Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This study was aimed to determine: 1) application of decision making learning model in class XI MA at Daar
El- Istiqomah Sukawana, Serang city of Banten, academic year 2016/2017. 2) The improvement of the results of
accounting learning by applying decision making learning model on the subject matter of Recording
Transactions/ Documents into General Jurnal in class XI MA at Daar El-Istiqomah, Sukawana, Serang - Banten
City in academic year 2016/2017.This research was a classroom action research (CAR). The research used two
cycles and each cycle consisted of four steps. The subjects in this study was class XI in MA Daar El-Istiqomah
Sukawana, Serang - Banten, that consist of 25 students. The object of this research was an implementation of
decision making learning model.The results showed that the implementation of decision making learning model
could be increased teacher and students activity. It could be seen that there were an increasing activity from
cycle 1 to cycle 2. On cycle I, based on teacher observation, the activity reached 58% and in cycle II reached
88% . Students learning outcomes based on average pre test reached 45. While the post test on cycle 1 by
applying the Decision Making learning model has increased 71.4, and the average in post test on cycle II
increased quite significant than in cycle 1 that is 80,8.
52
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
bangsa yang memiliki martabat untuk mutu pendidikan, guru dituntut lebih
dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. kreatif dalam menyampaikan pembelajaran
Pendidikan berfungsi untuk sehingga mampu menciptakan inovasi-
mengembangkan potensi peserta didik agar inovasi baru.
dapat menjadi masnuai yang beriman dan Inovasi merupakan suatu aplikasi
bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki metode baru yang dapat
ahlak yang baik, cerdas, sopan da santun diimplementasikan, yang belum pernah
serta dapat memberikan manfaat baik dilakukan dalam metode pengajaran
tenaga dan pikirannya demi kemajuan manapun. Sehingga bentuk inovasi
negaranya. pembelajaran ini menjadikan hal yang
Agar menghasilkan sumber daya sangat penting dari pola pengajaran yang
yang berkualitas diperlukan model lama berubah ke pola pengajaran yang
pendidikan yang tidak hanya mampu baru. Dimana pola pengajaran yang hanya
menjadikan peserta didik cerdas dalam dilakukan Guru di depan kelas dengan
teoritical science (teori ilmu), tapi juga metode ceramah, dapat berubah dengan
cerdas practical science (praktik ilmu). pola inovasi-inovasi pembelajaran yang
Dalam memberikan Pendidikan era jaman guru miliki. Adanya upaya dari guru untuk
sekarang, bukan saja ilmu pengetahuan mencari berbagai variasi pendekatan,
yang diberikan tetapi lebih kepada model dan strategi pembelajaran
pendidikan yang beretika, sehingga merupakan salah satu upaya yang dapat
seorang pendidik mampu memasukkan menunjang adanya inovasi baru di kelas.
unsur-unsur akhlak dalam memberikan Pada pelajaran akuntansi, materi
ilmu pengetahun. Seorang pendidik adalah berisi proses-proses transaksi dan
ujung tombak dalam melaksanakan misi menghitung. Sehingga peserta didik
pendidikan di lapangan serta merupakan berpikir bahwa materi akuntansi akan
faktor penting dalam mewujudkan sistem rumit dan membosankan, yang
pendidikan yang bermutu dan efisien menyebabkan hasil belajar menjadi tidak
sehingga dalam kegiatan belajar mengajar optimal. Hal tersebut terbukti pada saat
guru berperan sangat penting untuk dilakukan observasi di MA Daar El-
mencapai tujuan pembelajaran. Guru Istiqomah proses pembelajaran peserta
sebagai tenaga pengajar semestinya didik cenderung hanya mendengar saja
mampu mentransformasikan ilmunya tanpa ada ketertarikan untuk mengetahui
kepada anak didik, Untuk memperbaiki lebih dalam lagi. Sehingga pada saat
54
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
diadakan tanya jawab peserta didik yaitu: Berpikir kritis (critical thinking),
cenderung pasif tidak berfikir secara kritis pemecahan masalah (problem solving),
untuk dapat memecahkan masalah berpikir logis (logical thinking) dengan
sehingga guru harus mengulang kembali menerapkan metode pembelajaran decision
dan menyita banyak waktu yang akan making ini, maka diharapkan dapat
membuat belajar menjadi tidak kondusif, memberikan suasana baru dalam
sehingga tercipta suasana belajar yang pembelajaran akuntansi sehingga dapat
tidak menyenangkan. meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari Dokumentasi yang diperoleh Menurut Dewey (dalam Depdiknas
peneliti di kelas XI MA Daar El-Istiqomah 2004: 12) menyatakan bahwa, Model
tahun ajaran 2016/2017, nilai rata-rata Pembelajaran Decision Making tidak
belum memenuhi KKM (Kriteria jarang disamakan dengan berpikir kritis,
Ketuntasan Minimal) mata pelajaran pemecahan masalah dengan berpikir logis
Akuntansi yaitu sebagai berikut: serta berpikir selektif.
Tabel 1. Hasil Belajar Akuntansi 1. Berpikir kritis (critical thinking)
artinya untuk sampai suatu kesimpulan
Belum
Jumlah Mencapai
KKM % mencapai % diawali dengan pertanyaan dan
Siswa Ketuntasan
ketuntasan pertimbangan kebenaran serta nilai apa
25 70 11 44% 14 56%
yang sebenarnya ada dalam pertanyaan
Sumber: Data yang diolah 2017
itu.
Dengan melihat kondisi hasil
2. Pemecahan masalah (problem solving)
belajar yang tidak optimal, peneliti
artinya untuk sampai pada kesimpulan
berusaha mencari solusi untuk mengatasi
diawali dengan masalah yang dihadapi
masalah tersebut. Metode- metode
dan mempertanyakan bagaimana
pembelajaran banyak sekali yang dapat
masalah itu dapat
digunakan dalam meningkatkan kualitas
diselesaikan/dipecahkan.
hasil belajar. Salah satu alternatif model
3. Berpikir logis (logical thinking) untuk
pembelajaran yang dapat digunakan untuk
sampai pada suatu kesimpulan yang
menyelesaikan masalah yang terdapat
diutamakan adalah alur berpikirnya,
dilatar belakang masalah adalah model
mulai identifikasi, menganalisis fakta
pembelajaran decision making . Menurut
dan opini serta aplikasinya dalam
Dewey (dalam Depdiknas 2004 : 12)
kehidupan sehari-hari.
menyatakan bahwa, ada tiga strategi dalam
model pembelajaran decision making
55
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
56
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
57
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
siswa yang sesuai dengan materi yang Pada tahap ini guru
mengajak siswa untuk
dibahas dan cara pemecahannya.
berfikir real,
6. Secara kelompok/individu siswa mengajak siswa untuk
Pemecahan
4 mengemukakan
diminta mengemukakan alasan mereka Masalah
memilih alternatif,
memilih alternatif tersebut. dan mencari
penyebab terjadinya
7. Secara kelompok/individu siswa
masalah.
diminta mencari penyebab terjadinya Pada tahap ini guru
mengajak siswa untuk
masalah tersebut.
menyimpulkan
Merumuskan
8. Secara kelompok/individu siswa seluruh informasi
5 Kesimpulan
yang telah diperoleh
diminta mengemukakan tindakan untuk
dan memberi
mencegah terjadinya masalah tersebut. penghargaan.
58
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
cara mengajukan sejumlah pertanyaan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil
yang di sampaikan pada seseorang atau bertatap muka antara pewawancara dengan
dirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa sehingga mendapatkan gambaran kegiatan
prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, pembelajaran yang akan dilangsungkan.
adalah suatu cara yang dilakukan untuk aktif, dan siswa pun terdengar masih
menyediakan dokumen – dokumen dengan sangat gaduh ketika guru menjelaskan
menyertakan bukti yang akurat dari manfaat pembelajaran dan langkah-
pencatatan sumber – sumber informasi langkah pengamatan. Hal ini tejadi karena
baik yang berasal dari tulisan atau siswa belum terbiasa dan belum menyukai
karangan, buku, undang- undang dan model Decision Making. Berdasarkan hasil
sebagainya. Teknik dokumentasi deskripsi dari penelitian dapat
digunakan untuk mendapatkan keterangan digambarkan bahwa proses pembelajaran
dan penerangan pengetahuan dan bukti. dengan diterapkannya model pembelajaran
Decision Making untuk meningkatkan
HASIL PENELITIAN DAN hasil belajar siswa di MA Daar El-
PEMBAHASAN Istiqomah mengalami peningkatan, hal ini
Pada pelaksanaannya, penelitian ini dapat dilihat pada tiap siklusnya telah
dilakukan dalam dua siklus, dari kedua mengalami peningkatan pada siklus I
siklus yang telah dilaksanakan terlihat dengan diterapkannya model pembelajaran
adanya peningkatan hasil belajar siswa Decision Making memperoleh nilai 68%
dengan model pembelajaran Decision dan pada siklus II memperoleh nilai
Making. Hal tersebut diperkuat juga 80,8%.
dengan peningkatan aktivitas siswa dari Hal ini diperkuat oleh rata-rata hasil
siklus ke siklus. Tes hasil belajar diberikan pre test pada siklus 1 yaitu 45 yang masuk
kepada siswa sebanyak tiga kali yaitu pre pada kategori kurang dalam kriteria
test satu kali yang diberikan pada siklus 1
keberhasilan siswa, hasil ini belum bagus
pertemuan pertama sebelum karena tidak sesuai dengan jumlah siswa
mempraktekkan model pembelajaran yang mampu mencapai kriteria ketuntasan
Decision Making dan post test dua kali minimal yaitu 70, sedangkan untuk rata-
yang diberikan di akhir masing-masing rata post test siklus I yaitu 71,4 yang
siklus setelah selesai mempaktekkan model masuk pada kategori baik dengan jumlah
pembelajaran Decision Making. siswa yang sudah mencapai ketuntasan
Pada pelaksanaan siklus I terdapat belajar sebanyak 17 siswa dan 8 siswa
beberapa kendala yang dialami oleh siswa, yang belum mencapai ketuntasan belajar.
diantaranya pada saat melakukan diskusi, Hasil ini belum mencapai indikator
banyak siswa lebih keberhasilan karena belum sesuai dengan
mengandalkan temannya yang pintar dan jumlah siswa yang mampu mencapai 80%
60
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
dari jumlah siswa yang ada di kelas mempengaruhi hasil belajar siswa.
tersebut. Sedang untuk rata-rata hasil post Peningkatan hasil belajar siswa pada pre
test pada siklus II mencapai 80,8 yang test dan post tes siklus I dan II adalah bukti
masuk pada kategori sangat baik dengan bahwa dengan penerapan model
jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pembelajaran Decision Making dapat
belajar sebanyak 22 siswa dan siswa meningkatkan hasil belajar siswa.
belum mencapai ketuntasan belajar yang Pada pre test siklus I nilai
telah ditetapkan untuk kriteria keberhasilan minimum yang diperoleh siswa adalah 35
siswa. Hasil ini sudah baik karena sudah sedangkan nilai maksimal yang diperoleh
sesuai dengan jumlah siswa yang mampu siswa adalah 65 dengan jumlah nilai rata-
mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu rata kelas sebesar 45 yang masuk dalam
70 dan indikator keberhasilan yaitu 80% kategori kurang untuk kriteria ketuntasan
dari jumlah siswa yang ada dikelas belajar yang berarti masih jauh di bawah
tersebut. Berikut tabel rekapitulasi nilai standar KKM. Hasil Belajar siswa pada
hasil pre test dan post test. post test siklus I dengan nilai minimum
Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Pre Test, yang diperoleh siswa adalah 50 dan nilai
Post Test Siklus I dan II
maksimal yang diperoleh oleh siswa
No Jenis Tes Nilai
adalah 85 dengan rata-rata kelas yang
1 Pre test siklus I 45 diperoleh adalah 71,4 yang masuk pada
2 Post test siklus I 71,4 kategori cukup berdasarkan kriteria
3 Post test siklus II 80,8 keberhasilan siswa, sedangkan hasil belajar
Sumber: Data yang diolah 2017
post test pada siklus II nilai minimum yang
Berdasarkan tabel tersebut, dapat
diperoleh siswa sebesar 60 dan nilai
dilihat bahwa peningkatan hasil belajar
maksimal 100 dengan rata-rata kelas
siswa masuk pada kategori sangat baik
sebesar 81,8 yang masuk dalam kategori
untuk kriteria keberhasilan siswa, dilihat
sangat baik berdasarkan kriteria
dari perbedaan nilai rata-rata pre test siklus
keberhasilan siswa.
I yang memperoleh nilai 45, post test
siklus I memperoleh nilai 71,4 dan post Berdasarkan data diatas dengan
test siklus II memperoleh nilai 80,8. meningkatnya hasil belajar maka dapat
kegiatan penelitian ini ada perubahan yang kegiatan penelitian ini dianggap berhasil.
61
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
62
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
aktivitas guru pada siklus I mencapai siklus II, hal ini ditunjukkan dari
58% yang mengindikasikan penilaian ketuntasan belajar siswa pada siklus I
aktivitas guru masih dalam kategori mencapai 68% dengan jumlah siswa yang
kurang. Pada siklus II mengalami tuntas belajar sebanyak 17 siswa dari 8
peningkatan sebesar 30% menjadi 88% siswa dan nilai rata-rata siswa sebesar
yang mengindikasikan aktivitas guru 71,4. Hasil ini belum mencapai indikator
dalam kategori sangat baik. Hal ini keberhasilan siswa yaitu 80%. Ketuntasan
menunjukkan bahwa guru mampu belajar siswa pada post test siklus II
menerapkan model pembelajaran meningkat sebesar 20% yaitu mencapai
Decision Making. Dengan demikian 88% dengan jumlah 22 siswa yang tuntas
proses pembelajaran dengan penerapan belajar dari 25 siswa dan 3 siswa yang
model pembelajaran Decision Making belum tuntas, hasil belajar siswa pada
tiap siklusnya mengalami peningkatan siklus II meningkat dengan rata-rata
sehingga berpengaruh pada hasil mencapai 80,8. Hasil belajar telah tercapai
belajar siswa. karena telah memenuhi kriteria ketuntasan
2. Hasil Belajar Siswa minimal yang telah ditentukan yaitu 70 dan
indikator keberhasilan siswa yaitu 80%
Peningkatan hasil belajar siswa
dari jumlah siswa yang ada di kelas
melalui model pembelajaran Decision
tersebut.
Making pada mata pelajaran Akuntansi
sangat baik karena dengan menggunakan Berdasarkan proses dan hasil
model pembelajaran Decision Making penelitian yang telah dilakukan maka
memudahkan siswa dalam memahami penulis memiliki beberapa saran yang
pelajaran. Pada awalnya siswa tidak terlalu kiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang
tertarik pada pelajaran Akuntansi karena terkait, diantaranya :
dinilai pelajaran Akuntansi itu rumit,
1. Bagi guru hendaknya dapat
membosankan dan menjenuhkan serta
menggunakan model pembelajaran
tidak menyenanngkan, sehingga banyak
yang lebih variatif, sehingga
siswa yang bermalas-malasan untuk
banyak pilihan untuk diterapkan
mengikuti kegiatan belajar di kelas.
sesuai dengan materi, kopetensi
Hasil belajar siswa dengan dasar, karaktristik siswa, serta
menerapkan model pembelajaran Decision sarana prasarana, karena model
Making terlihat meningkat dari siklus I ke
63
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
64
PROGRESS Vol 1 No 1, Agustus 2018
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
65