You are on page 1of 11

PEMAHAMAN MASYARAKAT DESA KOTO SENTAJO TERHADAP KEBERADAAN

HUTAN LINDUNG SENTAJO RAYA


KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

THE UNDERSTANDING VILLAGE COMMUNITY OF KOTO SENTAJO TOWARDS


THE EXISTENCE OF SENTAJO
RAYA PROTECTED FOREST
KUANTAN SINGINGI REGENCY PROVINCE OF RIAU

Erpino1, Evi Sribudiani2, Defri Yoza2


Department of Forestry Faculty of Agriculture University of Riau
Address BinaWidya, Pekanbaru, Riau
Email: Bastianv842@gmail.com

ABSTRACT

Sentajo Raya Protection Forest is one of the protected forest areas in Riau Province, right in
Kuantan Singingi Regency. The existence of Sentajo Raya Protected Forests has benefits for
communities around the area, where timber forest products can be utilized, used as
educational forests, and used as tourist attractions. To maintain forest preservation, the
community replanted inside the area after logging. The purpose of this research was to find
out the understanding, the response of Koto Sentajo village community and the forms of
disturbances in Sentajo Raya Protection Forest. This research method uses random sampling,
Determination of the number of respondent in this research using Slovin formula. Primary
data collection techniques through interviews and observations. Secondary data collection
techniques through collection of library materials that can support primary data collection.
The results showed that the understanding and response of the people of Koto Sentajo village
was relatively good, with each percentage of the community's answers being 96.25% and
95.00%. The form of disturbance found in Sentajo Raya Protection Forest was in the form of
taking wood in small quantities.

Keywords: Sentajo Raya Protection Forest, village community, understanding, response, and
disturbance

PENDAHULUAN lama dijadikan oleh masyarakat sebagai hutan


larangan. Hutan Lindung Sentajo Raya
Kabupaten Kuantan Singingi merupakan ditetapkan sebagai hutan lindung berdasarkan
salah satu kabupaten yang berada di Provinsi keputusan Menteri Kehutanan No. 254/Kpts-
Riau yang didalamnya terdapat kawasan hutan 11/1994 tanggal 26 Desember 1984 dengan
lindung, salah satunya Hutan Lindung Sentajo luas 416,25 ha yang terbagi menjadi 2 blok
Raya. Kawasan Hutan Lindung Sentajo Raya yang terpisah yaitu blok A seluas 86,88 ha dan
ditetapkan oleh pemerintah atau kelompok blok B seluas 329,38 ha.
masyarakat untuk dilindungi agar fungsi-fungsi Keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya
ekologisnya terutama menyangkut tata air dan memiliki manfaat bagi masyarakat yang ada di
kesuburan tanah tetap dapat berjalan dan sekitar kawasan, dimana masyarakat
dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sekitar. memanfaatkan kawasan sebagai hutan
Berdasarkan letak administrasi wilayah, pendidikan dan juga sebagai tempat wisata.
Hutan Lindung Sentajo Raya berada di Desa Selain itu, masyarakat juga memanfaatkan
Koto Sentajo Kecamatan Sentajo Raya. hasil hutan kayu yang terdapat di dalam
Kawasan Hutan Lindung Sentajo Raya telah kawasan. Masyarakat melakukan penebangan
1
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
kayu yang ada di sekitar kawasan Hutan Bahan yang digunakan dalam penelitian
Lindung Sentajo Raya yang digunakan sebagai ini adalah kuesioner. Alat yang digunakan
bahan baku pembuatan jalur dalam kegiatan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera
pacu jalur dimana kegiatan ini merupakan dan alat perekam.
salah satu kegiatan adat atau tradisi yang harus Metode penelitian ini menggunakan
dilakukan setiap tahunnya. Selain itu random sampling, Penentuan ukuran
masyarakat juga melakukan penebangan kayu sampel yang akan diambil pada penelitian
yang ada didalam kawasan untuk memenuhi ini menggunakan rumus Slovin (Sugiyono,
kebutuhan bahan baku pembuatan rumah
2011).
dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Masyarakat melakukan penebangan
karena kurangnya biaya, sehingga salah satu
alternatif yang digunakan yaitu memanfaatkan
hasil hutan kayu yang ada di kawasan Hutan
Lindung Sentajo Raya. Untuk tetap menjaga Dari rumus diatas maka besarnya jumlah
kelestarian Hutan Lindung Sentajo Raya sampel (n) adalah 80 KK. Teknik
sehingga masyarakat melakukan penanaman pengumpulan data primer melalui wawancara,
kembali di dalam kawasan setelah melakukan dan observasi. Teknik pengumpulan data
penebangan. sekunder melalui pengumpulan bahan-bahan
Terbentuknya kawasan Hutan Lindung kepustakaan yang dapat mendukung teknik
Sentajo Raya yang ada di Kabupaten Kuantan pengumpulan data primer. Parameter yang
Singingi, perlu diketahui bagaimana diamati pada penelitian ini yaitu masyarakat
pemahaman masyarakat akan keberadaan yang berada di Desa Koto Sentajo yang
hutan lindung itu sendiri. Pemahaman dijadikan sebagai responden dan penyebaran
masyarakat dapat menjadi faktor utama kuesioner untuk memperoleh data pemahaman
terhadap laju pengelolaan hutan kedepannya. dan respon masyarakat Desa Koto Sentajo
Masih terbatasnya pengertian akan pemahaman terhadap bentuk-bentuk gangguan di Hutan
terhadap fungsi dan manfaat pengelolaan hutan Lindung Sentajo Raya. Analisis data dilakukan
bagi pembangunan kehutanan merupakan salah dengan menggunakan metode analisis
satu masalah ataupun tantangan utama dalam deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif
pembangunan kesatuan pengelolaan hutan dengan persentase.
(Heryatna et al., 2005).
Perlu diketahui apakah masyarakat sekitar HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui atau paham tentang keberadaan
kawasan Hutan Lindung Sentajo Raya Keadaan Umum Lokasi Penelitian
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Pemahaman Masyarakat 1.Letak dan Luas Wilayah
Desa Koto Sentajo terhadap Keberadaan Hutan Hutan Lindung Sentajo Raya berada pada
Lindung Sentajo Raya Kabupaten Kuantan koordinat 00º 28’ 15” LS- 00º 29’ 15” LS dan
Singingi Provinsi Riau. Tujuan penelitian ini 101º 33’ 30” BT- 101º 36’ 00” BT. Hutan
adalah untuk mengetahui pemahaman, respon Lindung Sentajo Raya berada di Desa Koto
masyarakat Desa Koto Sentajo serta bentuk- Sentajo Kecamatan Sentajo Raya. Hutan
bentuk gangguan di Hutan Lindung Sentajo Lindung Sentajo Raya ditetapkan sebagai
Raya. hutan lindung berdasarkan keputusan Menteri
Kehutanan No. 254/Kpts-11/1994 tanggal 26
BAHAN DAN METODE Desember 1984 dengan luas 416.250 ha yang
terbagi menjadi 2 blok yang terpisah yaitu blok
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Koto A seluas 86.880 ha dan blok B seluas 329.380
Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten ha. Jarak antara blok A ke blok B berkisar
Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Penelitian ini antara 2-3 km. Peta lokasi penelitian dapat
telah dilaksanakan pada bulan September dilihat pada Gambar 1.
hingga Oktober 2018.
2
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
orang jumlah laki-laki dan 750 orang jumlah
perempuan, serta kepala keluarga 393 KK.
Penduduk Desa Koto Sentajo dari dulu sampai
sekarang masih memegang teguh adat
budayanya, jaringan kehidupan sosial
kemasyarakatan yang berada di Desa Koto
Sentajo memiliki kerukunan yang sangat baik,
dimana masyarakat Desa Koto Sentajo mampu
mengurangi perbedaan yang mencolok antara
nilai-nilai dalam masyarakat dalam realita
Gambar 1. Peta lokasi penelitian yang ada. Penggunaan lahan pada kawasan
Desa Koto Sentajo pada umumnya terdiri dari
2.Kondisi Fisik Hutan Lindung Sentajo lahan permukiman, pertanian, perkebunan
Raya kepala sawit dan perkebunan karet.
Hutan Lindung Sentajo Raya memiliki Secara umum mata pencaharian
topografi datar bergelombang dengan masyarakat Desa Koto Sentajo adalah petani,
ketinggian ± 100 mdpl. Hutan Lindung Sentajo pedagang, peternak dan wiraswasta. Penduduk
Raya merupakan tipe hutan hujan tropis Desa Koto Sentajo mayoritas penganut agama
dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Islam dan ada pula yang beragama Katolik.
Hutan lindung ini mewakili hutan dataran Terdapat satu bangunan masjid dan tiga
rendah dengan vegetasi dominan pohon, hutan musholla. Masyarakat yang bermukim di Desa
lindung ini juga merupakan salah satu kawasan Koto Sentajo terdiri dari Suku Tanjung,
yang dijaga ketat oleh masyarakat sekitar hutan Melayu, Piliang, Caniago dan Patopang. Suku-
lindung karena Hutan Lindung Sentajo Raya suku ini memiliki hubungan kekerabatan yang
merupakan rimbo larangan yang diatur dekat dengan Minangkabau.
menurut sistem adat (Pebriandi, 2013).
4. Kondisi Sosial Masyarakat Sekitar Hutan
3. Monografi Desa Koto Sentajo Lindung Sentajo Raya
Desa Koto Sentajo merupakan desa yang Letak administrasi Hutan Lindung Sentajo
tertua di Kenegerian Sentajo Kecamatan Raya berbatasan dengan tiga desa yaitu, Desa
Sentajo Raya, Desa Koto Sentajo sudah Koto Sentajo, Desa Muaro Sentajo dan Desa
berumur kurang lebih 200 tahun, dan Desa Kampung Baru Sentajo. Secara umum
Koto Sentajo mempunyai luas daerah yaitu pengaturan masyarakat disekitar Hutan
2757 ha. Desa Koto Sentajo terdiri dari dua Lindung Sentajo Raya masih menggunakan
dusun, yaitu Dusun Gontiang dan Dusun sistem adat, sehingga keberadaan pemangku
Bukik. Orbitasi jarak ke ibu kota kabupaten adat sangat dihormati. Struktur adat dalam
sejauh 7 km, dan jarak ke ibu kota kecamatan masyarakat tersebut adalah:
sejauh 3 km, keadaan sarana transportasi di 1. Penghulu adat
Desa Koto Sentajo sekarang sudah maju, 2. Menti (penasehat adat)
semua jenis transportasi bisa masuk lewat Desa 3. Hulubalang ( keamanan adat)
Koto Sentajo, karena salah satu jalan besar 4. Tuo kampung (ninik mamak). Ninik
menuju ibu kota kabupaten. Desa Koto Sentajo mamak ini terdiri atas empat orang yang
berbatasan dengan: disesuaikan dengan suku yang ada.
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sebelum pemerintah menetapkan Hutan
Pulau Kepung Lindung Sentajo Raya awalnya Hutan Lindung
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sentajo Raya merupakan rimbo larangan yang
Geringging Baru diatur menurut sistem adat. Ninik mamak
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa memiliki peranan penting dalam menjaga
Muaro Sentajo kelestarian hutan. Upaya kelestarian bentuk
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa keprihatinan para ninik mamak atas kerusakan
Kampung Baru sumberdaya hutan, untuk mempertahankan
Desa Koto Sentajo memiliki jumlah keberadaan hutan adat, para ninik mamak
penduduk 1514 orang yang terdiri dari 764
3
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
meminta kepada pemerintah agar rimbo Tabel 3. Karakteristik masyarakat berdasarkan
larangan ini ditetapkan sebagai hutan lindung. pekerjaan

5. Karakteristik Responden No. Pekerjaan Jumlah Responden


Berdasarkan hasil penelitian yang 1 Karyawan Swasta 2
dilakukan menunjukkan bahwa karakteristik 2 Kontruksi 1
masyarakat yang menjadi responden adalah 3 PNS 1
warga yang memiliki rumah disekitar kawasan 4 Karyawan Honorer 4
Hutan Lindung Sentajo Raya atau terletak di 5 Wiraswasta 19
Desa Koto Sentajo. Keseluruhan responden 6 Buruh Tani 8
masyarakat sebanyak 80 orang. Pengambilan 7 Petani 41
umur responden ini diambil secara acak. Hal 8 Pensiunan 1
ini dikarenakan semua responden masyarakat 9 Ibu Rumah Tangga 2
adalah mereka yang mengetahui tentang 10 Pedagang 1
keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya. Jumlah 80
Berdasarkan pengambilan responden secara
acak yang telah dilakukan, diketahui bahwa Berdasarkan hasil wawancara dan
responden terdiri dari umur 20-90 tahun. pengamatan yang dilakukan, secara umum
pekerjaan responden yang paling banyak
Tabel 1. Karakteristik masyarakat berdasarkan dijumpai yaitu petani sebanyak 41 orang dan
umur wiraswasta sebanyak 19 orang. Secara umum
jenis pekerjaan ini didominasi oleh laki-laki
No. Umur (Tahun) Jumlah Responden
1 20-40 22
atau kepala keluarga, responden yang berjenis
2 41-60 44
kelamin perempuan tergolong dalam pekerjaan
3 61-80 13
ibu rumah tangga.
4 81-90 1
Pemahaman Masyarakat Desa Koto Sentajo
Jumlah 80
terhadap Keberadaan Hutan Lindung
Karakteristik masyarakat juga dilihat dari Sentajo Raya
tingkat pendidikannya, masyarakat yang
mengetahui keberadaan Hutan Lindung 1. Pengetahuan Masyarakat terhadap
Sentajo Raya sebagian besar adalah Keberadaan Hutan Lindung Sentajo
berpendidikan SMA, SMP, dan SD. Raya
Karakteristik masyarakat berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan di Desa
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2. Koto Sentajo diperoleh data mengenai
pengetahuan masyarakat. Adapun hasil
Tabel 2. Karakteristik masyarakat berdasarkan kuesioner yang diperoleh berdasarkan
pendididkan pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan
Hutan Lindung Sentajo Raya di Desa Koto
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Sentajo seperti pada Tabel 4.
1 SD 33
2 SMP 24
3 SMA 23 Tabel 4. Rekapitulasi hasil kuesioner
Jumlah 80 pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan
Hutan Lindung Sentajo Raya
Karakteristik masyarakat tidak hanya
dilihat dari umur dan pendidikan, namun
masyarakat juga memiliki profesi pekerjaan,
hal ini akan mengetahui tingkat pemahaman
masyarakat terhadap keberadaan Hutan
Lindung Sentajo Raya, responden berdasarkan
pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 3
4
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
Koto Sentajo dan masyarakat juga mengetahui
keberadaan hutan dari petugas atau penyuluh
yang memberikan informasi kepada mereka
mengenai keberadaan Hutan Lindung Sentajo
Raya.
Ada beberapa masyarakat menjawab ragu-
ragu bahkan kurang mengetahui keberadaan
Hutan Lindung Sentajo Raya, status kawasan
dan kegiatan yang biasa dilakukan pengunjung
didalam hutan. hal ini disebabkan karena
sebagian masyarakat merupakan masyarakat
pendatang yang belum lama berdomisili di
Desa Koto Sentajo hal ini diketahui dari
biodata responden, mereka kurang
mendapatkan informasi dari penyuluh ataupun
petugas kehutanan tentang kawasan hutan
lindung ini sehingga mereka kurang
mengetahui keberadaan hutan tersebut. Sejalan
dengan pendapat Nazaruladha (2010) dalam
Milunardi (2014), pengetahuan adalah hal-hal
yang diketahui seseorang tentang dirinya
Berdasarkan Tabel 5, diketahui bahwa sendiri, tingkah laku dan keadaan sekitarnya.
masyarakat yang tinggal di Desa Koto Sentajo
mengetahui lokasi Hutan Lindung Sentajo 2. Pemahaman Masyarakat terhadap
Raya. Berdasarkan dari hasil wawancara yang Kondisi Hutan Lindung Sentajo Raya
telah dilakukan, menurut masyarakat Desa
Koto Sentajo hutan lindung merupakan suatu Dari penelitian yang dilakukan di Desa
kawasan hutan yang harus dilindungi dan juga Koto Sentajo diperoleh data mengenai
dilestarikan. Menurut Undang-Undang No. 41 pemahaman masyarakat terhadap kondisi
tentang Kehutanan, hutan lindung merupakan Hutan Lindung Sentajo Raya. Adapun hasil
kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok kuesioner yang diperoleh berdasarkan
sebagai perlindungan sistem penyangga pemahaman masyarakat terhadap kondisi
kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah Hutan Lindung Sentajo Raya di Desa Koto
intrusi air laut, dan menjaga kesuburan tanah. Sentajo seperti pada Tabel 5.
Selain itu menurut masyarakat Desa Koto
Sentajo, Hutan Lindung Sentajo Raya Tabel 5. Rekapitulasi hasil kuesioner pemahaman
merupakan hutan milik pemerintah. masyarakat terhadap kondisi Hutan
Lindung Sentajo Raya
Masyarakat juga menambahkan bahwa Hutan
Lindung Sentajo Raya didatangi pengunjung
yang bertujuan untuk meneliti, rekreasi dan
berfoto-foto.
Berdasarkan dari hasil wawancara yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
masyarakat Desa Koto Sentajo mengetahui
keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya
dilihat dari persentase jumlah masyarakat Desa
Koto Sentajo yang menjawab tahu mengenai
Pemahaman masyarakat terhadap hutan
keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya yaitu
dapat diketahui melalui bagaimana
sebanyak 92.50% hal ini terjadi karena
pengetahuan mereka tentang keberadaan hutan
sebagian besar masyarakat sudah lama tinggal
dan fungsi hutan bagi kehidupan mereka.
di desa tersebut dan bahkan beberapa
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
masyarakat sejak lahir sudah berada di Desa
dilakukan dapat diketahui bahwa pemahaman
5
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
masyarakat Desa Koto Sentajo terhadap fungsi Hutan Lindung Sentajo Raya di Desa
kondisi Hutan Lindung Sentajo Raya secara Koto Sentajo seperti pada Tabel 6.
keseluruhan tahu. Seperti yang telah disajikan Tabel 6. Rekapitulasi hasil kuesioner pemahaman
pada Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa masyarakat terhadap manfaat dan fungsi
masyarakat Desa Koto Sentajo sudah memiliki Hutan Lindung Sentajo Raya
pemahaman yang baik terhadap hutan yang ada
di daerah mereka.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan, dapat diketahui bahwa masyarakat
Desa Koto Sentajo mengetahui kondisi Hutan
Lindung Sentajo Raya dilihat dari persentase
jumlah masyarakat Desa Koto Sentajo yang
menjawab tahu mengenai kondisi Hutan
Lindung Sentajo Raya yaitu sebanyak 100%
hal ini terjadi karena masyarakat Desa Koto
Sentajo sudah berinteraksi langsung dengan
Hutan Lindung Sentajo Raya. Sejalan dengan
pendapat Masria et al. (2015), menjelaskan Berdasarkan hasil wawancara yang telah
bahwa masyarakat yang kehidupan mereka dilakukan dapat diketahui bahwa masyarakat
berinteraksi langsung terhadap hutan akan Desa Koto Sentajo mengetahui manfaat dan
mengetahui kondisi hutan disekitar mereka. fungsi Hutan Lindung Sentajo Raya dilihat dari
Kondisi Hutan Lindung Sentajo Raya masih persentase jumlah masyarakat Desa Koto
terjaga dengan baik dan di Hutan Lindung Sentajo yang menjawab tahu mengenai
Sentajo Raya terdapat keanekaragaman satwa, manfaat dan fungsi Hutan Lindung Sentajo
keanekaragaman pohon, tanaman obat-obatan Raya yaitu sebanyak 97.50% hal ini terjadi
dan buah-buahan seperti petai, tampui, jontiak, karena sebagian besar masyarakat Desa Koto
dan lain-lain. Keberadaan Hutan Lindung Sentajo berinteraksi langsung dengan Hutan
Sentajo Raya sudah terbentuk secara alami Lindung Sentajo Raya.
tanpa campur tangan manusia dan dilestarikan Sejalan dengan pendapat Masria et al.
secara turun temurun oleh masyarakat sekitar, (2015) yang menjelaskan bahwa pemahaman
kemudian Hutan Lindung Sentajo Raya juga masyarakat terhadap hutan dapat diketahui
digunakan untuk mempertahankan adat seperti melalui bagaimana pengetahuan mereka
tradisi pacu jalur dimana telah disetujui oleh tentang hutan dan fungsi hutan tersebut bagi
perangkat adat di Kenegerian Sentajo. Sejalan kehidupan mereka. Pohon yang terdapat
dengan pendapat Masria et al. (2015) yang didalam kawasan Hutan Lindung Sentajo Raya
menjelaskan bahwa pemahaman masyarakat juga dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan
terhadap kondisi hutan dapat diketahui melalui kegiatan atau tradisi yang terdapat di desa
bagaimana pengetahuan mereka tentang hutan tersebut yaitu untuk kebutuhan dalam
dan fungsi hutan tersebut bagi kehidupan pembuatan jalur dan beberapa masyarakat
mereka. mengambil kayu untuk keperluan tertentu.
Namun masyarakat harus memiliki surat izin
3. Pemahaman Masyarakat terhadap sebelum mengambil hasil hutan yang terdapat
Manfaat dan Fungsi Hutan Lindung di Hutan Lindung Sentajo Raya.
Sentajo Raya Masyarakat Desa Koto Sentajo menyadari
kehidupan mereka dipengaruhi oleh hutan.
Dari penelitian yang dilakukan di Desa Hutan merupakan penyangga kehidupan
Koto Sentajo diperoleh data mengenai masyarakat Desa Koto Sentajo yang berfungsi
pemahaman masyarakat terhadap manfaat dan sebagai sumber air dari alam, mencegah
fungsi Hutan Lindung Sentajo Raya. Adapun terjadinya banjir, mencegah erosi, mengurangi
hasil kuesioner yang diperoleh berdasarkan pemanasan global dan menjadi tempat wisata.
pemahaman masyarakat terhadap manfaat dan Hal ini sejalan dengan pendapat Soemarwoto
(2001), menyatakan bahwa hutan memiliki
fungsi ekologi yang sangat penting antara lain
6
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
hidrologis, penyimpanan sumberdaya genetik, dipidanakan (dipenjarakan). Hal ini dilakukan
pengatur kesuburan tanah hutan dan iklim serta agar masyarakat sekitar Hutan Lindung
rosot (penyimpanan) karbon. Sentajo Raya tetap menjaga dan memelihara
kelestarian Hutan Lindung Sentajo Raya.
4. Pemahaman Masyarakat terhadap Berdasarkan hasil wawancara tentang
Pengelolaan Hutan Lindung Sentajo pemahaman masyarakat terhadap keberadaan
Raya Hutan Lindung Sentajo Raya yang telah
Dari penelitian yang dilakukan di Desa dilakukan dapat diketahui, bahwa masyarakat
Koto Sentajo diperoleh data mengenai yang berada disekitar Hutan Lindung Sentajo
pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan Raya paham dengan keberadaan Hutan
Hutan Lindung Sentajo Raya. Adapun hasil Lindung Sentajo Raya dan masyarakat yang
kuesioner yang diperoleh berdasarkan berada di Desa Koto Sentajo paham terhadap
pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan manfaat dari Hutan Lindung Sentajo Raya.
Hutan Lindung Sentajo Raya di Desa Koto Selain itu, masyarakat paham kegiatan-
Sentajo seperti pada Tabel 7. kegiatan apa saja yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dalam kawasan Hutan Lindung
Tabel 7. Rekapitulasi hasil kuesioner pemahaman Sentajo Raya. Hal ini didukung oleh pendapat
masyarakat terhadap pengelolaan Hutan Sudijono (2009), menjelaskan bahwa
Lindung Sentajo Raya pemahaman (comprehension) adalah
kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan diingat.
Dengan kata lain, memahami adalah
mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya
dari berbagai segi. Namun mereka belum
sepenuhnya menyadari bahwa hutan itu
penting untuk kehidupan dan harus dijaga
kelestariannya. Sejalan dengan pendapat
Wibowo et al. (2013), yang menjelaskan
bahwa kelestarian hutan bukan saja menjadi
tanggung jawab pemerintah, namun kesadaran
atau peran partisipasi aktif masyarakat juga
sangat menentukan kelestarian hutan. Hal ini
dikarenakan masyarakat hutanlah yang
berhubungan langsung dengan keberadaan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
hutannya.
dilakukan, pengelolaan Hutan Lindung Sentajo
Berdasarkan data olahan pada Lampiran 2
Raya yang dirasakan oleh masyarakat Desa
maka diketahui tingkat pemahaman
Koto Sentajo yaitu masyarakat harus memiliki
masyarakat Desa Koto Sentajo terhadap
surat izin sebelum mengambil hasil hutan yang
Keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya
terdapat di Hutan Lindung Sentajo Raya selain
Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau
dari surat izin syarat lain sebelum mengambil
dapat dilihat pada Gambar 2.
hasil hutan di Hutan Lindung Sentajo Raya
yaitu penggunaan kayu harus untuk
kepentingan umum. Selain itu kegiatan ritual
adat desa atau tradisi desa yang berhubungan
dengan keberadaan Hutan Lindung Sentajo
Raya yaitu berobat kampung. Pihak pengelola
juga melibatkan orang adat dan masyarakat
dalam pengelolaan Hutan Lindung Sentajo
Raya yang dinamakan mitra masyarakat. Bagi Gambar 2. Persentase pemahaman masyarakat
masyarakat yang merusak Hutan Lindung
Sentajo Raya akan dikenakan sanksi berupa
7
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
Grafik pada Gambar 2 menunjukkan
bahwa pemahaman masyarakat Desa Koto
Sentajo terhadap keberadaan Hutan Lindung
Sentajo Raya tergolong baik dengan persentase
sebesar 96.25% didapatkan dari jumlah
responden yang menjawab baik sebanyak 77
orang karena masyarakat sekitar paham
dengan keberadaan Hutan Lindung Sentajo
Raya, dan sebanyak 3.75% menjawab ragu-
ragu didapatkan dari jumlah responden yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 3 orang.
Sumber dari setiap jawaban dapat dilihat dari
metodologi pada kriteria interpretasi. Dari
pertanyaan yang telah diajukan kepada
responden mengenai pemahaman masyarakat
terhadap keberadaan Hutan Lindung Sentajo
Raya, didapati hasil bahwa kebanyakan
responden memahami keberadaan Hutan
Lindung Sentajo Raya dengan baik, karena
masyarakat Desa Koto Sentajo peduli akan
keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya
tersebut. Berdasarkan grafik pada Gambar 2
dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman
masyarakat tinggi. sejalan dengan pendapat
Sudijono (2009), mengatakan bahwa Respon diartikan sebagai sikap,
pemahaman (comprehension) adalah tanggapan, reaksi, dan jawaban. Respon akan
kemampuan seseorang untuk mengerti atau muncul dari penerimaan pesan setelah terjadi
memahami sesuatu setelah sesuatu itu serangkaian komunikasi (Poerdawarminta,
diketahui dan diingat. 1999). Berdasarkan hasil wawancara yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa respon
Respon Masyarakat Desa Koto Sentajo masyarakat Desa Koto Sentajo terhadap
terhadap Keberadaan Hutan Lindung keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya
Sentajo Raya secara keseluruhan baik (setuju) dilihat dari
persentase jumlah masyarakat Desa Koto
1. Respon Masyarakat terhadap Sentajo yang menjawab setuju mengenai
Keberadaan Hutan Lindung Sentajo keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya yaitu
Raya sebanyak 97.50%. Hal ini terjadi karena
Dari penelitian yang dilakukan di Desa masyarakat merasakan langsung manfaat dari
Koto Sentajo diperoleh data mengenai respon Hutan Lindung Sentajo Raya terutama
masyarakat terhadap keberadaan Hutan dibidang ekologinya. Sejalan dengan pendapat
Lindung Sentajo Raya. Hasil kuesioner yang Umar (2009), yang menjelaskan bahwa respon
diperoleh berdasarkan respon masyarakat masyarakat terhadap hutan akan baik apabila
terhadap keberadaan Hutan Lindung Sentajo masyarakat merasakan langsung manfaat dari
Raya di Desa Koto Sentajo seperti pada Tabel hutan itu sendiri.
8. Seperti yang telah disajikan pada Tabel 8
diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
Tabel 8. Rekapitulasi hasil kuesioner respon masyarakat Desa Koto Sentajo memberikan
masyarakat terhadap keberadaan Hutan
respon yang baik terhadap keberadaan Hutan
Lindung Sentajo Raya
Lindung Sentajo Raya namun, respon
masyarakat mengenai keberadaan Hutan
Lindung Sentajo Raya untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat, memberikan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat, serta meningkatkan
8
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
kesejahteraan hidup masih ragu-ragu. Hal ini dan bisa dimanfaatkan dibidang pendidikan
disebabkan karena masyarakat menganggap seperti penelitian. Sejalan dengan pendapat
kontribusi dari Hutan Lindung Sentajo Raya Umar (2009), yang menjelaskan bahwa respon
ini dalam bidang sosial dan perekonomian masyarakat terhadap hutan akan baik apabila
masih kurang dibandingkan dengan kontribusi masyarakat merasakan langsung manfaat dari
dibidang ekologinya. hutan itu sendiri.
Apabila kita memandang hutan secara Hutan Lindung Sentajo Raya juga
keseluruhan, maka fungsi yang terpenting diwacanakan sebagai hutan wisata dan tempat
adalah dalam kaitannya dengan pengaturan tata penangkaran rusa. Masyarakat juga berharap
air, yaitu menahan curah hujan yang tinggi dan mereka dapat diikutsertakan dalam
kemudian menyerapnya kedalam tanah. Fungsi pengelolaan sumber daya hutan demi
penting ini sangat menunjang kegiatan tersedianya akses masyarakat terhadap hutan
penduduk diluar sektor kehutanan seperti dan mendorong peningkatan ekonomi
sektor pertanian, perkebunan, perikanan, masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat
peternakan dan permukiman (Umar, 2009). Helms (1998) dalam Nugroho et al. (2017),
yang menjelaskan bahwa pengelolaan hutan
2. Respon Masyarakat terhadap (forest management) mencakup pengelolaan
pengelolaan pengembangan Hutan terhadap fauna, kayu, dan hasil hutan bukan
Lindung Sentajo Raya kayu, serta berbagai nilai lain yang termasuk
Dari penelitian yang dilakukan di Desa dalam sumber daya hutan. Sedangkan kegiatan
Koto Sentajo diperoleh data mengenai respon pengelolaan hutan menurut UU Nomor 41
masyarakat terhadap pengelolaan dan Tahun 1999 meliputi: a) tata hutan dan
pengembangan Hutan Lindung Sentajo Raya. penyusunan rencana pengelolaan hutan, b)
Hasil kuesioner yang diperoleh berdasarkan pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan,
respon masyarakat terhadap pengelolaan dan c) rehabilitasi dan reklamasi hutan, dan d)
pengembangan Hutan Lindung Sentajo Raya di perlindungan hutan dan konservasi alam.
Desa Koto Sentajo seperti pada Tabel 9.

Tabel 9. Rekapitulasi hasil kuesioner respon 3. Respon Masyarakat terhadap Manfaat


masyarakat terhadap pengelolaan dan dan Fungsi Hutan Lindung Sentajo Raya
pengembangan Hutan Lindung Sentajo Dari penelitian yang dilakukan di Desa
Raya Koto Sentajo diperoleh data mengenai respon
masyarakat terhadap manfaat dan fungsi Hutan
Lindung Sentajo Raya. Hasil kuesioner yang
diperoleh berdasarkan respon masyarakat
terhadap manfaat dan fungsi Hutan Lindung
Sentajo Raya di Desa Koto Sentajo seperti
pada tabel 10.

Tabel 10. Rekapitulasi hasil kuesioner respon


masyarakat terhadap manfaat dan
fungsi Hutan Lindung Sentajo Raya

Berdasarkan hasil wawancara yang telah


dilakukan, masyarakat Desa Koto Sentajo
setuju Hutan Lindung Sentajo Raya ada yang
mengelola dilihat dari persentase jumlah
masyarakat Desa Koto Sentajo yang menjawab
setuju yaitu sebanyak 100%. Hal ini terjadi
karena harapan masyarakat Desa Koto Sentajo
dengan dikelolanya Hutan Lindung Sentajo
Raya bisa terjaga kelestariannya dengan baik
9
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi
Provinsi Riau dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Persentase Respon Masyarakat

Berdasarkan grafik pada Gambar 3


menunjukkan bahwa respon masyarakat Desa
Koto Sentajo terhadap keberadaan Hutan
Lindung Sentajo Raya tergolong baik dengan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah persentase sebesar 95.00% didapatkan dari
dilakukan, masyarakat setuju Hutan Lindung jumlah responden yang menjawab baik
Sentajo Raya memberikan manfaat dilihat dari sebanyak 76 orang karena masyarakat sekitar
persentase jumlah masyarakat Desa Koto mengetahui keberadaan Hutan Lindung
Sentajo yang menjawab setuju yaitu sebanyak Sentajo Raya, dan sebanyak 5.00% menjawab
100%. Hal ini terjadi karena masyarakat Desa ragu-ragu didapatkan dari jumlah responden
Koto Sentajo merasakan langsung manfaat yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang.
Hutan Lindung Sentajo Raya dan masyarakat Sumber dari setiap jawaban dapat dilihat dari
Desa Koto Sentajo sudah berinteraksi langsung metodologi pada kriteria interpretasi. Dari
dengan Hutan Lindung Sentajo Raya. Sejalan pertanyaan yang telah diajukan kepada
dengan pendapat Umar (2009), yang responden yaitu respon masyarakat terhadap
menjelaskan bahwa respon masyarakat keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya,
terhadap hutan akan baik apabila masyarakat bahwa kebanyakan responden mengetahui
merasakan langsung manfaat dari hutan itu keberadaan Hutan Lindung Sentajo Raya
sendiri. Selain itu masyarakat juga setuju dengan baik karena masyarakat Desa Koto
Hutan Lindung Sentajo Raya ini dijaga Sentajo peduli akan keberadaan Hutan
kelestariannya agar tidak rusak karena menurut Lindung Sentajo Raya.
masyarakat, Hutan Lindung Sentajo Raya
berguna untuk ruang lingkup flora dan fauna Bentuk-bentuk Gangguan di Hutan
yang bisa dikembangkan dalam dunia Lindung Sentajo Raya
pendidikan, wisata, dan lain-lain. Selain itu Nugroho dan Darwiati (2007) menyatakan
Hutan Lindung Sentajo Raya mampu membuat bahwa gangguan dan ancaman itu berupa
suasana lingkungan lebih sejuk serta mampu pengambilan sumberdaya alam hayati secara
mencegah terjadinya erosi. Berdasarkan UU tidak terkendali, perambahan lahan hutan
Nomor 41 Tahun 1999 keberadaan kawasan untuk dipergunakan sebagai lahan pertanian,
hutan lindung memiliki fungsi pokok antara pencurian kayu pertukangan dan kayu bakar
lain sebagai perlindungan sistem penyangga untuk keperluan sehari-hari, perburuan,
kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah pengambilan sumberdaya alam non hayati
banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi didalam kawasan (batu-pasir). Selain jenis
(penerobosan) air laut, dan memelihara gangguan yang bersifat ekstraktif, terdapat
kesuburan tanah. kegiatan yang dapat menyebabkan degradasi
Berdasarkan data olahan pada Lampiran 3 kebutuhan sumberdaya dan ekosistem yaitu
maka diketahui respon masyarakat Desa Koto kegiatan pembakaran rumput dan tumbuhan
Sentajo terhadap keberadaan Hutan Lindung bawah yang ditujukan untuk mempermudah
tanaman tersebut.

10
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019
Berdasarkan pengamatan di lapangan dan Fakultas Kehutanan Universitas
hasil wawancara yang dilakukan, tidak Tadulako. 3(2):57-64.
ditemukan gangguan-gangguan yang bersifat Milunardi, Fahrizal dan Iskandar. 2014.
mengancam keberadaan Hutan Lindung Partisipasi masyarakat sekitar hutan dalam
Sentajo Raya seperti yang dinyatakan oleh melestarikan Hutan Adat sebagai daerah
Nugroho dan Darwati (2007). Hasil penelitian penyangga sumber air di Desa Menyabo
menunjukkan 100% responden mnyatakan Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten
bahwa gangguan-gangguan yang terjadi di Sanggau. Jurnal Hutan Lestari. 2(2):334-
Hutan Lindung Sentajo Raya berupa 340.
pengambilan kayu untuk pembuatan jalur dan Nugroho, A, dan Darwiati, W. 2007. Studi
pembuatan rumah masyarakat yang kurang daerah rawan gangguan Taman Nasional
mampu. Pengambilan kayu yang dilakukan Bromo Tengger Semeru dan desa
tergolong dalam skala yang kecil, karena sekitarnya. Jurnal Penelitian Hutan dan
jumlah kayu yang diambil hanya seperlunya. Konservasi Alam. 4(1):1-12.
Hal ini berbanding lurus dengan pemahaman Nugroho, A., F., Ichwandi, I., Kosmaryandi, N.
dan respon masyarakat Desa Koto Sentajo 2017. Analisis pengelolaan kawasan hutan
terhadap keberadaan Hutan Lindung Sentajo dengan tujuan khusus. Journal of Env.
Raya yaitu baik. Engineering and Waste Management.
2(2):51-59.
KESIMPULAN DAN SARAN Pebriandi. 2013. Pendugaan Kandungan
Karbon diatas Permukaan Tanah pada
1. Pemahaman masyarakat Desa Koto Permukaan Tiang dan Pohon di Hutan
Sentajo terhadap keberadaan Hutan Lindung Sentajo. Skripsi (Tidak
Lindung Sentajo Raya tergolong baik, dipublikasikan) Universitas Riau.
dengan jumlah persentase jawaban Pekanbaru.
masyarakat sebesar 96,25%. Soemarwoto, Otto. 2001. Ekologi, Lingkungan
2. Respon masyarakat Desa Koto Sentajo Hidup dan Pembangunan. Djambatan.
terhadap keberadaan Hutan Lindung Jakarta.
Sentajo Raya tergolong baik, dengan Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik
jumlah persentase jawaban masyarakat Pendidikan. Raja Grafindo. Jakarta.
sebesar 95,00%. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
3. Bentuk-bentuk gangguan yang terjadi di Kualitatif dan R&D. Afabeta. Bandung.
Hutan Lindung Sentajo Raya yaitu berupa Umar. 2009. Persepsi dan perilaku masyarakat
pengambilan kayu untuk pembuatan jalur dalam pelestarian fungsi hutan sebagai
dan pembuatan rumah masyarakat yang daerah resapan air (Studi kasus Hutan
kurang mampu. Penggaron Kabupaten Semarang). Tesis
Program Pascasarjana Universitas
Saran penulis dalam penelitian ini adalah
Diponegoro Semarang. Semarang
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Wibowo, J., Saam, Z dan Tarumun, S. 2013.
mengenai peran dan partisipasi masyarakat
Motivasi dan partisipasi masyarakat Desa
terhadap kegiatan dan pengembangan Hutan
Buluh Cina dalam upaya melestarikan
Lindung Sentajo Raya.
Hutan Adat Buluh Cina Kec. Siak Hulu
Kab. Kampar Provinsi Riau. Jurnal
Lingkungan Hidup. 7(1):180-186.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1999. Undang-Undang Nomor 41


tahun 1999 tentang Kehutanan.
Masria. Golar dan Ihsan, M. 2015. Persepsi
dan sikap masyarakat lokal terhadap hutan
di Desa Labuan Toposo Kecamatan
Labuan Kabupaten Donggala. Jurnal.

11
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan Vol 3 No 2 Oktober 2019

You might also like