You are on page 1of 17

Journal of Basic e-ISSN : 2656-6702

Education
Studies Volume 4 No 1

Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang


Kubus Dan Balok Menggunakan Model Problem
Based Learning Di SD
Azalia Bena Davita1, Melva Zainil²
1,2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Padang

ARTICLE INFO ABSTRACT


Keywords: This research is motivated by the low learning outcomes of cube and cuboid
Learning volume learning using volume units and cube units as well as the relationship of
Outcomes, cubes and cube roots in Class V SDN 12 Padang Besi, Padang City. In this study,
Problem Based the type of classroom action research (CAR) was applied using qualitative and
Learning Model, quantitative approaches. The subjects of this study were teachers and students
Assessment of class V, totaling 26 people. The results showed an increase in: a) RPP cycle
I obtained an average of 85.94% with good qualifications (B), increased in cycle
Kata Kunci: II to 93.75% with very good qualifications (SB)., b) Implementation in the
Hasil Belajar, teacher aspect the first cycle obtained an average of 85.71% with good
Model Problem qualifications (B), increased in the second cycle to 96.42% with very good
Based qualifications (SB)., c) The implementation of the student aspect of the first cycle
Learning, obtained an average of 82.14 % with good qualifications (B), increased in the
second cycle to 92.85% with very good qualifications (SB)., d) In the first cycle
Penilaian
learning outcomes obtained an average of 73.94 with sufficient qualifications
(C), increased in the first cycle II to 85.34 with good qualification (B). Thus, it
can be concluded that the use of the Problem Based Learning model can improve
the learning outcomes of cube and cuboid volumes using volume units and cube
units as well as the relationship between cubes and cube roots in Class V SDN
12 Padang Besi.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar volume
bangun ruang kubus dan balok menggunakan satuan volume dan kubus
satuan serta hubungan pangkat tiga dan akar pangkat tiga di Kelas V SDN
12 Padang Besi Kota Padang. Pada penelitian ini menerapkan jenis penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V yang berjumlah
26 orang. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada : a) RPP siklus I
memperoleh rata-rata 85,94% dengan kualifikasi baik (B), meningkat
pada siklus II menjadi 93,75% dengan kualifikasi sangat baik (SB)., b)
Pelaksanaan pada aspek guru siklus I memperoleh rata-rata 85,71% dengan
kualifikasi baik (B), meningkat pada siklus II menjadi 96,42% dengan
kualifikasi sangat baik (SB)., c) Pelaksanaan pada aspek siswa siklus I
memperoleh rata-rata 82,14% dengan kualifikasi baik (B), meningkat
pada siklus II menjadi 92,85% dengan kualifikasi sangat baik (SB)., d)
Pada hasil belajar siklus I memperoleh rata-rata 73,94 dengan kualifikasi
cukup (C), meningkat pada siklus II menjadi 85,34 dengan kualifikasi
baik (B). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa penggunaan model
2394
Nabila Nurliza D. As, Harni│ Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model
Kooperatif Tipe Numbered Head Together Di Kelas IV Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar volume


bangun ruang kubus dan balok menggunakan satuan volume dan kubus
satuan serta hubungan pangkat tiga dan akar pangkat tiga di Kelas V SDN
12 Padang Besi.
Corresponding author :
azaliabena04@gmail.com
JBES 2021

PENDAHULUAN dalam melaksanakan proses pembelajaran


dan mengembangkan kemampuan
Matematika memiliki kedudukan yang
pemecahan masalah siswa. Menurut
sangat penting di Sekolah Dasar sebagai
Suharta (dalam Rahayu, 2009)
upaya mewujudkan tujuan pendidikan yang
Pembelajaran matematika di kelas
telah ditetapkan. Adapun tujuan
seharusnya ditekankan pada keterkaitan
pembelajaran matematika di tingkat
antara konsep-konsep matematika dengan
Sekolah Dasar berdasarkan Badan Standar
pengalaman anak sehari-hari.
Nasional Pendidikan (BSNP) (dalam
Dalam penyelengaraan pembelajaran
Kodariyati & Astuti, 2016) tentang Standar
matematika, guru hendaknya menciptakan
Isi yaitu siswa dapat: a. memahami konsep
kondisi dan situasi yang membuat siswa
matematika, b. menggunakan penalaran
mampu untuk membentuk, menemukan,
pada pola dan sifat, c. memecahkan
dan mengembangkan pengetahuan yang ia
masalah, d. mengkomunikasikan gagasan
miliki. Hal itu sesuai dengan pendapat
dengan simbol, tabel, diagram, atau media
Susanto (2013: 186) yang mengatakan
lain untuk memperjelas keadaan atau
bahwa “proses pembelajaran matematika
masalah, dan e. memiliki sikap menghargai
dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kegunaan matematika dalam kehidupan.
kreatifitas berpikir siswa, serta kemampuan
Senada dengan itu salah satu kecakapan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai
dasar matematika yang harus dikuasai oleh
upaya meningkatkan penguasaan terhadap
siswa adalah pemecahan masalah (National
materi pembelajaran.”
Council Of Teacher Of
Untuk itu, agar pelaksanaan proses
Mathematics/NCTM dalam Arta, Japa &
pembelajaran matematika dapat berpusat
Sudarma, 2020).
kepada siswa serta sesuai dengan kondisi
Berdasarkan tujuan pembelajaran
ideal dalam proses pembelajaran, maka
matematika tersebut diharapkan siswa bisa
guru perlu menyusun rencana pelaksanaan
mengembangkan kemampuan pemecahan
pembelajaran atau RPP dengan baik. RPP
masalah dan menggunakan model yang
dapat memandu seorang guru dalam
tepat dalam mencari solusi dari masalah
melaksanakan pembelajaran matematika
yang dihadapi, serta guru lebih mudah
2395
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

berlangsung secara efektif dan efisien. pendahuluan, inti dan penutup; dan (13)
penilaian hasil belajar.
Dengan RPP maka guru dapat memprediksi
gambaran umum dari sebuah pelaksanaan Dalam pelaksanaan pembelajaran
kegiatan pembelajaran yang akan matematika hendaknya dimulai dengan
dilaksanakan. Apabila hal ini dapat berjalan pengenalan masalah yang sesuai dengan
dengan baik maka kegiatan pembelajaran situasi. Materi volume bangun ruang
akan semakin berkualitas. RPP yang baik merupakan salah satu materi di Sekolah
harus tersusun secara sistematis dan Dasar yang sangat penting untuk diajarkan
lengkap komponen penyusunnya. karena berkaitan dengan kehidupan sehari-
Komponen RPP menurut Rusman (2015: hari. Kohar, Fatoni & Satiti (2012)
77-78) terdiri atas : menyatakan bahwa volume bangun ruang
(1) Identitas sekolah, yaitu nama satuan (kubus dan balok) berkaitan dengan
pendidikan; (2) Identitas mata pelajaran
kegiatan sehari-hari, bahkan sudah sering
atau tema/subtema; (3) Kelas/semester; (4)
Materi pokok; (5) Alokasi waktu ditentukan dilakukan siswa seperti mengisi bak air
sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
yang kosong sampai penuh bahkan yang
kompetensi dasar dan beban belajar dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran lebih kompleks seperti menghitung
yang tersedia dalam silabus dan kompetensi
kekurangan kemasan paket barang yang
dasar yang harus dicapai; (6) Tujuan
pembelajaran yang dirumuskan perlu ditambahkan kedalam mobil
berdasarkan kompetensi dasar, dengan
kontainer agar penuh.
menggunakan kata kerja operasional
(KKO) yang dapat diamati dan diukur , Pembelajaran berbasis masalah pada
yang mencakup sikap, pengetahuan dan
volume bangun ruang kubus dan balok bisa
keterampilan; (7) Kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi; (8) diajarkan kepada siswa dengan
Materi pembelajaran, memuat fakta,
memberikan pengalaman bagaimana
konsep, prinsip dan prosedur yang relevan
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai membandingkan volume dua bangun ruang.
dengan rumusan indikator ketercapaian
Hal ini sejalan dengan Panhuizen (2005)
kompetensi; (9) Metode pembelajaran,
digunakan oleh pendidik untuk yang mengungkapkan bahwa dalam
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran volume, siswa perlu diberi
pembelajaran agar siswa mencapai
kompetensi dasar yang disesuaikan dengan pengalaman membandingkan isi benda-
karakteristik siswa dan kompetensi dasar
benda yang berguna untuk mencapai
yang akan dicapai; (10) Media
pembelajaran, berupa alat bantu proses pemahaman tentang konsep dan siswa
pembelajaran untuk menyampaikan materi
dapat menyelesaikan masalah yang
pelajaran; (11) Sumber belajar, dapat
berupa buku, media cetak dan elektronik, berkaitan dengan volume bangun ruang
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
dalam kehidupan sehari – hari. Dengan
relevan; (12) Langkah-langkah
pembelajaran dilakukan melalui tahapan pembelajaran berbasis masalah, siswa
2396
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

menjadi aktif sehingga kondisi belajar yaitu (1) di awal pembelajaran guru belum
berlangsung secara kondusif, tujuan memulai pembelajaran dengan
pembelajaran tercapai secara efektif dan memberikan masalah konstekstual yang
hasil belajar siswa meningkat. berkaitan dengan kehidupan siswa, (2) guru
Namun kenyataannya yang terjadi di kurang mengarahkan siswa untuk berpikir
lapangan, Pada tanggal 18 November 2020 kritis dan menemukan konsep, (3)
dan 12 Januari 2021 penulis melakukan pembelajaran masih berpusat pada guru
observasi di Kelas V SDN 12 Padang Besi, (teacher center), hal tersebut diketahui
berdasarkan hasil observasi tersebut selama proses pembelajaran guru lebih
terdapat permasalahan yang ditemukan banyak ceramah ketika menjelaskan materi
yaitu penulis menemukan bahwa guru pelajaran dan memberikan contoh-contoh
belum terlihat melakukan perencanaan soal disertai rumus cara mengerjakannya,
dengan matang, hal tersebut diketahui (4) guru belum menerapkan model
setelah penulis melakukan pengamatan pembelajaran yang bervariasi, hal tersebut
terhadap RPP yang digunakan guru dalam terlihat selama proses pembelajaran guru
mengajar. Berdasarkan hasil pengamatan, hanya mengandalkan bahan ajar LKS /
penulis menjumpai kekurangan pada RPP buku pendamping yang dijadikan pedoman
tersebut, yakni pada perumusan indikator oleh siswa dalam belajar, (5) guru kurang
yang tidak sesuai dengan KKO (kata kerja memupuk kemampuan siswa untuk
operasional). Pada rumusan tujuan memecahkan masalah, dan (6) materi yang
pembelajaran yang belum lengkap, yakni disampaikan guru juga tidak dikaitkan
belum adanya Condition dan Degree. dengan pengalaman sehari-hari siswa.
Materi pembelajaran belum memuat fakta, Sehingga selama proses pembelajaran
konsep, prinsip dan prosedur yang relevan berlangsung yang terjadi pada siswa yaitu:
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai (1) siswa kurang aktif karena terbiasa
dengan rumusan indikator ketercapaian mendengarkan guru menyampaikan materi,
kompetensi. Kemudian RPP yang diracang (2) siswa sulit memahami masalah, karena
guru berbeda dengan RPP yang telah kesempatan siswa untuk berfikir
penulis pelajari selama dibangku menyelesaikan masalah belum maksimal,
perkuliahan. RPP yang baik harus tersusun (3) siswa belum sepenuhnya dilibatkan
secara sistematis dan lengkap komponen dalam menyelesaikan masalah yang
penyusunnya. berkaitan dengan soal cerita, (4) minimnya
Penulis juga menemukan permasalahan penggunaan model pembelajaran tidak
dalam proses pembelajaran diantara lain menstimulus siswa untuk berpikir kritis, (5)
2397
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

siswa masih bingung dalam mengerjakan Sani (2014) mengemukakan bahwa


tugas yg diberikan guru, dan (6) ketika Problem Based Learning adalah
siswa mengerjakan soal matematika yang pembelajaran yang penyampaiannya
diberikan guru, kemampuan siswa dalam dilakukan dengan cara menyajikan suatu
menyelesaikan masalah masih kurang, hal permasalahan, permasalahan yang dikaji
tersebut terlihat bahwa siswa hanya yaitu permasalahan yang ditemukan siswa
menunggu jawaban dari guru di depan kelas dalam kehidupan sehari-hari sehingga
dan melihat jawaban temannya yang pintar, dapat membuat siswa belajar melalui upaya
pada saat ditanya tidak paham dengan penyelesaian permasalahan dunia nyata.
materi tersebut. Dalam model Problem Based Learning
Oleh karena itu, untuk mengatasi siswa dihadapkan pada berbagai
masalah tersebut guru dapat menerapkan permasalahan, dimana permasalahan
berbagai pendekatan, model, teknik tersebut bersumber dari masalah nyata di
pembelajaran, metode seperti lingkungan siswa yang bertujuan untuk
menggunakan alat peraga yang kreatif dan mengembangkan kemampuan berpikir
menarik, proses pembelajaran yang secara kristis serta memiliki keterampilan
menyenangkan dengan bermain sambil untuk memecahkan suatu masalah (Surya,
belajar, serta siswa diberikan masalah di 2017).
dalam materi pembelajaran yang dekat Model Problem Based Learning (PBL)
dengan kehidupan siswa berkaitan dengan mememliki beberapa kelebihan. Kelebihan
kehidupan nyata, sehingga diharapkan model Problem Based Learning menurut
muncul pembelajaran aktif, kreatif, efektif, Shoimin (2014), diantaranya: (1) siswa
dan menyenangkan. Pembelajaran yang didorong untuk memiliki kemampuan
mengimplementasikan berbagai hal memecahkan masalah dalam situasi nyata,
tersebut, diharapkan berdampak pada (2) siswa memiliki kemampuan
perolehan hasil belajar yang meningkat membangun pengetahuan sendiri melalui
(Santiago, 2018). Berdasarkan uraian aktivitas belajar, (3) pembelajaran berfokus
diatas, khususnya dalam meningkatkan pada permasalahan, (4) terjadi aktivitas
hasil belajar siswa, upaya yang dapat ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok,
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar (5) siswa terbiasa menggunakan sumber-
matematika siswa yaitu salah satunya sumber pengetahuan, baik dari
dengan menggunakan model pembelajaran perpustakaan, internet, wawancara, dan
Problem Based Learning. observasi, (6) siswa memiliki kemampuan
menilai kemampuan belajarnya sendiri, (7)
2398
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

siswa memiliki kemampuan untuk Kelas V SDN 12 Padang Besi Kota


melakukan komunikasi ilmiah dalam Padang”? Rumusan masalah secara khusus
kegiatan diskusi atau persentasi hasil yaitu Bagaimanakah Rencana Pelaksanaan
pekerjaan mereka, (8) Kesulitan belajar Pembelajaran (RPP), pelaksanaan
siswa secara individu dapat diatasi melalui pembelajaran dan peningkatan hasil belajar
kerja kelompok dalam bentuk peer volume bangun ruang kubus dan balok
teaching. Sedangkan keunggulan dari menggunakan satuan volume dan kubus
model Problem Based Learning menurut satuan serta hubungan pangkat tiga dan
(Hamruni, 2012) yaitu pengetahuan yang akar pangkat tiga dengan model Problem
diperoleh lebih bermakna, memberikan Based Learning di kelas V SDN 12 Padang
tantangan pada siswa untuk memperoleh Besi Kota Padang?
pengetahuan baru, mengaktifkan siswa
METODE PENELITIAN
dalam pembelajaran, membantu siswa
Jenis Penelitian
mentransfer pengetahuannya dalam
Jenis penelitian yang dilaksanakan
permasalahan di dunia nyata,
mengembangkan pengetahuan baru dan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
tanggung jawab pada pembelajaran yang
Penelitian Tindakan Kelas merupakan
dilakukan, mendorong siswa melakukan
penelitian yang dilaksanakan oleh pendidik
evaluasi mandiri terhadap proses dan hasil
belajarnya, melatih siswa untuk berfikir di kelasnya untuk meningkatkan hasil
mandiri, pembelajaran menjadi lebih
belajar siswa.
menarik dan menyenangkan,
Waktu dan Tempat Penelitian
mengembangkan kemampuan berfikir
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
kritis, serta memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengaplikasikan akan dilaksanakan di kelas V SDN 12
pengetahuannya dalam kehidupan nyata.
Padang Besi Kota Padang. Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah
tindakan kelas ini dilaksanakan semester II
diuraikan, maka rumusan masalah secara
umum adalah “Bagaimanakah Peningkatan tahun ajaran 2020/2021 di kelas V SDN 12
Hasil Belajar Volume Bangun Ruang
Padang Besi Kota Padang. Penelitian ini
Kubus dan Balok Menggunakan Satuan
akan terdiri dari dua siklus. Siklus pertama
Volume dan Kubus Satuan serta Hubungan
Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga
Dengan Model Problem Based Learning di
2399
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus lembar penilaian RPP, lembar observasi,
lembar soal dan kunci jawaban tes, serta
kedua terdiri dari 2 kali pertemuan.
lembar pengamatan sikap dan
Subjek Penelitian
keterampilan.
Subjek penelitian ini adalah guru dan
Lembaran penilaian RPP ini digunakan
siswa kelas V SDN 12 Padang Besi Kota
untuk menganalisis RPP yang dimiliki oleh
Padang dengan jumlah siswa 26 orang yang
guru, apakah sudah sesuai dengan aturan
terdiri dari 11 perempuan dan 15 laki-laki
yang di tetapkan, apakah sudah sesuai
yang terdaftar pada semester II tahun ajaran
dengan apa yang di ajarkan guru, dan
2020/2021. Selain itu, adapun yang terlibat
apakah sesuai dengan hakikatnya yang
dalam penelitian ini adalah penulis sebagai
berfungsi sebagai pedoman guru dalam
praktisi dan guru kelas V sebagai observer.
membelajarkan siswa.

Prosedur Lembar observasi digunakan untuk


Sebelum dilakukan penelitian, peneliti mencatat hasil pengamatan dari kegiatan
terlebih dahulu melakukan studi guru dan siswa selama pembelajaran
pendahuluan dengan cara melakukan berlangsung. Lembar observasi pada
observasi terhadap proses pembelajaran penelitian ini terdiri dari lembar penilaian
matematika di kelas V SDN 12 Padang Besi RPP, dan lembar observasi pembelajaran
Kota Padang. Peneliti juga melakukan volume bangun ruang kubus dan balok
wawancara terhadap guru dan siswa. Dari menggunakan satuan volume dan kubus
studi pendahuluan tersebut maka akan satuan serta hubungan pangkat tiga dan
terlihat permasalahan yang akan diteliti. akar pangkat tiga dengan model Problem
Selanjutnya, permasalahan tersebut diatasi Based Learning dari aspek guru dan siswa.
melalui penelitian tindakan kelas dengan Berpedoman pada lembaran pengamatan,
prosedur yang terdiri dari beberapa tahap, observer mengamati apa yang terjadi dalam
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pembelajaran matematika. Pengamat
pengamatan, dan refleksi. bertugas memberi tanda ceklis (√) pada

Intrumen Penelitian kolom yang tersedia sesuai dengan kegiatan


Untuk mengumpulkan data diperlukan yang terlaksana pada lembar observasi.
instrumen atau alat pengumpulan data Tes yang dilakukan berupa tes tertulis.
sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dari tes tersebut tergambar proses dan hasil
Instrumen atau alat pengumpulan data yang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
digunakan pada penelitian ini adalah Lembaran soal dan kunci jawaban yang
diberikan dapat mengukur hasil belajar
2400
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

siswa. Tes yang dilakukan disesuaikan Sangat baik (SB). Nilai 80 < B ≤ 90
dengan indikator dan tujuan pembelajaran memperoleh kualifikasi atau peringkat baik
yang dicapai. (B). Nilai 70 < C ≤ 80 memperoleh
Lembar pengamatan sikap dalam bentuk kualifikasi atau peringkat cukup (C). Nilai
jurnal sikap yang digunakan sebagai data ≤ 70 memperoleh kualifikasi atau peringkat
refleksi diri serta perubahan yang terjadi di perlu bimbingan (PB).
kelas. Sedangkan lembar pengamatan
keterampilan digunakan untuk memperoleh HASIL DAN PEMBAHASAN
data tentang hasil penilaian keterampilan
Siklus I Pertemuan I
dalam proses pembelajaran dengan model
Perencanaan
Problem Based Learning.
Teknik Analisis Data Perencanaan pembelajaran volume
Data yang telah terkumpul dianalisis bangun ruang kubus dengan menggunakan
dengan tahapan: (1) Menelaah data yang model Problem Based Learning (PBL)
telah terkumpul baik melalui observasi dan disusun dalam bentuk RPP (Rencana
tes, (2) mereduksi data meliputi Pelaksanaan Pembelajaran). Perencanaan
pengkategorian dan pengklasifikasian, (3) yang dilakukan berdasarkan program
menyajikan data dengan cara akademik semester II sesuai dengan waktu
mengorganisasikan informasi yang sudah penelitian yang dilaksanakan. Perencanaan
direduksi, (4) menyimpulkan hasil disusun untuk pertemuan pertama pada
penelitian. siklus I pertemuan I yaitu 3 x 35 menit.
Analisis data kuantitatif dilakukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
terhadap hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan terdiri dari Kompetensi
menggunakan persentase yang Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),
dikemukakan dalam (Kemendikbud, 2014). indikator, tujuan pembelajaran, materi
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 pembelajaran, model, dan metode
Skor maksima

Sedangkan, untuk menghitung pembelajaran, kegiatan pembelajaran,


persentase hasil pengamatan praktik media, alat dan sumber belajar, serta
pembelajaran dalam (Kemendikbud, 2014). penilaian.

Nilai =
Skor yang diperoleh
x 100% Penilaian terhadap RPP dilaksanakan
Skor maksima
melalui lembar penilaian RPP dengan aspek
Dengan kriteria keberhasilannya adalah
penilaian yang terdiri dari, (a) Perumusan
sebagai berikut. Nilai 90 < SB ≤ 100
indikator, (b) Kejelasan perumusan tujuan
memperoleh kualifikasi atau peringkat
2401
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

pembelajaran, (c) Pemilihan materi ajar, (d) Kemudian dari lima indikator
Pemilihan media pembelajaran, (e) tersebut, peneliti merumuskan lima tujuan
Pengorganisasian materi ajar, (f) Pemilihan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan
sumber atau materi pembelajaran, (g) pembelajaran tersebut meliputi : (1)
Menyusun langkah-langkah pembelajaran Dengan diskusi, siswa dapat menemukan
sesuai dengan PBL, dan (h) Kelengkapan rumus volume kubus dengan benar. (2)
instrumen. Dengan diskusi, siswa dapat menemukan
Kompetensi dasar (KD) yang peneliti cara menghitung volume kubus
ambil dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan kubus satuan dengan tepat.
adalah KD 3.5 Menjelaskan, dan (3) Dengan diskusi, siswa dapat
menentukan volume bangun ruang dengan menemukan cara menghitung volume
menggunakan satuan volume (seperti kubus kubus menggunakan satuan volume dengan
satuan) serta hubungan pangkat tiga dengan tepat. (4) Dengan penugasan, siswa dapat
akar pangkat tiga. KD. 4.5 Menyelesaikan menunjukkan cara menghitung volume
masalah yang berkaitan dengan volume kubus menggunakan kubus satuan dengan
bangun ruang dengan menggunakan satuan tepat. (5) Dengan penugasan, siswa dapat
volume (seperti kubus satuan) melibatkan menunjukkan cara menghitung volume
pangkat tiga dan akar pangkat tiga. kubus menggunakan satuan volume dengan
Selanjutnya peneliti merumuskan tepat.
lima indikator yang hendak dicapai pada
Pelaksanaan
penelitian ini. Indikator tersebut terdiri dari
dua aspek, yakni pengetahuan dan Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
keterampilan. Indikator dari siklus I pertemuan I dengan model Problem Based
pertemuan I adalah : (1) Menemukan rumus Learning (PBL) dilaksanakan dikelas V
volume kubus (2) Menemukan cara SDN 12 Padang Besi. Pertemuan pertama
menghitung volume kubus menggunakan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 9
kubus satuan. (3) Menemukan cara Maret 2021 dan hari Sabtu tanggal 13 Maret
menghitung volume kubus menggunakan 2021 pada pukul 10.00 sampai 11.45 WIB.
satuan volume. (4) Menunjukkan cara Seluruh siswa hadir dalam pertemuan
menghitung volume kubus menggunakan pertama yaitu berjumlah 26 orang. Pada
kubus satuan. (5) Menunjukkan cara saat pelaksanaan, peneliti berperan sebagai
menghitung volume kubus menggunakan praktisi (guru) dan guru kelas V sebagai
satuan volume. observer yang mengamati jalannya
pembelajaran volume bangun ruang kubus
2402
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

dengan model Problem Based Learning penilaian aktivitas siswa dalam


(PBL). melaksanakan pembelajaran siklus I
pertemuan I diperoleh jumlah skor 22 dari
Adapun dalam pelaksanaannya, peneliti
skor maksimal 28 dengan persentase
menggunakan langkah-langkah model
78,57% dengan kualifikasi cukup (C).
pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) menurut Hosnan (2014: 301).
Hasil Belajar Siklus I Pertemuan I
Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut. (1) Mengorientasikan siswa Hasil belajar volume bangun ruang
terhadap masalah, (2) mengorganisasi kubus pada siklus I Pertemuan I adalah rata-
siswa untuk belajar, (3) membimbing rata gabungan nilai pengetahuan dan nilai
penyelidikan individual atau kelompok, (4) keterampilan. Nilai rata-rata kelas V pada
mengembangkan dan menyajikan hasil siklus I pertemuan I adalah 70,29 dengan
karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi predikat B-. Kemudian, jumlah siswa yang
proses pemecahan masalah. tuntas sebanyak 16 orang dan yang tidak
tuntas sebanyak 10 orang. Oleh karena itu
Pengamatan
perlu perbaikan pada pelaksanaan
Pengamatan dilakukan setiap siklus
pembelajaran di pertemuan selanjutnya.
I Pertemuan I dimana hasil yang diperoleh
yaitu lembar penilaian RPP yang diisi oleh Siklus I Pertemuan II
guru kelas V sebagai observer, maka
Perencanaan
lembar pengamatan proses pelaksanaan
pembelajaran volume bangun ruang kubus Perencanaan pembelajaran volume
dengan model Problem Based Learning bangun ruang balok menggunakan satuan
dari aktivitas guru dan aktivitas siswa yang volume dan kubus satuan dengan model
diisi oleh guru kelas V sebagai observer, Problem Based Learning (PBL) disusun
rencana pelaksanaan pembelajaran pada dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan
siklus I pertemuan I memperoleh skor 27 Pembelajaran). Perencanaan yang
dari skor maksimal 32 dengan persentase dilakukan berdasarkan program akademik
84,38 %dengan kualifikasi baik (B), maka semester II sesuai dengan waktu penelitian
penilaian aktivitas guru dalam yang dilaksanakan. Perencanaan disusun
melaksanakan pembelajaran pada siklus I untuk pertemuan siklus I pertemuan II yaitu
pertemuan I diperoleh jumlah skor 23 dari 3 x 35 menit disetiap shift.
skor maksimal 28 dengan persentase 82,14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
% dengan kualifikasi baik (B), dan yang dilaksanakan terdiri dari Kompetensi
2403
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), adalah KD 3.5 Menjelaskan, dan


indikator, tujuan pembelajaran, materi menentukan volume bangun ruang dengan
pembelajaran, model, dan metode menggunakan satuan volume (seperti kubus
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, satuan) serta hubungan pangkat tiga dengan
media, alat dan sumber belajar, serta akar pangkat tiga. KD 4.5 Menyelesaikan
penilaian. masalah yang berkaitan dengan volume
Kompetensi inti yang dicapai siswa bangun ruang dengan menggunakan satuan
dalam pembelajaran volume bangun ruang volume (seperti kubus satuan) melibatkan
kubus dan balok menggunakan satuan pangkat tiga dan akar pangkat tiga.
volume dan kubus satuan serta hubungan Selanjutnya peneliti merumuskan lima
pangkat tiga dan akar pangkat di kelas V indikator yang hendak dicapai pada
semester II adalah: (1) Menerima dan penelitian ini. Indikator tersebut terdiri dari
menjalankan ajaran agama yang dianutnya. dua aspek, yakni pengetahuan dan
(2) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, keterampilan. Indikator dari siklus I
tanggung jawab, santun, peduli, dan pertemuan II adalah : (1) Menemukan
percaya diri dalam berinteraksi dengan rumus volume balok (2) Menemukan cara
keluarga, teman, dan guru. (3) Memahami menghitung volume balok menggunakan
pengetahuan faktual dengan cara kubus satuan. (3) Menemukan cara
mengamati, mendengar, melihat, membaca menghitung volume balok menggunakan
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu satuan volume. (4) Menunjukkan cara
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan menghitung volume balok menggunakan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang kubus satuan. (5) Menunjukkan cara
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat menghitung volume kubus menggunakan
bermain. (4) Menunjukkan keterampilan satuan volume.
berfikir dan bertindak kreatif, produktif, Selanjutnya, dari lima indikator tersebut,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komuniktif. peneliti merumuskan lima tujuan
Dalam bahasa yang jelas, sitematis, logis, pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan
dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam pembelajaran tersebut meliputi : (1)
gerakan yang mencerminkan anak sehat, Dengan diskusi, siswa dapat menemukan
dan tindakan yang mencerminkan perilaku rumus balok dengan benar. (2) Dengan
anak sesuai dengan tahap diskusi, siswa dapat menemukan cara
perkembangannya. menghitung volume balok menggunakan
Kompetensi dasar (KD) yang peneliti kubus satuan dengan tepat. (2) Dengan
ambil dalam pelaksanaan penelitian ini diskusi, siswa dapat menemukan cara
2404
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

menghitung volume balok menggunakan pembelajaran Problem Based Learning


satuan volume dengan tepat. (3) Dengan (PBL) menurut Hosnan (2014: 301).
penugasan, siswa dapat menunjukkan cara Langkah-langkahnya adalah sebagai
menghitung volume balok menggunakan berikut. (1) Mengorientasikan siswa
kubus satuan dengan tepat. (4) Dengan terhadap masalah, (2) mengorganisasi
penugasan, siswa dapat menunjukkan cara siswa untuk belajar, (3) membimbing
menghitung volume balok menggunakan penyelidikan individual atau kelompok, (4)
satuan volume dengan tepat. mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi
Pelaksanaan
proses pemecahan masalah.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
Pengamatan
pertemuan II dengan model Problem Based
Pengamatan dilakukan setiap siklus
Learning (PBL) dilaksanakan dikelas V
I Pertemuan II dimana hasil yang diperoleh
SDN 12 Padang Besi. Pada penelitian ini,
yaitu lembar penilaian RPP yang diisi oleh
peneliti melakukan penelitian disaat tiap
guru kelas V sebagai observer, maka
shift dijadwalkan untuk pertemuan tatap
lembar pengamatan proses pelaksanaan
muka. Pertemuan dilaksanakan pada hari
pembelajaran volume bangun ruang balok
Rabu tanggal 10 Maret 2021 dan hari Senin
dengan model Problem Based Learning
tanggal 15 Maret 2021 pada pukul 10.00
dari aktivitas guru dan aktivitas siswa yang
sampai 11.45 WIB. Siswa yang hadir pada
diisi oleh guru kelas V sebagai observer,
pertemuan ini berjumlah 26 orang, seluruh
rencana pelaksanaan pembelajaran pada
siswa hadir dalam pertemuan kedua yaitu
siklus I pertemuan II memperoleh skor 28
pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2021
dari skor maksimal 32 dengan persentase
berjumlah 13 siswa dan pada hari Senin
87,5% dengan kualifikasi baik (B), maka
tanggal 15 Maret 2021 berjumlah 13 siswa.
penilaian aktivitas guru dalam
Pada saat pelaksanaan, peneliti berperan
melaksanakan pembelajaran pada siklus I
sebagai praktisi (guru) dan guru kelas V
pertemuan II diperoleh jumlah skor 25 dari
sebagai observer yang mengamati jalannya
skor maksimal 28 dengan persentase 89,28
pembelajaran volume bangun ruang balok
% dengan kualifikasi baik (B)., dan
dengan model Problem Based Learning
penilaian aktivitas siswa dalam
(PBL).
melaksanakan pembelajaran siklus I
Adapun dalam pelaksanaannya, peneliti
pertemuan II diperoleh jumlah skor 24 dari
menggunakan langkah-langkah model

2405
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

skor maksimal 28 dengan persentase (2) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


85,71% dengan kualifikasi baik (B). tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
Siklus II
keluarga, teman, dan guru. (3) Memahami
Perencanaan pengetahuan faktual dengan cara
mengamati, mendengar, melihat, membaca
Perencanaan pembelajaran hubungan
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
pangkat tiga dan akar pangkat tiga volume
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
bangun ruang kubus serta memecahkan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang
masalah volume bangun ruang kubus dan
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
balok dengan model Problem Based
bermain. (4) Menunjukkan keterampilan
Learning (PBL) disusun dalam bentuk RPP
berfikir dan bertindak kreatif, produktif,
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komuniktif.
Perencanaan yang dilakukan berdasarkan
Dalam bahasa yang jelas, sitematis, logis,
program akademik semester II sesuai
dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam
dengan waktu penelitian yang
gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dilaksanakan. Perencanaan disusun untuk
dan tindakan yang mencerminkan perilaku
pertemuan siklus II yaitu 3 x 35 menit
anak sesuai dengan tahap
disetiap shift.
perkembangannya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kompetensi dasar (KD) yang peneliti
yang dilaksanakan terdiri dari Kompetensi
ambil dalam pelaksanaan penelitian ini
Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),
adalah KD 3.5 Menjelaskan, dan
indikator, tujuan pembelajaran, materi
menentukan volume bangun ruang dengan
pembelajaran, model, dan metode
menggunakan satuan volume (seperti kubus
pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
satuan) serta hubungan pangkat tiga dengan
media, alat dan sumber belajar, serta
akar pangkat tiga. KD. 4.5 Menyelesaikan
penilaian.
masalah yang berkaitan dengan volume
Kompetensi inti yang dicapai siswa
bangun ruang dengan menggunakan satuan
dalam pembelajaran volume bangun ruang
volume (seperti kubus satuan) melibatkan
kubus dan balok menggunakan satuan
pangkat tiga dan akar pangkat tiga.
volume dan kubus satuan dengan model
Selanjutnya peneliti merumuskan
Problem Based Learning di kelas V
enam indikator yang hendak dicapai pada
semester II adalah: (1) Menerima dan
penelitian ini. Indikator tersebut terdiri dari
menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
dua aspek, yakni pengetahuan dan
2406
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

keterampilan. Indikator dari siklus II adalah menurut Hosnan (2014:301) yaitu (1)
: (1) Menemukan volume kubus Mengorientasikan siswa terhadap masalah.
menggunakan operasi pangkat tiga. (2) (2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
Menemukan rusuk kubus menggunakan (3) Membimbing penyelidikan individual
penarikan akar pangkat tiga. (3) dan kelompok. (4) Mengembangkan dan
Memecahkan masalah terkait volume menyajikan hasil karya. (5) Menganalisis
kubus. (4) Memecahkan masalah terkait dan mengevaluasi proses pemecahan
volume balok. (5) Mengerjakan soal cerita masalah. Metode yang digunakan adalah
volume kubus. (6) Mengerjakan soal cerita metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan
volume balok. penugasan.
Selanjutnya, dari enam indikator
Pengamatan
tersebut, peneliti merumuskan enam tujuan
Pengamatan dilakukan setiap siklus
pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan
II dimana hasil yang diperoleh yaitu lembar
pembelajaran tersebut meliputi : (1)
penilaian RPP yang diisi oleh guru kelas V
Dengan diskusi, siswa dapat menemukan
sebagai observer, maka lembar pengamatan
volume kubus menggunakan operasi
proses pelaksanaan pembelajaran volume
pangkat tiga dengan benar. (2) Dengan
bangun ruang kubus dan balok dengan
diskusi, siswa dapat menemukan rusuk
model Problem Based Learning dari
kubus menggunakan penarikan akar
aktivitas guru dan aktivitas siswa yang diisi
pangkat tiga dengan benar. (3) Dengan
oleh guru kelas V sebagai observer, rencana
diskusi, siswa dapat memecahkan masalah
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
terkait volume kubus dengan benar. (4)
memperoleh skor 30 dari skor maksimal 32
Dengan diskusi, siswa dapat memecahkan
dengan persentase 93,75% dengan
masalah terkait volume balok dengan
kualifikasi sangat baik (SB), maka
benar. (5) Dengan penugasan, siswa dapat
penilaian aktivitas guru dalam
mengerjakan soal cerita volume kubus
melaksanakan pembelajaran pada siklus II
dengan benar. (6) Dengan penugasan, siswa
diperoleh jumlah skor 27 dari skor
dapat mengerjakan soal cerita volume balok
maksimal 28 dengan persentase 96,42%
dengan benar.
dengan kualifikasi sangat baik (SB), dan
Pelaksanaan penilaian aktivitas siswa dalam
melaksanakan pembelajaran siklus II
Pelaksanaan Siklus II proses pelaksanaan
diperoleh jumlah skor 26 dari skor
dengan menerapkan model Problem Based
Learning (PBL) dengan langkah-langkah
2407
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

maksimal 28 dengan persentase 92,85%


100
dengan kualifikasi sangat baik (SB).
80
Siklus I
Berdasarkan analisis penelitian 60 Pertemuan I
pada siklus II, penerapan model Problem Siklus I
40 Pertemuan II
Based Learningsudah terlaksana dengan
20 Siklus II
baik dan peneliti telah berhasil
0
menggunakan model Problem Based RPP Aspek Aspek Hasil
Learning pada pembelajaran volume Guru Siswa Belajar

bangun ruang kubus dan balok di kelas V Gambar 4. 1 Peningkatan hasil


pengamatan RPP, Aktivitas Guru,Aktivitas
SDN 12 Padang Besi Kota Padang.
Siswa dan Hasil Belajar volume bangun
ruang kubus dan balok menggunakan
Hasil Belajar Siklus II satuan volume dan kubus satuan serta
hubungan pangkat tiga dan akar pangkat
tiga dengan model Problem Based
Hasil belajar volume bangun ruang
Learning
kubus dan balok pada siklus II mencakup
SIMPULAN
aspek pengetahuan dan keterampilan,
dengan rata-rata kelas 85,34 dengan Rencana pelaksanaan pembelajaran
predikat B. Jumlah siswa yang tuntas yaitu volume bangun ruang kubus dan balok
sebanyak 20 orang dan yang tidak tuntas menggunakan satuan volume dan kubus
sebanyak 6 orang. satuan serta hubungan pangkat tiga dan
akar pangkat tiga dengan model Problem
Berdasarkan hasil penelitian baik
Based Learning dengan model Problem
dari aspek sikap, pengetahuan, dan
Based Learning di kelas V SD yang
keterampilan siklus II sudah berhasil dan
komponen penyusunnya terdiri dari
mencapai target sehingga tidak perlu
kompetensi inti, kompetensi dasar,
dilanjutkan ke siklus berikutnya.
indikator, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
model dan metode pembelajaran, media,
alat dan sumber belajar, penilaian. Rencana
pembelajaran dirancang oleh peneliti yang
berperan sebagai guru di kelas V SDN 12
Padang Besi Kota Padang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penilaian pengamatan
RPP siklus I pertemuan I diperoleh nilai
2408
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

84,38 % dengan kualifikasi baik (B), persentase 78,57 % dengan kualifikasi baik
meningkat pada siklus I pertemuan II, yaitu (B). Meningkat pada siklus I pertemuan II
diperoleh nilai 87,5 % dengan kualifikasi pada aspek guru memperoleh persentase
baik (B). Peningkatanpun terjadi pada 89,28 % dengan kualifikasi baik (B), dan
siklus II menjadi 93,75 % dengan pada aspek siswa memperoleh persentase
kualifikasi sangat baik (SB). Jadi dapat 85,71 % dengan kualifikasi baik (B).
dikatakan bahwasannya perencanaan Peningkatanpun kembali terjadi pada siklus
pelaksanaan pembelajaran siklus I ke siklus II pada aspek guru memperoleh persentase
II meningkat. 96,42 % dengan kualifikasi sangat baik
(SB), dan pada aspek siswa memperoleh
Pelaksanaan pembelajaran volume
persentase 92,85 % dengan kualifikasi
bangun ruang kubus dan balok
sangat baik (SB). Jadi dapat dikatakan
menggunakan satuan volume dan kubus
bahwasannya pelaksanaan pembelajaran
satuan serta hubungan pangkat tiga dan
volume bangun ruang kubus dan balok
akar pangkat tiga dengan model Problem
menggunakan satuan volume dan kubus
Based Learning terdiri dari kegiatan
satuan serta hubungan pangkat tiga dan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
akar pangkat tiga dengan model Problem
penutup. Pelaksanaan pembelajaran
Based Learning berdasarkan aspek guru
dilaksanakan dengan menggunakan
dan siswa dari siklus I ke siklus II
langkah-langkah Problem Based Learning
meningkat.
berdasarkan pengamatan yang dilakukan
menggunakan lembar pengamatan aspek Peningkatan hasil belajar volume
guru dan siswa. Hasil pengamatan dari bangun ruang kubus dan balok dapat dilihat
pelaksanaan pembelajaran volume bangun dari nilai pengetahuan dan keterampilan.
ruang kubus dan balok menggunakan Pada siklus I pertemuan I rata-rata nilai
satuan volume dan kubus satuan serta pengetahuan dan keterampilan adalah 70,29
hubungan pangkat tiga dan akar pangkat dengan predikat (B-). Meningkat pada
tiga dengan model Problem Based siklus I pertemuan II, yakni diperoleh rata-
Learning berdasarkan aktivitas guru dan rata nilai pengetahuan dan keterampilan
siswa dari siklus I ke siklus II mengalami adalah 77,60 dengan predikat (B+).
peningkatan. Pelaksanaan siklus I Peningkatanpun kembali terjadi pada siklus
pertemuan I pada aspek guru memperoleh II, yakni diperoleh rata-rata nilai
persentase 82,14 % dengan kualifikasi baik pengetahuan dan keterampilan adalah 85,34
(B), dan aspek siswa memperoleh dengan predikat (A-). Berdasarkan hasil ini

2409
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

dapat terlihat hasil belajar volume bangun Sani, Abdullah, Ridwan. (2014).
ruang kubus dan balok dengan model Pembelajaran Saintifik untuk
Problem Based Learning mengalami Implementasi Kurikulum 2013.
peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Jakarta: Bumi Aksara

REFERENSI
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model
Arta, I. M., Japa, I. G. N., & Sudarma, I. K. Pembelajaran INOVATIF dalam
(2020). Problem Based Learning Kurikulum 2013.
Berbantuan Icebreaker Berpengaruh Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika. MIMBAR Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan
PGSD Undiksha, 8(2), 264-273. Pembelajaran di Sekolah
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Dasar.Jakarta :Kencana Prenada
Yogyakarta: Insan Madani Media Grup
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan
Kontekstual dalam Pembelajaran.
Jakarta: Ghalia Indonesia
Kohar, Fatoni, & Satiti. (2012). How many
more cake boxes are needed to
fulfill the cardboard boxes?.A
Description of Learning Volume of
Cuboid and Cube at Grade 5C SD
N 1 Palembang. Palembang:
Universitas Pasca Sarjana
Sriwijaya.
Rosidah, C. T. 2018. Penerapan model
problem based learning untuk
menumbuhkembangkan higher
order thinking skill siswa sekolah
dasar. Jurnal Inventa Vol II. No 1
Maret 2018 ISSN 2598-6244, 62-
71.

2410
Azalia Bena Davita, Melva Zainil│ Peningkatan Hasil Belajar Volume Bangun Ruang Kubus Dan Balok
Menggunakan Model Problem Based Learning Di SD

You might also like