikaitkan dengan suatu perencanaan pengelo- untuk menghilangkan bau badan dan
laan budi daya tanaman nilam dengan segala gatal-gatal akibat gigitan nyamuk atau
ruang lingkup usaha yang menyertainya, dapat semut,
disimpulkan bahwa program budi daya tana- b. Daun nilam dapat dipergunakan seba-gai
man ini prospektif dan menguntungkan. pewangi (aroma) masakan atau kue,
Minyak nilam yang berasal dari ta- c. Daun nilam dapat dipergunakan juga
naman nilam (dilem, bahasa Jawa) merupakan untuk obat anti infeksi.
salah satu komoditas ekspor unggulan yang Selain manfaat tersebut minyak nilam
belum dikenal secara meluas di Indonesia, merupakan bahan baku yang penting untuk in-
tetapi cukup dikenal di pasaran internasional. dustri wewangian dan kosmetika. Untuk indu-
Tanaman ini dibudidayakan dengan setek dan stri wewangian minyak nilam diperguna-kan
termasuk tanaman yang mudah tumbuh serta sebagai pengikat wangi parfum (fiksatif).
mampu menciptakan iklim mikro lingkungan Budi daya dan produksi pengolahan
dari daerah yang kering dan tandus (kosong) minyak nilam di Indonesia umumnya dilaku-
menjadi suatu lahan yang produktif. Teknik kan petani dan agroindustri penyulingan nilam
budi daya dan pengolahannya pun sederhana yang menggunakan teknologi yang masih
dan mudah dikembangkan sehingga dapat me- tradisional dan memiliki keterbatasan di bi-
ningkatkan penghasilan dan mendukung pen- dang pengetahuan ekstraksi minyak nilam se-
gembangan wilayah serta menjadi alter-natif hingga pengawasan terhadap mutunya sang-at
3
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
4
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
buh dengan baik dan berproduksi tinggi pada ng dibudidayakan pada dataran tinggi memili-
ketinggian tempat antara 50 - 400 m dpl. Pada ki kadar minyak (Nuryani, 2006).
dataran rendah kadar minyak lebih tinggi teta- Secara garis besar jenis nilam menurut
pi kadar patchouli alcohol lebih rendah, seba- literatur yang ada sebagai berikut :
liknya pada dataran tinggi kadar minyak ren- 1. Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth
dah, kadar patchouli alkohol (Pa) tinggi. atau Pogostemon patchouli) Banyak diusa-
Tanah yang subur dan gembur, kaya hakan di Provinsi Nangroe Aceh Darussa-
akan humus dan tidak tergenang merupakan lam dan Sumatera Utara. Nilam ini tidak
tanah yang sangat sesuai untuk tanaman ni- berbunga dan daunnya berbulu halus. Ka-
lam. Jenis tanah yang paling sesuai adalah dar minyak nilam Aceh sebesar 2,5-5,0 %.
tanah yang subur mempunyai tekstur halus, Varietas nilam ini berasal dari Filipina dan
kaya lumut, dan dapat diolah seperti Andosol termasuk jenis nilam yang bermutu tinggi.
atau Latosol dengan kemiringan kurang dari 2. Nilam Jawa (Pogostemon heyneanus Ben-
15° (Nuryani, 2006). Tanaman nilam terma- th.) Nilam jenis ini berasal dari India dan
suk tanaman yang mudah tumbuh seperti tana- banyak tumbuh liar di hutan-hutan pulau
man herba lainnya, namun untuk mem-peroleh Jawa. Nilam Jawa berbunga, berdaun tipis,
produksi yang maksimal diperlukan kondisi ujung daun agak meruncing, dan tidak
ekologi yang sesuai untuk pertum-buhannya. memiliki bulu-bulu halus serta memiliki
Nilam dapat tumbuh dengan baik pada kisaran kandungan minyak yang rendah yaitu 0,5-
pH antara 5,5 – 7 (Santoso, 1997). 1,5 %. Awalnya nilam ini ditemukan tum-
Untuk tanaman nilam sendiri meng- buh liar dari India hingga Filipina.
hendaki iklim sedang dengan suhu yang panas 3. Nilam Sabun (Pogostemon hortensis Bent-
dan lembab. Suhu optimum untuk tanaman ini h.) Nilam ini tidak berbunga. Daunnya da-
adalah 24 - 28° C dengan kelembaban relatif pat digunakan untuk mencuci tangan atau
antara 70-90 %. Tanaman nilam dapat tumbuh pakaian. Tanaman ini berbentuk perdu de-
dengan baik pada daerah dataran tinggi dan ngan tinggi mencapai 0,5 – 1,2 m. Di Bo-
memiliki kadar patchouli alcohol (pa) lebih gor pertumbuhan daun nilam sabun ini
tinggi dibanding tanaman yang dibudidayakan lebih cerah daripada nilam Aceh, namun
di daerah dataran rendah, namun tanaman ya-
5
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
kandungan minyaknya rendah yaitu hanya Menurut Jani (2006) dalam Sarifin
0,5 – 1,5% (Kardinan dan Ludi, 2004). (2014) sistem agribisnis dapat diartikan pula
2.2 Teknik Budidaya Nilam merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agri-
Tanaman nilam dapat diperbanyak de- bisnis yang terdiri dari subsistem agribisnis
ngan cara vegetatif melalui stek pucuk, batang hulu yang berupa kegiatan ekonomi input pro-
dan cabang. Usaha menjamin produktivitas duksi, dan informasi dan teknologi; subsistem
dan kualitas nilam, bahan tanaman dipilih se- usaha tani yaitu kegiatan produksi pertanian
cara benar dan baik. Mutu bibit merupakan primer tanaman dan hewan; subsistem agribis-
salah satu unsur yang menentukan keberhasi- nis dan pengolahan, subsistem pemasaran dan
lan budidaya. Bibit yang benar adalah bibit subsistem dan penunjang.
yang diambil dari kebun induk yang jelas vari- 2.4 Pengembangan Agroindutri dan
etasnya. Karakter tanaman pada kebun induk Kelayakan Usahatani Nilam
sama dengan deskripsi varietas tersebut, murni Agroindutri adalah kegiatan yang me-
tidak tercampur dengan jenis dan varietas lain- manfaatkan hasil pertanian secara umum yang
nya. Baik artinya tanaman di kebun induk ter- meliputi (pertanian, perkebunan, peternakan,
sebut tumbuh dengan baik, sehat tidak terse- perikanan dan kehutanan) sebagai bahan baku,
rang penyakit dan tidak ada gejala kekurangan merancang dan menyediakan peralatan serta
unsur hara. jasa untuk kegiatan produk yang mempunyai
2.3 Sistem Agribisnis nilai jual ekonomis. Karena pengolahan (agro-
Definisi agribisnis adalah suatu kesa- industri) hasil pertanian merupakan komponen
tuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu kedua dalam kegiatan agribisnis setelah kom-
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, ponen produksi perta-nian. Pengolahan hasil
pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hu- pertanian menjadi penting karena pertimba-
bungannya dengan pertanian dalam arti luas. ngan di antaranya adalah sebagai: (1) mening-
Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usa- katkan nilai tambah, (2) kualitas hasil, (3) pe-
ha yang menunjang kegiatan pertanian dan nyerapan te-naga kerja, dan (4) meningkatkan
kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan keteram-pilan (Soekartawi, 2001).
Pertanian (Saragih, 2008). Agroindustri merupakan kegiatan den-
gan ciri : (a) meningkatkan nilai tambah, (b)
6
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
menghasilkan produk yang dapat dipasarkan gaja (purposive sampling) sehingga terpilih
atau digunakan atau dimakan, (c) mening- Kecamatan Anggaberi, Kelurahan Lawula de-
katkan daya simpan, dan (d) menambah pen- ngan pertimbangan bahwa daerah tersebut me-
dapatan dan keuntungan produsen. Sifat kegi- mpunyai potensi untuk pengembangan agri-
atannya mampu menciptakan lapangan peker- bisnis tanaman nilam di Kabupaten Konawe.
jaan, memperbaiki pemerataan penda-patan Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan
dan mempunyai kapasitas yang cukup besar Februari 2017 sampai dengan bulan April
untuk menarik pembangunan sektor pertanian 2017.
(Tarigan, 2007). Semua petani yang melakukan usaha
2.5 Strategi dan Pola Pengembangan tani nilam secara intensif dari desa lokasi
Agribisnis Nilam Berkelanjutan penelitian tersebut ditetapkan sebagai populasi
Strategi pengembangan agribisnis per- penelitian (dalam hal ini petani yang mengu-
tanian di Indonesia selama ini di arahkan da- sahakan agribisnis nilam dari mulai subsistem
lam konteks ketahanan pangan sehingga orien- ketersediaan sarana produksi dan subsistem
tasi pengembangan bidang pertanian selalu usahatani / produksi). Setiap petani memiliki
diarahkan pada upaya peningkatan pro-duksi peluang untuk dipilih menjadi sampel (proba-
dan produktivitas hasil-hasil pertanian. Menu- bility sampel). Pada penelitian ini, responden
rut Saragih (1998) meningkatnya pro-duksi petani diambil secara sengaja (purposive sam-
hasil pertanian ternyata memunculkan persoa- pling), sehingga dari populasi penelitian terse-
lan baru, ternyata telah memfasilitasi para pe- but, dipilih responden 25 orang petani dilaku-
tani untuk tetap berada pada ekonomi usaha- kan secara sengaja (purposive sam-pling). U-
tani yang justru merupakan kegiatan ekonomi ntuk responden yang berkaitan dengan subsis-
dengan nilai tambah kecil, sementara kegiatan tem pengolahan hasil/agroindustri (penyuling
ekonomi yang memiliki nilai tambah besar minyak nilam), pedagang nilam (yang berkai-
diserahkan kepada mereka yang bukan petani. tan dengan subsistem pe-masaran hasil nilam),
III. METODE PENELITIAN dan yang berkenaan dengan jasa dan lembaga
Lokasi penelitian ini dilakukan di Pro- pendukung agribisnis nilam, diambil berdasar-
pinsi Sulawesi Tenggara yaitu di Kabupaten kan teknik bola salju (snowball sampling),
Konawe. Penelitian ini dilakukan secara sen- yaitu responden 2 orang penyuling, 2 orang
7
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
8
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
9
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
tan Anggaberi, tanaman nilam merupakan menentukan besar kecilnya produk yang dipe-
salah satu komoditas pertanian yang dapat roleh. Rata-rata di Kecamatan Anggaberi me-
dikatakan sebagai komoditas yang sangat lakukan usaha agribisnis nilam dalam skala
potensial untuk dikembangkan. cukup besar, terlihat dengan luas lahan dari
Subsistem Pengadaan dan Penyaluran masing-masing petani responden yang dapat
Sarana Produksi meliputi, pengadaan sarana dilihat pada lampiran yaitu antara 0,5 Ha – 2
produksi pertanian antara lain terdiri dari Ha.
benih, bibit, makanan ternak, pupuk, obat pe- Subsistem ini mencakup kegiatan pen-
mberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, anganan distribusi dan pemasaran hasil-hasil
bahan bakar, alat-alat mesin, dan peralatan usaha tani atau hasil olahannya, baik untuk
produksi pertanian. Pelaku-pelaku kegiatan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Agar
pengadaan dan penyaluran sarana produksi subsistem pemasaran ini dapat berkembang
adalah perorangan, perusahaan swa-sta, peme- maka berbagai kegiatan, seperti pemantauan
rintah, dan koperasi. dan pengembangan informasi pasar, market
Dalam menunjang keberhasilan usaha development, market promotion dan market
tani, memerlukan ketersediaan bahan baku intelligence harus dilaksanakan. Pelaku kegia-
pertanian secara kontinyu dalam jumlah yang tan ini meliputi pedagang dan penyalur kekon-
cukup. Pengembangan usahatani sangat ter- sumen. Agroindustri yang mengolah produk-
gantung dari ketersediaan sumber daya (in- produk usaha tani disebut industri hilir. Peran-
put). Ada empat sumberdaya yang merupakan nya sangat penting bila ditempatkan di daerah
faktor produksi penting dalam usaha tani: (1) pedesaan karena dapat menciptakan lapangan
tanah, meliputi kuantitas (luas) dan kualitas, kerja bagi kelompok masyarakat yang masih
(2) tenaga kerja manusia, (3) modal untuk menganggur.
pembelian input dan (4) keterampilan manaje- 4.4 Analisis Kelayakan Usaha (Analisis
men petani. Input dan faktor produksi sektor R/C Ratio)
pertanian adalah semua pengorbanan yang Dalam melakukan kegiatan usaha tani
diberikan pada tanaman, agar tanaman terse- nilam, petani mengeluarkan biaya dan meng-
but mampu tumbuh dengan baik dan mengha- harapkan penerimaan yang diperoleh dari ber-
silkan secara optimal, Faktor produksi sangat tanam nilam. Biaya yang dikeluarkan petani
10
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
antara lain sarana produksi, upah tenaga kerja, dari usahatani persatuan produksi. Suatu usa-
dan penyusutan alat. Sedangkan penerimaan hatani dikatakan berhasil apabila situasi pen-
usahatani adalah hasil penjualan produksi ya- dapatan memenuhi persyaratan yaitu cukup
ng diperoleh yang kemudian dijual sesuai untuk membayar semua sarana produksi, untu-
dengan harga nilam yang berlaku di daerah k membayar upah tenaga kerja atau bentuk
penelitian. Tabel 10. Distribusi Produksi Daun lainnya selama proses produksi.
Nilam Petani Responden Adapun jenis biaya yang digunakan
Di Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe, oleh petani dan tingkat pendapatan yang dipe-
Tahun 2017. roleh dapat dilihat pada tabel 11. Menunjuk-
Produksi Jumlah kan bahwa rata-rata penerimaan (nilai produk-
No. Presentase
(Kg) Respoden si) petani responden adalah sebesar Rp. 41.
1. < 4514 16 64,00 753.846 sedangkan rata-rata total biaya yang
2. > 4514 9 36,00 dikeluarkan per musim tanam adalah sebesar
Jumlah 25 100,00 Rp. 24.939.058 Jadi, rata-rata pendapatan ber-
sih yang diperoleh petani responden per hektar
Berdasarkan hasil penelitian dan wa- adalah Rp. 16.814.788.
wancara dengan petani responden sebanyak 16 Tabel 11. Rata-Rata Biaya yang Digunakan
orang petani respoden atau 64 % hasil produk- dan Pendapatan per hektar usaha agribisnis
sinya kurang dari 4514 kg, dimana yang nilam di Kecamatan Anggaberi, Kabupaten
paling sedikit hasil produksinya adalah sebe- Konawe, Tahun 2017.
sar 1980 kg, dan sebanyak 9 orang petani No. Uraian Nilai
respoden atau 64 % hasil produksi lebih dari 1. Penerimaan 41.753.846
proses produksi mengalami kerugian, impas, pakan industri yang mengolah hasil pertanian
atau untung. Analisis R/C Ratio merupakan menjadi bahan baku atau barang yang siap
analisis yang membagi antara penerimaan de- dikonsumsi atau merupakan industri pasca
ngan total biaya yang dikeluarkan. Jika hasil panen dan pengolahan hasil pertanian.
perhitungan R/C Ratio lebih besar dari satu Pengembangan agroindustri akan me-
maka layak untuk diusahakan, sedangkan apa- mberikan berbagai keuntungan diantaranya :
bila hasil perhitungan R/C Ratio lebih kecil (1) memberikan nilai tambah yang lebih tinggi
dari satu, maka tidak layak diusa-hakan, dan dibandingkan dalam bentuk segar, (2) mening-
jika perhitungan R/C Ratio sama dengan satu katkan pendapatan petani, (3) dapat mening-
maka usaha dikatakan impas. katkan daya tahan hasil panen sehing-ga dapat
𝑅/𝐶 = 41.753.846/ 24.939.058 = 1,67 mengurangi kerusakan dan kerugian, (4) men-
Dari hasil perhitungan R/C ratio usaha- yelamatkan dan memanfaatkan hasil panen ya-
tani nilam diperoleh nilai 1,67 yang bermakna ng umumnya bersifat musiman, (5) menjadi-
setiap satu rupiah (Rp. 1) biaya yang dikeluar- kan bentuk produk yang awet sehingga me-
kan dalam usahatani nilam akan memperoleh mungkinkan memiliki stok yang besar dalam
penerimaan Rp. 1,67. Hal ini berarti usaha nil- rangka memperkuat posisi tawar, (6) mening-
am tersebut menguntungkan atau layak untuk katkan dan memperlancar perdagangan, dan
dikembangkan dan memiliki prospek pengem- (7) memperluas kesempatan kerja.
bangan yang menguntungkan pula karena nilai Usaha pengolahan minyak nilam meru-
1, 67 > 1. pakan usaha yang melakukan proses trans-
5.5 Pengembangan Agroindustri Minyak formasi komoditas yaitu mengolah daun nilam
Nilam menjadi minyak nilam melalui tahapan penge-
Agroindustri merupakan kegiatan indust- ringan daun, penyulingan dan pengemasan.
ri yang terkait erat dengan kegiatan pertanian, Berdasarkan tingkat transformasi komoditas
meliputi industri hulu sampai hilir. Industri penyulingan minyak nilam termasuk kategori
hulu berupa industri yang memproduksi alat- III karena kegiatannya meliputi pengeringan
alat dan mesin pertanian serta industri sarana daun nilam, penyulingan dan pengemasan.
produksi pertanian yang digunakan dalam Proses transpormasi ini setidaknya memiliki
proses budidaya pertanian. Industri hilir meru- empat manfaat yaitu menciptakan nilai
12
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
13
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 4 Nomor 2 Edisi Mei 2019 (1-14)
Agustina Shinta H.W.dkk. 2012. Analisis Deptan. 2003. Pengolahan Minyak Atsiri
Struktur dan Perilaku Pasar Pada (Bahan Sosialisasi Pedoman Teknologi
Tanaman Nilam. Jurnal AGRISE Pengolahan Hasil Perkebunan,
Volume XII No. 1 Bulan Januari 2012 Komoditi Nilam. Direktorat Jenderal
ISSN: 1412-1425. Jurusan Sosial Bina Pengolahan Dan Pemasaran Hasil
Ekonomi Pertanian, Universitas Pertanian. Jakarta.
Brawijaya, Jl. Veteran Malang
Djiwanti, S.R. and Momota. 1991. Parasitic
Anggriyani Ridwan Taha dan Max Nur Alam. nematodes associated with patchouli
2016. Analisis Pendapatan dan disease in West Java. Indust. Crops.
Kelayakan Usaha Industri Minyak Res. J. 3 (2): 31 - 34.
Nilam Di Desa Lumbutarombo
Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten
Donggala. e-J. Agrotekbis 4 (1) :91-96,
Februari 2016 ISSN : 2338-3011.
Fakultas Pertanian Universitas
Tadulako, Palu.
14