Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Fika nazila
Dian novita
Muhammad bayu
Nopia dwi Anggraini
Dian nova
Kansasalsabil
Sintia marisa
Irhamni
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
1945
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Terbentuknya Pemerintahan dan
NKRI ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI ini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
B. Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah
C. Pembentukan Badan-badan Negara
D. Pembentukan Kabinet
E. Pembentukan Berbagai Partai Politik
F. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proklamasi 17 Agustus 1945 dilaksanakan dalam situasi kacau, dapat
dikatakan bahwa proklamasi tersebut dilakukan dengan tergesa-gesa, tanpa
melalui pembicaraan panjang. Walaupun kamu sudah tahu bahwa
sebelumnya telah dibentuk BPUPKI dan PPKI yang secara resmi merancang
kemerdekaan Indonesia. Pada saat proklamasi dibacakan, negara Indonesia
belum sepenuhnya terbentuk. Karena syarat kelengkapan negara pada saat
itu belum semua terpenuhi. Selain memiliki wilayah, negara harus memiliki
struktur pemerintahan, diakui negara lain, dan memiliki kelengkapan lain
seperti undang-undang atau peraturan hukum.
Di antara persyaratan tersebut, syarat utama yang belum terpenuhi
adalah struktur pemerintahan dan pengakuan dari negara lain. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia tidak mengundang secara resmi berbagai duta besar
negara lain, karena memang sebelum proklamasi pemerintahan yang ada
adalah pemerintahan Jepang. Karena itu, tugas pertama bangsa Indonesia
adalah membentuk pemerintahan dan mencari pengakuan negara-negara
lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengesahan UUD 1945 dan pemilihan presiden dan
wakil presiden?
2. Bagaimana proses pembentukan departemen dan pemerintahan daerah?
3. Bagaimana proses pembentukan badan-badan negara?
4. Bagaimana proses pembentukan kabinet?
5. Bagaimana proses pembentukan berbagai partai politik?
1
2
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Terbentuknya
Pemerintahan dan NKRI ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses pengesahan UUD 1945 dan pemilihan presiden
dan wakil presiden.
2. Untuk mengetahui proses pembentukan departemen dan pemerintahan
daerah.
3. Untuk mengetahui proses pembentukan badan-badan negara.
4. Untuk mengetahui proses pembentukan kabinet.
5. Untuk mengetahui proses pembentukan berbagai partai politik.
6. Untuk mengetahui sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
cukup produktif dan berjalan lancar. Waktu itu jam sudah menunjukkan
pukul 13.50 WIB. Sidang dihentikan istirahat sampai pukul 15.00 WIB untuk
memberi kesempatan salat bagi umat Islam dan memberi kesempatan
makan siang bagi yang tidak berpuasa. Pukul 15.00 sidang dimulai kembali.
Agenda utamanya pemilihan presiden dan wakil presiden. Sebagai dasar
hukum pemilihan presiden dan wakil presiden tersebut, harus disahkan dulu
yakni pasal 3 dari Aturan Peralihan. Ini menandai untuk pertama kalinya
presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI.
Kertas suara dibagikan, tetapi atas usul Otto Iskandardinata, maka
secara aklamasi terpilih Ir. Sukarno sebagai Presiden RI dan Drs. Moh. Hatta
sebagai Wakil Presiden RI. Sesudah itu, pasal-pasal yang tersisa yang
berkaitan dengan Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan disetujui. Setelah
menjadi presiden, Sukarno kemudian menunjuk sembilan orang anggota PPKI
sebagai Panitia Kecil dipimpin oleh Otto Iskandardinata. Tim ini bertugas
merumuskan pembagian wilayah negara Indonesia.
5. Maluku
6. Sunda Kecil
7. Sumatera
8. Jawa Barat
Di samping delapan wilayah tersebut, masih ditambah Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Surakarta. Setelah itu, sidang dilanjutkan
mendengarkan laporan Ahmad Subardjo, mengenai pembagian departemen
atau kementerian. Adapun hasil yang disepakati, NKRI terbagi atas 12
departemen sebagai berikut.
1. Kementerian Dalam Negeri
2. Kementerian Luar Negeri
3. Kementerian Kehakiman
4. Kementerian Keuangan
5. Kementerian Kemakmuran
6. Kementerian Kesehatan
7. Kementerian Pengajaran
8. Kementerian Sosial
9. Kementerian Pertahanan
10. Kementerian Penerangan
11. Kementerian Perhubungan
12. Kementerian Pekerjaan Umum
MENIMBANG bahwa di dalam keadaan yang genting ini perlu ada badan
yang ikut bertanggung jawab tentang nasib bangsa Indonesia, di sebelah
pemerintah.
MEMUTUSKAN:
Bahwa Komite Nasional Pusat, sebelum terbentuk Majelis Permusyawaratan
Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat diserahi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan Garis-Garis Besar daripada Haluan Negara, serta menyetujui
bahwa pekerjaan Komite Nasional Pusat sehari-hari berhubung dengan
gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja yang dipilih di
antara mereka dan yang bertanggung jawab kepada Komite Nasional Pusat.
D. Pembentukan Kabinet
Presiden segera membentuk kabinet yang dipimpin oleh Presiden
Sukarno sendiri. Dalam kabinet ini para menteri bertanggung jawab kepada
Presiden atau Kabinet Presidensial. Kabinet RI yang pertama dibentuk oleh
Presiden Sukarno pada tanggal 2 September 1945 terdiri atas para menteri
sebagai berikut.
1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2. Menteri Luar Negeri : Mr. Ahmad Subarjo
3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
4. Menteri Kehakiman : Prof. Mr. Supomo
9
A. Kesimpulan
Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, baru dimulai tanggal 17
Agustus 1945. Sebagai penyangga demokrasi suatu negara dan pembinaan
kehidupan berpolitik, diperlukan adanya partai-partai politik. Karena itu
pemerintah melalui Wakil Presiden telah mengeluarkan maklumat tanggal 3
November 1945. Berdirilah kemudian beberapa partai politik.
Sementara untuk menjaga keamanan negara masyarakat membentuk
kesatuan aksi dan badan-badan perjuangan, terutama waktu itu untuk
melucuti tentara Jepang. Keadaan negara ternyata semakin terancam setelah
datangnya tentara Sekutu dan diboncengi tentara NICA.
Oleh karena itu, keberadaan tentara sangat diperlukan. Maka
keluarlah maklumat pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 yang menandai
berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR). TKR ini terus dikembangkan dan
terus disempurnakan, menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan akhirnya
menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI)..
B. Saran
Memahami Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI dapat memberikan
pelajaran penting bagi bangsa Indonesia dan upaya memperbaiki kehidupan
berbangsa dan bernegara di masa mendatang.
20
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik dan A.B. Lapian. 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 6
(Perang dan Revolusi). Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Adam, Cindy. 1984. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. (alih
bahasa: Abdul Bar Salim). Jakarta: Gunung Agung.
Elson, R. E. 2009. The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan. Jakarta:
Serambi Ilmu Semesta.
Kahin, George Mc.Turnan. 2013. Nasionalisme & Revolusi Indonesia. (alih bahasa
Tim Komunitas Bambu). Depok: Komunitas Bambu.
Suwondo, Purbo S. 1996. PETA: Tentara Sukarela Pembela Tanah Air di Jawa dan
Sumatera 1942-1945. Jakarta: Sinar Harapan.
Wild, Colin dan Peter Carey. 1986. Gelora Api Revolusi. Jakarta: Gramedia.