Professional Documents
Culture Documents
net/publication/347439176
CITATIONS READS
0 76
8 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Bambang Kun Cahyono on 17 December 2020.
Prosiding
Seminar Nasional 3rd CGISE dan FIT ISI 2016
ISBN:978-979-98731-7-0
Penerbit
Yogyakarta, 2016
Alamat : Jalan Grafika No.2 Bulaksumur, Kampus UGM, Yogyakarta 55281
Telpon/Fax : (0274) 520226
E-mail : geodesi@ugm.ac.id
|i
FIT-ISI dan CGISE 2016
SUSUNAN PANITIA
Penanggung Jawab
1. Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng Dekan Fakultas Teknik UGM
2. Ir. Virgo Eresta Jaya, M.Eng.Sc. Ketua Umum ISI Pusat
3. Ir. Prijono Nugroho D., M.SP., Ph.D. Ketua Departemen Teknik Geodesi UGM
4. Arie Yuriwin, S.H., M.Si. Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN DIY
5. Dr. Oloan Sitorus, S.H., M.S. Ketua STPN Yogyakarta
Pelindung
Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM
Panitia Pelaksana
1. Dr. Catur Aries Rokhmana, S.T., M.T. 13. Dedi Atunggal, S.T., M.Sc
2. Dr. Ir. T. Aris Sunantyo, M.Sc. 14. Anindya Sricandra P., S.T., M.Eng.
3. Bambang Kun Cahyono, S.T., M.Sc. 15. Ruli Andaru, S.T., M.Eng.
4. M. Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng. 16. Dany Puguh L., S.T., M.Eng.
5. Annisa Farida H., S.T., M.Eng. 17. Monica Maharani, S.T., M.Eng.
6. Dr. Dwi Lestari 18. Maritsa Faridatunnisa, S.T., M.Eng.
7. Yulaikhah, S.T., M.T. 19. Hamari Sikyarto, S.T.
8. Wahyu Marta M., S.T., M.Eng. 20. Rachmadhiya Salsabila
9. Eko Budi Wahyono, M.Si. 21. Muthia Khanza Alifta Putri
10. Arief Syaifullah, M.Si. 22. Farikhotul Chusnayah
11. Bambang Suyudi, S.T., M.T. 23. Puji Setianingsih
12. Hilmiyati Ulinnuha, S.T., M.Eng. 24. Aditya Aji F.M
Mitra Bestari
1. Dr. Ir. Istarno, Dip. LIS., M.T.
2. Ir. Djurdjani, MSP., ME., Ph.D.
3. Dr. Bilal Ma‘ruf, S.T., M.T.
4. Trias Aditya Kurniawan M., C.T., M.Sc., Ph.D.
5. Dr. Ir. Tjahjo Arianto, S.H., M.H.
6. Dr. Catur Aries Rokhmana, S.T., M.T.
7. Dr. Ir. T. Aris Sunantyo, M.Sc.
8. Ir. Prijono Nugroho D., M.SP., Ph.D.
| ii
FIT-ISI dan CGISE 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, semoga kita semua bisa memberikan
manfaat yang terbaik bagi bangsa dan negara tercinta.
Kebijakan Satu Peta merupakan momen penting yang tidak boleh kita lewatkan.
Usaha-usaha untuk mewujudkan tersedianya informasi geospasial pada skala bidang
merupakan tanggung jawab kita semua. Hal ini sangat terkait erat dengan tujuan
percepatan pembuatan Peta Desa, Peta Rencana Detail Tata Ruang, dan Pembangunan
Infrastruktur. Untuk itu Departemen Teknik Geodesi FT-UGM melalui kegiatan 2
tahunan berupa Conference on Geospatial Information Science and Engineering
(CGISE ke-3) bersamaan dengan penyeleggaraan Forum Ilmiah Tahunan Ikatan
Surveyor Indonesia (FIT ISI) mengusung tema tersebut. Diharapkan pertemuan antara
ilmuwan, profesional dan praktisi di bidang geospasial pada kegiatan tersebut dapat
memuncul pemikiran, ide dan pengembangan yang bersifat solutif atas permasalahan
yang ada.
Kepada para pembicara, pemakalah, peserta dan semua pihak yang telah ikut
mensukseskan penyelenggaraan kegiatan ini diucapkan terima kasih.
Wassalamu‘alaikum Wr. Wb.
| iii
FIT-ISI dan CGISE 2016
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Susunan Panitia Seminar Nasional ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Estimasi Jelajah Copter dalam Pemotretan Handly untuk Pemetaan Kawasan Zona
Inti Gumuk Pasir Parangtritis Menggunakan Pendekatan Teorema Pythagoras 65
Zheni Setyaningsih, Th. Retno Wulan, Farid Ibrahim, Mega Dharma Putra, Anggara
Setyabawana Putra, Edwin Maulana, Dwi Sri Wahyuningsih, Tri Raharjo, Erwin Isna Megawati
| iv
FIT-ISI dan CGISE 2016
Studi Kinerja CHC Geomatics Office 1.0.1 untuk Pengolahan Data GPS di
Berbagai Panjang Baseline 121
Odie Syahrozi, Irwan Gumilar, Hasanuddin Z. Abidin, Teguh P. Sidiq, Dhota Pradipta, Brian
Bramanto
Pengaruh Pre-Calibration dan Self-Calibration Kamera Digital Non-Metrik
terhadap Ketelitian Hasil Fotogrametri UAV 125
Ribka Cahyaning Siwi, Deni Suwardhi
Pengaruh Konfigurasi Tinggi Terbang dan Jalur Terbang Terhadap Ketelitian Hasil
UAV-Fotogrametri untuk Mendefinisikan Bidang Sesar 132
Afri Yudhawan, Deni Suwardhi, Irwan Meilano
|v
FIT-ISI dan CGISE 2016
Pemetaan Jasa Lingkungan dan Estimasi Stok Karbon pada Ekosistem Mangrove
di Pulau-pulau Kecil 201
Budi Utami Hanjaniputri, Wiwin Windupranata
Ground Movement Research in Air Dingin Districts Solok Regency, Using Closed
Traverses Method and GPS Geodetic 216
Masrinedi Umar, M.Eng, Delfi Saputra
Analisa Proses Perbaharuan Peta Menggunakan Data Citra Satelit Resolusi Tinggi
dengan Metode Klasifikasi Digital dan Klasifikasi Digital 222
Cherie Bhekti Pribadi, Teguh Hariyanto, Udiana Wahyu Deviantari
Analisis Pengaruh Lokasi Central Business District (CBD) Terhadap Nilai Tanah
di Daerah Sekitarnya 228
Udiana Wahyu Deviantari, Yanto Budisusanto, Heri Yuli Safitri, Andy Dediyono
| vi
FIT-ISI dan CGISE 2016
Penentuan Nilai Ekonomi Dan Tipologi Kawasan Untuk Pemetaan Zona Nilai
Ekonomi Kawasan Wisata Kota Semarang Dengan SIG 293
Sawitri Subiyanto
Analisis Nilai Ekonomi Kawasan Menggunakan Travel Cost Method (TCM) Dan
Contingen Valuation Method (CVM) untuk Pembuatan Peta Zona Nilai Ekonomi
Kawasan dengan SIG 299
Istighfary Abirama Cininta, Sawitri Subiyanto, Fauzi Janu Ammarohman
Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Hitungan Geodesi Berbasis Web 304
Muhammad Iqbal Akhsin, Moehammad Awaluddin, Andri Suprayogi
| vii
FIT-ISI dan CGISE 2016
Ketelitian Posisi Hasil Stereoplotting Interaktif dan Otomatis Pada Foto Udara
Hasil Pemotretan dengan Wahana UAV 378
Agnes Ryskintia R, Harintaka, Djurdjani
Evaluasi Penentuan Posisi dari GPS Cip dan GPS Modul Eksternal Pada Telepon
Pintar 384
Dedi Atunggal, Catur Aries Rokhmana
Evaluasi Pengaruh Keterbatasan Luasan Data Gayaberat Terhadap Ketelitian
Penentuan Geoid Lokal 389
Leni S. Heliani, Agustina Nur Syafarianty, Sukma Nur Oktavia
Analisis Kenaikan Tinggi Muka Air Laut dari Data Multi-Satelit Altimetri Tahun
1996 hingga 2015 pada Stasiun Pasut Semarang dan Prigi 394
Maritsa Faridatunnisa, Leni Sophia Heliani
Analisis Data GNSS pada Jaring TGD dan SGY Pematauan Patahan Opak Tahun
2015 dan 2016 400
Nurrohmat W, Leni SH ,Parseno, Ruli A, Afradon AS
Kondisi Data Geospasial dalam Mendukung Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan 408
Purnama Budi Santosa, Subaryono, Diyono, Sidik Dwi Pamungkas
Evaluasi Kesiapan SDM dan Teknologi Informasi Pada Pelayanan Pajak Bumi
Dan Bangunan 416
Purnama Budi Santosa, Subaryono, Diyono, Ridho Furqan
| viii
FIT-ISI dan CGISE 2016
Pengukuran Titik Kontrol Tanah dan Pemotretan Udara UAV Kawasan Titik Nol
Kilometer Yogyakarta 437
Muhammad Iqbal Taftazani, Ruli Andaru, Untung Rahardjo
Securing Digital Land Certificate Using Digital Signature SHA 512 and RSA 443
Eko Sediyono, Leonardo Refialy, Adi Setiawan
Penentuan Luas Lahan dengan Bantuan Google Earth 449
Evania Nur Alivah, Adi Setiawan ,Eko Sediyono
Analisis Deformasi Aspek Geometrik 3d pada Titik Kontrol Pemantauan
Bendungan Waduk Sermo 456
Dessy Apriyanti, Nurrohmat Widjajanti, Yulaikhah
Penilaian Bidang Tanah Perkotaan Menggunakan Model Persamaan Simultan
sebagai Nilai Tunggal untuk Berbagai Kepentingan (Single
Value for Multipurpose) 462
Nanin Trianawati Sugito, Irawan Sumarto, S. Hendriatiningsih, Bambang Edhi Leksono
Kajian Roadmap Implementasi KerangkaTeknis Fit-for-purpose Land
Administration sebagai Best Practice Terkini untuk Administrasi Pertanahan di
Indonesia 466
Hendry Yuli Wibowo
Otomasi Manajemen Peta untuk Identifikasi Informasi Geospasial di Kantor
Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Barat 471
Farizal Arma Bandhono, S.Tr., Arief Syaifullah, S.T., M.Si., Theresia Supriyanti, S.Si.T., M.T.
| ix
FIT-ISI dan CGISE 2016
|x
FIT-ISI dan CGISE 2016
Uji Akurasi Model Geoid Global untuk Penentuan Tinggi Ortometrik di Wilayah
Land Subsidence 683
Ir. Bambang Sudarsono, MS. , Fauzi Janu Amarrohman, ST., M.Eng. , Galih Rakapuri, ST
Evaluasi Sistem Tinggi dalam Pengadaan Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode
Sipat Datar di Kota Semarang 689
Nurrohmat Widjajanti, Leni S. Heliani, L. M. Sabri
| xi
FIT-ISI dan CGISE 2016
Aplikasi Mobil 3D Laser Scaner untuk Pekerjaan Survei Pertambangan Terbuka 773
Samantha Dwi Parana
| xii
FIT-ISI dan CGISE 2016
ABSTRACT
Sedimentation is one of the factors that influences the usability time and service period of a dam. If the
sedimentation which is happened in a dam is faster, it causes the effectiveness of the usability period of
the dam being shorter. Based on the previous facts, therefore sedimentation observation in a dam is
important to be carried out. There are several methods that can be used to evaluate the sedimentation
which was happened in a dam: by analyzing composition of the sand/mud in inflow water towards the
dam; evaluating multi-years batimetric data which was measured periodically; and analizing the
composition of sedimentation on the bed of the dam. The evaluation of changes in the water volume of
the dam was calculated based on both bathymetric data, and data from samples of the water of rivers
which was flow into the dam, measured in 2015 and 2016. Measurement of debit of the inlet and outlet
water was conducted everyday, therefore can be used to calculate total of water flows into the dam, and to
estimate the sedimentation in the dam as well. Based on the calculation results, rate of the sedimentation
during 2015 to 2016 is 229634.850 m3 (based on bathymetric data) and 239.259,298 m3 (bsed on debit of
water).
366
FIT-ISI dan CGISE 2016
Berdasarkan informasi yang ada, waduk ini mulai Ilyas (2002) telah melakukan perhitungan laju
dioperasikan sejak tahun 1996 dan direncakana sedimentasi pada Waduk Saguling yang berada di
memiliki umur pelayanan bendungan sampai DAS Citarum. Perhitungan sedimentasi yang
dengan usia 50 tahun, dan mampu menampung dilakukan mengukuti metode “Perhitungan Empirik
volume air waduk sebesar 25 juta m3 pada elevasi Reduksi Luas”, yaitu perhitungan didasarkan atas
maksimum nya (136.6 meter), (Kironoto, 2004). perhitungan perubahan luas dan volume
tampungan air. Adanya selisih luas dan volume
Beberapa batasan dalam penelitian ini adalah
tampungan air waduk menunjukkan adanya
pemodelan DTM dasar waduk dilakukan
sedimentasi yang terjadi, sehingga bisa diprediksi
berdasarkan data hasil pengukuran batimetri yang
kapan waduk akan terisi penuh oleh sedimen.
dilakukan pada tahun 2015 dan tahun 2016. DTM
tersebut selanjutnya akan digunakan untuk Wulandari (2007) melakukan perhitungan data
menghitung volume tampungan air di Waduk pada sedimentasi pada Waduk Merica berdasarkan data
tahun pengukuran. Diasumsikan perubahan pengukuran batimetri dan perhitungan kecepatan
volume tampungan air waduk yang terjadi erosi pada DAS Serayu dan DAS Merawu
diakibatkan karena adanya sedimentasi yang menggunakan formula USLE. Dan dalam penelitian
terjadi pada waduk tersebut. Pengukuran debit air tersebut disajikan pula jenis sedimen yang ada dan
(inflow) juga dilakukan setiap hari di sepanjang persebarannya di dasar waduk. Berdasarkan data
interval kedua pengukuran batimetri tersebut. perhitungan yang ada diketahui pada tahun 2007
Perhitungan sedimen dalam sampel air diambil dari tersebut (waduk dioperasikan sejak 1988) kondisi
beberapa sungai yang masuk ke dalam waduk, yang waduk sudah 49.91% terisi sedimentasi.
pengambilannya dilakukan pada saat perubahan
Dari pekerjaan sejenis yang telah dilakukan
musim kemarau ke musim penghujan tahun 2016.
tersebut bisa diketahui bahwa secara umum
Diasumsikan pengukuran sample air ini bisa
pengukuran sedimentasi pada bendungan bisa
mewakili kondisi rata-rata sedimen yang
menjadi dasar perhitungan volume sedimen pada
terkandung dalam air sungai. Kepadatan
waduk. Demikian juga perhitungan kandungan
sedimentasi yang terjadi di dasar waduk
sedimen dalam air sungai yang masuk dan keluar
diasumsikan sama dengan kepadatan sampel dasar
waduk bisa digunakan untuk menghitung volume
waduk yang diambil pada saat survei tahun 2016.
sedimen pada waduk. Berdasarkan data tersebut
Besarnya sedimentasi yang terjadi diasumsikan
selanjutnya bisa diketahui persebaran sedimentasi
hanya dipengaruhi oleh inflow dan outflow water.
yang ada di dasar waduk, dan diprediksi usia
B. Tinjauan Pustaka pelayanan waduk.
Penelitian menganai analisa sedimentasi dan 2. Metodologi
monitoring sedimentasi waduk telah dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya: Pengukuran Batimetri Perhitungan debit Pengambilan
2015 dan 2016 harian inflow dan sampel sediment
Vericata dan Batalla (2006) telah melakukan outflow 2015 dan 2016 dasar waduk
evaluasi sedimentasi pada upstream dan
downstream aliran sungai Ebro (bagian bawah) DEM dasar waduk
yang melewati bendungan Mequinenza and 2015 dan2016 Pengabilan sampel air
Riba-roja. Pengukuran sedimentasi dilakukan inflow dan outflow
dengan mengambil sampel air di area upstream
Perhitungan volume
dan downstream dan selanjutnya diuji laboratorium
tampungan air waduk Analisa kandungan
untuk mengetahui sedimennya. Berdasarkan hasil
2015 dan 2016 tanah dalam air inflow
penelitian tersebut bisa diketahui jumlah sedimen
dan outflow
yang masuk, keluar, dan sedimen yang mengendap
di dasar bendungan.
Estimasi sedimetasi
Perhitungan sedimentasi
Cahyono dan Parseno (2009) dalam penelitiannya antara tahun 2015-2016
berdasarkan data debit harian
telah melakukan evaluasi banyaknya sedimentasi
kandungan tanah pada air
yang terjadi dan pola persebaran sedimentasi yang
terjadi di dalam Waduk Sermo dengan cara analisa
spasial berdasarkan data DEM 2 tahun pengukuran Kecepatan sedimentasi
Analisa kepadatan
yang mengacu pada hasil pengukuran batimetri. waduk selama 1 tahun
sediment dasar waduk
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa
dalam kurun waktu antara satu tahun pengamatan
Gambar 1. Diagram alir pelaksanaan penelitian
terjadi pendangkalan di dasar waduk dan
kondisinya tersebar pada dasar waduk. Namun data A. Pengukuran Batimetri
tersebut tidak diverifikasi dengan metode lainnya.
367
FIT-ISI dan CGISE 2016
Pengukuran batimetri dilakukan dalam 2 waktu, yaitu pada posisi yang sama (di titik perpotongan).
pada bulan Mei 2015 dan Mei 2016. Pengukuran Idealnya di titik tersebut memilkiki kedalaman yang
batimetri tersebut dilakukan dengan menggunaan alat sama, apabila tidak sama makan akan dihitung secara
single beam echosounder tipe Odom Hydrotract II statistik apakah 1.96 (harga z tabel dengan tingkat
dengan penentuan posisi horisontalnya menggunakan kepercayaan 95%) jika dikalikan dengan standar
GPS Javad dengan metode Real Time Kinematic deviasi dari selisih kedalaman tersebut seharusnya di
yang koreksi posisinya dikirimkan menggunakan bawah angka yang ditetapkan. Pengukuran di waduk
gelombang radio UHF. Gambaran kegiatan Sermo ini mengikuti orde 1-b SNI 7646:2010.
pengukuran kedalaman disajikan pada Gambar 2.
B. Pembentukan DTM dan perhitungan volume air
waduk
Pembentukan Digital Terrain Model dilakukan
berdasarkan data permukaan dasar waduk hasil
pengukuran batimetri. Dikarenakan pengukuran
dilakukan di 2 tempo waktu, maka DTM yang
didapatkan juga ada 2, yaitu pada kondisi DTM dasar
waduk di bulan Mei 2015 dan Mei 2016.
Penurunan DTM ini dilakukan dengan menggunakan
metode (Triangular Irregular Networks) TIN. Metode
TIN ini berupa jaring segitiga yang tersusun dari
Gambar 2. Gambaran pengukuran kedalaman dalam
bidang-bidang planar dalam ruang 3 dimensi (3D),
survei batimetri waduk Sermo
dengan cara menghubungkan 3 buah titik 3D yang
Dikarenakan luasnya waduk dan rapatnya lajur berdekatan. Kriteria untuk mencari titik terdekat
pengukuran, maka pengukuran di setiap tahun tidak dilakukan dengan metode delaunay triangulation.
bisa dilakukan pada satu hari saja, akan tetapi Metode ini dadasarkan dengan pembentukan sebuah
masing-masing dilakukan dalam 3 hari. Dalam 3 hari lingkaran luar yang pada lingkaran tersebut hanya
tersebut di tahun 2016 pengukuran dilakukan pada terdapat 3 buah titik saja.
elevasi air yang sama (karena kondisi air sedang
Setelah didapatkan DTM kedua waktu tersebut, maka
limpas). Sedangkan pada tahun 2015 ketiga hari
volume air yang tertampung di waduk bisa dihitung.
tersebut dilakukan pada elevasi yang berbeda-beda.
Perhitungan volume air waduk untuk DTM tahun
Pada setiap hari pengukuran, dilakukan pengamatan 2015 dan 2016 menggunakan elevasi muka air yang
tinggi muka air dan pengukuran barcheck di awal dan sama. Dikarenaan pada tahun 2016 ketiga hari
akhir pengukuran. Data barcheck ini digunakan untuk pengukuran tinggi air adalah 136,6 m dan elevasi air
koreksi kedalaman akibat perambatan gelombang di pengukuran 2015 terendah adalah 131,4 m, maka
suara pada media air. Sedangkan elevasi air penentuan volume air tampungan waduk dihitung dari
digunakan untuk koreksi kedalaman terhadap bidang elevasi 130 m.
reverensi (chart datum). Gambaran kegiatan
C. Perhitungan kandungan tanah dalam air yang
pengukuran barcheck disajikan pada gambar 3.
masuk dan keluar waduk
368
FIT-ISI dan CGISE 2016
irigasi yang keluar dari waduk. Pengambilan samper pada DTM tahun 2015 terhadap volume air waduk
air sungai (inflow) dan saluran irigasi (outflow) pada DTM tahun 2016 dengan elevasi air yang sama.
disajikan pada gambar 4. Karena data batimetri kedua DTM tersebut sudah
pada sistem yang sama maka bisa diasumsikan selisih
Analisis tersebut dilakukan di laboratorium struktur
volume air yang terjadi diakibatkan oleh adanya
Teknik Sipil UGM. Perhitungan kandungan sedimen
sedimen yang menyebar di dasar waduk.
air sungai yang masuk ke Waduk Sermo dimaksudkan
untuk mengetahui jumlah tanah (padatan) yang 3. Hasil dan Pembahasan
masuk dan keluar waduk. Pada dasarnya, pengujian
A. DTM Hasil Pengukuran Batimetri
mengikuti ketentuan di SNI 06-6989.3-2004 tentang
Air dan air limbah, Bagian 3: Cara uji padatan Dikarenakan pengukuran posisi titik pemeruman
tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara menggunakan metode Real Time Kinematik
gravimetri. Prinsip pengujian adalah menyaring (RTK-GNSSS), hasil pengukuran batimetri berupa
larutan air dan lumpur dengan volume tertentu, daftar koordinat titik-titik pemeruman beserta
menggunakan kertas saring kering yang telah kedalamannya. Koordinat ini sudah dalam sistem
diketahui berat/massanya. Padatan yang tertahan pada proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) Zona
kertas saring dikeringkan dalam oven dengan suhu 49-S. Data kedalaman yang dihasilkan selanjutnya
konstan sekitar 105oC selama sekitar 24 jam. Kertas harus dikoreksikan terhadap data barcheck dan draft
saring dan padatan kering selanjutnya ditimbang. transducer untuk mendapatkan data kedalaman yang
Kenaikan berat/massa dari kertas saring merupakan benar. Selanjutnya data kedalaman terkoreksi itu
berat padatan yang terbawa dalam air sungai. direduksi sehingga menjadi data tinggi dasar waduk,
untuk diturunkan menjaadi DTM. DTM dasar waduk
D. Perhitungan kepadatan sedimentasi dasar waduk
disajikan oleh gambar 6.
Perhitungan kepadatan sedimentasi dasar sungai
prinsipnya sama dengan perhitungan sedimentasi
yang terlarut di air sungai dan di saluran irigasi 2016
2015
sebagaimana yang diuraikan sub-bab sebelumnya.
Perhitungan ini diharapkan bisa mengetahui seberapa
kekentalan sediment dasar waduk, sehingga bisa
dihitung secara lebih meyakinkan berapa volume
sedimen yang ada di dalam waduk. Gambaran
pengambilan sampel dasar waduk dan hasilnya
disajikan pada Gambar 5.
369
FIT-ISI dan CGISE 2016
Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui secara interval pengukuran batimetri 2015 ke 2016 yaitu
lebih teliti kandungan tanah dalam air sampel sebanyak 11.728,942 Ton tanah.
sungai-sungai yang masuk ke dalam waduk.
C. Volume sedimentasi dasar waduk
Berdasarkan sampel air yang diambil dari Sungai
Ngrancah, Sungai Gelo, Sungai Lurung/Kedung Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 2, maka
Cawilan dan Sungai Bengkok, serta dari sampel air di banyaknya tanah yang larut pada air sungai dan
saluran irigasi (outlet) keluar dari waduk didapatkan masuk ke dalam waduk selanjutnya bisa dikonversi
data sebagaimana tersaji pada Tabel 1: menjadi satuan meter kubik (m3) untuk diketahui
berapa besar volumenya.
Tabel 1. Data uji laboratorium sampel air inlet dan
outlet waduk sermo Konversi volume tersebut dadasarkan pada data berat
Kandungan
jenis suspensi sedimen yang ada di dasar waduk.
N Lokasi Sedimen Berdasarkan data hasil analisa sampel sedimentasi
o
g/lt g/m3 dasar waduk yang diambil saat pengukuran,
1 S. Ngrancah (aliran menguri) 0.258 258.06 didapatkan berat jenis suspensi sedimen sebesar 1,03
ton/m3. Sehingga dapat diperkirakan volume
2 S. Ngrancah (aliran plaosan) 0.263 263.16 sedimentasi yang terjadi di dalam Waduk Sermo
selama tahun 2015 ke 2016 sebanyak 246.142,009
3 Sungai Gelo 0.393 393.44
m3.
4 S. Ngrancah (dekat bendungan) 0.377 377.36 Sebagaimana diketahui, air waduk juga digunakan
5 sungai lurung/kedung cawilan 0.319 319.33 untuk irigasi dan keperluan lainnya. Pengambilan
sampel air pada outlet juga dilakukan, dan air tersebut
6 sungai bengkok 0.287 287.03 juga dianalisa untuk mengetahui kandungan tanah
dalam air tersebut. Berdasarkan hasil uji laboratorium
Rata-rata tanah yang masuk 0.316 316.40
didapatkan data sebagai mana disajikan pada Tabel 3:
7 Saluran irigasi 0.053 13.29
Tabel 3. Perhitungan sedimen yang keluar waduk
Rata-rata debit 0,756 m3/dtk
Berdasarkan data kandungan sedimen tersebut, dan
Jumlah hari 378 hari
data debit harian air yang masuk ke dalam Waduk
Kandungan tanah 13,285 gr/m3
Sermo bisa dihitung berapa banyak tanah yang masuk
ke dalam waduk (disajikan pada Tabel 2) Sedimen/Thn (Ton) 327,940 ton
Sedimen (m3) dengan BJ
Tabel 2. Data debit air sungai dan banyak nya tanah 6.882,711 m3
suspensi 1,03 ton/m3
yang masuk ke dalam Waduk Sermo.
Sebagaimana data yang tersaji pada Tabel 3 tersebut
Tahun 2015 ke 2016 diketahui terdapat sebanyak 6.883,711 m3 tanah yang
Debit bulanan Sedimen keluar dari waduk bersama dengan air irigasi. Tanah
Bulan (m3/dt) (ton) yang larut tersebut akan mengurangi sedimen yang
May 15 4,820715 4.085,247 ada di dasar waduk. Sehinga bisa dikatakan
Jun 15 0,926011 759,420 sedimentasi yang terjadi di dasar waduk adalah total
Jul 15 0,138259 117,166 tanah yang masuk ke dalam waduk dikurangi dengan
tanah yang keluar bersama dengan air irigasi tersebut,
Aug 15 0,016264 13,783
yaitu sebesar 239.259,298 m3.
Sep 15 0,031779 26,062
Adapun dari metode lainnya, yaitu penurunan volume
Oct 15 0,031937 27,065 berdasarkan DTM yang didapatkan dari hasil
Nov 15 0,145587 119,396 pemetaan batimetri, didapatkan volume air waduk
Dec 15 0,343913 291,445 pada DTM tahun 2015 adalah 20.878.149,966 m3,
sedangkan volume waduk di DTM tahun 2016 adalah
Jan 16 1,672618 1.417,436
20.648.515,116 m3. Dari kedua data tersebut,
Feb 16 0,914100 699,676 didapatkan selisih kedua volume air waduk di tahun
Mar 16 2,134777 1.809,086 2015 dan 2016 sebanyak 229.634,850 m3. Volume
Apr 16 1,050436 861,462
tersebut merupakan sedimen yang terjadi di dasar
waduk Sermo.
May 16 1,770872 1.500,700
Apabila dibandingkan data hasil perhitungan volume
Sedimen/Thn (Ton)= 11.727,942 sedimentasi berdasarkan analisis tanah yang
terkandung dalam air waduk sebesar 239.259,298 m3,
Berdasarkan Tabel 2 tersebut, dapat diperkirakan dan volume sedimentasi berdasarkan hasil
tanah yang masuk ke dalam Waduk Sermo selama pengukuran batimetri (DTM) sebesar 229.643,850 m3,
370
FIT-ISI dan CGISE 2016
terdapat perbedaan sekitar 10.000 m3 diantara data Cahyono, B.K., Parseno, dan Basith,
keduanya. Hal ini bisa jadi diakibatkan pengambilan A., (2009), Pemantauan Perubahan Kedalaman
sampel air yang hanya dua kali saja, sehingga kurang dan Persebaran Sedimentasi Bendungan
mencerminkan kondisi sedimentasi yang larut dalam Berdasarkan Data Pengukuran Batimetri (Studi
air waduk Sermo. kasus: Waduk Sermo, Kec. Kokap Kab.
Kulonprogo – DIY, Prosiding FIT-ISI 2009,
4. Kesimpulan dan Saran
Teknik Geodesi Universitas Diponegoro,
Berdasarkan data hasil pengukuran batimetri tahun http://eprints.undip.ac.id/ 21783/
2015, dan 2016 diketahui terjadi perubahan volume Ilyas, M.A., (2002) Sedimentasi dan Dampaknya
air Waduk Sermo, yang menunjukan adanya pada DPS Citarum Hulu, Jurnal Teknologi
pendangkalan oleh sedimentasi. Besarnya kecepatan Lingkungan, Vol.3, No. 2, Mei 2002 pages
sedimentasi yang terjadi pada tahun 2015 sampai 159-164
2016 berdasarkan data pengukuran batimetri sebesar http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/v
229634.850 m3. Pengukuran volume dengan cara iew/221/103
yang lain juga dilakukan dengan menganalisis Kironoto, B.A., (2004), Daerah Tangkapan,
kandungan tanah dalam air yang masuk dan keluar Konservasi Tanah dan Ekonomi Pemanfaatan
Waduk Sermo. Selanjutnya data kandungan tanah Air, Modul Kursus Singkat PSDA, Edisi 10/Th.
tersebut digabungkan dengan data debit harian inflow IV/Juni 2004, http://dokumen.tips/documents/
dan outflow waduk sermo, sehingga bisa didapatkan daerah-tangkapan.html
total volume selama interval waktu pengukuran Vericata, D., Batalla R.J. (2006), Sediment
batimetri yang dilakukan tahun 2015 dan 2016. Transport in a Large Impounded River: The
Volume sedimentasi hasil perhitungan ini sebesar Lower Ebro, NE Iberian Peninsula, Elsevier,
239259.298 m3. Memang terdapat selisih sekitar Journal of Geomorphology, Volume 79, Issues
sepuluh ribu meter kubik, bisa jadi hal ini diakibatkan 1–2, 15 September 2006, pages 72–92.
pengukuran yang dilakukan hanya pada musim Wulandari, D.A., (2007), Penanganan Sedimentasi
penghujan dan peralihan musim penghujan ke Waduk Mrica, Berkala Ilimiah Teknik Keairan, Vol.
kemarau, sedangkan kondisi air sungai di musim 13, No.4, Edisi Desember 2007, pages 264-271,
kemarau sendiri belum didapatkan http://eprints.undip.ac.id/ 25110/1/06-bu_dyah
_264-271%3D_8_hal.pdf Djawahir, F., 2004,
5. Ucapan Terimakasih
Pedoman Penulisan Skripsi, Jurusan Teknik
Terimakasih penulis ucapkan untuk Universitas Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,
Gadjah Mada yang telah memberikan dana dan Yogyakarta.
kesempatan, serta kepada Departemen Teknik
Geodesi FT-UGM yang telah memberikan ijin dan
fasilitasnya kepada penulis sehingga penelitian ini
bisa berjalan dengan lancar. Tak lupa terimakasih juga
kami sampaikan kepada Kepala Balai Besar Wilayah
Sungai Serayu-Opak selaku pengelola Waduk Sermo
yang telah memberikan suppport penuh baik data
maupun peralatan sehingga pelaksanaan penelitian
dan paper ini bisa terselesaikan. Untuk semua rekan
Dosen Tim Waduk Sermo dan para asisten yang
membantu terimakasih untuk semua dukungan dan
kerjasamanya. Dan kepada Panitia CGISE dan
FIT-ISI 2016 terimakasih untuk kesempatanya.
6. Daftar Pustaka
BSN, (2010), Standarisasi Nasional Indonesia nomor
7646 tahun 2010 tentang Pengukuran Batimetri
menggunakan Singlebeam Echosounder, Badan
Standarisasi Nasional
371