You are on page 1of 10

SANG PENCERAH

Volume 6 Issue 1, 2020


P-ISSN : 2528-360X, E-ISSN : 2621-6159
Website: https://www.jurnal-umbuton.ac.id/index.php/Pencerah

Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Ruang


Publik (Media Luar Ruang) di Kota Baubau
1Nazriani, 1Arsad

Email: nazrianinani@gmail.com

Abstract
The influence of foreign languages, especially English may erode Indonesian authority. Most people
feel more confidence and smarter when using English. It is not wrong but contradict to the slogan
echoed by the government, "Prioritizing Indonesian, mastering foreign language, and Preserving the
language”. This research was aimed to study about how the forms of improper use of Indonesian in
public spaces in Baubau, and what were the factors that influence the occurrence of these errors. The
methods used descriptive qualitative. Technique of collecting the data was used observation and
technical documentation record. The result showed that the errors found are errors in placing prefixes
and prepositions which still confused-exchange as well as the widespread use of English on shop signs,
hotels, salons, and other general instructions. Some of the factors triggering the occurrence of these
errors is the lack of knowledge about the use of the Indonesian language properly and correctly, lack of
socialization that involve direct community of language users, and the absence of real sanctions for
violators language. The results showed that the form were errors in placing prefixes and prepositions
are still confused-exchange as well as the widespread use of English on shop signs, hotels, salons, and
other general instructions. Some of the factors triggering the occurrence of these errors is the lack of
knowledge about the use of the Indonesian language properly and correctly, lack of socialization that
involve direct community of language users, and the absence of real sanctions for violators language.
Based on the research results form errors found are errors in placing prefixes and prepositions are still
confused-exchange as well as the widespread use of English on shop signs, hotels, salons, and other
general instructions. Some of the factors triggering the occurrence of these errors is the lack of
knowledge about the use of the Indonesian language properly and correctly, lack of socialization that
involve direct community of language users, and the absence of real sanctions for violators language.
Keywords: : English Language; Indonesian Languag;, Public Area

Abstrak
Masuknya pengaruh bahasa asing khususnya bahasa Inggris dapat mengikis wibawa bahasa Indonesia
itu sendiri. Kebanyakan masyarakat lebih percaya diri dan merasa pintar jika menggunakan Bahasa
Inggris. Hal ini tidaklah salah akan tetapi ini bertentangan dengan slogan yang digaungkan oleh
pemerintah yakni “Utamakan bahasa Indonesia, Kuasai bahasa asing, dan Lestarikan bahasa Daerah.
Untuk itu maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk-bentuk
kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam ruang publik di kota Baubau, serta faktor-faktor
apasajakah yang mempengaruhi terjadinya kesalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan
data adalah teknik observasi, teknik catat dan Teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bentuk
kesalahan yang ditemukan adalah kesalahan dalam menempatkan awalan dan preposisi yang
masihtertukar-tukar serta banyaknya penggunaan Bahasa Inggris pada papan nama toko, hotel, salon,
dan petunjuk umum lainnya. Beberapa yang menjadi factor pemicu terjadinya kesalahan tersebut
adalah minimnya pengetahuan tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kurangnya
sosialisasi yang melibatkan langsung masayarakat pengguna bahasa, serta tidak adanya sanksi yang
nyata bagi pelanggar bahasa.
Kata Kuci: Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia; Ruang Publik

1
Universitas Muhammadiyah Buton, Indonesia
8
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

1. PENDAHULUAN agar masayarakat bisa mengetahui


bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebagai suatu bangsa yang besar,
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
Indonesia mengenali bahasa kedua apa
dan benar di ruang publik salah satunya
pun, layaknya Malaysia yang menjadikan
dapat berdampak pada munculnya sikap
Bahasa Inggris sebagai Bahasa kedua
positif terhadap bahasa Indonesia sendiri.
selain bahasa Melayu. Namun, meskipun
Berdasarkan latar belakang tersebut yang
Indonesia tidak mengakomodasi bahasa
menjadi permasalahan dalam penelitian
tersebut, bangsa Indonesia tetap sangat
ini adalah Bagaimanakah bentuk-bentuk
terbuka dengan Bahasa asing lainnya,
kesalahan penggunaan Bahasa Indonesia
terutama bahasa Inggris (Rahman, 2018)
dalam ruang publik di kota Baubau?,
Masuknya pengaruh bahasa asing fakator-faktor apa sajakah yang
khususnya bahasa Inggris dapat mengikis mempengaruhi terjadinya kesalahan
wibawa bahasa Indonesia itu sendiri. penggunaan bahasa Indonesia dalam
Kebanyakan masyarakat lebih percaya ruang publik tersebut.
diri dan merasa pintar jika menggunakan
2. TINJAUAN PUSTAKA
bahasaInggris. Hal ini tidaklah salah akan
tetapi ini bertentangan dengan slogan Peraturan pemakaian Bahasa di
“Utamakan bahasa Indonesia, Kuasai ruang publik (media luar ruang)
bahasa asing, dan Lestariikan bahasa tercantum dalam Undang-Undang
Daerah. Jika dibiarkan terjadi tidak Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
menutup kemungkinan suatu saat bahasa 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Indonesia akan kehilangan identitasnya Lambang Negara, serta Lagu
atau bahkan wibawanya di negaranya Kebangsaan khusus dalam pasal 36 ayat
sendiri. Bukan hanya terlihat dari (3) yang mengatur bahwa bahasa
komunikasi sehari-hari, akan tetapi dapat Indonesia wajib digunakan untuk nama
juga terlihat dari penggunaan bahasa bangunan atau gedung, jalan,
Indonesia dalam ruang publik, misalnya apartemen atau permukiman,
papan namatoko, salon, hotel, rumah perkantoran, kompleks perdagangan,
makan, nama kantor pemerintahan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga
sekolah atau bahkan di perguruan tinggi. pendidikan, organisasi yang didirikan
atau dimiliki oleh warga negara
Kota Baubau merupakan salah satu
Indonesia atau badan hukum
kota yang sedang mengalami masa
Indonesia. Selanjutnya, pada pasal 37
perkembangan dari berbagaimacam
ayat (1) diatur bahwa bahasa Indonesia
aspek. Taklepas dari persoalan Bahasa
wajib digunakan dalam informasi
kota Baubau memiliki pengguna Bahasa
tentang produk barang atau jasa
daerah yang berbeda-beda selain Bahasa
produksi dalam negeri atau luar negeri
Wolio. Seiring dengan perkembangan
yang beredar di Indonesia, selanjutnya
zaman kota Baubau tak luput dari arus
dalam ayat (2) diatur bahwa informasi
gelombang pengaruh Bahasa asing. Hal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ini dapat terlihat dari hasil observasi awal
dapat dilengkapi dengan bahasa daerah
masih banyak ditemukan kesalahan
atau bahasa asing sesuai dengan
penggunaan bahasa Indonesia dalam
keperluan. Pasal 38 ayat (1) dalam
ruang public seperti penulisan nama-
undang-undang tersebut diatur bahwa
nama tempat yang masih menggunakan
bahasa Indonesia wajib digunakan
Bahasa asing misalnya laundry, low price,
dalam rambu umum, penunjuk jalan,
discount up 70%, Barber shop, kesalahan
fasilitas umum, spanduk, dan alat
penggunaan kata misalnya di sewakan, di
informasi lainnya yang merupakan
kontrakan, dan masih banyak lagi. Hal ini
pelayanan umum. Selanjutnya, pada
perlu dibenahi dan perlu disosialisakan

9
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

ayat (2) pasal tersebut diatur bahwa 2.2 Ejaan


penggunaan bahasa Indonesia
Ejaan yang dimaksudkan dalam
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tulisan ini adalah aturan mengenai
dapat disertai bahasa daerah atau
penulisan huruf, penulisan kata, dan
bahasa asing jika dipandang perlu.
pemakaian tanda baca (Arifin dan Tasai,
Segala ketentuan lebih lanjut mengenai
2010:164). Penggunaan ejaan wajib
penggunaan bahasa Indonesia
dipatuhi oleh pengguna bahasa utamanya
sebagaimana yang dimaksud dalam
dalam bahasa tulis. Tujuannya adalah
undang-undang diatur dalam
demi keteraturan dan keseragaman
Peraturan Presiden.
bentuk. Hal ini akan berimplikasi pada
Berdasarkan pernyataan yang ketepatan dan kejelasan makna.
tercantum dalam Undang-Undang di Hubungan antara ejaan dan pemakai
atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahasa ibarat rambu lalu lintas yang
bahwa pemakain bahasa asing dan harus dipatuhi oleh setiap pengemudi.
bahasa daerah dapat digunakan setelah Jika pengemudi mematuhi rambu lalu
bahasa Indonesia terlebih dahulu. lintas itu, terciptalah lalu lintas yang
tertib, teratur, dan tidak semrawut
2.1 Kesalahan Berbahasa
(Finoza, 2001:13).
S. Piet Corder dalam bukunya
Ejaan yang digunakan dalam
Introducing Applied Linguistik menjelaskan
bahasa Indonesia adalah Ejaan yang
bahwa kesalahan berbahasa adalah
Disempurnakan atau yang biasa
pelanggaran terhadap kode bahasa.
dsingkat dengan EYD. EYD mulai
Pelanggaran ini disebabkan minimnya
berlaku pada tanggal 16 Agustus 1972
penguasaan dan pengetahuan terhadap
oleh Presiden Republik Indonesia dan
kode. Sedangkan analisis kesalahan
pada tahun 1987 EYD direvisi dengan
berbahasa yaitu suatu cara atau langkah
tujuan untuk memaparkan kaidah ejaan
kerja yang biasa digunakan oleh peneliti
yang lebih luas. Dalam Ejaan bahasa
atau guru bahasa untuk mengumpulkan
Indonesia yang disempurnakan
data atau informasi kebahasaan,
membicarakan tentang lima pokok
mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan
aturan yaitu
letak kesalahan, mengklasifikasikan
kesalahan dan mengevaluasi tingkat 1. Pemakaian huruf (nama-nama
keseriusan kesalahan berbahasa tersebut. huruf, lafal singkatan dan kata,
persukuan, dan penulisan nama
Tolak ukur kesalahan berbahasa
diri).
biasanya ditentukan berdasarkan ukuran
keberterimaan yakni apakah bahasa 2. Penulisan huruf (penulisan huruf
(ujaran atau tulisan) si pembelajar bahasa besar/kapital dan penulisan huruf
itu berterima atau tidak bagi penutur asli miring).
atau pengajarnya. Jadi, jika pembelajar
3. Penulisan kata (kata dasar, kata
bahasa Indonesia membuat kesalahan,
turunan, kata ulang, dan gabungan
maka ukuran yang digunakan adalah
kata)
apakah kata atau kalimat yang digunakan
pembelajar tersebut benar atau salah 4. Penulisan unsur-unsur serapan
menurut penutur asli bahasa Indonesia. (unsur serapan dari bahasa asing)
Ukuran berbahasa yang baik ini adalah 5. Pemakaian tanda baca (pemakaian
ukuran intra bahasa atau intra lingual. tanda titik, koma, titik koma, titik
Ukuran kesalahan dan ketidak salahan dua, tanda hubung, tanda pisah,
intra bahasa adalah ukuran kebahasaan. tanda elipsi, tanda tanya, tanda
seru, tanda kurung, tanda kurung

10
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

siku, tanda petik, tanda petik penggunaan bahasa di ruang publik yang
tunggal, tanda ulang, tanda garis ada di Kota Baubau yang biasa terlihat
miring, dan pada papan nama toko, papan nama
penyingkatan/apostrof). hotel, papan nama instansi pemerintahan,
spanduk, selebaran, dan baliho yang
2.2 Penggunaan Unsur Asing
terpampang di pinggir jalan. Teknik yang
Penggunaan unsur asing sangat digunakan dalam mengumpulkan data
berkaitan dengan sikap bahasa. Pada adalah teknik observasi, teknik catat
kenyataan di lapangan orang lebih untuk mencatat hal-hal yang berkaitan
senang menggunakan bahasa asing dari dengan penelitian dan teknik
pada bahasa Indonesia baik secara lisan dokumentasi yakni untuk
maupun secara tertulis. Penggunaan mendokumentasikan data yang diperoleh
bahasa atau istilah asing ini secara terus- di lapangan. Teknik dokumentasi berupa
menerus akan merugikan bahasa foto-foto yang merujuk pada data
Indonesia, sebab orang (baca: penelitian. Teknik analisis data yang
masyarakat) secara perlahan akan digunakan dalam penelitian ini adalah
meninggalkan bahasa Indonesia dan teknik yang bersifat deskriptif
kurang bangga menggunakan bahasa kualitatif-preskriptif, yaitu
Indonesia lagi. Hal seperti ini sebenarnya mendeskripsikan dan menjelaskan hasil
tidak perlu terjadi jika ada kesadaran temuan di lapangan dan memberi
menggunakan bahasa Indonesia. solusi atau pemecahan atas masalah
Beberapa istilah asing yang sering yang terdapat dalam pemakaian bahasa
didengar dalam kehidupan sehari-hari Indonesia dalam ruang publik di kota
misalnya shoping-belanja, discount- Baubau.
potonganharga dan masih banyak lagi.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah yang dapat dilakukan untuk
mengatasi persoalan itu ialah dengan Data Kesalahan bahasa Indonesia
mencarikan padanannya dalam bahasa dalam Ruang Publik/ Media Luar Ruang
Indonesia atau menyerap unsure asing adalah sebagai berikut:
itu sesuai dengan kaidah yang berlaku,
Data1
seperti yang diatur dalam buku
Pedoman Umum Pembentukan Istilah
dan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan.
3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. (kualitatif-intrepretatif), yakni
menggambarkan suatu fenomena secara
alamiah dan apa adanya. Penggunaan
metode ini bertujuan untuk
mendeskripsikan secara sistematis,
Salah: Rikamart
faktual dan akurat dengan menggunakan
kata-kata atau kalimat dan bukan dengan Benar: Toko Rika
angka-angka statistik. Semua Analisis: Pada data di atas kata
dikemukakan apa adanya sesuai dengan Rikamartdikatakansalahsebab kata mart
kenyataan yang ditemukan pada saat seharusnya diganti dengan kata “toko”
penelitian. Sumber data penelitian berasal karena kata “mart” memiliki padanan
dari segala macam bentuk kesalahan yang berarti toko.

11
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

Data 2 Analisis: data di atas dinyatakan salah


sebab menggunakan bahasa Inggris.
Data 5

Salah: Salim Family Karaoke


Benar: Salim Karaoke keluarga Salah: First logistics
Analisis: pada data di atas sepenuhnya Benar: logistic pertama
menggunakan Bahasa Inggris.
Analisis: dinyatakan salah sebab
Data 3 menggunakan bahasa Inggris
Data 6

Salah: Falminggo Car Wash


Benar: pencucian Mobil Flaminggo
Analisis: data di atas dinyatakan salah Salah: Istana meubel Astari
sebab menggunakan bahasa Inggris, Benar: Istana mebel Astri
harusnya menggunakan bahasa Indonesia
karena memiliki arti Pencucian mobil Analisis: pada data tujuh di atas
Flaminggo. kesalahan terdapat pada kata meubel.
Menurut KBBI kata meubel ditulis mebel
Data 4 yang berarti perabot rumah/ruangan.
Data 7

Salah: Poles Body, interior, engine Salah: DI JUAL CEPAT HUBUNGI


Benar: poles tubuh, hiasan ,mesin. Benar: DIJUAL CEPAT HUBUNGI

12
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

Analisis: pada data tujuh di atas Data 10


dinyatakan salah sebab kata “di” bukan
termasuk preposisi dan harus ditulis
terpisah, menurut PUYD preposisi ditulis
terpisah dengan kata dasar yang
dilekatinya jika menunjukkan tempat
atau arah. Seharunya kata di tidak ditulis
terpisah.

Data 8
Salah: super wash
Benar: mencuci super
Analisis: dinyatakan salah, sebab
seutuhnya menggunakan bahasa Inggris.
Seharusnya ditulis menggunakan bahasa
Indonesia karena menjadi papan nama
sebuah tempat usaha.
Data 11

Salah: Ruko ini di jual


Benar: Ruko ini dijual
Analisis: data 8 dinyatakan salah
yaitu pada kata di. Kata di seharusnya
melekat dengan kata jual. Sebab kata di
bukan merupakan preposisi.
Data 9

Salah: Hotel Lotus Garden


Benar: Hotel taman Lotus
Analisis: dinyatakan salah, sebab
seutuhnya menggunakan bahasa Inggris.
Seharusnya ditulis menggunakan bahasa
Indonesia karena menjadi papan nama
sebuah hotel yang berada di tengah kota.
Data 12
Salah: sun life financial
Benar: keuangan hidup matahari
Analisis: data sembilan dinyatakan salah,
sebab seutuhnya menggunakan bahasa
Inggrisnya. Seharusnya ditulis
menggunakan bahasa Indonesia karena
menjadi papan nama sebuah kantor.
Salah: Galaxy inn Hotel
Benar: Hotel galaksy Inn

13
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

Analisis: dinyatakan salah, sebab Salah: Service handphone


seutuhnya menggunakan bahasa Inggris.
Benar: servis telepon genggam
Seharusnya ditulis menggunakan bahasa
Indonesia karena menjadi papan nama Analisis: dinyatakan salah, sebab
sebuah hotel yang berada di tengah kota. seutuhnya menggunakan bahasa Inggris.
Seharusnya ditulis menggunakan bahasa
Data 13
Indonesia.
Data 16

Salah: Shakila Collection


Benar: KoleksiShakila
Analisis: dinyatakan salah, sebab Salah: The Connect cctv-computer-
seutuhnya menggunakan bahasaInggris. networking
Seharusnya ditulis menggunakan bahasa
Benar: tersambung cctv-komputer-
Indonesia karena menjadi papan nama
jaringan
sebuah toko.
Analisis: dinyatakan salah, sebab
Data 14
seutuhnya menggunakan Bahasa Inggris.
Seharusnya ditulis menggunakan bahasa
Indonesia.
Data 17

Salah: King’s Salon


Benar: Salon King’s
Analisis: dinyatakan salah, sebab
seutuhnya menggunakan Bahasa Inggris.
Seharusnya ditulis menggunakan bahasa
Indonesia. Salah: service handphone laptop
Data 15 &Computer
Benar: memperbaiki telepon genggan dan
komputer
Analisis: dinyatakan salah, sebab
seutuhnya menggunakan Bahasa Inggris.
Seharusnya ditulis menggunakan bahasa
Indonesia.

14
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

Data 18 Analisis: dinyatakan salah sebab


menggunakan bahasa Inggris sebagai
papan nama tempat usaha.
Data 21

Salah: susy salon hair and beauty


priadanwanita
Benar: salon susy kecantikan, rambut pria Salah: Bombay textile
dan wanita
Benar: tekstil Bombay
Analisis: data di atas dinyatakan salah
sebab tidak menggunakan bahasa Analisis: data diaatas dinyatakan salah
Indonesia sepenuhnya. sebab menggunakan bahasa Inggris dan
struktur kalimat dalam bahasa Inggris
Data 19 dalam papan nama tempat usaha.
Data 22

Salah: Naura Computer sale, service &


kredit
Salah: edo textile
Benar: Komputer Naura, menjual,
servis(memperbaiki) & kredit Benar: Tekstil Edo
Analisis: dinyatakan salah sebab Analisis: data 22 dinyatakan salah atau
menggunakan bahasa Inggris sebagai kurang tepat sebab menggunakan bahasa
papan nama tempat usaha. Inggris dan struktur kalimat dalam
bahasa Inggris dalam papan nama tempat
Data 20
usaha.
Data 23

Salah: smartphone mobile solution


Benar: solusi telepon genggam

15
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

Salah: DI SEWAKAN Analisis: data 25 kurang tepat dijadikan


sebagai papan nama sebuah toko elektronik
Benar: DISEWAKAN sebab menggunakan bahasa Inggris
Analisis: data 23 dinyatakan salah atau sepenuhnya.
kurang tepat penulisannya. Kesalahan Berdasarkan peraturan yang
terjadi pada kata di yang ditulis terpisah dijabarkan di atas maka dapat kita katakan
dengan kata yang dilekatinya. bahwa data di atas terlihat adanya beberapa
Seharusnya kata di ditulis bersambung bentuk kesalahan yang muncul, pertama
dengan kata yang dilkatinya. Kata di penulisan kata dan preposisi yang tidak tepat,
sebagai preposisi ditulis terpisah apabila seperti pada data ke-8, data ke-9, data ke-23,
kata yang dilekatinya adalah penunjuk data ke-24. Terjadinya kesalahan ini
arah atau tempat, sementara pada data diakibatkan ketidakpahaman pemakai bahasa
23 kata sewakan bukan menunjukkan terhadap aturan penulisan pemakaian
preposisi dan imbuhan.
tempat atau arah, jadi harus ditulis
bersanbung menjadi disewakan. Kesalahan kedua terlihat pada
penggunaan bahasa Inggris seutuhnya pada
Data 24 papan nama, toko, restoran, hotel, dan salon.
Penulisan tidak sesuai dengan peraturan
(baca: Undang-Undangbahasa) yang berlaku.
Sepertiterlihatpada data ke-1, ke-2, ke-3, ke-4,
ke-5, ke-6, ke-7, ke-10, ke-11,ke-12, ke-
13,ke-14, ke-15, ke-16, ke-17, ke-18, ke-19,
ke-20, ke-21, ke-22, ke-25.
Kesalahan penggunaan bahasa Indonesi
di ruang publik atau media luar di kota
Salah: DI JUAL CEPAT Baubau paling banyak terjadi pada penulisan
bahasa Inggris. Hal ini disebabkan oleh
Benar: DIJUAL CEPAT
adanya pemikiran bahwa penggunaan bahasa
Analisis: data 24 dinyatakan salah atau kurang Inggris pada papan nama tempat usaha, atau
tepat penulisannya. Kesalahan terjadi pada petunjuk umum atau tempat-tempat lainnya
kata di yang ditulis terpisah dengan kata yang dapat menimbulkan kesan bahwa bahasa
dilekatinya. Seharusnya kata di ditulis Inggris lebih berwibawa dibandingkan dengan
bersambung dengan kata yang dilkatinya. bahasa Indonesia, padahal mayoritas
Kata di sebagai preposisi ditulis terpisah penduduk kota Baubau menggunakan bahasa
apabila kata yang dilekatinya adalah penunjuk Indonesia selain bahasa daerah dalam
arah atau tempat, sementara pada data 24 kata berkomunikasi sehari-hari.
jual bukan menunjukkan tempat atau arah,
Adapun yang menjadi faktor-faktor
jadi harus ditulis bersambung menjadi dijual
cepat.
penyebab terjadinya kesalahan bahasa
Indonesia di ruang publik yang ada di kota
Data 25 Baubau adalah yang pertama kurangnya
pengetahuan tentang kaidah penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai kaidah bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Kedua tidak adanya
sangsi nyata bagi pelanggaran
penulisan.Ketiga kurangnya kesadaran
akan pentingnya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar di ruang
Salah: central electronic
publik.
Benar: sentral/pusat elektronik

16
Sang Pencerah Nazriani.6(1): 8-17

5.KESIMPULAN Hidayati, I. (2012). BukuPintar EYD.


Yogyakarta: Indonesia Tera.
Penggunaan dan penguasaan bahasa
asing memang perlu di zaman sekarang ini https://indahqonieeth.wordpress.com/2011
namun ada baiknya jika dibarengi dengan /04/12/kesalahan-berbahasa-dan-
penguasaan bahasa Indonesia bukan hanya proses-terjadinya-kesalahan-
secara lisan saja namun secara tertulis. berbahasa/
Terlebih yang sifatnya untuk dibaca orang Parera, OD. (1997). Linguistik Educational.
banyak. Tidak ada salahnya menggunakan Jakarta: Erlangga.
bahasa Inggris di zaman sekarang ini Rahman, F. (2018). The Constraints of
apalagi untuk menyiapkan bangsa Foreign Learners in Reading
Indonesia ke arah indistri 4.0, namun English Literary Works: A Case
baiknya tidak harus Study at Hasanuddin University.
menginternasionalisasikan segala aspek Journal of Arts and Humanities, 7(2),
termasuk dalam hal bahasa, sebab bahasa 01-12. DOI:
Indonesia adalah ciri, lambang, http://dx.doi.org/10.18533/journal
kebanggan, dan identitas masyarakat .v7i2.1327
Indonesia. Jika hal ini dibiarkan secara
terus-menerus tidak dapat dibayangkan Sugono, D. (1999). Berbahasa Indonesia
generasi selanjutnya tidak akan ada lagi denganBenar. EdisiRevisi. Jakarta:
rasa memiliki dan bangga terhadap bahasa Puspaswara.
Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2009
Menurut hemat penulis, kesalahan-
tentangBendera, Bahasa, dan
kesalahan seperti ini akan terus terjadi
Lambang Negara, serta Lagu
karena tidak adanya sangsi bagi
Kebangsaan.
pelanggar. Selama ini yang terjadi baru
sebatas upaya sosialisasi di kantor-kantor.
Menyikapi persoalan ini maka diperlukan
upaya semacam solusi strategis untuk
mengurangi banyaknya kesalahan yakni
salah satunya adalah melalui pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia di sekolah-
sekolah dari tingkat sekolah dasar hingga
tingkat menengah atas, sosialisasi tingkat
universitas melalui mahasiswa pendidikan
bahasa dan sastra Indonesia, serta
memberlakukan sangsi bagi setiap
pelanggar. Hal ini perlu dilakukan agar
bahasa Indonesia memiliki wibawa dan
sebagai lambag identitas yang wajib
digunakan oleh masayarak Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, EZ, & Tasai A. (2010). Cermat
Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Finoza, L. (2001). Komposisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: InsanMulia.

17

You might also like