You are on page 1of 8

‫‪Khutbah Idul Adha 1444 H‬‬

‫‪Membangun dialog antar generasi untuk melahirkan peradaban mulia‬‬


‫‪Oleh:‬‬
‫‪Dr. H. Anwar Saadi, MA.‬‬

‫ِ‬
‫لسالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َر ْْحَةُهللا َو بََرَكاتُهُ‬
‫ا َّ‬

‫هللا أكرب هللا أكرب هللا أكرب* هللا أكرب هللا أكرب هللا أكرب* هللا أكرب هللا أكرب هللا أكرب*‬

‫َصْيالً * آل إِلَهَ إِالَّ هللاُ َو ْح َده *‬ ‫هللا أكرب كبريا * واحلمد هلل كثريا * وسبحا َن ِ‬
‫هللا ب ْكرًة َّوأ ِ‬
‫ُ َ‬ ‫َ ُْ َ‬
‫اب َو ْح َدهُ * آل إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوالَ‬ ‫َحَز َ‬‫َعَّز ُجْن َدهُ َوَهَزَم األ ْ‬
‫صَر َعْب َدهُ * َوأ َ‬
‫ص َد َق َو ْع َدهُ * َونَ َ‬ ‫َ‬
‫الديْ ُن * َولَ ْو َك ِرَه الْ َكافُِرْو َن َولَ ْو َك ِرَه الْ ُم ْش ِرُك ْو َن َولَ ْو َك ِرَه‬
‫صْي لَه ِِّ‬ ‫ِِ‬
‫نَ ْعبُ ُد إِالَّ إِ ََّّيهُ * ُمُْل ْ َ ُ‬
‫الْ ُمنَافِ ُق ْو َن*‬
‫ِ‬
‫سيئات‬ ‫ونستغفرهُ‪ ،‬ونعوذُ ابهلل ِمن ُش ُروِر أن ُف ِسنَا‪َ ،‬وِم ْن‬ ‫إن احلَ ْم َد هلل‪ََْ ،‬ن َم ُده‪ ،‬ونستعينُه‪،‬‬ ‫َّ‬
‫ُ‬
‫ضلِ ْل‪ ،‬فَال َه ِادي لَهُ * أَ ْش َه ُد أ ْن ال إلَهَ إال‬ ‫ض َّل لَهُ‪ ،‬ومن يُ ْ‬ ‫أعمالِنا‪ ،‬من ي ه ِده هللا فَال م ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ َ َ ْ َْ‬
‫دَن ُُمَ َّم ٍد‬
‫صلِِّى َعلَى َسيِِّ َ‬ ‫عب ُده َور ُسولُه * اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫أشهد َّ‬
‫أن ُُمَ َّم ًدا ْ‬ ‫يك لَهُ‪ ،‬و ُ‬ ‫هللاُ َو ْح َدهُ ال َش ِر َ‬
‫َص َحابِِه َوَم ْن تَبِ َع ُه ًدى *‬ ‫ِِ‬
‫َو َعلَى اَله َوأ ْ‬
‫َّاس‪ ،‬اُصيكم ونفسي واَّيي بتَ ُق ْوى هللاَ وطاعته فقد فاز املتقون‬
‫أ ََّما بَ ْع ُد‪ :‬فَيَا أيُّ َها الن ُ‬
‫قال هللا تعاىل ىف كتابه الكرمي وهو اصدق القائلْي‪ .‬اعوذ ابهلل من الشيطان الرجيم‪.‬‬
‫اَللَ َح َّق تُ َقاتِِه َوال ََتُوتُ َّن إِال َوأَنْتُ ْم‬
‫ين َآمنُوا اتَّ ُقوا َّ‬ ‫َّ ِ‬
‫بسم هللا الرْحن الرحيم‪ََّ :‬ي أَيُّ َها الذ َ‬
‫صلِ ْح لَ ُك ْم أ َْع َمالَ ُك ْم‬
‫يدا * يُ ْ‬ ‫اَللَ َوقُولُوا قَ ْوال َس ِد ً‬
‫ين َآمنُوا اتَّ ُقوا َّ‬ ‫َّ ِ‬
‫ُم ْسل ُمو َن * ََّي أَيُّ َها الذ َ‬
‫ِ‬
‫يما*‬ ‫ِ‬ ‫َويَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َوَم ْن يُ ِط ِع َّ‬
‫اَللَ َوَر ُسولَهُ فَ َق ْد فَ َاز فَ ْوًزا َعظ ً‬

‫‪Khutbah idul Adha 1444 H‬‬


‫(‬ ‫)‪1‬‬
Jamaah Sholat Id Rahimakumulloh.

Alhamdulillah, marilah kita bersyukur ke hadirat Ilahi Rabbi atas segala nikmat dan
karuniaNya, khususnya nikmat Iman, kesehatan dan kesempatan, sehingga kita
dapat melaksanakan sholat ‘Idul Adha dalam keadaan sehat wal afiat, aman dan
bahagia. Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabat serta kita semua-penerus dan
pejuang ajaran Rasulullah SAW.

Dalam kesempatan yang baik ini, ijinkan khatib mengajak diri dan kita semua untuk
memperkuat keimanan dan ketakwaan kita. Keimanan yang menginspirasi dan
melahirkan perilaku ahlak mulia, memiliki kepedulian sosial, menjadikan diri kita
tauladan bagi manusia lainnya dalam berbuat kebaikan dan amal saleh.

Allahu Akbar wa lillahil Hamd,


Jamaah Sholat Id Rahimahkumulloh.

Saat ini, saudara-saudara kita yang sedang menunaikan Ibadah haji sedang
melaksanakan rangkaian ibadah setelah wukuf di arafah, mabiot di Muzdalifah dan
bermalam di Mina selanjutnya melontar zumrah aqabag, wusta dan aqabah. Untuk
itu, kita doakan agar prosesi ibadah hajinya lancar dan mudah-mudahan Allah SWT
menjadikannya sebagai: Hajjan Mabrur, Sya’yan Masykur, Dzanban Maghfur dan
Tijarotan lan Tabur. Dan semoga kita semua yang sudah berhaji, Allah tetap
menjaga dan merawat kemabrurannya, dan bagi yang belum berhaji, semoga Allah
mentakdirkannya bisa menunaikan ibadah haji di tahun-tahun mendatang.
Allahumma Amin.

Allah sesungguhnya telah memanggil semua orang untuk berhaji melalui Nabi
Ibrahim:
‫ْي ِم ۡن ُك ِِّل فَ ٍِّج َع ِم ۡي ٍق‬ۡ ِ‫َّاس ِاب ۡحل ِج َّۡيت ۡوك ِرجاال وع ٰلى ك ِل ض ِام ٍر َّۡيت‬
ِ ‫ن‬ ‫ال‬ ِ
‫ىف‬
ِۡ
‫ن‬
َ َّ َ ِّ ُ َ َّ ً َ َ ُ َ ِّ َ ِّ‫َواَذ‬
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang datang dari
segenap penjuru yang jauh,

Khutbah idul Adha 1444 H


( 2)
Ketika mendapat perintah Allah untuk memanggil semua manusia berhaji, maka
Ibrahim bertanya: ‫البالغ‬ ‫كيف ابلغ الناس وان صويت ال ينفذوهم؟ فقيل َند وعلينا‬
bagaimana aku bisa memanggil semua manusia datang ke ka’bah sementara suara
saya tidak mungkin menjangkau mereka? Maka dijawab: panggil saja aku yang
menyampaikan…
‫ايها الناس ان ربكم قد اختذ بيتا فحجوه فيقال ان اجلبال تواضعت حىت بلغ الصوت‬
‫ارجاء االرض وامسع من ىف االرحام واالصالب واجاب كل شيء مسعه‬

Hai sekalian manusia sesungguhnya Tuhanmu telah membangun ka’bah, maka


berhajilah….
Ibadah haji adalah ibadah yang penuh pergerakan, sangat dinamis dalam dimensi
posisi (ruang) dan waktu. Memang itulah perjalanan hidup, selalu bergerak dalam
dimensi ruang dan waktu, yang dalam pergerakannya tersebut berujung (kembali)
kepada Allah [QS:2:156, 21:93], yang tidak hanya diungkapkan pada saat
mengalami musibah, tetapi sebagai pengingat bahwa apa pun yang kita lakukan
muaranya adalah ketertundukan dan kepatuhan kepada yang Maha Kuasa dengan
penuh keridhaan atau dengan keterpaksaan [QS:3:83, 13:15].

Jamaah Sholat Id Rahimahkumulloh.

Setiap kali kita memasuki bulan Dzul Hijjah, kita diingatkan tentang pentingnya
meneladani Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Ada beberapa nilai keteladanan
yang bisa kita ambil, antara lain:

(i) Nabi Ibrahim tipe suami dan ayah teladan;


Ayah teladan dan berbakti kepada Rabbnya akan melahirkan anak yang
dimuliakan dan dibanggakan: membangun generasi berahlak dimulai dari
keteladanan seorang ayah.
Nabi Ibrahim tidak pernah berbohong kecuali pada 3 hal:
ِ َ‫ اثْنَ ت‬:‫ ََل ي ْك ِذب إِب ر ِاهيم إَِّال ثََالث كذابت‬:‫ال‬
ِ ‫ان ِمْن ه َّن ِِف َذ‬
‫ات‬ ُ ُ َ ْ ْ َ ْ َ َ‫َع ْن أَِِب ُهَريْ َرَة ق‬
‫ات‬ َ َ‫ َوق‬،" ‫ " بَ ْل فَ َعلَهُ َكبِريُُه ْم َه َذا‬:ُ‫ َوقَ ْولَه‬،" ‫ " إِِِّّن َس ِق ٌيم‬:ُ‫ قَ ْولُه‬،‫اَلل‬
َ َ‫ بَْي نَا ُه َو ذ‬:‫ال‬
َِّ

Khutbah idul Adha 1444 H


( 3)
َِ‫ ف‬،‫اجلبابِرِة‬ ِ ‫ إِ ْذ أَتَى علَى جبَّا ٍر‬،ُ‫ي وٍم وسارة‬
ٌ‫اهنَا رجال َم َعهُ ْامَرأَة‬ ُ ‫ إِن َه‬:ُ‫يل لَه‬ َ ‫ق‬ َ ََْ ‫ن‬َ ‫م‬ َ َ َ َ َ َْ
.‫ُخ ِت‬ْ ‫ أ‬:‫ال‬ َ َ‫ َم ْن َه ِذ ِه؟ ق‬:‫ال‬َ ‫ فَ َق‬،‫ فَأ َْر َس َل إِلَْي ِه َو َسأَلَهُ َعْن َها‬،‫َّاس‬
ِ ‫َح َس ِن الن‬ ْ ‫م ْن أ‬
ِ

،‫ض ُم ْؤِم ٌن َغ ِْريي َو َغ ْ َري ِك‬ِ ‫ ََّي َس َارةُ لَْيس َعلَى َو ْج ِه ْاأل َْر‬:‫ال‬
َ َ ‫فَأَتَى َس َارَة فَ َق‬
ِ ِ‫ُخ ِت فَ َال تُ َك ِِّذب‬
.‫يِن‬ ْ‫كأ‬ ِ َّ‫َخربتُه أَن‬
ُ ْ َ ْ ‫َوإِ َّن َه َذا َسأَلَِِن فَأ‬
Dari Abi Hurairah berkata: Ibrahim belum pernah berdusta kecuali 3
alasan: dua hal berkaitan ketika diajak menyembah berhala “aku
sedang sakit” ketika ditanya siapa yang menghancurkan patung-
patung kecil, ia mengatakan patung besar yang melakukannya.
Ibrahim berkata: ketika kami Bersama Sarah, diketahui pengawal
kerajaan, ia mnelaporkan kepada raja, kami mendapati ada seorang
laki-laki Bersama seorang wanita yang sangat cantik. Kemudian
Ibrahim dibawa menghadap raja, siapakah wanita ini, dia adalah
saudara perempuanku. Ibrahim membisiki Sarah: wahai Sarah, tidak
ada lagi orang beriman di muka bumi ini selain aku dan dirimu, maka
untuk keselamatan aku mengatakan kamu adalah saudariku, maka
jangan engkau mendustai aku.

Dari Hadis di atas, untuk melahirkan tokoh yang berkharisma dan berkarakter perlu
memiliki: integritas, kejujuran, dan transparansi/keterbukaan.

(ii) Ismail seorang anak berahlak mulia

Kisah tentang kepatuhan Nabi Ismail AS terhadap Nabi Ibrahim AS. Diabadikan
dalam Al-Qur’an, QS. Ashafaat:102::
‫ال‬
َ َ‫ك فَٱنظُْر َما َذا تََر ٰى ۚ ق‬ ِِّ‫َن إِِِّّنٓ أ ََر ٰى ِىف ٱلْ َمنَ ِام أ‬
َ ُ‫َّنٓ أَ ْذ ََب‬ ََّ ُ‫لس ْع َى قَ َال يَٰب‬
َّ ‫فَلَ َّما بَلَ َغ َم َعهُ ٱ‬
‫ين‬ِ َِّٰ ‫ت ٱفْ َعل َما تُ ْؤَمر ۖ َستَ ِج ُدِّنٓ إِن َشآء ٱ ََّللُ ِمن ٱ‬ ِ ‫َٰٓيَب‬
َ ‫لصرب‬ َ َ ُ ْ ََ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Khutbah idul Adha 1444 H


( 4)
Dari ayat di atas, ada dialog dan komunikasi antara ayah dan anak. Ibrahim
membangun tradisi dialog antar generasi agar terbangun keharmonisan hubungan
sehingga dapat melahirkan peradaban berfikir dan moral yang dapat diterapkan
antara generasi. Ini menjadi modal membangun masyarakat dan bangsa.

Kisah Ibrahim dan Ismail melahirkan tradisi berqurban, yakni memberikan harta yang
kita miliki untuk berbagi dengan kaum fakir dan miskin. Ibadah qurban
melambangkan ajaran membangun kualitas umat muslim dan masyarakat secara
umum agar terpenuhi kebutuhan gizinya agar umat muslim menjadi kuat secara fisik
dan memiliki kecerdasan. Karena Allah menyukai mukmin yang kuat dibanding
mukmin yang lemah.
Bagi orang yang berpunya, qurban, mengikis sifat bakhil, melahirkan sifat solidaritas
sosial dan peka terhadap kaum yang lemah.
Bagi kaum yang tidak berpunya, ibadah qurban, memberikan harapan kepada
mereka untuk hidup bahagia sehat hati jiwa dan raganya.

Allahu Akbar wa lillahil Hamd,


Jamaah Sholat Id Rahimahkumulloh.

Ibadah haji mendorong setiap hamba untuk memenuhi seruan Rabbnya,


memberikan totalitas hidup hanya untuk Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidup dan matiku untuk Allah… saat berhaji umat muslim diharuskan menanggalkan
atribut keduniaan, pangkat, jabatan dan status sosial. Semua sama mengenakan
ihram. Semua tunduk mengikuti rukun dan wajib haji; mereka wukuf, mabit di
muzdalifah, melontar zamarat, dan tawaf ifadah serta sa’i. mereka dilarang berkata2
kotor, bertengkar, berbuat maksiat dan merusak lingkungan
Hal tersebut merupakan sebuah rangkaian penggemblengan mental dan rohani;
agar jamaah haji memiliki kesempurnaan ahlak dan kepribadian, jujur dan
berintegritas. Orang yang berhaji layak dianugrahi surga. Sebagaimana Hadis Nabi:
haji mabrur tidak ada balasan lain kecuali surga.

Orang yang berqurban adalah orang yang sadar bahwa rizki dan kekayaan pada
hakikatnya merupakan titipan Allah. Ia belanjakan sebagian hartanya untuk membeli
hewan qurban. Berqurban hakikatnya untuk mengikis sifat-sifat hewaniah dan kikir.

Khutbah idul Adha 1444 H


( 5)
Orang yang berqurban mnemahami nikmat dan indahnya berbagi kepada orang
yang membutuhkan uluran pertolongan.

Hadirin sekalian
Kisah Ibrahim sebagai ayah dan Ismail sebagai anak, dalam sejarah awal kurban,
menunjukkan adanya hubungan dua generasi yang sangat harmonis. Ada keyakinan
dan kepercayaan terhadap perintah Tuhan, ada contoh ahlaq anak terhadap
orangtua, ada kasih sayang orangtua terhadap anak. Kisah ini menjadi
pembelajaran perlunya membangun hubungan dialogis dan kemitraan antar
generasi di tengah hilangnya moralitas hubungan antara generasi.
Kisah ini juga agar menginspirasi para calon pemimpin bangsa menghadapi pilpres
mendatang, agar para capres dan partai politik bertanggungjawab kepada masing-
masing pengikut dan followernya untuk selalu mengedepankan ahlak dan gagasan
dalam menawarkan simpati kepada masyarakat untuk memilihnya. Agar bangsa kita
yang besar ini selalu terjaga keutuhan dan moralitasnya.

Ibadah haji dan qurban, menjadi momentum peningkatan kualitas diri setiap hamba
agar memiliki kekuatan dan kepercayaan diri yang kuat dalam menjalani kehidupan
ini. Membangun citra diri yang baik, membangun keteladan, memiliki kepedulian
sosial yang tinggi, memperkuat mentalitas dan moralitas agar turut berkontribusi
membangun Indonesia yang aman damai dan berakhlak karimah.

‫اعوذ ابهلل من الشيطان الرجيم‬


‫اَن اعطينك الكوثر فصل لربك واَنر ان شانءك هو االبت‬

Di akhir khutbah ini, marilah kita panjatkan doa:

ya Rabb anugerahkan kepada kami semua kekuatan iman dan Islam, mudahkan
kami untuk dapat berkunjung ke tanah suci untuk berhaji dan umrah serta ziarah ke
makam Rasulullah. Kita doakan saudara, karabat, dan jamaah haji kita selalu
diberikan kemudahan, kelancaran serta keselamatan. Agar mereka mendapatkan
haji mabrur dan kembali ke tanah air dengan membawa kebaikan dan keberkahan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Khutbah idul Adha 1444 H


( 6)
‫‪Khutbah II‬‬

‫هلل َكثِ ْ ًريا‬ ‫احلم ُد ِ‬


‫اَهللُ أَ ْك َربُ اَهللُ أَ ْك َربُ اَهللُ أَ ْك َربُ‪ .‬اَهللُ أَ ْك َربُ اَهللُ أَ ْك َربُ اَهللُ أَ ْك َربُ‪ .‬اَهللُ أَ ْك َربُ َكبِ ْ ًريا َو َْ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َعَّز ُجْن َدهُ‬ ‫صَر َعْب َدهُ َوأ َ‬ ‫ص َد َق َو ْع َدهُ َونَ َ‬ ‫َو ُسْب َحا َن هللا بُ ْكَرًة َوأَصْيالً‪َ ،‬الإِلهَ إِالَّ هللاُ َو ْح َدهُ‪َ ،‬‬
‫وهزم ْاألَحزاب وح َده‪ ،‬الَإِله إِالَّ هللا وهللا أَ ْكرب‪ ،‬اَهلل أَ ْكرب و ِ‬
‫هلل اْحلَ ْم ُد‬ ‫ُ َ ُ َُ ُ َُ َ‬ ‫َ َ ََ ْ َ َ َ ْ ُ َ‬
‫َض َحى‪ ,‬أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ اِلَهَ إِالَّ هللاُ نِ ْع َم الْ َوكِيل َونِ ْع َم‬ ‫هلل الَّ ِذ ْي َج َع َل لَنَا ِعْي َد اْأل ْ‬ ‫‪ ،‬اَ ْحلم ُد ِ‬
‫َْ‬
‫ص ِِّل‬ ‫اللهم َ‬ ‫يدا‪ُ .‬‬ ‫ضالَالً بَعِ ً‬ ‫ض َّل َ‬
‫ِ‬
‫َن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُهُ َو َم ْن يُْنكْرهُ فَ َق ْد َ‬ ‫الْ َم ْوَىل‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫ب ا ْْلَُدى‪ ،‬الَّ ِذ ْي الَ يَْن ِط ُق َع ْن ا ْْلََوى‪ ،‬إِ ْن ُه َو‬ ‫ٍ ِ‬
‫صطََفى‪ُُ ،‬مَ َّمد نَ ِِّ‬
‫ِ‬
‫َعلَى َسيِِّد ََن َو َحبِْيبِنَا الْ ُم ْ‬
‫الص ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫دق َو الْ َوفَا‪ ،‬أ ََّما بَ ْع ُد‪:‬‬ ‫َص َحابِه أ َْه ِل ِّ‬ ‫إِالَّ َو ْح ٌي يُ ْو َحى‪َ ،‬و َعلَى اَله َو أ ْ‬
‫فيا عباد هللا اتَّ ُق ْوا هللاَ َح َّق تُ َقاتِِه َوالَ ََتُْوتُ َّن إِالَّ َوأَنْتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‪.‬‬
‫ِ‬ ‫الصالَِة َعلَى النِ ِِّ‬
‫َّب الْ َك ِرِْمي‪ ،‬إ َّن هللاَ‬ ‫َن يَ ْوَم ُك ْم َه َذا يَ ْوٌم َع ِظْي ٌم‪ ،‬فَأَ ْكثُِرْوا ِم َن َّ‬ ‫َو ْاعلَ ُم ْوا أ َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َوَمالَئِ َكتَهُ يُ َ ُّ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِِّل‬ ‫َّب ََيأيَُّها الَّذيْ َن ءَ َامنُ ْوا َ‬ ‫ِ‬
‫صل ْو َن َعلَى الن ِِّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْي َو ََتبِ ِع التَّابِع ْ َ‬
‫ْي‬ ‫َص َحابِه َوالتَّابِع ْ َ‬ ‫ْي َو َعلَى آله َوأ ْ‬ ‫َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِِّد ََن ُُمَ َّمد َسيِِّد الْ ُم ْر َسل ْ َ‬
‫ْي‬ ‫ك َيأَرحم َّ ِِ‬ ‫الدي ِن وار َْحْنَا معهم بِر ْْحتِ‬ ‫ان إِ َىل ي وِم ِِّ‬ ‫و ََتبِعِي ِهم ِبِِحس ٍ‬
‫الراْح ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ْ َْ‬
‫ات‪ ،‬األَحي ِاء ِمْن هم واألَمو ِ‬
‫ات‪،‬‬ ‫ات‪ ،‬والْمسلِ ِمْي والْمسلِم ِ‬
‫اللَّه َّم ا ْغ ِفر لِْلم ْؤِمنِْي والْم ْؤِمنَ ِ‬
‫ْ َ ُ ْ َ َْ‬ ‫َ َُْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُْ‬ ‫ْ ُ َْ َ ُ‬ ‫ُ‬
‫ُّع ِاء‪.‬‬
‫ب الد َ‬
‫ك َِمسيع قَ ِري ِ‬
‫ب ُُمْي ُ‬‫إنَّ َ ْ ٌ ْ ٌ‬
‫ِ‬

‫ِ ِِ‬
‫ص ْوًما‪َ ،‬وال تَ َد ْع‬
‫اج َع ْل تَ َفُّرقَنَا م ْن بَ ْعده تَ َفُّرقًا َم ْع ُ‬
‫اج َع ْل ََجْ َعنَا َه َذا ََجْ ًعا َم ْر ُح ْوًما‪َ ،‬و ْ‬ ‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫فِْي نَا َوال َم َعنَا َش ِقيًّا َوال َُْم ُرْوًما‪.‬‬

‫اف َوالغِ ََن‪.‬‬


‫الع َف َ‬ ‫اللَّ ُه َّم إِ ََّن نَ ْسأَلُ َ‬
‫ك ا ْْلَُدى َوالتُّ َقى َو َ‬

‫‪Khutbah idul Adha 1444 H‬‬


‫(‬ ‫)‪7‬‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اللَّ ُه َّم أَعَّز ا ِإل ْسالَ َم َوالْ ُم ْسلم ْ َ‬
‫ْي‪،‬‬

‫ض‪َ ،‬وَاب ِرْك لَنَا ِف ِِثَا ِرََن‬ ‫السماء وأَخرِج لَنَا ِمن خريا ِ‬
‫ت األ َْر ِ‬ ‫ْ َ َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫االلَّ ُه َّم أَنْ ِزْل َعلَْي نَا م ْن بََرَكات َّ َ َ ْ ْ‬
‫َوُزُرْو ِعنَا وُك ِِّل أَ َرزاقِنَا ََّي َذا ْ‬
‫اجلَالَِل َوا ِإل ْكَرِام‪.‬‬

‫اب‪.‬‬
‫الوَّه ُ‬
‫ت َ‬ ‫ك أَنْ َ‬ ‫ب لَنَا ِم ْن لَ ُدنْ َ‬
‫ك َر ْْحَ ًة‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫ِ‬
‫َربَّنَا ال تُِز ْغ قُلُ ْوبَنَا بَ ْع َد إ ْذ َه َديْتَ نَا‪َ ،‬وَه ْ‬
‫ربَّنَا ظَلَمنَا أَنْ ُفسنَا وإِ ْن ََل تَ ْغ ِفر لَنَا وتَر َْحْنَا لَنَ ُكونَ َّن ِمن اخل ِ‬
‫اس ِريْ َن‪.‬‬‫ْ َ َ‬ ‫َ َ ْ ْ َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َربَّنَا آتنَا ِف الدُّنْيَا َح َسنَ ًة َوِف اآلخَرِة َح َسنَ ًة َوقنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّا ِر‬

‫‪Khutbah idul Adha 1444 H‬‬


‫(‬ ‫)‪8‬‬

You might also like