You are on page 1of 11

Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam

Vol , No. , 2020, hlm.xx—xxx

DOI: 10.1905/ec.v1i1.1808
ISSN 2503-3417 (online)
ISSN 2548-4311 (cetak)

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DALAM


PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN
KREATIVITAS SISWA DI SMA ISLAM PLUS NURUL KAROMAH

Safi Lukmantoro 1*, Muhammad Jamaluddin2


1,2
Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Institut Agama Islam Negeri Madura, Jalan Panglegur KM 04,
Pamekasan, Timur, 69371, Indonesia
e-mail: safilukmantoro123@gmail.com

Abstract
Keywords: Content Humans are living beings who are born in good conditions (fitrah), but still
Mastery Services, need proper guidance during their growth and development period. Even though he
Social Media, was born in good condition, behind his goodness, humans also have the potential to
Creativity. make mistakes. Therefore, in order for humans to actualize themselves well, humans
need to understand and know the potential for badness or shortcomings that exist
within them.
In this case, education is important as a provision to face human life,
educational knowledge obtained in educational institutions both schools and
madrasas is expected to be able to make students as individuals who have good
character and personality, have ideals, can realize dreams, understand meaning of
life, and being able to develop and live a good and creative life. Therefore, here the
researcher aims to find out and describe the implementation of content mastery
services in the use of social media to increase student creativity.
Based on this, the main problems that will be discussed in this research are:
first, how is the ability of students to use social media to increase student creativity
at SMA Islam Plus Nurul Karomah?, second, how is the implementation of content
mastery services in the use of social media to increase creativity class X students at
SMA Islam Plus Nurul Karomah?, third, What are the results of the implementation
of content mastery services in the use of social media to increase student creativity at
SMA Islam Plus Nurul Karomah?
This research is included in the Guidance and Counseling Action Research,
here researchers carry out research directly by providing content mastery services in
the use of social media to increase student creativity which aims to increase student
creativity, especially in the use of social media. Sources of data obtained from the
results of questionnaires, observations, interviews, and documentation. The
informants in this study were the principal, student/BK teacher and class X students.
The research implementation in the first cycle of the first meeting was carried out on
Friday, April 30, 2021, the first meeting started at 07:40-08:20 WIB, in the first
cycle the meeting The second meeting will be held on Monday, May 3, 2021, the
second meeting will be held at 08:40-09:20 WIB. Continuing to the second cycle, the
[Type here]
2Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

first meeting will be held on Monday, May 24, 2021, the first meeting will start at
07:30-08:10 WIB, the continuation of the second cycle, the second meeting will be
held on Thursday 27 May 2021 starting at 08:00-08-40 WIB.
The results of the study: first, the results of research on the creativity of
Islamic Senior High School students Nurul Karomah in the use of social media are
still relatively low, this is also in line with the statement from the results of
interviews with school principals, student/BK teachers, and students. This is also
reinforced by the results of the pre-cycle questionnaire which showed results with an
average value of 53.5%, so that there is a need for action or the provision of content
mastery services in the use of social media to increase student creativity at SMA
Islam Plus Nurul Karomah. Second, the implementation of content mastery services
in the use of social media to increase student creativity at SMA Islam Plus Nurul
Karomah is effective for increasing the creativity of class X students, especially in
the use of social media. This is evidenced by the results of the questionnaire from the
pre-cycle with an average value of 53.5% which increased after the provision of
services in the first cycle with an average value of 72.9% and also increased after the
provision of services in the second cycle with an average value. 89.5%.

Abstrak:
Kata Kunci: Manusia adalah makhluk hidup yang terlahir dalam keadaan baik (fitrah),
Layanan tapi masih membutuhkan bimbingan yang tepat pada saat masa pertumbuhan dan
Penguasaan perkembangannya. Meskipun terlahir dalam keadaan baik, namun dibalik
Konten, Media kebaikannya itu manusia juga berpotensi untuk salah. Oleh karena itu, agar manusia
Sosial, dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik, manusia perlu memhami serta
Kreativitas. mengetahui potensi ketidak baikan atau kekurangan yang ada dalam dirinya.
Dalam hal ini pendidikan merupakan hal penting sebagai bekal menghadapi
kehidupan manusia, ilmu pendidikan yang didapatkan dalam lembaga pendidikan
baik sekolah maupun madrasah diharapkan mampu menjadikan siswa-siswanya
sebagai individu yang mempunyai karakter serta kepribadian yang baik, mempunyai
cita-cita, dapat mewujudkan impian, memahami makna kehidupan, dan mampu
mengembangkan serta menjalani kehidupan dengan baik dan kreativ. Oleh karena
itu, disini peneliti bertujuan untuk mengetahui dan mesdeskripsikan pelaksanaan
layanan penguasaan konten dalam pemanfaatan media social untuk meningkatkan
kreativitas siswa.
Berdasarkan hal tersebut, maka didapat pokok permasalahan yang akan
dibahas dalam penilitian ini: pertama, Bagaimana kemampuan siswa dalam
pemanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa di SMA Islam Plus
Nurul Karomah?, kedua, Bagaimana pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam
pemanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas X di SMA
Islam Plus Nurul Karomah?, ketiga, Bagaimana hasil dari pelaksanaan layanan
penguasaan konten dalam pemanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas
siswa di SMA Islam Plus Nurul Karomah?
Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling, disini peneliti melaksanakan secara langsung penelitian dengan
memberikan layanan penguasaan konten dalam pemanfaatan media social untuk
meningkatkan kreativitas siswa yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa
terutama dalam pemanfaatan media social. Sumber data yang diperoleh dari hasil
angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
adalah kepala sekolah, guru kesiswaan/BK dan siswa kelas X. Pelaksanaan
penelitian pada siklus I pertemuan I dilakukan pada hari Jumat tanggal 30 April 2021
pertemuan pertama dimulai pada pukul 07:40-08:20 WIB, pada siklus I pertemuan
ke II dilaksanakan pada hari Senin 03 Mei 2021 pertemuan kedua ini dilakukan
pada pukul 08:40-09:20 WIB. Berlanjut ke siklus II pertemuan I dilakukan pada hari
senin 24 Mei 2021 pertemuan I dimulai pada pukul 07;30-08:10 WIB, lanjutan siklus
II pertemuan ke II dilakukan pada hari Kamis 27 Mei 2021 dimulai pada pukul

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


3Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

08:00-08-40 WIB.
Hasil dari penelitian: pertama, Hasil penelitian terhadap kreativitas siswa
SMA Islam Plus Nurul Karomah dalam penggunaan media social masih terbilang
rendah, hal tersebut juga selaras dengan pernyataan dari hasil wawancara dengan
kepala sekolah, guru kesiswaan/BK, dan siswa. Hal ini juga diperkuat dari hasil
angket pra siklus yang menunjukkan hasil dengan nilai rata-rata 53,5%, sehingga
perlunya tindakan atau pemberian layanan penguasaan konten dalam pemanfaatan
media social untuk meningkatkan kreativitas siswa di SMA Islam Plus Nurul
Karomah. Kedua, pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam pemanfaatan
media social untuk meningkatkan kreativitas siswa di SMA Islam Plus Nurul
Karomah efektif untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas X terutama dalam
pemanfaatan media social. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil angket dari pra
siklus dengan nilai rata-rata 53,5% yang meningkat setelah pemberian layanan pada
siklus I dengan nilai rata-rata 72,9% dan juga semakin meningkat setelah pemberian
layanan pada siklus II dengan nilai rata-rata 89,5%.

Terkirim : ; Revisi: ; Diterima:


©Edu Consilium: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia

PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk hidup yang terlahir dalam keadaan baik (fitrah), namun dibalik
kebaikannya itu manusia juga berpotensi untuk salah. Oleh karena itu, agar manusia dapat
mengaktualisasikan dirinya dengan baik, manusia perlu memhami serta mengetahui potensi
ketidak baikan atau kekurangan yang ada dalam dirinya. 1

Dalam hal ini pendidikan merupakan hal penting sebagai bekal menghadapi kehidupan
manusia, ilmu pendidikan yang didapatkan dalam lembaga pendidikan baik sekolah maupun
madrasah diharapkan mampu menjadikan siswa-siswanya sebagai individu yang mempunyai
karakter serta kepribadian yang baik, mempunyai cita-cita, dapat mewujudkan impian, memahami
makna kehidupan, dan mampu memahami serta menjalani kehidupan dengan baik. Namun tidak
bisa kita hindari bahwa dalam kehidupan kerap terjadi banyak hal baik sesuatu yang kita senangi
dan sesuatu yang tidak kita senangi, sehingga tidak menutup kemungkinan itu akan menghambat
proses bealajar kita dalam menjalani kehidupan dan oleh karena itu adanya bantuan dari
bimbingan dan konseling sangat penting dalam upaya membantu individu.

Kehidupan manusia saat ini tidak hanya berinteraksi dalam kehidupan secara langsung,
namun sekarang kita bisa berinteraksi melalui dunia maya atau yang biasa kita kenal dengan
sebutan media social. Kehidupan nyata ataupun dinia maya mempunyai fungsi yang sama dalam
fungsi social pada umumnya, yaitu kita bisa berkomunikasi, berinteraksi, mencari relasi, dan
fungsi social lainnya. Namun bedanya terletak pada kehidupan nyata dan maya atau secara
langsung dan tidak langsung, tidak menutup kemungkinan keduanya juga sangat berpengaruh
dalam perkembangan kehidupan manusia. Dalam hal ini kita juga diharuskan mampu menghadapi
1
Hasyim Muhammad,Dialog Antara Tasawuf dan Psikolog (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2002), 114.

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


4Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

segala persoalan yang muncul di setiap waktu dan hidup manusia, cara dalam pengambilan
keputusan dan sikap juga penting. Cara-cara kreativ juga perlu dimiliki setiap individu dalam
membantu menghadapi masalah dengan cara-cara inovasi yang baru, baik dalam kehidupan nyata
maupun maya sikap kreativ sangat dibutuhkan.

Pada dunia pendidikan seperti sekarang ini, perkembangan teknologi juga sangat
mempengaruhi dunia pendidikan. Baik dari metode pembelajaran atau media pembelajaran yang
sangat berpengaruh terhadap pola pembelajaran di dalam kelas, secara tidak langsung baik dari
lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan juga harus paham dengan perkembangan teknologi
sekarang. Karena hal itu sangat dibutuhkan sebagai keterampilan lembaga pendidikan dan tenaga
pendidik dalam memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada sebagai alat bantu misalkan
dalam mempermudah akses pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran daring (dalam jaringan).
Cara-cara kreativ juga sangat dibutuhkan baik dalam kehidupan nyata maupun dunia maya
terutama dalam penggunaan media social yang baik.

Kreatifitas merupakan kemampuan yang bisa dimiliki semua orang, bagaimana seseorang
dapat mengembangkan suatu gagasan dengan cara-cara tertentu tanpa menghilangkan nilai awal
gagasan itu sendiri. Menurut Suwardjo & Eliasa (2010) kreatifitas merupakan suatu proses
memikirkan berbagai gagasan dalam menghadapi suatu persoalan, sedangkan menurut Nurihsan &
Yusuf (2009) kreativitas merupakan kemampuan dalam memberikan sebuah gagasan baru serta
memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah. 2 Kreatifitas sebagai pola pikir yang dapat
membantu kita dalam memecahkan masalah tertentu dengan cara-cara yang baru

Pentingnya kreativitas perlu dimiliki dan dilatih terus menerus yang bertujuan
mempermudah serta memunculkan ide baru dalam pengambilan sikap dan keputusan pada saat
menghadapi persoalan atau masalah. Apa lagi bagi peserta didik sikap kreativ penting dimiliki baik
dalam kegiatan sehari-hari saat di sekolah menghadapi berbagai macam pengaruh dan
permasalahan. Manfaat dari kreativitas tidak hanya terbatas pada pemecahan masalah dengan cara-
cara baru, namun juga ada beberapa manfaat yang bisa peserta didik dapatkan dari sikap kreativ.
Pertama, dengan berkreasi siswa dapat mewujudkan dirinya dan ini merupakan kebutuhan pokok
manusia. Kedua, kreatifitas atau cara berpikir kreatif dalam kemampuan siswa untuk menemukan
cara baru dalam memecahkan suatu masalah. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak saja berguna
tapi juga memberikan kepuasan pada individu tersebut. Keempat, kreatifitaslah yang
memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidupnya tidak hanya dalam
kehidupan nyata tapi juga di kehidupan maya terutama dalam pemanfaatan media social secara
positif dan kreatif.
2
Aniek Wirastania, “Efektifitas Layanan Bimbingan Teknik Permainan Terhadap Kreativitas Pada Siswa
Sekolah Dasar An Nur Surabaya,” Jurnal Fokus Konseling Vol 5 No 2 (2019): 135,
https://doi.org/10.26638/jfk.899.2099

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


5Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

Oleh karena itu sikap kreativ penting untuk ditumbuhkan bahkan ditingkatkan secara terus
menerus dengan berbagai cara, termasuk dalam pemberian layanan penguasaan konten dalam
pemanfataan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa. Pada layanan penguasaan konten
diharapkan siswa dapat menguasai kemampuan atau konten tertentu, semakin mendalami konten
atau kemampuan maka juiga sangat berpengaruh terhadap timbulnya sikap kreatif untuk mencoba
cara-cara baru pada kemampuan yang dimiliki siswa. Termasuk dalam penguasaan penggunaan
media social dengan baik dan kreativ, melatih siswa agar dapat memanfaatkan media social
dengan kreatif. Apalagi sekarang penggunaan media social juga sudah menjadi kebiasaan hidup
sehari-hari siswa, bahkan semua orang sudah lebih banyak hidup di dunia maya melalui media
social.

Dengan demikian layanan penguasaan konten dapat dikatakan efektif untuk membantu
mengasah pemanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa, dengan pengamatan
tersebut pelaksanaan layanan penguasaan konten untuk membantu siswa menguasa kemampuan
atau konten dalam memanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa.

Berdasarkan pandangan peneliti diatas, peneliti memiliki maksud untuk melaksanakan


penelitian yang berkenaan dengan pemanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa
dengan layanan penguasaan konten. Peneliti juga sudah melakukan observasi di salah satu sekolah
yaitu SMA Islam Plus Nurul Karomah yang letaknya cukup dekat dengan lokasi peneliti, sekolah
ini adalah sekolah swasta berbasi pondok pesantren. Hasil observasi pertama yaitu dengan
melakukan sesi wawancara kepada kepala sekolah, guru kesiswaan/BK, dan siswa di SMA Islam
Plus Nurul Karomah itu sendiri tentang pemanfaatan media social untuk meningkatkan krerativitas
siswa, dari hasil wawancara dapat di ambil kesimpulan “bahwa pemanfaatan media social siswa
masih kurang, karena kecenderungan siswa lebih memilih menggunakan media social hanya untuk
mencari hiburan semata dan belum tentu apa yang didapat dari media social adalah hal-hal yang
positif” diketahui bahwa kemampuan dalam pemanfaatan media social untuk meningkatkan
kreativitas siswa masih tergolong rendah.

Dari pandangan awal di atas, peneliti memiliki upaya melaksanakan penelitian terkait
dalam mengasah pemanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan layanan
penguasaan konten.

METODE
Pendekaktan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis PTBK (penelitian tindakan bimbingan dan konseling). Menurut Bogdan dan Taylor
metodologi kualitatif adalah prosedur pengumpulan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari prilaku orang-orang yang dapat diamati. 3 Menurut mereka pendekatan ini merupakan
3
Lexy J. Moleong, Metode Peneltian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 3.

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


6Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

pemaparan data secara rinci atau lengkap secara deskrisi yang diarahkan pada latar dan individu
tersebut secara holistic (utuh).
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari berbagai model action research
menurut classroom action research. Konsep pokok action research menurut Kurt Lewin terdiri
dari empat komponen: (1) Perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) Pengamatan
(Observing), dan (4) refleksi (reflecting).4 Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai
satu siklus. Berikut desain siklus model Kurt Lewin:

Acting

Observin
Planing
g

Reflecting

Keterangan:
 Planning (perencanaan tindakan) merupakan suatu rencana perangkat pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan prapenelitian/refleksi awal
 Acting (pelaksanaan tindakan) merupakan pelaksanaan pembelajaran dikelas sebagai
guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan
 Observing merupakan pengamatan atas pelaksanaan proses pembelajaran secara
simultan sebagai peneliti dan observasi perubahan perilaku siswa atas tindakan yang
dilakukan
 Reflecting (refleksi) merupakan rekomendasi hasil evaluasi analisis data untuk
ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
Adapun untuk rencana tindakan kelas terdapat beberapa siklus.
Rencana tindakan kelas siklus 1

Perencanaan Pelaksanaan Observasi Evaluasi/


Tindakan Tindakan
Refleksi

Rencana Perbaikan Tindakan pada Siklus 2

4
Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hlm.39.

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


7Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

Evaluasi/ Observasi Pelaksanaan Perencanaan


Tindakan Tindakan
Refleksi
Perbaikan Perbaikan

Hasil Penelitian
Atau siklus 3 dan seterusnya
(Pencapaian indikator penelitian)

Desain penelitian terjadi dalam 4 tahap sebagai berikut:


a. Tahap Perencanaan : Merencanakan pemberian layanan dan menyiapkan konsep
tindakan serta RPBK dan instrument yang digunakan.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan : Pemberian kegiatan layanan bimbingan kelompok
dengan teknik sosiodrama yang bertema interaksi sosial siwa kepada siswa sesuai
dengan panduan pada RPBK.
c. Tahap Pengamatan : Pengamatan dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung
dengan menggunakan instrument observasi siswa dan guru.
d. Tahap Refleksi : Menganalisis hasil instrument dan memberikan kesimpulan serta
merencanakan siklus berikutnya jika hasil masih belum dikatakan berhasil.

Subjek penelitian ini yaitu siswa SMA Islam Plus Nurul Karomah, subjek yang diambil
berdasarkan purposive peneliti atau penelitimemberikan penilaian terhadap siapa yang sebaiknya
berpartisipasi dalam penelitian ini dan disini subjek penelitian yang diambil adalah kelas X di
SMA Islam Plus Nurul Karomah.
Pada teknik pengumpulan data jenis penelitian PTBK yang berbasis kualitatif tentunya
instrument utamanya adalah peneliti itu sendiri untuk mencari data secara langsung ke lapangan.
Oleh karena pentingnya pengumpulan data yang harus dilakukan oleh peneliti, maka peneliti harus
mampu menentukan metode penelitian yang tepat. Untuk itu dalam proses pengumpulan data
terdapat
beberapa teknik berikut ini:
a. Kuesioner (Angket)
b. Observas
c. Wawancara
d. Dokumentasi
Setelah peneliti menentukan instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas, maka langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana melakukan analisis terhadap
data hasil penelitian. Pada penelitian tindakan kelas tahap analisis data ini dinamakan
refleksi. Refleksi berarti guru BK/peneliti menelaah berbagai macam data yang di dapat
dalam penelitian tindakan BK, baik data proses sebagai hasil pengumpulan data pada

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


8Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

indikator keberhasilan proses, maupun data hasil sebagai hasil pengukuran pada dampak
tindakan pada variabel masalah.
Hasil analisis yang dilakukan peneliti berdasarkan pada hasil angket dan observasi siswa
pada saat pemberian tindakan. Dapat dianalisis dari hasil angket dan observasi siswa bahwa
setelah diberikan tindakan siklus I hasil angket siswa lebih meningkat dibandingkan pada saat pra
siklus. Begitu pula setelah pemberian tindakan di siklus II yang hasil angket dan observasi siswa
meningkat dibandingkan pada saat pra siklus dan setelah pemberian tindakan di siklus I.

HASIL PEMBAHASAN
Pada hasil awal diketahui bahwa kreativitas siswa masih terbilang rendah. Hal tersebut
diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru BK dan siswa kelas X di
SMA Islam Plus Nurul Karomah ini. Serta dengan hasil angket awal yang diberikan sebelum
prasiklus untuk mengetahui kreativitas siswa. Setelah hasil angket awal peniliti melanjutkan pada
pemberian tindakan yaitu pada siklus I dan siklus II.

Kete Pra Siklus I Sikl


rangan siklus us II

Nila 53,5% 72,9% 89,5


i Rata-rata %
Angket Siswa

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Angket Kreativitas Siswa Kelas X SMA Islam Plus Nurul
Karomah

Pada pra siklus nilai rata-rata angket yang diperoleh siswa dapat dikategorikan rendah,
sehingga peneliti memberikan tindakan pada siklus I sebanyak dua kali pertemuan. Setelah
pemberian tindakan pada siklus I, peneliti memberikan kembali angket kreativitas siswa dan
menilai kembali angket tersebut. Hasil angket setelah pemberian tindakan di siklus I sudah
meningkat tetapi masih belum sempurna, sehingga peneliti melanjutkan untuk memberikan
tindakan pada siklus II dengan dua kali pertemuan. Setelah pemberian tindakan di siklus II,
peneliti juga memberikan angket kreativitas kembali kepada siswa dan hasil angket kreativitas
siswa sudah cukup meningkat sehingga peneliti menyudahi pemberian tindakan pada siklus II.
berikut grafik peningkatan angket kreativitas siswa mulai dari pra siklus, siklus I, sampai siklus II:

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


9Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

Grafik 2.1 Nilai Rata-rata Angket Kreativitas Siswa Kelas X

Selain pemberian angket sebagai instrument bagi peneliti untuk memperoleh data di
lapangan, peneliti juga melakukan observasi aktivitas siswa dengan mencakup beberapa aspek
yang berkaitan dengan kreativitas siswa. Observasi dilakukan pada saat pemberian layanan
berlangsung baik dari pemberian layanan siklus I dan siklus II, pada siklus I dapat dinilai bahwa
kreativitas siswa masih rendah dan mendapatkan peningkatan pada saat pemberian siklus II.
Berikut ini hasil observasi siswa:

Keterangan Siklus I Siklus II

Hasil 56,25% 65,62%


Observasi Siswa

Table 1.2 Observasi siswa

Berikut ini dalam bentuk pemaparan grafik dari hasil observasi siswa:

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


10Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

Grafik 2.2 Hasil Observasi Siswa

Berdasarkan dari tabel dan grafik di atas dapat dinyatakan bahwa kreativitas siswa kelas
X di SMA Islam Plus Nurul Karomah semakin meningkat setelah pemberian tindakan layanan
penguasaan konten dalam pemanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa yang
dilaksanakan secara langsung oleh peneliti. Peneliti memberikan tindakan sebanyak dua siklus
dengan dua kali pertemuan pada tiap siklusnya. Pada siklus pertama, peneliti mensetting
pembelajaran kelas ata bimbingan klasikal, peneliti memberikan materi kepada siswa pengenalan
terlebih dahulu terhadap materi yang akan dibahas yaitu tentang layanan penguasaan konten.
penggunaan media social, dan kreativitas siswa. Pada pertemuan II siklus pertama tetap dengan
materi yang sama namun tujuannya agar siswa lebih memperjelas dan memperdalam lagi
pemahamannya terhadap materi awal.
Selanjutnya pada siklus II pemateri mulai lebih ke praktek dengan penggunaan media
yang dibutuhkan yaitu HP, peneliti menjelaskan beberapa bentuk media social serta penggunaan
media social yang dapat membantu meningkatkan kreativitas siswa. Tujuannya untuk
pengembangan penggunaan media social, semakin paham siswa akan satu konten tertentu maka
dapat menumbuhkan ide baru agar siswa bisa memodifikasi dari penggunaan pada umumnya. Pada
pertemuan II siswa diminta untuk mencoba menyampaikan uasaha apa yang ingin siswa lakukan
terhadap penggunaan media social, antusias siswa sangat baik serta penjelasan siswa terhadap apa
yang ingin mereka lakukan dalam penggunaan media social juga cukup bervariasi. Hal ini juga
menunjukkan bahwa sikap kreativ siswa juga meningkat dari hasil pemaparan siswa yang sangat
menarik dalam penggunaan media sosialnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahawa
kreativitas siswa di SMA Islam Plus Nurul Karomah Kec. Pademawu Kab. Pamekasan pada awal
sebelum pemberian layanan siklus I dan siklus II masih rendah, hal ini dapat diketahui berdasarkan
dari hasil angket pra siklus dan hasil wawancara kepada siswa yang menunjukkan kreativitas siswa
masih rendah di karenakan penggunaan media social siswa rata-rata hanya sebagai alat komunikasi
semata. Hal ini tidk memungkinkan untuk peningkatan sikap kreativ siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti serta pemberian layanan baik
dari siklus I dan siklus II dapat nyatakan bahwa pelaksanaan layanan penguasaan konten dalam
pemanfaatan media social untuk meningkatkan kreativitas siswa efektif untuk meningkatkan
krestivitas siswa terutama dalam penggunaan media social sebagai konten yang di angkat untuk
meningkatkan kreativitas siswa. Hal ini dibktikan dari hasil skor yang meningkat mulai dari pra
siklus yang menunjukkan hasil rendah dengan nilai rata-rata 53,5% dan setelah pemberian layanan
di siklus pertama skor rata-rata siswa meningkat menjadi 72,9% dan setelah pemberian layanan
terakhir di siklus II rata-rata skor siswa semakin meningkat pesat berada kategori tinggi dengan
nilai skor 89,5%.

DAFTAR RUJUKAN

Hasyim Muhammad,Dialog Antara Tasawuf dan Psikolog (Yogyakarta:Pustaka


Pelajar,2002)

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa


11Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan Islam, Vol..., No..., Thn, Hal....-....

Aniek Wirastania, “Efektifitas Layanan Bimbingan Teknik Permainan Terhadap


Kreativitas Pada Siswa Sekolah Dasar An Nur Surabaya,” Jurnal Fokus Konseling Vol 5 No 2
(2019)
Lexy J. Moleong, Metode Peneltian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012)
Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013)

Safi Lukmantoro – Peningkatan Kreativitas Siswa

You might also like