You are on page 1of 4

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa

Volume x, Issue x, Month xxxx; pp. xx–xx


https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/index
p-ISSN 2338-0454 (printed), e-ISSN 2581-2211 (online) Dipublikasi: xx xx xxxx

Aspek Fisik Dan Non Fisik Desa Adat Kertasari,Kecamatan Karangasem,Kabupaten


Karangasem,Bali

I Gusti Ngurah Made Ardy Aryawan1, I Made Anandika Wiweka2,


1
Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa, Jalan Terompong No.24, Denpasar, Indonesia
2
Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa, Jalan Terompong No.24, Denpasar, Indonesia
e-mail: aryawanardy64@gmail.com1

How to cite (in APA style):


Aryawan, I.G.N.M A,, Wiweka, I.M.A (2023). Aspek Fisik Dan Non Fisik Desa Adat Kertasari,Kecamatan
Karangasem,Kabupaten Karangasem,Bali. Undagi: Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa. Volume(Issue), pp.x-
xx.

ABSTRACT

Kertasari is one of the villages in Padang Kerta sub-district, Karangasem sub-district, Bali province,
Indonesia. The paperari traditional village consists of 10 hamlets, namely: RT 1 Banjar Eka Santi, RT
2 Banjar Dwi Karya Sari, RT 3 Banjar Eka Citta, RT 4 Banjar Karang Smadi, RT 5 Banjar Buana
Sari, RT 6 Banjar Griya Santi, RT 7 Banjar Sapta Widya graha, RT 8 Banjar santi graha, RT 9
Banjar Widya Sari, RT 10 Banjar Gunung Sari. the obstacle there is where the dominant traditional
village people of Kertasari Karangasem are only educated up to high school/vocational school. The
constraints in the village of Kertasari are the small amount of funds to renovate people's houses and
there are still many damaged access roads, this causes the condition of the people's houses to be not
good and there are still many damaged roads. to several community houses that are still in a state of
disrepair. The results of these observations can be concluded that if the government provides
sufficient funds to carry out renovations to community houses and repair damaged roads, then the
condition of the facilities in the village of Kertasari will be better than before. And if the community
can have a higher education in the future, they will be able to make the traditional paperari village
even more advanced.
Keywords: Physical and non-physical aspects;Kertasari traditional village;Karangasem Bali

ABSTRAK

Kertasari merupakan salah satu desa yang ada di kelurahan padang kerta,kecamatan
karangasem,prvinsi Bali,Indonesi. Desa adat kertasari terdiri dari 10 banjar yaitu: RT 1 banjar
Eka Santi,RT 2 Banjar Dwi karya sari,RT 3 Banjar eka citta,RT 4 Banjar karang smadi,RT 5
Banjar buana sari,RT 6 Banjar griya santi,RT 7Banjar Sapta widya graha, RT 8 Banjar santi
graha, RT 9 Banjar widya sari, RT 10 Banjar gunung sari. kendala disana dimana dominan
masyarakat desa adat kertasari karangasem hanya berpendidikan sampai Sma/smk. Kendala yang
ada di desa kertasari tersebut dana yang kecil untuk melakukan bedah rumah masyarakat dan
masih banyak akses jalanan yang rusak hal tersebut menyebabkan keadaan rumah masyarakat
kurang baik dan masih banyak jalanan yang rusak Pada saat melakukan observasi di desa
kertasari ,kami sedikit memberikan bantuan berupa sembako kepada beberapa rumah masyarakat
yang masih dalam keadaan kurang. Hasil dari observasi tersebut dapat di simpulkan bahwa jika
pemerintah memberikan dana yang cukup untuk melakukan bedah rumah masyarakat dan
memperbaiki jalan yang rusak nantinya akan membuat keadaan fasilitas di desa kertasari menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Serta jika masyarakat bisa mempunya pendidikan yang lebih tinggi
lagi kedepannya akan mampu membuat desa adat kertasari lebih maju lagi.

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License
Kata kunci: Aspek fisik dan non fisik;Desa adat Kertasari;Karangasem Bali

PENDAHULUAN

Kertasari merupakan salah satu desa yang ada di Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem,
Provinsi Bali, Indonesia. Desa Adat Kertasari terdiri dari 10 Banjar yaitu: RT 1 Banjar Eka Santhi, RT
2 Banjar Dwi Karya Sari, RT 3 Banjar Eka Cita, RT 4 Banjar Karang Smadi, RT 5 Banjar Buana Sari,
RT 6 Banjar Griya Santhi, RT 7 Banjar Sapta Widya Graha, Banjar Santhi Graha, Banjar Widya Sari,
Banjar Gunung Sari.

Desa ini merupakan salah satu desa yang tepat berada di kaki gunung agung, dimana lingkungan Desa
Adat Kertasari merupakan salah satu permukiman yang masih dikategorikan kumuh. Dalam sejarah
Desa Adat Kertasari sebelumnya bernama Desa Adat Tegal Bucu yang dimana masyarakatnya
berjumlah sedikit dan tempat tinggal yang memucu atau memojok, dan pada tahun 1997 Desa Adat
Tegal Bucu berubah menjadi Desa Adat Kertasari.

Kepercayaan yang dianut di Desa Adat Kertasari mayoritas menganut agama hindu, tetapi ada
beberapa masyarakat sekitar 2% yang beragama muslim. Kondisi perkonomian masyarakat Desa Adat
Kertasari masih dikategorikan cukup karena sebagian masyarakat asli dari Desa Adat Kertasari
berkerja sebagai petani dan masyarakat pendatang yang berdomisili di Desa Adat Kertasari bekerja
sebagai PNS.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Adat Kertasari Kecamatan Karangasem,Kabupaten Karangasem


Bali dengan meneliti aspek fisik dan non fisik masyarakat di Desa Adat Kertasari. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan cara mencari informasi dari masyarakat , dengan bertujuan
untuk mengetahui bagaimana aspek dari segi fisik maupun non fisik yang ada dan nantinya mengambil
kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Hasil dari observasi dilapangan dengan cara pengamatan
langsung di lokasi penelitian. Wawancara untuk mengumpulkan data secara langsung, dokumentasi
dengan cara merekam potret objek terkait dan aktivitas di Desa Adat Kertasari.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Permukiman kumuh merupakan salah satu permasalahan yang terjadi akibat dari tidak mempunyai
sebuah kawasan mengikuti alur pertumbuhan ekonomi yang ada, sehingga menimbulkan kemiskinan
yang berdampak pada lingkungan sosial maupun lingkungan fisik di kawasan pedesaan maupun
perkotaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karangasem No. Nomor 571/HK/2016 tentang perumahan dan
permukiman kumuh, Kawasan Subagan terdiri atas 7 blok/kawasan kumuh yang memiliki luas sebesar
27,75 hektar

Berdasarkan perbandingan hasil observasi di lapangan terhadap SK Kumuh Bupati karangasem


tersebut hanya terdapat kawasan kerta sari yang merupakan salah satu dari 7 blok/kawasan yang
termasuk dalam kawasan kumuh yang memiliki tingkat kekumuhan tertinggi dengan total luas
kawasan 9 hektar yang ditandai dengan warna merah pada peta.

Dalam menentukan faktor dominan yang menyebabkan terjadinya permukiman kumuh, terlebih
dahulu dapat dilihat karakteristik permukiman kumuh yang mencakup karakteristik penghuni dan

2
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License
karakteristik tempat hunian seperti keadaan rumah dan sarana prasarana yang menunjang di
permukiman tersebut.

Pada penelitian di desa adat kerta sari dilakukan observasi pada salah satu lingkungan rumah
masyarakat terkait aspek fisik dan non fisik yang akan di teliti.Dimana kondisi lingkungan perumahan
masyarkat desa adat kerta sari masi di kategorikan kumuh, karena kurangnya kepedulian masyarakan
akan lingkungannya sendiri .Faktor-faktor yang penyebab lingkukangan di desa kerta sari kumuh
meliputi:

1. Faktor Fisik

a. Kondisi Rumah/Hunian
Kondisi rumah di Kawasan kerta sari ini masih
cukup layak huni namun tampilan rumah terlihat
kotor di karenakan kurangnya perawatan dari
pemilik rumah dan juga bangunan rumah yang
sudah berdiri cukup lama. Penggunaan material pada
bangunan bangunan tersebut lebih menggunakan
material local yang sederhana tanpa adanya
penggunaan ornament ornament yang berlebihan

b.Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk pada desa kerta sari ini


memiliki kepadatan yang cukup tinggi berpusat pada
satu titik dengan jarak antar rumah yang sangat
dekat dan tidak berarturan serta tidak adanya jarak
pada bangunan tersebut dan tidak sesuai dengan
standar peraturan setempat sehingga kawasan ini
menjadi kumuh karena padatnya rumah yang di
bangun

c.Jumlah penghuni dalam satu rumah

3
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License
SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

4
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License

You might also like