You are on page 1of 10

INTI A.

Capaian Pembelajaran

1) Peserta PPG mampu menjelaskan tentang potensi perikanan tawar

2) Peserta PPG mampu menjelaskan ikan air tawar yang bernilai ekonomis

3) Peserta PPG mampu menjelaskan fisiologi ikan air tawar. Cpntohnya ikan mas punalambung,ikan
lele punya labirin dsb

B. Pokok-pokok Materi x

 Ekosistem perikanan air tawar


 Jenis, meristik, dan morfometrik ikan air tawar yang dibudidayakan di Indonesia
 Potensi komoditas ikan air tawar
 Osmoregulasi ikan air tawar, bagaimana ia mendapatkan mineral selain dari pakannya,harus
disesuaikan dengan sistem dalam tubuh ikan.
 Pencernaan ikan
 Peredaran darah ikan

IkanMastidak bisaambiloksigendariluar. Jika perairan kekurangan oksigen, ikan mas bisa dijadikan
indikator perairan bagus atau tidak

Ikan sebagai kebutuhan nutrisi manusia.

Satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan ini yaitu

LOW ENERGY/CALORY,HIGH PROTEIN.

ASAM AMINO ESSENSIAL ikan lebih lengkap yang dibutuhak manusia. Dikatakan esseinsial karena
dalam tubuh manusia tidak bisa mensintesa asam amonionya sendiri.sehinggabutuh dari luar yaitu
dari pakan. Adalebih kurang 10 asamamino esensial

NILAI BIOLOGI YANG TINGGI. Ikan dikatakan high biolgi tinggi karena ikan mudah dicerna

KAYA AKAN OMEGA TIGA. Dalam omega tiga ada asam lemak essensial.fungsinya??

KAYA AKAN MIKRONUTRIEN. Butuh vitamin dan mineral untuk dalamtubuh manusia.

APA ITU BUDIDAYA ??

Hal-hal ini yang harus dipertimbangkan.

Budidaya air lebih effesisien dalam memanfaatkan energy..Dia hewan berdarah dingin, sehingga
mudah mengikuti perubahan lingkungan.

Budidaya air tawar bisa dilakukan di berbagi sistem produksi. Dibandingkan terestiral kurang
fleksibel.
Kebutuhan protein ikan lebih besar dari pada hewan darat.

Lingkungan perairan sangat penting karena ikan sensitive terhadap perubahan lingkungan contohnya
air.

Pendapat seorang pembididaya ditntukan oleh :

1. Pasar

Untuk produksi ikan ditentukan oleh 3 hal:

1. STD (Padat tebar),apakah kita berikan pupuk atau pakan, atau tidak sama sekali.
- Polikultur : memelihara lebih dari 2 spesies dalam wadah yang sama
- Manipulasi stok : a. Bisa manipulasi ikan dengan ikan yang berbedaukuran.syaratnya tidak
kanibal
b. sama ukuran : ditebar saat pembenihan banyak baru dilakukan penjarangan.sehingga
kolam dibuat beberapa kolam

c. Double cropping untuk memutus mata rantai penyakit

d. Aerasi denganmenambahkan aerator, kincir air untukmenambah suply oksigen

2. SR (kelangsungan hidup), tergantungmanajemennya, seperti :

a. stoknyaberapa.

b.pakan.Bila tanah tidak bagus, bisa dipupuk. Bilamasih larva diberikan pakan alami.

c. Kualitas air.Perhatikan kualitas ari saat akan tebar.misalnya air terlalu dingin berarti tidak tepat
untuk tebar.sehingga ikan tidak linglung. Penyakit akan mudah menyerang bila ikan lemah.

d.predtor

3. GR

HARGA :

Dipengaruhi ukuran,dll

BIAYA :

Dipengaruhi pakan.

STOCKING DENSITY bisa kita tingkatkan bilakita memberikan input dari pakan atau pupuk
Nila hidp didaerah permukaan

Proses pembalikan zat di perairan disebut upweeling. terjadi saat hujan misalnya..

OSMOREGULASI :

Ikan air tawar mengambil air banyak karena dalam tubuhnya garam tebal.tujuannya untuk
mengencerkan yang ada dalam tubuh ikan..

Oksigen :

Menjadi penting untuk budidaya ikan. Kebanyakan ikan mati keran do terlarut kurang.

Tiapspesies berbeda-beda.

Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh suhu, salinitas, elevasi.

Antara air tawar dan laut berbeda Donya. Pada

Masa kritikal air terjadi dini hari.

IKAN LEBIH KECIL, KEBUTUHAN METABOLISME TINGGI, KEBUTUHAN OKSIGEN TERLARUT JUGA tinggi

ASPEK OKSIGEN ADA 2 :

1. Kebutuhan lingkungan, prbedaan struktur molekul HB


2. Kebutuhan metabolik untuk membakar makanan

Kebutuhan pakan untuk makanan, reproduksi, seksual dan pertumbuhan.

Faktor biotik dan abiotik mempengaruhi pertumbuhan secara kontinyu. Yaitu :

1.oksigen

2.

PRINSIP DASAR BUDIDAYA :

1. Banyak permintaan seiring dengan semakin banyaknya penduduk


2. Tingginya harga komuditas
3. Tidak perlu lahanm yang luas krena bisa dilakukan ditempat yang kecil degnan pada tebar
intensif
4. Kontrol lingkungan dapat meningkatkan hasil
PENINGKATAN PERTTUMBUHAN TERGANTUNG DARI :
1. Organismenya

2. Lingkungan

3. Pakan

Materi inti pada komponen modul:

KB 1.

1. Potensi perikanan tawar

2. Ikan air tawar yang bernilai ekonomis

3. Fisiologi ikan air tawar

KB 2 :

1. Lokasi pembenihan

2. Teknik pemijahan

3. Ttelur ikan

4) Pembenihan ikan air tawar

KB 3 :

1. Lokasi pembesaran ikan air tawar

2. Wadah pembesaran ikan ikan

3. Seleksi benih

4. Teknik pembesaran ikan air tawar

5. Pemberian pakan

6. Hama dan penyakit ikan air tawar

KB 4 :

1. Teknik memanen benih


2. Pemanen ikan ukuran konsumsi pada kolam dan KJA
3. Pascapanen pada komoditas perikanan air tawar

Kelebihan

1. Menggunakan proses berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill). Siswa
akan diajak untuk berpikir bagaimana memecahkan suatu masalah. Jadi
prosesberpikir siswa pada ranah kognitif sudah sampai pada tahap applying,
analyzing,evaluating dan creating. Artinya dibutuhkan pemahaman yang lebih
tinggi danperkembangan keterampilan yang lebih baik, tidak hanya sekedar
menghafal2.
2. Siswa akan diajak untuk memecahkan suatu permasalahan yang rill (nyata)
didalam kehidupan
3. Siswa akan dipacu untuk berpikir kritis dalam memberikan solusi terhadap
permasalahan yang ada
4. Siswa akan terbiasa dengan mencari berbagai sumber pengetahuan.Siswa akan
berusaha untuk mencari informasi dengan berbagai sumberpengetahuan baik
melalaui perpustakaan, internet, surat kabar dan lain sebagainya.
5. Bagi siswa yang memiliki kemampuan tingkat rendah, dapat terbantu denganadanya
pembelajaran secara kelompok yang heterogen.Siswa yang berkemampuan rendah
diharapkan dapat dibantu oleh siswaberkemampuan tinggi dengan kelompok yang
heterogen.
6. Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah akan terasah.Kemampuan untuk
mengemukakan pendapat yang didukung dengan pengetahuanyang ilmiah akan
terlatih. Yaitu dengan terlaksananya diskusi kelompok maupunantar kelompok dan
presentasi
7. Pembelajaran berfokus pada masalah. Artinya tidak akan ada materi yang
tidakberhubungan dengan masalah yang diajarkan oleh guru sehingga ini
akanmengurangi beban menghafal siswa.
8. Memberikan tanggung jawab kepada siswa sebagai pengendali dari
pembelajaranyaitu membentuk dan mengarahkan pembelajarannya sendiri

Kelemahan1.

1. Tidak semua materi cocok menggunakan model pembelajaran berdasarkan


masalah.Materi yang cocok untuk menggunakan model pembelajaran ini adalah
materi yangmembutuhkan pemecahan suatu masalah, misalnya tentang kasus
sampah.
2. Sering terjadi miss konsepsi.
3. Sulitnya mencari masalah yang relevan dengan materi yang akan disampaikan.
4. Guru sebagai fasilitator, sehingga harus memiliki motivasi yang baik
untukmendorong kinerja siswa dalam berkelompok
5. Penggunaan waktu yang tidak sedikit. Sehingga ditakutkan semua konten
belumtersampaikan semua walaupun pembelajaran berfokus pada masalah
bukan materi.
2.a.1.6. Analisis Penerapan Materi - Modul 1
Materi : Budidaya Ikan Monokultur dan Polikutur

Analisis Lingkungan Beserta Peserta Didik:

1. Posisi sekolah dekat dengan gunung sehingga jaringan internet terkendala


terutama saat pembelajaran daring menjadi kesulitan komunikasi
2. Semangat belajar peserta didik juga kurang apalagi di masa pandemi ini, meski
kadang diberlakukan belajar tatap muka shift.
3. Lingkungan sekolah dekat dengan laut sehingga cenderung masyarakat
melakukan usaha penangkapan ikan

Hasil analisis materi dengan lingkungan beserta peserta didik :

Lingkungan sekolah yang dekat dengan perairan laut dan sebagian besar masyarakat di
lingkungan sekolah memilih melakukan penangkapan ikan dibandingkan dengan usaha
budidaya baik polikultur maupun monokultur. Dan ini mempengaruhi pula pemahaman
siswa bahwa penangkapan lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan usaha
budidaya.

Budidaya Ikan: Mengenal Sistem


Monokultur dan Polikultur
Konten ini diproduksi oleh Nadwah Purnada
Perbesar

Seorang pembudidaya memperlihatkan ikan Lele saat dilakukan penyortiran di kolam bioflok di
Desa Tanjung Langkahan, Aceh Utara, Aceh, Rabu (28/10/2020). Foto: Rahmad/ANTARA
FOTO

Budidaya perikanan merupakan salah satu kegiatan atau usaha


dalam pembudidayaan biota akuatik agar menjadi produksi yang
dapat menghasilkan keuntungan. Budidaya tentunya memiliki
beberapa macam pengistilahan. Seperti: akuakultur, perikanan
budidaya, budidaya ikan maupun budidaya perairan. Untuk
akuakultur sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu aquaculture .
Aqua yang berarti (perairan), dan culture yang berarti (budidaya).
Sehingga dalam bahasa Indonesia bisa disebut dengan budidaya
perairan atau budidaya perikanan.
ADVERTISEMENT

Sebenarnya, akuakultur merupakan istilah yang sudah mendunia


dan sudah masuk ke dalam bahasa Indonesia. Tetapi di Indonesia,
bahasa akuakultur belum menyebar pengistilahannya. Bahasa
akuakultur di Indonesia masih digunakan hanya oleh kalangan
peneliti dan kalangan akademisi saja. Masih banyak orang yang
belum memahami kata akuakultur. Berbeda dengan kata budidaya
perikanan atau budidaya ikan, 2 kata tersebut sudah cukup meluas
dan dikenal oleh banyak orang baik kalangan akademisi, peneliti,
maupun masyarakat.
Dalam pembudidayaannya, ada banyak sekali cara untuk ikan di
budidaya. Salah satunya adalah dengan membudidaya ikan
berdasarkan jenis organismenya, yakni secara monokultur dan
polikultur.
Berikut penjelasannya:
Monokultur dan Polikultur merupakan dua jenis sistem budidaya
yang dapat digunakan untuk usaha di sektor perikanan yang dapat
memudahkan para usaha tani dalam penggunaan lahan dan
pengefisienan dalam memelihara ikan.
ADVERTISEMENT

Budidaya ikan berdasarkan jumlah jenis organismenya:


A. Monokultur
Budidaya dengan sistem monokultur pada umumnya merupakan
salah satu pembudidayaan ikan yang dilakukan dengan cara
memelihara ikan hanya satu jenis saja di dalam satu kolam. Sistem
monokultur ini dilakukan dengan cara memelihara satu jenis ikan
saja. Karena penebaran ikannya sangat tinggi dan hal tersebut tentu
membuat ikan membutuhkan pakan tambahan serta memerlukan
sirkulasi air yang teratur.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membudidaya ikan
berdasarkan jenis organisme secara monokultur:

1. Menebarkan satu ukuran dalam satu kolam.


2. Menebarkan banyak ukuran dalam satu kolam dengan syarat masih
satu jenis.
3. Menebarkan satu jenis ikan dalam satu kolam dengan alasan agar
mencegah reproduksi pada ikan.
4. Sebenarnya di dalam satu kolam bisa memelihara dua jenis ikan,
hanya saja dari dua jenis ikan tersebut harus berbeda dalam
musimnya.
5. Menebarkan satu ukuran ikan yang nanti nya menjadi dua ukuran
atau lebih. Seperti contoh: pada awalnya hanya menebar 20 ekor
saja dalam satu ukuran, setelah ikan tumbuh diambil lah 10 ekor,
lalu sisa 10 ekor yang di dalam kolam ditambah lagi dengan
menebarkan 10 ekor dengan ukuran yang berbeda.
ADVERTISEMENT

B. Polikultur
Polikultur merupakan sistem yang dapat dilakukan dalam
pemeliharaan berbagai jenis ikan dalam satu kolam dengan jenis
makanan yang berbeda-beda sehingga setiap ikan dalam pencarian
makanan tidak akan melakukan persaingan. Menurut riset sistem
secara polikultur ternyata dapat memberikan dampak yang cukup
baik karena dalam produksinya ikan bisa lebih banyak daripada
sistem monokultur yang hanya bisa memasukan satu jenis ikan
saja.
Biasanya ikan yang hanya dipelihara dalam satu jenis ikan saja
tidak dapat memanfaatkan seluruh organisme makanan yang ada
pada kolam, karena tidak semua ikan mampu mencerna makanan
alami yang ada di dalam kolam. Maka dari itu, diadakan alternatif
untuk memecahkan masalah dalam penggunaan makanan alami di
kolam yaitu salah satunya dengan mengembangkan metode yang
ada dengan metode yang lebih baik dengan sebutan polikultur.
ADVERTISEMENT

Salah satu kelebihan dari sistem ini adalah dapat mengkombinasi


jenis ikan yang sangat efektif karena dapat memanfaatkan makan
alamiah yang terdapat di dalam kolam. Selain itu sistem ini juga
dapat hidup bersama tanpa adanya persaingan yang ditimbulkan
untuk mendapatkan jenis makanan atau ruang gerak ikan
berenang.
Jenis ikan yang dapat dibudidayakan dengan sistem polikultur ini
biasanya pada jenis ikan mas, ikan nila, ikan patin, ikan nilem, ikan
lele, dan juga ikan gurame.
Ada beberapa syarat yang perlu dilakukan dalam membudidaya
ikan secara polikultur:
1. Jenis ikan yang dimasukan ke dalam satu kolam harus memiliki
jenis pakan yang berbeda agar tidak terjadi persaingan dalam
mendapatkan makanan.
2. Jenis ikan yang dimasukan ke dalam satu kolam harus memiliki
ekologi yang berbeda.
3. Walaupun jenis ikan berbeda tetapi harus memiliki waktu panen
yang sama seperti ikan mas dan nila biasanya kedua jenis ikan
tersebut memiliki waktu panen yang sama.
4. Ikan yang ada dalam satu kolam yang sama bukan merupakan
predator, karena dengan adanya predator malah dapat membuat
banyak ikan yang mati dan membuat usaha tani ikan mengalami
kerugian.
4.

You might also like