Professional Documents
Culture Documents
951-Article Text-17029-1-10-20190928
951-Article Text-17029-1-10-20190928
Abstract: This research process aims to understand and the application of supervision technic of
class visitation to improve teacher professionalisme in creative school sd muhammadiyah 20
surabaya. This type of research is qualitative research. The subjects of this study were
principals and teachers. Data analysis is done by data collection, data condensation, data
presentation, and conclusion drawing. The results of this research are (1) Planning of
classroom visit supervision technique with pre observation, observation in KBM
implementation, observation result analysis, process observation, conducting observation
feedback, preparing follow-up program and implementing follow-up program; (2) the
implementation of supervision of class visits by the principal is based on the following steps:
the initial meeting stage (analyzing the lesson plan, determining the aspects to be observed
in the lesson), the observation stage (note objectively and selectively PPI and events during
the lesson) (Analyzing the results of observation with the teacher, interpreting the results of
the analysis, determining the aspects that must be done to help improve the PPI and teacher
behavior in teaching and learning) and (3) improving the performance of teachers in
preparing syllabus and PPI that has not complied with the established standards. The
principal's follow-up is to provide periodical guidance to teachers to improve professionalism.
Keywords: Personnel Management, Teacher’s Discipline, Teacher’s Discipline
Improvement
Abstrak: Proses penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan Penerapan Teknik
Supervisi Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di Sekolah Kreatif
SD Muhammadiyah 20 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Analisa data dilakukan dengan pengumpulan
data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini adalah
(1) Perencanaan teknik supervisi kunjungan kelas dilakukan dengan pra observasi,
observasi dalam pelaksanaan KBM, analisa hasil observasi, mengolah hasil observasi,
melakukan umpan balik hasil observasi, menyusun program tindak lanjut dan melaksanakan
program tindak lanjut; (2) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah
disusun berdasarkan langkah-langkah yaitu: tahap pertemuan awal (menganalisis rencana
pembelajaran, menetapkan aspek yang akan diamati dalam pembelajaran), tahap
pengamatan (mencatat secara obyektif dan selektif PPI dan peristiwa selama pembelajaran)
dan tahap pertemuan balikan (menganalisa hasil observasi bersama guru, menginterpretasi
hasil analisa, menetapkan aspek-aspek yang harus dilakukan untuk membantu
meningkatkan PPI dan perilaku guru dalam belajar mengajar) dan (3) meningkatkan kinerja
guru dalam menyusun silabus dan PPI yang belum sesuai standar yang ditetapkan. Tindak
lanjut kepala sekolah adalah akan memberikan pembinaan kepada guru secara periodik
untuk meningkatkan profesionalisme.
Kata Kunci: Penerapan, supervisi, supervisi kunjungan kelas, profesionalisme guru.
141
142 Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, 141-150
profesional. Dalam upaya tersebut dilakukan secara berkala. Akan tetapi untuk
dibutuhkan teknik supervisi yang sesuai kelas hebat masih dilakukan satu kali dan
untuk terciptanya pendidik professional, itu pun belum dioptimalkan. Alasan yang
maka teknik supervisi kunjungan kelas akan muncul adalah karena kepala sekolah
dapat menjadi salah satu solusi dari sedang memusatkan konsentrasi untuk
permasalahan yang muncul di Sekolah pembenahan aspek-aspek vital sekolah
Kreatif SD Muhammadiyah 20 Surabaya. lainnya.
Salah satu upaya meningkatkan Menarik untuk dikaji lebih jauh, bahwa
profesionalisme guru, yaitu melalui Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20
supervisi. “With regard to academic Surabaya adalah salah satu lembaga
development, the educational supervisor pendidikan percontohan di wilayah barat
can discuss learning styles, progress with Surabaya, yang memiliki fasilitas kelas
training and time management” (Passi, khusus untuk siswa ABK. Sehingga menjadi
2016). Melalui supervisi dapat diketahui dua satu keniscayaan bahwa kualitas sumber
aspek, yaitu “what do teachers teach and daya yang ada didalamnya benar-benar
how is it taught” (Coenders & Terlouw, dapat dipertanggungjawabkan. Di sisi lain,
2015). Upaya ini dilakukan guna melihat makin banyaknya kebutuhan warga sekitar
dan mengetahui teknik, cara, kemampuan untuk menyekolahkan putra-putrinya yang
dan kinerja seorang guru, khususnya guru berkebutuhan khusus di sekolah inklusi
yang menangani siswa ABK dan dalam atau pun sekolah reguler yang memiliki
proses penerapan belajar mengajar. fasilitas untuk siswa ABK selain di sekolah
Tentunya hal ini dituntut peran aktif serta luar biasa.
kemampuan kepala sekolah selaku Banyaknya sekolah yang menerima
pimpinan yang mempunyai tanggung jawab siswa ABK tidak disertai dengan
besar dalam meningkatkan profesionalisme pembekalan tenaga professional dalam
guru yang setiap saat terlibat langsung penanganan siswa ABK yang notabene
dalam proses kepemimpinan di sekolah butuh perlakuan dan tindakan lebih khusus.
baik pada segi pengembangan manajemen Paparan tersebut membuktikan, bahwa
maupun dalam proses belajar mengajar. adanya persoalan yang sangat penting dan
Hal ini sesuai dengan pendapat Pidarta mendesak untuk dibenahi. Dengan harapan
(2009: 17-18), yang menyatakan: agar mampu memberikan jaminan yang
“Tugas kepala sekolah sebagai sama bagi setiap peserta didik terutama
pemimpin maupun sebagai supervisor siswa ABK yang sering timbul diskriminasi
adalah membantu guru di sekolah untuk pada mereka.
mengembangan profesinya, guru adalah Mengacu pada penjelasan di atas,
salah satu komponen pendidikan yang maka peningkatan profesionalisame guru
sangat dominan dalam peningkatan mutu dan peraran seorang supervisor yaitu
pendidikan, sedangkan kepala sekolah kepala sekolah dalam menjalankan teknik
sebagai administrator terdepan yang setiap supervisi kunjungan kelas. Perlu
saat dituntut untuk bertindak sebagai dioptimalkan dalam upaya peningkatan
supervisor yang memiliki peran dan kualitas pembelajaran. Dengan mencermati
tanggung jawab yang besar untuk membina apa yang terjadi pada Sekolah Kreatif SD
guru di sekolah”. Muhammadiyah 20 Surabaya, maka perlu
Pernyataan tersebut dipertegas oleh diadakan sebuah penelitian guna mencari
Imron (Suryasubroto, 2000: 43) bahwa, jalan keluar dari permasalahan tersebut.
kadar kualitas guru ternyata dipandang Sehingga hasilnya dapat menjadi acuan
sebagai penyebab kadar kualitas out-put bagi sekolah lainnya yang menerima siswa
sekolah. Mengingat hal ini, kadar kualitas ABK.
guru harus lebih diberdayakan sebagai Menurut Mark (1991: 278), yang
suatu signal penting dalam peningkatan dilakukan oleh kepala sekolah dalam
mutu pendidikan diantaranya dengan kunjungan kelas adalah:
penerapan teknik supervisi pendidikan. a. Memfokuskan pada situasi belajar
Data real yang ada di Sekolah Kreatif mengajar,
SD Muhammadiyah 20 Surabaya, bahwa b. Bertumpu pada upaya proses belajar
teknik supervisi kunjungan kelas belum mengajar,
Umun Choiriyah Sholichah, Penerapan Teknik Supervisi … 145
aksi atau tindakan harus mencapai 4 hal Beberapa guru yang mengajar di kelas
pokok, yaitu: studi awal, tindakan/aksi, hebat menunjukkan bahwa masih
siklus penelitian dan perbandingan hasil banyak kekurangan yang harus
tindakan tiap siklus. diperbaiki dalam proses belajar
Menurut Pidarta (2008: 12), data pada mengajar.
umumnya diambil dengan cara observasi, 3. Kemampuan melaksanakan
wawancara dan dokumentasi. Analisis data pembelajaran
yang dipakai dalam penelitian ini menurut Guru masih terkesan trial and error
Miles dan Huberman (2014: 31-33), adalah dalam penguasaan materi pembelajaran.
analisis data model Miles dan Huberman,
yaitu (1). Kondensasi data (data Pelaksanaan Supervisi Teknik
condensation), (2). Display atau penyajian Kunjungan Kelas Siklus Pertama
data (display data), dan (3). Penarikan a. Perencanaan/persiapan
kesimpulan (drawing and verifying Kepala sekolah selalu mencatat
conclusion). penemuan supervisi menggunakan buku
harian khusus.
HASIL b. Pelaksanaan/Proses
Berdasarkan desain penelitian yang Beberapa guru merasa kokuk dengan
telah dirancang, maka tindakan penelitian keberadaan kepala sekolah, juga ada
ditempuh dengan beberapa langkah yaitu: yang merasa kegiatan supervisi hanya
(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan dan untuk mencari kesalahan-kesalahan
observasi, (3) Refleksi, dan (4) Revisi. yang guru lakukan di dalam kelas.
Langkah-langkah tindakan tersebut c. Pertemuan balikan
dilaksanakan secara berulang berupa Beberapa tidak perlu dijadwal untuk
siklus-siklus hingga semua permasalahan kegiatan pertemuan balikan, karena
dalam fokus penelitian tuntas. Sebelum kepala sekolah telah melakukan proses
sampai pada siklus pertama peneliti ini disaat poses supervisi berlangsung.
melakuakn pra siklus atau studi awal Kepala sekolah hanya melakukan
terlebih dahulu. kegiatan pertemuan balikan untuk
beberapa guru yang dianggap masih
Temuan Studi Awal Pelaksanaan Teknik mengalami kesulitan mengajar.
Supervisi kunjungan kelas
1. Perencanaan/persiapan Hasil Temuan Profesionalisme Guru
Supervisi telah dilaksanakan di Sekolah Setelah Siklus Pertama
Kreatif SD Muhammadiyah 20 Surabaya, a. Kemampuan merencanakan
akan tetapi belum berjalan sesuai pembelajaran.
dengan teori yang ada. Beberapa shadow teacher hanya
2. Pelaksanaan/ Proses menjalankan perencanaan pembelajaran
Pelaksanaan supervisi tidak terlaksana (PPI) dari GPK. Terdapat beberapa
dengan baik karena padatnya jadwal kelemahan dapam beberapa komponen
kepala sekolah dan banyaknya jumlah pengembangan PPI.
guru. b. Kemampuan menguasai materi
3. Pertemuan balikan pembelajaran
Dalam pelaksanaannya belum dilakukan. Guru menguasai bahan ajar dengan
baik, namun beberapa guru masih
Temuan Studi Awal Profesionalisme kurang dapat bereksplorasi dan
1. Kemampuan merencanakan menginovasi materi.
pembelajaran c. Kemampuan melaksanakan
Sebagian shadow teacher yang pembelajaran
notabenenya guru baru, masih merasa Pengolahan kelas hebat terlaksana
awam dalam merencanakan dengan baik. Terdapat beberapa guru
pembelajaran. yang hanya mengikuti intruksi GPK,
2. Kemampuan menguasai materi mereka belum berani berinisiatif.
pembelajaran
Umun Choiriyah Sholichah, Penerapan Teknik Supervisi … 147
seorang guru harus mampu menguasai sudah sangat baik dan mengalami
materi pelajaran dengan baik. Kemampuan peningkatan.
seorang guru dalam menguasai materi
pembelajaran dalam hal ini sangat penting. KESIMPULAN
Seorang guru senantiasa dituntut untuk Proses pelaksanan teknik supervisi
selalu mengembangkan pribadi dan kunjungan kelas oleh kepala sekolah di
profesinya secara terus menerus, serta Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20
dituntut untuk mampu dan siap berperan Surabaya.
secara profesional dalam lingkungan Guru dan supervisor telah mulai
sekolah. Sejalan dengan pendapat memahami pentingnya kegiatan supervisi
Ni'matuzahroh (2015), bahwa guru yang kunjungan kelas. Melalui dua siklus
menangani siswa ABK adalah guru yang supervisi, kepala sekolah dapat
mampu menyesuaikan diri dengan keadaan meluangkan waktu dan perhatian untuk
siswa yang beraneka ragam baik dari segi para guru. Sehingga kegiatan supervisi
intelegensi, kemampuan kognitif, afektif, tidak dirasakan guru sebagai bentuk
psikomotornya dan keadaan ekonomi social interfensi. Interaksi yang nyaman dalam
anak dalam satu kelas yang inklusif dengan bentuk kegiatan supervisi kunjungan kelas,
cara mengakomodir semua kebutuhan juga memiliki dampak kepada peningkatan
belajar anak dengan melakukan modifikasi berdampak terhadap peningkatan
didalam kurikulum, metode mengajar, profesionalisme guru dalam melayani siawa
sarana prasarana, system evaluasinya agar ABK di kelas hebat dan hubungan harmonis
dapat dipergunakan bagi semua siswa yang antara kepala sekolah dengan guru yang
ada di dalam lingkup kelas hebat tersebut. terjalin.
Berdasarkan temuan penelitian dan Dari sisi para guru, mereka telah
pendapat ahli di atas, dapat ditarik menyadari bahwa dengan diadakannya
kesimpulan bahwa kemampuan guru dalam kegiatan supervisi kunjungan kelas cukup
menguasai bahan ajar sudah baik dan mmbantu memahami titik kelemahan dan
meningkat. kekuatan yang dimiliki guru yang di
supervisi. Guru juga dapat merasakan
Kemampuan untuk melaksanakan bahwa kegiatan supervisi adalah kegiatan
pembelajaran pendampingan kepala sekolah bukan
Guru merupakan pihak yang kegiatan untuk mencari kesalahan guru
mempunyai peranan paling penting dalam dalam kegiatan belajar mengajar.
sistem pendidikan dan pengajaran di Proses supervisi kunjungan kelas yang
sekolah. Pelaksanaan kegiatan dijalankan dalam dua siklus pada akhirnya
pembelajaran merupakan proses yang menguatkan pandangan para guru dan
sistematis dan sistemik yang terdiri dari kepala sekolah untuk menjadikan kegiatan
banyak komponen. Masing-masing tersebut kegiatan rutin. Semua stakeholder
komponen tidak dapat dipisahkan atau yang ada telah dirasakan manfaat dari
berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus kegiatan supervisor kunjungan kelas.
berjalan secara teratur, saling bergantung, dengan kegiatan supervisi (kunjungan
dan berkesinambungan. kelas) yang berkelanjutan membantu setiap
Sesuai dengan pendapat Sabri (1992) komponen yang ada di lembaga pendidikan
dalam jurnal Mimbar Agama dan Budaya sekolah kreatif SD Muhammadiyah 20
mengutip pernyataan Mitzel yang Surabaya dalam meningkatkan kompetensi
mengemukakan, bahwa seorang guru mereka masing-masing.
dikatakan efektif dalam mengajar apabila ia
memiliki potensi atau kemampuan untuk Dampak pengembangan profesionalisme
mendatangkan hasil belajar pada murid- guru setelah supervisi kunjungan kelas.
muridnya. a. Kemampuan Merencanakan
Berdasarkan hasil penelitian dan Pembelajaran.
pandangan-pandangan ahli di atas dapat Para guru dapat memahami bagaiman
disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam merencanakan dan meyiapkan
pelaksanaan pembelajaran bagi siswa ABK, pembelajaran yang baik dan benar
sesuai dengan kaidah-kaidah pengajaran
150 Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, 141-150
DAFTAR RUJUKAN