Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Kertasari is one of the villages in Padang Kerta sub-district, Karangasem sub-district, Bali province,
Indonesia. The paperari traditional village consists of 10 hamlets, namely: RT 1 Banjar Eka Santi, RT
2 Banjar Dwi Karya Sari, RT 3 Banjar Eka Citta, RT 4 Banjar Karang Smadi, RT 5 Banjar Buana
Sari, RT 6 Banjar Griya Santi, RT 7 Banjar Sapta Widya graha, RT 8 Banjar santi graha, RT 9
Banjar Widya Sari, RT 10 Banjar Gunung Sari. the obstacle there is where the dominant traditional
village people of Kertasari Karangasem are only educated up to high school/vocational school. The
constraints in the village of Kertasari are the small amount of funds to renovate people's houses and
there are still many damaged access roads, this causes the condition of the people's houses to be not
good and there are still many damaged roads. to several community houses that are still in a state of
disrepair. The results of these observations can be concluded that if the government provides
sufficient funds to carry out renovations to community houses and repair damaged roads, then the
condition of the facilities in the village of Kertasari will be better than before. And if the community
can have a higher education in the future, they will be able to make the traditional paperari village
even more advanced.
Keywords: Physical and non-physical aspects;Kertasari traditional village;Karangasem Bali
ABSTRAK
Kertasari merupakan salah satu desa yang ada di kelurahan padang kerta,kecamatan
karangasem,prvinsi Bali,Indonesi. Desa adat kertasari terdiri dari 10 banjar yaitu: RT 1 banjar
Eka Santi,RT 2 Banjar Dwi karya sari,RT 3 Banjar eka citta,RT 4 Banjar karang smadi,RT 5
Banjar buana sari,RT 6 Banjar griya santi,RT 7Banjar Sapta widya graha, RT 8 Banjar santi
graha, RT 9 Banjar widya sari, RT 10 Banjar gunung sari. kendala disana dimana dominan
masyarakat desa adat kertasari karangasem hanya berpendidikan sampai Sma/smk. Kendala yang
ada di desa kertasari tersebut dana yang kecil untuk melakukan bedah rumah masyarakat dan
masih banyak akses jalanan yang rusak hal tersebut menyebabkan keadaan rumah masyarakat
kurang baik dan masih banyak jalanan yang rusak Pada saat melakukan observasi di desa
kertasari ,kami sedikit memberikan bantuan berupa sembako kepada beberapa rumah masyarakat
yang masih dalam keadaan kurang. Hasil dari observasi tersebut dapat di simpulkan bahwa jika
pemerintah memberikan dana yang cukup untuk melakukan bedah rumah masyarakat dan
memperbaiki jalan yang rusak nantinya akan membuat keadaan fasilitas di desa kertasari menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Serta jika masyarakat bisa mempunya pendidikan yang lebih tinggi
lagi kedepannya akan mampu membuat desa adat kertasari lebih maju lagi.
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License
Kata kunci: Aspek fisik dan non fisik;Desa adat Kertasari;Karangasem Bali
PENDAHULUAN
Kertasari merupakan salah satu desa yang ada di Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem,
Provinsi Bali, Indonesia. Desa Adat Kertasari terdiri dari 10 Banjar yaitu: RT 1 Banjar Eka Santhi, RT
2 Banjar Dwi Karya Sari, RT 3 Banjar Eka Cita, RT 4 Banjar Karang Smadi, RT 5 Banjar Buana Sari,
RT 6 Banjar Griya Santhi, RT 7 Banjar Sapta Widya Graha, Banjar Santhi Graha, Banjar Widya Sari,
Banjar Gunung Sari.
Desa ini merupakan salah satu desa yang tepat berada di kaki gunung agung, dimana lingkungan Desa
Adat Kertasari merupakan salah satu permukiman yang masih dikategorikan kumuh. Dalam sejarah
Desa Adat Kertasari sebelumnya bernama Desa Adat Tegal Bucu yang dimana masyarakatnya
berjumlah sedikit dan tempat tinggal yang memucu atau memojok, dan pada tahun 1997 Desa Adat
Tegal Bucu berubah menjadi Desa Adat Kertasari.
Kepercayaan yang dianut di Desa Adat Kertasari mayoritas menganut agama hindu, tetapi ada
beberapa masyarakat sekitar 2% yang beragama muslim. Kondisi perkonomian masyarakat Desa Adat
Kertasari masih dikategorikan cukup karena sebagian masyarakat asli dari Desa Adat Kertasari
berkerja sebagai petani dan masyarakat pendatang yang berdomisili di Desa Adat Kertasari bekerja
sebagai PNS.
METODE PENELITIAN
Permukiman kumuh merupakan salah satu permasalahan yang terjadi akibat dari tidak mempunyai
sebuah kawasan mengikuti alur pertumbuhan ekonomi yang ada, sehingga menimbulkan kemiskinan
yang berdampak pada lingkungan sosial maupun lingkungan fisik di kawasan pedesaan maupun
perkotaan.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Karangasem No. Nomor 571/HK/2016 tentang perumahan dan
permukiman kumuh, Kawasan Subagan terdiri atas 7 blok/kawasan kumuh yang memiliki luas sebesar
27,75 hektar
Dalam menentukan faktor dominan yang menyebabkan terjadinya permukiman kumuh, terlebih
dahulu dapat dilihat karakteristik permukiman kumuh yang mencakup karakteristik penghuni dan
2
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License
karakteristik tempat hunian seperti keadaan rumah dan sarana prasarana yang menunjang di
permukiman tersebut.
Pada penelitian di desa adat kerta sari dilakukan observasi pada salah satu lingkungan rumah
masyarakat terkait aspek fisik dan non fisik yang akan di teliti.Dimana kondisi lingkungan perumahan
masyarkat desa adat kerta sari masi di kategorikan kumuh, karena kurangnya kepedulian masyarakan
akan lingkungannya sendiri .Faktor-faktor yang penyebab lingkukangan di desa kerta sari kumuh
meliputi:
1. Faktor Fisik
a. Kondisi Rumah/Hunian
Kondisi rumah di Kawasan kerta sari ini masih
cukup layak huni namun tampilan rumah terlihat
kotor di karenakan kurangnya perawatan dari
pemilik rumah dan juga bangunan rumah yang
sudah berdiri cukup lama. Penggunaan material pada
bangunan bangunan tersebut lebih menggunakan
material local yang sederhana tanpa adanya
penggunaan ornament ornament yang berlebihan
b.Kepadatan Penduduk
3
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
4
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume x, Nomor x Desember xxxx CC-BY-SA 4.0 License