You are on page 1of 5

Judul Tugas: Analisis Isu Kontemporer Pada Unit Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Wanasalam

Periode: Tugas Individu Hari Ke 2 (H02)

Nama: Feisal Rachman Soedibdja, S.P.

NIP: 199401312022031006

A. Pendahuluan

1. Isu Kontemporer

Isu kontemporer adalah suatu pokok persoalan / masalah yang eksis dan terjadi dan
masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
(Modul 2 Latsar CPNS, LAN RI). Adapun isu yang diangkat pada tugas ini berasal dari unit
kerja aktual peserta latihan dasar.

2. Penapisan Isu

Alur penapisan isu untuk menentukan isu utama menggunakan 3 metode secara
berurutan yaitu: Metode APKL, Metode Fishbone, dan Metode USG.

Metode APKL
Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu: Aktual (A), yaitu
isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang, dan Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya
diangkat menjadi isu yang prioritas.
Tabel 1. Skala APKL

Metode Fishbone

iagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode yang
Diagram
digunakan untuk menganalisis penyebab dari suatu masalah atau kondisi. Untuk
menyesuaikan fishbone diagram, penulis membuat diagram dengan kategori sebagai
berikut:

Tabel 1. Fishbone diagram

Metode USG

USG merupakan kependekan dari Urgency, Seriousness, dan Growth. Metode ini
erupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
merupakan
Cara menggunakan USG adalah dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan
menentukan skala nilai. Isu yang meiliki total skor tertinggi
perkembangan isu dengan menentuk
merupakan isu prioritas. Keterangan penjelas mengenai pengertian urgency,
seriousness, dan growth diuraikan sebagai berikut :
a) Urgency; seberapa mendesak isu tersebut harus diselesaikan.

b) Seriousness; seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut.

c) Growth; seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan


dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.

Skala USG adalah sebagai berikut: 5 = Sangat Besar, 4 = Besar, 3 = Sedang, 2 = Kecil,
1 = Sangat Kecil

B. Pelaksanaan

Kompilasi isu yang terjadi di Balai Peyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wanasalam:

1. Lokasi Kantor. Lokasi kantor BPP yang baru saja pindah menyebabkan petani yang
ingin datang berkunjung / ada keperluan, seringkali tersasar ke kantor BPP lama
sehingga urusan tidak tersampaikan.
2. Keamanan Kantor. Tidak adanya satpam / keamanan yang menjaga aset BPP saat
malam terutama sarana IT.
3. SIMLUHTAN. Adanya peralihan sistem registrasi online petani di SIMLUHTAN (sistem
manajemen penyuluhan pertanian, yang mengharuskan semua NIK petani sudah
terdaftar online dan padan dengan data di Dukcapil. Sehingga banyak petani yang
terhapus dari SIMLUHTAN akibat tidak lengkapnya / kesalahan pada database lama
(sebelum 2019).
4. Luas Lahan. Belum adanya data real total luas lahan sawah tergarap di kecamatan
wanasalam akibat tidak adanya kesadaran petani dalam melaporkan jual beli lahan
ataupun alih garapan.
5. Penyuluhan Kelompok. Terjadi kesulitan untuk melakukan penyuluhan berkelompok
/ massal , karena mindset petani apabila dilakukan pertemuan kelompok, harus atas
dasar bantuan kegiatan.
Pelaksanaan Metode APKL

Faktor
No Isu Total Keterangan
A P K L
1 Lokasi Kantor 3 3 3 3 12
2 Keamanan Kantor 4 4 3 4 14
3 SIMLUHTAN 4 4 4 4 16
4 Luas Lahan 4 4 4 4 16
5 Penyuluhan Kelompok 5 5 5 5 20 Memenuhi Syarat

Penyuluhan Kelompok”
Dengan menggunakan metode APKL, didapat isu “Penyuluhan Kelompok memenuhi
syarat untuk dijadikan isu kontemporer utama.

Pelaksanaan Metode Fishbone


Pelaksanaan Metode USG

Melanjutkan metode fishbone diatas, ditemukan beberapa faktor yang perlu ditentukan skala
prioritas nya menggunakan metode USG.

Kriteria
No Isu Prioritas
U S G
1 Belum adanya evaluasi pasca penyuluhan 3 4 4 11
2 Penyuluh tidak memiliki transportasi memadai 4 4 4 12
untuk menjangkau semua petani
3 Akses ke kantor BPP belum dibangun / masih 3 3 3 9
tanah
4 Belum adanya kegiatan peningkatan kapasitas 5 5 5 15
penyuluh yang rutin dan kurikulum terbaru
5 Degradasi sifat gotong royong masyarakat 4 4 4 12
6 Materi penyuluhan tidak tepat sasaran 5 5 4 14
7 Materi Penyuluhan tidak update 4 4 4 12
6 Kurang Menariknya Cara Penyampaian 4 4 3 11
penyuluhan

Faktor Peningkatan kapasitas penyuluh menjadi faktor utama.

C. Kesimpulan

Perlu adanya pelaksanaan kapasitas penyuluh yang rutin di Balai Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Wanasalam.

You might also like