You are on page 1of 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/345343661

Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Sekolah Dasar Melalui


Program Tayangan Televisi Dalam Perspektif Sosiologi

Article · July 2020

CITATIONS READS

0 1,073

1 author:

Bakhtiyar Asmosatunah S.S.H.W.Cokrowijoyo Adiningrat


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
43 PUBLICATIONS   6 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Perilaku Informasi Dalam Perspektif Sosiologi suatu kajian dalam sudut pandang voluntarism action of theory View project

Peran Pemimpin Menciptakan Sinergitas Kerja Dalam Pelayanan Publik Bidang Informasi View project

All content following this page was uploaded by Bakhtiyar Asmosatunah S.S.H.W.Cokrowijoyo Adiningrat on 05 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar | p-ISSN 2685-7642 | e-ISSN 2685-8207
Vol.2 No.1 Juli 2020 | Hal 52-68

Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Sekolah Dasar


Melalui Program Tayangan Televisi Dalam Perspektif Sosiologi

Bakhtiyar1, Imas Rahmadhtul Hidayah2

Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya


Email : bakhtiyar.fisipuwks@gmail.com

Abstract

The study aims to describe (1). The role of parents fostering interest in reading
elementary school age children through television programs. (2). The positive impact of
the TV program "Tau Gak Sih" on the development of reading interest in elementary
school age children. The research is objecting to a comprehensive detailed study of the
main content, the role of parents in assisting watching television programs to foster
interest in reading. The scope of the study includes analysis-based analysis activities,
focusing on the role of managing elementary school children's interest in reading by
assisting learning. Analysis requires realistic critical thinking to apply conceptualization,
so that it uses a historical approach characterized by realistic critical inquiry into the
development of a thought. Primary information sources are used as primary data. The
technique of collecting data utilizes library research, which is reading various kinds of
literature. The analysis was conducted descriptively qualitative, sourced from theoretical
reading material, research and not research. The validity of the research can be achieved
by utilizing content analysis, in order to analyze the meaning, the role of parents, the
function of the family in developing interest in reading elementary school-age children
through TV programs. Observation is used as an element to support the construction of
the theory. The results of the study include; (1) Parents play an important role in
providing assistance in fostering elementary school-age children's interest in reading
through television programs. (2) The positive impact of the TV program "Tau Gak Sih"
on the development of reading interest in elementary school age children is as a medium
of learning, expanding knowledge and motivating reading activities

Keywords: Children; Interest in Reading; The role of parents; Television program shows

Abstrak

Penelitian bertujuan mendiskripsikan (1). Peranan orang tua menumbuhkembangkan


minat membaca anak usia Sekolah Dasar dengan melalui program tayangan televisi. (2).
Dampak positif program TV “Tau Gak Sih” terhadap pengembangan minat baca anak
usia Sekolag Dasar. Research berobyekan kajian komprehensif detail mengenai content
utama, peran orang tua dalam pendampingan menonton program tayangan televisi untuk
menumbuhkembangkan minat baca. Ruang lingkup penelitian berlingkupkan aktivitas
penganalisaan berbasis pemfokusan kajian, terhadap peranan memenej minat baca anak
Sekolah Dasar dengan melakukan pendampingan belajar. Penganalisaan membutuhkan
pemikiran kritis realitis mengaplikasikan konseptualisasi, sehingga menggunakan
historical approach berkarakteristika penyelidikan kritis realitis terhadap perkembangan
suatu pemikiran. Sumber informasi primer dipergunakan sebagai data primer. Teknik

52
Meningkatkan Minat Membaca…

menghimpun data mendayagunakan library research, yakni membaca bermacam-macam


literatur. Analisa dilakukan secara diskriptif kualitatif, bersumber bahan bacaan teoritik,
research serta bukan research. Validitas penelitian bisa tercapai dengan pendayagunaan
content analysis, guna menganalisa makna, peranan orang tua, fungsi keluarga dalam
menumbuhkembangkan minat baca anak usia Sekolah Dasar melalui program tayangan
TV. Observasi dimanfaatkan sebagai unsur menunjang pengkontruksian teori. Hasil
penenlitian meliputi; (1) Orang tua berperan penting melakukan pendampingan
menumbuhkembangkan minat baca anak usia Sekolah Dasar melalui program tayangan
televisi. (2) Dampak positif program TV “Tau Gak Sih” terhadap pengembangan minat
baca anak usia Sekolah Dasar adalah sebagai media belajar, memperluas pengetahuan
maupun memotivasi melakukan aktivitas membaca.

Kata kunci : Anak Usia Sekolah Dasar; Minat Baca; Peran Orang Tua; Tayangan
program Televisi

PENDAHULUAN memahami pesan-pesan yang


Perkembangan teknologi yang disampaikan melalui media elektronik
semakin pesat menyebabkan semakin audio visual, seperti televisi. Bagi
mudahnya penyebaran informasi. anak-anak usia Sekolag Dasar,
Informasi dapat diakses oleh menonton televisi merupakan hiburan
masyarakat. Televisi sebagai media yang menyenangkan serta mudah
informasi elektronik telah melekat dipahami. Tak heran apabila anak-
pada kehidupan masyarakat kini. anak cenderung meniru apa yang
Menonton TV telah menjadi live dilihatnya. Program TV yang
style serta merupakan kebutuhan bagi disajikan saat ini juga sangatlah
banyak orang, tentunya sedikit beragam variatif, oleh karenanya
banyak dapat mempengaruhi pikiran kewajaran saja apabila terdapat
bagi penontonnya. Di Indonesia, semakin besar jumlahnya anak-anak
industri televisi banyak didominasi Sekolah Dasar dan orang dewasa
oleh stasiun-stasiun televisi swasta. yang sangat tertarik menonton televisi
Stasiun televisi bersaing untuk (Wulan, 1999). Tak heran apabila TV
mendapatkan penonton setia dengan merupakan media sangat dimanfaat-
cara menyajikan program televisi kan sebagai penyebaran informasi.
yang banyak menarik minat Beberapa contoh program televisi
masyarakat. Persaingan yang cukup yaitu reality show, infotaiment, talk
ketat dalam meningkatkan rating show, drama, magazine show, news
membuat stasiun televisi menampil- bulletin, current affairs serta lain-
kan program tayangan yang hanya lainnya.
mementingkan kebutuhan ‘hiburan’ Peranan orang tua sangat
daripada ‘edukasi’. Sehingga banyak dibutuhkan untuk melaksanakan
program TV yang tak layak untuk tindakan mengontrol aktivitas anak.
dikonsumsi public khususnya anak Guna meminimalisir dampak negative
usia Sekolah Dasar. Menurut Wulan dari adanya program TV yang
(1999), anak-anak lebih mudah untuk bervariatif, seyogjanya orang tua

53
Bakhtiyar & Hidayah

mengajak anaknya untuk melaksana- tidak langsung anak akan menyerap


kan aktivitas lain yang bermanfaat informasi yang disampaikan. Anak-
serta dapat menambah wawasan anak anak juga akan membaca tulisan yang
usia Sekolah Dasar. Kegiatan yang ada dilayar TV sehingga secara tidak
dapat dilakukan untuk menumbuhkan langsung anak-anak dapat berlatih
daya kreativitas serta menambah membaca melalui tulisan yang ada
wawasan anak usia Sekolah Dasar dilayar. Orang tua dapat mengajak
adalah membaca. Membaca akan anak, guna menceritakan kembali
dibutuhkan pada waktu dewasa, jadi informasi yang sudah tersampaikan
akan lebih baik untuk membiasakan dalam program TV yang telah
anak dalam melakukan aktivitas dilihatnya. Hal tersebut untuk
membaca sejak dini. Membaca dapat memastikan bahwa anak usia Sekolah
membantu untuk mengembangkan Dasar tidak salah dalam menyerap
pemikiran, meningkatkan pengetahu- informasi yang telah didapatnya.
an, dan memori (Hasriani, 2016). Apabila informasi yang diserap
Minat baca perlu dikembangkan adalah informasi yang salah, orang
khususnya pada anak usia yang tua dapat membenarkannya. Rasanya,
sedang dalam usia “golden age”, aktivitas menonton televisi telah
dimana pada usia tersebut anak-anak menjadi live style dan melekat erat
mengalami masa pertumbuhan daya dalam kehidupan masyarakat.
pikir. Orang tua juga perlu membantu Sehingga stasiun televisi bersaing
anak dalam memilih program TV untuk mendapatkan penonton setia
yang edukatif serta informative. dengan cara menyajikan program
Program TV Tau Gak Sih bisa televisi yang banyak menarik minat
dirasakan anak serta orang dewasa. masyarakat. Persaingan yang cukup
Menumbuhkan minat baca ketat dalam meningkatkan rating
tidak hanya dengan cara membaca membuat stasiun televisi menampil-
bahan bacaan saja, Melainkan kan program tayangan yang hanya
pembelajaran dapat juga dilakukan mementingkan kebutuhan ‘hiburan’
melalui media audiovual yang dapat daripada ‘edukasi’. Salah satunya
menjadi pengalaman baru bagi anak program televisi “Tau Gak Sih?”,
usia sekolah dasar. Media audiovisual dimana bisa dinikmati anak dan orang
merupakan media yang memuat unsur dewasa. Menumbuhkan minat baca
suara dan gambar yang bisa dilihat, tidak hanya dengan cara membaca
sehingga dapat memotivasi anak bahan bacaan, melainkan orang tua
untuk belajar. (Mursini dalam Edy dapat memanfaatkan program TV
Suprianto, 2019:24). Oleh karenanya yang disukai anak untuk menumbuh-
orang tua dapat memanfaatkan kembangkan minat membaca anak
program TV yang disukai anak untuk usia Sekolah Dasar.
menumbuhkan minat baca anak usia Berdasarkan uraian diatas,
Sekolah Dasar. Misalnya, dengan riset ini bertujuan mendiskripsikan
menonton TV Tau Gak Sih secara (1). Peranan orang tua untuk menum-

54
Meningkatkan Minat Membaca…

buhkembangkan minat membaca dilakukan melalui proses yang


anak usia Sekolah Dasar dengan panjang dan melelahkan. Namun
melalui program tayangan televisi. usaha untuk meningkatkan minat baca
(2). Dampak positif dan negatif tersebut, tidak boleh dilupakan atau
program TV “Tau Gak Sih” terhadap dimarginalkan sebab sangat urgen
pengembangan minat baca anak Usia untuk perkembangan anak di masa
Sekolah Dasar. Pembahasan maupun usia Sekolah Dasar, terutama demi
kajian terhadap minat baca, tidak ada meraih prestasi kademik secara
habis-habisnya untuk dibicarakan dan cemerlang.
dikaji oleh berbagai ahli engan
disiplin ilmu yang saling berbeda. B. Ruang Lingkup Penelitian
Oleh karenanya kajian dalam Penelitian memiliki ruang
penelitian ini membatasi dengan lingkup yang tepat dan tidak terlalu
mendayagunakan perspektif sosiologi bias, dimana penelitian berlingkupkan
keluaraga. terhadap aktivitas penganalisaan
sangat mendalam dengan berbasis
METODE PENELITIAN pemfokusan kajian utama (Bakhtiyar,
A. Obyek Penelitian. 2017:124), terhadap peranan
Research ini berdasarkan mengatur minat baca anak usia
terhadap pembahsan dengan Sekolah Dasar melalui peranan orang
memfokuskan pada analisis berbasis- tua untuk melakukan aktivitas men-
kan kajian bersifat komprehensif dampingi anak dalam belajar,
secara mendetail mengenai content kususnya menumbuhkembangkan mi-
yang sangat urgen dan utama nat baca dengan melalui program
(Bakhtiyar, 2018:79), yakni terhadap tayangan televisi. Mengingat aktivitas
peran orang tua dalam pendampingan menonton televisi telah menjadi gaya
menonton program tayangan televisi hidup masyarakat, karena televisi
untuk menumbuhkembangkan minat telah menyajikan berbagai program
baca anak usia sekolah Dasar. tayangan yang menarik minat
Memahami peranan orang tua untuk masyarakat. Menumbuhkan minat
menumbuhkembangkan minat mem- baca bukan saja dengan membaca
baca anak, sesungguhnya tidak bisa bahan bacaan saja. Oleh karenanya
terpisahkan terhadap fungsi keluarga, orang tua harus mampu untuk bisa
dimana telah mengalami pergeseran memanfaatkan berbagai program TV
dan perubahan yang sangat pesat. yang digemari anak guna menumbuh-
Oleh karenanya orang tua harus bisa kembangkan minat baca anak usia
melakukan manajemen dalam me- sekolah Dasar.
numbuhkan minat baca anak usia
Sekolah Dasar, terutama melalui C. Konseptualisasi
media televisi. Mewujudkan budaya Hakekat manajemen peranan
baca pada anak usia Sekolah Dasar, orang tua untuk menumbuhkembang-
sangatlah tidak mudah sebab harus kan minat membaca anak, merupakan

55
Bakhtiyar & Hidayah

usaha-usaha maksimal orang tua berbagai kegiatan membaca


untuk dapatnya anak berbudaya baca bermacam-macam literatur yang
yang tinggi, yang sangat berguna memiliki subyek bahasan (Bakhtiyar,
sekali dalam pengembangan anak usia 2017:75 ), peran orang tua, fungsi
Sekolah Dasar. Adapun tujuannya keluarga, minat baca dan program
adalah untuk dapatnya anak meraih tayang TV. Tujuannya tak lain untuk
prestasi belajar yang baik di sekolah, sinkronimasi dan harmonisasi dalam
sehingga anak dalam interaksi sosial alur pemikiran terhadap berbagai
tidak mudah minder. Memenej peran konseptualisasi, yang tertuang dalam
orang tua terhadap pengembangan wujud analisis data yang bersifat
anak bukanlah perkara sepele, sebab realitis.
berhasil tidaknya anak dalam
perkembangannya sangat ditentukan F. Analisa Penelitian
oleh peran tua dalam keluarga. Analisa dilakukan secara
diskriptif kualitatif, dengan bertolak
D. Pendekatan dari sumber analisa yang berasal dari
Pada aktivitas penganalisaan bermacam-macam bahan bacaan
dalam riset ini, sangat membutuhkan bersifat sangat teoritik, research serta
suatu pemikiran kritis yang memiliki bukan research. (Bakhtiyar,
sifat realitis, sehingga bisa meng- 2018:119). Agar validitas penelitian
aplikasikan sesuatu konseptualisasi bisa tercapai, maka pada peng-
pada perjalanan historis diwaktu analisaan sangat membutuhkan pen-
lampau maupun sedang terjadi. Oleh dayagunaan content analysis, yang
karenanya riset ini sangat baik kegunaannya untuk menganalisa
menggunakan penelitian berjenis makna terhadap berbagai konsep
historical approach. (Bakhtiyar, penting (Bakhtiyar, 2017:33), peranan
2019:154). Dimana penelitian ini orang tua, fungsi keluarga dalam
sangat urgen memerlukan penyelidik- menumbuhkembangkan minat baca
an berkarakteristika penyelidikan anak usia Sekolah Dasar melalui
kritis realitis terhadap perkembangan program tayangan TV. Observasi
suatu pemikiran. Sumber informasi pada aktivitas peran orang tua dan
primer merupakan komponen fungsi kelurga disetiap harinya, bisa
terpenting yang bisa dipergunakan, dimanfaatkan sebagai komponen
sebab dianggap komponen paling unsur penting dalam menunjang
utama sebagai data primer. aktivitas pengkontruksian teori.
(Bakhtiyar, 2017:369). (Bakhtiyar, 2018:69), terutama pada
pemaknaan peranan orang tua, fungsi
E. Metode Penghimpunan Data keluarga untuk menumbuhkembang-
Teknik dalam menghimpun kan minat membaca anak serta
data pada historical approach, dapat progam tayangan TV. Pengembangan
mendayagunakan library research minat baca pada anak usia Sekolah
secara maksimal, yakni melakukan Dasar, pada hakekatnya tidak dapat

56
Meningkatkan Minat Membaca…

terpisahkan dari peran orang tua dan televisi publik, lokal serta nasional
fungsi kelurga sepanjang jaman. (Wikipedia, t.thn).
Setiap stasiun televisi akan
HASIL DAN PEMBAHASAN menyebarkan siarannya melalui
KAJIAN program televisi yang disajikan untuk
A. Televisi Sebagai Media ditonton oleh masyarakat secara luas.
Pembelajaran Program acara televisi merupakan
Televisi merupakan suatu media penyampaian informasi serta
media hiburan serta informasi dengan media hiburan guna menarik audiens
mengalami perkembangan sangat agar mereka menonton program acara
cepat di Indonesia maupun di dunia itu. Maka dari itu, program tayangan
(Kuswandi, 1996). Menurut Wikipe- TV harus mampu untuk menarik dan
dia (t.thn), televisi merupakan suatu mendapatkan minat serta perhatian
media telekomunikasi audio visual dari penonton. Program tayangan
sebagai penerima siaran gambar. TV biasanya dibuat dengan mengikuti
bisa diberi pengertian merupakan trend untuk meningkatkan rating.
media komunikasi jarak jauh dengan Menurut Morissan (dalam Septian,
menggunakan media visual. Dalam 2016) ada dua jenis program TV,
Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu;
(dalam Septian, 2016), TV sebagai 1. Program informasi, siaran program
sistem penyiaran gambar acara yang telah dibuat dengan
menggunakan suara melewati tujuan untuk menambah
angkasa, dengan memanfaatkan alat pengetahuan pada audiens.
yang bisa merubah cahaya serta bunyi Program informasi dibedakan atas
menjadi gelombang listrik, yang dua bagian yakni; (1) berita keras
kemudian merubahnya kembali (hard news), program berita
menjadi cahaya yang bisa ditonton dengan menyajikan semua
serta bunyinya bisa didengarkan. informasi penting serta menarik
Dapat diambil kesimpulan bahwa TV dimana sifatnya segara untuk
televisi adalah media eletronik audio diketahui oleh masyarakat.
visual yang digunakan sebagai media Program berita yang termasuk
komunikasi jarak jauh serta media dalam kategori hard news,
hiburan. Stasiun televisi merupakan meliputi straight news, features,
stasiun untuk menyiarkan guna serta infotainment. (2) berita lunak
penyebaran siarannya pada bentuk (soft news), program berita dimana
audio serta video ke televisi penerima menyajikan informasi penting serta
pada wilayah tertentu. Jika dilihat dari menarik dengan penyampaian
segi cakupannya, terdapat beberapa begitu mendalam, tetapi sifatnya
jenis stasiun televisi, diantaranya tak harus segara ditayangkan.
adalah stasiun televisi komersial serta Program berita yang dapat
stasiun televisi non komersial, stasiun digolongkan pada soft news,

57
Bakhtiyar & Hidayah

meliputi current affairs, magazine, Fungsi kompensatoris yaitu fungsi


documenter, serta talk show. yang diharapkan bisa sebagai alat
2. Program hiburan, siaran program bantu yang dapat dimanfaatkan anak
acara yang dibuat dengan tujuan usia sekolah dasar untuk
untuk menghibur penonton. mempermudah memahami teks, yang
Program pada kategori hiburan selanjutnya mengorganisir informasi
meliputi, game show, program agar dapat diingat kembali.
music, pertunjukan, serta program Stasiun TV yang telah
drama. menyajikan tayangan informatif dan
TV sebagai media pembelajar- edukatif yaitu TRANS 7. TRANS 7
an pasti memiliki fungsi yang penting (awalnya TV7) mulai dikenal
untuk meningkatkan minat baca dan masyarakat secara luas pada tahun
minat belajar bagi anak usia sekolah 2003. Pada tahun 2006, nama TV
dasar, sebagaimana diungkapkan oleh diubah menjadi TRANS, namun tetap
Sadiman (2009) dalam Friendha menggunakan angka 7 (Wikipedia,
Yuanta (2019:92) bahwa media audio t.thn). TRANS 7 mempunyai berbagai
visual memiliki fungsi sebagai program bersifat edukasi dan
berikut; (1) memperjelas penyampai- informatif, antara lain si bolang,
an pesan agar tidak bersifat dunia hewan, si unyil, redaksiana, tau
verbalistis, (2) mengurangi keterba- gak sih, dan masih banyak lainnya.
tasan ruang, waktu serta daya indra, Program acara Tau Gak Sih termasuk
(3) dapat sebagai solusi mengatasi dalam kategori jenis program current
sifat kepasifan anak usia sekolah affairs, sebagai program tayangan
dasar. Sedangkan menurut Arsyad dengan sajian informasi penting dan
(2011) dalam Edy Suprianto muncul sebelumnya serta menarik
(2019:24-25)) bahwa terdapat empat untuk diulas secara lengkap dan
fungsi media pembelajaran, yakni; (1) mendalam (Septian, 2016). Tau Gak
fungsi atensi yaitu fungsi inti dari Sih menyajikan informasi penting dan
media pembelajaran, yang wajib bisa sangat menarik di lingkuan sekitar,
menarik minat serta mengarahkan yang seringkali dianggap biasa dan
perhatian supaya dapat melakukan sangat terabaikan serta tidak diketahui
konsentrasi pada materi pelajaran, oleh umum. Misalnya mengenai
dengan harapan dapat memperoleh makanan khas suatu daerah, sampai
dan mengingat isi pelajaran, (2) dengan makna dari suatu peribahasa.
fungsi afektif yaitu fungsi yang
menggerakkan emosi dan sikap anak B. Konseptualisasi Minat Baca
usia sekolah dasar terhadap materi Menurut Darmono (dalam
yang telah diberikan. (3) fungsi Hasriani, 2016) minat baca
kognitif yaitu fungsi yang dapat merupakan kemauan yang kuat untuk
memperlancar untuk memahami serta memotivasi seseorang guna
mengingat informasi yang termuat melaksanakan aktivitas membaca.
dalam tayangan atau gambar, (4). Pada umumnya, pengertian minat

58
Meningkatkan Minat Membaca…

yaitu cenderungnya hati yang sangat watak dan kepribadian anak.


tinggi pada sesuatu, kehendak, Galibnya keluarga berperan sangat
keinginan, (Kamus Besar Bahasa besar dalam menunjang pendidikan
Indonesia dalam Hasriani, 2016). baik di dalam rumah maupun di
Terdapat 2 faktor yang dapat sekolah.
mempengaruhi minat baca, yakni Peran orang tua untuk
faktor internal adalah berasal pada membentuk pribadi serta pembel-
dalam diri individu serta faktor ajaran anak di lingkuan keluarga
eksternal adalah berasal dari terdiri atas; (1) Merupakan pengala-
lingkungan, sebagai contoh motif man belajar yang pertama kali pada
sosial, ekonomi, lingkungan tempat periode kanak-kanak. (2) Memelihara
tinggal, lingkungan sekolah, serta menjaga faktor emosional anak.
lingkungan keluarga, dan sebagainya. (3) Menginternalisasikan pendidikan
Bisa diambil kesimpulan moralitas kepada anak. (4) Mena-
bahwa minat baca adalah kehendak namkan prinsip dasar pendidikan
yang berasal dari lubuk hati paling sosial. (5) Memberikan dasar pendi-
dalam, yang menimbulkan keinginan dikan keagamaan. (6) Bertanggung
yang kuat dan mampu memotivasi jawab untuk memberikan motivasi
serta menggerakan seseorang senang kesuksesan anak. (7) Memberi ke-
melakukan aktivitas membaca bahan sempatan belajar maupun pengenalan
bacaan. Kehendak dalam diri terhadap bermacam-macam ilmu
seseorang untuk melakukan aktivitas pengetahuan serta keterampilan yang
membaca dapat disebabkan oleh bermanfaat dikemudian hari, sehingga
faktor eksternal dan internal. anak memiliki kemampun menjadi
manusia mandiri. (8) Memelihara
C. Fungsi Pendidikan Dalam kesehatan anak agar bisa memperoleh
Keluarga. kenyamanan dalam melaksanakan
Keluarga adalah lingkungan proses pembelajaran secara utuh. (9)
yang pertama kali serta istimewa, Memberi kebahagiaan baik dunia
bagi anak memperoleh sosialisasi maupun akhirat melalui pemberian
serta internalisasi nilai keagamaan pendidikan keagamaan sesuai hukum
maupun norma sosial dari orang tua. dari Allah SWT, sebagai tujuan
Sebagai lembaga pendidikan yang terakhir dari manusia. (Bakhtiyar,
pertama kali, maka orang tua sangat 2018:39)
berperan dalam pendidikan untuk
anaknya. Kehidupan anak adalah D. Program Televisi Berdampak
sebagian besar senantiasa hidup pada pada Minat Baca Anak Usia
lingkungan keluarga, maka Sekolah Dasar
pembelajaran yang diperoleh anak Adanya program acara
paling banyak beradal dari keluarga. televisi, sedikit banyak akan mempe-
Keluarga mempunyai fungsi penting ngaruhi minat baca anak. Dampak
yakni fungsi pada pembentukan dapat dikatakan sebagai akibat/

59
Bakhtiyar & Hidayah

pengaruh dari suatu hal. Dampak program TV yang sesuai usia anak
program televisi dapat diartikan dengan bijak, maka dampak negative
sebagai akibat yang muncul dari program acara TV dapat
disebabkan oleh adanya program diminimalisir. Dalam meningkatkan
televisi. Dampak program televisi minat baca, orang tua dapat
terhadap minat baca adalah memanfaatkan TV untuk memotivasi
akibat/pengaruh yang muncul anak Sekolah Dasar dalam
disebabkan oleh adanya program menumbuhkan minat membacanya.
acara televisi yang dapat
mempengaruhi kebiasaan/keinginan E. Peran Pendampingan Orang
membaca seseorang. Tua Dalam Menonton Televisi
Faktor eksternal dapat Menonton TV adalah kegiatan
mempengaruhi minat baca seseorang. yang ringan, sangat mudah, tak
Lingkungan keluarga sebagai mengeluarkan ongkos yang mahal,
lingkungan amat dekat dengan anak, serta sangat menyenangkan untuk
dikarenakan anak menghabiskan dilakukan khususnya bagi anak-anak
sebagian besar waktunya dalam usia Sekolah Dasar. Kesenangan
keluarga. Oleh karenanya, peranan dalam menonton televisi sangat cocok
orang tua betul-betul diperlukan guna terhadap masa perkembangan anak,
meningkatkan minat baca anak usia yang mana anak mempunyai rasa
Sekolah Dasar dan menimalisir ingin tahu cukup besar serta
dampak negatif dari program acara keinginan untuk bereksplorasi
televisi. Peran orang tua merupakan (Wulan, 1999). Dari penelitian
keikutsertaan orang tua untuk sebelumnya, dapat disimpulkan
meningkatkan minat membaca anak bahwa TV memberi nilai
di usia Sekolah Dasar. Umumnya kemanfaatan pada anak, memiliki
anak menjadikan orang tua sebagai fungsi hiburan, sumber pengetahuan
contoh. Apabila orang tua ingin dan informasi, serta merupakan
mengajari anak, maka orang tua harus media edukasi, terutama untuk
mengajari dirinya terlebih dahulu agar peningkatan kemampuan kognitif
anak tidak salah mencontoh perbuatan maupun sebagai media belajar social
yang sebaiknya tidak dilakukan. (Partasari dalam Wulan, 1999).
Begitu pula dengan adanya Sedangkan Potter dalam Wulan
TV, jika orang tua menjadikan TV (1999) berpandangan bahwa TV
merupakan hiburan yang paling adalah media multi-faceted, artinya
utama sehingga akan meletakkan TV terdapat pengaruh positif dan
pada ruang berkumpul/ruang negative. Potter berpendapat sama
keluarga, maka tak heran apabila anak bahwa program acara TV yang
akan lebih banyak mengkonsumsi berisikan cerita ataupun drama bisa
TV. Namun jika orang tua dapat menstimulasi perubahan kemajuan
melakukan manajemen waktu intelektual, dikarenakan tatkala anak
menonton TV serta memilihkan anak

60
Meningkatkan Minat Membaca…

menonton televisi anak senantiasa F. Program Acara Tau Gak Sih


berimajinasi. dan Aktivitas Membaca Anak
Sebenarnya, menonton TV Program tayangan TV, Tau
bukan merupakan penyebab utama Gak Sih adalah acara bersifat
yang dapat menurunkan minat baca. edukatif, inspiratif, dan informative
Kebiasaan membaca bukanlah gaya tayang di TRANS 7 setiap senin-
hidup masyarakat Indonesia, tidak jumat pukul 14.15 WIB. Program
seperti masyarakat-masyarakat di acara tersebut termasuk dalam jenis
Negara-negara lain yang menjadikan program acara current affairs, artinya
budaya baca menjadi gaya hidup. progam acara yang memberikan
Yang menjadi permasalahan adalah informasi berita yang diulas secara
faktor lingkungan yang menjadikan lengkap dan mendalam (Septian,
kebiasaan menonton TV sebagai 2016). Program tersebut cukup
suatu hal yang penting (Potter dalam banyak menyita minat dan perhatian,
Wulan, 1999). baik bagi anak-anak usia Sekolah
Berdasarkan uraian diatas, Dasar maupun orang dewasa.
dapat disimpulkan bahwa program Program acara tersebut memiliki
TV memang berpengaruh kuat pada keunikan tersendiri dalam
anak terutama anak usia Sekolah penyampaian informasi. Informasi
Dasar, apalagi jika anak terlalu sering yang diulas mengenai hal-hal yang
mengkonsumsi acara-acara TV. berhubungan dengan kegiatan sehari-
Dengan berbagai program acara yang hari, seperti makna dari peribahasa,
bervariatif, sebaiknya orang tua ketentuan alam, dll. Selain membahas
melakukan pengawasan dan mengenai hal-hal keseharian,
memilihkan program yang sesuai informasi yang disampaikan juga
dengan usia anak. Pada kenyataannya, membahas mengenai adat, budaya,
saat ini banyak program acara yang sampai makanan dan minuman yang
menyajikan informasi serta adegan berasal dari suatu daerah.
yang tak layak untuk disuguhkan Penyampaian informasi juga
pada anak usia Sekolah Dasar. Anak- disampaikan oleh para ahli dengan
anak tidak boleh dibiasakan untuk bahasa yang mudah dipahami oleh
menonton TV, jadikan menonton TV masyarakat. Begitu pula dengan
sebagai hiburan ketika anak-anak pembawa acaranya yang banyak
bosan dan letih terhadap aktivitasnya. menarik perhatian masyarakat.
Suguhkan acara yang edukatif bagi Pembawa acara secara langsung
anak agar dapat merangsang daya melakukan tanya jawab dengan
pikir serta menambah wawasan anak masyarakat sekitar mengenai
di usia Sekolah Dasar, seperti pertanyaan yang diajukan. Dengan
program tayangan Tau Gak Sih. gaya lucu serta santai, dipadukan
dengan backsound yang menggelitik.
Tak heran apabila program acara
tersebut mendapati rating 1,5%

61
Bakhtiyar & Hidayah

dengan share 12,2 (Nielsen dalam Belajar membaca tak bisa dilakukan
Nurhalimah, 2017). dengan instan, melainkan seseorang
Dalam meningkatkan minat wajib melewatinya proses cukup
baca usia Sekolah Dasar, media TV panjang sehingga ia dapat dikatakan
dapat dijadikan alternative untuk mempunyai kemampuan membaca.
memotivasi anak. Meskipun Menurut Chall, berdasarkan teori
hubungan antara menonton TV dan kognitif dari Piaget (dalam Thorne
aktivitas membaca ini sebenarnya dalam Wulan, 1999), mengatakan
tidak berhubungan, namun jika bahwa terdapat enam tingkatan dalam
dikaitkan menonton TV dapat proses belajar membaca. Level kesatu
meningkatkan minat baca. Membaca (disebut pra-membaca), terjadi mulai
dan menonton televisi merupakan anak tersebut dilahirkan hingga enam
aktivitas yang dilakukan dengan tahun. Level ini, anak akan
menggunakan indera penglihatan diperkenalkan pada sesuatu yang
serta pendengaran yang merupakan sangat melandasi kegiatan baca.
alat utama. Kedua kegiatan sangat Tingkat kedua, terjadi pada usia 6-7
mudah terpengaruh lingkungan tahun. Tingkat ini disebut awal
disekitarnya. Anak menjadi tak membaca, dimana anak akan mulai
mungkin untuk melakukan aktivitas belajar menerjemahkan huruf-huruf
membaca, jika tidak diajak atau menjadi suara/lafal. Tingkat ketiga
menirukan orang lain di sekitarnya. adalah membaca lancar, terjadi pada
Begitu pula menonton TV, anak tidak anak usia 7-8 tahun. Pada tingkat ini,
akan melakukannya jika tidak ada anak masih dalam tingkat belajar
faktor yang mempengaruhi (Wulan, membaca namun ia telah bisa
1999). Orang tua adalah faktor yang mengidentifikasikan huruf secara
secara eksternal sangat memberikan cepat. Level keempat, terjadi pada
pengaruh kuat kepada anak agar anak usia 9-14 tahun. Dalam
melaksanakan kedua aktivitas tingkatan ini, diharapkan anak sudah
tersebut. Anak usia Sekolah Dasar dapat memahami arti/makna dari
banyak menghabiskan sebagian suatu bacaan. Tingkat kelima, terjadi
waktunya di rumah, jadi orang tua pada usia 14-18 tahun, bacaan yang
dapat mengarahkan anak untuk bersifat sangat kompleks. Level
berkembang kea rah yang positif. keenam, terjadi pada usia 18 tahun ke
Salah satunya yaitu dapat atas yaitu konstruksi dan rekonstruksi
memanfaatkan TV untuk memotivasi pandangan terhadap suatu kata.
melakukan kebiasaan membaca. Jadi, TV dapat dimanfaatkan
Riset van der Molen & van untuk menarik anak usia Sekolah
der Voort (dalam Wulan, 1999) Dasar untuk melakukan aktivitas
membuktikan bahwa anak-anak lebih membaca. Secara tidak langsung,
banyak mengingat pesan-pesan yang anak akan membaca tulisan-tulisan
disampaikan oleh TV daripada pesan yang ada di layar TV. Hal ini dapat
yang disampaikan melalui bacaan. dijadikan sarana untuk membantu

62
Meningkatkan Minat Membaca…

mengajar anak membaca. Pemberian Tau Gak Sih telah menjalankan


program-program TV dengan bijak fungsi tersebut secara seimbang.
pada anak, akan menolong anak Sebagai media informasi, Tau Gak
dalam belajar untuk membaca. Orang Sih telah menyajikan informasi yang
tua harus selektif terhadap tontonan up to date serta akurat yang
yang ditayangkan TV, sebab anak disampaikan oleh para ahli. Sebagai
cenderung untuk meniru sesuatu yang media pendidikan, Tau Gak Sih
dilihatnya. Siaran yang pantas menyampaikan informasi mengenai
disuguhkan kepada anak-anak usia hal-hal yang berhubungan erat
Sekolah Dasar yaitu siaran yang kaitannya dengan kehidupan sehari-
dapat mendidik dan tidak hari yang tak pernah terpikirkan oleh
menyesatkan serta ramah terhadap masyarakat pada umumnya serta
public, sehingga dapat disuguhkan informasi mengenai adat dan budaya
kepada semua kalangan. Program TV pada suatu daerah. Sebagai media
yang edukatif, informative, dan hiburan, Tau Gak Sih terbukti sebagai
inspiratif akan memberikan dampak program acara yang banyak
postif terhadap perkembangan anak. menghibur dengan adanya keunikan
Anak usia Sekolah Dasar akan tersendiri pada setiap episode yang
memiliki wawasan yang luas serta ditampilkan.
dapat memupuk kreatifitasnya Dalam meningkatkan minat
melalui program TV yang baca, program Tau Gak Sih
menyenangkan, ia juga akan tetap melakukan editing dengan
terhibur. menambahkan tulisan-tulisan pada
Program TV Tau Gak Sih siarannya. Misalnya dengan
dapat dinikmati untuk ditonton memberikan tulisan pertanyaan serta
seluruh golongan baik anak-anak usia kalimat yang menggelitik. Hal
Sekolah Dasar sampai orang dewasa. tersebut berhubungan dengan belajar
Menurut Harold D. Laswell (dalam membaca, dengan adanya tulisan-
Rasyid, 2013) mengatakan bahwa tulisan pada layar, anak-anak mau
media massa memiliki tiga fungsi, tidak mau akan membacanya meski
yaitu sebagai (1) media informasi tidak semua dapat memahami dan
dengan menyajikan berbagai menafsirkan makna dari tulisan
informasi yang akurat. (2) media tersebut. Selain itu, program acara
pendidikan, dengan memberikan Tau Gak Sih dapat dijadikan motivasi
informasi yang dapat meningkatkan untuk meningkatkan minat baca anak
pengetahuan dan penalaran usia Sekolah Dasar. Misalnya, dengan
masyarakat. (3) media hiburan, pertanyaan yang diajukan oleh
dengan menyajikan berbagai hiburan pembawa acara, anak termotivasi
menarik yang menyegarkan. Secara untuk memperoleh jawaban atas
teori, ketiga fungsi tersebut harus pertanyaan yang sudah ditanyakan.
dijalankan dengan seimbang dan Sehingga, dalam proses menemukan
berkesinambungan. Menurut penulis, jawaban tersebut, anak-anak akan

63
Bakhtiyar & Hidayah

mencari bahan bacaan yang relevan maka shooting akan dilakukan di


dengan pertanyaan. Setelah Surabaya.
melakukan pencarian, anak akan Riset terhadap program
melakukan seleksi terhadap data yang televisi current affairs. Current
telah diperoleh dengan cara affairs adalah program dimana
memahami maksud bacaan. Yang memberi sajian informasi berita
terpenting adalah anak usia Sekolah penting dan diulas secara lengkap
Dasar dapat melatih bacaannya serta mendalam (Septian, 2016).
melalui tulisan-tulisan di layar siaran Adapun stasiun televisi mempunyai
program serta menyerap informasi program current affairs yaitu TRANS
penting yang disampaikan. 7. Trans 7 memiliki program televisi
Program acara Tau Gak Sih yang termasuk dalam jenis current
dapat memperluas wawasan affairs yaitu ‘Tau Gak Sih’, dimana
penontonnya, khususnya anak-anak di sebagai program televisi yang bersifat
usia Sekolah Dasar. Seperti contoh, pendidikan serta informatif dengan
setiap pertanyaan yang diajukan akan sajian informasi-informasi kehidupan,
dijelaskan jawabannya oleh para ahli dikemas dengan sederhana dan ringan
dan pembawa acara akan agar mudah untuk diserap dan
diterjemahkan ke dalam bahasa yang dimengerti masyarakat. Program
sederhana sehingga mudah diserap tersebut memiliki keunikan tersendiri
masyarakat. Lebih dari itu, acara Tau pada konsep yang diusung, tema yang
Gak Sih juga menyampaikan pesan disajikan pada setiap episodenya
yang terkait dengan tindakan yang mengusung sesuatu dan dianggap
wajib diamalkan serta perbuatan tak sudah biasa serta berlaku umum pada
sepatutnya dilakukan, seperti pada kehidupan keseharian, namun banyak
tayangan tanggal 25 Oktober 2017 orang yang tidak mengetahui makna
dengan tema “Awas Jangan Suka dari hal tersebut (Septian, 2016).
Main belakang”, setelah ahli Dampak positif dari adanya program
memberikan jawaban terkait TV Tau Gak Sih salah satunya yaitu
pertanyaan tersebut, dubber akan dapat memberikan pengetahuan
menjelaskan dengan gaya bahasa mengenai berbagai aktivitas yang
yang mudah dipahami dan tidak berat, dikerjakan disetiap hari. Tau Gak
juga menyisipkan kalimat “wah gak Sih dapat memberikan wawasan luas
bener ya guys” yang menunjukkan yang disampaikan secara ringan serta
bahwa perbuatan seperti tersebut mudah untuk dipahami seluruh orang,
tidak boleh ditiru. Program acara Tau baik mulai anak-anak usia Sekolah
Gak Sih selalu melakukan shooting di Dasar hingga orang dewasa.
lokasi-lokasi yang berhubungan Meskipun memiliki dampak positif,
dengan tema. Misalnya, tema yang tetap saja program TV memiliki
diangkat akan membahas mengenai dampak negative bagi penikmatnya.
makanan serta adat kota Surabaya, Apabila tak bisa melaksanakan untuk
memenej waktu sangat dikhawatirkan

64
Meningkatkan Minat Membaca…

yaitu jika seseorang akan aktivitas yang lain. Anak akan


menghabiskan waktunya untuk cenderungan malas dan akan
menonton TV. Seseorang yang terlalu mengurangi minat belajarnya. Anak
sering menonton TV dapat berkecenderung untuk meniru
menurunkan daya pikir dan terhadap apa saja yang terlihat serta
menghilangkan konsentrasi. terdengar olehnya, bisa dipastikan
Program acara Tau Gak Sih apabila ia terus menonton acara TV
dapat ditonton semua golongan, yang sama secara berulang-ulang, ia
sehingga orang tua bisa melakukan akan meniru gaya bahasa serta
pengawasan terhadap program tingkah laku tokoh-tokoh yang ada di
tayangan yang sedang dinikmati anak TV. Program acara Tau Gak Sih
usia Sekolah Dasar serta turut serta terdapat kata-kata dengan tujuan
menikmati program tayangan tersebut menghibur yang sebenarnya dapat
sebagai media hiburan dan media berdampak negative terhadap anak.
informasi. Partasari (dalam Hasriani, Dalam beberapa episode yang ada,
2016), dari penelitian yang telah terdapat kata-kata dari pembawa
dilakukan disimpulkan bahwa TV acara yang “menggoda” (dengan
telah memberi nilai kemanfaatan pada tujuan menghibur penonton). Anak-
anak-anak, memiliki fungsi media anak di usia Sekolah Dasar cenderung
hiburan, sumber pengetahuan serta tidak dapat membedakan antara
informasi. Sebagai media kenyataan dan khayalan, mereka
pembelajaran, untuk mengembangkan dapat saja mencontoh apa yang dilihat
kemampuan kognitif antara lain untuk dan didengarnya.
peningkatan daya konsentrasi, Maraknya program acara yang
penguasaan bahasa, matematik semakin variatif untuk menyita
ataupun merupakan media social. perhatian penonton, terutama anak
Adanya program tayangan TV, anak usia Sekolah Dasar, sehingga orang
akan bisa belajar beradaptasi terhadap tua sebaiknya selalu menjalin
nilai-nilai sosial yang ada pada komunikasi sinergis dengan anak.
kehidupan masyarakat serta belajar Komunikasi dilakukan untuk
untuk berperi laku yang tidak mengarahkan anak agar anak tidak
bertentangan terhadap norma-norma salah mengambil langkah dan meniru
sosial. tokoh-tokoh yang berperan dalam
Beberapa dampak positif yang program tayangan TV. Selain itu,
ada, TV tetap akan memiliki dampak orang tua juga perlu untuk mengatur
negative apalagi jika anak diusia jadwal menonton TV pada anaknya
Sekolah Dasar terlalu sering serta memilihkan program yang
mengkonsumsi TV. Anak yang terlalu sesuai dengan usia anak. Sebaiknya,
sering mengkonsumsi program acara orang tua memilihkan anak dengan
TV akan menghabiskan waktunya program acara yang dapat digunakan
dengan menonton TV sehingga sebagai media pendidikan, media
menyebabkan anak tidak melakukan informasi, serta media hiburan bagi

65
Bakhtiyar & Hidayah

anak. Lakukan sharing mengenai terhadap program tayangan yang telah


program tayangan yang telah ditonton ditonton anak, dengan tujuan untuk
anak. Hal ini bertujuan untuk memastikan anak usia Sekolah Dasar
memastikan bahwa anak usia Sekolah tidak menyerap informasi yang
Dasar tidak menyerap informasi yang bertentangan dengan nilai-nilai
bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan, norma social serta
keagamaan serta norma social serta meningkatkan kreativitas, daya
untuk meningkatkan kreativitas dan imajinatif dan daya ingat anak.
daya ingat anak. Orang tua dapat (2). Tau Gak Sih sebagai program
mengajarkan anak Sekolah Dasar acara dimana sangat layak untuk
dengan tidak bergantung pada TV, ditonton oleh anak usia sekolah
sesekali anak diajak beraktivitas di Dasar, sebab tayangan berisikan
luar rumah sebagai contoh mengajak menyampaikan informasi yang
anak ke perpustakaan, ke taman, ke memiliki unsur edukasi, informative
toko buku, dan lainnya. Orang tua sehingga dapat meningkatkan
juga dapat melatih bacaan anak wawasan, pengetahuan, serta
dengan cara mengarahkan anak untuk kreativitas anak. Manfaatkan televisi
membaca tulisan-tulisan yang ada di dari sisi positifnya, seperti
layar TV. memanfaatkan televisi sebagai media
belajar dan memperluas pengetahuan
KESIMPULAN maupun untuk mendorong minat baca
(1). Peran orang tua untuk anak. Program acara sangat menarik
menumbuhkembangkan minat sebab melaui adanya audio visual,
membaca pada anak usia Sekolah sehingga bisa dengan mudah
dasar adalah; (a). Orang tua wajib dipahami dan diserap informasinya
mewujudkan terjalinnya komunikasi oleh anak. Program acara yang
sinergis dan harmonis dengan anak. bersifat positif dapat dijadikan
(b). Orang tua wajib melakukan sebagai media yang dapat memotivasi
komunikasi untuk mengarahkan dan anak usia Sekolah Dasar untuk
membimbing agar anak tidak salah melakukan aktivitas membaca.
mengambil langkah dan meniru
tokoh-tokoh yang berperan dalam DAFTAR PUSTAKA
program tayangan TV. (b) .Orang tua Bakhtiyar. (2017). Rekonstruksi Citra
perlu untuk memenej jadwal dan Eksistensi Perpustakaan :
menonton TV serta memilihkan Kajian Peningkatan dan
Penguatan Kualitas
program sesuai dengan usia anak. (d).
Perpustakaan Perguruan Tinggi
Orang tua wajib memilihkan program dalam Perspektif Manajemen.
acara yang dapat digunakan sebagai LIBRARIA: Jurnal Ilmu
media pendidikan, media informasi, Perpustakaan dan Informasi.
serta media hiburan bagi anak di usia 7(1), 75-91. DOI:
Sekolah Dasar. (e). Orang tua 10.13140RG>2.2.11847.7568
seyogjanya melakukan sharing

66
Meningkatkan Minat Membaca…

Bakhtiyar (2017). Kiat Sukses Bakhtiyar. (2018), Pembelajaran


Berprofesi Pustakawan Dalam Berbasis Perpustakaan Sebagai
Perspektif Psikologi : Aspek Kekuatan Utama
Manajemen Intelligence Mewujudkan Kualitas Prestasi
Quotient (IQ) Dan Emotional Belajar Siswa : Peran Guru
Quotient (EQ) Dalam Diri Dalam Pembudayaan Layanan
Manusia Sebagai Kunci Sukses Jasa Informasi Perpustakaan
Berprofesi Pustakawan. Dari Sudut Pandang Perspektif
INOVASI Jurnal Humaniora, Sosiologi, INOVASI Jurnal
Sains dan Pengajaran, 1(19), Humaniora, Sains, dan
119-133. Pengajaran, 20 (2), 112-129.
DOI:10.13140/RG.2.2.14888.62
720 Bakhtiyar. (2018), Kiat Sukses Meniti
Katier Pustakawan : Suatu
Bakhtiyar.(2017). Peran Pemimpin Kajian Dalam Perspektif
Menciptakan Sinergitas Kerja Manajemen, Tanggal terbit
Dalam Pelayanan Publik 2018/1, INOVASI Jurnal
Bidang Informasi: Pemanfaatan Humaniora, Sains, dan
Strategi Komunikasi Guna Pengajaran, 20 (1), 64-81.
Mewujudkan Pelayanan Prima DOI:10.13140/RG.2.2.24116.09
Perpustakaan Dalam Perspektif 607.
Sosio Politik. Tibanndaru
Jurnal Ilmu Perpustakaan Bakhtiyar. (2018). Peran Keluarga
dan Informasi. 1 (1), 17-46. Sebagai Pendamping Belajar
DOI: 10.13140/ Anak Dalam Meraih Prestasi
RG.2.2.32924.13444. Belajar Di Sekoalah Melalui
Pemanfaatan Layanan Jasa
Bakhtiyar. (2017). Perilaku Informasi Informasi Perpustakaan : Suatu
Dalam Perspektif Sosiologi : Kajian Dalam Perspektif
Suatu Kajian Dalam Sudut Sosiologi. JPUA Jurnal
Pandang Voluntarism Action Perpustakaan Universitas
Of Theory. Prosising Seminar Airlangga. Tanggal terbit
Nasional “Rekonstruksi Peran 2018/1, 8 (1), 37-45.
Perpustakaan di Era
Informasi”, 1 (1), 368-378. Bakhtiyar (2019). Public Service
DOI: Leadership Organization : Work
10.13140/RG.2.2.1111.75368. Motivation And Work
Productivity In Library
Bakhtiyar. (2017). Kesiapan dan Organizations Within
Persiapan Pustakawan Untuk Organizational Behavior
Berjuang Merebut Dan Perspectives. Equilibrium
Merengkuh Kembali Peluang Jurnal Ekonomi-Manajemen-
Yang Dianggap Telah Hilang. Akutansi. 1 (15).
Tibanndaru Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. 2 Hasriani. (2016). Pengaruh
(1). DOI:10.13140 /RG. Kebiasaan Menonton Televisi
2.2.21180.08321 Terhadap Minat Baca Siswa
Kelas VIII di Perpustakaan

67
Bakhtiyar & Hidayah

SMP Negeri 1 Enrekang. Jakarta: Kompas Media


http://repositori.uin- Nusantara.
alauddin.ac.id/2386/1/HASRIA
NI.pdf diakses pada 13 April Septian, Tio Tsanihakam. (2016).
2020 pukul 13.20 WIB. Flow Of News Acara ‘Tau
Gak Sih’ Di Trans 7.
WikipediA. (2020). http://repository.fisip-
https://id.wikipedia.org/wiki/S untirta.ac.id/685/ diakses pada
tasiun_televisi diakses pada 13 April 2020 pukul 13.30
tanggal 13 April 2020 pukul WIB.
13.00 WIB.
Suprianto, Edy. (2019). Implementasi
WikipediA. (2020). Media Audio Visual untuk
https://id.wikipedia.org/wiki/T Meningkatkan Kemampuan
elevisi diakses pada tanggal Menulis Teks Ekplanasi.
13 April 2020 pukul 13.00 Trapsila: Jurnal Pendidikan
WIB. Dasar p-ISSN: 2685-7642. E-
ISSN: 2685-8207. Volume 1
WikipediA. (2020). Nomor 2 Desember 2019.
https://id.wikipedia.org/wiki/T Halaman 22-32.
rans7 diakses pada tanggal 13 Surabaya: Jurusan Pendidikan
April 2020 pukul 13.30 WIB. Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Bahasa dan Sains, Universitas
Kuswandi, Wawan. (1996). Wijaya Kusuma Surabaya.
Komunikasi Massa Sebuah
Analisis Media Televisi. Wulan, Ratna. (1999). Nonton
Jakarta: Rhineka Cipta Televisi Dan Aktivitas
Membaca Pada Anak. Buletin
Nurhalimah, Putri. 2017. Efek Psikologi, Tahun VII, No. 1
Kognitif Dan Afektif Program Juni. http:// download.
“Tau Gak Sih” di Trans 7 portalgaruda.org/ article.php?
Pada Mahasiswa Fakultas article=369046&val=7990&tit
Ilmu Komunikasi Universitas le=NONTON%20TELEVISI
Mercu Buana Angkatan 2014 %20DAN%20AKTIVITAS%
(Episode “Yuk Kenali 20MEMBACA%20PADA%2
Makanan Sehat” tanggal 10 0ANAK diakses pada 14
Februari 2016). April 2020 14.00 WIB.
http://digilib.mercubuana.ac.id
/manager/n!@file_skripsi/Isi_ Yuanta, Friendha. (2019).
abstract_882722899066.pdf Pengembangan Media Video
diakses pada tanggal 13 April Pembelajaran Ilmu
2020 pukul 13.30 WIB. Pengetahuan Sosial Pada
Siswa Sekolah Dasar.
Rasyid, Mochamad Riyanto. (2013). Trapsila: Jurnal Pendidikan
Kekerasan Di Layar Kaca. Dasar 1(2) Desember 2019.
91-100.

68

View publication stats

You might also like