You are on page 1of 12

Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol.

19(2):131-142 ISSN 0853-7291

Pertumbuhan ikan Nila Larasati (Oreochromis niloticus)


di Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan dan Padat
Penebaran yang Berbeda
Ali Djunaedi1*, Retno Hartati1, Rudhi Pribadi1, Sri Redjeki1*,
Retno W. Astuti2, Bintang Septiarani3
1Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275
2Mercy Corps Indonesia
3Yayasan Bintari, Semarang

Email: alidjunaedi@ymail.com

Abstract

Red Nile Tilapia of Larasati strain (Oreochromis niloticus)have capability to digest feed
quite efficient, able to grow faster and diseases resistant. They are also tolerant to high
salinity and more resilent to environmental change, therefore very prospecytive to be
cultivated in tambaks (brackishwater pond). The objective of present work was to determine
the effect of larvae stocking density and feed ration on the growth and survival rate of Nile
Tilapia in brackishwater pond. The larvae was hacthed in freshwater and acclimatized
gradually in brackishwater media and then reared ini cage size of 1x1x1,5meter3with different
food ration (3, 5 and 7% body weight)andstocking density of 10, 15, 20 indv./m 2).The result
showed that the more food ration gave the better growth rate of larvae in stocking density of
10 and 15 indv./m2, the best food ration in 20 indv./m2 was 5% body weight. Upon that result it
is recommended to stock the alvae at level of 20 indv./meter and gave food of 5% per body
weight. The treatments was not influenced the survival rate of fish cultured.

Keywords :Fish Nila Larasati , growth, feed ration, stocking density

Abstrak

Ikan Nila Larasati memiliki kemampuan mencerna makanan secara efisien, memiliki
pertumbuhan yang cepat serta lebih resisten terhadap penyakit, daya adaptasi luas dan
toleransinya yang tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan sehingga prospektif
dibudidaya di tambak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian tentang pengaruh
padat tebar dan ransum pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan Nila
Larasati yang dipelihara pada tambak air payau. Ikan Nila Larasati dibenihkan di lingkungan
air tawar dan diaklimatisasi secara bertahap di media air payau sebelum digunakan dalam
penelitian ini. Percobaan pemeliharaan ikan Nila Larasati dilakukan pada karamba
berukuran 1x1x1,5meter3dengan ransum pakan(3, 5 dan 7% bobot biomasa ikan) dan padat
penebaran yang berbeda (10, 15, 20 ekor/m2).Hasil penelitian menunjukkan pemberian
ransum pakan harian baik 3, 5 dan 7% perhari pada ikan nila dengan kepadatan 5, 10 dan
20 ekor/meter menunjukkan hasil pertumbuhan berat mutlak yang relatif baik, namun untuk
efisiensi pakan disarankan untuk melakukan penebaran 20 ekor/meter dengan ransum 5%
berat biomasa ikan perhari. Kelulushidupan ikan Nila Larasati tidak dipengaruhi oleh
perlakuan.

Kata Kunci : Ikan Nila Larasati , pertumbuhan, pakan, padat penebaran

PENDAHULUAN rangka pemanfaatan lahan yang tidak


produktif adalah ikan Nila, khususnya Nila
Salah satu jenis komoditas yang Larasati (Oreochromisniloticus).
potensial dibudayakan di tambak dalam Keunggulan komparatif, terutama pada

*) Corresponding author Diterima/Received : 14-06-2016, Disetujui/Accepted : 29-07-2016


www.ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

sifat biologis Ikan nila Larasati memiliki padat penebaran dan pakan yang
beberapa kelebihan seperti mampu berbeda (El-Sayed, 1999;Yakubu et al.,
mencerna makanan secara efisien, 2012). Sedangkan penelitan yang
memiliki pertumbuhan yang cepat serta dilakukan pada lingkungan air payau baru
lebih resisten terhadap penyakit, daya dilakukan oleh Clark et al. (1990) yang
adaptasi luas dan toleransinya yang tinggi memelihara ikan Tilapia Merah di kolam air
terhadap berbagai kondisi lingkungan, laut dan Mardiana dan Syakirin
sehingga ikan ini selain di air tawar, sangat (2013)yang memelihara berbagai strain
cocok pula dikembangkan di perairan ikan Nila dilahan sawah puso akibat rob
payau (tambak), asin (laut) dengan Desa Pecakaran, Kecamatan Wonokerto,
kisaran salinitas 0–40 ppt (Suyanto, 2009). Kabupaten Pekalongan, serta Saha dan
Selain itu Nila Larasati juga memiliki daging Khatun (2014) yang memelihara Tilapia
putih yang tebal dan kenyal, yang mirip monoseks di tambak udang. Untuk itu
dengan tekstur ikan kakap merah (Lovell, penelitian ini bertujuan untuk melakukan
1989). kajian tentang pengaruh padat tebar dan
ransum pakan terhadap pertumbuhan
Agar dapat dicapai produksi yang dan kelulushidupan ikan Nila Larasati yang
tinggi dan menguntungkan, maka dalam dipelihara pada tambak air payau.
budidaya perlu dilakukan dengan sistem
intensif. Menurut Ronald et al.
(2014)budidaya intensif dengan MATERI DAN METODE
menggunakan padat penebaran dan
jumlah pakan yang tinggi akan Benih ikan Nila Larasati berukuran
berdampak pada menurunnya kualitas air 0,8-1,2gram sebanyak 1000 ekor diperoleh
budidaya dikarenakan semakin dari BBI Ngrajeg-Janti-Jogjakarta yang
bertambahnya tingkat buangan dari sisa diperlihara pada kolam air tawar dan
pakan dan kotoran (feses). Sedangkan diaklimatisasi pada kondisi perairan payau
menurut Helpher dan Pruginin (1981), di Hatchery Laboratorium Ilmu Kelautan,
peningkatan kepadatan akan diikuti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
dengan penurunan pertumbuhan UNDIP Semarang. Penelitian pemeliharaan
sehingga pada kepadatan tertentu ikan nila ini dilaksanakan di tambak Desa
pertumbuhan akan terhenti karena suplai Mangkang Wetan-Tugu, Semarang pada
nutrisi sudah tidak mencukupi. Untuk bulan Januari–April 2015.
memperoleh hasil yang optimal,
peningkatan kepadatan harus juga diikuti Proses aklimatisasi pada media air
dengan peningkatan jumlah pakan. Akan payau dilakukan pada 5 buah akuarium
tetapi peningkatan jumlah pakan, akan dengan kepadatan masing-masing 200
meningkatkan buangan metabolisme ekor. Proses adaptasi salinitas secara
tubuh, konsumsi oksigen dan dapat bertahap dengan menambahkan air laut
menurunkan kualitas air. Penurunan pada akuarium tempat penampungan
kualitas air akan mengakibatkan ikan benih sedikit demi sedikit sehingga dicapai
menjadi stress sehingga pertumbuhan kenaikan salinitas 5o/oo setiap minggu.
menurun dan ikan rentan mengalami Adaptasi dilakukan sampai salinitas
kematian. mencapai 30o/oomenyesuaikan tambak di
lokasi penebaran benih. Aklimatisasi
Penelitian tentang pengaruh padat dilakukan selama 5 minggu.Pemberian
penebaran dan pakan terhadap pakan selama aklimatisasi dilakukan dua
pertumbuhan dan kelulushidupan ikan Nila kali sehari (pagi dan sore hari) sebesar5%
telah banyak dilakukan oleh beberapa bobot ikan. Pakan yang digunakan
peneliti, akan tetapi kebanyakan adalah pellet ikan mengapung dengan
dilakukan pada lingkungan air tawar. kandungan protein kurang lebih 30%.
Penelitian tersebut antara lain adalah Selama adaptasi dilakukan pula
tentang kepadatan (Alhassanet al., 2012; penyiponan untuk membersihkan sisa
Ronald et al., 2014), pakan (Adewolu, pakan dan kotoran/faeses ikan pada pagi
2008; Ogunji et al., 2008), serta kombinasi hari sebelum diberi pakan.

132 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

Metode penelitian ini adalah Berat mutlak = Lt – L0


percobaanl lapangan dengan
Rancangan Acak Lengkap dengan pola Lt = Berat ikan awal pemeliharaan (gram)
faktorial dengan 2perlakuan dan 3 taraf, L0 = Berat ikan akhir pemeliharaan (gram)
yaitu ransum pakan yang berbeda (3, 5
dan 7% bobot biomasa ikan) dan padat Laju pertumbuhan spesifik :
penebaran 10, 15, 20 ekor/m2, masing- SGR(%/hari) = LnWt – LnWo
masing dengan 3 ulangan. Pakan yang T
diberikan berupa pellet ikan komersial Wo = Bobot rata-rata benih nila pada
yang diperoleh dari BBI Janti Klaten awal penelitian (gram)
dengan kandungan protein 31-33%, lemak Wt = Bobot rata-rata benih nila pada hari
4%, serat 5%, kadar abu 13% dan kadar air ke-t (gram)
12 %. Pakan diberikan 3 kali sehari yaitu T = Lama pemeliharaan (hari).
pada pagi, siang dan sore hari.
Kelulushidupan (Survival Rate):
Percobaan pemeliharaan ikan nila SR = NT / No X 100%
dilakukan pada karamba berukuran
1x1x1,5meter3 di Tambak milik Bapak H. SR = Kelulushidupan (%)
Hambali di Desa Mangkang Wetan. Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian
Pemilihan lokasi didasarkan atas (ekor)
pertimbangan kondisi tambak yang relatif No = Jumlah ikan pada awal penelitian
baik posisinya serta konstruksinya. (ekor)
Diharapkan kualitas air yang ada bisa
mendukung pertumbuhan ikan nila. Posisi Data yang diperoleh terlebih dahulu
penempatan karamba didekat dengan dilakukan uji F (ragam) dengan taraf
pondok tempat jaga dan dibawah kepercayaan 95%. Bila perlakuan
tegakan pohon mangrove dengan berpengaruh nyata pada analisis ragam
pertimbangan supaya karamba (ANOVA) (Steel dan Torrie, 1980).
ternaungi, sehingga suhu air tidak terlalu
tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada awal percobaan, penebaran
benih di karamba pemeliharaan dilakukan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
pada sore hari dengan padat penebaran sudah dikenal sebagai ikan konsumsi air
sesuai perlakukan, yaitu 10, 20, dan 30 tawar oleh masyarakat sehingga tingkat
ekor/m2. Pada saat ditebar rata-rata penerimaan konsumen akan mudah. Ikan
berat ikan nila adalah 3,39gram. Selama Nila bersifat eurihaline (Suyanto, 2009)
penelitian, penimbangan terhadap bobot yang menyebabkan ikan Nila dapat hidup
ikan uji akan dilakukan seminggu sekali, di dataran rendah yang berair tawar
bersamaan dengan pengukuran kualitas hingga perairan bersalinitas tinggi.
air yang meliputi suhu air, oksigen terlarut, Semarang merupakan kota pesisir yang
pH, dan amonia. Pengukuran suhu air, memilki potensi dikembangkan untuk
salinitas, dan pH menggunakan water budidaya perikanan. Tingginya tingkat
quality checker dilakukan bersamaan kerusakan di wilayah pesisir, secara
dengan pengukuran berat tubuh ikan uji. langsung maupun tidak langsung
berdampak terhadap keberlanjutan
Variabel yang dikaji meliputi kegiatan budidaya ikan. Solusi yang cukup
pertumbuhan berat mutlak, laju efektif untuk diterapkan dalam menjaga
pertumbuhan spesifik (SGR), keberlanjutan budidaya serta
kelulushidupan (SR), dan kualitas air memperbaiki kualitas lingkungan pesisir
sebagai data pendukung. Pertumbuhan adalah dengan penerapan tambak
berat mutlak dan laju pertumbuhan wanamina yaitu budidaya ikan pada
spesifik (SGR) dihitung berdasarkan tambak bervegetasi mangrove
(Adewolu, 2008; Ogunji et al., 2008; Effiong (Budihastuti, 2013) dan menyarankan jenis
et al., 2009) dan Kelulushidupan dihitung kultivan ikan bandeng dan ikan nila.
berdasarkan Effendie (1997).

Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 133
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

Budidaya Ikan Nila juga disarankan oleh perminggu dari berat awal 1,5 gram.
Pribadi et al. (2013) dengan hasil kajiannya Pertumbuhan benih tersebut tergolong
untuk mengidentifikasi ikan yang tahan masih relatif rendah, hal tersebut diduga
terhadap salinitas dan temperatur tinggi di dikarenakan karena energi pakan yang
wilayah pesisir.Ikan Nila Larasti merupakan masuk banyak digunakan untuk adaptasi
benih hibrid generasi ketiga hasil lingkungan terutama penaikan salinitas,
persilangan induk ikan Nila betina strain sehingga pertumbuhannya belum bisa
Gift dengan induk jantan strain Singapura maksimal.
pada kegiatan pemuliaan ikan Nila di
Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh
Ikan Air Tawar Janti – Klaten(Satker PBIAT, beberapa faktor antara lain pakan,
2009) yang merupakan strain terbaik wadah budidaya, suhu, salinitas, musin
setelah melalui uji pertumbuhan, multi dan aktivitas fisik. Karena ikan bersifat
lokasi, salinitas, dan hama penyakit. poikilothermal dan hidup di air, maka
Berdasarkan penelitianMardiana dan sangat dipengaruhi oleh media budidaya
Syakirin (2013) ikanNilastrain Larasatiyang (Weatherly and Gill, 1987). Perubahan
dipelihara pada karamba di sawah yang kondisi media, misalnya salinitas akan
tidakproduktifakibat rob berpengaruh terhadap tubuh ikan yang
mempunyaipertumbuhantertinggi dipelihara. Pemeliharaan ikan Nila Larasati
dibandingkan denganikanstrain lain, yaitu yang berasal perairan tawar ke perairan
NilaGiftdan Sultana. payau (tambak) akan mempengaruhi
pertumbuhan dan rasa dari ikan tersebut.
Adaptasi benih ikan Nila Larasati pada Hal yang sama dilakukan oleh Ali et al.
media air payau
(2005) dalam penelitiannya memelihara
ikan Catla catla, Cirrhinus mrigala,
Pada percobaan ini, sebelum
Cyprinus carpio, Hypophthalmicthys
dibudidayakan di tambak, ikan Nila
molitrix, Labeo rohitayang merupakan ikan
Larasati yang dibenihkan di lingkungan air
air tawar di lingkungan air payau dan
tawar diaklimatisasi pada media berair
menemukan bahwa variable kondisi
payau secara bertahap (kenaikan 5 o/oo
media payau berpengaruh terhadap
per minggu). Ikan Nila adalah salah satu
jenis ikan yang termasuk bersifat pertumbuhan dan komposisi nutrient
eurihaline. Ikan eurihaline merupakan ikan tubuh seperti kadar air, bahan organik,
yang memiliki kemampuan besar untuk protein dan lipid. Hal ini berhubungan erat
mentoleransi perubahan salinitas medium dengan adaptasi fisiologis pada saat
dengan rentang yang luas (Susilo, 2012). beraklimatisasi pada tambak air payau.
Hasil pertumbuhan benih ikan nila yang Secara langsung, salinitas media akan
telah dilakukan menunjukkan bahwa mempengaruhi tekanan osmotik cairan
pertumbuhan ikan nila selama adaptasi tubuh ikan. Apabila osmotik lingkungan
salinitas berkisar antara 1,0–1,2 gr (salinitas) berbeda jauh dengan tekanan

Gambar 1. Proses adaptasi benih pada media air payau

134 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

Gambar 2. Ikan Nila Larasati (Oreochromis niloticus) yang digunakan pada penelitian

osmotik cairan tubuh (kondisi tidak ideal) lemak, dan juga harus mengandung
maka osmotik media akan menjadi beban vitamin, mineral sehingga menjamin
bagi ikan sehingga dibutuhkan energi pertumbuhan ikan yang dibudidaya
yang relatif besar untuk mempertahankan (Huisman et al., 1979). Malnutrisi pada ikan
osmotik tubuhnya agar tetap berada akan mengurangi kinerja pertumbuhan
pada keadaan yang ideal. Pembelanjaan dan dapat menyebabkan penyakit atau
energi untuk osmoregulasi, akan bahkan kematian (Lovell, 1989). Sehingga
mempengaruhi tingkat konsumsi pakan sangat penting untuk mengembangkan
dan konversi menjadi berat tubuh (Sharaf pakan yang cocok dalam budidaya ikan
et al., 2004). sebagai penyeimbang padat penebaran
ikan budidaya.
Pertumbuhan ikan Nila Larasati di tambak

Pada penelitian ini, setelah Padat penebaran merupakan hal


mengalami masa aklimatisasi, ikan Nila yang sangat penting untuk
Larasati dipindah dan dibudidayakan dipertimbangkan pada usaha budidaya
pada tambak air payau dengan salinitas ikan karena akan mempengaruhi
20-33 o/oo. Keberhasilan adaptasi salinitas pertumbuhan (Papst et al. (1992) . Hal ini
ditunjukkan oleh kelangsungan hidup akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yang tinggi dan pertumbuhan yang seperti interaksi sosial antar ikan (Irwin et
normal. Dalam kondisi lingkungan yang al., 1999; Silva et al., 2000), persaingan
buruk, ikan membutuhkan energi lebih pakan dan ruang gerak (Papst et al.,
dalam bentuk ATP yakni senyawa biokimia 1992). Lebih lanjut, menurut Lovell (1989)
berenergitinggi yang langsung dapat pertumbuhan Tilapia/Nila dipengaruhi
digunakan untuk energi sel (Uchida et al., oleh padat penebaran, kualitas
1997). proteindan kandungan energi pakan,
kondisi fisiologis ikan, seperti umur, tahap
Intensifikasi budidaya ikan Nila reproduksi dan faktor lingkungan seperti
adalah solusi yang baik untuk
salinitas, suhu dan lain-lain.
meningkatkan produksi ikan, danuntuk
mengoptimalkan intensifikasi ikan, maka
padat penebaran dan kualitas serta Pada penelitian ini, pertumbuhan
kuantitas pakan harus dipertimbangkan. ikan nilai pada kepadatan 10 ekor/m2
Pakan buatan memainkan peran penting dengan pemberian jumlah pakan yang
terutama dalam kondisi padat penebaran berbeda memberikan hasil sedikit variasi,
yang tinggi dan ketika pasokan pakan yaitu berkisar 19,71-21 gram (Tabel 1).
alami telah menurun atau benar-benar Semakin tinggi jumlah pemberian pakan
menghilang. Pakan yang ditambahkan memberikan laju pertumbuhan yang lebih
harus kaya protein, karbohidrat dan cepat.

Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 135
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa perbedaan yang nyata (p>0,05) antar


pemberian pakan dengan prosentase perlakuan. Untuk lebih Jelasnya dapat
ransum harian berbeda pada ikan nila dilihat pada Gambar 4 dibawah ini.
dengan kepadatan 10 ekor/meter Sedangkan pertumbuhan ikan nila pada
menghasilkan berat ikan yang dipelihara padat penebaran 20 ekor/meter disajikan
selama 4 minggu menghasilkan pada Tabel 3.
pertumbuhan yang relatif baik.
Pertumbuhan paling tinggi dicapai pada Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa
pemberian pakan dengan ransum 7% pemberian pakan dengan prosentase
perhari yaitu 21,00 gram dengan laju ransum harian berbeda pada ikan nila
pertumbuhan 6,08 %/hari. Sedangkan dengan kepadatan 20 ekor/meter
pertumbuhan yang rendah terjadi pada menghasilkan yang dipelihara selama 4
perlakuan dengan pemberian ransum minggu menghasilkan pertumbuhan yang
pakan 3% perhari yaitu 19,71 gram, namun relatif baik. Pertumbuhan paling tinggi
hasil analisis statistik menunjukkan tidak dicapai pada pemberian pakan dengan
ada perbedaan yang nyata (p>0,05) ransum 7%/hari yaitu 20,55 gram.
antar perlakuan (Gambar 3). Sedangkan pertumbuhan yang rendah
terjadi pada perlakuan dengan
Pemberian pakan yang berbeda pemberian ransum pakan 3% perhari yaitu
pada ikan Nila dengan kepadatan 18,78 gram. Hasil analisis statistik
15ekor/meter menunjukkan hasil yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang
hampir sama dengan kepadatan nyata (p>0,05) antar perlakuan (Gambar
10ekor/meter (Tabel 2). Semakin tinggi 5).
jumlah pemberian pakan memberikan
pertumbuhan yang sedikit lebih tinggi Pengukuran parameter lingkungan,
pertumbuhannya. yaitu salinitas, suhu dan pH dilakukan
selama masa pemeliharaan Ikan Nila di
Tabel 2 diatas menunjukkan tambak. Kondisi salinitas di tambak
bahwa pemberian pakan dengan pemeliharaan ikan nila relatif tinggi yaitu
prosentase ransum harian berbeda pada berkisar 29–34o/oo (Tabel 4). Hal tersebut
ikan nila dengan kepadatan 15 disebabkan pada waktu tebar pada
ekor/meter menghasilkan yang dipelihara kondisi musim kemarau, sedangkan
selama 4 minggu menghasilkan tambak tidak ada sumber air tawar untuk
pertumbuhan yang relatif baik. menurunkan salinitas media
Pertumbuhan paling tinggi dicapai pada pemeliharaan. Suhu pada pagi hari
pemberian pakan dengan ransum 7% berkisar dari 24-25°C dan pada sore hari
perhari yaitu 20,91 gram. Sedangkan berkisar 30-31°C. Kisaran suhu tersebut
pertumbuhan yang rendah terjadi pada masih layak untuk mendukung kehidupan
perlakuan dengan pemberian ransum ikan Nila Larasati. Sedangkan nilai pH
pakan 3% perhari yaitu 18,40 gram. Hasil adalah 8 yang juga menunjukkan layak
analisis statistik menunjukkan tidak ada untuk pertumbuhan ikan Nila Larasati.

Tabel 1. Rata-rata berat dan Pertumbuhan Ikan Nila di tambak dengan kepadatan 10
ekor/meter

Rata-rata berat (gram) Minggu ke - Pertumbuhan Laju pertubuhan


% Pakan (gram) (%/hari)
0 1 2 3 4
3 3,39 3,8 9 14,22 19,71 16,32 5,87
5 3,39 4 9,67 15,13 20,75 17,36 6,04
7 3,39 3,86 9,63 15,13 21 17,61 6,08

136 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

25

Rata-rata berat ikan (gram)


20

15
3%
10 5%
7%
5

0
0 1 2 3 4
Minggu ke -

Gambar 3. Pertumbuhan Ikan Nila pada padat penebaran 10 ekor/meter dengan jumlah
pakan yang berbeda (3, 5 dan 7% berat ikan/hari)

Tabel 2. Rata-rata berat dan Pertumbuhan Ikan Nila di tambak dengan kepadatan 15
ekor/meter

Rata-rata berat (gram) Minggu ke - Pertumbuhan Laju pertubuhan


% Pakan (gram) (%/hari)
0 1 2 3 4
3 3,39 3,64 8,50 13,40 18,40 15,01 5,64
5 3,39 4,11 9,50 14,80 20,20 16,81 5,95
7 3,39 3,78 9,50 15,27 20,91 17,52 6,06

25
Rata-rata Berat ikan (gram)

20

15
3%
10 5%
7%
5

0
0 1 2 3 4
Minggu ke-

Gambar 4. Pertumbuhan Ikan Nila pada padat penebaran 15 ekor/meter dengan jumlah
pakan yang berbeda (3, 5 dan 7% berat ikan/hari)

Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 137
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

Tabel 3. Rata-rata berat dan Pertumbuhan Ikan Nila di tambak dengan kepadatan 20
ekor/meter

Rata-rata berat (gram) Minggu ke - Pertumbuhan Laju pertubuhan


% Pakan (gram) (%/hari)
0 1 2 3 4
3 3,39 3,67 8,73 13,64 18,78 15,39 5,71
5 3,39 4 9,73 14,92 21,27 17,88 6,12
7 3,39 4 9,45 15,09 20,55 17,16 6,01

25
Rata-rataBerat ikan (gram)

20

15
3%
10 5%
7%
5

0
0 1 2 3 4
Minggu ke -

Gambar 5. Pertumbuhan Ikan Nila pada padat penebaran 20 ekor/meter dengan jumlah
pakan yang berbeda (3, 5 dan 7% berat ikan/hari)

Tabel 4. Nilai rata-rata parameter kualitas air tambak pemeliharaan ikan Nila Larasati

Suhu(°C)
Minggu ke Salinitas (o/oo) pH
pagi sore
1 29 25 31 8
2 32 24 30 8
3 30 25 30 8
4 34 25 31 8

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pertumbuhan ikan nila di tambak.


pemberian ransum pakan harian baik 3, 5 Huisman et al. (1979) menyatakan bahwa
dan 7% bobot ikan per hari pada ikan Nila salah satu yang mempengaruhi
Larasati dengan kepadatan 5, 10 dan 20 pertumbuhan adalah pakan dan
ekor/meter menunjukkan hasil pemberian pakan yang berkualitas baik
pertumbuhan berat mutlak yang relatif dapat menunjang pertumbuhan ikan.
baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa Sedangkan pakan yang digunakan
ransum pakan yang diberikan mampu adalah pakan ikan dengan kandungan
memberikan energi yang dibutuhkan protein 30%, kandungan protein tersebut

138 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

telah mencukupi kebutuhan nutrisi ikan dengan pemeliharaan di air tawar, dan
Nila Larasati. Pakan yang sesuai dengan dianjurkan pula bahwa ikan tersebut
kebutuhan nutrisi ikan terutama protein dapat di budidaya sebagai diversifikasi
serta sesuai dengan sifat dan kebiasaan biota budidaya di tambak air payau,
makan ikan dapat meningkatkan efisiensi dimana budidaya udang saat inio sangat
pakan (Nofyan, 2005). Dikatakan Ali et al. beresiko terkena invasi penyakit.
(2005) pertumbuhan ikan pada tambak
dipengaruhi oleh interaksi berbagai faktor Dari hasil kajian ini, meskipun
seperti makanan, ruang, suhu, salinitas, kelangsungan hidup tidak dipengaruhi
musim dan aktifitas fisik. oleh padat penebaran (P > 0.05) (Tabel 4),
namun secara umum kelangsungan hidup
Hasil penelitian ini menunjukkan ikan Nila Larasati yang dipelihara cukup
bahwa perbedaan padat penebaran tinggi, yaitu berkisar antara 83-89% dan
tidak berpengaruh terhadap tidak berlawanan dengan padat
pertumbuhan mutlak dan laju penebaran. Tingginya kelangsungan
pertumbuhan Ikan Nila Larasati di tambak hidup ikan Nila Larasati yang dipelihara
air payau. Hasil yang sama juga selain didukung oleh kondisi lingkungan
diperlihatkan oleh penelitian Alhassan et tambak yang baik selama penelitian, Hal
al. (2012) yang memelihara benih ikan Nila ini sama dengan hasil penelitan Huang
pada hapa di dalam kolam beton dan Chiu (1997), El-Sayed (1999), El-Sherif
dengan media air tawar dengan dan El-Feky (2009) dan Alhassan et al.
kepadatan 8, 10 and 12 ekor/m3. Pada (2012) dengan kelulushidupan 83-100%.
penelitiannya tersebut konversi pakan, laju
pertumbuhan dan kelangsungan hidup Perairan pesisir merupakan wilayah
ikan nila tidak dipengaruhi oleh padat yang memiliki kerentanan tinggi terhadap
aliran antropogenik yang berasal dari
penebaran yang berbeda. Bahkan padat
limbah aktivitas manusia di wilayah sekitar
penebaran yang semakin tinggi
pesisirmaupun lahan atas. Pesisir
menyebabkan pertumbuhan yang
Semarang merupakan salah satu wilayah
heterogen sehingga berat ikan nila yang
di pesisir utaraJawa yang perkembangan
diperlihara menjadi sangat bervariasi.
tata guna lahannya sangat progresif
(Rositasari dan Lestari, 2013). Peran
Laju pertumbuhan Ikan Nila Larasari
vegetasi mangrove yang berada
yang dipelihara di tambak berkisar 5,64-
dipertambakan sangat berpotensi utnuk
6,12%/hari. Hasil ini cukup baik
menyerap limbah-limbah tersebut
dibandingan dengan pertumbuhan Tilapia
mengingat bahwa salah satu peran
monosex yang dibudidaya di tambak
mangrove adalan sebagai penyerap
udang dengan laju pertumbuhan
berbagai limbah di wilayah pesisir.
6.73%/hari (Saha dan Khatund, 2014).Pada
pemeliharaan ikan Nila Larasati di tambak
Kariada dan Irsadi (2014)
sebaiknya digunakan monoseks jantan
mengatakan bahwa mangrove berperan
untuk mendapatkan pertumbuhan yang
sebagai penampung terakhir bagi limbah
lebih baik. Pertumbuhan ikan Nila jantan
yang terbawa aliran sungai dari industri di
dua kali lebih cepat dari ikan betina.
Bahkan kehadiran ikan nila betina
Tabel 4. Kelulushidupan Ikan Nila Larasati
menyebabkan reproduksi yang tidak
yang dipelihara di tambak dengan
terkendali, terjadinya rekrutmen benih
kepadatan dan ransum pakan yang
yang berlebihan, kompetisi makanan, dan
berbeda
produksi ikan yang lebih kecil dari yang
ditebar sehingga mungkin tidak mencapai
% Padat penebaran (ekor/meter)
ukuran konsumsi yang dikehendaki. Hasil
penelitian Saha dan Khatund (2014) Pakan 10 15 20
memperlihatkan bahwa pada 3 85 87 83
pemeliharan di tambak air payau 87
5 86 86
pertumbuhan dan produksi Tilapia
monoseks lebih tinggi dibandingkan 7 89 84 85

Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 139
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

perkotaan dan perkampungan hulu dan conversion and protein utilization of


mengurangi resiko masuknya limbah ke Florida red tilapia fed isocaloric diets
wilayah pertambakan (Heriyanto dan with different protein levels in
Subiandono, 2011).Oleh karena itu, seawater pools. Aquacult. 88(1): 75-
budidaya ikan nila di tambak bervegetasi 85. doi:10.1016/0044-8486(90)90321-D
mangrove akan mengurangi resiko Effiong, B.N., Sanni, A, &Fakunle J.O. 2009.
adanya serapan limbah pada ikan yang Effect of partial replacement of
dibudidaya. fishmeal with duckweed (Lemna
pauciscostata) meal on the growth
performance of Heterobranchus
KESIMPULAN longifilis fingerlings. Report and Opin.,
1(3): 76-81.
Pemberian ransum pakan harian Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan.
baik 3%, 5% dan 7% perhari pada ikan nila Cetakan Pertama. Yayasan Pustaka
dengan kepadatan 5, 10 dan 20 Nusantara, Yogyakarta
ekor/meter menunjukkan hasil El-Sayed, A. 1999. Effects of stocking
pertumbuhan berat mutlak yang relatif density and feeding levels on growth
baik, namun untuk efisiensi pakan and feed efficiency of Nile tilapia
disarankan untuk melakukan penebaran (Oreochromis niloticus L.) fry.
20 ekor/meter dengan ransum 5% berat Aquaculture Res. 33: 621–626.
biomasa ikan perhari. Kelulushidupan ikan El-Sherif, M.S.& El-Feky, A.M.I. 2009.
Nila Larasati tidak dipengaruhi oleh Performance of Nile tilapia
perlakuan. (Oreochromis niloticus) fingerlings. I.
Effect of pH. Inter. J. Agric. Biolo., 11:
UCAPAN TERIMAKASIH 297-300.
Hepher, B. & Y. Priguinin. 1981. Commercial
Penelitian ini merupakan bagian dari Fish Farming with Special Reference to
kegiatan Enhancing coastal community Fish Culture in Israel. John Willey and
resilience by strengthening mangrove Sons Inc., New York. 112 p.
ecosystem services and developing Heriyanto, N.M. & Subiandono, E. 2011.
sustainable livelihoods in Semarang City Penyerapan polutan logam berat (Hg,
yang dibiayai oleh Rockeffeler Pb dan Cu) oleh jenis-jenis mangrove.
Foundation. J. Penelitian hutan dan konservasi
alam 8(2): 177-188.
Huang, W-B. & Chiu, T.-S. 1997. Effects of
DAFTAR PUSTAKA stocking density on survival, growth,
size variation, and production of
Adewolu, M.A. 2008. Potentials of sweet Tilapia fry. Aquacult. Res., 28: 165-173.
potato (Ipomoea batatas) leaf meal Huisman, E.J., M. Breterler & A. Vismans.
as dietary ingredient for Tilapia zillii 1979. Retention of energy, protein, fat
fingerlings. Pak. J. Nutr., 7(3): 444-449. and ashin growing carp (Cyprinus
Alhassan, E.H., E.D. Abarike & C.L. Ayisi. carpio) under different feeding and
2012.Effects of stocking density on the temperature regimes. Proceeding
growth and survival of Oreochromis World Symposium on Fish Nutrition and
niloticus cultured in hapas in a Fish.
concrete tank. African Journal of Irwin, S., Halloran, J.O. &Fitzgerald, R.D.
Agricultural Research 7(15): 2405- 1999. Stocking density, growth and
2411;m. DOI: 10.5897/AJAR11.2313 growthvariation in juvenile turbot,
Ali, M., F. Iqbal, A. Salam, S. Iram, & M. Scophthalmus maximus (Rafinesque).
Athar, 2005. Comparative study of Aquacult., 178: 77-88.
body composition of different fish Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding of
speciesm from brackish water pond. Fish. An AVI Book, Van Nostrand
Int. J. Environ. Sci. Tech. 2( 3): 229-232 Reinhold, New York. 260 p.
Clark, A.E., W.O. Watanabe, B.Olla, &R.I. Kariada, N. & Irsadi, A. 2014. Peranan
Wicklund. 1990. Growth, feed Mangrove sebagai biofilter

140 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

pencemaran air wilayah tambak of freshwater Red Hybrid Tilapia in


bandeng Tapak, Semarang. J. marine Water. Pakistan J. Biol. Sci. 7(4):
Manusia dan Lingkungan. 21(2):188- 628-632.
194 Silva, P.C., Souza, V.L., Padua, D.M.C.,
Mardiana, T.Y. & M.B.Syakirin. 2013. Dalacorte, P.C. & Goncalves, D.C.
Pemanfaatan lahan sawah puso 2000. Effectof stocking density on
akibat rob melalui budidaya ikan growth and fillet composition of tetra
nikan berbagai strain di Desa hybrid red tilapia, Israelistrain. pp. 341-
Pecakaran kecamatan Wonokertyo 345. In: K. Fitzsimmons and J.C. Filho
Kabpupaten Pekalongan. Laporan (eds.). Tilapia Aquaculturein the 21st
penelitian. Fakultas Perikanan Century. Proceedings from the 5th
Universitas Pekalongan. 35 hal. International Symposium on
Ogunji, J., Toor, R., Schulz, C., &Kloas, W. TilapiaAquaculture. Vol. 2. 3-7 Sept.
2008. Growth performance, nutrient 2000, Rio de Janeiro, Brazil.
utilization of Nile tilapia Oreochromis Steel, K.G.D. & J.H. Torrie. 1980. Principles
niloticus fed housefly maggot meal and Procedures of Statistic,
(Magmeal) diets. Turkish J. Fish. Aquat. Biometrical Approach. McGraw-Hill
Sci., 8: 141-147. Book Company, New York. 633 pp.
Papst, M.H., Dick, T.A., Arnason, A.N. & Susilo, U., W. Meilina, & S. B. I. Simanjuntak.
Engel, C.E. 1992. Effect of rearing 2012. Regulasi Osmotik dan Nilai
density onthe early growth and
Hematokrit Ikan Nila (Oreochromis sp.)
variation in growth of juvenile Arctic
pada medium dengan salinitas dan
charr, Salvelinus alpinus(L.). Aquacult.
temperatur air berbeda. Penelitian
Fish. Manag., 23: 41-47.
Hayati. 18:51- 55.
Pribadi, R., R. Hartati, A. Djunaidi, Sri
Suyanto, Rachmatun. 2009. Pembenihan
Redjeki,& A. Roviq. 2015. Resilience
dan Pembesaran Nila. Panebar
fish assessment. Fakulty of Fisheries
Swadaya. Jakarta.
and Marine Science, Diponegoro
Uchida, K., Kaneko. T., Yamaguchi, A.,
University. Semarang. 16 p.
Ogasawara. Y., & Hirano. T., 1997.
Ronald, N., Gladys, B., & Gasper, E. 2014.
Reduced hypoosmoregulatory ability
The Effects of Stocking Density on the
and alteration in gill chloride
Growth and Survival of Nile Tilapia
distribution in mature chum salmon
(Oreochromis niloticus) Fry at Son Fish
(Oncorhynchus keta) migrating
Farm, Uganda. J Aquac Res
upstream for spawning. Mar. Biol. 129:
Development 5: 222. doi:
247-253.
10.4172/2155-9546.1000222
Weatherly A. H. & Gill H. S. 1987. The
Rositasari, R. & Lestari. 2013. Evaluasi
Biology of Fish Growth. Academic
lingkungan perairan pesisir Semarang .
Press, London.567 pp.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan
Budihastuti, Rini. 2013 Model dan Strategi
Tropis 5(1): 112-121.
Optimasi Pengelolaan Tambak
Saha, S.B. & M.S. Khatun. 2014. Production
Wanamina Berwawasan Lingkungan
performance of monosex Nile Tilapia
Oreochromis niloticus in brackishwater di Pesisir Semarang. PhD thesis,
ponds. Bangladesh J. Zool. 42(2): 261- Program Doktor Ilmu Lingkungan.
269. Universitas Diponegoro. 278 hal.
Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Yakubu,A.F., A. Obi, V.A. Okonji,1O.O.
Ikan Air Tawar (SATKER PBIAT) Janti. Ajiboye, T.E. Adams, E.D. Olaji, & N.A.
2009. Buku Panduan SPO (Standar Nwogu.2012. Growth Performance of
Prosedur Operasional) Nila Merah Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) as
Strain Janti “LARASATI” (Oreochromis Affected by Stocking Density and
niloticus). Balai Budidaya Air Tawar. 60 Feed Types in Water Flow Through
hal. System. World Journal of Fish and
Sharaf, M.M., Sharaf , S.M., & El Marakby, Marine Sciences 4 (3): 320-324. DOI:
H.I. 2004. The effect of acclimatization 10.5829/idosi.wjfms.2012.04.03.6230

Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.) 141
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142

Yi, Yang. 2014. A Bioenergetics growth integrated culture. Fifteenth Annual


model for Nile Nilapia (Oreochromis Technical Report : South East Asia. Pp.
niloticus) in a cage-cum-pond 113- 128.

142 Pertumbuhan ikan Nila Larasatidi Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan (Ali Djunaedi et al.)

You might also like