You are on page 1of 13

‫‪KHUTBAH GERHANA MATAHARI HIBRIDA‬‬

‫‪29 Ramadhan 1444 H / 20 April 2023 M‬‬


‫‪Masjid As-Said Pondok Pesantren Baiturrahman‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬
‫ﱠ َ ْ َ ّ َ ْ ُ ُ ََ ْ َ ُ ُ ََ ْ َ ْ ُ ََ ُ ُ‬
‫ﺎ‬‫ ﻧـﺤ َﻤﺪﻩ و ﺴﺘ ِﻌ ْﻴﻨﮫ و ﺴﺘﻐ ِﻔ ُﺮﻩ‪ ،‬و ﻌﻮذ ِﺑ ِ‬ ‫إن اﻟـﺤﻤﺪ ِ ِ‬
‫ُ ََ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ ُ َْ ُ َ َ ْ َّ‬
‫ﺎت أ ْﻋ َﻤ ِﺎﻟ َﻨﺎ‪َ ،‬ﻣ ْﻦ َ( ْ' ِﺪ ِﻩ ﷲ ﻓﻼ‬ ‫ور أﻧﻔ ِﺴﻨﺎ و ِﻣﻦ َﺳ ِ‪/‬ﺌ ِ‬ ‫ِﻣﻦ ﺷﺮ ِ‬
‫ُ ﱠ َ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ ََ َ َ َ ُ ََ ْ َ ُ َ ﱠ َ َ ﱠ‬
‫ﻣ ِﻀﻞ ﻟﮫ‪ ،‬وﻣﻦ ﻳﻀ ِﻠﻞ ﻓﻼ ‪ِ 6‬ﺎدي ﻟﮫ‪ ،‬وأﺷ‪3‬ﺪ أن ﻻ ِإﻟﮫ ِإﻻ‬
‫ُ‬ ‫ً‬ ‫َ َ ْ َ‬ ‫َ َ‬
‫ﷲ َو ْﺣ َﺪ ُﻩ ﻻ ﺷ ِﺮْ? َﻚ ﻟ ُﮫ َوأﺷ َ‪ُ 3‬ﺪ أ ﱠن ُﻣ َـﺤ ﱠﻤﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪ ُﻩ َو َر ُﺳﻮﻟﮫ‪َ .‬ﻳﺎ‬
‫َ َ ُ ﱠ َْ‬ ‫َُ‬ ‫ﻳﻦ َآﻣ ُﻨﻮا ﱠاﺗ ُﻘﻮا ﱠ َ‬ ‫َأ ﱡ( َ'ﺎ ﱠاﻟﺬ َ‬
‫‪َ E‬ﺣ ﱠﻖ ﺗﻘﺎ ِﺗ ِﮫ َوﻻ ﺗ ُﻤﻮﺗ ﱠﻦ ِإﻻ َوأﻧ ُﺘ ْﻢ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫َََ ُ ْ ْ َ‬ ‫ُ ْ ُ َ َ َﱡَ ﱠ ُ ﱠ ُ َﱠ ُ ُ ﱠ‬
‫ﺲ‬ ‫ﻣﺴ ِﻠﻤﻮن‪ .‬ﻳﺎ أ('ﺎ اﻟﻨﺎس اﺗﻘﻮا ر‪J‬ﻜﻢ اﻟ ِﺬي ﺧﻠﻘﻜﻢ ِﻣﻦ ﻧﻔ ٍ‬
‫ً َ‬ ‫ﱠ‬ ‫ََ‬
‫َو ِاﺣ َﺪ ٍة َوﺧﻠ َﻖ ِﻣ ْ‪'َ U‬ﺎ َز ْو َﺟ َ‪3‬ﺎ َو َ‪J‬ﺚ ِﻣ ْ‪َ 'ُ U‬ﻤﺎ ِر َﺟﺎﻻ ﻛ ِﺜ ً‪PQ‬ا َو ِ َﺴ ًﺎء‬
‫َ ﱠ ُ ﱠ َ ﱠ َ َ َ ُ َ َ ْ َْ َ َ ﱠ ﱠ َ َ َ َ ُ‬
‫ﺎن َﻋﻠ ْﻴﻜ ْﻢ‬ ‫واﺗﻘﻮا ‪ E‬اﻟ ِﺬي \ﺴﺎءﻟﻮن ِﺑ ِﮫ واﻷرﺣﺎم ِإن ‪Y E‬‬
‫َ ً َ َﱡَ ﱠ َ َ ُ ﱠ ُ ﱠَ ُ ُ َ ً‬
‫‪َ E‬وﻗﻮﻟﻮا ﻗ ْﻮﻻ َﺳ ِﺪ ًﻳﺪا‪.‬‬ ‫ر ِﻗﻴﺒﺎ‪ .‬ﻳﺎ أ('ﺎ اﻟ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨﻮا اﺗﻘﻮا‬
‫َﱠ‬ ‫ُ‬ ‫ْ َُ ُ‬
‫ُ‬ ‫ُ ْ َُ َ َُ‬
‫ﺼ ِ‪ aْ b‬ﻟﻜ ْﻢ أ ْﻋ َﻤﺎﻟﻜ ْﻢ َو َ`ﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟﻜ ْﻢ ذﻧ َﻮ‪J‬ﻜ ْﻢ َو َﻣ ْﻦ ُﻳ ِﻄ ِﻊ ‪E‬‬ ‫ﻳ‬
‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫َو َر ُﺳﻮﻟﮫ ﻓﻘﺪ ﻓﺎز ﻓ ْﻮزا ﻋ ِﻈ ًﻴﻤﺎ‬

‫‪Hal 1‬‬
ْ َ ‫َ ُ ﱠ‬ َ g‫ﺻ َﺪ َق ْا‬ َ ‫َ ﱠ‬
‫ ْﺪ ُي‬6َ ‫ ْﺪ ِي‬3َ ‫ َوأ ْﺣ َﺴ َﻦ اﻟ‬، E ِ ‫ﺎب‬ ‫ﺘ‬‫ﻛ‬ ‫ﻳﺚ‬‫ﺪ‬
ِ ِ ِ f َ ‫أ‬ ‫ن‬j‫و‬
ُ‫ُ ِ َ ﱠ َ ﱠ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ ﱠ ُ ُ ُ ْ َ َ ُ َ َ ﱠ‬
‫ﻞ‬Y‫ و‬، ‫'ﺎ‬k‫ﻮر ﻣﺤﺪﺛﺎ‬ ِ ‫ وﺷﺮ اﻷﻣ‬، ‫ ﻋﻠﻴ ِﮫ وﺳﻠﻢ‬E mn‫ﻣﺤﻤ ٍﺪ ﺻ‬
‫ﱠ‬ َ َ ‫ُ ْ ََ ْ ٌَ َُ ﱠ ْ َ َ ٌَ َُ ﱠ‬
‫ اﻟﻨ ِﺎر‬opِ ‫ﻞ ﺿﻼﻟ ٍﺔ‬Y‫ و‬، ‫ﻞ ِﺑﺪﻋ ٍﺔ ﺿﻼﻟﺔ‬Y‫ و‬، ‫ﻣﺤﺪﺛ ٍﺔ ِﺑﺪﻋﺔ‬
َ َ َ ْ ُ ‫َ ﱠ َ ْ ُ َﱡَ ُْ ْ ُ َ ﱠ‬
mu‫ﷲ \ َﻌﺎ‬ ‫ أ('ﺎ اﳌﺴ ِﻠﻤﻮن ِاﺗﻘﻮا‬:‫ﻌﺪ‬t ‫أﻣﺎ‬

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, shalawat


dan salam kepada Nabi kita Muhammad, kepada
keluarga dan seluruh sahabatnya.

Dulu di zaman jahiliyah, orang-orang menyembah


matahari dan bulan. Allah Ta’ala berfirman,
َ َ َ ْ ُ ْ ‫ﱠ ْ ُ َ ﱠَ ُ َ ﱠ‬ َ
‫ ُﺪوا‬wُ xْ \ ‫ﺲ َواﻟﻘ َﻤ ُﺮ ﻻ‬ ‫'ﺎر واﻟﺸﻤ‬U‫َو ِﻣ ْﻦ آ َﻳﺎ ِﺗ ِﮫ اﻟﻠﻴﻞ واﻟ‬
ُ َََ ‫ﱠ ْ ََ ْ َ َ َ ْ ُ ُ ﱠ ﱠ‬
‫ ﱠﻦ ِإ ْن ﻛ ْﻨ ُﺘ ْﻢ‬3ُ ‫ اﻟ ِﺬي ﺧﻠﻘ‬
ِ ِ ‫ﺪوا‬wz‫ﺲ وﻻ ِﻟﻠﻘﻤ ِﺮ وا‬ ِ ‫ِﻟﻠﺸﻤ‬
َ‫ﱠ ُ َ ْ ُ ُ ن‬
‫ِإﻳﺎﻩ \ﻌﺒﺪو‬
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah
matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang
menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak
sembah.” (QS. Fushilat: 41)

Di zaman jahiliyah dahulu juga terdapat anggapan


keka terjadi gerhana matahari atau bulan, itu terjadi
Hal 2
karena kemaan atau lahirnya seseorang. Dan
memang keka terjadi gerhana di masa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pada saat yang
bersamaan wafatlah anak Beliau ‫ﷺ‬, yaitu Ibrahim. Jadi
orang-orang mengira gerhana itu terjadi karena
kemaan anaknya. Itulah keyakinan jahiliyah yang
masih ada dahulu. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menerangkan
َ َ َ ‫ﱠ‬ َْ َ َ ْ ‫ﱠ ﱠ‬
‫ ﻻ َﻳ ْﻨﺨ ِﺴ َﻔ ِﺎن ِﳌ ْﻮ ِت‬، E ْ َ
ِ ‫ﺲ واﻟﻘ َﻤ َﺮ َآﻳﺘ ِﺎن ِﻣﻦ َآﻳ‬
ِ ‫ﺎت‬ ‫ِإن اﻟﺸﻤ‬
َ
‫أ َﺣ ٍﺪ‬
“Matahari dan bulan adalah di antara tanda yang
membukkan kebesaran Allah. Gerhana itu muncul
bukan karena sebab kemaan seseorang”.

Keka terjadi gerhana, Allah ingin menaku hamba-


hamba-Nya. Terjadinya gerhana bukanlah karena
kemaan seseorang. Allah hanya ingin menaku
hamba-Nya kala itu. Keka gerhana itu terlihat, maka
segeralah shalat dan berdo’alah sampai gerhana
tersebut berakhir.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


َ َ َ ‫ﱠ‬ َْ َ َ ْ ‫ﱠ ﱠ‬
‫ ﻻ َﻳ ْﻨﻜ ِﺴ َﻔ ِﺎن ِﳌ ْﻮ ِت‬، E ْ َ
ِ ‫ﺲ واﻟﻘ َﻤ َﺮ َآﻳﺘ ِﺎن ِﻣﻦ َآﻳ‬
ِ ‫ﺎت‬ ‫ِإن اﻟﺸﻤ‬
َ َ
‫ َﻴﺎ ِﺗ ِﮫ‬fَ gِ ‫أ َﺣ ٍﺪ َوﻻ‬
Hal 3
”Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara
tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut
dak terjadi karena kemaan atau lahirnya
seseorang.” (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no.
904).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di sini


mengingkari aqidah jahiliyah yang keliru keka
terjadinya gerhana matahari dan bulan. Dan
hendaklah keka terjadinya gerhana tadi, seap orang
shalat dan perbanyak do’a kala itu sampai gerhana
berakhir.

Gerhana di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam hanyalah sekali terjadi di Madinah setelah
hijrah. Keka itu beliau keluar dengan selendang
dengan penuh khusyu’ dalam keadaan takut pada
Allah Ta’ala. Keadaan beliau kala itu seakan-akan
terjadi kiamat. Perlu diketahui bahwa dak ada yang
mengetahui hari kiamat selain Allah Ta’ala.

Beliau kemudian shalat bersama para sahabatnya,


yaitu shalat kusuf (shalat gerhana). Beliau
memperpanjang bacaannya, ruku’ dan sujudnya. Lama
bacaan beliau seper sedang membaca surat Al-
Baqarah. Setelah membaca surat, lalu beliau ruku’

Hal 4
dengan ruku’ yang panjang seper berdiri. Setelah
ruku’, (beliau dak langsung sujud) namun
melanjutkan dengan membaca surat Al Fahah dan
surat yang panjang yang lebih ringan dari yang
pertama. Lalu setelah itu beliau ruku’ dengan ruku’
yang lebih ringan dari yang pertama. Setelah itu beliau
melakukan dua kali sujud. Kemudian beliau berdiri dan
melanjutkan raka’at kedua sama dengan cara pada
raka’at pertama namun dengan tata cara yang lebih
ringan. Kemudian setelah selesai raka’at kedua (seper
shalat lainnya), beliau salam. Gerhana pun selesai,
lantas beliau pun memberikan nasehat pada para
sahabatnya. Beliau memberi nasehat sesuai kondisi
saat itu.

Innya di atas, Nabi ‫ ﷺ‬melakukan shalat sebanyak dua


raka’at. Seap raka’at terdapat 2 kali ruku’ dan 2 kali
sujud. Jadi keseluruhan raka’at shalat gerhana
terdapat 4 kali ruku’ dan 4 kali sujud.

Demikianlah tata cara shalat gerhana Rasulullah ‫ ﷺ‬dan


inilah riwayat yang shahih yang lebih kuat dari riwayat
lainnya. Namun memang ada berbagai riwayat yang
menerangkan shalat kusuf (gerhana). Akan tetapi,
yang tepat adalah shalat gerhana yang beliau lakukan
cuma sekali. Sehingga dak mungkin kita katakan

Hal 5
kadang beliau melakukan cara yang ini dan waktu lain
beliau melakukan cara yang lain lagi. Ingatlah bahwa
beliau hanya shalat gerhana sekali saja, sehingga tata
cara yang menerangkan shalat gerhana hanyalah satu.
Tata cara yang lebih tepat adalah seper yang
diterangkan dalam hadits yang tadi disebutkan. Siapa
yang telah melakukan seper itu, maka alhamdulillah,
segala puji hanya bagi Allah.

Khutbah Kedua:
Ikhwatu iman fiddin.
Ingat! Bahwa Nabi kita yang mulia ‫ ﷺ‬mengajarkan
beberapa amalan yang harus kita lakukan saat terjadi
gerhana. Diantaranya:

1. Dirikan shalat gerhana secara berjamaah di


masjid
‫َ َ ََ ْ ُ ْ َ َ ﱡ‬
sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam,
‫ﺼﻠﻮا‬ ‫ﻓ ِﺈذا رأﻳﺘﻢ ﻓ‬
“Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka
shalatlah”. (HR. Bukhari no. 1043)
Shalat gerhana ini bukan hanya disyariatkan kepada
laki-laki, tapi disyariatkan pula bagi para muslimah.
Imam Al-Bukhari membawakan hadits ini pada bab:
‫ﻮف‬ ُ ُْ َ ّ ‫ﺻ َﻼة اﻟ ّ َﺴﺎء َﻣ َﻊ‬
ِ ِ ِ َ
ِ ‫ اﻟﻜﺴ‬mpِ ‫اﻟﺮﺟ ِﺎل‬
ِ
Hal 6
“Shalat wanita bersama kaum pria keka terjadi
gerhana matahari.”

َ ِ ‫َأ َﺷ َﺎر‬
Ibnu Hajar mengatakan,
َ ‫ َر ّد َﻗ ْﻮل َﻣ ْﻦ َﻣ َﻨ َﻊ َذ ِﻟ َﻚ َو َﻗ‬muَ ‫ َﺟ َﻤﺔ إ‬Pْ €‫اﻟ‬
: ‫ﺎل‬
‫ﱠ‬
‫ﻩ‬
ِ ‫ﺬ‬ِ '
ِ
ُ َّ ُ
‫ن ﻓ َﺮ َادى‬Qَ ‫ﺼ ِﻠ‬ ‫ﻳ‬
“Judul bab ini adalah sebagai sanggahan untuk orang-
orang yang melarang wanita dak boleh shalat
gerhana bersama kaum pria, mereka hanya
diperbolehkan shalat sendiri.” (Fathul Bari, 4: 6)

Kesimpulannya, wanita boleh ikut serta melakukan


shalat gerhana bersama kaum pria di masjid. Namun,
jika ditakutkan keluarnya wanita tersebut akan
membawa fitnah (menggoda kaum pria), maka
sebaiknya mereka shalat sendiri di rumah.

2. Perbanyak dzikir, isghfar, takbir, shadaqah, dan


ketaatan lainnya
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,

Hal 7
َ َ َ ‫ﱠ‬ َْ َ َ ْ ‫ﱠ ﱠ‬
‫ ﻻ َﻳ ْﻨﺨ ِﺴ َﻔ ِﺎن ِﳌ ْﻮ ِت‬، E ْ َ
ِ ‫ﺲ واﻟﻘ َﻤ َﺮ َآﻳﺘ ِﺎن ِﻣﻦ َآﻳ‬
ِ ‫ﺎت‬ ‫ِإن اﻟﺸﻤ‬
َ
، ‫وا‬Pُ „ِّ ‫ َوﻛ‬E َ ‫ ﻓﺈذا َرأ ْﻳ ُﺘ ْﻢ ذﻟ َﻚ ﻓ ْﺎد ُﻋﻮا ﱠ‬، ‫ َﻴﺎﺗﮫ‬fَ g ‫َأ َﺣﺪ َو َﻻ‬
َ َ َ َ َ
ِ ِ ِِ ِ ٍ
ُ ‫َ َﱡ ََ َ ﱠ‬
‫وﺻﻠﻮا وﺗﺼﺪﻗﻮا‬
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda
di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini
dak terjadi karena kemaan seseorang atau lahirnya
seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah
kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan
bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

Adapun yang dilakukan oleh sebagian orang yang


malah keka terjadinya gerhana, mereka menan-
nan datangnya gerhana di tempat terbuka dan
meninggalkan shalat gerhana. Ini sungguh perbuatan
orang bodoh dan tanda kurangnya iman mereka.
Padahal mereka bisa saja shalat.

Perlu dipahami bahwa gerhana ini tanda bahwa Allah


berkuasa menggerakan mendekatkan, menjauhkan,
bahkan mempersatukan benda-benda langit. Maka
Allah juga berkuasa untuk menghancurkannya
berkeping-keping. Dan Allah sudah mengatakan dalam
firman-Nya yang mulia, bahwa bukan saja matahari,

Hal 8
bulan, bintang, bahkan langit yang sangat luas akan
Allah gulung dengan tangan kanan-Nya.
َ ‫ﻴﻌﺎ َﻗ ْﺒ‬ َْ َ ْ َ ‫ََ َ َ ُ ﱠَ َ ﱠ‬
‫ﻀ ُﺘ ُﮫ َﻳ ْﻮ َم‬ ً ‫ض َﺟﻤ‬
ِ
ُ ‫اﻷ ْر‬ ‫ ﺣﻖ ﻗﺪ ِر ِﻩ و‬E ‫وﻣﺎ ﻗﺪروا‬
َ َ َ ٌ ?‫ات َﻣ ْﻄﻮ ﱠ‬ ‫ْاﻟ ِﻘ َﻴ َﺎﻣ ِﺔ َو ﱠ‬
ُ ‫اﻟﺴ َﻤ َﺎو‬
‫ َﻋ ﱠﻤﺎ‬mٰ u‫ﺎت ِﺑ َﻴ ِﻤﻴ ِﻨ ِﮫ ۚ ُﺳ ْﺒ َﺤﺎﻧ ُﮫ َو\ َﻌﺎ‬ ِ
ُ
‫ﻮ َن‬Y‫ُˆ ْﺸ ِﺮ‬
Dan mereka dak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang semesnya padahal bumi
seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat
dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha
Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka
persekutukan. (QS Az-Zumar: 67)

Bahkan Allah berkuasa memasukkan matahari, dan


bulan ke dalam neraka. Kelak di akhirat, matahari yang
saat ini sangat panas akan Allah masukkan ke dalam
jahanam sehingga semakin panas lah jahanam itu
dengan dimasukannya matahari. Demikian juga bulan
Allah masukkan ke dalamnya. Dalam rangka apa?
Untuk semakin putus asa para penembah-penyembah
matahari dan bulan. Mereka berharap matahari yang
menjadi tuhannya dapat memberikan pertolongan,
namun saat itu justru Allah benamkan matahari ikut
dibakar bersama mereka di neraka. Waliyadzu billah.

Hal 9
Ringkasnya, kita wajib yakin dan takut pada Allah saat
keadaan seper ini. Dan sekali lagi perlu dipahami
bahwa gerhana adalah di antara tanda-tanda kiamat.
Perlu diketahui bahwa setelah nabi berhijrah, gerhana
hanya terjadi sekali, itu baru terjadi selama 10 tahun.
Coba lihat sekarang, gerhana terjadi seap tahun,
yaitu terjadi gerhana matahari dan bulan silih bergan.
Ini semua dengan kehendak Allah demi menghadirkan
rasa takut pada hamba-Nya. Nas-alullaha as salaamah
wal ‘afiyah (kita meminta pada Allah keselamatan).

Namun ada sebagian orang yang menyangka


terjadinya gerhana hanyalah periswa alamiah karena
perputaran matahari dan bulan saja. Mereka yang
landasan ilmunya sudah diracuni filsafat materialisc,
dak bisa memahami sesuatu yang dak terlihat.
Mereka hanya perfokus pada hal-hal yang bisa
diindera saja. Melihat gempa, hanya dikatakan
pergeseran lempeng bumi. Terjadi gerhana, hanya
pergerakan matahari dan bulan yang bersesuaian
waktunya. Terjadi kemaan, mereka katakan itu
karena realitas jantungnya sudah dak lagi berfungsi.
Mereka berhen di sana. Tidak memahami bahwa
dibalik semua yang terjadi di dunia ini, ada Allah ‫ﷻ‬
yang menggerakkannya, mengaturnya, menentukan-

Hal 10
nya, dan memberikan peringatan-peringatan kepada
kita dengan semua fenomena tersebut.

Maka ikhwatu iman fiddin


Hendaknya kita menghadirkan takut kita kepada Allah
semakin besar dengan terjadinya gerhana ini. Jika
Allah mampu membuat bumi-matahari-bulan ini
sejajar sehingga terjadi gerhana, maka Allah pun
mampu menabrakkan kega benda langit tersebut.
Yang kalua Allah melakukannya maka hancurlah bumi
kita dan kita yang mendiaminya.

Kita mohon pada Allah keselamatan dan dijauhkan dari


berbagai keburukan. Semoga Allah menganugerahkan
pada kita taubat yang nashuha, dan memberi taufik
dalam perkataan dan perbuatan, sehinga sesuai
dengan tuntunan dan kehendak Allah ‫ﷻ‬.

َ ‫اﻟﻨŠ ّ‰ َﻳﺎ َأ ﱡ( َ'ﺎ ﱠاﻟﺬ‬


‫ﻳﻦ َآﻣ ُﻨﻮا‬ ‫ ﱠ‬mnَ ‫ﺼ ﱡﻠﻮ َن َﻋ‬َ ‫ﷲ َو َﻣﻼﺋ َﻜ َﺘ ُﮫ ُﻳ‬ َ ‫﴿إ ﱠن‬
ِ ِ ِ ِ ِ
‫َ َ َ َﱠ‬ َ ّ َ َ ‫ﱡ‬
mn‫ وﻗﺎل ﺻ‬،[56 :‫ﺻﻠﻮا ﻋﻠ ْﻴ ِﮫ َو َﺳ ِﻠ ُﻤﻮا \ ْﺴ ِﻠ ًﻴﻤﺎ﴾ ]اﻷﺣﺰاب‬ َ
ُ mn‫ﺻ ﱠ‬ َ ‫ﻼة َواﺣ َﺪ ًة‬ ً َ ‫ﱠُ ََْ َ َ ﱠ َ َ ْ َﱠ ََ ﱠ‬
‫ﷲ‬ ِ ‫ ﺻ‬on‫ ﻋ‬mn‫ »ﻣﻦ ﺻ‬:‫ ﻋﻠﻴ ِﮫ وﺳﻠﻢ‬E
ْ َ
.[‫َﻋﻠ ْﻴ ِﮫ ِ َ'ﺎ َﻋﺸ ًﺮا« َ]ر َو ُاﻩ ُﻣ ْﺴ ِﻠﻢ‬

Hal 11
‫َ‬ ‫ُ َ ﱠ َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫َ ﱠُ ﱠ َ َ‬
‫ﺻﻠ ْﻴ َﺖ َﻋ‪mn‬‬ ‫ﺻ ِ ّﻞ َﻋ‪ُ mn‬ﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋ‪ِ mn‬آل ﻣﺤﻤ ٍﺪ ﻛﻤﺎ‬ ‫اﻟﻠ‪3‬ﻢ‬
‫ْ َ ْ َ ﱠ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ ََ ْ ََ‬ ‫ْ َ ْ َ َ ََ‬
‫ِإﺑﺮ ِا‪6‬ﻴﻢ وﻋ‪ِ mn‬آل ِإﺑﺮ ِا‪6‬ﻴﻢ ِإﻧﻚ ﺣ ِﻤﻴﺪ ﻣ ِﺠﻴﺪ ‪ ،‬و‪ِ J‬ﺎرك ﻋ‪mn‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋ‪ِ mn‬آل ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ ﻛ َﻤﺎ َﺑ َﺎرﻛ َﺖ َﻋ‪ِ mn‬إ ْﺑ َﺮ ِا‪ْ 6‬ﻴ َﻢ َو َﻋ‪ِ mn‬آل‬
‫ِإ ْﺑ َﺮ ِا‪ْ 6‬ﻴ َﻢ ِإ ﱠﻧ َﻚ َﺣ ِﻤ ْﻴ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﻴ ٌﺪ‬

‫َ‬
‫اﻹ ْﺳﻼ َم‬ ‫ﺰ‬ ‫َا ﱠﻟﻠ ُ‪ 3‬ﱠﻢ َأﻋ ﱠﺰ اﻹ ْﺳ َﻼ َم َو ْاﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ‪َ Q‬ن ‪َ ،‬ا ﱠﻟﻠ ُ‪ 3‬ﱠﻢ َأﻋ ﱠ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َو ْاﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ‪َ Q‬ن ‪َ ،‬ا ﱠﻟﻠ ُ‪ 3‬ﱠﻢ َأﻋ ﱠﺰ اﻹ ْﺳ َﻼ َم َو ْاﳌُ ْﺴﻠﻤ ْ‪َ Q‬ن ‪َ ،‬و َأذ ﱠل اﻟﺸ ْﺮكَ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫اﻟﻌ َﺎﳌ ْ‪َ Q‬ن‪َ ،‬ا ﱠﻟﻠ ُ‪ 3‬ﱠﻢ آﻣﻨﺎﱠ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫اﻟﺪ ْﻳﻦ َﻳﺎ َر ﱠب َ ِ‬ ‫واﳌﺸ ِﺮ ِﻛ‪Q‬ن ‪ ،‬ود ِّﻣ ْﺮ أﻋﺪ َاء ِ‬
‫َ َ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻞ ِوﻻ َﻳ˜ َﻨﺎ ِﻓ ْﻴ َﻤ ْﻦ‬ ‫ﺻ‪َ aْ b‬أﺋ ﱠﻤ َﺘ َﻨﺎ َو ُوَﻻ َة ُأ ُﻣ ْﻮرَﻧﺎ َو ْ‬ ‫‪َ op‬أ ْو َﻃﺎﻧ َﻨﺎ َو َأ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ّ‬
‫اﻟﻌ ِﺎﳌ ْ‪Q‬ن‪ ،‬اﻟﻠ ُ‪ 3‬ﱠﻢ َو ِﻓ ْﻖ َو‪َou‬‬‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﺿﺎك َﻳﺎ َر ﱠب َ‬ ‫َ‬ ‫َﺧ َﺎﻓ َﻚ َواﺗﻘﺎك َواﺗ َﺒ َﻊ ر َ‬
‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫اﻟ„ ّ ِ‪ P‬واﻟﺘﻘﻮى وﺳ ِﺪدﻩ ِ‪op‬‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫‪m‬‬ ‫‪n‬‬
‫َ‬
‫ﻋ‬ ‫َ‬ ‫ﮫ‬ ‫ُ‬ ‫ﻨ‬ ‫ْ‬ ‫ﻋ‬ ‫أ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫™‬ ‫›š‬ ‫َأ ْﻣﺮَﻧﺎ ﳌَﺎ ُﺗﺤ ﱡﺐ َو َﺗ ْﺮ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ا‪َ wg‬ﻼل َواﻹ ْﻛ َﺮام‪َ ،‬ا ﱠﻟﻠ ُ‪ 3‬ﱠﻢ َو ّﻓ ْﻖ َﺟﻤ ْﻴﻊَ‬ ‫َأ ْﻗ َﻮاﻟﮫ َو َأ ْﻋ َﻤﺎﻟﮫ َﻳﺎ َذا َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َ‬
‫ُوﻻة أ ْﻣ ِﺮ اﳌ ْﺴ ِﻠ ِﻤ‪Q‬ن ِﻟﻠ َﻌ َﻤ ِﻞ ِﺑ ِﻜﺘ ِﺎﺑﻚ َوا ِﺗ َﺒ ِﺎع ُﺳﻨﺔ ﻧ ِ ِّﻴﻚ ﺻ‪mn‬‬
‫ﷲ ﻋﻠﻴﮫ وﺳﻠﻢ‬

‫‪Hal 12‬‬
‫اﻟﻠ‪3‬ﻢ أﻧﺎ ﺴﺄﻟﻚ ا‪fg‬ﻨﺔ و ﻌﻮذ ﺑﻚ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‬

‫اﻟﻠ‪3‬ﻢ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﻨﺎ ﺻﻴﺎﻣﻨﺎ وﻗﻴﺎﻣﻨﺎ وﺻﻼﺗﻨﺎ وأذ‪Y‬ﺎرﻧﺎ ودﻋﺎءﻧﺎ‬


‫وﻗﺮاﺋ˜ﻨﺎ ﻻﻟﻘﺮآن وﻻ ﺗﺮد‪6‬ﺎ ‪ op‬وﺟﻮ‪6‬ﻨﺎ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ‬

‫َ‬ ‫ْ ُ‬ ‫ُْ ُ ُْ َ ْ ُ ُ‬ ‫َ َ‬
‫ﷲ َﻳﺬﻛ ْﺮﻛ ْﻢ ‪َ ،‬واﺷﻜ ُﺮ ْو ُﻩ َﻋ‪َ ِ mn‬ﻌ ِﻤ ِﮫ‬ ‫ﷲ ‪ :‬اذﻛﺮوا‬
‫ِﻋﺒﺎد ِ‬
‫ُ‬
‫َﻳ ِﺰ ْدﻛﻢ‪ ,‬أﻗﻮل ﻗﻮ‪6 ou‬ﺬا وأﺳﺘﻐﻔﺮ ﷲ ‪ ou‬وﻟﻜﻢ‪ ,‬واﻟﺴﻼم‬
‫ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ﷲ و‪J‬ﺮ‪Y‬ﺎﺗﮫ‬

‫‪- @adenihermawan -‬‬

‫‪*) Disadur dari khutbah gerhana Syaikh Shaleh bin Fauzan Al-Fauzan‬‬
‫‪dengan sedikit tambahan‬‬

‫‪Hal 13‬‬

You might also like