You are on page 1of 2

De strafwet onderscheidt zich dus van andere wetten, doordat zestraf bedreigt tegen de

overtreding harer voorschriften. De inhoud der strafwet wordt daarmede een tweeledige, in
zooverre ze n.l. zoowel bevat de bepaling, aanwijzende de strafbare handeling alsook de
strafbepaling of poenale sanctie, die de straf doet kennen op overtreding van het
rechtsvoorschrift gesteld.

Wat de plaats der sanctie betreft, ze kan al of niet met de strafbepaling in één wetsartikel worden
vereenigd. Somtijds n.l. stelt de wet het rechtsvoorschrift en de sanctie daar naast, een vorm in
speciale wetten, eenig bijzonder onderwerp rege lend, doorgaans gebruikt. Bij de z.g.n. blanco- of
blinde strafbepa lingen 1), waarbij straf bedreigd wordt tegen overtreding van voorschriften, die
later al of niet door eene andere macht zullen worden uitgevaardigd, is het de eenig mogelijke
vorm. In andere gevallen wordt straf bedreigd tegen dengene, die zich aan overtreding of
verzuim schuldig maakt. Deze laatste vorm, waar bij strafbepaling en straf bij elkaar gevoegd zijn,
is de algemeen gebruikelijke in de eigenlijke strafwetten.

Denkbaar is het, dat een gebod of verbod gesteld wordt zondertoevoeging eener sanctie. Het
omgekeerde is uitgesloten.Ten opzichte van den aard der sanctie is drieërlei strafwet
teonderscheiden, nl:. De absoluut bepaalde strafwet, waarin de straf zoowel quantita tief als
qualitatief absoluut is gefixeerd, een vorm, dien men in het Romeinsche recht en de
Germaansche volksrechten geregeld aantreft,doch die in de moderne strafwetten geheel wordt
gemist. Daar hierbij de mogelijkheid is uitgesloten rekening te houdenmet de wisselende
omstandigheden, is deze vorm in strijd met den eersten eisch der gerechtigheid.

De absoluut onbepaalde strafwet, die omgekeerd slechts quanti tatief en qualitatief absoluut
ongefixeerde strafbepalingen kent. Bij eene absoluut onbepaalde strafwet wordt eene handeling
door den wet gever slechts strafbaar gesteld en aan den rechter overgelaten voor elk
voorkomend geval de straf te bepalen.Deze methode van wetgeving, die den rechter te veel
vrijheidlaat, is om die reden onvoorwaardelijk af te keuren. 30. De relatief bepaalde strafwet, die
de straf zoodanig in de wet

Artinya :

Hukum pidana dengan demikian berbeda dari hukum lain dalam hal itu mengancam hukuman
atas pelanggaran silanya. Isi hukum pidana dengan demikian menjadi dua, sejauh mereka, yaitu.
keduanya berisi ketentuan, yang menunjukkan tindak pidana serta ketentuan pidana atau sanksi
pidana, yang memberikan pemberitahuan tentang hukuman tersebut untuk pelanggaran hukum.

Adapun tempat hukuman, mungkin atau mungkin tidak menanggung hukuman ketentuan dalam
satu pasal undang-undang. Terkadang n.l. undang-undang meletakkan resep hukum dan sanksi
di sampingnya, suatu bentuk dalam undang-undang khusus, mengatur beberapa subjek tertentu,
yang biasa digunakan. Pada apa yang disebut kalimat kosong atau buta

1), di mana hukuman diancam karena pelanggaran peraturan, yang dapat atau tidak dapat
diterapkan kemudian oleh kekuatan lain;
itu adalah satu-satunya bentuk yang mungkin. Dalam kasus lain hukuman diancamkan terhadap
orang yang bersalah karena pelanggaran atau kelalaian. Bentuk terakhir ini, di mana dalam
penetapan pidana dan pemidanaan dijumlahkan, merupakan bentuk umum yang lazim dalam
hukum pidana yang sebenarnya. Dapat dibayangkan bahwa suatu perintah atau larangan dibuat
tanpa penambahan penalti. Kebalikannya tidak mungkin.

Dilihat dari sifat sanksinya, ada tiga macam hukum pidana, yaitu:

1.Hukum pidana yang benar-benar pasti, di mana hukumannya ditetapkan baik secara kuantitatif
maupun kualitatif secara mutlak, suatu bentuk yang biasa ditemui dalam hukum Romawi dan
hukum populer Jerman,tetapi yang sama sekali tidak ada dalam hukum pidana modern. Karena
ini mengecualikan kemungkinan mempertimbangkan dengan keadaan yang berbeda-beda,
bentuk ini bertentangan dengan tuntutan keadilan yang pertama.

2. Hukum pidana mutlak tidak tentu, yang sebaliknya hanya memuat ketentuan pidana yang
secara kuantitatif dan kualitatif mutlak tidak tetap. Dalam KUHP yang mutlak tidak terbatas,
suatu perbuatan hanya dipidana oleh pembuat undang-undang, dan diserahkan kepada hakim
untuk menentukan hukuman dalam setiap kasus.Metode legislasi ini, yang memberikan terlalu
banyak kebebasan kepada hakim terlambat, oleh karena itu dapat ditolak tanpa syarat.

3. KUHP yang ditentukan secara komparatif, yang memberlakukan hukuman seperti itu dalam
undang-undang

You might also like