You are on page 1of 5

Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Vol 8, No.

2, Juni 2020: 186-190

PROGRAM PENDIDIKAN ANTI KORUPSI PADA SISWA SEKOLAH


MENENGAH ATAS (SMA)
1Inayati Nuraini Dwiputri, 2Rizky Dwi Putri, 3Sri Umi Mintarti, 4Dian
Rachmawati, 5Rizza Megasari
1,2,3,4,5
Universitas Negeri Malang
email: inayati.dwiputri.fe@um.ac.id, 2rizky.dwi.fe@um.ac.id, 3sri.umi.fe@um.ac.id,
1
4
dian.rachmawati.fe@um.ac.id, 5rizza.megasari.fe@um.ac.id

Abstract. Community Service Activities in the form of Anti-Corruption Education for


High School Students (SMA) aims to: (1) Create young people who have democratic
perspectives, attitudes and behaviors for the benefit of society, nation and state,
have integrity, and are anti-corruption. (2) Bringing up a new generation that
prioritizes services to the Indonesian people in general (3) Encouraging the birth of
young political cadres who are intelligent, with integrity and anti-corruption at the
level of high school students in particular. These goals can be achieved by using
three methods, namely: training for high school students, simulations and anti-
corruption educational games, and project based learning for the anti-corruption
challenge. The results of anti-corruption education program activities in high school
students include being able to provide understanding and motivation to students
regarding anti-corruption attitudes through the provision of material and screening
of anti-corruption films. This program is able to hone students to think critically and
provide hands-on experience of corrupt practices through simulating anti-
corruption games and working on project-based learning by creating posters in
groups and presenting them.
Keywords: Anti-Corruption, integrity, Project Based Learning

Abstrak. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat berupa Pendidikan Anti Korupsi


pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ini bertujuan untuk:(1) Menciptakan
generasi muda yang memiliki perspektif, sikap dan perilaku yang demokratis untuk
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, memiliki integritas,dan anti
korupsi.(2) Memunculkan generasi baru yang mengedepankan pelayanan kepada
masyarakat Indonesia pada umumnya.(3) Mendorong lahirnya kader politik muda
yang cerdas, berintegritas, dan anti korupsi di tingkat siswa SMA khususnya.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan menggunakan tiga metode, yaitu: pelatihan
kepada siswa-siswi SMA, simulasi dan permainan pendidikan anti korupsi, dan
project based learning untuk challenge antikorupsi. Hasil dari kegiatan program
pendidikan anti korupsi pada Siswa SMA antara lain adalah mampu memberikan
pemahaman dan motivasi kepada siswa mengenai sikap anti korupsi melalui
pemberian materi dan penayangan film anti korupsi. Program ini mampu mengasah
siswa untuk berfikir kritis dan memberikan pengalaman langsung praktik korupsi
melalui simulasi permainan anti korupsi dan pengerjaan project based learning
dengan membuat poster secara berkelompok dan mempresentasikannya.
Kata Kunci: Anti Korupsi, integritas, Project Based Learning.

dinamisnya tuntutan kompetensi abad


1. Pendahuluan
21. Perubahan paradigma cara belajar
Pembelajaran masa kini terus siswa yang berbeda dibandingkan masa
mengalami inovasi, sesuai dengan sebelumnya. Banyak pekerjaan rumah

186
Program Pendidikan Anti Korupsi pada... | 187

yang harus diselesaikan guru di sekolah sejak dini, sejak anak masih duduk di
dengan perubahan kurikulum dan cara bangku SD, SMP, maupun SMA.
belajar siswa. Jika berbicara masalah
Korupsi di negara ini sudah pendidikan, pasti berkaitan dengan
menyeluruh dibidang- bidang persoalan mendasar dan berhubungan
kehidupan sosial,bahkan rantai korupsi dengan manusia. Pendidikan bukan
telah mengakar dari tingkat pusat sekadar aktivitas transfer ilmu, namun
hingga tingkat desa. Korupsi telah juga harus mampu dalam
menjangkiti tatanan birokrasi dari atas mengembangkan dan mengeksplorasi
sampai bawah, DPR, dunia perbankan, potensi diri dan kecerdasan emosi para
dunia pendidikan, dan lembaga-lembaga peserta didik.
lainnya. Praktek korupsi ibarat seperti Secara luas, pendidikan
penyakit yang sulit untuk disembuhkan, merupakan pengaruh lingkungan
bahkan menjadi kebiasaan dalam terhadap individu untuk menghasilkan
kehidupan sehari-hari. perubahan-perubahan yang tetap dalam
Pemberantasan korupsi di kebiasaan perilaku, pikiran dan
Indonesia menjadi tanggungjawab sikapnya. Untuk pengertian secara
semua masyarakat bukan hanya umum menurut UU No. 20 Tahun 2003
tanggungjawab aparat penegak hukum. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Dalam pemberantasan korupsi, ada tiga Pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa
aspek yang dilakukan. Pertama, pendidikan adalah usaha sadar dan
penindakan, kedua, pencegahan, dan terencana untuk mewujudkan suasana
ketiga, pendidikan. Ketiga aspek belajar dan proses pembelajaran agar
tersebut wajib berjalan selaras untuk peserta didik secara aktif
meraih hasil yang optimal. Keselarasan mengembangkan.
ketiga aspek itu harus dilandasi oleh Potensi dirinya untuk memiliki
komitmen dan kesadaran yang tulus dari kekuatan spiritual keagamaan,
masyarakat di negara ini. pengendalian diri, kepribadian,
Pengertian korupsi Menurut UU kecerdasan, akhlak mulia, serta
No. 20 Tahun 2001 Tentang keterampilan yang diperlukan dirinya,
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi masyarakat, bangsa, dan negara.
adalah tindakan melawan hukum Berdasarkan UU tersebut, idealnya
dengan maksud memperkaya diri siswa memiliki sifat yang berakhlak
sendiri, orang lain, atau korupsi yang mulia dan bermartabat untuk menjadi
berakibat merugikan negara atau manusia yang sehat dan bersih dari
perekonomian negara. Oleh karena itu, korupsi.
memerlukan upaya luar biasa untuk
memberantasnya.
Upaya pemberantasan korupsi 2. Metode
tidak akan berhasil jika hanya dilakukan Metode yang digunakan dalam
oleh pemerintah saja tanpa melibatkan pelaksanaan program pendidikan anti
peran serta masyarakat. Oleh karena itu, korupsi ini adalah:
perlu melibatkan masyarakat sebagai 2.1 Metode pelatihan kepada
salah satu bagian penting yang siswa-siswi SMA Laboratorium UM.
diharapkan dapat terlibat aktif dalam Metode pelatihan ini dilakukan
upaya pemberantasan dan pencegahan dengan ceramah dan diskusi tanya
korupsi di Indonesia. Upaya jawab mengenai materi anti korupsi,
pencegahan korupsi dapat ditanamkan dampak korupsi dan tindakan yang
dapat dilakukan oleh siswa-siswi untuk

https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5407
188 | Inayati Nuraini Dwiputri, et al.

menghindari dan menghentikan praktek siswa-siswi SMA Laboratorium UM


korupsi yang ada di sekitar siswa-siswi. Kota Malang. Pelaksanaan kegiatan ini
Pelatihan dan penyampaian materi juga dengan metode pelatihan kepada siswa-
dilakukan dengan menyajikan video siswi SMA labrotatorium UM,
pewujudan sikap anti korupsi. Simulasi dan Permainan Pendidikan
2.2 Simulasi dan permainan Anti Korupsi, dan Project Based
pendidikan anti korupsi . Learning untuk challenge anti korupsi.
Simulasi praktik anti korupsi Metode pelatihan terlaksana
simulasi dilakukan dengan pengalaman dengan kegiatan sosialisi anti korupsi
langsung melaksanakan permainan dan dan penayangan video anti korupsi.
memerankan peran sebagai aktor-aktor Kegiatan ini merupakan wujud
dalam politik dan ekonomi yang dapat pemberian pelatihan pendidikan anti
membuat kebijakan dan melaksanakan korupsi kepada siswa-siswi SMA Lab
kegiatan ekonomi. Permainan ini UM. Kegiatan ini dilakukan dengan
dimaksudkan untuk menyajikan situasi pemberian materi atau seminar dengan
yang mirip dengan kenyataan asli di judul “Perekonomian Korup di
lapangan tentang korupsi dan Indonesia”.
dampaknya terhadap masyarakat. Hal-hal yang terdapat dalam
Permainannya menggunakan materi ini antara lain, definisi korupsi
kartu peran, melibatkan 6 siswa yang menurut UU dan para ahli, faktor-faktor
kesemuanya mempunyai peran serta penyebab korupsi, gambaran terhadap
misi yang harus dipecahkan untuk korupsi di Indonesia, distribusi
menemukan siapa yang melakukan terpidana korupsi menurut jenis
korupsi dalam suatu proyek yang pekerjaannya, dan dampak yang
diberikan. ditimbulkan akibat adanya korupsi.
2.3 Project Based Learning Pada saat sesi pemaparan materi
untuk challenge antikorupsi. ini, siswa-siswi antusias mengikuti.
Metode project based learning Beberapa siswa memberikan tanggapan
membagi siswa-siswi ke dalam mengenai materi yang dijelaskan
kelompok-kelompok kecil. Tugas dari dengan fenomena yang mereka ketahui.
setiap kelompok adalah mendiskusikan Siswa-siswi juga aktif dalam sesi tanya
cara mencegah korupsi kemudian jawab. Siswa juga diberikan
menuangkannya dalam lukisan poster. kesempatan untuk menanggapi
Poster memuat gambaran singkat dan pendapat dari temannya.
ajakan untuk mencegah korupsi. Di Siswa juga diajak untuk melihat
akhir sesi, masing-masing kelompok tayangan film pendek didampingi oleh
mempresentasikan hasil poster. tim pengabdian. Terdapat dua film
Kegiatan pengabdian kepada pendek yang ditayangkan. Film pertama
masyarakat ini tercapai dari adanya mengisahkan mengenai sikap kejujuran
kerjasama dengan mitra. Mitra dalam yang berani dilakukan oleh seorang
hal ini adalah SMA laboratorium UM, anak kecil dan temannya.
sedangkan subjek yang diberikan Video kedua mengenai potret
pelatihan adalah siswa-siswi kelas XII pekerja yang jujur dan tidak mau
IPA dan IPS yang berjumlah 62 orang. menerima suap meski dihadapkan pada
keadaan yang sulit jika tidak
menerimanya. Video yang dibuat dan
3. Hasil dan Pembahasan dipublikasikan dalam web resmi
Target dalam Program Pendidikan Anti Korupsi KPK
Pendidikan Anti Korupsi ini adalah aclc.kpk.go.id. Siswa menangkap apa

ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X


Program Pendidikan Anti Korupsi pada... | 189

yang harusnya ditanamkan pada diri melakukan diskusi dan membuat poster
tentang nilai-nilai antikorupsi yang ajakan tindakan yang anti korupsi.
disampaikan oleh film. Disampikn juga Hasil dalam projek kelompok ini
9 nilai anti korupsi yang harus adalah poster yang berisi beragam pesan
ditanamkan siswa pada diri sendiri yaitu didalamnya. Baik slogan maupun
jujur, peduli, mandiri, disiplin, gambar mengenai perilaku anti korupsi
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, dan ajakan untuk menolak korupsi,
berani, dan adil (Ju-Pe- Man-Di- Tang- bahkan mencegahnya. Terdapat sepuluh
Ker- Se-Be-Dil). poster dari dua kelas. Kemudian
Dalam program pendidikan anti masing-masing kelas dipilih satu poster
korupsi, siswa mendapatkan simulasi terbaik dan diberikan reward untuk tim
praktik dengan permainan anti korupsi. terbaik. Penilaian poster berdasarkan
Nama permainan ini adalah The Suspect kombinasi gambar dan pesan yang
adalah board game dengan 6 orang tertuang dalam poster.
pemain yang akna mewakili 6 profesi Evaluasi dalam kegiatan ini
berbeda. Masing-masing orang tercermin dari nilai Post Test dan Pre-
memainkan salah satu dari 2 peran, Test siswa-siswi SMA Laboratorium
yaitu orang baik atau oknum. Tugas UM, terlihat kenaikan yang cukup
kartu baik adalah melancarkan proyek. signifikan dari total nilai saat pre test
Sedangkan kartu oknum tugasnya (saat mereka belum menerima materi
menggagalkan proyek dan tidak boleh apapun) dibandingkan dengan nilai post
tertangkap. test (setelah materi, game, dan membuat
Pemain menentukan suatu poster). Total nilai saat pre test untuk
proyek akan berhasil atau gagal sesuai keseluruhan adalah 3.280, sedangkan
peran masing-masing. Pemain dibantu nilai post test adalah 4.790. Terdapat
dengan kartu profesi untuk menentukan kenaikan 46,03% mengenai pemahaman
jalannya permainan. Profesi tersebut siswa mengenai anti Korupsi.
adalah tokoh masyarakat, politis, jaksa, Pemahamam siswa juga
polisi, peneliti ahli, dan gubernur. berkembang, yang ditunjukkan dari
Komponen permainan ini adalah kartu jawaban pretest terkait pengertian
karakter, kartu profesi, kartu proyek, korupsi yang diketahui siswa pada
kartu SDM, dan token. awalnya hanya sebatas penyelewengan
Permainannya ada 2 fase, yaitu uang/dana yang bukan miliknya dan
fase seleksi dan fase penilaian. Proyek beberapa yang menjawab
dinyatakan sukses apabila kartu SDM penyalahgunaan wewenang yang
tidak ada yang berjenis ill will atau dimiliki. Pemahaman ini kemudian
pemain yang mendapatkan token intai berkembang lebih luas bahkan tidak
terbanyak benar adalah oknum. Namun, hanya uang dan wewenang, tetapi juga
jika pemain berkarakter oknum kesalahan diri seperti tidak jujur, tidak
mendapat token intai lebih sedikit, disiplin, melanggar aturan sekolah/lalu
maka proyek dinyatakan gagal.Siswa lintas/marka jalan dll yang merugikan
terlihat sangat antusias dalam mengikuti orang lain merupakan bentuk tindakan
dan memainkan permainan ini hingga yang tidak sesuai dengan nilai-nilai anti
simulasi dilakukan dalam beberapa korupsi sekalipun tidak dilakukan oleh
ronde/putaran permainan. Project based orang yang memiliki jabatan atau
learning untuk challenge anti korupsi wewenang tertentu.
merupakan tugas akhir yang diberikan Sebagai kegiatan yang
kepada siswa yang berkumpul dalam berkelanjutan, tim pengabdian
beberapa kelompok kecil untuk masyarakat PNPB UM akan

https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5407
190 | Inayati Nuraini Dwiputri, et al.

melaksanakan monev internal dan DAFTAR PUSTAKA


monev eksternal. Kegiatan lain yang Manurung, R.T. 2012. Pendidikan Anti
dilakukan adalah merilis publikasi Korupsi sebagai Satuan
jurnal ilmiah berISSN, publikasi video Pembelajaran Berkarakter dan
yang akan diupload di kanal youtube, Humanistik. Jurnal Sosioteknologi,
serta implementasi program pendidikan 11(27), 234-236.
anti korupsi berbasis online. Diharapkan UU No. 20 Tahun 2001 Tentang
materi pendidikan anti korupsi ini dapat Pemberantasan Tindak Pidana
disampaikan pada khalayak umum. Korupsi. KPK (online),
(http://kpk.go.id), diakses 14
4. Kesimpulan dan Saran September 2019.
Kesimpulan dalam program UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
pendidikan anti korupsi ini adalah Pendidikan Nasional. Ristekdikti
pemberian pelatihan, simulasi melalui (online),
permainan anti korupsi, dan pemberian (https://kelembagaan.ristekdikti.go.i
challenge melalui project based learning d), diakses 14 September 2019.
dapat menciptakan generasi muda yang
memiliki perspektif, sikap dan perilaku
yang demokratis untuk kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara,
memiliki integritas,dan anti korupsi.
Memunculkan generasi baru
yang mengedepankan pelayanan kepada
masyarakat Indonesia pada umumnya.
Dan Mendorong lahirnya kader politik
muda yang cerdas,berintegritas, dan anti
korupsi di tingkat siswa SMA
khususnya.
Hal ini dibuktikan dengan
keikutsertaan seluruh siswa-siswi dalam
setiap kegiatan. Antusias bertanya dan
menanggapi dari siswa-siswi. Hasil
poster setiap kelompok dalam project
challeng. Dan peningkatan pemahaman
sikap anti korupsi dari nilai pre test dan
post test yang diberikan.
Saran yang dapat diberikan
penulis kepada institusi pendidikan
adalah supaya memberikan pengajaran
yang disertai pengalaman langsung baik
dengan diberikan simulasi atau
diberikan project based learning.
Adapun saran bagi pembaca adalah
dijadikan referensi sumber ajar,
penelitian, atau pelaksanaan program
pengabdian kepada masyarakat lainnya.

ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X

You might also like