You are on page 1of 9

P-ISSN : 2597 – 7075

E-ISSN : 2541 – 6847

MANAJEMEN USAHATANI TOMAT DI DESA PERMATA


KECAMATAN PAGUYAMAN. KABUPATEN BOALEMO

Hartin Ajuai*)1), Amir Halid2), Yanti Saleh3)


1)
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Prof Ing BJ Habibie, Moutong, Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango, 96119
2)
Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Prof Ing BJ Habibie, Moutong, Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango, 96119

ABSTRACT
This study is aimed at finding out tomato farming managemen In Permata Village, Paguyaman Subdistrict,
Boalemo District. The study was carried out In Permata Village, Paguyaman Subdistrict, Boalemo District, for two
months. The method used in this research was descrptive quantitative research. The data and data soutces used in
this research are primary data and secondary data, in which primay data collected through observasion and direct
interviews with tomato farmers. The sampling technique was done by purposive sampling with the numbers of
respondents were 60 tomato farmers In Permata Village, Paguyaman Subdistrict, Boalemo District. Findings
revealed that the planning aspect of tomato plant farming In Permata Village, Paguyaman Subdistrict, Boalemo
District was 24,33%. Further, the organization aspect of tomato plant farming was 42,33%. Supervision aspect of
tomato plant farming was 59%, while the evaluation aspect of tomato plant farming In Permata Village,
Paguyaman Subdistrict, Boalemo District was 50,3%. Besides, it was found that tomato farming In Permata Village,
Paguyaman Subdistrict, Boalemo District became the farming business that was most in-demand by farmers In
Permata Village, Paguyaman Subdistrict, Boalemo District.

Keywords: Management, Farming, Tomato

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen usahatani tomat di Desa Permata Kecamatan
Paguyaman Kabupaten Boalemo. Peneltian ini dilakukan di Desa Permata Kecamatan Paguyaman Kabupaten
Boalemo selama 2 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Jenis
data dan sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder, data primer di
kumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung dari petani tomat. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara sengaja (purposive sampling) dengan jumlah responden 60 petani tomat yang berada di Desa Permata
Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek perencanaan Usahatani
Tanaman Tomat di Desa Permata. Kecamatan Paguyaman. Kabupaten Boalemo sebesar 24,33%. Pengorganisasian
usahatani tanaman tomat dengan nilai 42,33%. Pengawasan usahatani tanaman tomat sebesar 59%. Evaluasi
usahatani tanaman tomat di Desa Permata. Kecamatan Paguyaman. Kabupaten Boalemo nilai sebesar 50,3%. Dan di
jumpai pula bahwa usahatani tomat ini menjdi bagian usahatani yang paling banyak di geluti oleh petani yang
berada di Desa Permata Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo.

Kata Kunci: Manajemen, Usaha Tani, Tomat

PENDAHULUAN
Subsektor tanaman pangan dan yang tumbuh dengan cepat. Tomat dapat tumbuh
hortikultura dari sektor pertanian berkontribusi dari dataran rendah dan dataran tinggi serta cocok
terhadap perekonomian nasional Indonesia. Oleh untuk iklim tropis seperti indonesia. Ini karena
karena itu, sektor pertanian harus terbantu dalam indonesia memiliki cukup sinar matahari dan
perkembangannya agar memiliki prospek yang curah hujan. (Wulandara sujana 2010 : 3).
lebih luas. Indonesia memiliki potensi untuk Tomat merupakan salah satu komoditas
mendapatkan keuntungan dari prospek komersial hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan
di sektor hortikultura karena lingkungan tropis, masih memerlukan penanganan serius, terutama
dan ada juga masih tersedia lahan yang luas yang dalam hal peningkatan hasilnya dan kualitas
dimanfaatkan. Hortikultura merupakan komoditas buahnya. Apabila dilihat dari rata-rata
penting untuk dikembangkan di sektor pertanian produksinya, ternyata tomat di Indonesia masih
karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan rendah, yaitu 6,3 ton/ha jika dibandingkan dengan
berperan vital dalam menjawab kebutuhan Negara-negara Taiwan, Saudi Arabia dan india
masyarakat Indonesia.Tomat adalah tanaman

*Alamat Email:
hartinajuai93@gmail.com
Hartin Ajuai dkk.: Manajemen Usahatani Tomat Di Desa Permata ..........................................................

yang berturut-turut 21 ton/ha, 13,4 ton/ha dan 9,5 Naungan dapat berbentuk rumah kaca, rumah
ton/ha (Nining Haerani, 2015:2). plastik, paranet atau bahan lain yang dianggap
Desa Permata merupakan salah satu Desa dapat membantu melindungi tanaman dari cahaya
yang berada di Kecamatan Paguyaman yang berlebih. Tomat juga membutuhkan perlakuan
memiliki luas wilayah perkebunan 177,6377 Ha khusus untuk dapat memperbaiki tingkat
dengan jumlah penduduk sebanyak 1149 orang pertumbuhan dan kualitas hasil yang baik (Ela
dan 183 di antaranya bermata pencaharian Kartika Dkk 2015 : 718 ).
sebagai petani (Profil Desa Permata, 2017). Desa Ilmu pertanian didefinisikan sebagai ilmu
Permata memiliki produksi tomat yang paling pengetahuan yang mengulas bagaimana seorang
banyak di kecamatan paguyaman. Sehingga petani membagi-bagikan aset yang ada dengan
banyak masyarakat yang berada di Desa Permata sukses dan mahir untuk mendapatakan
banyak yang menanam tomat. Desa Permata keuntungan yang lebih pada waktu pengumpulan.
memilki tanah yang subur untuk ditanam tomat Seharusnya layak jikapetani atau pembuat dapat
sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tomat yang menunjuk aset yang meraka kendalikan serta
membutuhkan ketinggian 0-1.250 mdpl dan dapat di harapkan dan di anggap efektif jika
tumbuh optimal didataran tinggi lebih dari 750 pemanfaatan aset ini membawah peningkatan
mdpl. Akan tetapi, banyak petani tomat yang hasil (Antonius y luntungan, 2012:4).
melakukan usahataninya dengan metode Suatu usahatani merupakan
tradisional. Hal tersebut berpengaruh pada hasil agroekosistem yang unik: suatu kombinasi
produktivitas tomat yang berada di Desa Permata. sumber-daya fisik dan biologis seperti
Sehingga dilakukan penanganan yang khusus bentuk-bentuk lahan, tanah, air, tumbuhan
sejak persiapan hingga pemanenan karena itu
(tumbuhan liar, pepohonan, tanaman
pentingnya melakukan manajemen usahatani
budidaya) dan hewan (liar dan dipelihara).
tomat di Desa Permata Kecamatan Paguyaman.
Kabupaten Boalemo. Dengan mempengaruhi komponen-komponen
Peneltian ini bertujuan untuk agroekosistem ini dan interaksinya, rumah
mengidentifikasi dan mengetahui penerapan tangga petani mendapatkan hasil atau produk
manajemen usahatani tomat di Desa Permata seperti tanaman, kayu dan hewan. Dan Suatu
Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. usahatani pada dasarnya adalah suatu
kegiatan yang diorganisasikan oleh seorang
TINJAUAN PUSTAKA petani sebagai unit pengambilan keputusan
Tanaman tomat ini adalah salah satu jenis untuk menghasilkan produk tanaman dan atau
tanaman hijau yang pada dasarnya banyak hewan guna mencapai tujuan dan kepuasan
terdapat di indonesia sebagai bahan baku resep
petani. Jadi usahatani merupakan suatu
dan bahan kecantikan, serta sebagai bahan baku
pembuatan makanan untuk saus dan jus produk sistem yang berorientasi pada tujuan
organik, dan sebagai sayuran. Tomat merupakan petani,dimana tujuan tersebut dapat
salah satu sayuran yang paling lezatdan bernilai bermacam-macam (Retno Wisti Gupito.,
ekonomis ( Wijayanti, 2013: 1). Dkk, 2014 :68).
Tomat memiliki banyak manfaat. Rasa Usahatani memiliki empat unsur
buahnya yang asam manis seakan memberikan pokok. Unsur yang pertama adalah lahan.
kesegaran pada tubuh. Sebagai salah satu Lahan berperan sebagai faktor produksi yang
komoditas pertanian, tomat memilipki kandungan dipengaruhi oleh tingkat kesuburan, luas
vitamin dan mineral yang berguna untuk lahan, lokasi, intensifikasi, dan fasilitas.
pertumbuhan dan kesehatan. Tomat juga Unsur kedua adalah tenaga kerja yang dapat
mengandung zat pembangunan jaringan tubuh
berasal dari orang lain atau dari anggota
dan zat yang menghasilkan energi untuk bergerak
dan berfikir, antara lain karbohidrat, protein, keluarga sendiri. Unsur ketiga adalah modal
lemak, dan kalori. (Sri wahyuni, 2013 : 52 ). yang digunakan untuk meningkatkan
Tanaman tomat dapat tumbuh baik di produktivitas kerja dan kekayaan usahatani.
tempat yang bersuhu panas,akan tetapi tomat Unsur keempat adalah pengelolaan dalam
memiliki suhu optimum untuk pertumbuhannya, menentukan, mengkoordinasi, dan
sinar matahari yang berlebihan juga berpengaruh mengorganisasikan faktor-faktor produksi
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. pertanian sebagaimana yang diharapkan.
Salah satu bentuk modifikasi iklim mikro yang (Pukuh Ariga Tri Yanutya: 2013 : 15 ).
dapat membantu pertumbuhan dan hasil tanaman Keberhasilan usahatani di pengaruh
tomat yaitu dengan penggunaan naungan. oleh faktor produksi ( modal, tanah, tenaga

41 | AGRINESIA Vol. 6 No. 1 November 2021


Hartin Ajuai dkk.: Manajemen Usahatani Tomat Di Desa Permata ..........................................................

kerja. Modal diperlukan untuk pengadaan Penentuan pekerjaan yang harus


sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida, dan dilakukan oleh kelompok untuk mencapai tujuan
peralatan), biaya pemeliharaan tanaman, yang maksimal dikenal dengan perencanaan.
biaya penyimpanan, pemasaran dan Karena termasuk dalam pemilihan alternatif
keputusan, maka perencanaan mencakup kegiatan
pengangkutan. Petani cenderung mengalami
pengambilan keputusan. Dibutuhkan kemampuan
hambatan dalam mengembangkan hasil usaha
untuk memvisualisasikan dan merencanakan ke
taninya dengan menambah luas lahan depan untuk menciptakan pola rangkaian
maupun pengadaan sarana produksi ( Nur’ain tindakan di masa depan.Pengorganisasian
mustaki 2015 : 11 ). (organizing) berasal dari bahasa Yunani organon
Antonius y luntungan, 2012 : 4, yang artinya alat, dan mengacu pada proses
mengemukakan bahwa ada empat unsur kegiatan pengelompokan untuk mencapai tujuan
pokok yang menjadi pembentuk usahatani dan menugaskan seorang manajer untuk setiap
yaitu : kelompok. (Terry & Rue, 2010: 82). Perencanaan
1. Tanah Tanah merupakan salah satu terdiri atas dua elemen penting, yaitu sasaran
pembentuk usahatani karena tanah merupakan (goals) dan rencana (plan). Ialah Sasaran yaitu
tempat atau ruang bagi seluruh kehidupan di hal yang ingin dicapai oleh individu, kelompok,
muka bumi ini baik manusia, hewan dan juga atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula
tumbuh-tumbuhan. disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen
2. Tenaga kerja Dalam usahatani tenaga kerja membuat keputusan dan membuat kriteria untuk
yang kita kenal ada tiga jenis yaitu tenaga mengukur suatu pekerjaan. Dan Rencana adalah
kerja manusia, tenaga kerja hewan dan tenaga dokumen yang digunakan sebagai skema untuk
kerja mesin. Tenaga kerja didefinisikan mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup
sebagai daya dari manusia untuk alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-
menimbulkan rasa lelah yang dipergunakan tindakan penting lainnya. Rencana dibagi
untuk mengahasilkan benda ekonomi. berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan,
3. Modal Dalam usahatani modal yang dimaksud dan frekuensi penggunaanya.Pengorganisasian
adalah tanah, bangunan-bangunan (gedung, adalah proses mengumpulkan dan mengelola
kandang, lantai jemur, pabrik dan lain-lain), semua sumber daya yang diperlukan, termasuk
bahan-bahan pertanian (pupuk, bibit, orang-orang, untuk menyelesaikan tugas yang
pestisida), piutang dan uang tunai. diinginkan dengan sukses adapun Ciri-ciri
4. Pengelolaan Pengelolaan usahatani adalah organisasi adalah sebagai berikut: a) Mempunyai
kemampuan petani dalam menentukan, tujuan dan sasaran; b) Mempunyai keterikatan
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan format dan tata tertib yang harus ditaati; c)
faktor-faktor produksi sebagaimana yang Adanya kerjasama dari sekelompok orang; dan d)
diharapkan. mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.
Dalam istilah manajemen, frasa ini Controlling (pengawasan) adalah suatu kegiatan
berasal dari istilah Prancis Kuno "manajemen", yang mengawasi semua jalannya suatu kegiatan
yang berarti "seni menerapkan dan mengelola", sehingga mendapatkan hasil yang telah di
tetapi para ahli mendefinisikan manajemen dalam sepakati. Dan memilki keutntungan yang
berbagai cara.termasuk: Wijayanti (2018: 1) memuaskan.Perencanaan, pengorganisasian,
mengutip Follet, yang mendefinisikan manajemen implementasi, dan adapun Tahap-tahap
sebagai "seni menyelesaikan proyek melalui pengawasan terdiri atas: a) Penentuan standar, b)
orang lain."Manajemen, menurut Stoner (2018: Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, c)
1), adalah proses perencanaan, pengorganisasian, Pengukuran pelaksanaan kegiatan, d)
pengarahan, dan pengawasan pekerjaan anggota Pembanding pelaksanaan dengan standar dan
organisasi serta pemanfaatan sumber daya. Untuk analisa penyimpangan dan e)Pengambilan
mencapai tujuan organisasi tertentu, individu dan tindakan koreksi bila diperlukan. dan evaluasi
organisasi lain berkolaborasi. adalah semua komponen dari sistem manajemen.
Manajemen menurut beberapa pengertian Tanpa evaluasi, tidak mungkin untuk menentukan
di atas adalah suatu usaha bersama untuk status item dalam hal desain, implementasi, dan
menetapkan dan mencapai tujuan organisasi hasil. Istilah evaluasi yang berarti penilaian atau
dengan menjalankan fungsi perencanaan penilaian telah menjadi bagian dari kamus bahasa
(planning), pengorganisasian (organizing), Inggris (Febri Yanti R. Monoarfa dkk 2020 : 97).
pelaksanaan (actuating), dan pengendalian Aspek evaluasi merupakan proses yang teratur
(controlling). dan sistematis dengan membandingkan hasil yang
dengan tolak ukur atau kriteria yang telah

AGRINESIA Vol. 6 No. 1 November 2021 | 42


Hartin Ajuai dkk.: Manajemen Usahatani Tomat Di Desa Permata ..........................................................

ditetapkan kemudian dibuat suatu kesimpulan dan penganbilan sampel secara sengaja ( purposive
penyusunan saran pada setiap tahap dari sampling ) sehingga sampel yang di dapatkan 60
pelaksanaan suatu program. Hasil evaluasi yang petani tomat di DesaPermata. Kecamatan
dilakukan tersebut akan lebih memudahkan bagi Paguyaman. Kabupaten Boalemo.
petani untuk membuat perencanaan usahatani
berikutnya dengan lebih baik. Lambat laun maka Teknik Analisis Data
usahatani yang dilaksanakan menjadi lebih maju Teknik analisis data yang digunakan
dengan pencapaian hasil yang optimal. Evaluasi dalam penelitian ini ialah teknik analisis
adalah suatu proses dalam merencanakan, deskriptif kuantitatif.Pendekatan metode
memperoleh, dan menyediakan informasi yang kuantitatif deskritif terutama untuk mengungkap
sangat di perlukan untuk alternatif-alternatif kebenaran ilmiah dari aspek-aspek manajemen
keputusan. (Anggun juwita tangkudung, dkk., usahatani tomat Di DesaPermata Kecamatan
2016 : 6) Paguyaman Kabupaten Boalemo. Dengan skor
frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut:
METODE PENELITIAN Tabel 1.
Lokasi dan Waktu Penelitian Skor Frekuensi Manajemen Usahatani Tomat
Petani tomat di Desa Permata, Di Desa Permata. Kecamatan Paguyaman
Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo Kabupaten Boalemo
menjadi subjek penelitian ini. Penelitian ini Frekuensi Skor
berlangsung antara bulan Maret dan April tahun Ya 3
ini. Desa Permata merupakan salah satu sentra Kadang-kadang 2
penghasil tomat di Kecamatan Paguyaman, Tidak 1
Kabupaten Boalemo, dan dipilih untuk penelitian
ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis dan Sumber Data Manajemen Usahatani Tanaman Tomat di
DesaPermata. Kecamatan Paguyaman
Data penelitian dibagi menjadi dua
Kabupaten .Boalemo
kategori yaitu data primer dan sekunder. Deskripsi hasil penelitian yaitu
Observasi langsung dan percakapan dengan memberikan gambaran tentang manajemen
produsen tomat yang menjadi responden usahatani tanaman tomat di DesaPermata,
digunakan untuk mengumpulkan data primer. Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo.
dengan mengacu pada daftar pertanyaan yang Hasil ini di ukur dari 1 hingga 3 pada skala liker.
dibuat sebelumnya. Atribut petani seperti Hasil deskripsi variabel manajemen usahatani
nama, usia, pendidikan petani, dan tanaman tomat adalah sebagai berikut.
pengalaman petani adalah beberapa data a. Perencanaan Usahatani Tanaman Tomat di
kunci yang tercakup dalam daftar pertanyaan DesaPermata, Kecamatan Paguyaman,
yang disajikan. Ini penting untuk mengetahui Kabupaten Boalemo.
Perencanaan adalah metode pengambilan
berapa banyak petani yang ada di Desa
keputusan berdasarkan fakta tentang tindakan
Permata, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten yang harus diselesaikan untuk memenuhi tujuan
Boalemo. yang diharapkan atau diinginkan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, usahatani tomat akan
Populasi dan Sampel membutuhkan strategi atau penerapan beberapa
Populasi pada penelitian ini adalah petani prinsip perencanaan. Untuk melihat seberapa jauh
tomat di Desa Permata Kecamatan Paguyaman perencanaan usaha tani tomat maka dapat dilihat
Kabupaten Boalemo. Kemudian dilakukan pada tabel berikut:
penarikan sampel dengan menggunakan teknik
Tabel 2.
Perencanaan usahatani tanaman tomat di DesaPermata Kecamatan Paguyaman
Kabupaten Boalemo
No Interval Skor Frekuensi Persentase Kum Lebih Dari Kum Kurang
(%) Dari
FK FKR (%) FK FKR (%)
1 14 – 17,3 9 15 60 100 9 15
2 17,3 – 20,6 30 50 51 85 39 65
3 20,6 – 23,9 21 35 21 35 60 100
Sumber : Data diolah, 2020

43 | AGRINESIA Vol. 6 No. 1 November 2021


Hartin Ajuai dkk.: Manajemen Usahatani Tomat Di Desa Permata ..........................................................

Berdasarkan tabel 2 skor interval berkisar responden atau 15%. Untuk lebih jelas tanggapan
dari sekitar 14 – 17,3 sehingga sekitar 20,6 – responden dari masing-masing indikator variabel
23,9. Skor tertinggi pada interval 17,3 – 20,6 peran penyuluh sebagai pembimbing dapat
yaitu 30 responden atau 50%. Sedangkan skor dilihat pada tabel di bawah ini:
terendah pada interval 14 – 17,3 yaitu 9
Tabel 3.
Persentase Responden Terhadap Variabel Perencanaan Menurut Butir Jawaban
Persentase Jawaban
No Indikator Pertanyaan Angket
Ya Kadang-Kadang Tidak
1 Apakah melakukan perencanaan dalam
56 0 4
pengelolahan tanaman tomat ?
2 Apakah melakukan perencanaan dalam
25 29 6
penanaman tomat?
3 Apakah melakukan perencanaan
22 35 3
pemupukan?
4 Apakah melakukan perencanaan dalam
23 28 9
pemberantasan hama dan penyakit?
5 Apakah melakukan perencanaan dalam
14 35 11
pemanenan ?
6 Apakah melakukan perencanaan dalam
6 0 54
pasca panen?
Rata – Rata 24,33 21,17 14,50
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3 hasil tanggapan panen. Dari hasil jawaban responden dapat
responden dinyatakan sebagai tingkat tanggapan disimpulkan bahwa tanggapan terhadap
jawaban menurut butir pertanyaan yang paling perencanaan usahatani tanaman tomat di Desa.
banyak adalah butir nomor satu, dimana 56 Permata, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten.
responden yang memilih jawaban Ya. Hal ini Boalemo. sebagian atau 24,33% melakukan
disebabkan banyak petani melakukan perencanaan.
perencanaan dalam pengelolahan tanaman tomat b. Pengorganisasian usahatani tanaman tomat di
karena dalam usahatani tomat harus ada DesaPermata Kecamatan Paguyaman
perencanaan dalam pengolahan sehinggah Kabupaten Boalemo
mendapat yang di inginkan. Sedangkan butir Pengorganisasian inimerupakana upaya
pertanyaan terkecil adalah butir nomor enam untuk mengelola sumber daya sebagai mahluk
yaitu 6 responden yang memilih jawaban Ya, sosial dan dalam kehidupannya manusia
petani yang melakukan perencanaan dalam pasca senantiasa mewujudkan kebutuhan akan interaksi
panen, banyak petani tidak melakukan sosial antara dirinya dengan petani sebagai suatu
perencanaan dalam pasca panen karena dalam sistem sosial., dalam anggota kelompok tani
usahatani tomat dalam pasca panen tidak dapat mengubah koordinasi melalui interaksi
melakukan seperti pembersihan, pengeringan, sosial. Untuk melihat seberapa jauh
pendinginan, dan penyimpanan. Cuman pengorganisasian usahatani tanaman tomat di
melakukan pengemasan saja. Hal ini sedikit Desa Permata Kecamatan Paguyaman Kabupaten
petani yang melakukan perencanaan dalam pasca Boalemo maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.
Pengorganisasian Usahatani Tanaman Tomat Di DesaPermata Kecamatan Paguyaman
Kabupaten Boalemo
No Interval Skor Frekuensi Persentase Kum Lebih Dari Kum Kurang Dari
(%)
FK FKR (%) FK FKR (%)
1 14 – 17,3 9 15 60 100 9 15
2 17,3 – 20,6 30 50 51 85 39 65
3 20,6 – 23,9 21 35 21 35 60 100
Sumber : Data diolah, 2020

AGRINESIA Vol. 6 No. 1 November 2021 | 44


Hartin Ajuai dkk.: Manajemen Usahatani Tomat Di Desa Permata ..........................................................

Berdasarkan tabel 4 skor interval berkisar 15%. Untuk lebih jelas tanggapan responden dari
dari sekitar 14 – 17,3 hingga sekitar 20,6 – 23,9. masing-masing indikator variabel sebagai
Skor tertinggi pada interval 17,3 – 20,6 yaitu 30 pembimbing dapat dilihat pada tabel di bawah
responden atau 50%. Sedangkan skor terendah ini:
pada interval 14 – 17,3 yaitu 9 responden atau
Tabel 5.
Persentase Responden Terhadap Variabel Perencanaan Menurut Butir Jawaban
Persentase Jawaban
No Indikator Pertanyaan Angket
Ya Kadang-Kadang Tidak
1Apakah melakukan pengaturan tenaga kerja dan faktor-faktor
52 8 0
produksi lainnya dalam pengelolaan lahan ?
2 Apakah membuat pengaturan untuk tenaga kerja dan faktor
52 6 2
produksi lainnya dalam penanaman ?
3 Apakah membuat pengaturan untuk tenaga kerja dan faktor
48 10 2
produksi lainnya dalam Pemupukan ?
4 Apakah membuat pengaturan untuk tenaga kerja dan faktor
50 8 2
produksi lainya dalam pengendalian hama dan penyakit?
5 Apakah membuat pengaturan untuk tenaga kerja dan faktor
0 0 60
produksi lainya dalam pelaksanaan panen?
6 Apakah membuat pengaturan untuk tenaga kerja dan faktor
52 6 2
produksi lainya dalam pelaksanaan pasca panen?
Rata – Rata 42.33 6,33 11,33
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 5hasil tanggapan sebesar 42,33% melakukan kegiatan


responden dinyatakan sebagai tingkat tanggapan pengorganisasian.
jawaban menurut butir pertanyaan yang paling c. Pengawasan usahatani tanaman tomat di
banyak adalah butir nomor satu dan nomor 6, DesaPermata. Kecamatan Paguyaman
dimana terdapat 52 responden yang memilih Kabupaten Boalemo
jawaban Ya. Hal ini disebabkan karena petani Pengawasan usahatani merupakan tugas
tomat melakukan pengaturan tenaga kerja dan yang meliputi pengawasan terhadap kemajuan
factor-faktor produksi lainnya dalam pengelolaan kegiatan, mengantisipasi kesulitan, hambatan, dan
lahan. Selain itu juga mereka melakukan solusi lain untuk mencapai tujuan yang telah
pengaturan tenaga kerja dan factor produksi ditetapkan. Monitoring program antara lain
lainya dalam pelaksanaan pasca panen. sebagai masukan untuk mengantisipasi masalah
Sedangkan butir pertanyaan terkecil adalah butir umum, mengantisipasi kesulitan khusus, dan
nomor lima yaitu tidak ada orang responden yang menentukan keberhasilan/dampak inisiatif
memilih jawaban ya karena para petani tidak penyuluhan.Untuk melihat seberapa jauh
melakukan pengaturan tenaga kerja dan factor pengawasan usahatani tanaman tomat di
produksi lainya dalam pelaksanaan panen. Dari DesaPermata Kecamatan Paguyaman Kabupaten
hasil jawaban responden dapat disimpulkan Boalemo maka dapat dilihat pada tabel berikut:
bahwa pengorganisasian usahatani tanaman tomat
di Desa.Permata. Kecamatan. Paguyaman
Kabupaten Boalemo. sebagaian besar atau
Tabel 6.
Pengawasan usahatani tanaman tomat di DesaPermata.Kecamatan Paguyaman
Kabupaten Boalemo
Kum Kurang
Persentase Kum Lebih Dari
No Interval Skor Frekuensi Dari
(%)
FK FKR (%) FK FKR (%)
1 14 – 17,3 9 15 60 100 9 15
2 17,3 – 20,6 30 50 51 85 39 65
3 20,6 – 23,9 21 35 21 35 60 100
Sumber : Data diolah, 2020

45 | AGRINESIA Vol. 6 No. 1 November 2021


Hartin Ajuai dkk.: Manajemen Usahatani Tomat Di Desa Permata ..........................................................

Berdasarkan tabel 6 skor interval berkisar yaitu 30 responden atau 50%. Sedangkan skor
dari sekitar 14 – 17,3 sehingga sekitar 20,6 – terendah pada interval 14 – 17,3 yaitu 9
23,9. Skor tertinggi pada interval 17,3 – 20,6 responden atau 15%.
Tabel 7.
Persentase Responden terhadap Variabel Pengawasan Menurut Butir Jawaban
Persentase Jawaban
No Indikator Pertanyaan Angket
Ya Kadang-Kadang Tidak
1 Apakah anda melalukan pengawasan dalam
60 0 0
pengelolaan lahan?
2 Apakah anda melakukan pengawasan dalam
54 6 0
penanaman ?
3 Apakah anda melakukan pengawasan dalam
60 0 0
pemupukan tanaman Tomat?
4 Apakah anda melakukan pengawasan dalam
pengendalian hama dan penyakit pada 60 0 0
tanaman Tomat?
5 Apakah anda melakukan pengawasan dalam
60 0 0
pemanenan Tomat?
6 Apakah anda melakukan pengawasan pasca
60 0 0
panen ?
Rata – Rata 59,0 1,0 0,0
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 7 hasil tannggapan d. Evaluasi usahatani tanaman tomat di Desa


responden dinyatakan sebagai tingkat persentase Permata, Kecamatan. Paguyaman, Kabupaten
jawaban menurut butir pertanyaan yang paling Boalemo.
banyak adalah butir nomor satu, tiga, empat, lima Evaluasi merupakan suatu gerakan
dan enam dari 60 responden yang memilih bersama para petani unutk secara terus menerus
jawaban Ya berjumlah 60 orang. Hal ini menilai siklus dan hasil seabagai akibat dari
disebabkan karena petani melalukan pengawasan program yang di susun dalam budidaya tomat.
dalam pengelolaan lahan, melakukan pengawasan Dalam interaksi penilaian, semua indifidu yang
dalam pemupukan tanaman tomat, melakukan berkumpul di ikut sertakan mengingat fakta
pengawasan dalam pengendalian hama dan bahwa meraka terkait dengan semua latihan dan
penyakit pada tanaman tomat, melakukan harus bertanggung jawab dengan bidangnya
pengawasan dalam pemanenan tomat dan sendiri.Instrumen evaluasi yang digunakan lugas,
melakukan pengawasan pasca panen. Sedangkan jelas, dan berbicara bahasa mereka,
butir pertanyaan terkecil adalah butir nomor dua memungkinkan mereka untuk memberikan
yaitu 54 responden yang memilih jawaban Ya tanggapan yang jelas dan akurat. Bahkan bagi
karena mereka tidak semua melakukan mereka, pengetahuan dan keterampilan praktis
pengawasan dalam penanaman. Dari hasil yang dapat diterapkan pada pertanian merupakan
jawaban responden dapat disimpulkan bahwa faktor terpenting.Untuk melihat seberapa jauh
pengawasan usahatani tanaman tomat di tanggapan evaluasi usahatani tanaman tomat di
Desa.Permata Kecamatan Paguyaman. Kabupaten DesaPermata Kecamatan Paguyaman Kabupaten
Boalemo. sebagian besar atau sebesar 59% Boalemo maka dapat dilihat pada tabel berikut:
melakukan pengawasan.
Tabel 8.
Evaluasi Usahatani Tanaman Tomat Di DesaPermata Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo
Persentase Kum Lebih Dari Kum Kurang Dari
No Interval Skor Frekuensi
(%) FK FKR (%) FK FKR (%)
1 14 – 17,3 9 15 60 100 9 15
2 17,3 – 20,6 30 50 51 85 39 65
3 20,6 – 23,9 21 35 21 35 60 100
Sumber : Data diolah, 2020
Berdasarkan tabel 8skor interval berkisar yaitu 30 responden atau 50%. Sedangkan skor
dari sekitar 14 – 17,3 sehingga sekitar 20,6 – terendah pada interval 14 – 17,3 yaitu 9
23,9. Skor tertinggi pada interval 17,3 – 20,6 responden atau 15%. Untuk lebih jelas tanggapan

AGRINESIA Vol. 6 No. 1 November 2021 | 46


Hartin Ajuai dkk.: Manajemen Usahatani Tomat Di Desa Permata ..........................................................

responden dari masing-masing indikator variabel Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo


evaluasi usahatani tanaman tomat di DesaPermata dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 9.
Persentase Responden Terhadap Variabel Evaluasi UsahaTani Menurut Butir Jawaban
Persentase Jawaban
No Indikator Pertanyaan Angket
Ya Kadang-Kadang Tidak
1 Apakah sudah melakukan evaluasi terhadap pengelolaan
55 5 0
lahan?
2 Apakah sudah melakukan evaluasi dalam penanaman? 53 7 0
3 Apakah sudah melakukan evaluasi dalam pemupukan
55 5 0
tanaman Tomat?
4 Apakah sudah melakukan evaluasi terhadap
55 5 0
pengendalian hama dan penyakit?
5 Apakah sudah melakukan evaluasi terhadap pemanenan
38 22 0
tanaman Tomat?
6 Apakah sudah melakukan evaluasi dalam pasca panen
46 10 4
tanaman Tomat?
Rata – Rata 50,3 9,0 0,7
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 9, hasil tanggapan Buah Kakao. Sekolah Tinggi Ilmu


responden dinyatakan sebagai tingkat persentase Pertanian (Stiper) YAPIM.
jawaban menurut butir pertanyaan yang paling Kartika Ela Dkk, 2015, Pertumbuhan Dan Hasil
banyak adalah butir nomor satu, tiga dan empat Tanaman Tomat (Lycopersicum
dimana responden yang memilih jawaban Ya Esculentum Mill.) Pada Berbagai
berjumlah 55 orang. Hal ini disebabkan karena Persentase Naungan. Jurnal e-J.
petani melakukan evaluasi terhadap pengelolaan Agrotekbis 3 (6) : 717- 724.
lahan, melakukan evaluasi dalam pemupukan Luntungan Y Antonius, 2012. Analisis Tingkat
tanaman Tomat dan sudah melakukan evaluasi Pendapatan Usaha Tani Tomat Apel Di
terhadap pengendalian hama dan penyakit. Kecamatan Tompaso Kabupaten
Sedangkan butir pertanyaan terkecil adalah butir Minahas. Jurnal Pembangunan
nomor lima yaitu petani kurang melakukan Ekonomi dan Keuangan Daerah (PEKD)
evaluasi terhadap pemanenan tanaman Tomat. Vol, 7. No.3.
Dari hasil jawaban responden dapat disimpulkan Monoarfa Febriyanti 2020. Pengaruh penerapan
bahwa tanggapan responden terhadap Evaluasi dimensi manajemen pada produktivitas
usahatani tanaman tomat di DesaPermata, koperasi simpan pinjam budi luhur di
Kecamatan. Paguyaman, Kabupaten Boalemo. kabupaten gorontalo. Skripsi . Jurusan
sebagian besar atau 50,3% melakukan evaluasi. Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Negeri Gorontalo.
KESIMPULAN Mustaki Nur’ain 2015, Analisis Petani Yang
Manajemen usahatani tomat meliputi Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani
perencanaan pengorganisasian pengawasan dan Cabe Rawit Di Kecamatan Bulango
evaluasi. Rata-rata petani yang menjadi Utara Kabupaten Bone Bolango. Skripsi,
responden menjawab Ya dengan persentase Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian,
tertinggi maka manajemen usahatani tomat di Universitas Negeri Gorontalo.
Desa Permata Kecamatan Paguyaman Kabupaten. Sujana Wulandara, 2010. Analisis Pendapatan
Boalemo. pada taraf 73,31%. Untuk kegiatan Dan Faktor-Faktor Produksi Yang
manajemen usahatani tomat. Mempengaruhi Usahatani Tomat Di
Desa Lebak Muncang, Kecamatan
DAFTAR PUSTAKA Ciwidey, Kabupaten Bandung. Skripsi.
Gupito W Retno, 2014. Analisis Faktor-Faktor Departemen Agribisnis, Fakultas
Yang Mempengaruhi Pendapatan Ekonomi Dan Manajemen, Institut
Usahatani Sorgum Di Kabupaten Pertanian Bogor.
Gunungkidul. Jurnal. Agro Ekonomi Tangkudung J Anggun,2016. Analisis Penerapan
Vol. 24/No. 1 : 66-75. Manajemen Dan Strategi Distribusi
Haerani Nining 2015, Respon Tanaman Tomat Beras Di Perusahaan Umum Badan
(Lycopersicum esculentum Mill) pada Urusan Logistik (Perum Bulog Sub
Pemberian Media Tanam Bokashi Kulit Divre Kota Gorontalo). Jurnal. Jurusan

47 | AGRINESIA Vol. 6 No. 1 November 2021


Hartin Ajuai dkk.: Manajemen Usahatani Tomat Di Desa Permata ..........................................................

Agribisnis Fakultas Pertanian Desa Babulu Darat Kecamatan Babulu


UniversitasNegeri Gorontalo Kabupaten Penajam Paser Utara. Jurnal.
Yanutya Tri Ariga Pukuh 2013, Analisis EPP. Vol. 10 No.1 : 52 – 57.
Pendapatan Petani Tebu Di Kecamatan Wijayanti, I D. 2008. Manajemen Dana Desa
Jepon Kabupaten Blora. Skripsi. Jurusan Dalam Meningkatkan Pembangunan Di
Ekonomi Pembangunan Fakultas Desa Duloduo Kecamatan Dumoga
Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Barat Kabupaten Bolaang Mongondow.
Wahyuni Sri 2013, Analisis Pendapatan Dan Junal jurusan ilmu pemerintah. ISSN :
Pemasaran Usahatani Tomat 2337-5736.
(Lycopersicum Esculentum Mill.) Di

AGRINESIA Vol. 6 No. 1 November 2021 | 48

You might also like