Professional Documents
Culture Documents
“ SHOLAT “
Oleh :
Nim : R1A122046
Kelas : A
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “ SHOLAT ” ini dapat diselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih kurang sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan
terbuka.
A. Latar Belakang.............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................... 5
A. Kesimpulan .................................................................................. 19
B. Saran ............................................................................................ 19
DAFTAR PUSATAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu :
o Pengertian Sholat
o Syarat-Syarat Sholat
o Rukun Sholat
o Hukum Solat
o Yang Membatalkan Sholat
o Shunah Dalam Sholat
o Waktu Pensyariatan Ibadah Shalat
o Dalil-dalil Pensyariatan Shalat
o Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat
o Makruh Sholat
o Perbedaan laki-laki dan Wanita Dalam Sholat
o Hal-hal yang Mungkin Dilupakan
o sholat Dalam Berbagai Kondisi
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Kematla’ul Anwaran , juga agar para pembaca mengetahui dan
memahami pengertian sholat secara lebih luas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sholat
Secara bahasa, shalat itu bermakna doa. Sholat dengan makna doa
dicontohkan di dalam Al-Quran Al-Kariem yang mempunyai arti :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan shalatlah (mendo'alah) untuk
mereka. Sesungguhnya shalat (do'a) kamu itu merupakan ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. At-Taubah :
103)
Dalam ayat ini, shalat yang dimaksud sama sekali bukan dalam makna syariat,
melainkan dalam makna bahasanya secara asli yaitu berdoa. Adapun makna
menurut syariah, shalat didefinisikan sebagai : “serangkaian ucapan dan gerakan
yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sebagai
sebuah ibadah ritual “
Shalat diwajibkan dengan dalil yang qath`i dari Al-Quran, As- Sunnah
dan Ijma’ umat Islam sepanjang zaman. Tidak ada yang menolak kewajiban
shalat kecuali orang-orang kafir atau zindiq. Sebab semua dalil yang ada
menunjukkan kewajiban shalat secara mutlak untuk semua orang yang mengaku
beragama Islam yang sudah akil baligh. Bahkan anak kecil sekalipun
diperintahkan untuk melakukan shalat ketika berusia 7 tahun. Dan boleh dipukul
bila masih tidak mau shalat usia 10 tahun, meski belum baligh.
ْ انŠŠالَةَ َكŠالص
َت َعلَى َّ الَةَ ِإ َّنŠالص ْ َأقِي ُمŠَ ْأنَنتُ ْم فŠاط َم
َّ وا ْ ِإ َذاŠَُوا هّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَى ُجنُوبِ ُك ْم ف
ْ صالَةَ فَ ْاذ ُكر
َّ ض ْيتُ ُم ال
َ َفَِإ َذا ق
ْال ُمْؤ ِمنِينَ ِكتَابًا َّموْ قُوتًا
Dan masih banyak lagi perintah di dalam kitabullah yang mewajibkan umat
Islam melalukan shalat. Paling tidak tercatat ada 12 perintah dalam Al-Quran
lafaz “aqiimush-shalata” yang bermakna "dirikanlah shalat" dengan fi`il Amr
(kata perintah) dengan perintah kepada orang banyak (khithabul jam`i). Yaitu
pada surat :
o Al-Baqarah ayat 43, 83 dan110
o Surat An-Nisa ayat 177 dan 103
o Surat Al-An`am ayat 72
o Surat Yunus ayat 87
o Surat Al-Hajj : 78
o Surat An-Nuur ayat 56
o Surat Luqman ayat 31
o Surat Al-Mujadalah ayat 13
o Surat Al-Muzzammil ayat 20.
Bahwa seluruh umat Islam sejak zaman nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
hingga hari ini telah bersepakat atas adanya kewajiban shalat dalam agama Islam.
Lima kali dalam sehari semalam. Dengan adanya dalil dari Quran, sunnah dan
ijma` di atas, maka lengkaplah dalil kewajiban shalat bagi seorang muslim. Maka
mengingkari kewajiban shalat termasuk keyakianan yang menyimpang dari
ajaran Islam, bahkan bisa divonis kafir bila meninggalkan shalat dengan
meyakini tidak adanya kewajiban shalat.
C. Syarat-Syarat Sholat
1. Beragama Islam
2. Sudah Baligh dan Berakal
3. Suci dari hadist
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
5. Menutup aurat, laki-laki auratnya anatara pusar dan lutut, sedangkan wanita
seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua buah telapak tangan
6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing sholat
7. Menghadap kiblat
8. Mengetahui mana yang ruku dan mana yang sunah
D. Rukun Sholat
Rukun sholat adalah setiap bagian sholat yang apabila ketinggalan salah
satunya dengan sengaja atau karena lupa maka sholatnya batal (tidak sah).
1. Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk, bila
tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau terlentang.
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Al Fatihah
4. Rukuk
5. I’tidal
6. Sujud
7. Bangun dari sujud
8. Duduk diantara dua sujud
9. Tuma'ninah dalam setiap rukun
10. Tasyahud akhir
11. Duduk tasyahud akhir
12. Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir
13. Membaca salam yang pertama
14. Tertib : berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut
E. Hukum Solat
Melaksanakan sholat adalah wajib 'ain bagi setiap orang yang sudah
mukallaf (terbebani kewajiban syari'ah), baligh (telah dewasa/dengan ciri telah
bermimpi), dan 'aqil (berakal).
Sholat itu batal, apabila salah satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan
atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan sholat itu batal dengan hal-hal yang
seperti berikut :
1. Berhadast
2. Berbicara ketika shoal
3. Tertawa
4. Makan dan minum
5. Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan
6. Tersingkapnya aurat
7. Memalingkan badan dari kiblat
8. Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk secara sengaja
9. Mendahului imam dengan sengaja
10. Terkena najis yang tidak dimanfaatkan
Hal yang sunnah dalam sholat adalah bagian sholat yang tidak termasuk
dalam rukun maupun wajib, tidak membatalkan solat baik ditinggalkan secara
sengaja maupun lupa. Mengangkat kedua tangan ketika takbir.
I. Makruh Sholat
1. Meregangkan dua siku tangannay dari kedua lambungnya waktu ruku dan
sujud
2. Waktu ruku dan sujud mengangakat perutnya dari dua pahanya
3. Menyaringkan suaranya/bacaannya ditempat keras
4. Bila memberitahu sesuatu membaca tasbih, yakni membaca
“subhanallah”
5. Auratnya dalam sholat antara pusar dan lutut
Perempuan
N. Hikmah Sholat
Sholat disyari'atkan sebagai bentuk tanda syukur kepada Allah, untuk
menghilangkan dosa-dosa, ungkapan kepatuhan dan merendahkan diri dihadapan
Allah menggunakan anggota badan untuk berbakti kepada-Nya yang dengannya
bisa seseorang terbersih dari dosanya dan tersucikan dari kesalahan kesalahannya
dan terajarkan akan ketaatan dan ketundukan. Allah telah menentukan bahwa
sholat merupakan syarat asasi dalam memperkokoh hidayah dan ketaqwaan.
Sebagaimana disebut dalam firmannya :
" Alif Laaam Miiim kitab Al-qur’an tidak ada keraguan didalamnya, menjadi
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang
ghaib, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka." (QS. Al Baqarah : 12).
Diantara sekian banyak bentuk ibadah dalam Islam, sholat adalah yang
pertama kali di tetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Nabi
menerima perintah dari Allah tentang sholat pada malam mi'raj (perjalanan ke
langit) tanpa perantara. Anas berkata: "sholat diwajibkan kepada Nabi sebanyak
50 reka'at pada malam ketika beliau diperjalankan (isra' mi'raj), kemudian
dikurangi hingga menjadi tinggal 5 roka'at kemudian ada yang menyerunya:
Wahai Muhammad hal tersebut tidak seperti harapanku namun bagimu yang 5
roka'at itu setara dengan 50 roka'at." (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad, At-
Tirmidzi dan AnNasa'i).
B. Saran
Demikian isi makalah yang kami buat ini semoga bermanfaat bagi kita
semua, terutama bagi kami, adapun harapan kami para kawan-kawan dapat
memberikan masukan yang bermanfaat baik berupa kritik maupun saran, agar
makalah kami selanjutnya dapat berkembang lagi, dan dapat memberika banyak
manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid Hasyim, Husaini. 1987. Syarah Riyadussalihin. Surabaya: Pustaka Ilmu
Drs. Moh. Rifa’i. Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang
http://islamcoccasions.com
http://www.manbaul-huda.com