Professional Documents
Culture Documents
9222 17106 1 SM
9222 17106 1 SM
Abstract: Nowadays, the number of marriage and wedding expo especially in Surakarta is
increasing. At the other hand, the facility to support such events in Surakarta is not sufficient.
Beside that, people are now forgetting the traditional values and norm because of they think
it's outdated. The purpose of this design is to build a building which has complete facility to
support preparation and the wedding event itself and has a philosophy, called lingga yoni.
Lingga yoni means the unity between man and woman. But, the problem is how to translate
this intangible philosophy lingga yoni to a building that support planning and wedding event
itself. The methods used is architectural method to solve the problems. The result is a wedding
center design that accommodate everything that needed to prepare and held a wedding
ceremony. It means it contain several services from information to consultation for wedding.
Everything that related to wedding is gathered in one building with modern system, one stop
service. So the customers can held their wedding efficiently and effectively. The building also
shows lingga yoni philosophy beautifully, that shows wedding its nobility and sacred to the the
brides and the guests.
yang agung dan sakral pada sebuah laki-laki dan perempuan yang
pernikahan. Nilai-nilai agung dan sakral merepresentasikan sebuah pernikahan.
pernikahan tersebut kemudian akan Lingga yoni sendiri dalam sejarah bangsa
ditansfer melalui pendekatan Arsitektur Indonesia merupakan perlambang
Metafora dengan mengacu pada filosofi kesuburan. Nilai-nilai lingga yoni ini
lingga-yoni atau disebut juga Sivalingga, kemudian diaplikasikan pada:
perlambang penyatuan laki-laki dan 1. Pengelompokan area ruang, dimana
perempuan yang melahirkan kesuburan, ruang-ruang dikelompokkan sesuai
kemakmuran, dan kreasi (Armand, 2001). dengan karakteristik kegiatan di
Intangible Metaphor sebagai upaya dalamnya, kemudian digolongkan
pendekatan perencanaan dan perancangan ke dalam 2 karakteristik spasial.
Wedding Center di Surakarta diharapkan Yakni karakteristik maskulin
mampu menyelesaikan permasalahan (tertutup, pengatur, kaku, orientasi
dengan menghadirkan bangunan yang keluar) dan feminis (terbuka,
menampilkan filososofi lingga-yoni nyaman, menyenangkan, orientasi
tersebut dalam sebuah desain yang indah ke dalam).
sehingga keberadaannya mampu 2. Bentuk bangunan, dimana
mengembalikan nilai-nilai agung dan sakral pemilihan bentuk bangunan
dari sebuah pernikahan bagi pasangan yang disesuaikan dengan karakteristik
menikah maupun para tamu undangan. spasial sebelumnya. Bentuk
Tujuan dari perencanaan dan bangunan pada area maskulin
perancangan Wedding Center di Surakarta didominasi oleh garis-garis vertikal
dengan Pendekatan Intangible Metaphor (tower) yang melambangkan
ini adalah untuk mewujudkan wadah fisik adanya menuju ke suatu arah yang
fasilitas persiapan, penyelenggaraan dan tinggi/atas (lingga). Sedangkan
pagelaran pernikahan yang terpadu. area feminis didominasi oleh garis-
Sedangkan sasaran perencanaan dan garis horizontal yang menunjukan
perancangan ini adalah peruangan keadaan yang mewakili stabilitas
bangunan yang mampu mewadahi kegiatan permukaan bidang tanah, horizon
pengguna pada Wedding Center meliputi seimbang dengan gaya tarik bumi.
persiapan hingga pelaksanaan pernikahan, Filosofi yang mendasari adalah
pengolahan tapak yang mampu bahwa tanah merupakan
mengakomodasi pengelola, penyedia jasa penampung benih dari segala yang
pernikahan, pengguna jasa pernikahan, tumbuh ke atas puncak surgawi.
hingga para tamu undangan pada Wedding 3. Penempatan massa bangunan,
Center dengan baik; bentuk dan tata massa disesuaikan dengan menempatkan
bangunan Wedding Center yang massa area menggunakan prinsip
memasukkan filosofi lingga yoni sebagai bentuk lingga yoni yakni lingga
perlambang penyatuan laki-laki dengan yang dikelilingi (dilingkupi) oleh
perempuan; tampilan fisik bangunan yang yoni.
sesuai dengan filosofi lingga yoni dalam 4. Penggunaan material, tekstur,
bangunan; dan material sebagai ekspresi warna dan skala bangunan
desain dalam bangunan Wedding Center disesuaikan dengan karakteristik
yang mendukung penerapan filosofi lingga- area spasial sehingga kesan yang
yoni. ditimbulkan baik maskulin atau
feminis akan sesuai dengan
II. METODE kegiatan di dalamnya.
Metode yang digunakan dalam peren-
canaan dan perencanaan Wedding Center di III. ANALISIS
Surakarta dengan Pendekatan Intangible A. Analisis Kegiatan
Metaphor yang direncanakan adalah Pelaku kegiatan pada Wedding
dengan memasukkan nilai-nilai intangible Center ini adalah:
lingga yoni, sebagai lambang penyatuan 1. Pengunjung
Wulan Cahyaning M, Suparno, Ummul Mustaqimah, Wedding Center di Surakarta...
2. Orientasi
Pada tapak Wedding Center,
terdapat 3 alternatif orientasi
bangunan. Dari ketiga alternatif
orientasi bangunan tersebut,
dipilih alternatif 2 (lihat Gambar
4) karena orientasi (arah hadap)
bangunan ini memungkinkan
bangunan yang direncanakan
Gambar 2.Ukuran Tapak Terpilih. nanti akan mudah dikenali dari
jalan utama, baik dari arah barat
D. Analisis Pengolahan Tapak atau pun timur. Selain itu,
1. Pencapaian pelaku kegiatan terbanyak juga
Pencapaian utama berasal dari berasal dari main entrance yang
jalan di depan tapak yakni Jl. diletakkan di sebelah selatan
Adisucipto. pencapaian tapak tapak, serta tidak memicu
yang ditentukan adalah: kemacetan.
a. Main entrance in bagi semua
pengguna ditempatkan di
bagian selatan yakni dicapai
dari jalan utama di depan
tapak, yakni Jl. Adisucipto
(lihat Gambar 3).
b. Entrance out dibagi menjadi
2 yaitu mengarah ke jalan
utama di depan tapak bagi
tamu unda-ngan Wedding Gambar 4. Analisis Orientasi Bangunan.
Ceremony dan di sebelah
barat tapak menuju jalan 3. Aspek Klimatologis
lingkungan sebelah tapak Aspek penyinaran matahari dan
bagi pengunjung Wedding arah angin memiliki potensi positif
Shop (lihat Gambar 3). yang perlu dimanfaatkan dan
c. Side entrance ditempatkan di potensi negatif yang perlu
bagian barat tapak yakni ditanggulangi (lihat Gambar 5 dan
dicapai dari jalan
Wulan Cahyaning M, Suparno, Ummul Mustaqimah, Wedding Center di Surakarta...
5. View
a. View keluar
Pada tapak terdapat view keluar
sebagai berikut:
Gambar 6. Analisis Aspek Arah Angin. 1) View ke arah selatan tapak
adalah ke arah Jl. Adisucipto
(lihat Gambar 8), peletakan
4. Kebisingan massa pada area ini dibuat
Sumber kebisingan tertinggi terbuka sehingga view ke
adalah lalu lintas kendaraan di jalan utama dapat
depan tapak, kebisingan sedang dimanfaatkan.
berasal dari Pabrik Tekstil PT.
Arsitektura, Vol. 14, No.1, April 2016
6. Pemintakatan Akhir
Hasil analisa pemintakatan
Gambar 8. Analisis View Keluar. akhir adalah penempatan
kelompok kegiatan pada area-
b. View ke Dalam area tertentu (lihat Gambar 10)
Pada tapak yang terpilih, sebagai respon dari analisis
terdapat view kedalam sebagai sebelumnya.
berikut:
1) View dari arah selatan, yakni
dari jalan di depan tapak
(lihat Gambar 9)
dimanfaatkan untuk
peletakan massa bangunan
utama untuk memberikan
kesan bangunan yang
menarik karena merupakan
view terbanyak dari
pengunjung.
2) View dari arah barat dan Gambar 10. Zoning Akhir Tapak.
timur, yakni dari pabrik PT.
Triangga Dewi dan E. Analisis Karakteristik Bangunan
Universitas Sahid Surakarta 1. Analisis Bentuk Bangunan
(lihat Gambar 9), peletakan Bentuk bangunan yang
massa pada area ini dibuat direncana-kan adalah
Wulan Cahyaning M, Suparno, Ummul Mustaqimah, Wedding Center di Surakarta...