You are on page 1of 8

ISSN:2528-66510;Volume 5;No.

3(Juny, 2020): 688-695 Jurnal Human Care

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT


KEMANDIRIAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING PADA LANSIA
Tiara Sonza1), Isna Aglusi Badri2), Roza Erda3)
Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners, STIKes Mitra Bunda Persada, Jln Seraya No 1 Batam
Diploma III Keperawatan, STIKes Mitra Bunda Persada, Jln Seraya No 1 Batam
email : isna_loushe@yahoo.co.id

Submitted : 12-05-2020, Reviewer:15-05-2020, Accepted: 29-05-2020

ABSTRACT
International Journal of Geriatric Psychiatry found that more than 27% of elderly people experience
difficulty in carrying out daily activities due to experiencing anxiety. This study aims to determine the
relationship of anxiety levels with the level of independence Activities of Daily Living in the elderly.
This type of research is analytic with cross sectional design, with a population of all elderly in the
Work Area of Baloi Permai Public Health Center in Batam City in 2019 with a purposive sampling
technique with a sample of 66 elderly people. The results obtained from 66 elderly people, elderly who
did not experience anxiety independently numbered 39 elderly (59.1%), elderly who experienced mild
anxiety with mild dependence totaling 20 elderly (30.3%), elderly who experienced mild anxiety with
dependence moderate amounted to 1 elderly (1.5%), elderly who experienced moderate anxiety with
moderate dependence amounted to 4 elderly (6.1%), elderly who experienced severe anxiety with
heavy dependence amounted to 1 elderly (1.5%), elderly who experienced severe anxiety with a total
dependence of 1 elderly (1.5%). Hypothesis test results using kruskall wallis obtained ρ value 0,000,
indicating a significant relationship between the level of anxiety with the level of independence
Activities of Daily Living in the elderly. Public health center can provide health education regarding
the importance of checking the level of independence of the elderly and can carry out scheduled levels
ofindependence during integrated healthcare center of the elderly to find out the fulfillment of daily
activities in the elderly

Keywords: Anxiety, Independence, ADL, Elderly

ABSTRAK

International Journal of Geriatric Psychiatry menemukan lebih dari 27% lansia mengalami kesulitan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat mengalami kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian Activities of Daily Living pada
lansia. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional, dengan
populasi seluruh lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota Batam Tahun 2019 dengan
teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel 66 orang lansia. Hasil
penelitian didapatkan dari 66 orang lansia, lansia yang tidak mengalami kecemasan dengan mandiri
berjumlah 39 lansia (59,1%), lansia yang mengalami kecemasan ringan dengan ketergantungan ringan
berjumlah 20 lansia (30,3%), lansia yang mengalami kecemasan ringan dengan ketergantungan sedang
berjumlah 1 lansia (1,5%), lansia yang mengalami kecemasan sedang dengan ketergantungan sedang
berjumlah 4 lansia (6,1%), lansia yang mengalami kecemasan berat dengan ketergantungan berat
berjumlah 1 lansia (1,5%), lansia yang mengalami kecemasan berat dengan ketergantungan total
berjumlah 1 lansia (1,5%). Hasil uji hipotesis menggunakan kruskall wallis diperoleh ρ value 0,000,
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian
Activities of Daily Living pada lansia. Puskesmas dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai
pentingnya pemeriksaan tingkat kemandirian pada lansia serta dapat melakukan pemeriksaan tingkat
kemandirian secara terjadwal saat Posyandu lansia untuk mengetahui pemenuhan aktivitas sehari-hari
pada lansia.

Kata Kunci : Kecemasan, Kemandirian, ADL, Lansia

688
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 688-695 Jurnal Human Care

PENDAHULUAN merupakan suatu gangguan psikologis,


Lansia atau menua adalah suatu dimana seseorang dengan gangguan
keadaan yang terjadi di dalam kehidupan kecemasan akan memiliki ciri seperti
manusia. Menjadi tua merupakan proses ketakutan atau kekhawatiran berulang,
alamiah, yang berarti seseorang telah yang pada akhirnya hal tersebut dapat
melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu menyebabkan rasa takut dan hilangnya
anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini konsentrasi sehingga menyebabkan
berbeda baik secara biologis, maupun terjadinya penurunan dalam melakukan
psikologis. Memasuki usia tua berarti aktivitas sehari-hari. Kecemasan
mengalami kemunduran, misalnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
kemunduran fisik, yang ditandai dengan lain faktor internal dan eksternal. Faktor
kulit yang mengendur, rambut memutih, internal meliputi usia, pengalaman, aset
gigi mulai ompong, pendengaran kurang fisik, dan faktor eksternal meliputi
jelas, penglihatan semakin memburuk, pengetahuan, pendidikan,
gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak finansial/material, keluarga, obat,
proporsional (Nasrullah, 2016). dukungan sosial budaya (Mubarak, 2015).
Kemandirian lansia dalam Data Riskesdas (2018) menunjukkan
kemampuan aktifitas sehari-hari proporsi lansia yang mengalami
didefinisikan sebagai kemandirian ketergantungan kemandirian di Indonesia
seseorang dalam melakukan aktivitas dan sebesar 25,7%, Kepri sebesar 2,5%, dan
fungsi kehidupan sehari-harinya yang Batam sebesar 6,06%. Berdasarkan data
dilakukan oleh manusia secara rutin dan dari Dinas Kesehatan pada tahun 2018
universal. Kemp dan Mitchel menyebutkan didapatkan tingkat kemandirian terendah
bahwa aktivitas sehari-hari pada lansia terdapat pada Puskesmas Baloi Permai
dipengaruhi oleh cemas dan depresi. Salah yaitu sebesar 11,94% dengan jumlah lansia
satu faktor yang mempengaruhi 7621 dan telah dilakukan studi
kemandirian aktivitas sehari-hari pada pendahuluan pada tanggal 24 Mei dengan
lansia adalah cemas (Eka, 2018). cara survey didapatkan sebanyak 99%
International Journal of Geriatric lansia dengan tingkat kemandirian A,
Psychiatry menemukan bahwa lebih dari 0,28% lansia dengan tingkat kemandirian
27% lansia mengalami kesulit an dalam B, dan 0,026% lansia dengan tingkat
melakukan aktivitas sehari-hari akibat kemandirian C.
mengalami kecemasan (Mental Health Penelitian Lestari (2013) dengan
America, 2015). judul “ Hubungan Tingkat Kecemasan
Tingkat kemandirian Activities of dengan Tingkat Kemandirian Activities of
daily living pada lansia dikaitkan dengan Daily Living Pada Lansia di Panti Wreda”
kecemasan karena kecemasan dapat hasil penelitian dari 84 responden
membentuk persepsi resiko dan didapatkan sebanyak 51 responden
merangsang terjadinya rasa takut yang mengalami kecemasan dan 55 responden
pada akhirnya akan membatasi tingkat mengalami ketergantungan. Dari hasil
aktivitas sehari- hari sehingga semakin analisis data dapat diambil kesimpulan
tinggi tingkat kecemasan, maka semakin bahwa terdapat hubungan yang signifikan
rendah Activities of daily living pada antara tingkat kecemasan dan tingkat
lansia, begitu juga sebaliknya semakin kemandirian pada Lansia.
rendah tingkat kecemasan, maka semakin Penelitian Kurniawan (2018) dengan
tinggi Activities of daily living pada lansia judul “ Hubungan Tingkat Kecemasan
(Kurniawan, 2018). dengan Tingkat Instrumental Activities of
Geriatric Mental Health Foundation Daily Living (IADL) Pada Lansia Dengan
menemukan bahwa kecemasan adalah Hipertensi di Puskesmas Penumping ”
masalah kesehatan mental urutan pertama didapatkan hasil penelitian dari 54
pada lansia. Cemas atau anxiety responden didapatkan sebanyak 36
689
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 688-695 Jurnal Human Care
responden mengalami kecemasan dan
ketergantungan . Dari hasil analisis data
dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat METODE PENELITIAN
Hubungan tingkat Kecemasan dengan Jenis penelitian yang digunakan adalah
tingkat Instrumental Activities of Daily penelitian analitik dengan rancangan cross
Living (IADL) pada lansia yang sectional dimana peneliti akan mengukur
mengalami hipertensi di Puskesmas variabel penelitian pada saat bersamaan
Penumping. yaitu hubungan antara tingkat kecemasan
Dampak dari kecemasan yaitu dengan tingkat kemandirian Activities Of
hilangnya konsentrasi akibat kekhawatiran Daily Living (ADL) pada lansia. Penelitian
dan rasa takut yang terjadi terus menerus ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskemas
sehingga menyebabkan terjadinya Baloi Permai Kota Batam Pada Tahun
penurunan dalam melakukan aktivitas 2019.
sehari-hari, dan mengurangi perasaan Populasi dalam penelitian ini adalah
kesejahteraan pada lansia (Mental Health lansia yang berada di Wilayah Kerja
America, 2015). Puskesmas Baloi Kota Batam dan sampel
Kecemasan dapat diatasi dengan dari penelitian adalah lansia yang
terapi holistik. Terapi holistik adalah memenuhi kriteria inklusi yaitu lansia yang
bentuk terapi yang tidak hanya berusia > 60 tahun, tinggal di Wilayah
menggunakan obat dan ditujukan hanya Kerja Puskesmas Baloi Permai, bisa
kepada bentuk gangguan jiwa, melainkan berkomunikasi secara aktif dan tidak
juga mencakup aspek-aspek lain dari dengan gangguan kognitif. Teknik
pasien. Hawari mengatakan bahwa terapi pengambilan sampel adalah
penanggulangan stress, kecemasan, dan Nonprobability sampling dengan teknik
depresi dapat diberikan terapi meliputi Purposive sampling yaitu penarikan
terapi psikoterapi psikiatri, terapi sampel bukan didasarkan atas strata,
keagamaan/spiritual, psikofarmaka, terapi random atau daerah tetapi atas tujuan
somatik, terapi relaksasi dan terapi tertentu sebanyak 66 orang. Instrumen
perilaku. Jika kecemasan sudah teratasi dalam penelitian ini adalah menggunakan
maka lansia tidak akan mengalami kuesioner. Untuk variabel kecemasan
ketakutan dan kekhawatiran yang akhirnya menggunakan Geriatric Anxiety Inventory
konsentrasi lansia tidak akan hilang (GAI) kuesioner yang dikembangkan oleh
sehingga lansia mampu melakukan (Pachana, et.al, 2007) sedangkan untuk
aktivitas sehari-hari (Gunawan, 2018). varaibel ADL menggunakan Barthel Index
Agar tetap dapat menjaga kebugaran kuesioner yang dikembangkan sejak tahun
dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari 1965 kemudian dimodifikasi oleh grager.
maka lansia perlu melakukan latihan fisik Teknik pengumpulan data dengan cara
seperti olahraga. Latihan aktivitas fisik pengisian kuesioner dan sebelumnya lansia
sangat penting bagi lansia untuk menjaga menandatangani Informed consent yang
kesehatan, mempertahankan kemampuan menyatakan bersedia menjadi responden
untuk melakukan Activities Of Daily penelitian ini..
Living (ADL), dan meningkatkan kualitas
kehidupan (Eka, 2018). HASIL PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah Berdasarkan hasil penelitian mengenai
untuk melihat Hubungan Tingkat Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan
Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian Tingkat Kemandirian Activities of Daily
Activities Of Daily Living (ADL) Pada Living Pada Lansia Di Wilayah Kerja
Lansia di Wilayah Kerja Puskemas Baloi Puskesmas Baloi Permai Kota Batam
Permai Kota Batam. didapatkan

690
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 688-695 Jurnal Human Care

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Tabel 4
Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Kecemasan
dengan Tingkat Kemandirian ADL Pada Lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota
Karakteristik Frekuensi Persentase
Batam
Umur
Lansia (60-74) tahun 64 96,9
Lansia tua (75-90) tahun 2 3,0
Jenis Kelamin
Laki-laki 20 30,3
Perempuan 46 69,7
Pendidikan
SD 54 81,8
SMP 12 18,2
SMA 0 0
Pekerjaan
Bekerja 10 15,2
Tidak Bekerja 56 84,8
TOTAL 66 100
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar lansia tidak
bahwa lansia berusia 60-74 tahun sebanyak mengalami kecemasan dengan mandiri
64 (96,9%), jenis kelamin lansia berjumlah 39 lansia (59,1%), hampir
perempuan sebanyam 46 (69,7%), setengah lansia mengalami kecemasan
pendidikan lansia SD sebanyak 54 (81,8 ringan dengan ketergantungan ringan
%) dan lansia yang tidak bekerja sebanyak berjumlah 20 lansia (30,3%), sebagian
56 (84,8%). kecil lansia mengalami kecemasan ringan
dengan ketergantungan sedang berjumlah
Tabel 2 1 lansia (1,5%), sebagian kecil lansia
Distribusi Tingkat Kecemasan Pada Lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota
mengalami kecemasan sedang dengan
Batam ketergantungan sedang berjumlah 4 lansia
(6,1%), sebagian kecil lansia mengalami
Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase kecemasan berat dengan ketergantungan
Tidak cemas 39 59,1 berat berjumlah 1 lansia (1,5%), dan
Kecemasan ringan 21 31,8 sebagian kecil lansia mengalami
Kecemasan sedang 4 6,0
Kecemasan berat 2 3,0
kecemasan berat dengan ketergantungan
TOTAL 66 100 total berjumlah 1 lansia (1,5%).
Dari hasil uji statistik kruskall wallis
Tabel 3 diperoleh bahwa nilai ρ Value 0,000 maka
Distribusi Tingkat Kemandirian ADL Pada Lansia Ha diterima sedangkan H0 ditolak, hal ini
di Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Batam
yang signifikan antara Tingkat
Tingkat Kemandirian Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian
Frekuensi Persentase
ADL Activities of Daily Living pada Lansia di
Ketergantungan total 1 1,5 Wilayah kerja Puskesmas Baloi Permai
Ketergantungan berat 1 1,5 Kota Batam
Ketergantungan sedang 5 7,6
Ketergantungan ringan 20 30,3
Mandiri 39 59,1
TOTAL 66 100

691
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 688-695 Jurnal Human Care
Daily Living Pada Lansia di Panti Wreda”
hasil penelitian menunjukkan dari 84
lansia didapatkan mayoritas lansia tidak
PEMBAHASAN mengalami cemas yaitu sebanyak 33
Hasil penelitian menunjukkan lansia lansia, dan sisanya 23 lansia mengalami
di Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai cemas ringan, 15 lansia mengalami cemas
Kota Batam sebagian besar tidak sedang, dan 13 lansia mengalami cemas
mengalami kecemasan sebanyak 39 lansia berat.
(59,1%), berdasarkan tingkat kecemasan, Berdasarkan hasil penelitian dapat
hampir setengah lansia mengalami disimpulkan bahwa pada usia lanjut,
kecemasan ringan sebanyak 21 lansia manusia akan lebih cenderung mengalami
(31,8%), kecemasan pada lansia kecemasan. Hal ini bisa disebabkan karena
disebabkan karena kesulitan tidur/istirahat, tingginya jumlah lansia yang sudah tidak
gugup/gelisah, sering gemetar, kecewa dan bekerja sehingga lansia cendrung merasa
khawatir, sering merasa risau apabila ada cemas untuk dapat memenuhi kebutuhan
masalah kecil, cemas saat beraktivitas, sehari-harinya, dan sebagian besar lansia
sering menyendiri, mudah cemas/penakut berjenis kelamin perempuan yang mana
serta merasa tidak nyaman ( Lestari, 2013). kecemasan lebih rentan menyerang
Selain itu, sebagian kecil lansia perempuan sesuai dengan pendapat
mengalami kecemasan sedang sebanyak 4 beberapa ahli yang menyebutkan bahwa
lansia (6,0%), dan sebagian kecil lansia laki-laki memiliki tingkat kecemasan lebih
mengalami kecemasan berat sebanyak 2 rendah dibandingkan perempuan. Myers
lansia (3,0%). Hal ini disebabkan karena dalam Annisa (2008), menyebutkan bahwa
karena proses penuaan sehingga lansia perempuan lebih cemas akan
merasa lebih sulit dalam melakukan ketidakmampuannya dibanding dengan
aktivitas sehari-hari dan meningkatkan laki-laki, laki-laki lebih aktif, eksploratif,
resiko jatuh, perasaan khawatir akan sedangkan perempuan lebih sensitif
penyakit yang sedang dialami lansia dan (Mubarak, 2015).
merasa cemas untuk memenuhi kebutuhan Hasil penelitian menunjukkan dari 66
sehari-hari karena sudah tidak bekerja atau lansia yang diteliti, berdasarkan kategori
pensiun (Mubarak, 2015). tingkat kemandirian diperoleh hasil bahwa
Cemas atau anxiety merupakan suatu sebagian besar lansia masih mandiri yaitu
gangguan psikologis, dimana seseorang sebanyak 39 lansia (59,15), hampir
dengan gangguan kecemasan akan setengah lansia mengalami ketergantungan
memiliki ciri seperti ketakutan atau ringan sebanyak 20 lansia (30,3%) dengan
kekhawatiran berulang, yang pada tanda-tanda mandiri pada semua fungsi,
akhirnya hal tersebut dapat menyebabkan kecuali mandi dan satu fungsi lainnya, dan
rasa takut dan hilangnya konsentrasi sebagian kecil lansia mengalami
sehingga menyebabkan terjadinya ketergantungan sedang sebanyak 5 lansia
penurunan dalam melakukan aktivitas (7,6%) dengan tanda-tanda mandiri pada
sehari-hari ( Mubarak, 2015). semua fungsi, kecuali mandi, berpakaian,
Kecemasan dipengaruhi oleh beberapa pergi ke toilet, dan satu fungsi lainnya.
faktor, antara lain faktor internal dan Sebagian besar lansia mengalami
eksternal. Faktor internal meliputi usia, ketergantungan ringan dan sedang karena
pengalaman, aset fisik, dan faktor eksternal secara fisik kondisi sudah menurun, kaki
meliputi pengetahuan, pendidikan, gemetaran saat berjalan, tetapi masih
finansial/material, keluarga, obat, mampu melakukannya meskipun lambat
dukungan sosial budaya. dan terkadang membutuhkan bantuan dari
Hasil penelitian ini hampir sama teman atau keluarga, juga karena adanya
dengan Penelitian Lestari (2013) dengan penyakit yang diderita lansia.
judul “ Hubungan Tingkat Kecemasan Berdasarkan hasil penelitian sebagian
dengan Tingkat Kemandirian Activities of kecil lansia mengalami ketergantungan
692
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 688-695 Jurnal Human Care
berat sebanyak 1 lansia (1,5%) dengan baik dibandingkan dengan perempuan.
tanda-tanda mandiri pada semua fungsi, Menurut Watson (2010) lansia dengan
kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, jenis kelamin laki-laki memiliki tingkat
berpindah dan satu fungsi lainnya, dan kemandirian yang lebih tinggi jika
sebagian kecil lansia mengalami dibandingkan dengan lansia berjenis
ketergantungan total sebanyak 1 lansia kelamin perempuan. Hal tersebut sesuai
(1,5%) dengan tanda-tanda ketergantungan dengan penelitian yang dilakukan oleh
pada semua fungsi. Sebagian besar lansia Kurniawan (2018) bahwa berdasarkan
mengalami ketergantungan berat dan total hasil analisa jenis kelamin terhadap tingkat
disebabkan karena kondisi fisik yang kemandirian menunjukkan bahwa lansia
menurun, usia yang semakin tua, kaki lansia laki-laki memiliki tingkat
gemetaran saat berjalan, kaki lemah sudah kemandirian yang lebih tinggi jika
tidak mampu dibuat berjalan sehingga sulit dibandingkan dengan lansia lansia
untuk melakukan aktivitas sehari-hari, perempuan.
serta adanya penyakit yang diderita lansia. Berdasarkan hasil penelitian
Kemandirian lansia dalam menunjukkan bahwa dari 66 orang lansia,
kemampuan aktifitas sehari-hari sebagian besar lansia tidak mengalami
didefinisikan sebagai kemandirian kecemasan dengan mandiri berjumlah 39
seseorang dalam melakukan aktivitas dan lansia (59,1%), hampir setengah lansia
fungsi kehidupan sehari-harinya yang mengalami kecemasan ringan dengan
dilakukan oleh manusia secara rutin dan ketergantungan ringan berjumlah 20 lansia
universal. Salah satu faktor yang (30,3%), sebagian kecil lansia mengalami
mempengaruhi kemandirian aktivitas kecemasan ringan dengan ketergantungan
sehari-hari pada lansia adalah cemas (Eka, sedang berjumlah 1 lansia (1,5%),
2018). sebagian kecil lansia mengalami
Hasil penelitian ini juga hampir sama kecemasan sedang dengan ketergantungan
dengan Penelitian Kusuma (2018) dengan sedang berjumlah 4 lansia (6,1%),
judul “ Hubungan Tingkat Kecemasan sebagian kecil lansia mengalami
Terhadap Aktivitas Sehari-hari Pada kecemasan berat dengan ketergantungan
Lansia di Panti Werdha Wana Seraya ” berat berjumlah 1 lansia (1,5%), dan
didapatkan hasil penelitian dari 40 lansia sebagian kecil lansia mengalami
didapatkan sebanyak 35 lansia mandiri dan kecemasan berat dengan ketergantungan
5 lansia mengalami ketergantungan. total berjumlah 1 lansia (1,5%).
Berdasarkan hasil penelitian dapat Berdasarkan hasil uji statistik kruskall
disimpulkan bahwa penyebab wallis diperoleh bahwa nilai ρ Value 0,000
ketergantungan pada lansia dipengaruhi maka Ha diterima sedangkan H0 ditolak,
oleh jenis kelamin, dapat dilihat dari jenis hal ini menunjukkan bahwa terdapat
kelamin lansia sebagian besar lansia hubungan yang signifikan antara Tingkat
berjenis kelamin perempuan. Diketahui Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian
bahwa lansia dengan jenis kelamin Activities of Daily Living pada Lansia di
perempuan memiliki tingkat kemandirian Wilayah kerja Puskesmas Baloi Permai
Activities of Daily Living lebih rendah Kota Batam Tahun 2019.
yang disebabkan karena lansia berjenis Tingkat kemandirian Activities of
kelamin perempuan banyak mengalami daily living pada lansia dikaitkan dengan
kelemahan dan disabilitas sehingga kecemasan karena kecemasan dapat
mempengaruhi kemandirian Activities of membentuk persepsi resiko dan
Daily Living. Berbeda dengan lansia merangsang terjadinya rasa takut dan
berjenis kelamin laki-laki yang memiliki khawatir yang pada akhirnya akan
tingkat kemandirian Activities of Daily mempengaruhi konsentrasi lansia dan
Living lebih tinggi, hal ini disebabkan membatasi tingkat aktivitas sehari- hari
karena lansia berjenis kelamin laki-laki sehingga semakin tinggi tingkat
cenderung mempunyai kekuatan fisik lebih kecemasan, maka semakin rendah
693
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 688-695 Jurnal Human Care
Activities of daily living pada lansia, begitu bahwa terdapat hubungan yang signifikan
juga sebaliknya semakin rendah tingkat antara Tingkat Kecemasan dengan Tingkat
kecemasan, maka semakin tinggi Activities Kemandirian Activities of Daily Living
of daily living pada lansia (Kurniawan, pada Lansia di Wilayah kerja Puskesmas
2018). Baloi Permai Kota Batam
Hasil penelitian ini hampir sama
dengan Penelitian Lestari (2013) dengan REFERENSI
judul “ Hubungan Tingkat Kecemasan
dengan Tingkat Kemandirian Activities of Aini, N. (2018). Teori Model Keperawatan
Daily Living Pada Lansia di Panti Wreda” Beserta Aplikasinya Dalam
dengan rancangan cross sectional Keperawatan. Malang: Universitas
didapatkan hasil nilai p-value 0,00 < α 0,05 Muhammadiyah.
dengan demikian uji hipotesis menyatakan Dinas Kesehatan Kota Batam. (2018).
bahwa terdapat hubungan antara tingkat Dwiastuti, R. (2017). Metode Penelitian
kecemasan dengan Tingkat Kemandirian Sosial Ekonomi Pertanian
Activities of Daily Living Pada Lansia. Dilengkapi Pengenalan Berbagai
Hasil penelitian ini juga hampir sama Perspektif Pendekatan Metode
dengan Penelitian Kurniawan (2018) Penelitian. UB Press.
dengan judul “ Hubungan Tingkat Ekasari, M., Riasmini, N., Hartini, T.
Kecemasan dengan Tingkat Instrumental (2018). Meningkatkan Kualitas
Activities of Daily Living (IADL) Pada Hidup Lansia Konsep Dan
Lansia Dengan Hipertensi di Puskesmas Berbagai Intervensi. Wineka
Penumping ” dengan rancangan cross Media.
sectional didapatkan hasil nilai p-value Fathnur, S. (2018). Metodelogi Penelitian
0,001 < α 0,05 dengan demikian uji Farmasi Komunitas dan
hipotesis menyatakan bahwa terdapat Eksperimental. Edisi ke-1.
hubungan antara tingkat kecemasan Yogyakarta: Deepublish.
dengan tingkat kemandirian Instrumental Fitrah, M., & Luthfiyah. (2017).
Activities of Daily Living (IADL) Pada Metodelogi Penelitian Penelitian
Lansia. Kualitatif, Tindakan Kelas, & Studi
Berdasarkan data di atas dapat Kasus. Sukabumi: CV Jejak.
disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat Gunawan, F. (2018). Senarai Penelitian
kecemasan, maka semakin rendah Pendidikan, Hukum, Dan Ekonomi
Activities of daily living pada lansia, begitu Di Sulawesi Tenggara. Yogyakarta:
juga sebaliknya semakin rendah tingkat Deepublish.
kecemasan, maka semakin tinggi Activities Kementrian Kesehatan Republik
of daily living pada lansia. Dari penelitian Indonesia. (2017).
ini dapat diketahui bahwa jenis kelamin Kurniawan, A. (2018). Hubungan Tingkat
dapat mempengaruhi tingkat kecemasan Kecemasan dengan Tingkat
dan tingkat kemandirian Activities of daily Instrumental Activities of Daily
living. Hal tersebut sebagaimana Living (IADL) Pada Lansia Dengan
ditunjukkan dalam penelitian Kurniawan Hipertensi di Puskesmas
(2018) yang menyimpulkan bahwa faktor Penumping. Jurnal. Surakarta:
yang mempengaruhi kecemasan dan Fakultas Ilmu Kesehatan
kemampuan Activities of daily living pada Universitas Muhammadiyah.
lansia antara lain faktor jenis kelamin. Kusuma, I., Ardani, I. (2018). Hubungan
Tingkat Kecemasan Terhadap
SIMPULAN Aktivitas Sehari-hari Pada Lansia
Hasil penelitian menunjukan dari hasil di Panti Werdha Wana Seraya.
uji statistik kruskall wallis diperoleh Jurnal. Denpasar: Fakultas
bahwa nilai ρ = 0,000 maka Ha diterima kedokteran Universitas Udayana.
sedangkan H0 ditolak, hal ini menunjukkan
694
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 688-695 Jurnal Human Care
Lestari, R., Wihastuti, T., Rahayu, B. Pieter, H. (2017). Dasar Dasar
(2013). Hubungan Tingkat Komunikasi Bagi Perawat. Edisi
Kecemasan dengan Tingkat ke-1. Jakarta: Prenada Media
Kemandirian Activities of Daily Group.
Living Pada Lansia di Panti Pradana, S. (2017). Pengaruh Senam Tera
Wreda. Jurnal. Malang: Fakultas Terhadap Penurunan Tingkat
Kedokteran Universitas Brawijaya. Kecemasan Pada Lansia Di Panti
Mental Health America. (2015). Anxiety In Tresna Werdha Hargo Dedali.
Older Adults. Skripsi. Surabaya: Fakultas
Mubarak, W., Indrawati, L., Susanto, J. Keperawatan Universitas
(2015). Buku Ajar Ilmu Airlangga.
Keperawatan dasar. Edisi Ke-2. Profil Dinas Kesehatan Kota Batam.
Salemba Medika. (2017).
Muhith, A., & Siyoto, S. (2016). Riset Kesehatan Dasar. (2018).
Pendidikan Keperawatan Gerontik. Sarmanu. (2017). Dasar Metodelogi
Edisi ke-1. Yogyakarta: Andi. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Nasrullah, D. (2016). Buku Ajar Ilmu dan Statistika. Surabaya:
Keperawatan Gerontik Dengan Universitas Airlangga.
Pendekatan Asuhan Keperawatan Setyawati, V., & Hartini, E. (2018). Buku
Nanda Nic Noc. Jilid 1. Jakarta: Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan
Salemba Medika. Masyarakat. Edisi ke-1.
Ninit, A. (2018). Buku Ajar Metode Yogyakarta: Deepublish.
Penelitian Pengajaran Bahasa Sunaryo, dkk. (2015). Asuhan
Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Keperawatan Gerontik.
Yogyakarta: Andi.

695

You might also like