You are on page 1of 10

Hubungan Dukungan Suami Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu

Hamil Menjelang Persalinan di Ruang Persalinan Rumah Sakit


Umum Daerah Karanganyar Tahun 2017

Aprilia Susanti
Akademi Keperawatan 17 Karanganyar

ABSTRACT
Childbirth is a stressful event for a mother, an increase in age will cause
uncomfortable feelins. During the labor process many mothers will experience
feelings of joy, anxiety, fear and panic. At this time, the support of the husband
turned out to have an important effect on maternal psychological conditions.
This study aims to determine the relationship of husband support to the anxiety
level of pregnant women before delivery. This study used correlation study.
Population in this research is pregnant mother before delivery in delivery room of
General Hospital of Karanganyar area amount to 37 people. The sample obtained
as many as 25 respondents who are willing and meet the criteria of inclusion and
exclusion, sampling technique used is saturated sampling.
The research results obtained husband support categories are mostly high, 21
people (84.0%). At anxiety levels of mothers facing childbirth is mostly low, there
are 16 people (64.0%). Thus there is a tendency that pregnant women ahead of
delivery with the support of husband cederung not anxious, with p value = 0,004
(p <0,05) which mean there is significant relation between husband support with
maternal anxiety level before delivery. Based on the results of the research is
expected to the husband to accompany the wife during childbirth, Because the
higher the support of husbands then the level of anxiety of the mother facing
childbirth is lower.
ABSTRAK
Persalinan merupakan peristiwa menegangkan bagi seorang ibu, bertambahnya
usia akan menyebabkan perasaan yang tidak nyaman. Selama proses persalinan
berlangsung banyak ibu akan mengalami perasaan sukacita, cemas, takut dan
panik. Pada masa ini, dukungan suami ternyata berpengaruh penting terhadap
kondisi psikologi ibu bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan dukungan suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil menjelang
persalinan. Penelitian ini menggunakan studi korelasi. Populasi dalam penelitian
ini adalah ibu hamil menjelang persalinan di ruang Persalinan Rumah Sakit
Umum Daerah Karanganyar berjumlah 37 orang. Sampel yang diperoleh
sebanyak 25 responden yang bersedia dan memenuhi kriteria insklusi dan ekslusi,
teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Hasil penelitian
diperoleh kategori dukungan suami sebagian besar tinggi, 21 orang (84,0%). Pada
tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan sebagian besar rendah, terdapat 16
orang (64,0%). Dengan demikian ada kecenderungan bahwa ibu hamil menjelang
persalinan dengan dukungan suami cederung tidak cemas, dengan nilai p=0,004
(p<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami
dengan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan. Berdasarkan hasil
penelitian maka diharapkan kepada suami untuk ikut mendampingi istri saat
persalinan, karena semakin tinggi dukungan suami maka tingkat kecemasan ibu
menghadapi persalinan semakin rendah.

PENDAHULUAN terhadap stres yang normal dan sesuai


Kehamilan merupakan suatu perubahan tetapi menjadi patologis bila tidak sesuai
dalam rangka melanjutkan keturunan yang dengan tingkat keparahan stres, berlanjut
terjadi secara alami, menghasilkan janin setelah streso menghilang atau terjadi
yang tumbuh di dalam rahim ibu dan tanpa adanya stressor eksternal (Craig,
selanjutnya dapat dijelaskan tingkat 2009). Menurut Sundeen (2008), terdapat
pertumbuhan dan besarnya janin sesuai berbagai faktor yang berhubungan dengan
usia kehamilan, pada setiap dilakukan tingkat kecemasan ibu hamil, beberapa
pemeriksaan kahamilan (Muhimah dan diantaranya yaitu usia, tingkat pendidikan,
Safe’I, 2010). Seiring dengan pekerjaan dan paritas ibu hamil, sedangkan
bertambahnya usia kehamilan baik kondisi menurut Magrifoh (2011) faktor-faktor
fisik maupun emosional ibu akan berubah yang berhubungan dengan kecemasan
dan hal ini akan terus berlanjut sampai ke yaitu pengetahuan, psikologi, ekonomi,
masa persalinan. pengalaman, dukungan keluarga serta
Persalinan dan kelahiran merupakan dukungang suami.
kejadian fisiologi yang normal dalam Ibu hamil yang tidak mempunyai
kehidupan. Persalinan adalah proses persiapan untuk melahirkan akan lebih
membuka dan menipisnya serviks dan janin cemas dan memperlihatkan ketakutan
turun ke jalan lahir (Sumarah, 2009). dalam suatu perilaku diam hingga
Dengan semakin dekatnya jadwal menangis. Sekalipun peristiwa kelahiran
persalinan, terutama persalinan pertama, sebagai fenomenal fisiologis yang normal,
wajar timbul perasaan cemas ataupun takut kenyataannya proses persalinan berampak
(Marmi, 2011). terhadap perdarahan, kesakitan luar biasa
Kecemasan adalah suatu keadaan serta bisa menimbulkan ketakutan bahkan
emosional yang tidak menyenangkan yang kematian baik ibu ataupun bayinya
ditandai oleh rasa takut serta gejala fisik (Janiwarty & Pieter, 2012) Pada saat ini
yang menegangkan serta tidak diinginkan. Angka Kematian Ibu ( AKI ) di indonesia
Gejala tersebut merupakan respons
masih sangat tinggi. Berdasarkan survey Hasil penelitian yang dilakukan
demogravi kesehatan Indonesia (SDKI) oleh Yumni di beberapa klinik bersalin di
2012 menyebutkan, Angka Kematian Ibu Indonesia tahun 2006, membuktikan
(AKI ) melonjak drastis 359 per 100.000 adanya pengaruh positif suami terhadap
kelahiran hidup. Sebelumnya, pada tahun persalinan istri secara objektif hal tersebut
2007 AKI menjadi 228 per 100.000 dapat dilihat dari proses kemajuan
kelahiran hidup (DepKes RI, 2007). persalinan. Suami yang memberikan
Data Angka Kematian Ibu (AKI) di dukungan berupa sentuhan dan motivasi
provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 secara langsung, dapat menstimulus
masih cukup tinggi yaitu sebesar 111,16 terjadinya kontraksi sehingga
per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini mempercepat proses terjadinya persalinan.
menurun dibanding dengan tahun 2014 Penelitian tentang Hubungan
yaitu sebesar 126,55 per 100.000 kelahiran Dukungan Suami Terhadap Tingkat
hidup (DinKes Jateng, 2015). Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Berdasarkan profil kesehatan Persalinan ini menjadi perlu untuk
kabupaten karanganyar tahun 2014 dapat dilakukan. Berdasarkan latar belakang
diketahui angka kematian ibu melahirkan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk
di Karanganyar Tahun 2014 sebesar melakukan penelitian tentang Hubungan
138,5/100.000 KH naik dibanding tahun dukungan suami terhadap tingkat
2013 (68,3/100.000 KH), tahun 2012 kecemasan ibu hamil menjelang persalinan
(127,1/100.000 KH). Tingginya angka di ruang bersalin RSUD Karanganyar.
kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh METODE PENELITIAN
beberapa factor, salah satunya dikarenakan Desain yang digunakan dalam
kurangnya perhatian dari suami terhadap penelitian ini adalah studi korelasi yaitu
ibu hamil dan melahirkan (DepKes RI, desain yang digunakan untuk menyatakan
2007). ada hubungan antara dua variabel atau
Suami merupakan salah satu kunci lebih. Pendekatan yang digunakan dalam
agar ibu bisa memilihara emosi positif penelitian ini adalah cross sectional yaitu
selama Kehamilan. Sikap positif dan melalui pengukuran data variabel bebas
dukungan baik pada suami akan membuat dan variabel terikat dilakukan pada
proses Kehamilan berjalan menyenangkan penentuan waktu secara bersama
dan kondisi janin pun selalu kuat dan sehat (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam
(Nurdiansyah, 2011). penelitian ini adalah semua ibu hamil
menjelang persalinan di ruang Bersalin
Tabel 1
Hubungan Antara Karakteristik
Kecemasan
Responden Dengan TingkatKecemasan Ibu
Variabel Tidak Total p Hamil Menjelang Persalinan
Cemas
Cemas
Umur <30 tahun 7 13 20 0,835 Pada tabel 1 diketahui bahwa
77.8% 81.3% 80.0% responden dengan umur yang kurang dari
>31 tahun 2 3 5
30 tahun cederung cemas dalam
22.2% 18.8% 20.0%
Pendidikan Rendah 3 8 11 0,420
menghadapi persalinan, akan tetapi secara
33.3% 50.0% 44.0% statisik tidak ada hubungan yang
Tinggi 6 8 14 signifikan antara umur dengan kecemasan
66.7% 50.0% 56.0% ibu dalam menghadapi persalinan dengan
Tidak 5 9 14
nilai p=0,835 (p>0,05)
Pekerjaan Bekerja 0,937
55.6% 56.3% 56.0%
Responden dengan pendidikan
Bekerja 4 7 11 tinggi cederung cemas dalam menghadapi
44.4% 43.8% 44.0% persalinan, akan tetapi secara statisik tidak
Kehamilan 9 11 20 ada hubungan yang signifikan antara
Paritas 1-2 0,061
tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu
100.0% 68.8% 80.0%
Kehamilan 0 5 5
dalam menghadapi persalinan dengan nilai
>2 p=0,420 (p>0,05).
0.0% 31.3% 20.0% Responden yang tidak bekerja
Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar, cederung cemas dalam menghadapi
Selama bulan April tahun 2017. Sampel persalinan, akan tetapi secara statistik
penelitian adalah total populasi sebanyak tidak ada hubungan yang signifikan antara
25 orang. Teknik sampling yang pekerjaan dengan kecemasan ibu dalam
digunakan pada penelitian ini adalah menghadapi persalinan dengan nilai
sampling jenuh, p=0,937 (p>0,05).
HASIL DAN PEMBAHASAN Responden paritas kehamilan 1-2
Responden dalam penelitian ini cederung cemas dalam menghadapi
adalah ibu hamil menjelang persalinan persalinan, akan tetapi secara statistik
sebanyak 25 orang. Hasil Penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara
menampilkan, karakteristik responden, dan paritas dengan kecemasan ibu dalam
variabel penelitian yaitu dukungan suami menghadapi persalinan dengan nilai
dan tingkat kecemasan ibu hamil p=0,061 (p>0,05).
menjelang persalinan
Tabel 5.8 dari 30 tahun, pendidikan yang tinggi,
Hubungan Antara Dukungan Suami
tidak bekerja, dan paritas yang kehamilan
Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menjelang Persalinan 1 dan 2 cederung mengalami kecemasan.

Pada tabel 5.8 diketahui bahwa


Kecemasan
responden yang tidak ada dukungan suami Dukungan
Tidak Total p
semua mengalami kecemasan yaitu ada 4 Suami Cemas
Cemas
orang, sedangkan responden yang dengan
Tidak 4 0 4 0,004
dukungan suami sebagian besar tidak
44.4% 0.0% 16.0%
cemas yaitu ada 16 orang. Dengan
Ya 5 16 21
demikian ada kecenderungan bahwa ibu
55.6% 100.0% 84.0%
hamil menjelang persalinan denga
Total 9 16 25
dukungan suami cederung tidak cemas.
100.0% 100.0% 100.0%
dengan nilai p=0,004 (p<0,05) yang berarti
ada hubungan yang signifikan antara
Batasan reproduksi sehat 20 – 35
dukungan suami dengan tingkat
tahun, tidak terlalu muda atau terlalu tua
kecemasan ibu hamil menjelang
(kehamilan berisiko pada usia di atas 30
persalinan. Dimana kekuatan hubungan
tahun). selain itu pendidikan ibu
dalam kategori sedang.
berpengaruh pada sikap dan perilaku
Karakteristik ibu bersalin dalam
dalam pencapaian akses informasi yang
penelitian ini menunjukkan bahwa
terkait dalam pemeliharaan dan
mayoritas responden dengan umur <30
peningkatan kesehatan ibu. Masih banyak
tahun yaitu ada 20 orang (80,0%),
ibu dengan pendidikan rendah terutama
responden dengan tingkat pendidikan
yang tinggal di pedesaan yang
Tinggi (SMA/PT) yaitu ada 14 orang
menganggap bahwa kehamilan dan
(56,0%), responden tidak bekerja yaitu ada
persalinan adalah kodrat wanita yang harus
14 orang (56,0%), mayoritas responden
dijalani sewajarnya tanpa memerlukan
dengan kehamilan ke 1-2 yaitu ada 20
perlakuan khusus (pemeriksaan dan
orang (80,0%). Hasil penelitian jugaA
perawatan).
menunjukkan bahwa karatersitik
Suami merupakan salah satu kunci
responden umur, pendidikan, pekerjaan
agar ibu bisa memilihara emosi positif
dan paritas tidak berhubungan signifikan
selama Kehamilan. Sikap positif dan
dengan kecemasan, akan tetapi memiliki
dukungan baik pada suami akan membuat
kecenderungan dimana umur yang kurang
proses Kehamilan berjalan menyenangkan
dan kondisi janin pun selalu kuat dan sehat dengan kecemasan yaitu pengetahuan,
(Nurdiansyah, 2011). psikologi, ekonomi, pengalaman,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dukungan keluarga serta dukungan suami.
bahwa mayoritas responden dengan Hasil penelitian menunjukkan hasil
dukungan suami yaitu ada 21 orang bahwa responden yang tidak ada dukungan
(84,0%), dan minoritas responden dengan suami semua mengalami kecemasan yaitu
tidak ada dukungan suami yaitu ada 4 ada 4 orang, sedangkan responden yang
orang (16,0%). Sehingga sebagian besar dengan dukungan suami sebagian besar
responden dengan dukungan seuami yang tidak cemas yaitu ada 16 orang. Dengan
baik. demikian ada kecenderungan bahwa ibu
Ibu hamil yang tidak mempunyai hamil menjelang persalinan denga
persiapan untuk melahirkan akan lebih dukungan suami cederung tidak cemas.
cemas dan memperlihatkan ketakutan Nilai p=0,004 (p<0,05) yang berarti ada
dalam suatu perilaku diam hingga hubungan yang signifikan antara dukungan
menangis. Sekalipun peristiwa kelahiran suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil
sebagai fenomenal fisiologis yang normal, menjelang persalinan. Dimana kekuatan
kenyataannya proses persalinan berampak hubungan dalam kategori sedang.
terhadap perdarahan, kesakitan luar biasa Magrifoh (2011) faktor-faktor yang
serta bisa menimbulkan ketakutan bahkan berhubungan dengan kecemasan yaitu
kematian baik ibu ataupun bayinya pengetahuan, psikologi, ekonomi,
(Janiwarty & Pieter, 2012) pengalaman, dukungan keluarga serta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungang suami. Studi literature yang
mayoritas responden tidak cemas yaitu ada dilakukan oleh Lars, Aderemi dan Pernilia
16 orang (64,0%), dan minoritas tahun 2011, menjelaskan bahwa kehadiran
responden mengalami cemas yaitu ada 6 suami penting dalam memberikan
orang (36,0%), dengan demikian banyak dukungan emosional dan psikologis bagi
ibu hamil yang telah siap menghadapi istrinya selama masa kehamilan dan
persalinan. Menurut Sundeen (2008), persalinan.
terdapat berbagai faktor yang berhubungan Dukungan dan peran serta suami dalam
dengan tingkat kecemasan ibu hamil, masa kehamilan terbukti meningkatkan
beberapa diantaranya yaitu usia, tingkat kesiapan ibu hamil dalam menghadapi
pendidikan, pekerjaan dan paritas ibu kehamilan dan proses persalinan. Suami
hamil, sedangkan menurut Magrifoh sebagai seorang yang paling dekat,
(2011) faktor-faktor yang berhubungan dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat
hamil wanita mengalami perubahan baik
fisik maupun mental. Tugas penting suami
yaitu memberikan perhatian dan membina
hubungan baik dengan istri, sehingga istri
mengkonsultasikan setiap saat dan setiap
masalah yang dialaminya dalam
menghadapi kesulitan-kesulitan selama
mengalami kehamilan.
Persalinan adalah saat menegangkan kehamilan untuk mengeluarkan bayi
dan menggugah emosi bagi ibu dan (Guyton, 1997).
keluarga. Persalinan menjadi saat yang Berdasarkan hasil penelitian yang
menyakitkan dan menakutkan bagi ibu, telah dilakukan pada 25 responden ibu
karena itu pastikan bahwa setiap ibu hamil menjelang persalinan diperoleh
mendapatkan asuhan sayang ibu selama data yaitu Karakteristik ibu bersalin
persalinan dan kelahiran. Asuhan ibu dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
yang dimaksud berupa dukungan mayoritas responden dengan umur <30
emosional dari suami dan anggota tahun yaitu ada 20 orang (80,0%),
keluarga lain untuk berada di samping Berdasarkan hasil penelitian ini maka,
ibu selama proses persalinan dan diharapkan untuk meningkatkan pendidikan
kelahiran. kesehatan kepada ibu hamil, dalam
Suami dianjurkan untuk melakukan pemberian asuhan keperawatan pada ibu
peran aktif dalam mendukung ibu dan hamil, bersalin dan nifas, yang disertai juga
mengidentifikasi langkah – langkah yang dengan pendidikan kesehatan bagi suami dan
mungkin untuk kenyamanan ibu. Hargai keluarga. Dengan tujuan menumbuhkan
keinginan ibu untuk menghadirkan teman kesadaran suami dan keluarga akan
atau saudara untuk menemaninya pentingnya dukungan dari suami dan
(Depkes RI, 2002). Dukungan suami keluarga bagi ibu hamil dalam
dalam proses persalinan akan memberi mempersiapkan persalinan, diharapkan
efek pada sistem limbic ibu yaitu dalam kepada suami untuk ikut mendampingi istri
hal emosi, emosi ibu yang tenang akan saat persalinan, karena semakin tinggi
menyebabkan sel – sel neuronnya dukungan suami maka tingkat kecemasan ibu
mensekresi hormon oksitosin yang menghadapi persalinan semakin rendah
reaksinya akan menyebabkan responden dengan tingkat pendidikan
kontraktilitas uterus pada akhir Tinggi (SMA/PT) yaitu ada 14 orang
(56,0%), responden tidak bekerja yaitu Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
ada 14 orang (56,0%), mayoritas Multivariate dengan Program IBM SPSS
responden dengan kehamilan ke 1-2 yaitu 21 Update PLS Regresi. Semarang:
ada 20 orang (80,0%). Dan secara Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
statistik tidak ada hubungan yang Guyton, A. C. & J. E. Hall. 1997. Buku
signifikan dengan kecemasan ibu hamil Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-9.
menjelang persalinan. Terjemahan: Irawati Setiawan. EGC.
Mayoritas ibu hamil menjelang Jakarta.
persalinan dengan dukungan suami yaitu Hawari D, Manajemen Cemas dan
ada 21 orang (84,0%). Mayoritas ibu Depresi. Jakarta : Balai Penerbit
hamil menjelang persalinan tidak Fakultas Kedokteran Universitas
mengalami kecemasan yaitu ada 16 orang Indonesia, 2000.
(64,0%),] Huliana,M.2007.Panduan Menghadapi
Ada hubungan yang signifikan antara Kehamilan Sehat.Jakarta.Puspa Swara
dukungan suami dengan tingkat Hurlock, E.B (2002). Psikologi
kecemasan ibu hamil menjelang Perkembangan. 5th edition. Erlanga:
persalinan (p=0,004). Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Jadman D, Psikologi Perkembangan.

Asrinah, Shinta Siswoyo Putri, dkk. Semarang : Badan Penerbit

2010. Konsep kebidanan. yogyakarta: Universitas Diponegoro, 2001.

Graha Ilmu. Janiwarty, B dan Pieter, H. Z. (2012).

Bakshi, U. A., M. V. Bakshi. 2008 Pendidikan Psikologi untuk Bidan

Modern Control Suatu Teori dan Terapannya,

Friedman, Marilyn M. 2010. Buku ajar Yogyakarta: Rapha Publishing

keperawatan keluarga : Riset, Teori dan Manuaba, I.B.G., (2004). Penuntun

Praktek. Jakarta : EGC Kepaniteraan Klinik Obstetri &

Ferry Efendi. (2009). Keperawatan Ginekologi. Jakarta: Buku

Kesehatan Komunitas: Teori Dan Kedokteran EGC

Praktek Dalam Keperawatan. Jilid 1. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan,

Jakarta : Salemba Medika. Kandungan dan KB. Jakarta : EGC


Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Edition. United States of American:
Masa Antenatal, Yogyakarta; Pustaka John Wiley & Sonc, Inc.
pelajar Simkin, Penny.2008. Kehamilan,
Muhimah, N., Safe’i, A. 2010. Melahirkan dan Bayi. Edisi Revisi.
Panduan Lengkap Senam Sehat Jakarta: Arcan.
Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Sugiono. 2003. Metode Penelitian
Obstetri. Jakarta, EGC Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Nolan, Mary. ( 2004). Kehamilan dan Bandung;Alfabeta.
Melahirkan. Jakarta: ARCAN. Suhita. (2005). Apa itu Dukungan Sosial.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Diakses tanggal 07 Januari 2017
Metodologi Penelitian (http://www.masbow.com/2009/08/apa-
Kesehatan.Jakarta. Rineka itu-dukungan-sosial.html )
Cipta Suliswati. (2005). Konsep Dasar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Nursalam, 2003. Konsep & Penerapan EGC.
Metodologi Penelitian Ilmu Susanti, Ni Nengah. 2008. Psikologi
Keperawatan : Pedoman Skrips, Kehamilan. Jakarta : EGC.
Tesis dan Instrumen Penelitian. Stuart G, Sundeen S, Keperawatan Jiwa,
Jakarta, Salemba Medika Edisi 3, Terjemahan oleh Achir Yani
Prawirohardjo, S. 2000. Ilmu Kebidanan. S Hamid, Jakarta : Penerbit Buku
Jakarta Yayasan Bina Pustaka. Kedokteran EGC, 1998.
Poedji Rochjati. (2003). Skrining Stuart & Sundeen, 2006, Keperwatan
Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya : psikitrik: Buku Saku Keperawatan Jiwa,
FK UNAIR Edisi 5. Jakarta : EGC.
Sabitri, S., Toshio, K., & Miyuki, T. Videbeck, S.J., 2008, Buku Ajar
(2011). Women’s experience of Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC
giving birth with their husband’s Wiknjosastro, H. 2005. dalam Ilmu
support in Nepal. British Journal of Kebidanan Jakarta: Yayasan Bina
Midwifery. Pustaka
Sarafino, E.P.(1998). Health Psychology
: Biopsychosocial Interactions. Third
Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Wiknjosastro, Hanifa, 2006, Ilmu
Kebidanan, Edisi Ketiga, Jakarta : YBP-
SP.

You might also like