You are on page 1of 20

Tugas # 5: Laporan Penelitian Kualitatif

Judul Penelitian: Jihat Islam

Nama Kelompok: B1
Anggota Kelompok:
1. Muhammad Ilham Habibillah (21104090074)
2. Tri Fadhly Muhammad Akbar (21104090082)
3. Arief Mahardyka Ruliawan (21104090086)
1

Penyalah pahaman penafsiran Jihad dan Thogut dikalangan


pemikiran-pemikiran Radikalisme

Tri Fadhly Muhammad Akbar, Arief Mardyka Ruliawan, Muhammad Ilham


Habibillah (Nama lengkap tanpa gelar) Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
Yogyakarta Negara
* penulis korespondensi : fadhlysajo@gmail.com

ABSTRAK :
Abstrak harus mencerminkan substansi dari keseluruhan isi
artikel dan memungkinkan untuk membantu pembaca
menentukan relevansi dengan minat mereka dan KATA KUNCI :
memutuskan apakah akan membaca dokumen lengkap atau daftar istilah penting,
tidak. Abstrak terdiri dari pernyataan tentang latar memungkinkan pembaca
belakang, tujuan penelitian atau fokus pembahasan, metode untuk menemukan artikel, 3-
atau langkah penting penelitian, temuan, dan implikasi. Judul 5 istilah, ditulis di bawah
dan abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, Abstrak, cetak tebal dan
masing-masing dalam satu paragraf, spasi tunggal, dan miring
jumlah keseluruhan sekitar 150-200 kata.

Abstrak harus ditulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa


Indonesia
2

LATAR BELAKANG

Berisi latar belakang masalah, penggambaran dan penelaahan lebih


lanjut dari masalah atau kesenjangan antara apa yang diidealkan dan apa yang
sebenarnya, didukung oleh teori-teori yang relevan dan penelitian terbaru, dan
tujuan penelitian. Masalah harus menawarkan nilai atau manfaat penelitian
baru sebagai upaya inovatif, ditulis kurang lebih 20% dari seluruh tubuh

METODE

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan


pendekatan indept interviews, yaitu melakukan wawancara secara
langsung dengan para responden guna mendapatkan informasi yang
mendalam. Populasi penelitian yang diambil merupakan mahasiswa
fakultas FISHUM (Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora) UIN Sunan
Kalijaga. Setelah data didapat dari hasil interview, penulis melakukan
tahap pengumpulan data informasi yang diambil diluar dari konteks
yang ada. Berupa literature yang menyangkut tentang :Aksi bom bunuh
diri terkait memerangi musuh Islam, Selain Islam semuanya adalah
kafir, Amerika dan skutunya adalah thogut (musuh Islam) karenanya
wajib diperangi, China dan segala bisninsnya adalah thogut karena
menyebarkan Komunisme, FPI harus dibela karena melakukan
penertiban berdasar Islam yang tidak bisa dilakukan oleh polisi,
Penyerangan terhadap aparat negara seperti polisi bisa dimaklumi
karena mereka adalah thogut, jihad sesungguhnya adalah perang
melawan non-Muslim.
3

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan temuan dan pembahasan yang
telah didapat oleh peneliti mengenai penegakan syariat Islam yang
meliputi Aksi bom bunuh diri terkait memerangi musuh Islam, Selain
Islam semuanya adalah kafir, Amerika dan skutunya adalah thogut
(musuh Islam) karenanya wajib diperangi, China dan segala bisninsnya
adalah thogut karena menyebarkan Komunisme, FPI harus dibela
karena melakukan penertiban berdasar Islam yang tidak bisa dilakukan
oleh polisi, Penyerangan terhadap aparat negara seperti polisi bisa
dimaklumi karena mereka adalah thogut, jihad sesungguhnya adalah
perang melawan non-Muslim.

TEMUAN

Temuan terkait Jihad Islam dan Thogut banyak menimbulkan kesalah


pahaman terkait penafsiran Jihad islam dan Thogut di kalangan pemikiran
pemikiran Radikalisme Aksi bom bunuh diri terkait memerangi musuh
Islam, Selain Islam semuanya adalah kafir, Amerika dan skutunya
adalah thogut (musuh Islam) karenanya wajib diperangi, China dan
segala bisninsnya adalah thogut karena menyebarkan Komunisme, FPI
harus dibela karena melakukan penertiban berdasar Islam yang tidak
bisa dilakukan oleh polisi, Penyerangan terhadap aparat negara seperti
polisi bisa dimaklumi karena mereka adalah thogut, jihad sesungguhnya
adalah perang melawan non-Muslim .Banyaknya asumsi pemikiran mereka
bahwasannnya jihad itu ialah melawan orang-orang non Muslim, bom bunuh
diri terkait musuh islam, menganggap bahwasannya aparatur pemerintahan
4

dan aparat negara boleh diserang karena Thogut. Dalam penelitian ini akan
diperinci sebagai berikut :

1. Bom Bunuh Diri

Berbicara mengenai bom bunuh diri bahwasanya sebagian


aliran atau sebuah oraganisasi menyatakan bahwa bom bunuh diri
adalah jihad dan akan masuk surga pendapat itu yang membuat
seseorang melakukan bom bunuh diri dan munculnya terorisme.
Menurut Muhfin Makin aksi bom bunuh diri dapat terjadi karena aksi
terorisme yang pandangan beranggapan bahwa kelompoknya/aliran
nya benar. Biasanya aliran tersebut beranggapan memiliki pemikiran
bahwa semua orang non muslim yang tidak beragama islam itu adalah
kafir dan mereka itu wajib diperangi. Nah, mereka memeranginya itu
dengan membunuh mereka dan menurut mereka itu juga untuk
berjihad

Sedangakan menurut M. Fadlan Hidayat beranggapan bahwasanya


dalam konteks bunuh diri kaitanya dengan Islam itu sudahh berbeda.
Jadi apa yang di ajarakan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin
yang mengajarkan kita toleransi contohnya saat kita akan masuk islam
seseorang tidak di paksa ataupun diacam untuk masuk islam tapi harus
dari niat dan dari hati nuraninya sendiri tapi kenapa bom bunuh diri
dianggap sangat bertentangan karena islam sendiri melarang
menyakiti diri sendiri apalagi menyakiti orang lain itu sangat di
haramkan dan itu sangat bertolak belakang dari ajaran islam yang
sudah dituruan di Al Quran dan hadist.

Yusrina Aida Qurrota A’yun juga beranggapan bahwasanya oknum


oknum tersebut berfikiran bahwa semua orang non muslim yang
5

tidak beragama islam itu adalah kafir dan mereka wajib di perangi.
Bahkan yang sama sama orang islam saja yang berbeda pendapatan
dengan orang tersebut itu di anggap kafir itu yang membuat orang
melakukan hal tersebut

jadi kami setuju dengan pendapat M.Fadlan Hidayat bahwasanya


islam sendiri justru melarang untuk menyakiti diri sendiri apalagi
menyakiti orang lain di Al Quran dan dihadist yang di ajarkan oleh
nabi muhammad SAW dan para sahabat itu sangat jelas bom bunuh
diri itu sangat di larang dalam islam bahkan di haramkan

2. FPI harus dibela

Berbicara mengenai FPI sebagian orang berpendapat bahwa apa yang


di lakukan oleh FPI itu benar karena membela islam apa saja yang
berkaitan dengan islam akan dibela oleh FPI namun pembelan yang
dilakukan oleh FPI itu sangat ekstrim dan mendapat kecamaan dari
beberapa pihak. Menurut Muhfin Makin bahwasanya apa yang
dilakukan FPI tidak perlu dibela karena itu yang dilakukan tidak tepat
atau kurang tepat karena Bagaimana Indonesia bukan merupakan
negara Islam yang tidak bisa menerapkan intinya Indonesia
merupakan negara kesatuan negara hukum yang mana sudah terdapat
aturan yang dirumuskan dalam undang-undang juga ditegaskan
bahwa dalam pasal 28e ayat 1 ditegaskan bahwa setiap orang bebas
memeluk agama dan beribadat menurut agamanya dalam pasal 29
ayat 2 juga Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya
untuk memeluk agama artinya disini tidak bisa melakukan penertiban
6

berdasarkan hukum Islam selain Apa yang dilakukan juga dianggap


oleh masyarakat Justru malah meresahkan dan dianggap sebagai
sikap intoleransi dari FPI terhadap agama-agama lain yang ada di
Indonesia yang telah dijamin oleh undang-undang itu.

Sedangkan menurut M.Fadlan Hidayat bahwasanya FPI itu


forum pembela islam dalam hal arti itu membela hak hak yang ada
dalam islam misalnya islam itu dihina maka FPI Itu yang akan maju
misalnya para ulama atau habaib kita di hina maka fpi akan berjuang
itu yang saya suka dari fpi tetapi di sisi lain ada satu hal yang
memang di sana ada extriminis tarlalu extrim gitu mas jadi ibaratnya
kita sebagai kaum tawasut atau tengah tengah tau moderat kita
sebagai orang moderat tengah tengah tidak terlalu kekanan tidak
terlalu ke kiri itu ketika menghadapi hal hal exstrim. maka akan
sangat bertetangan kayak contoh gini ketika orang FPI mau membela
itu pembelaan yang mereka lakukan itu sangat lah terlalu berlebihan
dalam hal arti sampai katanya sampai mengatakn kafir sana kadir sini
bahkan sodara kita yang islam aja sampai di katain kafir ketika
mereka tidak sesuai dengan pendapat mereka jadi dua hal ini
membuat saya setuju dan tidak setuju dalam hal arti mereka bagus
membela dan tidak setujunya mereka terlalu extrim dalam hal arti
berlebihan gitu dan sedangkan ya yang berlebihan allah pun ga suka
ya mungkin seperti itu.

Jadi kami setuju dengan pendapat Muhfim Makin karena apa


yang dilakukan oleh FPI atau pembelaan yang dilakukan FPI itu
bertentangan dengan negara kita yang mengutamakan kesatuan dan
7

persatuan dan hal tersebut tidak bisa di terapkan atau di lakukan di


Indonesia yang merupakan negara hukum.

3. Jihad perang melawan non muslim

Ketika membahas tentang Jihad perang melawan non muslim dari 3


responden berpendpat bahwa jihad itu bukan melawan non muslim
melainkan jihad sesungguhnya membela agama dengan mengorbankan harta
benda, jiqa dan raga jihad di lakukan dengan cara bijaksana bukan dengan
cara kekerasan sebagai mana menurut pendapat dari mba Yusrina Jihad
sendiri tidak setuju dengan ada nya stement jihad sesungguhnya
melawan/perang dengan non musilim karena jiha sendiri merupakan upaya
seseorang untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan allah, jadi
tidak benar jika jihat itu dilakukan dengan cara kekerasan melainkan dengan
cara yang bijaksana dan penuh dengan nasehat yang baik.

Menurut pendapat mas Fadlhan juga sama tidak setuju dengan adanya
statement jihad adalah melawan non muslim karena Agama islam itu bukan
agama yang memakasa untuk masuk islam jadi tidak harus di perangi justru
orang yang beranggapan bahwasanya jihad itu melawan orang non muslim
itu sudah bertentangan dengan ajaran Nabi Muhamad, jihad yang
sesungguhnya itu melawan hawa nafsu yang dikaitkan dengan kegiatan
sehari hari bukan memerangi orang non muslim.

Responden dari Muhfim makin pun menolak dengan adanya statemnt jihad
adalah melawan non muslim justru jihad itu bukan memperangi melawan
non muslim, jihad sendiri dapat di artikan usaha dengan segala daya upaya
untuk mencapai kebaikan dan Jihad juga merupakan usaha sungguh-sungguh
membela agama Islam dengan mengorbankan harta benda, jiwa dan raga.
Banyak sekali contoh seperti menuntut ilmu menjalankan ibadah kepada
allah swt, jihad melawan hawa nafsu dan masih banyak contoh lain nya dan
bukan berarti jihad itu melawan atau memperangi non muslim justru itu
perbuatan salah islam sendiri melarang pemaksaan dan kekerasan, termasuk
membunuh warga sipil yang tidak ikut berperang, seperti wanita, anak-anak,
dan manula.

Penulis setuju dengan 3 pendapat responden tersebut karena jihad itu bukan
memperangi melawan non muslim, Jihad adalah usaha sungguh-sungguh
membela agama Islam dengan mengorbankan harta benda, jiwa dan raga.
8

Jihad itu dilakukan cara yang bijaksana dan penuh dengan nasehat yang baik
seperti sabda Rasullah SAW; jihad yang sesuguhnya adalah melawan hawa
nafsu. Bukan berarti jihad itu melawan atau memperangi non muslim justru
itu perbuatan salah islam sendiri melarang pemaksaan dan kekerasan,
termasuk membunuh warga sipil yang tidak ikut berperang, seperti wanita,
anak-anak, dan manula.
Selain islam kafir
Berbicara tentang selain Islam itu Kafir, sebagian besar responden setuju
dengan selain Islam itu Kafir akan tetapi tidak menyebut dalam hal arti tidak
setujunya tidak menyebut orang yang tidak beragama Islam itu sebagai orang
yang kafir sebagaimana menurut pendapat dengan mas Muhfim Makin
setuju karena kafir sendiri adalah orang yang tidak mempercayai atau tidak
beriman kepada nabi Muhamad sebagai Rasulnya dan tidak beriman kepada
ALLAH sebagai tuhan nya akan tetapi menyebut kata kafir untuk di
Indonesia itu terlalu kasar.
Sedangkan menurut pendapat dari mas Fadhlan dalam konteks ini kita
sekarang yang ada di Indonesia Islam nusantara nahdatul ulama itu mereka
berpendapat seperti ini tahu saya kutip bahwasanya orang-orang kafir yang
ada orang-orang non Islam aja yang enak didengar Islam yang ada di
Indonesia itu sudah hidup bergandengan dengan sama kita jadi antara Islam
dan non-islam itu sudah hidup bersama-sama jadi ketika orang sudah hidup
bersama-sama saling membahu membantu.
Akan tetapi tetapi menurut pendapat dari mba Yusrina itu memiliki
perbedaan pendapat dengan responden mas Muhfim Makin dan Mas Fadhlan
karena, saya setuju karena kafir sendiri itu mulai pengertian
menyembunyikan. Yaitu orang yang menyembunyikan kebenaran tentang
agama yang dibawa oleh rasul dan mereka tidak mempercayainya dan saya
percaya itu bahwa semua orang kafir semua orang non muslim yang tidak
beragama islam itu adalah kafir.

Dari ke3 pendapat tersebut penulis lebih condong dengan pendapatnya mas
Fadhlan karena merujuk ke negara Indonesia yang dalam berarti notabennya
orang-orang Indonesia khususnya Nahdlatul Ulama Islam nusantara itu tidak
menyebut dalam hal arti tidak setujunya tidak menyebut orang yang tidak
beragama Islam itu sebagai orang yang kafir. kita sekarang yang ada di
Indonesia Islam nusantara nahdatul ulama itu mereka berpendapat seperti ini
tahu saya kutip bahwasanya orang-orang kafir yang ada orang-orang non
Islam aja yang enak didengar Islam yang ada di Indonesia itu sudah hidup
bergandengan dengan sama kita jadi antara Islam dan non-islam itu sudah
9

hidup bersama-sama jadi ketika orang sudah hidup bersama-sama saling


membahu membantu .
4. Amerika Thogut

Dalam bahasan tentang pandangan Anda jikalau ada pernyataan


bahwa Amerika dan sekutunya adalah thogut (musuh islam ) menurut dari
mas Fadlan dan mba Yusrina bahwasannya Amerika dan sekutunya thogut
dan wajib di perangi karena america dan sekutunya ingin mengganti aqidah
orang islam dengan cara memaksa kita wajib memeranginya, dan menurut
mba yusrina bahwasannya amerika dan sekutunya membantu israel untuk
menghancurkan atau mengambil alih negara palestina dengan cara
memerangi masyarakat palestina yang notabane nya umat islam
Akan tetapi dari kedua pendapat tadi itu ada perbedaan diantara
kedua pendapat tersebut, menurut mas Fadlan bahwasannya Amerika dan
sekutunya thogut dan wajib di perangi karena america dan sekutunya ingin
mengganti aqidah orang islam dengan cara memaksa kita wajib
memeranginya, sedangkan menurut mba Yusrina bahwasannya amerika dan
sekutunya membantu israel untuk menghancurkan atau mengambil alih
negara palestina dengan cara memerangi masyarakat palestina yang notabane
nya umat islam.
Beda hal nya dengan pendapat yang disampaikan oleh mas Muhfin
berbeda dengan pendapat mas Fadlan dan mba Yusrina karena menurutnya
Amerika dan sekutunya adalah thogut dan tidak wajib diperangi karena
diambil dari pengertian thogut sendiri bahwasannya Thogut sendiri bisa di
artikan adalah semua orang yang melampaui batas terhadap Allah Ta’ala
sehingga dia pun disembah selain Allah ta’ala baik hal itu disebabkan akrena
kekuasaannya, baik sesembahannya berbentuk manusia, setan , patung, atau
sesembahan dalam bentuk apapun, dapat diartikan bahwasannya amerika dan
sekutunya negara liberal dan juga tidak semuanya Amerika dan sekutunya
adalah beragama non muslim dan ada juga yang muslim
Dari ketiga argumen diatas kami lebih menitik beratkan setuju dan
sepakat terhadap argumen dari Mas Muhfin Makin yang mana intinya
Amerika dan sekutunya adalah thogut (musuh islam) dan tidak wajib di
perangi karena Amerika sendiri negara yang liberal dan orang orang
Amerika dan sektunya tidak semuanya non muslim dan ada juga yang
memeluk agama islam
10

5. Bisnis cina adalah Thogut


Dari materi yang dipaparkan tentang statment bahwa segala bisnis cina
adalah thogut karena menyebarkan komunisme Menurut pandangan dari
Mba Yusrina saya tidak setuju karena bisnis itu hanya warga negaranya
saja , mereka hanya murni berbisnis dan tidak menyebarkan pemahaman
komunisme, China masuk ke negara Indonesia hanya untuk menguasai
perekonomian di Indonesia bukan untuk menyebarkan ajaran komunisme
tetapi hal itu murni berbisnis saja semisal china datang ke Indonesia untuk
menguasai perekonomian Indonesia dan menyebarkan pemahaman
komunisme itu tidak bisa karena masyarakat islam di Indonesia sudah kuat
iman-nya.
Sama halnya dengan pendapat dari Mas fadlan dengan mba Yusrina yang
mana pendapat mas fadlan tidak setuju dikarenakan bahwa tujuan
kedatangannya cina ke Indonesia adalah untuk konsep pemasaran bukan
untuk konsep penyiaran agama, jika Indonesia memutuskan tali kerjasama
dengan cina maka Indonesia akan rugi dan kerugiannya itu sangat besar
karena itu Indonesia dan cina sampai sekarang melakukan kerjasama , dan
jikalau Indonesia mengusir cina dari Indonesia, Indonesia akan terkena yaitu
kerugian yang sangat besar
Sedangkan menurut pendapat muhfin yang berbeda dengan pendapat
dari Mas Fadlan dan Mbak Yusrina yang menyatakan tidak setuju, muhfin
menyatakan bahwa orang china terkenal dengan orang yang mayoritas
masyarakatnya komunis yang berarti tidak percaya dengan Tuhan (atheis).
Berbicara tentang cina dan segala bisnisnya adalah Thogut karena
menyebarkan komunisme kelompok kami tidak sepakat dan sepakat terhadap
argumen dari mba yusrina dan mas fadlan, karena pada hakikatnya
kedatangan cina ke Indonesia adalah untuk berjualan bukan untuk penyiaran
komunisme dan juga jikalau memutuskan hubungan kerja sama dengan
bisnis dengan cina, penambahan devisa negara atau keuntungan negara akan
berkurang dan juga akan mengalami beberapa kerugian

6. Penyerangan terhadap aparat negara


Dari pembahsan mengenai Penyerangan terhadap aparat negara bisa
dibenarkan, seperti polisi bisa dimaklumi karena mereka adalah thogut,
menurut pendapat dari mba Yusrina Menyerangi aparat atau polisi disebut
thogut itu bisa saya benerkan “ jika mereka itu menyerangi atau memerangi
orang orang islam yang eejatinya meraka tidak bersalah, sama hal nya
pendapat mba yusrina dengan mas fadlan mengenai materi tersebut yaitu
11

polisi atau aparat itu diberi wewenang sesuai dengan porsinya masing
masing maksudnya itu ialah jika dia melebihi dari hal yang ditugaskan pada
dia itu , maka bisa dibenarkan dengan pokok masalah dari pertanyaan,
namun jika tidak melebihi dari hak dan wewenang nya, itu tidak salah.
Beda halnya dengan pendapat mba yusrina dan mas Fadlan dengan
mas Muhfin penyerangan tersebut atau tindakan penyerangan tersebut tidak
dapat dibenarkan tidak dapat dimaklumi karena aparat negara dalam hal ini
kepolisian itu bukan merupakan bagian dari Thogut dan anggapan bahwa
polisi itu juga thogut tidak dapat di benarkan dan tidaklah tepat justru
penyebutan istilah Bughat terhadap apparat negara atau kepolisian dalam hal
ini merupakan ujaran kebencian yang berdampak terhadap rusaknya
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sendiri
Berdasarkan bahasan tentang penyerangan terhadapat negara seperti polisi
dapat dimaklumi karena meraka adalah thogut kami lebih setuju dan sepakat
terhadap pendapat dari mas Muhfin Makin penyerangan atau tindakan
tersebut tidak dapat dibenarkan karena aparat negara dalam konsep ini bukan
merupakan bagian dari thogut dan stikma bahwa polisi itu thogut tidak dapat
dibenarkan

DISKUSI

Pada penelitian kali ini terdapat pro kontra antara penegakan hukum
syariat islam jika diterapkan di indonesia sebagaimana berikut :

Pendahuluan

Sekarang kitab isa melihat bahwa di Indonesia akhir-akhir ini


banyak berita memprihatinkan tentang berkembang isu-isu radikalisme di
antaranya adalah kelompok yang mengklaim dirinya Al-Qaeda dan ISIS,
dimana keduanya menjadi isu global bagi dunia ini. Munculnya kelompok ini
merupakan format perlawanan global kelompok radikal Islam terhadap
ketidak adilan dunia.
12

Mungkin hal ini Ketika melihat dari sudut pandang yang berbeda dan
mengaitkan dengan kebijakan miring pemimpin dunia terhadap negara negara
yang tidak mempunya kekuatan seperti contoh Palestina, kesenjangan sosial
ekonomi di negara-negara muslim bahkan ekspansi budaya Barat yang
dianggap merusak nilai-nilai Islam seperti hedonisme dan materialisme. Para
pemimpin dunia Islam dianggap tidak berdaya dan tunduk pada kemauan
Barat. Isu tersebut dengan cepat menyebar keseluruh penjuru dunia melalui
jaringan sosial media, bukan saja di negara-negara Islam, tetapi juga di negara-
negara Barat sebagai akibat kebijakan banyak negara yang memberikan
perlindungan kepada kelompok-kelompok perlawanan yang lari dari negara
masing-masing.

Di sisi lain, munculnya radikalisme di Indonesia menjadi nyata,


seiring perubahan tatanan sosial dan politik, terlebih setelah hadirnya orang-
orang Arab muda dari Hadramaut Yaman ke Indonesia yang membawa
ideologi baru ke tanah air, turut mengubah konstelasi umat Islam di Indonesia.
Ideologi baru yang mereka bawa lebih keras dan tidak mengenal toleransi,
sebab banyak dipengaruhi oleh mazhab maliki yang diadobsi dan diintrodusir
oleh Muhammad bin Abdul Wahab atau Wahabi yang saat ini menjadi ideologi
resmi pemerintah

Perlu dketahui sebelumnya bahwasanya radikalisme adalah suatu


paham yang dibuat buat oleh sekelompok orang yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan
menggunakan cara-cara kekerasan . Namun Ketika kita melihat dari sudut
pandang keagamaan dapat diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu
pada fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme keagamaan yang
13

sangat tinggi, sehingga tidak jarang penganut dari paham/aliran tersebut


menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda paham/aliran untuk
mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan dipercayainya
untuk diterima secara paksa

Hal ini mungkin juga terjadi karena kesalahan penafsiran atau


ketidaktahuan mereka tentang ilmu tafsir yang mereka menafsirkan ayat ayat
tentang al quran khususnya tentang jihad dengan perpspektif yang condong
kekanan dan bahkan ada yang juga terlalu condong kekiri,hal ini tentunya
membuat mereka melakukan sesuatu yang bersifat negative dengan dalih
mengatakan bahwa mereka punya dasaran atas hal itu,hal ini tentunya sudah
bisa kita lihat didalam kehidupan kita sehari hari yang membuat pilar pilar
yang ada pada bangs aini menjadi retak dan tentunya kita sebagai generasi
muslim penerus bangsa mengembang tugas untuk melawan paham paham
seperti ini.

1. Bom Bunuh Diri

Ada banyak pandangan yang berpendapat bahwa bom bunuh diri ini
disebabkan oleh pemahaman mereka yang menganggap bahwasanya aliran
dari objeklah yang paling benar,hal ini membuat mereka beranggapan
bahwasanya setiap yang tidak sepaham dengan mereka itu dianggap sesat,dan
tentunya kita sebagai saudara mereka melihat saudra kita yang tersesat
tentnya tidak boleh membiarkannya begitu saja,dari sinilah awal muncul
14

paham paham ektrimis atau radikal yang secara rasiolitas mereka


Beranggapan bahwa ini merupakan ajang untuk jihad,tatapi sayang seribu
sayang mereka tidak paham dengan konteks jihad tersebut khususnya dalam
islam yakni agama yang tidak memakasa apalagi harus membunuh orang
lain.mereka mengambil jalan keluar dengan melakukan Tindakan Tindakan
bodoh seperti bom bunuh diri dengan dalih mengatakan bahwa ini adalah
jihad.

Dari sudut pandang lain memang ada Sebagian dari golongan mereka
yang beranggapan bahwa yang tidak sepaham dengan mereka itu dicap kafir
dan tentunya Ketika sudah menjadi kafir maka halal darahnya untuk
dibunuh.lagi lagi mereka salah dalam menafsirkan konteks kafir tersebut
seingga jalan yang mereka lakukan itu adalah bom bunuh diri tersebut,tapi
saya sebagai orang yang menyaksisakan hal ini tentunya sangat
memprihatikan sekali dan dalam perspektif saya mungkin ini disebabkan
memang dari kesalapaham mereka dalam beberapa hal seperti mungkin
konteks penafsiran,mazhab,aliran dan lain sebagainya dan tentunya ini harus
bisa kita hindari atau bahkan bisa kita luruskan.

Hal ini tentunya sangat serasi dengan referensi bahwasanya ada dua
pandangan yang berbeda mengenai hal ini yakni Bagi mereka yang
menganggap aksi bom manusia sebagai aksi bunuh diri (Ñ amaliyah al-
intihariyah), maka implikasi kepada para pelakunya ialah tidak diberlakukan
hukum-hukum mati syahid, namun dipandang sebagai orang hina karena
berputus asa menghadapi kesulitan hidup. Di akhirat, pelakunya dianggap
akan masuk neraka, karena telah bunuh diri.

Sedangkan bagi mereka yang menganggap aksi bom bunuh diri


sebagai aksi mati syahid (‘amaliyat al-ishtishhadiyah), maka implikasi
kepada para pelakunya adalah diberlakukan hukum-hukum mati syahid. Dia
15

dianggap sebagai pahlawan dan teladan keberanian yang patut dicontoh,


kemudian di akhirat akan masuk surga(ahmad thobroni)

Jadi kesimpulan Dari pandangan diatas dapat dilihat betapa salahnya


pemahaman mereka dalam menfsirkan konteks tafsir yang pada hal ini adalah
definisi syahid.jadi masalah utama yang menjadi problematika adalah
kesalahan pnafsiran menganai konteks mati syahid yang kemudian dikaitkan
dengan bom bunuh diri.

2. FPI harus dibela

Ketika survey dilakukan khususnya dengan memberikan pertanyaan


yang begitu singkat mengenai apakah FPI itu harus dibela?maka banyak
yang merespon bahwasanya FBI itu tidak perlu atau bahkan tidak harus
dibela,ada banyak pandangan tentang hal ini yang pada intinya mengarah
bahwasanya negara indonesia adalah negara demokrasi dengan hukum
hukum yang sudah ditetapkan dan tentunya tidak lari dalam konteks
keislaman,maka ketika pikir secara kritis maka muncul nalar atau pertanyaan
bahwasanya apa yang harus dibela kita kita sudah aman,sudah tentram,dan
bahkan sudah sesuai dengan nilai nilai yang ada.

Tapi tentunya ini menjadi hal pelik yang pro dan kontra,memang ada
sebagian dari kita yang mengangap bahwasanya FPI itu harus dibela karena
mereka membela islam yang mereka anggap dilecehkan dan ini menjadi
anggapan kebanyakan dari mereka yang pro terhadap FPI,tapi menurut
pandangan saya ini juga termasuk kesalahpahaman mereka atas konteks
membela.telah kita ketahui bahwasanya negara indonesia adalah negara
kontitusi yang sudah memiliki aparat keamanan sendiri dan tentunya mereka
16

pun akan bertindak ketika ada peecehan pelecehan terhadap sesuatu apapun
apalagi itu dalam konteks agama dan perlu diketahui bahwa negara kita ini
indonesia adalah negara hukum yang berarti segala hal yang berkaitan
tentang hukum itu sudah diatur dalam perundang undangannya tersendiri.

Ada banyak referensi yang mendukung tentang Fron Pembela


Islam(FPI) karena ini merupakan salah satu organisasi islam yang cukup
penting pasca reformasi Indonesia. Gerakannya yang kerap diwujudkan
dalam tindakan –tindakan dan aksi-aksi yang radikal telah menimbulkan
ketakutan dan bahkan menjadi momok bagi sebagian anggota masyarakat.

Mereka beranggapan bahwa FPI termasuk salah satu kelompok Islam


fundamentalis. Jargon-jargon yang mereka pakai memang tidak jauh dari
doktrin pembelaan kalimat Allah, lebih khusus lagi pemberlakuan syariat
islam, dan penolakan mereka terhadap Barat. Organisasi ini dengan cepat
dikenal masyarakat sejak beberapa tahun belakangan. Hal ini berhubungan
erat dengan kegiatan utama mereka, yaitu merazia tempat-tempat hiburan
yang mereka percaya sebagai sarang maksiat seperti klub malam, diskotik,
kafe, dan kasino

Memang betul paparan diatas tapi ada pendapay yang


menyanggahnya bahwasanya apa yang dilakukan oleh FPI itu dinilai
berlebihan dan bahkan terlalu esktrim kekanan dan ini tentunya sangat tidak
relevan dengan negara indonesia yang ahli sunnah wa jamaah yakni
tawassuth(tengah tengah)

Kesimpulan kecilnya bahwasanya pro kontra tentang FPI ini banyak


terjadi dikalangan masyarakat,untuk mereka yang pro beranggapan bahwa
FPI itu membantu merperjuangan hak hak islam dan bagi mereka yang
17

kontra berpendapat bahwsanya FPI itu terlalu berlebihan untuk negara kita
yang demokrasi yang memiliki paham demokrasi sekaligus negara hukum.

https://www.researchgate.net/publication/
323188863_Bom_Bunuh_Diri_dan_Euthanasia_Perspektif_Hukum_Islam

https://kerukunan-islam.blogspot.com/2013/03/front-pembela-islam-fpi.html

3.

4.

3. Jihad dalam Islam

Berbicara tentang jihad, Jihad itu bukan memperangi melawan


non muslim, Jihad adalah usaha sungguh-sungguh membela
agama Islam dengan mengorbankan harta benda, jiwa dan raga.
Jihad itu dilakukan cara yang bijaksana dan penuh dengan nasehat
yang baik seperti sabda Rasullah SAW; jihad yang sesuguhnya
adalah melawan hawa nafsu. Bukan berarti jihad itu melawan
atau memperangi non muslim justru itu perbuatan salah islam
18

sendiri melarang pemaksaan dan kekerasan, termasuk membunuh


warga sipil yang tidak ikut berperang, seperti wanita, anak-anak,
dan manula.

Ketika berbicara tentang jihad maka tidak lepas dari dua kata lain
yang terkadang dikaitkan dengannya, al-qitâl dan al-harb. Sekilas,
dua kata ini memiliki kesamaan makna, namun jika ditelurusi
lebih lanjut, akan terdapat perbedaan antara satu dengan yang
lainnya.

Sementara al-harb merupakan kata asli yang kata kerjanya haraba-


yahrubu-harban. Dari segi etimologi, al-harb memiliki ragam
makna. Dalam al-Mu’jam al-Wasîth, artinya al-qitâlu baina fiataini
(peperangan yang terjadi di antara dua kelompok). Di sini arti al-
harb sama dengan al-qitâl. Akan tetapi ketika dikomparasikan
dengan pendapat al-Sirafi yang tercantum dalam Lisânu al-‘Arab,
al-harb memiliki arti yang berbeda dengan al-qitâl. Al-Sirafi
mengatakan, al-harb adalah naqîdhu al-silmi (antonim dari kata
perdamaian), ia termasuk jenis kata mu’annats2 aslinya adalah
bentuk kata sifat. Kalau dikatakan sebagai antonim dari kata
perdamaian, maka al-harb bisa berarti permusuhan. Sedangkan
permusuhan tidak terbatas pada perang saja, permusuhan bisa
berwujud antagonisme, bentrokan, kebencian, kesumat, konflik,
percederaan, percekcokan, pergesekan, perselisihan, perseteruan,
pertengkaran, dan pertentangan. Pada akhirnya, tawuran siswa
pun bisa dikatakan al-harb karena di dalamnya ada permusuhan.
Sehingga, dari pendapat al-Sirafi ini terlihat bahwa makna al-qitâl
dengan al-harb berbeda. Untuk lebih jelas perbedaan antara al-
19

qitâl dengan al-harb, kita bisa melihat pendapat Yusuf al-


Qaradhawi, seorang ulama dan pemikir Islam dari Mesir.
Menurutnya, al-qitâl dan al-harb tidak sama. Al-qitâl adalah
peperangan, sedangkan al-harb adalah perang. Peperangan
merupakan bagian terakhir dari jihad, yaitu berperang dengan
menggunakan senjata untuk menghadapi musuh. Peperangan
tidak sesuai dengan syariat kecuali jika dilakukan di jalan Allah.
Sedangkan perang adalah suatu kelompok menggunakan senjata
dan kekuatan materi untuk melawan kelompok lain. zBiasanya,
tujuan perang adalah melakukan hegemoni, menindas, atau
merampas kekayaan orang lain. Perang lebih bersifat militer dan
menggunakan berbagai jenis senjata. Akan tetapi, pada zaman
sekarang dikenal perang-perang yang lain, seperti perang
kebudayaan, perang media massa, perang ekonomi, dan perang
fisik

https://www.researchgate.net/publication/
323188863_Bom_Bunuh_Diri_dan_Euthanasia_Perspektif_Hukum_Islam
https://kerukunan-islam.blogspot.com/2013/03/front-pembela-islam-
fpi.html

You might also like