You are on page 1of 5

Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No.

1, April 2013 5

PENYEMBUHAN LUKA JAHITAN PERINEUM TEHNIK JELUJUR SUBKUTIKULER LEBIH


CEPAT DIBANDING TEHNIK TERPUTUS SEDERHANA

1 1
Dewi Rahayu , Dyah Noviawati Setya Arum

1
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

ABSTRACT
Background :Simple cut-off stitching technique was techniques used in perineum stitching wound
management. With this technique 65% mom with perineum stitching wound was healed on the fifth day
of post partum, 35% of its was healed on the tenth day of post partum. According to the data in Health
Department of Riau Islands Province, the cause of maternal deaths in Riau Islands Province18% were
caused by infections and 68% of them werecaused by perineum wound healing complications. One way
to avoid the perineum wound healing complications was with sub kutikuler baste stitching technique that
can accelerate the process of wound healing.
Objective:To know the difference of perineum stitching wound healing time between simple cut-off
stitching technique with sub kutikuler baste on post partum moms in Riau Islands Province Public
Hospital 2012.
Method:Experiments with post test time series with one control group design. The population in this
study was all post partum moms in Riau Islands Province Public Hospital 2012. Samples taken with
simple random sampling technique with consecutive sampling and set inclusion and exclusion criterias
as much as 27 intervention group subjects and 27 control group subjects. The variable in this study was
sub kutikuler baste stitching technique tailoring techniques and perineum stitching wound healing time.
Data was analyzed using Mann Whitney Test.
Result: The average of perineum stitching wound healing time differenceswith sub kutikuler baste
stitching technique and simple cut-off was 2,2963 days. The statistical test results with Mann Whitney
Test obtained p value 0,0000, where p < 0.05.
Conclusion: There was time difference of perineum stitches wound healing time between simple cut-off
stitching techniques and sub kutikuler baste on post partum moms in Riau Islands Province Public
Hospital 2012

Keywords:subkutikuler baste, perineum stitches wound healing time.

PENDAHULUAN infeksi, yang sebagian besar infeksi pada


Penyebab langsung kematian ibu yaitu luka-luka jalan lahir.(4)
komplikasi kehamilan, persalinan, nifas yang Infeksi bekas sayatan episiotomi atau
tidak tertangani dengan baik dan tepat luka perineum ditandai dengan jaringan se-
waktu.(1) Penyebab kematian ibu terbanyak kitarnya membengkak, tepi luka menjadi me-
adalah perdarahan 29%, pre-eklampsi dan rah dan bengkak, jahitan mudah terlepas
eklampsi 26%, infeksi 14%, penyakit jantung dan luka terbuka menjadi ulkus dan menge-
12% dan penyebab lain 19%.(2) Perdarahan luarkan pus. Serviks sering mengalami per-
yang dimaksud dapat berupa perdarahan lukaan pada persalinan, demikian juga
pada masa nifas yang dapat disebabkan vulva, vagina dan perineum, yang semuanya
oleh retensi sisa plasenta, atonia uteri atau merupakan tempat masuknya kuman-kuman
robekan jalan lahir. Perdarahan pasca per- patogen.Selain itu juga robekan perineum
salinan memperbesar kemungkinan infeksi menjadi tempat penyebaran infeksi hingga
puerperal karena daya tahan penderita ber- ke organ dalam.(4)
kurang.(3) Salah satu penyebab kematian ibu Penyembuhan luka jahit perineum sa-
adalah Sepsis Puerperalis dimana Semmel- ngat erat kaitannya dengan jaringan pe-
weiss pada tahun 1874 telah menunjukkan nyambung. Ada 6 faktor yang mempenga-
bahwa Sepsis Puerperalis disebabkan oleh ruhi penyembuhan luka antara lain nutrisi,
6 Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 1, April 2013

vaskularisasi, kadar haemoglobin, usia, pe- Berdasarkan survei pendahuluan yang


nyakit lainnya, dan kebersihan perorangan, dilakukan peneliti di RSU Provinsi Kepu-
kegemukan, obat-obatan.(5) Penyembuhan lauan Riau pada tanggal 18 Februari 2012,
luka jahitan perineum merupakan bagian selama Januari hingga Desember 2011 di
penting yang harus diperhatikan dalam pera- RSU Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 738
watan masa nifas. Jika hal ini diabaikan ma- ibu menjalani persalinan spontan dan ter-
ka dapat menyebabkan infeksi, timbulnya dapat 632 ibu dengan jahitan perineum atau
berbagai macam komplikasi yang lain hing- dengan kata lain 85,6% ibu yang menjalani
ga dapat mengancam kematian.(6) partus spontan mengalami luka jahitan peri-
Teknik penjahitan terdiri dari berbagai neum. Di RSU Provinsi Kepulauan Riau,
macam teknik penjahitan, namun yang se- protap yang digunakan dalam penjahitan
ring digunakan untuk penjahitan luka peri- luka perineum adalah dengan menggunakan
neum adalah teknik penjahitan jelujur sub- jahitan terputus sederhana. Berdasarkan da-
kutikuler dan teknik penjahitan terputus se- ta di Poli Kebidanan RSU Provinsi Kepula-
derhana. Keuntungan penjahitan terputus uan Riau, 65% ibu dengan luka jahitan peri-
sederhana adalah bila benang putus, hanya neum sembuh pada hari ke-5 post partum,
satu tempat yang terbuka, dan bila terjadi 35% nya sembuh pada hari ke-10 post
infeksi luka, cukup dibuka jahitan di tempat partum.
yang terinfeksi. Akan tetapi, dibutuhkan wak- Dari uraian di atas maka peneliti ter-
tu lebih lama untuk mengerjakannya.(5) tarik untuk meneliti “Perbedaan Waktu
Teknik penjahitan jelujur subkutikuler Penyembuhan Luka Jahitan Perineum An-
yaitu suatu teknik penjahitan dengan dua tara Teknik Penjahitan Terputus Sederhana
simpul di ujung-ujung jahitan dan dilanjutkan Dan Jelujur Subkutikuler Pada Ibu Post
dengan jahitan bawah kulit yang berupa satu Partum di RSU Provinsi Kepulauan Riau
garis saja sehingga memberikan hasil kos- tahun 2012”.
metik yang paling bagus. Jahitan ini sangat
sederhana, sama dengan kita menjelujur BAHAN DAN CARA PENELITIAN
baju namun penggunaannya tidak disaran- Jenis penelitian ini adalah penelitian
kan pada jaringan ikat longgar.(7) Pada pen- eksperimendengan rancangan post test time
jahitan luka perineum, keuntungannya ada- series with one control group design. Secara
lah tidak terlalu nyeri karena hanya ada dua skematis desain penelitian ini adalah
simpul di ujung-ujung jahitan dan lebih sebagai berikut :
sedikit benang yang digunakan. Gambar 1. Desain Penelitian
Data Dinas Kesehatan Provinsi Kepu- Intervensi Post test
lauan Riau tahun 2010 menunjukkan bahwa Intervensi X O1 O2 O3 O4 … On
perdarahan merupakan penyebab utama ke- Kontrol O1 O2 O3 O4 … On
matian maternal yaitu sebesar 32% disusul
dengan preeklamsia atau eklampsia 22% Variabel independent dalam penelitian
dan infeksi 18% serta penyebab lainnya ini adalah teknik penjahitan jelujur sub-
sebesar 28%. Angka kematian maternal di kutikuler yaitu suatu tindakan untuk men-
Provinsi Kepulauan Riau selama 5 tahun dekatkan tepi luka dengan menggunakan
terakhir bervariasi dari 202 per 100.000 ke- sebuah benang yang disimpul pada salah
lahiran hidup pada tahun 2003 sampai 192 satu ujung barisan dan kemudian dilewatkan
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun melalui jaringan berulang kali dan diakhiri
2007 dan 175 per 100.000 kelahiran hidup dengan simpul pada ujungnya serta mem-
pada tahun 2008, dengan sebab utama pertautkan jaringan subkutikuler. Sedangkan
eklamsi dan infeksi nifas. Pada kasus infeksi variabel dependent dalam penelitian ini ada-
nifas, 68% disebabkan oleh komplikasi pe- lah waktu penyembuhan luka jahitan peri-
nyembuhan ruptur perineum. neum yaitu jumlah hari yang diperlukan da-
Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 1, April 2013 7

lam proses penyembuhan luka jahitan peri- neumnya sembuh dalam waktu 6 hari, 10
neum. orang (18,5%) luka jahitannya sembuh
Populasi dalam penelitian ini adalah dalam waktu 5 hari, 5 orang (9,3%) yang
luka jahitan perineumnya sembuh dalam
seluruh ibu post partum dengan luka jahitan
waktu 4 hari dan 1 orang (1,8%) yang luka
perineum di RSU Provinsi Kepulauan Riau jahitan perineumnya sembuh dalam waktu 7
tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini hari. Sedangkan subyek penelitian yang dila-
adalah ibu post partum dengan luka jahitan kukan teknik penjahitan terputus sederhana
perineum di RSU Provinsi Kepulauan Riau yang juga berjumlah 27 orang, ada 13 orang
pada bulan Mei sampai Juli 2012 yang me- (24%) yang luka jahitan perineumnya sem-
menuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan di- buh dalam waktu 8 hari, 8 orang (14,8%)
yang luka jahitan perineumnya sembuh da-
ambil dengan teknik simple random sam-
lam waktu 7 hari dan 3 orang (5,6%) yang
pling. Besar sampel adalah 27 subyek. Alat luka jahitan perineumnya sembuh dalam
pengumpulan data yang digunakan adalah waktu 6 hari dan 9 hari.
lembar observasi yang terdiri dari petunjuk
penilaian penyembuhan luka dan kolom pe- Tabel 1. Distribusi frekuensi waktu
nilaian per hari, dan jamsebagai alat pengu- penyembuhan luka jahitan perineum dan
kur waktu. teknik penjahitan luka
Waktu Kelompok Kelompok
Data dianalisis dengan analitik kom- Penyembuhan Intervensi Kontrol
parasi untuk mengetahui adakah perbedaan n % n %
waktu penyembuhan luka jahitan perineum 4 hari 5 18,6 - -
antara teknik penjahitan jelujur subkutikuler 5 hari 10 37,0 - -
6 hari 11 40,8 3 11,2
dengan teknik penjahitan terputus seder- 7 hari 1 3,6 8 29,6
hana. Uji normalitas data dilakukan dengan 8 hari - - 13 48,0
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. 9 hari - - 3 11,2
Jumlah 27 100 27 100
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan untuk me- Uji normalitas data menggunakan uji
ngetahui perbedaan waktu penyembuhan lu- Kolmogorov-Smirnov hasil analisis menun-
jukkan bahwa data tidak berdistribusi normal
ka jahitan perineum antara teknik penjahitan maka untuk menganalis perbedaan rata-rata
terputus sederhana dan jelujur subkutikuler waktu penyembuhan luka jahitan dengan
dengan subyek penelitian yang berjumlah 54 teknik penjahitan terputus sederhana dan
orang didistribusikan dalam tabel 1: jelujur subkutikuler uji yang digunakan ada-
Berdasarkan tabel 1 di atas, subyek lah uji nonparametris yaitu Mann Whitney
penelitian yang dilakukan teknik penjahitan Test. Analisis data menggunakan software
jelujur subkutikuler yang berjumlah 27 orang, komputer diperoleh hasil sebagai berikut :
ada 11 orang (20,4%) yang luka jahitan peri-

Tabel 2. Perbedaan Rata-Rata Waktu Penyembuhan Luka Jahitan Perineum Dengan Teknik
Penjahitan Jelujur Subkutikuler dan Terputus Sederhana
Variabel Mean SD Rentang Data n p Mann Ket
(hari) Min Maks Whitney
Jelujur Subkutikuler 5,30 0,82 4,0 7,0 27 0,00 -6,03
Terputus Sederhana 7,60 0,84 6,0 9,0 27

Berdasarkan tabel 2, nilai rata-rata nunjukkan bahwa rata-rata waktu penyem-


waktu luka jahitan perineum dengan teknik buhan luka jahitan perineum pada kelompok
jelujur subkutikuler sebesar 5,30 hari, se- yang dilakukan teknik penjahitan jelujur sub-
dangkan nilai rata-rata waktu penyembuhan kutikuler lebih cepat dibandingkan dengan
luka jahitan perineum dengan teknik terputus rata-rata waktu penyembuhan luka jahitan
sederhana sebesar 7,60 hari. Hasil ini me-
8 Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 1, April 2013

perineum pada kelompok yang dilakukan takan bahwa teknik penjahitan yang digu-
teknik penjahitan terputus sederhana. nakan dalam penjahitan luka sangat ber-
Nilai Z hitung yang diperoleh dari hasil pengaruh terhadap penyembuhan luka ter-
uji Mann Whitney sebesar -6,03 dengan nilai sebut.
signifikasi sebesar 0,00. Hal ini menunjuk- Adanya perlekatan yang sempurna
kan signifikasi lebih kecil dari 0,05 (0,00 < menyebabkan proses pembentukan sel baru
0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa ada per- dan mencegah terjadinya infeksi.Cepatnya
bedaan teknik penjahitan jelujur subkutikuler penyembuhan luka yang dialami responden
terhadap waktu penyembuhan luka jahitan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
perineum pada ibu post partum di RSU diantaranya adalah teknik penjahitan yang
Provinsi Kepulauan Riau tahun 2012. dilakukan sesuai dengan prosedur teknik
Luka perineum merupakan luka yang penjahitan yaitu jelujur subkutikuler, makan
disebabkan karena adanya robekan pada makanan tinggi kalori dan tinggi protein,
perineum pada saat proses persalinan. Luka melakukan perawatan perineum sesuai yang
tersebut dapat sembuh dengan cepat atau diajarkan sehingga personal hygiene daerah
lama tergantung dari usaha yang dilakukan penjahitan luka terjaga kebersihannya.
untuk mempercepat proses penyembuhan. Subyek penelitian yang dilakukan
Salah satu cara yang dilakukan untuk mem- teknik penjahitan jelujur subkutikuler dan
percepat proses penyembuhan luka peri- mengalami percepatan penyembuhan luka
neum adalah dengan melakukan penjahitan jahitan perineum disebabkan karena hasil
yang memperhatikan vaskularisasi sehingga penjahitan yang lebih rapat menyebabkan
proses penyembuhan dapat dipercepat. percepatan fase inflammatory dimana sel
Penyembuhan luka adalah panjang fagosit masuk ke daerah luka dan menge-
waktu proses pemulihan pada kulit karena luarkan faktor angiogenesis yang merang-
adanya kerusakan atau disintegritas jaringan sang pembentukan anak epitel pada akhir
kulit. Tubuh yang sehat mempunyai kemam- pembuluh luka sehingga pembentukan kem-
puan alami untuk melindungi dan memulih- bali terjadi lebih cepat.
kan dirinya. Peningkatan aliran darah ke Meningkatnya sistem vaskularisasi ke
daerah yang rusak, membersihkan sel dan luka jahitan perineum juga membantu me-
benda asing dan perkembangan awal seluler ningkatkan fase-fase penyembuhan luka
bagian dari proses penyembuhan. Proses seperti mengurangi edema, mempercepat
penyembuhan terjadi secara normal tanpa penyatuan jaringan dan pembentukan
bantuan, walaupun beberapa bahan perawa- epitelialisasi.Hal ini sesuai dengan prinsip
tan dapat membantu untuk mendukung pro- umum penyembuhan luka yaitu penyem-
ses penyembuhan. Sebagai contoh, melin- buhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi
dungi area yang luka bebas dari kotoran de- kulit dirapatkan satu sama lain dengan hati-
ngan menjaga kebersihan membantu untuk hati, tegangan dari tepi-tepi kulit harus
meningkatkan penyembuhan jaringan. seminimal mungkin atau kalau mungkin tidak
Berdasarkan hasil penelitian yang dila- ada sama sekali, tepi kulit harus ditarik de-
kukan pada 27 orang subyek penelitian yang ngan ringan, setiap ruang mati harus ditutup,
dilakukan teknik penjahitan jelujur subku- baik dengan jahitan subcutaneus yang dapat
tikuler didapatkan terjadi percepatan waktu diserap atau dengan mengikutsertakan la-
penyembuhan luka perineum yang signi- pisan ini pada waktu menjahit kulit.(5)
fikan. Hasil uji statistik membuktikan bahwa Penelitian ini mendukung pendapat
secara signifikan terdapat pengaruh teknik yang dikemukakan oleh Ismail yang menye-
penjahitan jelujur subkutikuler terhadap wak- butkan bahwa percepatan fase inflammatory
tu penyembuhan luka jahitan perineum. yang diakibatkan dari percepatan proses
Penelitian ini mendukung pendapat yang hemostasis dan pagositosis sebagai hasil
dikemukakan oleh Bamigboye, yang menya- dari penjahitan dengan teknik jelujur sub-
Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 1, April 2013 9

kutikuler akan mempercepat epithelial sel buhan luka jahitan perineum dengan teknik
sehingga membantu menjadi barier antara penjahitan terputus sederhana pada ibu post
tubuh dan lingkungan dan mencegah ma- partum adalah 7,6 hari. Sedangkan rata-rata
suknya mikroorganisme. Fase inflammatory waktu penyembuhan luka jahitan perineum
juga memerlukan pembuluh darah dan dengan teknik jelujur subkutikuler pada ibu
respon seluler yang digunakan untuk meng- post partum adalah 5,3 hari dan teknik ter-
angkat benda-benda asing dan jaringan putus sederhana adalah 7,6 hari. Sehingga
mati. Suplai darah yang meningkat ke jari- terlihat ada perbedaan rata-rata lama pe-
ngan membawa bahan-bahan dan nutrisi. nyembuhan luka jahitan perineum dengan
Proses penyembuhan luka jahitan peri- teknik terputus sederhana dan jelujur
neum yang tergolong cepat juga dipengaruhi subkutikuler adalah 2,3 hari.
oleh kadar haemoglobin (Hb). Pada pene- Bidan RSU Provinsi Kepulauan Riau
litian ini seluruh subyek penelitian sudah disarankan agar dalam melakukan penjahit-
diinklusikan dengan kadar Hb > 11 gr%. an pada luka jahitan perineum dapat meng-
Kadar Hb yang tinggi dapat mempercepat gunakan teknik penjahitan jelujur subkuti-
proses penyembuhan luka mengingat aliran kuler, sehingga dapat mempercepat lama
darah ke daerah luka dapat memberikan penyembuhan luka jahitan perineum.
oksigenasi dan nutrisi yang diperlukan. Zat
besi diperlukan untuk sintesis Hb yang KEPUSTAKAAN
bersama oksigen diperlukan untuk mengan- 1. Depkes RI. 2010. Permenkes 2010.
tarkan oksigen ke seluruh tubuh.(9) Penelitian Jakarta.
2. _________. 2010. Riskesdas 2010.
yang dilakukan Suprapti, menunjukkan ada
Jakarta.
hubungan antara kadar Hb ibu nifas dengan 3. Uliyah dan Hidayat. 2008. Keterampilan
lama penyembuhan luka jahitan perineum. dasar praktik klinik untuk kebidanan edisi
Penyembuhan luka jahitan juga sangat 2. Salemba Medika. Jakarta.
dipengaruhi oleh status gizi seseorang. 4. Murti, B. 2010. Desain dan ukuran
Pada penelitian ini subyek yang diambil un- sampel untuk penelitian kuantitatif dan
tuk penelitian adalah ibu dengan IMT 18,5- kualitatif di bidang kesehatan. Yogya-
karta: Gadjah Mada University Press.
25. Nutrisi sangat berperan dalam penyem-
5. Suwiyoga. 2007. Asuhan persalinan
buhan luka karenas substansi protein yang normal. JNPK-KR. Jakarta.
berbentuk kolagen akan menambah tegang- 6. Shweni. 2007. Methods of repair for
an permukaan dari luka. Jumlah kolagen obstetric anal sphincter injury.
yang meningkat menambah kekuatan per- http://apps.who.int/rhl/pregnancy_childbir
mukaan luka sehingga kecil kemungkinan th/childbirth/perineal_trauma/mscom/en/
luka terbuka. Vitamin A diperlukan untuk 7. Price dan Wilson. 1995. Patofisiologi I.
EGC. Jakarta.
membantu proses epitelialisasi atau penu-
8. Komariyah. 2009. Pengaruh senam nifas
tupan luka dan sintesis kolagen. Vitamin B terhadap lama penyembuhan luka jahit
kompleks sebagai kofaktor pada sistem en- perineum di puskesmas mergangsan
zim yang mengatur metabolisme protein, yogyakarta. Yogyakarta.
karbohidrat dan lemak.Vitamin C dapat ber- 9. Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu kebidanan.
fungsi sebagai fibroblast dan mencegah YBP. Jakarta.
adanya infeksi serta membentuk kapiler-
kapiler darah. Sedangkan vitamin K mem-
bantu sintesis prothombin dan berfungsi se-
bagai zat pembekuan darah.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian dapat di-
simpulkan bahwa rata-rata waktu penyem-

You might also like