You are on page 1of 16

EFEKTIVITAS DANA BOS TERHADAP PENINGKATAN

MUTU DI MADRASAH
Sumarni
Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan | Balitbang dan Diklat Kemenag RI
Jl. MH Thamrin No. 06 Jakarta Pusat | Email: marni_ch@yahoo.com.au

Abstract
This study attempts to know the fund management of BantuanOperasionalSekolah (BOS/School Operational
Assistance) in Madrasah Ibtidaiyah (MI) and Madrasah Tsanawiyah (MTs) and also its effectiveness in improving
the education quality in madrasah. The research was conducted in 12 provinces with 144 MI and 98 MTs samples
in total. The data were collected using instrument of questionnaires, interview guides, checklists, and being
analyzed using SPSS Version 19. The research result shows that, first, the performance of BOS fund management
has been very positive. The positive side of this BOS fund management is seen from the level of preparation, the
implementation process, and activities after the implementation, its derivative impacts, and general evaluation
toward the performance of BOS Team of the madrasah. Second, the BOS fund have avery positive impact towards
the quality improvement of madrasah which is measured with the indicators of improved accreditation status of
madrasah, increasing number of students, and the (decreasing) number of not-grade and drop-out students. The
positive impact of BOS is also recorded from the achievement of madrasah students in many and various contests.
In addition to that, the BOS fund is able to increase the ethos of school and learning spirit of the students.
Keywords: BOS funds, Madrasah quality

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
di MI - MTs dan efektifitasnya dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Penelitian dilakukan di 12
propinsi dengan jumlah sampel 144 MI dan 98 MTs. Data di kumpulkan dengan instrumen kuesionair, pedoman
wawancara, daftar isian dan dianalisis dengan menggunakan spss versi 19. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pertama, kinerja pengelolaan dana BOS sudah sangat positif. Sisi positif dari pengelolaan dana BOS ini
terlihat dari jenjang persiapan, proses pelaksanaan, dan kegiatan pasca pelaksanaan, dampak turunannya, dan
evaluasi umum terhadap kinerja Tim BOS madsarah. Kedua, dana BOS berdampak sangat positif terhadap pen­
ingkatan mutu madrasah yang terukur dengan indikator peningkatan status akreditasi madrasah, peningkatan
jumlah siswa, dan jumlah siswa tingal kelas dan putus sekolah. Dampak positif BOS juga terrekam dari fakta
jejak prestasi siswa madrasah di banyak dan variasi lomba. Selain itu, dana BOS mampu meningkat etos sekolah
dan semangat belajar siswa.
Kata Kunci: Dana BOS, Mutu Madrasah

PENDAHULUAN bidang pendidikan. Kebijakan pembangunan


pen­didikan dalam kurun waktu 2004-2009
Pemerintah telah berupaya dalam me­
diprio­ritaskan pada peningkatan akses masya­
ning­
katkan mutu pendidikan melalui ber­
rakat terhadap pendidikan dasar yang lebih
bagai hal melalui kebijakan-kebijakan di
berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan

Naskah diterima 27 Februari 2014. Revisi pertama, 22 Maret 2014. Revisi kedua, 30 Mart 2014 dan revisi terahir 3
April 2014.

EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 83

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 83 2014-07-21 1:00:21 PM


Sumarni

wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan satuan biaya BOS yang telah dinaikkan
pemberian akses yang lebih besar kepada secara signifikan, program ini menjadi pilar
kelompok masyarakat yang selama ini kurang utama untuk mewujudkan pendidikan yang
dapat menjangkau layanan pendidikan dasar. berkualitas.
Program Bantuan Operasional Sekolah Kebijakan pemberian dana BOS bukan
(BOS) yang dimulai sejak Juli 2005 merupakan tanpa kritik. Selama ini, skema pengalokasian
salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam penyaluran dana BOS per madrasah
memberikan layanan pendidikan bagi seluruh mengabaikan banyak faktor yang mengganggu
peserta didik di tingkat pendidikan dasar, kelancaran pengelolaan pendidikan. Saat ini
sehingga tidak ada lagi warga miskin yang pemerintah menyalurkan dana BOS berbasis
tidak bisa mengikuti pendidikan karena tidak jumlah siswa per madrasah. Dengan kata lain,
memiliki biaya. Bantuan Operasional Sekolah jumlah siswa madrasah sangat mempengaruhi
(BOS) merupakan program pemerintah untuk jumlah dana BOS yang diterima madrasah. Di
penyediaan biaya non personalia bagi satuan sisi lain, jumlah guru dan pegawai negeri di
pendidikan dasar sebagai pelaksana program madrasah swasta sangat membebani biaya
wajib belajar. Sesuai dasar kebijakannya, personalia madrasah untuk gaji-honor guru-
program BOS bertujuan meringankan beban pegawai honorer. Kontribusi, iuran sumbangan,
masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan, tepatnya “pungutan” yang dibebankan
dan secara khusus BOS bertujuan untuk pada orangtua siswa, juga mempengaruhi
membebaskan seluruh siswa miskin di tingkat kemampuan finansial madrasah untuk
pendidikan dasar 9 tahun dari beban biaya menyelenggarakan pendidikan. Banyak
operasional sekolah, kecuali pada rintisan madrasah favorit tetap mewajibkan kontribusi
sekolah bertaraf internasional dan nasional, keluarga siswa, bahkan dengan jumlah yang
serta untuk meringankan beban operasional besar untuk biaya pendidikan anak-anaknya.
pendidikan siswa di sekolah swasta. BOS juga Di sisi lain, madrasah di basis komunitas
bertujuan untuk mengurangi angka putus kurang mampu mengalami kesulitan untuk
sekolah, meningkatkan APK siswa, serta mencari dana tambahan untuk membiayai
memberi kesetaraan peluang bagi siswa proses pendidikan. Dengan variasi latar
yang kurang mampu pada MI/MTs untuk belakang seperti ini, kemampuan finansial
mendapat layanan pendidikan yang bermutu madrasah untuk membiayai penyelenggaraan
dan terjangkau. Ringkasnya, BOS bisa menjadi pendidikannya juga berbeda. Karena alasan
media penting untuk meningkatkan akses keterbatasan dana, madrasah swasta, terutama
layanan pendidikan dasar yang terjangkau dengan jumlah siswa yang sedikit, umumnya
dan bermutu, dengan hasil akhirnya dapat tetap menggunakan dana BOS untuk biaya hajat
mempersempit kesenjangan partisipasi personalia, walaupun hal itu bertentangan
sekolah antar kelompok masyarakat menurut dengan pedoman teknis penggunaan dana BOS.
tingkat penghasilan (kaya-miskin), dan antar Kiranya masih banyak persoalan terkait
wilayah (kota-desa). dengan pengelolaan dana BOS ini. Seberapa
Setelah program pemberian Dana BOS besar pengaruh jumlah guru swasta di
berjalan selama 5 tahun, pemerintah mulai madrasah mempengaruhi penggunaan
tahun 2009 mengubah tujuan, pendekatan dana BOS untuk belanja pegawai? Apakah
, dan orientasi BOS. Program BOS bukan pemanfaatan dana BOS berdampak positif
hanya berperan untuk mempertahankan terhadap kualitas madrasah yang terukur
Angka Partisipasi Kasar (APK), tetapi harus dengan sejumlah indikator standar tetapi
juga berkontribusi untuk peningkatan substansial? Apakah pengelolaan dana BOS
mutu pendidikan dasar. Selain itu, dengan sudah berjalan dengan baik? Atau justru masih

84 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 84 2014-07-21 1:00:21 PM


Efektivitas Dana BOS Terhadap Peningkatan Mutu Di Madrasah

menyulut atmosfer pembelajaran yang kurang formula pengalokasian dan pendistribusian


kondusif di madrasah? Apakah pengelolaan dana BOS yang lebih kontekstual dan
dana BOS sudah transparan dan akuntabel? berkeadilan bagi madrasah dan masyarakat
Itulah beberapa pertanyaan yang perlu dicari luas. Bagi madrasah dan stakeholder, hasil
jawabannya. penelitian ini menginformasikan manfaat dan
Sudah banyak penelitian tentang penge­ efektivitas BOS dalam meningkatkan mutu
lolaan dana BOS ini. Hasil sejumlah penelitian pendidikan siswa-madrasah. Secara praktis,
tersebut memang bervariasi. Variasi temuan hasil penelitian ini diharapkan menjadi
ini nampaknya bersumber dari keragaman dasar evaluasi untuk merumuskan kebijakan
konteks, pendekatan dan metode penelitian. turunan terkait perencanaan dan pelaksanaan
Dari titik kekurangan dan kelemahan studi- dana BOS di level madrasah.
studi yang ada, maka sangat diperlukan model
pendekatan survei dengan jumlah sampel
Kajian Teroritik
dan cakupan wilayah studi yang luas dan
representatif untuk mengevaluasi pengelolaan Pembiayaan Pendidikan
dana BOS, dan pengaruhnya terhadap
Satu komponen instrumental penting
peningkatan mutu madrasah dan siswa. Selain
dalam proses penyelenggaraan pendidikan
itu, formula pengalokasian dana BOS yang
adalah unsur biaya. Biaya pendidikan tidak
sesuai ketentuan juga harus dikritisi dari sisi
bisa diabaikan dalam penyelenggaraan
keterkaitannya dengan kemampuan finansial
pendidikan, karena ia menjadi satu faktor
madrasah dalam membiayai penyelenggaraan
penting yang mempengaruhi kualitas proses
pendidikannya. Diharapkan penelitian ini
dan hasil akhir penyelenggaraan pendidikan.
dapat memberikan gambaran yang lebih jelas
Pendidikan yang bermutu sulit dapat berjalan
bagaimana pengelolaan dana BOS di madrasah
baik tanpa dukungan biaya yang memadai.
dan dampaknya terhadap peningkatan mutu
Dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak
madrasah.
mungkin ada kegiatan pendidikan tanpa
Fokus masalah dalam studi ini adalah biaya. Biaya itu diperlukan untuk memenuhi
kinerja pengelolaan dana BOS, dan pengaruhnya beragam kebutuhan yang berkenaan dengan
terhadap mutu pendidikan madrasah (MI-MTs) keberlangsungan proses pendidikan. Di sini,
dengan rumusan pertanyaan sebagai berikut: ketersediaan biaya sangat menentukan capaian
1) Bagaimana pengelolaan program BOS di tujuan dan target pendidikan.
MI/MTs?, 2) Apakah program BOS mampu
Biaya pendidikan mencakup banyak
meningkatkan mutu pendidikan MI/MTs?,
anasir. Supriadi mengartikan biaya (cost)
dan 3) Apa kendala dan tantangan pengelolaan
pendidikan sebagai semua jenis pengeluaran
dana BOS?
yang berkenaan dengan penyelenggaraan
Hasil studi ini diharapkan dapat memberi pendidikan, baik dalam bentuk uang, barang
informasi ke semua pihak pemangku kebijakan atau tenaga jasa (yang dapat dihargakan
dan kepentingan yang terkait dengan dengan uang).1 Contohnya adalah iuran siswa,
pengelolaan BOS, yaitu tentang kondisi objektif biaya sarana dan prasarana fisik, buku sekolah
pengelolaan dana BOS, serta dampaknya dan honor jasa guru/tenaga kependidikan
terhadap peningkatan mutu pendidikan siswa lainnya.
dan madrasah. Studi ini juga dapat memberikan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik
masukan bagi pemerintah dalam mengambil
Indonesia Nomor 48 Tahun 2008, beban
kebijakan turunan dan lanjutan yang terkait
dengan pengelolaan dana BOS di masa
mendatang, terutama untuk merumuskan 1
Supriadi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan
Menengah. Bandung: PT Remaja Rosda-karya, h. 4.

EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 85

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 85 2014-07-21 1:00:21 PM


Sumarni

pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab (2) bahan atau peralatan pendidikan habis
bersama pemerintah, pemerintah daerah dan pakai, dan (3) biaya operasional pendidikan
masyarakat. Harus diakui bahwa pendidikan tidak langsung yang berupa air, daya listrik,
adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana
pengembangan potensi sumberdaya insani dan prasarana, transportasi, konsumsi, uang
peserta didik dengan kebutuhan dana yang lembur, pajak, asuransi dan lainnya. Kedua,
tidak sedikit. Sedangkan dana BOS adalah satu biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan
bentuk alokasi biaya tambahan pendidikan dan pendidikan adalah biaya penyelenggaraan
sifatnya spesifik, dan hanya untuk melengkapi dan/atau pengelolaan pendidikan oleh
kekurangan biaya yang ada terutama untuk pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah
hajat non personalia. kabupaten/kota, atau penyelenggara/satuan
Dalam kaitan ini, Bray menegaskan bahwa pendidikan yang didirikan masyarakat. Ketiga,
pembiayaan pendidikan menyangkut sumber biaya pribadi peserta didik adalah biaya
biaya, baik dari pemerintah atau masyarakat, personal yang meliputi biaya pendidikan yang
dan alokasi belanja untuk proses belajar- harus dikeluarkan peserta didik untuk dapat
mengajar, termasuk pengeluaran madrasah mengikuti proses pembelajaran secara teratur
untuk gaji dan berbagai layanan di setiap jenis dan berkelanjutan.
madrasah.2 Pembiayaan pendidikan harus dirancang
Dalam manajemen, biaya pendidikan dibagi lengkap, apik dan sistematis. Penyusunan
menjadi 3 jenis, yaitu biaya satuan pendidikan, pembiayaan pendidikan terdiri atas aspek
biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan (1) prosedur penganggaran; (2) akuntansi
pendidikan, serta biaya pribadi peserta didik.3 keuangan; (3) pendistribusian; (4) investasi;
Pertama, biaya satuan pendidikan adalah biaya dan (5) pemeriksaan.5 Satu hal yang terpenting
penyelenggaraan pendidikan pada tingkat dalam penyusunan anggaran pendidikan
satuan pendidikan yang meliputi (1) biaya adalah usaha, prosedur dan mekanisme. Semua
investasi yang mencakup biaya penyediaan harus dirancang dan dilaksanakan dengan baik
sarana dan prasarana, pengembangan agar dana bisa dimanfaatkan secara efisien dan
sumberdaya insani, dan modal kerja tetap, efektif, dialokasikan serta disalurkan dengan
(2) bantuan biaya pendidikan yang diberikan tepat sasaran dan tepat guna, sesuai dengan
kepada peserta didik yang orangtua/walinya skala prioritas. Sehingga semuanya dapat
tidak-kurang mampu, (3) beasiswa dalam mendukung seluruh proses penyelenggaraan
wujud bantuan dana pendidikan yang diberikan pendidikan yang bermutu, dan dapat
kepada peserta didik yang berprestasi, dan (4) menghasilkan lulusan yang berkualitas.
biaya operasional.4 Biaya operasional satuan Pengelolaan dana pendidikan harus
pendidikan menurut Peraturan Pemerintah dilaku­kan secara hati-hati. Keputusan Menteri
Nomor 19 Tahun 2005 tentang BSNP, meliputi Pendidikan Nasional Nomor 053/U/2001
(1) gaji guru dan tenaga kependidikan, dan menegaskan bahwa pengelolaan dana pen­
segala tunjangan yang melekat pada gaji, didikan termasuk BOS harus dilaksanakan
secara transparan dan akuntabel. Untuk hajat
2
Marl Bray. 1996. Decentralization of Education: transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
Community Finnacing. Washington DC: World Bank dana pendidikan, hal-hal berikut perlu disusun
3
Petunjuk Teknis.2012. Pelaksanaan Bantuan Operasional dan dilakukan; (1) sistem pengendalian, (2)
Sekolah (BOS) pada Madrasah Negeri Tahun Anggaran
2012. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, pengawasan dan (3) pemeriksaan pembiayaan
Kementerian Agama, hal. 10. pendidikan. Pertama, pengawasan adalah
4
Penjelasan tentang teknis dan komponen biaya
satuan pendidikan yang dialokasi pemerintah, silahkan
lihat Rencana Straregis Kementerian Pendidikan Nasional, 5
Rebore. 1985. Educational Administration: A Mana­
2010-2014. gement Approach. Englewood Cliffs: Prentice Hall hal. 116.

86 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 86 2014-07-21 1:00:21 PM


Efektivitas Dana BOS Terhadap Peningkatan Mutu Di Madrasah

proses pengamatan terhadap pelaksanaan bergerak efektif dan efisien. Pengawasan


semua kegiatan organisasi untuk menjamin terhadap pembiayaan bisa ditempuh dengan
agar seuruh pekerjaan yang telah dan sedang beragam cara, baik di jalur internal atau
dilakukan sesuai rencana. Menurut Syafrudin, internal, dan dapat pula dilakukan secara
pengawasan difungsikan untuk mengevaluasi struktural atau fungsional yang mencakup
kinerja pelaksanaan anggaran, termasuk pemeriksaan, pembinaan dan evaluasi. Analisis
kemungkinan penyimpangannya dari rencana laporan kegiatan dengan rincian satuan
awal.6 pendanaan bisa membantu fungsi pengawasan.
Ada dua jenis pengawasan terhadap Ringkasnya, dalam konteks pengelolaan
pem­ biayaan pendidikan, yaitu pengawasan pembiayaan, pengawasan dan pengendalian
administratif dan manajerial. Simanjuntak penting dilakukan agar sumberdaya finansial
menegaskan bahwa pengawasan model pertama yang tersedia dapat dimanfaatkan secara
meliputi seluruh kegiatan pada semua unit optimal dan sesuai sasarannya.
organisasi, level dan bagian, dengan tujuan Proses pengawasan terhadap pembiayaan
supaya keputusan yang dibuat (dalam bentuk pendidikan terdiri dari tiga tahapan, yaitu
rencana) dijalankan sesuai dengan kebijakan menetapkan standar pelaksanaan, pengukuran
yang ditetapkan.7 Pengawasan manajerial, pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan
model kedua, lebih spesifik, dan khusus, yang standar yang ditetapkan, dan menentukan
hanya berlaku bagi suatu unit tertentu, atau penyimpangan pelaksanaan dari standar
fase tertentu dari rangkaian total pelaksanaan rencana. Dalam kaitan ini, petunjuk teknis
pendidikan. Meskipun lingkup pengawasan pengawasan penggunaan dana BOS telah
manajerial relatif terbatas, dan lebih spesifik disusun oleh pemerintah, minimal tim
dibanding pengawasan administratif, tetapi manajemen BOS tingkat pusat. Normatifitas
ia memiliki makna dan tujuan yang sama, isi petunjuk teknis tersebut sangat detail, dan
yaitu untuk mencegah semaksimal mungkin imperatif, terutama di level penggunaan BOS
segala wujud peristiwa penyimpangan dan seperti dijelaskan di atas. Evaluasi pelaksanaan
penyelewengan pembiayaan dari rencana dana BOS dalam penelitian ini akan dievaluasi
semula. dari sudut kriteria dan prosedur ini.
Pengawasan harus dilakukan secara Untuk mendukung sistem pengendalian
holistik, integratif dengan melibatkan banyak terpadu perlu diadakan sistem monitoring
pihak. Pelaksanaan pengawasan harus pelaksanaan pembiayaan pendidikan. Moni­
bertumpu pada pengawasan struktural dan toring bukan sekedar pelaporan, tetapi ia
sosial. Kelanjutan dari pengawasan holistik sebagai sebuah sistem untuk mengikuti
dan integratif terhadap pembiayaan pen­ secara seksama dan kritis seluruh proses
didikan harus dapat dinilai secara transparan, pelaksanaan semua rangkaian program dan
dan terukur oleh pemerintah dan masyarakat proyek pembiayaan terutama penggunaan dana
dengan standar yang jelas, apalagi di era BOS. Sistem monitoring secara hipotetis akan
yang penuh keterbukaan. Kegiatan yang berjalan efektif jika ia disisipkan ke seluruh
menggunakan sumber dana publik, walaupun sistem perencanaan, penyusunan program,
jumlahnya relatif terbatas, seperti BOS, mutlak penganggaran dan evaluasi pelaksanaan. Moni­
memerlukan pengawasan dan pengendalian, toring akan lebih utuh dan sempurna jika ia
agar semua komponen sistem operasi mampu dibuat dalam bentuk laporan dengan data yang
akurat, relevan dan terkini.
Pengelolaan biaya menyangkut penggunaan
Syafrudin. 2003. Manajemen Mutu Terpadu dalam
6

Pendidikan. Jakarta: Grasindo. hal. 86. dana yang diamanatkan guna mendanai program
7
Simanjuntak. 1998. Pengantar Sumber Daya Manusia. dan kegiatan, dengan dana khusus seperti BOS.
Jakarta: FEUI, hal. 135. 

EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 87

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 87 2014-07-21 1:00:21 PM


Sumarni

Setiap kegiatan yang dilakukan pengelola Kualitas akuntabilitas pengelolaan biaya


harus dapat dipertanggungjawabkan, baik pendidikan bisa ditegakkan dan tercermin
dalam konteks program atau penyaluran dana. dari keberadaan pembukuan, pemeriksaan
Karenanya, pengelolaan biaya harus akuntabel. dan pelaporan. Pembukuan bertujuan agar
Akuntabilitas adalah mutu rasa tanggung- penggunaan dana yang telah dirancang dapat
jawab, sehingga ia bisa memuaskan pihak lain. memberi hasil yang maksimal, efisien dan
Makna yang terkadung di dalam akuntabilitas efektif. Untuk melengkapi pembukuan, juga
adalah kecocokan hasil pelaksanaan dengan diperlukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
peran dan fungsi ideal, penjelasan dan pembiayaan. Secara konseptual, pemeriksaan
pertimbangan kepada orang lain tentang keuangan adalah rangkaian kegiatan penelitian
tindakan dan keputusan yang diambil terkait penggunaan dana anggaran. Pemeriksaan
dengan pembiayaan pendidikan. Ringkasnya, keuangan bertujuan menilai apakah dana
aspek yang terkandung dalam akuntabilitas yang tersedia digunakan secara efisien atau
adalah terutama rasa puas, dan kepercayaan justru menyimpang dari ketentuan yang telah
dari pihak lain; model kontrol dan kriteria ditetapkan.
ukuran. Rasa puas dari pihak lain dapat Pemeriksaan kinerja keuangan merupa­
terwujud jika menurut kenyataan, seluruh kan kegiatan audit, yang terdiri atas dua
kinerja madrasah mampu memenuhi apa-apa kegiatan utama; pre-audit dan post-audit. Pre-
yang telah ditentukan di jenjang perencanaan, audit dilakukan sebelum pembayaran atau
tepat waktu, atau sesuai dengan kriteria yang transaksi keuangan dilakukan. Pre-audit
diinginkan dan tercermin dalam acuan dan disebut juga pemeriksaan internal, karena
standar pengawasan yang dilakukan oleh pihak yang menjalankan fungsi pre-audit
pihak lain. adalah pelaksana anggaran sendiri. Media yang
Dengan demikian, akuntabilitas adalah dapat digunakan untuk keperluan pre-audit
suatu keadaan kinerja petugas pengelola biaya seperti sistem penjatahan atau penentuan
yang mampu bekerja dan memberi hasil kerja ongkos. Pelaksanaan pre-audit erat kaitannya
optimal sesuai kriteria yang ditentukan, dan dengan pembukuan. Sedangkan post-audit
akhirnya memberi rasa puas pihak-pihak yang adalah pemeriksanaan keuangan yang
berkepentingan. Supriadi merinci lebih detail dilakukan pasca penyelesaian dan pembukuan
langkah-langkah strategis untuk menentukan transaksi keuangan. Wujud post-audit adalah
aspek dan indikator akuntabilitas. Langkah- pemeriksaan atas segala wujud dan jenis
langkah tersebut adalah (1) mengembangkan transaksi keuangan, catatan pembukuan, dan
kriteria kinerja untuk semua dan setiap program memuat seluruh laporan hasil pemeriksaan.
yang direncanakan; (2) menyiapkan pemeriksaan Pelaksanaan post-audit mencakup unsur legalitas,
berkas untuk mengukur kinerja; serta (3) ketelitian dan pertanggungjawaban keuangan
menyiapkan laporan ke masyarakat tentang dari pengguna anggaran.
hasil pengukuran dan evaluasi.8 Ditegaskan Pembukuan dan pemeriksanaan bisa
juga bahwa akuntabilitas adalah peningkatan memberi informasi mengenai status finansial
sikap tanggungjawab pengelola yang meliputi suatu lembaga. Sedangkan pelaporan
(1) penggunaan sumberdaya yang efisien dan menyangkut kegiatan menebar informasi
efektif; (2) kesesuaian antara tujuan, hasil dan keuangan guna meningkatkan pemahaman
kegiatan fungsional, dengan nilai-nilai moral, terhadap lembaga, dan untuk keperluan
etika, sosial dan (3) kepedulian terhadap pengambilan keputusan terhadap kegiatan yang
peningkatan mutu yang berkelanjutan sesuai dilaksanakan. Pelaporan dapat dilakukan secara
dengan tuntutan pihak yang berkepentingan. eksternal atau internal. Untuk mewujudkan
peningkatan standar kualitas pelaporan
8
Op.cit, hal. 3

88 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 88 2014-07-21 1:00:21 PM


Efektivitas Dana BOS Terhadap Peningkatan Mutu Di Madrasah

pembiayaan tepat waktu, transparan dan meningkat, maka pihak madrasah diyakini
komprehensif di institusi pemerintahan, akan mengoptimalisasi penggunaan dana BOS
telah diterbitkan sistem panduan pelaporan untuk belanja pegawai. Karenanya, jumlah guru
keuangan dalam wujud Peraturan Pemerintah dan tenaga pendidikan honorer di madrasah
bidang Standar Akuntansi Pemerintahan, akan berdampak signifikan pada optimalisasi
termasuk pelaporan penggunaan dana dana BOS untuk membayar honor guru dan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sistem tenaga kependidikan honorer. Kedua, sesuai
ini menjadi pedoman utama dalam proses dasar normatif dan moral legislasi BOS, dana
akuntansi transaksi keuangan pemerintah BOS diyakini akan lebih banyak disalurkan
yang diperlukan untuk mendukung hajat untuk membantu siswa kurang mampu, dana
pimpinan, sebagai pedoman pengambilan BOS digunakan untuk membantu madrasah
keputusan di tahun anggaran berjalan, atau penyelenggaraan proses belajar-mengajar.
laporan keuangan guna pertanggungjawaban Terakhir, penggunaan dana BOS akan lebih
pelaksanaan anggaran sesuai peraturan diprioritaskan untuk mendukung kegiatan
perundang-undangan, termasuk pelaporan siswa, karena sesuai tujuan dasarnya, dana
penggunaan BOS. BOS, salah satunya diprioritaskan untuk
Secara total, dari perspektif manajemen mendukung kegiatan kesiswaan.
pengelolaan pembiayaan, penggunaan dana
BOS di madrasah harus didasarkan pada Pengertian Mutu Pendidikan
kesepakatan dan keputusan bersama antara
Mutu memiliki konotasi yang beragam di
anggota tim manajemen BOS madrasah, dewan
benak banyak orang. Semuanya bergantung
guru dan komite. Sedikitnya ada empat
pada orang yang memakainya. Dalam bahasa
hal fundamental yang harus diperhatikan
Inggris, mutu adalah quality. Kata ini berasal
dalam penggunaan dana BOS yaitu, efisiensi,
dari bahasa latin yakni qualis yang secara leksikal
efektivitas, transparansi dan akuntabilitas.
bermakna what kind of (tergantung kata yang
Pertama, efisien adalah dana yang didapatkan
mengikutinya). Berikut beberapa konsep mutu
madrasah digunakan sebaik-baiknya dengan
yang diutarakan sejumlah pakar.9 Menurut
memperhatikan kebutuhan, dan ketepatan
Juran, jika disematkan pada satu produk, mutu
sasaran penggunaan dana BOS. Kedua,
ialah kecocokan penggunaan produk (fitness
efektivitas adalah kelanjutan dari dimensi
for use) dimaksud untuk memenuhi hajat dan
efisiensi. Efektivitas terukur dari standar
kepuasan pelanggan. Kecocokan penggunaan
penggunaan dana BOS dalam membantu
produk itu didasarkan atas lima ciri utama; (a)
madrasah merealisasikan program yang
teknologi; yaitu kekuatan; (b) psikologis, yaitu
direncanakan. Ketiga, transparansi adalah
rasa atau status; (c) waktu, yaitu kehandalan;
keterbukaan dalam pengelolaan dana BOS, di
(d) kontraktual, yaitu ada jaminan mutu
ranah dan level perencanaan, penggunaan,
produk; dan (e) etika, yaitu sopan santun.
dan pelaporan. Pelibatan guru, komite sekolah
dan orangtua/wali murid adalah satu wujud Menurut Crosby, mutu adalah conformance
transparansi. Keempat, akuntabilitas terukur to requirement (kesesuaian sesuatu dengan hal-
dengan indikator sejauhmana penge­ lolaan hal yang disyaratkan). Suatu produk memiliki
dan penggunaan dana BOS dapat diper­ mutu, jika ia sesuai dengan standar, kriteria
tanggungjawabkan secara moral dan formal. mutu yang ditentukan. Standar mutu meliputi
anasir bahan baku, proses produksi, dan produk
Dari penjelasan teoritis di atas nampak
jadi. Sementara menurut Feigenbaum, mutu
beberapa butir alur analisis penelitian ini. Per­
tama, saat dana terbatas, dan beban membayar
honor guru dan tenaga kependidikan terus 9
Haris dan Nurhayati B. 2010. Manajemen Mutu
Pendidikan. Jakarta, h. 84.

EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 89

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 89 2014-07-21 1:00:22 PM


Sumarni

adalah kepuasan utuh pelanggan (full customer dan kemampuan, idealnya, dihargai publik
satisfication). Suatu produk dinilai bermutu jika di ranah akademik, teknikal-vokasional, atau
bisa memberi kepuasan sepenuhnya kepada kejuruan (keterampilan), yang dilandasi oleh
konsumen, yaitu sesuai dengan harapan mutu kompetensi profesional, personal, sosial,
konsumen atas produk yang dihasilkan. kepribadian, moral, serta akhlak mulia, yang
Mengutip pendapat Sallis, Usman keseluruhannya merupakan kecakapan hidup
menjelaskan bahwa mutu bisa dipilah ke dalam (life skill) di ranah moral, etis, dan sosial.
konsep absolut dan relatif. 10 Mutu absolut adalah Sudradjat lebih lanjut menegaskan bahwa
kualitas keindahan, kebenaran, kemewahan, pendidikan bermutu adalah pendidikan yang
dan suatu idealisme yang tidak dapat ditawar. mampu menghasilkan manusia seutuhnya
Sedangkan mutu relatif bukan merupakan (insan kamil), yaitu manusia dengan kepribadian
atribut dasar produk atau layanan, tetapi ia yang integratif, utuh, yaitu individu yang
sebatas sesuatu yang dianggap berasal dari mampu memadukan unsur iman, ilmu, dan
produk atau layanan tersebut. Mutu relatif amal; antara ilmu, teknologi dan taqwa untuk
bukan target akhir, ia hanya sebagai alat atau standar lulusannya.
media yang telah dirumuskan untuk memenuhi
standar mutu akhir yang ditetapkan. Indikator Mutu Pendidikan
Dari beberapa konsep yang diutarakan Upaya meningkatkan mutu pendidikan
oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan harus terus-menerus dilakukan baik secara
bahwa mutu merupakan ukuran kualitas konvensional maupun inovatif. Menurut para
sebuah produk yang berhubungan dengan ahli pendidikan, ada sejumlah indikator utama
hasil capaian suatu kegiatan produksi dan untuk menilai mutu pendidikan suatu lembaga
berimplikasi pada tingkat kepuasan pelanggan, atau satuan unit pendidikan. Indikator-
apresiasi terhadap produk tertentu. indikator tersebut dapat disederhanakan ke
Mutu dalam konteks manajemen mutu dalam tiga rumpun, yaitu input, proses dan
terpadu di dunia pendidikan bukan sebatas hasil.12
suatu gagasan artifisial. Sejatinya, mutu Input pendidikan dinyatakan bermutu, jika
adalah entitas filosofis dan metodologis guna ia mampu berproses dengan baik. Indikator
membantu lembaga mengelola perubahan mutu madrasah di ranah input meliputi aspek
secara total dan sistemik melalui perubahan visi, misi, tujuan, sasaran, struktur organisasi,
nilai-nilai, visi, misi dan tujuan. Kriteria mutu input manajemen, input sumberdaya insani
model ini penting mengingat dalam dunia madrasah (mencakup kepala, guru, tenaga
pendidikan, mutu lulusan suatu sekolah dinilai kependidikan, pengawai tata usaha dan siswa),
berdasarkan atas kesesuaian kemampuan sarana-prasarana, serta lingkungan madrasah.
dan keterampilan yang dimilikinya dengan Aspek ini terlihat jelas biasanya dalam profil
tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum yang madrasah. Madrasah bermutu memiliki aset,
dipakai. infrastruktur, sarana-prasarana pembelajaran
Menurut Sudradjad, pendidikan yang yang baik. Madrasah bermutu juga memiliki
bermutu adalah model pendidikan yang visi yang lebih tajam, cerdas, kreatif dan
mampu menghasilkan lulusan yang memiliki program kerja yang bagus sesuai dengan visi
keunggulan dan kemampuan.11 Keunggulan dan misi madrasah. Guru, pegawai serta siswa
madrasah bermutu juga memiliki keunggulan
10
Usman, Manajemen. 2006. Teori, Praktek dan Riset kompetitif. Input madrasah bermutu terukur
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, h. 406.
11
Suderadjat. 2005. Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah; Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui 12
Hardy. 2007. Kebijakan Pembangunan Pendidikan
Implementasi KBK.Bandung: Cipta Lekas Garafika, h. 17. Nasional. Jakarta: Depdiknas.

90 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 90 2014-07-21 1:00:22 PM


Efektivitas Dana BOS Terhadap Peningkatan Mutu Di Madrasah

dari etos sekolah dan semangat belajar siswa yang tidak dapat tersentuh, atau abstrak
yang tinggi. seperti kenyamanan suasana sekolah, disiplin,
Proses pendidikan dinilai bermutu, jika kehangatan dan keakraban relasi, atmosfer
ia mampu menciptakan suasana belajar- sosial-etis saling menghormati, kebersihan,
mengajar yang aktif, kondusif, kreatif, dan lain sebagainya, seperti peningkatan
dinamis, dan menyenangkan. Proses yang status akreditasi, dan penambahan jumlah
bermutu akan dapat tercapai jika seluruh siswa madrasah.13
anasir penyelenggara pendidikan (mencakup
pemangku kebijakan dan kepentingan dan
Metode Penelitian
stake-holder) terlibat aktif sesuai porsi dan
fungsinya dalam penyelenggaraan pendidikan Penelitian ini merupakan studi evaluasi
itu. Intensitas dan kualitas partisipasi semua terhadap efektivitas pengelolaan dana BOS di
komponen dimaksud sangat menentukan mutu MI/MTs. Studi ini menggunakan pendekatan
pendidikan. Faktor-faktor dalam proses tersebut survei dengan penekanan pada model analisis
mencakup berbagai input, seperti materi kuantitatif. Untuk menganalisis hambatan
ajar, metodologi dan teknologi pengajaran, dan tantangan pengelolaan dana BOS, studi
dukungan sumberdaya administrasi, sarana ini juga akan menggunakan model analisis
dan prasarana, sumberdaya lain, dan kualitatif. Dengan model analisis statistik,
sebagainya, serta penciptaan suasana yang studi ini akan memformulasikan model skema
kondusif. Intinya, indikator mutu pendididkan penyaluran dana BOS yang lebih kontekstual
di ranah proses mencakup proses dan suasana dan berkeadilan menurut jumlah siswa dan
belajar dan mengajar. Keseluruhan proses kondisi ekonomi madrasah.
tersebut harus ditopang dengan kualifikasi dan Penelitian ini dilakukan pada bulan April
etos-dedikasi kerja yang baik dan luhur dari sampai dengan bulan November 2013. Penelitian
para pendidik, tenaga kependidikan, pegawai ini dilaksanakan di 12 propinsi, yaitu (1)
administrasi, kualitas kurikulum yang baik, Sumatera Utara, (2) Riau, (3) Sumatera Selatan,
manajemen dan administrasi pendidikan dan (4) Banten, (5) Jawa Barat, (6) Jawa Tengah, (7)
partisipasi sosial masyarakat yang maksimal Yogyakarta, (8) Jawa Timur, (9) Nusa Tenggara
dalam penyelenggaraan pendidikan. Barat, (10) Kalimantan Selatan, (11) Kalimantan
Sedangkan mutu pendidikan dalam aspek Timur, dan (12) Sulawesi Selatan.
hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang Populasi penelitian ini adalah seluruh
dicapai madrasah dan siswa pada setiap kurun Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah
waktu tertentu, sesuai dengan serial rentang Tsanawiyah (MTs). Bingkai penarikan sampel
waktu yang menjadi basis evaluasi. Prestasi survei ini mengacu pada daftar MI dan MTs
yang dicapai atau hasil capaian-prestasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama
siswa (student achievement) dapat berupa hasil Tahun 2012. Jumlah MI/MTs seluruh Indonesia
tes kemampuan akademis (seperti ulangan (33 provinsi) tahun 2012 sebanyak 23.622 MI
harian, mingguan, tengah dan akhir semester, dan 14.022 MTs dengan total jumlah adalah
serta ujian akhir nasional). Prestasi bisa pula 37.644 buah, dan rasio perbandingannya 62:
di bidang lainnya, non akademis, seperti 38. Jumlah sampel sebanyak 242 madrasah
prestasi dalam aktivitas sosial, atau lomba yang terdiri atas 144 MI dan 98 MTs. Sampel
di suatu cabang olahraga, seni, budaya, dan diseleksi secara purposif dengan pertimbangan
keterampilan tambahan lain seperti di bidang variasi konteks madrasah (jumlah siswa, status
komputer-sains, beragam lomba berbasis
teknologi, jasa dan lain sebagainya. Bahkan
prestasi madrasah dapat berupa kondisi 13
Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 91

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 91 2014-07-21 1:00:22 PM


Sumarni

hukum, dan akreditasi). Satuan unit analisisnya pada pelaksanaan penggunaan dana BOS
adalah madrasah dengan sumber data adalah yang mencakup alokasi dana BOS menurut
sebagai berikut; (1) kepala madrasah, (2) guru, jenis belanja, evaluasi proses pencairan,
(3) siswa, (4) orangtua/wali siswa, (5) anggota transparansi, akuntabilitas, dan kelegaan pihak
komite sekolah, (6) masyarakat umum, dan (7) madrasah untuk melibatkan perwakilan guru,
data kelembagaan madrasah. wali siswa dan komite dalam pengelolaan dana
Instrumen pengumpulan dalam survei ini BOS. Ketiga, analisis data akan mencermati
berupa kuesioner, daftar isian dan pedoman ranah pemantauan pelaporan. Keempat, analisis
interview. Kuesioner disiapkan untuk kepala data akan mengkritisi dampak BOS terhadap
madrasah, guru, siswa, orangtua, dan komite keberadaan madrasah. Terakhir, evaluasi
madrasah. Daftar isian dimaksudkan untuk umum terhadap kebijakan publik mengenai
mencatat hasil mendokumentasikan data skema distribusi dana BOS.
statistik kelembagaan MI/MTs, dan pedoman
interview untuk panduan interview mendalam
Perencanaan
dengan kepala madrasah.
Sementara itu data kuantitatif diolah Penyusunan RKAM
dengan menggunakan SPSS versi 19. Data Menurut Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS
dientri dan dianalisis oleh tim khusus, agar pada Madrasah Negeri Tahun Anggaran 2012,
tidak terjadi kesalahan pada tahap pengolahan madrasah calon penerima dana BOS harus
dan analisis data. Analisis survei ini lebih menyusun rencana kegiatan dan anggaran
difokuskan pada model analisis kuantitatif, madrasah (RKAM). Data menunjukkan bahwa
terutama untuk mengkritisi dampak dana para responden (kepala, guru dan komite),
BOS terhadap mutu madrasah. Analisis regresi menyatakan mereka rutin menyusun RKAM,
dimaksudkan untuk mengestimasi besaran paling tidak sekali dalam dua tahun. Data ini
pengaruh jumlah guru negeri-swasta terhadap memperlihatkan bahwa madrasah cukup baik
persentase alokasi dana BOS untuk belanja mempersiapkan penggunaan dana BOS.
pegawai. Fokus analisis terakhir ini sangat
Tidak hanya rutin menyusun RKAM,
penting untuk menilai besar pengaruh jumlah
madrasah juga intensif melibatkan para
guru honorer terhadap pemanfaatan dana BOS.
stakeholder dalam penyusunan RKAM. Sebanyak
Selama ini, madrasah umumnya mengalami
8, 96% kepala madrasah mengaku pernah,
kesulitan untuk membayar gaji-honor guru
minimal dua kali, melibatkan perwakilan guru,
honorer dengan standar penghargaan yang
komite dan wali siswa dalam penyusunan
layak dan manusiawi.
RKAM. Pengakuan kepala madrasah diamini
oleh responden guru dan komite. Paling tidak,
HASIL DAN PEMBAHASAN ± 86% guru dan 90% komite mengaku pernah
dilibatkan dalam kegiatan penyusunan RKAM.
Hasil penelitian akan disajikan dengan
Bagaimana intensitas madrasah menyusun
sistematika berikut: Pertama, analisis data
RKAM yang terpadu ke dalam rencana
diawali dengan evaluasi isu-isu di ranah
penggunaan dana BOS? Hasil penelitian
perencanaan (penyusunan rencana kegiatan
menujukkan bahwa madrasah selalu rutin
dan anggaran madrasah, sosialisasi, publikasi
menyusun RKAM terpadu dengan rencanaan
keberadaan dana BOS, penyelenggaraan rapat
penggunaan dana BOS. Pola penilaian
pembahasan rencana penggunaan dana BOS
responden terhadap aspek ini sangat seragam.
bersama stakeholder madrasah, terutama
Fakta ini bisa dijadikan sebagai satu indikator
wali siswa dan komite, dan pemutakhiran
objektivitas evaluasi persiapan penggunaan
data siswa). Kedua, analisis data difokuskan
dana BOS. Mayoritas responden (± 98%) baik

92 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 92 2014-07-21 1:00:22 PM


Efektivitas Dana BOS Terhadap Peningkatan Mutu Di Madrasah

kepala, guru atau komite, mengaku pernah wali siswa, dan komite madrasah) menegaskan
menyusun RKAM yang terpadu ke dalam hal ini. Hasil survei ini searah dengan hasil
rencana penggunaan dana BOS. studi lain yang menegaskan bahwa program
Ringkasnya, temuan ini menegaskan BOS sudah tersosialisasi dengan baik kepada
bahwa perencanaan penggunaan dana BOS warga madrasah.
sudah dilakukan dengan baik dan telah
melibatkan para guru dan komite pada tahap Pelaksanaan
paling awal perencanaan penggunaan dana
BOS. Dengan kata lain dapat disimpulkan Penggunaan alokasi dana BOS
bahwa perencanaan penggunaan dana BOS di Bahasan berikut akan menyajikan
madrasah telah dirintis dengan baik. data tentang penggunaan dana BOS sesuai
peruntukannya. Menurut ketentuan, dana
Publikasi dan Sosialisasi Program Dana BOS BOS hanya boleh digunakan untuk kebutuhan
Program BOS sudah menjadi isu publik belanja non personalia seperti membayar
yang lumrah dibicarakan para warga madrasah. gaji-honor guru. Untuk alasan tertentu, dana
Mayoritas responden (> 96%) mengaku bahwa BOS boleh digunakan untuk membayar gaji
madrasah selalu mengumumkan rencana guru dan tenaga kependidikan honorer dengan
penggunaan dana BOS kepada masyarakat jumlah persentase yang tidak melebihi 20% dari
terutama guru, komite, dan wali siswa. Dengan keseluruhan dana BOS.
kata lain, informasi tentang keberadaaan dana
BOS sangat diketahui masyarakat umum. Tabel 1:
Forum rapat pimpinan madrasah dengan Rata-rata Persentase Alokasi Dana BOS untuk Beragam
orangtua siswa di awal semester menjadi Jenis Belanja dan Tahun
media yang lazim dan efektif digunakan pihak Uraian 2010 2011 2012 2013
madrasah untuk menyampaikan program 1. Belanja pegawai 56.27 55.60 52.35 47.66
dana BOS. Secara keseluruhan, hasil survei 2. Belanja kebutuhan rutin kantor 7.78 8.29 8.56 8.44
3. Belanja kebutuhan daya-
ini membuktikan bahwa kinerja tim BOS jasa 2.38 3.00 2.93 4.39
madrasah sangat baik dalam mempublikasikan 4. Belanja KBM 17.21 16.05 15.32 15.47
BOS kepada warga madrasah terutama wali 5. Belanja kegiatan kesiswaan 8.82 9.40 9.96 8.90
siswa. 6. Belanja perpustakaan 6.64 6.52 6.94 7.43
7. Belanja subsidi siswa miskin 5.00 5.62 7.63 10.35
Pemutakhiran Data Siswa 8. Belanja pemeliharaan - 5.66 5.48 6.95
9. Belanja Lain-lain 6.54 7.60 7.86 9.08
Jumlah siswa menjadi standar dasar untuk N (madrasah) 38 74 86 84
menghitung besaran dana BOS yang diterima
madrasah. Menurut ketentuan pemerintah,
Data diatas menunjukkan bahwa: Pertama,
BOS diberikan merata pada setiap siswa (kaya-
penggunaan dana BOS sangat didominasi
miskin). Untuk kepentingan tersebut, setiap
untuk hajat belanja pegawai. Penggunaan
madrasah diwajibkan memutakhirkan data
dana BOS untuk keperluan belanja ini dalam
jumlah siswa setiap tahun bahkan setiap kali
tiga tahun terakhir, tanpa memilah status
pencairan dana BOS. Data memperlihatkan
madrasah, mencapai rata-rata kisaran di
bahwa madrasah sangat baik dalam
atas 50%, kecuali pada tahun anggaran 2013.
memperbarui data siswa dan mereka rutin
Besarnya alokasi persentase belanja pegawai
melakukannya setiap semester.
ini tidak bisa dihindari karena madrasah-
Ringkasnya, di level perencanaan, kinerja madrasah, terutama swasta menghadapi
tim BOS madrasah mengelola dana BOS sudah problem keterbatasan guru-guru negeri. Setiap
sangat baik. Semua responden (kepala, guru, madrasah negeri dan swasta memiliki guru

EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 93

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 93 2014-07-21 1:00:22 PM


Sumarni

honorer minimal 10 orang. Bahkan mayoritas akuntabilitas, keadilan, keberpihakan pada


dari guru-guru honorer tersebut masih belum kelompok kurang mampu, dan sinergitas
lulus sertifikasi profesi guru. Akibatnya tingkat madrasah dengan stakeholder menjadi acuan
kesejahteraan mereka relatif kurang, dan dana yang harus ditaati dalam pengelolaan dana
BOS menjadi substitusinya. BOS. Ada beberapa indikator untuk menilai
Kedua, belanja untuk keperluan kegiatan sejumlah butir normatif di atas seperti
belajar mengajar, belanja subsidi (bantuan) disajikan pada bahasan berikut ini.
untuk siswa kurang mampu, dan belanja Waktu pencairan dana BOS menjadi
perpustakaan masih sangat sedikit. Padahal, momentum krusial untuk kelancaran
tiga pos belanja ini menjadi prioritas utama pengelolaan dana BOS. Menurut peraturan
untuk mendapatkan alokasi dana BOS. umum, pencairan dana BOS dilakukan secara
Ketiga, alokasi untuk belanja kegiatan bertahap dalam empat periode (triwulan
kesiswaan sudah cukup baik; rata-rata pertama, kedua, ketiga dan keempat). Namun
alokasinya per tahun sudah berkisar 10%. data hasil penelitian menunjukkan bahwa
Ini artinya bahwa pihak madrasah cukup mayoritas responden, sesuai pengalaman
bersikap affirmatif untuk mendukung kegiatan keterlibatannya dalam pengelolaan dana BOS,
kesiswaan. Keempat, besaran belanja lain- menilai bahwa pencairan dana BOS umumnya
lain menarik untuk dicermati. Pos belanja ini tidak tepat waktu, sering telat, terutama untuk
menampung segala jenis pengeluaran yang tidak periode triwulan ke I (Januari-Maret).
dapat, atau minimal sulit untuk bisa ditampung Data hasil interview menunjukkan bahwa
dalam akun-akun jenis belanja sebelumnya keterlambatan pencairan dana BOS tersebut
yang sangat jelas, tegas, dan ketat. Pos akun berhulu dari kebijakan keuangan nasional. Di
belanja lain-lain mencakup belanja barang bulan-bulan pertama, awal tahun, kebijakan
peralatan kantor non hajat pembelajaran ‘membintangi’ beberapa pos anggaran non
dan non kebutuhan rutin, biaya pengelolaan prioritas selalu dilakukan oleh pemerintah
operasional dana BOS, transport pimpinan ke pusat. Bahkan ‘bintang’ tersebut baru dicabut
pertemuan yang dihadiri, perbaikan peralatan mulai Maret, bahkan sampai melewati bulan
kantor dan lain sebagainya. Dalam konteks ini, tersebut. Oleh sebab itu, pencairan dana BOS
ada trend peningkatan alokasi belanja pos ini triwulan ke I umumnya terlambat setiap tahun.
pada tiga tahun terakhir. Jika ini dicermati, Kritik terhadap keterlambatan pencairan ini
secara manajerial dan administratif keuangan, merata disuarakan oleh nyaris semua responden
pola penggunaan pos belanja lain-lain ini bisa dan narasumber.
menjadi indikator bahwa dana BOS sudah Mayoritas responden menilai bahwa
mulai sedikit banyak disalah-gunakan, atau Tim BOS Kantor Kementerian Agama cukup
dimanipulasi, minimal untuk pos belanja hajat positif membantu pencairan dana BOS. Tim
yang tidak direkomendasikan dalam Petunjuk Kementerian tidak dinilai memperlambat
Pelaksaan Dana BOS. proses pencairan. Oleh sebab itu, masalah
keterlambatan pencairan dana BOS lebih
Transparansi, Akuntabilitas, dan Objektivitas disebabkan oleh faktor politik keuangan
Pengelolaan Dana BOS nasional. Ringkasnya, solusi percepatan waktu
Secara normatif, suatu peraturan pencairan dana BOS terutama untuk triwulan
harus ditaati, termasuk peraturan tentang 1 tidak mungkin bisa diatasi di level Kantor
pengelolaan dana BOS. Petunjuk Teknis Kementerian Agama. Alhasil, keterlambatan
Pelaksanaan Dana BOS tahun 2012 dengan rinci pencarian dana BOS terus akan berlanjut
dan jelas mengatur ketentuan penggunaan setiap tahun ketika kebijakan pemerintah
dana BOS. Prinsi-prinsip transparansi,

94 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 94 2014-07-21 1:00:23 PM


Efektivitas Dana BOS Terhadap Peningkatan Mutu Di Madrasah

pusat tetap membintangi beberapa anggaran juga pelaporan. Responden umumnya menilai
non prioritas, termasuk dana BOS. laporan pengelolaan BOS telah dibuat apa
Masalah keuangan sangat rentan untuk adanya, tanpa manipulasi untuk pembenaran
diselewengkan, dan administrasinya sering penyimpangan.
tidak mudah untuk diakses dan cenderung Apakah Tim pengelola BOS madrasah
tertutup. Bagaimana kesan responden rutin membuat laporan? Menurut ketentuan
terhadap transparansi pengelolaan dana BOS teknis pelaksanaan BOS, madrasah membuat
di level Tim madrasah? Kinerja transparansi laporan pengelolaan BOS secara periodik sesuai
Tim pelaksana BOS madrasah sudah sangat tahapan waktu pencairan dana, dan juga harus
baik, dan dinilai terbuka, walaupun minimal mempublikasikannya kepada masyarakat. Tim
20% responden guru, dan sepertiga responden BOS madrasah dinilai selalu rutin membuat
komite menilai bahwa pihak pelaksana dana laporan lengkap pengelolaan dana BOS minimal
BOS di level madrasah masih kurang terbuka sekali setahun. Bahkan laporan tersebut dibuat
dalam hal pengelolaan dana BOS. Kesan tepat waktu.
kurang baik ini menjadi pekerjaan khusus Tim Publikasi laporan pengelolaan dana BOS
dana BOS level madrasah untuk memperbaiki tidak hanya bersifat umum. Tim pengelolaan
kinerja mereka di kemudian hari. dana BOS madrasah sudah sangat terbuka
Penilaian responden terhadap akun­ dalam hal publikasi rincian penggunaan
tabilitas pengelolaan dana BOS madrasah dana BOS sesuai dengan jenis belanjanya.
juga sangat positif. Penilaian positif terhadap Bahkan laporan rincian ini dibuat rutin sesuai
akuntabilitas ini merata di setiap rumpun dengan standard operating procedure (SOP)
responden. Kualitas transparansi dan yang telah dbuat oleh Tim BOS Pusat. Hanya
akuntabilitas pengelolaan dapat juga dinilai sebagian kecil responden guru dan komite
dari sisi penerimaan warga madrasah yang menilai bahwa Tim BOS madrasah tidak
terhadap eksistensi pengelolaannya. Protes membuat laporan pengelolaan dana BOS sesuai
warga terhadap pengelolaan dana BOS dapat ketentuan.
menunjukan tingkat kualitas kinerja Tim Bagaimanana pengawasan dan peman­
dana BOS madrasah. Walaupun protes pernah tauan pelaksanaan dana BOS? Penilaian
terjadi, namun skala dan intensitasnya tidak responden terhadap pengawasan dan peman­
cukup mengkhawatirkan, masih dalam batas tauan pelaksanaan BOS cukup baik. Di sini,
kewajaran, mengingat kebijakan finansial minimal 75% dari setiap basis kelompok
sering memicu pro dan kontra. Terlepas dari responden mengaku bahwa mereka sering
pemaknaan di atas, data tentang protes ini ikut terlibat memantau kegiatan pelaksanaan
harus juga dijadikan indikator bahwa kinerja dana BOS, tentunya dengan skema, pola dan
Tim dan BOS madrasah masih menyimpan fokus pemantauan yang berbeda. Partisipasi
persoalan yang mudah disalah-tafsirkan. banyak komponen warga madrasah ini tentu
akan meningkatkan kualitas kinerja positif
Pelaporan Pengelolaan Dana BOS pengelolaan dana BOS.
Apakah pelaporan pengelolaan dana BOS Apakah peran positif dan aktif di level Tim
juga dinilai positif? Sisi positif tentang kinerja BOS Kantor Kementerian Agama Pusat juga
pengelolaan dana BOS menurut responden terlihat di ranah pemantauan dan pengawasan
juga nampak pada aspek objektivitas pelaporan dana BOS? Data menunjukkan bahwa minimal
pengelolaan dana BOS. Mayoritas responden sepertiga dari total responden dengan beragam
guru dan komite menilai bahwa tim BOS latar belakang dan fungsi, mengaku bahwa Tim
madrasah sudah objektif dalam pengelolaan BOS Kantor Kementerian Agama sering aktif
BOS baik di level perencanaan, pelaksanaan dan ikut memantau pelaksanaan dana BOS. Peran

EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 95

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 95 2014-07-21 1:00:23 PM


Sumarni

aktif pemantauan ini bisa dijadikan indikator sebagai satu indikator dasar bahwa pemerintah
untuk menegaskan bahwa pelaksanaan kurang memperhatikan kesejahteraan guru.
program dana BOS telah berjalan dengan baik Oleh sebab itu, jika pendidikan dasar 9 tahun
dan sesuai dengan petunjuk teknis pemantauan harus digratiskan oleh pemerintah, mereka
yang ditetapkan dalam buku Pedoman Teknis mengusulkan agar besaran dana BOS per siswa
Pelaksanaan BOS. di tahun mendatang ditambahkan.

Problematika Administratif dan Manajerial


Dampak Dana BOS
Pengelolaan Dana BOS
Jika dikilas balik, secara umum, kinerja Dampak pengelolaan dana BOS dapat
pelaksanaan dana BOS di level Tim madrasah, disimak dengan beberapa indikator. Survei ini
secara tentatif dapat dinilai, telah berjalan menggunakan indikator berikut untuk menilai
dengan sangat baik. Formula distribusi dampak dana BOS terhadap mutu madrasah,
besaran jumlah dana BOS per madrasah, oleh yaitu (a) peningkatan status akreditasi mad­
mayoritas responden dinilai sudah cukup adil rasah, (b) peningkatan jumlah siswa, (c)
dengan menggunakan acuan jumlah siswa per jumlah siswa tinggal kelas dan putus sekolah,
madrasah. Artinya, semakin banyak jumlah (d) pengurangan bebas biaya sekolah, (e)
siswa, maka semakin banyak dana BOS yang peningkatan semangat belajar dan etos sekolah
akan diterima oleh madrasah dimaksud. siswa, dan (f) peringanan beban finansial
Sebalik­nya, semakin sedikit jumlah siswa, madrasah untuk membayar gaji guru-guru dan
maka semakin sedikit dana BOS yang akan tenaga kependidikan honorer.
diterima. Bahkan mayoritas responden kepala, Pemberian dana BOS sangat berpengaruh
guru dan komite madrasah mengusulkan positif terhadap mutu dan eksistensi madrasah.
agar formula yang dipakai saat ini terus diper­ Mungkin perubahan status hukum madrasah
tahankan. Namun di sisi lain, mereka juga tetap dari status swasta menjadi negeri tidak relevan
menyarankan agar pemerintah serius mem­ untuk dijadikan indikator untuk menilai dampak
pertimbangkan isu keterbatasan jumlah guru positif dana BOS terhadap peningkatan mutu
PNS di madrasah, selain juga membantu per­ madrasah. Namun, hasil studi ini membuktikan
cepatan sertifikasi guru-guru yang belum lulus. bahwa peningkatan status hukum tersebut
Apakah besaran dana BOS (Rp. 580.00 per sebe­sar 1.7% sejalan dengan pemberian dana
siswa MI, dan Rp. 710.000 untuk siswa MTs) BOS.
yang diterima setiap siswa saat ini sudah cukup Dampak positif dana BOS terhadap mutu
memadai? Rata-rata sekitar setengah dari total madrasah juga diperlihatkan oleh peningkatan
responden menilai jumlah tersebut masih status akreditasi madrasah. Status akreditasi
belum cukup memadai. Jumlah itu dinilai madrasah meningkat secara signifikan. Jumlah
masih cukup memberatkan beban madrasah, madrasah yang belum terakreditasi dari 66
karena dana BOS yang belum memadai itu, buah sebelum survei, (data tahun 2011), tersisa
madrasah, khususnya negeri, dilarang untuk hanya satu madrasah, turun drastis 8.7% saat
memungut semua jenis iuran dari wali siswa. survei. Peningkatan status akreditasi juga
Beban ini semakin berat bagi madrasah swasta, terjadi ke level yang lebih tinggi. Peningkatan
karena ia harus membayar gaji gurunya tanpa status akreditasi terlihat jelas di setiap level
subsidi pemerintah, dan di sisi lain, para guru akreditasi. Ringkasnya, dengan dana BOS,
tersebut terbukti umumnya masih banyak yang peningkatan status akreditasi madrasah sangat
belum lulus sertifikasi. Larangan semua jenis signifikan dan sulit untuk dibantah. Hal ini
pungutan dimaksud, menurut komentar banyak terjadi karena dengan dukungan dana BOS,
narasumber dalam interview mendalam, dinilai pihak madrasah memiliki dana tambahan untuk
proses penyelenggaran akreditasi.

96 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 96 2014-07-21 1:00:23 PM


Efektivitas Dana BOS Terhadap Peningkatan Mutu Di Madrasah

Peningkatan status madrasah (sisi hukum buku teks, dan biaya kegiatan kesiswaan.
dan akreditasi) juga meningkatkan citra dan Dengan kata lain, mutu madrasah meningkat,
pamor mutu madrasah di mata masyarakat luas. dan kesejahteraan guru honorer, terutama,
Kenyataan ini pasti akan berdampak turunan dengan standar gaji yang layak, juga digoreskan
pada etos masyarakat untuk menyekolahkan oleh program dana BOS.
anak-anak ke madrasah. Terbukti bahwa Keempat, pengelolaan dana BOS bukan tanpa
jumlah siswa madrasah-madrasah yang diteliti kekurangan dan kendala. Hasil analisis kualitatif
meningkat tajam. Jumlah siswa meningkat terhadap data hasil interview tergali beberapa
10.75% dalam dua tahun terakhir. Ini fakta yang kendala yang dihadapi madrasah dalam
sangat menggembirakan sebagai bukti dampak pengelolaan dana BOS. Kendala tersebut dapat
positif pengelolaan dana BOS terhadap mutu didaftar sebagai berikut; ada yang sifatnya
madrasah. Sementara itu, angka jumlah siswa klasik, dan ada juga yang bersifat polisional; (a)
tinggal kelas sangat rendah, di bawah rata-rata keterlambatan waktu pencarian dana BOS, (b)
5 orang di setiap madrasah; begitu juga untuk jumlah satuan dana BOS yang kurang memadai
kasus siswa putus sekolah. untuk madrasah dengan siswa yang sangat
Seperti dijelaskan terdahulu, sebagian sedikit, (c) kebijakan distribusi dana BOS yang
dana BOS digunakan untuk mendukung mengabaikan variasi jumlah guru, tenaga
kegiatan kesiswaaan dalam wujud lomba yang kependidikan dan pegawai honorer, dan (d)
diikuti oleh siswa madrasah. Capaian prestasi manajemen pengelolaan BOS yang terlalu
untuk jenis lomba dievaluasi juga sangat baik. berpusat pada peran sentral pimpinan.
Apakah pemberian BOS berdampak positif
pada peningkatan etos sekolah dan belajar
PENUTUP
siswa? Pertama, 72% responden wali siswa
(201 orang) mengaku bahwa dana BOS sangat Kesimpulan
membantu meringankan biaya sekolah anak- 1. Kinerja pengelolaan dana BOS sudah sangat
anaknya; 75% mengaku dana BOS cukup mampu positif. Sisi positif dari pengelolaan dana
meningkatkan motivasi belajar anak-anaknya; BOS ini terlihat dari jenjang persiapan,
dan 88% mengaku dana BOS cukup bermanfaat proses pelaksanaan, dan kegiatan pasca
untuk mendorong etos sekolah anak-anak. pelaksanaan, dampak turunannya, dan
Pengakuan yang sama juga diungkapkan evaluasi umum terhadap kinerja Tim BOS
responden siswa. Mereka mengakui bahwa madsarah.
pendidikan gratis, dan pemotongan biaya
2. Dana BOS berdampak sangat positif ter­
sekolah sangat bermanfaat untuk peningkatan
hadap peningkatan mutu madrasah yang
motivasi belajar dan etos sekolah. Dengan dana
terukur dengan indikator peningkatan
BOS, mereka mengaku bahwa sekolah akhirnya
status akreditasi madrasah, peningkatan
telah menggratiskan biaya pendidikan mereka.
jumlah siswa, dan jumlah siswa tingal kelas
Ini fakta dari keberkahan dana BOS yang sangat dan putus sekolah. Dampak positif BOS juga
disyukuri oleh orangtua dan para siswa. terrekam dari fakta jejak prestasi siswa
Kedua, dampak positif dana BOS pada madrasah di banyak dan variasi lomba.
beban finansial madrasah juga telah diamini Selain itu, dana BOS mampu meningkat
responden kepala dan guru madrasah. Mayoritas etos sekolah, dan semangat belajar siswa.
(> 90%) responden mengaku bahwa keberadaan 3. Pelaksanaan dana BOS tidak selamanya
program dana BOS sangat membantu madrasah berjalan mulus tanpa hambatan. Pencairan
membayar gaji guru dan tenaga kependidikan dana BOS yang cenderung terlambat untuk
honorer, membiayai beban finansial lainnya periode triwulan pertama menghambat
terutama untuk proses KBM, pengadaan buku- madrasah untuk menyelenggarakan

EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 97

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 97 2014-07-21 1:00:23 PM


Sumarni

kegiatan pendidikan di awal semester. SUMBER BACAAN


Proses, prosedur dan detail norma
akuntansi pelaporan pertanggungjawaban Bray, Marl (1996): Decentralization of Education:
penggunaan dana BOS juga dikeluhkan Community Finnacing. Washington DC,
World Bank.
banyak pihak madrasah. Selain itu,
keterbatasan jumlah dana BOS juga dikeluh­ Hardy, Rampay (2007): Kebijakan Pembangunan
kan tidak cukup memadai guna membiayai Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdik-nas.
seluruh hajat belanja madrasah. Faktor Haris, Abdul dan Nurhayati B, Manajemen
terakhir ini sebetulnya bukan kesalahan Mutu Pendidikan, (Jakarta: 2010).
legislasi BOS, mengingat dana BOS hanya Petunjuk Teknis (2007): Pelaksanaan Bantuan
sebagai bantuan finansial tambahan. Pihak Operasional Sekolah (BOS) pada Madrasah
madrasah terlalu banyak berharap kepada Negeri Tahun Anggaran . Jakarta: Direktorat
ketercukupan dana BOS untuk mengatasi Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian
segala kebutuhan finansial madrasah. Agama.
Rebore, Ronald W. (1985): Educational
Administration: A Management Approach.
Rekomendasi Engle-wood Cliffs: Prentice Hall.
Dari hasil penelitian ini dapat direko­men­ Saharudin dan Lukman Hakim (2011): Bantuan
dasikan beberapa hal sesuai target lembaga Operasional Sekolah: Konsistensi Mandat,
yang diharapkan menindaklanjuti reko­ Keberlanjutan, dan Akuntabilitas . Jakarta:
mendasi ini. Pattiro.
Simanjuntak, Payaman J. (1998): Pengantar
a. Membuat standar minimal dari dana BOS
Sumber Daya Manusia. Jakarta: FEUI. 
yang akan didapat oleh setiap madrasah
tanpa melihat jumlah siswa. Besaran dana Suderadjat, Hari (2005) Manajemen Peningkatan
yang diterima harus berpijak pada acuan Mutu Berbasis Sekolah: Peningkatan Mutu
kemampuan madrasah mampu memberi Pendidikan Melalui Implementasi KBK.
Bandung: Cipta Lekas Grafika.
standar pelayanan minimal kepada
masyarakat. Supriadi, Dedi (2004): Satuan Biaya Pendidikan
Dasar dan Menengah. Bandung: PT Remaja
b. Kebijakan affirmatif untuk kesejahteraan Rosda-karya.
guru dan tenaga kependidikan lainnya
Suryosubroto, B. (2004): Manajemen Pendidikan
harus diprioritaskan dengan percepatan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
proses sertifikasi profesi guru-guru
Syafrudin (2003), Manajemen Mutu Terpadu
swasta dan honorer di madrasah, atau
dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
pengangkatan guru honorer menjadi PNS.
Usman, Husaini (2006): Manajemen: Teori,
c. Perbaikan sistem pencairan dana BOS Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
sehingga pencairan tidak terlambat Aksara.
terutama pada awal tahun.
d. Partisipasi aktif dan peran kontrol Kantor
Kementerian Agama dalam pengelolaan
perlu ditingkatkan.

98 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014

EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 98 2014-07-21 1:00:23 PM

You might also like