You are on page 1of 10

Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan

e-ISSN: 2656-7210
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU DI
SMA NEGERI 15 MERANGIN KECAMATAN JANGKAT

Adnan Sucipta1,Sarinah2, Angra Melina3


Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Merangin
Jl. Jend. Sudirman Km.02 Pematang Kandis Bangko
2
Corresponding Author : sarinahrina@gmail.com

Abstract
This research is motivated by the lack of interpersonal communication between teachers in
SMA Negeri 15 Merangin, Jangkat District, which is not maximized. This experiment aims to see
whether there is an effect of interpersonal communication on teacher performance. This experiment
uses a type of quantitative research and then uses the Explanatory Survey method approach.
Respondents in this study were 58 students at SMA Negeri 15 Merangin, Jangkat District. Data
collection was carried out by distributing questionnaires to 58 respondents. The trials on this
observation instrument are the Validity Test & Reliability Test, while for the analysis requirements test
using the Normality Test & Linearity Test are protected using IBM SPSS version 21. The results
describe with Interpersonal Communication there is an influence on Teacher Performance in SMA
Negeri 15 Merangin, Term District worth 0.524/ 52.4%, the remaining 0.476/47.6% is influenced by
other elements. So with the results of the research that has been described that has indicated (HO) is
rejected and (Ha) is accepted. The better the teacher's interpersonal communication given to students,
both in terms of motivation, encouragement, the greater the influence received by students in improving
the achievement of interpersonal communication on teacher performance.
Keywords: Interpersonal Communication, Teacher Performance

Abstrak
Penelitian ini dilator belakangi belum maksimalnya Komunikasi Interpersonal Terhadap Antar
Guru di SMA Negeri 15 Merangin Kecamatan Jangkat. Eksperimen ini mengarah untuk melihat adakah
pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru. Eksperimen ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif kemudian menggunakan pendeketan metode Survey Eksplanatory. Responden
penelitian ini adalah siswa/I di SMA Negeri 15 Merangin Kecamatan Jangkat sebanyak 58 responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada 58 responden. Adapun uji coba
pada instrument observasi ini ialah Uji Validitas & Uji Reliabilitas, sedangkan unutuk Uji persyaratan
analisis memakai Uji Normalitas & Uji Linieritas diayomi memakai IBM SPSS versi 21. Hasil
menjabarkan dengan Komunikasi Interpersonal ada pengaruh ke Kinerja Guru di SMA Negeri 15
Merangin Kecamatan Jangka senilai 0,524/ 52,4%, selebihnya 0,476/47,6% dipengaruhi oleh unsur
lainnya. Maka dengan hasil penelitian yang telah dipaparkan bahwa telah menandakan (HO) ditolak
dan (Ha) diterima. Semakin baik komunikasi interpersonal guru yang diberikan kepada siswa/i, baik
dari segi motivasi, penyemangat, maka semakin besar juga pengaruh yang diterima oleh siswa/i dalam
meningkatkan capaian komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru.

Kata Kunci: Komunikasi Interperonal, Kinerja Guru

Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155


146
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
PENDAHULUAN menjelaskan dari hasil survey observasi
A. Latar Belakang awal dalam pemberian kuesioner/angket
Undang-Undang Nomor 20 kepada 58 orang siswa/i untuk data awal
Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang observasi pada tanggal 8 s/d 9 Agustus
Sistem Pendidikan salah satu kebutuhan 2022 diketahui bahwa Setiap memulai
dasar manusia dalam rangka pelajaran, guru memberikan penjelasan
meningkatkan kualitas sumber tentang tata cara pembelajaran dan
Pendidikan Nasional mengamatkan tujuan pembelajaran yang mana jawaban
bahwa pendidikan merupakan usaha responden STS 0 (tidak ada), TS
sadar dan terencana untuk mewujudkan sebanyak 13 orang, KK sebanyak 24
suasana belajar dan proses pembelajaran orang, S dan SS 0 (tidak ada).
agar peserta didik secara aktif Pembelajaran yang dilakukan guru
mengembangkan potensi dirinya untuk menggunakan metode pembelajaran
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, yang berbeda-beda yang mana jawaban
pengendalian diri, kepriabadian, responden STS sebanyak 18 orang, TS
kecerdasan, akhlak mulia serta sebanyak 38 orang, KK sebanyak 2
ketrampilan yang dimiliki dirinya, orang, S dan SS 0 (tidak ada). Kemudian
masyarakat, bangsa, negara dan Negara. Selama pembelajaran, guru selalu
Istilah guru ialah semua tenaga mengawasi dan mengakhiri pembejaran
kependidikan yang menyelenggarakan dengan tepat waktu yang mana jawaban
tugas-tugas pembelajaran di kelas untuk responden STS 0 (tidak ada), TS
beberapa mata pelajaran (Shiply A. sebanyak 11 orang, KK sebanyak 40
Octavia, 2019:6). Penjelasan di atas orang, S sebanyak 7 orang, dan SS 0
sesuai dengan pertimbangan Undang- (tidak ada). Sedangkan Guru ikut serta
Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 20 dalam berbagai kegiatan sekolah (seperti
huruf c. upacara, keagamaan, senam bersama,
Menurut Madjid (2016:6) organisasi, dll) yang mana jawaban
kinerja guru ialah peran utama penting responden STS 0 (tidak ada), TS
dalam pengapaian ujud sekolah. Maka sebanyak 37 orang, KK sebanyak 21
sebab itu lembaga perlu untuk orang, S dan SS 0 (tidak ada).
membimbing dan memandu guru-guru Artinya sehari-hari tugas guru di
untuk memiliki kinerja yang tinggi SMA Negeri 15 Merangin menunjukkan
dalam proses mengembankan bahwa dari beberapa indikator
tanggungjawabnya dalam berprofesi berdasarkan analisis angket, guru
guru. mempunyai kapasitas yang condong
Adapun unsur-unsur yang lebih banyak menyusut dan kreativitas
mempengaruhi dari variabel kinerja guru peranan guru masih minimun dan
di sini sebagaimana melingkupin unsur bertolak dengan yang diinginkan maka
perseorangan personal, wawasan dan dari itu belum bisa mencapai tipikal
pandangan, kemampuan dan kekukuhan, kerja yang harus di gapai oleh guru-
tekad dan ambisi, percaya diri, dan guru. Keadaan seperti ini dapat dilihat
kewajiban yang harus di lakukan oleh saat guru-guru mengajar jarang
seorang guru yang sangat penting juga. menggunakan metode pengajaran yang
Dari paparan di atas, berdasarkan berbeda-beda, mengajar sering tidak
hasil data observasi awal tentang kinerja menggunakan media pembelajaran,
guru di SMA Negeri 15 Merangin adanya keterkurangan dalam mengelola
observasi awal pada tanggal 8 s/d kelas sehingga banyak jam kosong,
9Agustus2022 terdapat bahwa belum datang danpulang belum maksimal
optimal kinerja guru di SMAN 15 dengan waktu yang sudah ditetapkan,
Merangin. Dengan hal ini, peneliti akan dan sebagian guru mengira peran yang
Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155
147
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
diberikan adalah kebiasaan yang memberikan informasi terkait dalam hal
membosankan. pembelajaran.
Dapat dijelaskan juga bahwa Menurut peneliti dalam dalam
komunikasi ialah pergantian penjelasan. peninjauan di SMA Negeri 15 Merangin,
Jika amanat atau topik yang belum didapati yakni belum optimbalnya
diteruskan, artinya belum bisa dikatakan komunikasi antarpribadi antara guru-
dengan terjadinya sebuah percakapan. guru dengan siswa/i. Hal ini
Jika seorang komunikasi atau juga di menunjukkan bahwa mulai persoalan
sebut dengan komunikator berupa belum intens berdatangan ibarat adanya
terjadinya sebuah komunikasi yang ketidakteraturan spekulasi di persiapan
didengar atau belum bisa dikatakan tujuan sekolah. perkara seperti ini
paham maka belum tentu juga bisa melanda berkepanjangan untuk
dikatakan komunikasi. Maka dari itu selanjutnya jika tidak diatasi secepatnya.
poin paling penting di sini adalah Maka dari itu akan mengakibatkan
komunikasi/ perbincangan sebagaimana terusik kinerja guru di sekolah.
paham akan makna. (Robert dkk, Selanjutnya, minimnya motivasi kepada
2021:2-3). siswa/i agar agar antusias dalam
Komunikasi interpersonal yaitu berorganisasi dan masih ada yang
sebuah obrolan di antara satu orang atau kurang memberikan informasi mengenai
lebih secara berlansungan, yang tingkat menumbuh rasa semangat untuk
memiliki adanya setiap anggota belajar kepada siswa/i. Karena hal ini,
mengetahui sangkaan dari informasi ada dampak antara berpengaruh atau
yang berlangsung antara komunikator. tidak berpengaruh terhadap komunikasi
(Elva, 2019:1). yang ada disekolah, diduga salah satu
Maka dari itu, proses komunikasi faktor yang menyebabkan menurunnya
ini berjalan dengan situasi dan kondisi kinerja guru yang ada di SMA Negeri
dari peserta. Dalam hal ini, komunikasi 15Merangin di Kecamatan Jangkat. Hal
interpersonal melibatkan dua orang ini terdapat 20 orang guru yang
dalam jarak yang dekat (Dyadic mengajar di SMA Negeri 15 Merangin.
Communication). Komunikasi Untuk mendukung variabel yang
interpersonal sangat erat dengan relasi peneliti teliti maka didukung oleh
yang terjalin antara komunikan dan penelitian yang terdahulu yang diteliti
komunikator. Komunikasi mereka saling oleh Karina Aria Putri dan Dian Ratna
terlibat dalam suatu hubungan yang Sawitri yang berjudul Hubungan Antara
saling menguntungkan dan saling Efektivitas Komunikasi Interpersonal
ketergantungan serta menimbulkan Siswa dan Guru Dengan Prograrastinasi
kepuasan hati pada kedua belah pihak Akademik Pada Siswa SMA Negeri
(Nur Maghfirah, 2018:10). “X”. Dengan hasil didapati bahwa
Penelitian diselenggarakan di berkenaan bersama keefektitifan
SMAN 15 Merangin fakta menunjukkan komunikasi interpersonal terhadap
bahwa pertanda sebagian rendahnya cuntation akademik, disimpulkan ada
kinerja guru SMA Negeri 15 Merangin pengaruh negatif yang relevan antara
dapat dilihat pada kuesioner kinerja guru daya guna komunikasi interpersonal
sebagian yang dinilai dengan rendah terhadap siswa, guru dengan
seperti sebagai salah satunya menangguhkan kegiatan ke waktu lain
permasalahan ialah masih ada beberapa kepada akademik siswa. Pertimbangan
guru yang kurang berpartisipasi dalam dari koefisien korelasi y= (-,490), p=
mengayomi ikut serta dalam 0,000 (p < 0,001). Oleh sebab itu
berorganisasi, kemudian juga masi ada semakin tinggi daya guna komunikasi
minimnya bantuan guru dalam yang dilakukan oleh siswa dan guru,
Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155
148
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
maka semakin pulalah rendah cuntation Negeri 15 Merangin Kecamatan
akademik yang dijalankan oleh siswa Jangkat”.
dan begitu juga sebaliknya. B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil data observasi Berlandaskan pembatasan
awal tentang komunikasi interpersonal persoalan di atas, bahwa perumusan
di SMA Negeri 15 Merangin observasi masalah yang peneliti kaji ialah
pada tanggal 8 s/d 9Agustus 2022 “Bagaimana Pengaruh Komunikasi
terdapat komunikasi interpersonal yang Interpersonal Terhadap Kinerja Guru di
belum optimal. Sebagaimana dalam SMA Negeri 15 Merangin di Kecamatan
pemberian kuesioner/angket kepada 58 Jangkat”.
orang siswa/i untuk data awal observasi LANDASAN TEORI
pada tanggal 8 s/d 9 Agustus 2022 A. Komunikasi Interpersonal
diketahui masih aktif atau belum aktif Komunikasi interpersonal ialah
komunikasi guru-guru ke siswa metode peralihan perbincangan antar
sebagaimana bahwa Setiap berinteraksi satu atau lebih sekurang-kurangnya
diluar jam belajar, guru selalu terbuka antara dua orang yang beralangsung
dan memberikan respon secara positif dalam berkomunikasi. Melalui
yang mana jawaban responden STS 0 meningkatnya seseorang yang terkait
(tidak ada), TS sebanyak 7 orang, KK dengan berkomunikasi, akan meningkat
sebanyak 26 orang, S sebanyak 25 orang juga pandangan seseorang dalam upaya
dan SS 0 (tidak ada). Guru selalu bercakap/komunikasi. Komunikasi
memberikan informasi terkait giat interpersonal ialah mewujudkan jalinan
belajar kepada saya untuk meningkatkan positif seseorang antara dua atau tiga
prestasiyang mana jawaban responden orang lebih. (Arni Muhammad,
STS sebanyak 5 orang, TS sebanyak 2007:159).
42orang, KK sebanyak 11 orang, S dan Sebagaimana paparan jelasan
SS 0 (tidak ada). Kemudian Guru tentang komunikasi interpersonal.
memotivasikan saya agar lebih aktif Komunikasi interpersonal bisa
berpartisipasi seperti (organisasi) yang digunakan dari beberapa objek. Ada 6
mana jawaban responden STS jawaban 1 objek penting dari komunikasi
orang, TS sebanyak 50 orang, KK interpersonal yaitu menemukan dunia
sebanyak 7 orang, S dan SS 0 (tidak luar, menemukan diri sendiri, untuk
ada). Sedangkan Guru memperlakukan bermain dan kesenangan, untuk
pihak lain sebagai tenaga sejawat membantu. (Arni Muhammad, 2007
(setara) yang mana jawaban responden 165-168).
STS dan TS 0 (tidak ada), KK sebanyak Maman Rukmana (Maman
8 orang, S sebanyak 49 orang dan SS Rukmana, 2021:31-34) mengemukakan
yang menjawab hanya 1 orang. bahwa ada sedikit hal yang harus
Dapat disimpulkan bahwa dipahami dalam komunikasi yang
sehari-hari komunikasi guru-guru di efektif, hal ini tertuang dalam indikator
SMA Negeri 15 Merangin menunjukkan komunikasi interpersonal ialah terbuka,
bahwa ada beberapa guru mempunyai memiliki rasa empati, ada dukungan, ada
komunikasi yang mana ada tingkat rasa positif, dan setara atau tidak
cendrung menurun dan ada yang tingkat memandang rendah.
naik turun, maka sangat berdampak B. Kinerja Guru
pengaruh pada kinerja guru di sekolah. Kinerja guru ialah tunjukan
Dengan hasil jabaran ini maka pengkaji tingkah laku kerja yang ditekankan oleh
terdorong mengambil analisis mengenai keluasan masa, dan urutankerja yang
“Pengaru Komunikasi Interpersonal berbanding dengan tatacara maka dari
Terhadap Kinerja Guru Di SMA
Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155
149
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
itu diraih pertimbangan dengan tuntutan sebagai alat pengumpulan data yang pokok,
yang relevan. (Madjid, 2016:6). dengan bertujuan untuk menjelaskan atau
Kinerja guru memiliki banyak menguji hubungan antar variabel yang
faktor yang mempengaruhinya. diteliti”. Dalam penelitian ini, populasi
Pengaruh ini dapat meningkatkan penelitian ini kepada siswa-siswi di SMA
maupun menurunkan kinerja guru Negeri 15 Merangin yang berjumlah 143
tersebut. Menurut Malthis dan Jachson orang siswa/i. Untuk sampel pada
(Hafidulloh, 2021:51), mengemukakan penelitian data angket untuk kinerja guru
ada beberapa faktor yang mempengaruhi (Y) ini peneliti mendapatkan hasil sejumlah
kinerja guru, yaitu: (1) Kemampuan 58 responden untuk diberikan kepada
mereka, (2) Motivasi, (3) Dukungan siswa-siswi di SMA Negeri 15 Merangin
yang diterima, (4) Hubungan mereka Kec. Jangkat yang mana peneliti
dengan organisasi. menggunakan rumus slovin menggunaan
Menurut Muhlisin dan kesalahan sebesar 10%.
Kresnawati (Hafidulloh, 2021:58) Untuk mendapatkan data yang
sebagaimana: Kemampuan akurat dalam penelitian ini, peneliti
membuatperencanaan kemudian menggunakan teknik pengumpulan data
penguasaan materi kemudian menggunakan angket, wawancara, dan
penguasaanmetode dan strategi observasi. Untuk mengukur dari sebuah
kemudianpemberian tugas, selanjutnya penelitian ini, peneliti menggunakan skala
kemampuan mengelola kelas terakhir likert. Untuk uji instrumen ini dikerjakan
kemampuan melakukan penilaian dan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Jika
evaluasi. uji instrumen valid artinya instrumen dapat
METODOLOGI PENELITIAN dikatakan layak dipakai untuk
Metode penelitian yang digunakan diukur/dinilai dalam penelitian ini.
ialah jenis eksperimen lapangan bersifat Adapun untuk mempunyai tujuan
deskriptif/gambaran kuantitatif. Menurut yang dikehendaki sebagaimana hasil dari
Sugiyono (Sugiyono, 2013:7) penelitian relevan yang dituju ialah:
kuantitatif adalah metode penelitian 1. Angket/Kuesioner
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode Angket ialah teknik
penelitian yang berlandaskan pada filsafat pengumpulan data dengan cara
positivisme, digunakan untuk meneliti pada memberikan seperangkat pertanyaan
populasi atau sampel pada umumnya kepada responden untuk dijawabnya.
dilakukan secara random, pengumpulan Hasil angket digunakan untuk
data menggunakan instrumen penelitian, mendapati adakah dampak komunikasi
analisis data bersifat kuantitatif/statistik interpersonal terhadap kinerja guru di
dengan tujuan untuk menguji hipotesis SMA Negeri 15 Merangin. Angket ini
yang telah ditetapkan. diberikan kepada peranan guru di
Pendekatan penelitian ini SMAN 15 Merangin ialah Sangat
menggunakan metode Survey Eksplanatory Setuju, Setuju, Kadang-Kadang, Tidak
(Rika, 2021:1). Yang mana metode ini Setuju, Sangat Tidak Setuju.
bertujuan untuk menjabarkan kaitan antara 2. Observasi
aspek melawati pengajian hipotesis. Observasi adalah sebuah
Singarimbun dan Efendi, menyatakan penelitian yang secara langsung
bahwa “Survey Eksplanatory adalah meneliti dan mempelajari di tempat
penelitian yang mengambil sampel dari kejadian secara berlansungan. Hardani,
populasi dan menggunakan kuesioner 2020:411)
Instrument penelitian berupa interpersonal dan variabel kinerja guru
kuesioner/angket yang terdiri dari 2 (Sugiyono, 2017:92). Untuk mengukur
variabel yaitu variabel komunikasi penelitian tersebut, menggunakan
Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155
150
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
likertscale yang mana mengukur pendapat, yang sama ketika pengukuran dilakukan
pertimbangan/sekelompok hal kualitas berulang serta dilakukan dalam kondisi
sosial. Dalam penelitian, fenomena social konstan/sama (Hardani, dkk, 2020:393).
ini diterapkan dengan signifikan, setelah N Reliabilitas
Koefisie Ket
itu dengan variabel observasi. Maka n Alpha
o
menggunakan likertscale, begitu jugalah
variabel dijelaskan menjadi sebuah Komunikasi
1. 0,942 Reliabel
indikator. Selanjutnya indikator dijalankan Interpersonal
untuk menyusun item instrumen seperti
pernyataan/pertanyaan. 2. Kinerja Guru 0,903 Reliabel
1. Uji Validitas
Menurut Hardani, dkk
Pada tabel 3.6 Terlihat bahwa
(2020:393) menjelaskan uji validitas
seluruh rangkuman dari pernyataan
ialah suatu yang sangat perlu diukur
varaibel di atas menunjukkan nilai
karena validitas menjamin validnya
koefisien alpha > 0,6 dinyatakan
penskalaan yang ditentukan dari
reliabel.
variabel-variabel yang digunakan dalam
Berdasarkan kajian konsep
menentukan hubungan suatu kejadian
yang telah dipaparkan penjelasan
atau tanda-tanda. Uji validitas guna
sebagaimana di atas, maka adapaun
untuk mengetahui apakah
definisi operasional dari masing-masing
pernyataan/pertanyaan angket/kuesioner
variabel adalah sebagaimana:
yang harus diganti atau dibuang karena
1. Komunikasi Interpersonal
tidak relevan. Instrumen apabila
Adalah tahap penyajian
diucapkan valid jikalau ahli dalam
berita, bertukar pemikiran dan
menaksirkan yang diharapkan dan dapat
perbuatan tertentu antar satu atau
mengbuahhasil variabel yang
lebih yang mana peralihan
diobservasi dengan baik dan benar.
informasi baik itu berperan
Gu
No Variabel Butir Valid gur komunikan ataupun orang yang
berkomunikasi tujuan untuk
mengapai saling empati, melihat
1. Komunikasi 16 16 0
Interpersonal
problematika dibincangkan maka
ditujukan untuk suatu gerakan
2. Kinerja Guru 18 18 0 perubahan yang diharapkan yang
sangat jelas. Indikator komunikasi
interpersonal antara lain:
Berdasarkan hasil tabel di atas
Keterbukaan, Empati , Dukungan,
pada angket/kuesioner Komunikasi
Kepositifan, Kesetaraan.
Interpersonal dari 16 butir soal dan
2. Kinerja Guru
Kinerja Guru dari 18 butir soal yang
Kinerja guru sebagaimana
diuji coba maka semuanya dinyatakan
peranan guru yang di nilai dari standar
valid.
kompetensi yang sesuai ditegaskan
bersama. Indikator kinerja guru antara
2) Uji Reliabilitas
lain sebagai berikut:
Reliabilitas adalah suatu skala
a. Mampua membuat perencanaan
diartikan sejauh mana suatu proses
dan persiapan mengajar
pengukuran bebas dari kesalahan
b. Pemahaman menguasai materi yang
(errror). Kehandalan (reability) sangat
akan diajarkan kepada siswa
berkaitan dengan akurasi dan
c. Menguasai metode dan strategi
konsistensi. Suatu skala dikatakan
mengajar
handal/reliabel, jika menghasilkan hasil
d. Memberikan tugas kepada siswa
Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155
151
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
e. Mampu mengelola kelas ataukah tidaknormal.
f. Mampu melakukan penilaian dan Berdasarkan patunjuk peneliti
evaluasi. gunakan dalam uji normalitas
Pandangan Sugiyono (2017:147) ialah dengan memakai Uji
sebagaimana analisis data mengambil Kolmagrov Smirnov
lalu menjajarkan dengan teratur jika mengggunakan IBM SPSS 21,
ditemukan dalam pertimbangan yaitu sebagaimana:
wawncara, observasi, melalui Dmax = [Sn1(X) – Sn2(X)]
mengolahkan hasil penelitian 2) Uji Linearitas
menjelaskan segmen, mengerjakan, Uji lineritas adalah untuk
menyusun, memilih mana yang penting mengetahui ada atau tidaknya linier
dan mana yang dipelajari, dan membuat antara variabel bebas (X) dengan
keputusan maka dari itu mudah variabel terikat (Y), dan dibantu
dipahami dan dipelajari oleh peneliti dan oleh SPSS21, jika = 0,05 > Sig,
bagi yang lain”. maka Ho tidak ditolak.
1. Analisis Deskriptif Data 3. Uji Hipotesis
Untuk mendeskripsikan data Hipotesis merupakan susatu
dalam penelitian ini menggunakan prosedur atau cara yang dilakukan
program spss for window, yang akan untuk menghasilkan suatu
di peroleh nilai rata-rata (mean) kepuasan, yaitu keputusan
median (Me), modus (Mo), nilai menerima atau menolak suatu
maksimum dan nilai minimum, hipotesis penelian.
Grafik,diagram lingkaran, 1) Analisis Regresi Linier
pictogram, penghitungan desi, Sederhana
persentil, perhitungan penyebaran Regresi linier sederhana
berkas dengan perhitungan rerata dipakai untuk memperkirakan
standar deviasi perhitungan dari saat sirkulasi data variabel
persentase. bebas (X) dan varibel terikat
a) Tingkat Capaian Responden (Y). Dijelaskan bahwa data
(TCR) variabel X selalu terkait dalam
Menghitung nilai tingkat berbentuk pasangan, yang
capaian responden (TCR) mana data dari X berpasangan
masing-masing kategori dari data dengan Y (Paiman, 2019:31).
deskriptif variabel. Rumus yang Bentuk umum dari linier
di gunakan yaitu menurut sederhana adalah Y atas X yang
Riduwan. (dalam faridah Hanum ditaksirkan oleh bersamaan:
2005:81) Y = a + Bx
TCR = X 100% 2) Uji t
Pengujian hipotesis
2. Uji Persyaratan Analisis dalam penelitian ini
Uji persyaratan analisis menggunakan uji t. Uji (t)
bertujuan untuk menguji apakah untuk menganalisisa sig pada
data yang akan diolah memenuhi konstan pada variabel
persyaratan atau belum. Maka uji independen(X) dan pengaruh
persyaratan yang dilakukan adalah terhadap variabel dependen(Y).
uji linearitas. Sebagaimana berikut: Jika t hitung > t tabel maka Ho
1) Uji Normalitas ditolak kemudian Jika t hitung < t
Uji normalitas dikerjakan tabel maka Ha diterima.
sebagai makna menela'ah bahan 3) Koefisien Determinasi (R2)
yang bisa dikatakan normal

Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155


152
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
Ialah Analisis koefisien Y= 40,760 + 0,565X
determinasi digunakan untuk Berdasarkan pengambilan keputusan dalam
mendapatkan seberapa uji regresi linier sederhana, sebagaimana:
berpengaruh variabel 1. Berdasarkan nilai signifikan dari tabel
independen (X) terhadap coefficients diperoleh nilai signifikan
variabel dependen (Y). sebesar 0,00 < 0,05 sehingga dapat
Semakin besar angka disimpulkan bahwa variabel (X)
determinasi semakin besar berpengaruh terhadap variabel (Y).
pulalah kemampuan variabel 2. Berdasarkan nilai t diketahui nilai t hitung
independen menjabarkan sebesar 7,847 > dari pada t tabel 0,258,
variabel dependen. Maka dari maka Ha diterima, sehingga dapat ditarik
itu versi yang dipakai semakin kesimpulannya bahwa variabel (X)
kuat untuk menjelaskan berpengaruh terhadap variabel (Y).
pengaruh variabel bebas yang Hasil penelitian ini juga senada dengan
diobservasi terhadap variabel beberapa penelitian lainnya, di antaranya:
terikat. Begitu juga determinasi 1. Muhammad Khoirul Fuad (2020),
R2 semakin kecil (semakin skripsi yang berjudul Pengaruh
mendekat) maka dapat Komunikasi interpersonal WaliKelas
disimpulkan bahwa pengaruh Terhadap Tekad Belajar Siswa/i Kelas
variabel independen terhadap VII di MTSN Al-Ihsan. Penelitiam
variabel dependen semakin skripsi ini tertuju kepada seberapa
kecil. hubungan pengaruh komunikasi
interpersonal walikelas terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN motivasi belajar siswa kelas VII di
Dari analisa membuktikan dengan MTSN Alinsan.
adanya pertimbangan yang dilakukan SMA 2. Andi Muhammad Yusuf (2017),
Negeri 15 Merangin Kecamatan Jangkat Penelitian mengkaji komunikasi
terdapat pengaruh komunikasi antarpersonal kepada prestasi akademik
interpersonal terhadap kinerja guru. siswa SMKN 7 Maksudnya ialah untuk
Berdasarkan perhitungan statistic besarnya menela’ah hubungan komunikasi antar
hubungan komunikasi interpersonal (X) guru dengan kinerja akademik siswa/i
terhadap kinerja guru (Y) yang diperoleh SMKN 7 Makassar. Untuk metodenya
koefisien R Square 0,524. Hal ini adalah kuantitatif. Adapun Subjek
menunjukkan adanya hubungan yang kuat populasinya adalah 154, maka sampel 60
antara komunikasi interpersonal terhadap responden memakai rumus slovin.
kinerja guru. Dengan t hitung 7,847 dengan Untuk analisis data memakai momen
nilai signifikan 000 < 0,05 maka dapat produk. Hasil analisis menjelaskan
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang kaitan antara komunikasi antarpersonal
signifikan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja akademik menjabarkan
terhadap kinerja guru di SMA Negeri 15 cukup kuat sebagaimana korelasi
Merangin Kecamatan Jangkat. sedangkan sebesar 0,57. Kemudian berada jarak
kontribusi variabel komunikasi interval 0,40-0,599 bersama ini pula
interpersonal terhadap kinerja guru adalah dapat disimpulkan di hasil variabel
52,40% dan sisanya 47,6% dipengaruhi observasi ialah komunikasi antarpersona
oleh faktor lainnya. Berdasarkan tingkat sig guru bersama lima penanda adalah
0,05 oleh karena itu bentuk dari regresi keterbukaan, empati, dukungan, positif,
dapat dipakai untuk memdeteksi kinerja dan setara hasilnya 80% kemudian
guru. Perhitungan uji regresi kinerja akademik siswa adalah 79,6%.
menggambarkan bahwa kemiripan (sama) Adapun makna dari komunikasi
yaitu: Y= a + bx. interpersonal sebagaimana tahap
Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155
153
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
pergantian informasi/berita antara satu di SMA Negeri 15 Merangin Kecamatan
orang dan lainnya atau bisa dikatakan Jangkat.
komunikasi di mana antara dua orang yang Pada penelitian ini pengumpulan
sedang berdialog. (Arni Muhammad, data yang mana memaki kuesioner. Teknik
2007:159). pengisian kuesioner pada skripsi ini dengan
Kinerja guru yaitu penampilan menggunakan likert scale. Hasil skripsi
perilaku kerja oleh seorang guru yang menunjukkan nilai t hitung sebesar 7,847 > t
mengembankan sebagai tugasnya, maka tabel (N= 58)= 0,258, disimpulkan bahwa
darinya akan membuahkan hasil dari “Ada Pengaruh Komunikasi Interpersonal
peranan tersebut. (Madjid, 2016:6). Kinerja Terhadap Kinerja Guru di SMAN 15
bukan istilah karakteristik seseorang seperti Merangin Kecamatan Jangkat”.
bakata atau kemampuan, akan tetapi DAFTAR PUSTAKA
perwujudan dari bakat atau kemampuan itu
sendiri. Pendapat tersebut menunjukkan Aesthetika, Nur Maghfirah. (2018).
bahwa kinerja ialah perwujudan dari Komunikasi Interpersonal. Jawa
kemampuan dalam bentuk karya nyata. Timur: Universitas
Kinerja dalam kaitannya dengan jabatan Muhammadiyah Sidoarjo.
diartikan sebagai hasil yang dicapai yang
berkaitan dengan fungsi jabatan dalam Claudia. (2020). Skripsi: Pengaruh
periode waktu tertentu. Berdasarkan Perkembangan Karir Terhadap
paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Kinerja Guru di SMP Negeri 37
ada pengaruh antara komunikasi Merangin. Bangko: STKIP
interpersonal terhadap kinerja guru di SMA YPM
Negeri 15 Merangin Kecamatan Jangkat.
KESIMPULAN Hafidulloh, dkk. (2020). Manajemen
Kesimpulan dari skripsi ini Guru Meningkatkan Disiplin dan
sebagaimana peneliti ingin melihat sebesar Kinerja Guru Yogyakarta:
ada pengaruh pada penelitian ini antara Bintang Pustaka Madani.
komunikasi interpersonal (X) terhadap
Hardani,dkk. (2020). Metode Penelitian
kinerja guru (Y) di SMA Negeri 15
Kualitatif & Kuantitatif.
Merangin Kecamatan Jangkat. Dengan
Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu
pertimbangan gambaran hasil dari data
Group
penelitian yang dijabarakan maka analisis
data yang telah dilakukan dan pembahasan Madjid. (2016). Pengembangan Kinerja
yang telah dikemukakan pada bab-bab Guru Melalui Kompetensi,
sebelumnya, jenis penelitian ini merupakan Komitmen dan Motivasi Kerja.
penelitian kuantitatif untuk metode Yogyakarta: Samudra Biru.
penelitiannya adalah penelitian metode
Survey Eksplanatory yang mana metode ini Paiman. (2019). Teknik Analisis
bermaksud untuk menjelaskan hubungan Korelasi dan Regresi Ilmu-Ilmu
antar variabel melalui pengajian hipotesis. Pertanian. Yogyakarta: UPY
Penelitian yang mengambil sampel dari Press.
populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok, Parastika, Karerina. (2016). Kontribusi
dengan bertujuan untuk menjelaskan atau Komunikasi Interpersonal
mnguji hubungan antar variabel yang Terhadap Kinerja Guru Sekolah
diteliti”. Data ini dikumpulkan melalui Dasar. Yogyakarta: UNY
angket model likert scale yang akan
diberikan kepada 58 orang siswa/i yang ada Putri, Karina Aria & Dian Ratna Sawitri.
(2018). Hubungan Antara

Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155


154
Jurnal Ekopendia: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
e-ISSN: 2656-7210
Efektivitas Komunikasi
Interpersona Siswa dan Guru
Dengan Prokrastinasi Akademik
Pada Siswa dan Guru. Jurnal
Vol. 7, No. 1. Semarang: UNDIP
Tembalang.

Roem Sarmiati, Elva Ronaning.


(2019). Komunikasi
Interpersonal. Malang: CV.
IRDH

Rukmana, Maman. (2021).


Komunikasi Interpersonal.
Banten: Babunnajah
Pandeglang.

Siregar, Robert Tua, dkk. (2021).


Komunikasi Interpersonal.
Bandung: PT. Widina Bakhti
Persada.

UUD No 14 huruf c Thn. 2005 Guru dan


Dosen.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
pasal 1 ayat 1

Jurnal Ekopendia Vol.7 No.2 Desember 2022 Hal. 146-155


155

You might also like