You are on page 1of 4

MODUL 1

Artikel
Refleksi
CGP ANGKATAN 4
PEMATANGSIANTAR

S M K K A R T I N I Y P I A L - M A D J I D P E M A T A N G S I A N T A R
Tahun 2022

MODUL 1.1
AKSI NYATA
IMPLEMENTASI PEMAHAMAN FILOSOFI PEMIKIRAN KHD
DI SMK KARTINI YPI AL- MADJID PEMATANGSIANTAR

Penulis: Qoiryani Pohan, S.Pd

Fasilitator : Yaya Masita, M.Pd

Pengajar Praktek: Beslon Samosir, M.Pd

Pelaksaan Kegiatan Positif


Religius, Gotong Royong, Mandiri dan Berkebudayaan
Pemikiran KHD
MODUL 1.1 B. Tujuan
AKSI NYATA Aksi nyata ini bertujuan untuk
Implementasi Pemahaman Filosofi Pemikiran KHD menerapkan Filosofi pendidikan
KHD agar terwujudnya merdeka
Di SMK Kartini YPI Al- Madjid Pematangsiantar belajar

C. Deskripsi Aksi Nyata


Pembelajaran dan pengalaman
dalam bentuk catatan praktik baik
Membiasakan Hal- Hal Positif
seperti: Mengucapkan Salam,
menayakan Kabar, Meminta
Maaf dan Mengucapkan Terima
Kasih serta Pujian
Membiasakan Hal- Hal Positif
seperti: Sholat Duha Dipagi Hari
Budaya Gotong Royong
Tujuan pendidikan yaitu “Menuntun Segala Kodrat Yang Ada Pada Anak - Anak
Memperkenalkan Kebudayaan
, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
Batak (10 November)
tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.’’
Pembelajaran Dengan
Mencapai Tujuan Pendidikan Tersebut Kita Harus menciptakan ‘’Merdeka
Penggunaan IT ( Merdeka
Belajar’’ Dengan Menciptakan Peserta Didik Gemar Belajar, Belajar tanpa
Belajar) Berpihak pada Murid
paksaan dan Belajar dengan Bahagia Supaya Peserta Didik Dapat Menggali
Potensi Diri Sesuai Kodrat Anak. Dalam penjelasannya disebutkan
bahwa tujuan pendidikan berdasar
A. Latar belakang konsep Ki Hajar Dewantara adalah
KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat membentuk manusia merdeka,
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan yaitu merdeka batinnya, merdeka
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai pikirannya, dan merdeka
anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tenaganya, agar anak didik mampu
tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat mengembangkan dirinya secara
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan utuh (paripurna) dengan
kodrat anak” memelihara rasa harga diri (self
Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan esteem) dan kedaulatan pribadinya
peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu sebagai makhluk yang logis, etis,
seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak dan religius sesuai dengan garis
tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir- kodratnya untuk dapat mandiri.
bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur
dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka
meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) D. Pihak yang terlibat dalam
dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani. melakukan suatu perubahan di
Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas lingkungan sekolah semua pihak
baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan haruus terlibat yaitu: siswa, guru,
dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu kepala sekolah, dan Orang Tua
mungkin tumbuh namun tidak akan optimal. Siswa.
Dalam proses ‘menuntun’ anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai
‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan
arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan
‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
keberhasilan penerapan sistem among di sekolah tergantung dari guru.
Pemikiran KHD
AKSI NYATA
Implementasi Pemahaman Filosofi Pemikiran KHD
Di SMK Kartini YPI Al- Madjid Pematangsiantar

E. Penutup
Implementasi trilogi pendidikan merupakan proses penerapan ide, konsep
atau kebijakan yang saya coba bangun untuk mencapai tujuan pendidikan di
SMK-Kartini YPI Al- Madjid Pematangsiantar, yang digunakan sebagai pijakan
dalam trilogi pendidikan: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa,
Tut Wuri Handayani. dengan menerapkan trilogi pendidikan KHD, bahwa
seorang guru/pamong hakikatnya harus bisa berprilaku di depan seorang
pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik kepada
peserta didiknya, maka ia merupakan tokoh panutan, memberikan apresiasi
kepada siswa, pamong bersikap sabar dan kekeluargaan, dan memberikan
motivasi belajar, serta memberikan dorongan moral atau dorongan semangat
kepada siswa sebagai Menuju Merdeka Belajar yang berprofil pelajar
Pancasila seperti:
Membiasakan Hal- Hal Positif seperti: Mengucapkan Salam, menayakan
Kabar, Meminta Maaf dan Mengucapkan Terima Kasih serta Pujian
Membiasakan Hal- Hal Positif seperti: Sholat Duha Dipagi Hari
Budaya Gotong Royong
Memperkenalkan Kebudayaan Batak (10 November)
Pembelajaran Dengan Penggunaan IT ( Merdeka Belajar) Berpihak pada
Murid

Link Lengkap Modul 1


https://sites.google.com/guru.smk.belaj
ar.id/cgpangkatan4qoiryanipohan/prot
ofolio-qoiryani-pohan-cgp-angkatan-
4/modul-1

You might also like