You are on page 1of 6

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.

id
Volume 15, No 1, Juni 2019, Hal. 1-6 P-ISSN 1858-0696
DOI: 10.26753/jikk.v15i1.275 E-ISSN 2598-9855

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KESIAPSIAGAAN


PERAWAT PUSKESMAS DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR
DI KABUPATEN BANDUNG

Mochamad Eka Septiana, Hudzaifah Al Fatih*


Universitas Bina Sarana Informatika
*e-mail: hudzaifah.hdz@bsi.ac.id

Abstract

Keywords: Disaster preparedness is a series of activities undertaken to anticipate


Community disasters as well as to reduce morbidity and mortality. The purpose of this
Health Center study was to identify community health center nurses’ individual
Nurse, Disaster characteristics (age, working experience, previous disaster experience
Preparedness, and experience in evacuation site) and their disaster preparedness level,
Flood, Individual and also to examine the relationship between those variables. A cross-
Characteristics sectional design with self-reported questionnaire used to collect data with
a total of 46 respondents selected using convenient sampling method from
eight community health centers prone to flooding in Bandung. Data were
analysed using descriptive statistics and Spearman Correlation to
determine the relationship between variables. Results showed that
majority of community health center nurses’s had moderate disaster
preparedness (78.3%) and a small proportion of them had high disaster
preparedness (21.7%). Significant relationships were found between age
and disaster preparedness (rs = 0.309, p = 0,037) and working experience
with disaster preparedness (rs = 0.325, p = 0,027). Community health
center nurses suggested to improve their disaster preparedness level to
reduce morbidity and mortality by providing training and education on
disaster preparedness for young and inexperienced community health
center nurses to face the floods.

PENDAHULUAN sejak tahun 2002. Dibandingkan dengan


Wilayah Negara Kesatuan Republik kejadian bencana tahun 2015 terjadi
Indonesia terletak pada iklim tropis yang peningkatan 35 persen. Dari 2.369 bencana
ditandai dengan terdapatnya perubahan cuaca, tersebut sekitar 92 persen adalah bencana
suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. hidrometeorologi yang didominasi oleh
Kondisi iklim seperti ini memicu banjir, longsor dan puting beliung. Selama
meningkatnya jumlah kejadian dan intensitas tahun 2016 telah terjadi 770 bencana banjir
bencana hidrometeorologi seperti banjir, yang mengakibatkan 147 jiwa meninggal
tanah longsor, kebakaran hutan, dan dunia, 107 jiwa luka, 2,72 juta jiwa
kekeringan yang terjadi secara silih berganti mengungsi dan menderita serta 12.367 rumah
pada beberapa daerah di Indonesia (BNPB, rusak.
2016a). Salah satu daerah di Provinsi Jawa
Menurut data BNPB (2016b) terdapat Barat yang sering terjadi bencana banjir
2.369 kejadian bencana. Sebuah rekor baru. setiap tahunnya yaitu di daerah Kabupaten
Tertinggi dalam pencatatan kejadian bencana Bandung. Daerah tersebut merupakan salah

1
JIKK Volume 15, No 1, Juni 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id

satu daerah di Cekungan Bandung yang menghadapi bencana tersebut (Depkes, 2006).
rentan terhadap bahaya banjir. Faktor-faktor Menurut Dodon (2012) kesiapsiagaan
yang memperbesar tingkat kerawanan perawat yang baik akan berpengaruh
bencana banjir di daerah tersebut berupa terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga
perubahan guna lahan kawasan lindung di menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian
sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) Sungai materil dan non materil, juga merubah tata
Citarum, penurunan permukaan tanah di kehidupan masyarakat dikemudian hari.
Cekungan Bandung, bertambahnya laju Kesiapsiagaan merupakan
sedimentasi di aliran sungai, tumpukan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
sampah di sungai yang menghambat aliran mengantisipasi bencana melalui
air dan bertambahnya kepadatan jumlah pengorganisasian serta melalui langkah yang
penduduk di sekitar aliran DAS Sungai tepat dan berguna (BNPB, 2007). Menurut
Citarum yang signifikan pada lebih dari satu Depkes RI (2006) tujuan kesiapsiagaan
dekade (Abidin et al., 2013). dalam bidang kesehatan antara lain (1)
Menurut Dinas Kesesehatan (Dinkes) meminimalkan korban (2) mengurangi
Kabupaten Bandung (2016) wilayah yang penderitaan korban (3) mencegah terjadinya
paling sering terjadi bencana banjir di masalah kesehatan pasca bencana dan (4)
Kabupaten Bandung yaitu Kecamatan Bale mempermudah upaya tanggap darurat serta
Endah, Kecamatan Dayeuh Kolot dan pemulihan yang cepat.
Kecamatan Bojong Soang. Ketiga wilayah Salah satu faktor yang mempengaruhi
tersebut merupakan wilayah yang paling kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi
sering terkena dampak dari luapan Sungai bencana banjir yaitu karakteristik individu
Citarum ketika curah hujan tinggi, sehingga (usia, lama kerja, pengalaman bencana
menimbulkan bencana banjir yang sebelumnya dan pengalaman di tempat
mengakibatkan terendamnya area pengungsian) (Baack, 2011). Namun, sedikit
pemukiman penduduk. sekali data yang diketahui mengenai
Peran perawat di Pusat Kesehatan karakteristik individu dan kesiapsiagaan
Masyarakat sangat besar ketika terjadi perawat Puskesmas di Kabupaten Bandung
bencana, yaitu sebagai garis depan pada dalam menghadapi bencana banjir. Informasi
suatu pelayanan kesehatan yang mempunyai ini penting untuk mengetahui apakah perawat
tanggung jawab dan peran yang besar ketika puskesmas di daerah rawan bencana
menangani pasien gawat darurat sehari-hari memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi
maupun saat terjadi bencana. Prosentase bencana banjir. Oleh karena itu, tujuan dari
belum diketahui secara pasti mengenai penelitian ini adalah untuk mengetahui
jumlah perawat yang terlibat dalam bagaimana karakteristik individu dan
manajemen bencana di masyarakat. Sampai kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam
saat ini kebutuhan perawat untuk menangani menghadapi bencana banjir, serta hubungan
korban bencana di masyarakat merupakan diantara kedua variabel tersebut.
kebutuhan terbesar yaitu sebanyak 33% dari
seluruh tenaga kesehatan yang terlibat METODE
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Penelitian ini merupakan penelitian
2006). deskriptif korelasi dengan desain cross
Dalam Undang-Undang Nomor 24 sectional. Pengambilan sampel dalam
Tahun 2007 tentang Penanggulangan penelitian ini menggunakan teknik
Bencana telah dijelaskan bahwa convenient sampling dengan 46 responden
penyelenggaraan penanggulangan bencana dari 8 Puskesmas rawan bencana banjir di
dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana Kabupaten Bandung.
adalah mencakup kesiapsiagaan, peringatan Penelitian ini menggunakan kuisioner
dini dan mitigasi bencana (BNPB, 2007). tentang Informasi Kesiapan Gawat
Salah satu bentuk kegiatan yang dapat Darurat/Emergency Preparedness
dilakukan oleh perawat sebelum terjadinya Information Questionaire (EPIQ) yang telah
bencana adalah kesiapsiagaan dalam di adaptasi oleh Wahidah (2016). Kuesioner

2
JIKK Volume 15, No 1, Juni 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id

tentang karakteristik individu terdiri dari 11 Tingkat Kesiapsiagaan Perawat


pertanyaan meliputi usia, lama kerja, Puskesmas Dalam Menghadapi Bencana
pengalaman bencana sebelumnya, dan Banjir
pengalaman di tempat pengungsian. Tabel 2 menggambarkan tingkat
Komponen kesiapsiagaan terdiri dari 25 kesiapsiagaan perawat puskesmas dalam
pernyataan dengan pilihan jawaban dari 1 – 4, menghadapi bencana banjir, dimana tidak
1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = seorang responden pun yang memiliki tingkat
setuju, dan 4 = sangat setuju. Kesiapsiagaan kesiapsiagaan rendah (0%), 36 (78,3%)
perawat dinyatakan dalam kategori dengan responden dengan kesiapsiagaan sedang, dan
nilai rendah x < 50, sedang 50 > x > 75, dan 10 (21,7%) responden dengan kesiapsiagaan
tinggi x ≥ 75 (Wahidah, 2016). tinggi.
Hubungan antara karakteristik individu
dengan kesiapsiagaan perawat puskesmas Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat
dalam menghadapi bencana ditentukan Kesiapsiagaan Perawat Puskesmas
melalui analisis Spearman Correlation. Dalam Menghadapi Bencana Banjir
Semua analisis statistik dilakukan dengan di Kabupaten Bandung
software statistik SPSS for Windows (Versi
17.0, SPSS, Chicago, IL) dengan tingkat Tingkat F %
signifikansi α <0.05. Kesiapsiagaan
Rendah 0 0
HASIL Sedang 36 78.3
Karakteristik Responden
Dari 46 perawat Puskesmas yang bersedia Tinggi 10 21.7
menjadi responden, 14 (30.4%) diantaranya Total 46 100
berusia 36 – 45 tahun, 38 (82,6 %)
berpendidikan diploma keperawatan, 26 Hubungan Karakteristik Individu dengan
(56,5%) perawat memiliki lama kerja lebih Kesiapsiagaan Perawat Puskesmas dalam
dari 10 tahun, 17 (37%) perawat memiliki Menghadapi Bencana Banjir di
pengalaman bencana sebelumnya, dan 17 Kabupaten Bandung
(37%) perawat memiliki pengalaman di
tempat pengungsian. Tabel 3 Hasil Korelasi Antara
Karakteristik Individu Dengan Kesiapsiagaan
Tabel 1. Karakteristik Responden Di 8 Perawat Puskesmas dalam Menghadapi
Puskesmas Rawan Bencana Banjir Bencana Banjir di Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung
Karakteristik Kategori F %
Kesiapsiagaan Perawat
Usia 17-25 tahun 5 10.9
Puskesmas Dalam
26-35 tahun 12 26.1
Menghadapi Bencana Banjir
36-45 tahun 14 30.4
Usia 0.309*
46-55 tahun 8 17.4
Lama kerja 0.325*
56-65 tahun 7 15.2
Pendidikan D3 38 82.6 Pengalaman bencana 0.256
D4/S1 7 15.2 sebelumnya
S2/S3 1 2.2 Pengalaman bencana 0.256
Lama kerja ≤ 1 tahun 2 4.3 di tempat pengungsian
2-5 tahun 10 21.7
Note. Analysis using Spearman Correlation test.
6-10 tahun 8 17.4
*p < 0.05 (2-tailed)
>10 tahun 26 56.5
Pengalaman Tidak pernah 16 34.8
bencana 1-2 kali 13 28.3 Tabel 3 menunjukkan nilai korelasi antara
sebelumnya >2 kali 17 37 karakteristik individu dengan kesiapsiagaan
Pengalaman Tidak pernah 16 34.8 perawat puskesmas dalam menghadapi
di tempat 1-2 kali 13 28.3 bencana banjir, dimana subvariabel usia dan
pengungsian >2 kali 17 37
Total 46 100
lama kerja memiliki hubungan yang
signifikan dengan kesiapsiagaan perawat

3
JIKK Volume 15, No 1, Juni 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id

puskesmas dalam menghadapi banjir dengan seseorang, maka bertambah juga


masing-masing (rs = 0.309, p = 0.037) dan (rs pengetahuan yang akan didapatkan.
= 0.325, p = 0.027). Sedangkan subvariabel Pengetahuan yang diperolehnya akan
pengalaman bencana sebelumnya dan semakin membaik karena berkembangnya
pengalaman bencana di tempat pengungsian pola daya tangkap dan pola pikirnya.
tidak memiliki korelasi dengan kesiapsiagaan Semakin tua semakin bijaksana, semakin
perawat puskesmas dalam menghadapi banyak informasi yang didapat semakin
bencana banjir. banyak hal yang dikerjakan sehingga
menambah pengetahuan (Agus, 2013). Hal
PEMBAHASAN ini sejalan dengan hasil penelitian Dewi
Tingkat Kesiapsiagaan Perawat (2010) yang menyimpulkan bahwa usia
Puskesmas mempunyai hubungan dengan kesiapsiagaan.
Dari 46 responden hanya 10 (21,7%) Dari segi lama kerja perawat, hasil
perawat saja yang memiliki tingkat penelitian menunjukkan korelasi yang
kesiapsiagaan tinggi, sedangkan sisanya, 36 signifikan antara lama kerja perawat dengan
(78,3%) responden memiliki tingkat kesiapsiagaan dalam menghadapai bencana
kesiapsiagaan sedang. Kurangnya banjir. Nilai korelasi yang positif
kesiapsiagaan ini mungkin dikarenakan mengindikasikan bahwa perawat yang
kejadian bencana banjir yang tidak menentu berpengalaman memiliki kesiapsiagaan yang
dalam kurun waktu pertahun, juga ketika lebih tinggi dibanding perawat yang kurang
awal terjadi bencana lembaga seperti Badan berpengalaman.
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Seseorang yang mempunyai
Polri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), pengalaman atau lama kerja lebih lama
Badan SAR Nasional (Basarnas) yang merupakan karyawan yang lebih siap pakai
langsung menangani ketika awal terjadinya (Hasibuan, 2008). Pengalaman kerja yang
bencana (Bakornas Penanggulangan Bencana, diukur dari lamanya bekerja seseorang dalam
2007). Hal tersebut menyebabkan perawat upaya penanggulangan bencana juga
puskesmas kurang mengetahui atau akrab berperan terhadap kesiapsiagaan seorang
dengan sistem komando kejadian, perawat Puskesmas. Semakin lama masa
epidemiologi dan pengawasan, kurang akrab kerja seseorang maka pengalaman yang
dengan komunikasi atau konektivitas antar diperolehnya pun semakin banyak dan
lembaga dan kurang akrab dengan akses tentunya dapat meningkatkan produktivitas
sumber daya vital (Baack, 2011). kerja dalam bentuk kesiapsiagaan untuk
mengantisipasi bencana yang akan terjadi
Hubungan Karakteristik Individu Dengan (Sutrisno, 2009). Hasil penelitian ini
Kesiapsiagaan Perawat Puskesmas Dalam didukung oleh Wahidah (2010) yang
Menghadapi Bencana Banjir menyimpulkan bahwa lama kerja mempunyai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan dengan kesiapsiagaan.
mayoritas perawat yang bekerja di 8 Bertolak belakang dengan penelitian
Puskesmas daerah rawan banjir Kabupaten dari Usher, et al. (2015) dimana pengalaman
Bandung berusia 36 sampai dengan 45 tahun bencana sebelumnya merupakan salah satu
(30.4%). Nilai korelasi positif menunjukkan prediktor meningkatnya kompetensi dan
bahwa semakin tua usia maka perawat akan kesiapsiagaan perawat, hasil penelitian ini
semakin siap siaga. tidak menunjukkan adanya hubungan yang
Menurut Mubarak (2007) usia signifikan antara pengalaman bencana
merupakan suatu faktor yang sangat penting sebelumnya dengan kesiapsiagaan perawat.
dikarenakan semakin tua usia seseorang, Hal ini dapat terjadi karena pengalaman kerja
maka akan semakin banyak pula pengalaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang dimilikinya, begitu juga sebaliknya. diantaranya lama kerja atau masa kerja,
Umur juga dapat mempengaruhi memori dan seseorang memiliki perbedaan rentang waktu
daya ingat seseorang. Bertambahnya usia yang cukup untuk memahami tugas-tugas
suatu pekerjaan dan bagaimana hasil dari

4
JIKK Volume 15, No 1, Juni 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id

pekerjaan tersebut, tingkat pengetahuan dan Bakornas Penanggulangan Bencana, 2007,


keterampilan yang dimiliki seseorang Pedoman Penanggulangan Bencana
berbeda-beda. Sehingga seseorang yang Banjir Tahun 2007/2008, dilihat 17
Maret 2017, https://www.bencana-
memiliki banyak pengalaman pun belum kesehatan.net/images/referensi/ebook/PED
tentu lebih baik daripada seseorang yang OMAN%20Penanggulangan%20Banjir200
memiliki sedikit pengalaman dalam hal 7%20-%20BAKORNAS.pdf
tertentu (Sa’diyah & Endratno, 2013).
BNPB, 2007, Undang-Undang Republik
KESIMPULAN DAN SARAN Indonesia Nomor 24 tahun 2007
Meningkatnya kejadian bencana tentang Penanggulangan Bencana,
dilihat 17 Maret 2017,
secara global menuntut kesiapsiagaan https://bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_200
perawat terutama perawat puskesmas sebagai 7.pdf.
ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang mempunyai tanggung jawab ____, 2016, Potensi Ancaman Bencana,
dan peran yang besar ketika menangani dilihat 17 Maret 2017,
pasien gawat darurat sehari-hari maupun saat http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-
bencana/potensi-ancaman-bencana.
terjadi bencana.
Kegiatan pengembangan kapasitas ____, 2016, Informasi Kebencanaan Bulanan
perawat Puskesmas dalam menghadapi Teraktual, dilihat 17 Maret 2017,
bencana secara berkala penting untuk www.bnpb.go.id.
mempersiapkan perawat dalam merespons
dan mengelola bencana dengan lebih baik. Depkes RI, 2006, Pedoman Manajemen
Kegiatan tersebut mencakup partisipasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan dalam Penanggulangan
dalam pelatihan keterampilan seperti Bencana, PPSDM Kesehatan, Jakarta.
pelatihan pertolongan pertama, pelatihan
bantuan hidup dasar dan perencanaan Dewi, RNW 2010, Kesiapsiagaan Sumber
bencana (Ibrahim 2014; Nilsson et al. 2016). Daya Manusia Kesehatan Dalam
Penanggulangan Masalah Kesehatan
Akibat Bencana Banjir Di Provinsi
DAFTAR PUSTAKA DKI Jakarta Tahun 2010, dilihat 17
Maret 2017, http://lib.ui.ac.id/
file?file=digital/20308218-T%2031688-
Kesiapsiagaan%20sumber-full%20text.pdf.
Abidin, HZ, Andreas, H, Gumilar, I,
Wangsaatmaja, S, Hukuda, Y, & Dinkes Kabupaten Bandung, 2016, Seksi
Deguchi, T 2009, Landsubsidence and Surveilans dan Imunisasi Bidang
Groundwater Extraction in Bandung Pencegahan Penyakit dan Penyehatan
Basin (Indonesia), Workshop Inception Lingkungan (P2PL).
Report of Upper Citarum Flood
Management, Pusat Litbang SDA- Dodon, 2012, Indikator dan Perilaku
Asian Development Bank. Kesiapsiagaan Masyarakat Di
Pemukiman Padat Penduduk Dalam
Agus, R & Budiman, 2013, Kapita Selekta Antisipasi Berbagai Fase Bencana
Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Banjir, dilihat 17 Maret 2017,
Dalam Penelitian Kesehatan, Salemba http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-
Medika, Jakarta. content/uploads/2014/02/Jurnal-9-Dodon.pdf.
Aminudin, 2013, Mitigasi dan Hasibuan & Malayu, SP 2008, Manajemen
Kesiapsiagaan Bencana Alam,
Sumber Daya, Cetakan ke-11, Bumi
Angkasa, Bandung. Aksara, Jakarta.
Baack, ST 2011, Analysis Texas Nurses’
Preparedness And Perceived Ibrahim, FAA 2014, Nurses’ knowledge,
Competence In Managing Disaster, attitudes, practices and familiarity
The University Of Texas, Texas. regarding disaster and emergency

5
JIKK Volume 15, No 1, Juni 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id

preparedness–Saudi Arabia. American Sa’diyah, C & Endratno, H 2013, Pengaruh


Journal of Nursing Science, 3, 18–25. Pengalaman Kerja Motivasi Intrinsik
dan Kepuasan Kerja Karyawan
Mistra, 2007, Antisipasi Rumah di Daerah terhadap Kinerja Karyawan Depo
Rawan Banjir, Penebar Swadaya, Pelita PT Pelita Satria Perkasa Sokaraja.
Depok. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 1,
No. 1, hlm. 78.
Mubarak, WI 2007, Promosi Kesehatan
Sebuah Pengantar Proses Belajar Sutrisno, E 2009, Manajemen Sumber Daya
Mengajar dalam Pendidikan, Graha Manusia. Edisi I, Cetakan Kesatu,
Ilmu, Yogyakarta. Fajar Interpratama Offset, Jakarta.

Nilsson, J, et al 2016, Disaster nursing: self- Usher, K, et al 2015, Cross-sectional survey


reported competence of nursing of the disaster preparedness of nurses
students and registered nurses, with across the Asia-Pacific region, Nursing
focus on their readiness to manage & Health Sciences, 17(4), 434–443.
violence, serious events and disasters.
Nurse Education in Practice, 17, 102– Wahidah, DA 2016, Faktor-Faktor Yang
108. Mempengaruhi Kesiapsiagaan Perawat
Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di
Ramli, S 2011, Pedoman Praktis Manajemen Kecamatan Gumukmas Kabupaten
Bencana (Disaster Management), Dian Jember, dilihat 17 Maret 2017,
Rakyat, Jakarta. http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/12
3456789/76512/Dewi%20Amaliyah%20Wahid
ah%20-1.pdf?sequence=1.

You might also like