Professional Documents
Culture Documents
Begitu pentingnya peran pelanggan dalam perusahaan, sehingga para pengusaha selalu berlomba-
lomba menggali potensi yang terbaik untuk dipersembahkan kepada pelanggan, namun pada
kenyataannya tidak sedikit perusahaan yang malahan bingung untuk membuat pelanggannya loyal dan
tidak berpindah kepada produk atau jasa perusahaan lain.
Menurut Kotler dan Armstrong (2017:244) produk didefinisikan sebagai apa pun yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang mungkin
memuaskan keinginan ataukebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekadar benda berwujud, seperti
mobil,pakaian, atau ponsel. Didefinisikan secara luas, produk juga termasuk layanan, acara, orang,
tempat, organisasi, dan ide atau campuran dari ini.
Pelayanan adalah setiap aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pihak
lain. Pelayanan terhadap pelanggan sangat penting dilakukan perusahaan karena tanpa pelayanan yang
bagus maka pelanggan tidak akan mau membeli produk yang akan diperjualbelikan. UU pelayanan
publik no. 25 tahun 2009 : Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Menurut Lovelock dalam (Hutabalian & Kalangi, 2015) mengatakan bahwa kualitas pelayanan yang
merupakan suatu gagasan menarik tentang bagaimana suatu produk bila ditambah dengan pelayanan
(service) akan menghasilkan suatu kekuatan yang memberikan manfaat pada perusahaan dalam meraih
profit bahkan untuk menghadapi persaingan. Menurut Philip Kottler dalam (Rangkuti, 2017)
mengemukakan bahwa pelayanan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang bermanfaat atau yang
diberikan oleh satu atau beberapa pihak kepada pihak lain untuk dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan yang pada dasarnya bersifat berwujud dan tidak akan menimbulkan kepemimpinan apapun
kepada yang menerimanya.
Perusahaan manufaktur
perusahaan manufaktur memperoleh produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan
baku atau bahan jadi, untuk kemudian diolah sedemikian rupa menjadi produk dengan nilai jual
yang lebih tinggi dari bahan baku. Karena itu, penghitungan keuangannya akan jauh lebih rumit
dari perusahaan dagang.
Perusahaan dagang
Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk
di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih
penjualan sebagai keuntungan bisnis.
Perusahaan jasa
Sedangkan perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk
mereka bersifat tidak berwujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka
terlihat berupa hasil jasa mereka. Sehingga dalam pencatatan akuntansi mereka hanya akan
terlihat pada bagian persediaan dan pembelian saja.
Sebagai organisasi yang unik dan kompleks,
membuat rumah sakit dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu, dan mampu
memenuhi kebutuhan pasiennya. Dengan demikian
rumah sakit tidak dapat dikelola dengan
manajemen yang sederhana tetapi harus dikelola
secara profesional sehingga mampu menjawab
tantangan persaingan rumah sakit dimasa yang
akan datang. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan memberikan perhatian
terhadap bauran pemasaran yang diterapkan.
Pelayanan prima adalah suatu pola layanan terbaik
dalam manajemen modern yang
mengutamakan kepedulian terhadap pelanggan.
Layanan prima di dalam dunia bisnis
disebut juga sebagai excellent service.
Adapun contoh jasa antara lain adalah jasa perbankan, jasa asuransi, jasa transportasi, dan
masih banyak lagi.
Menurut Kotler dan Keller (2006, pp. 375-377), empat karakteristik layanan yang dimaksudkan,
yaitu “intangibility, inseparability, variability, and perishability”, dimana keempat karakteristik
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1) Intangibility (Tidak berwujud) Layanan bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat,
dirasakan, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Hal yang berkaitan dengan intangibility
adalah layanan yang tidak dapat disimpan, tidak dapat dilindungi dengan hak paten, perusahaan
tidak dapat dengan mudah dan cepat mempertunjukkan atau mengkomunikasikan suatu jasa,
harga sukar ditetapkan.
2) Inseparability (Tidak dapat dipisahkan) Inseparibility maksudnya layanan yang diproduksi atau
dihasilkan dan dirasakan pada waktu yang bersamaan dan tidak dapat dipisahkan. Interaksi
antara penyedia layanan dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam 9 Universitas Kristen
Petra pemasaran jasa. Kunci keberhasilan bisnis jasa adalah pemberian perhatian khusus pada
tingkat partisipasi atau keterlibatan pelanggan dalam proses jasa dan juga fasilitas pendukung,
dan pemilihan lokasi yang tepat, dalam arti dekat dan mudah dicapai pelanggan.
3) Variability (Bervariasi) Variability maksudnya layanan bersifat sangat variabel karena
merupakan nonstandarized output, yaitu banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung
pada siapa, kapan, dan dimana layanan tersebut berkaitan dengan karakteristik variability, yaitu
sangat sulit melakukan standarisasi dan pengendalian kualitas layanan.
4) Perishability (Tidak tahan lama) Perishability maksudnya layanan merupakan komoditas yang
tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Hal ini berarti, apabila suatu layanan tidak
digunakan, maka layanan tersebut akan berlalu begitu saja. Dalam kasus tertentu layanan bisa
disimpan, yaitu dalam bentuk pemesanan (reservasi pesawat terbang atau kamar hotel),
peningkatan permintaan suatu layanan pada saat permintaan sepi, misalnya minivacation
weekends di hotel-hotel tertentu.