You are on page 1of 9

Nama : Enrico Duta Perwira

Mapel : Bahasa Prancis

1. Indicatif present
Présent adalah bentuk sederhana dari kata kerja bahasa Prancis. Tiga kata ganti
orang jamak memiliki perubahan kata kerja dengan akhiran –ons, –ez, dan –ent. Dan
tiga kata ganti orang tunggal memiliki perubahan kata kerja dengan akhiran yang
bervariasi tergantung pada kelompok kata kerja tersebut. Perubahan tersebut
sebagai berikut :

1. Konjugasi kata kerja dengan akhiran : -e, -es, -e, -ons, -ez, -ent, jika :

• Kata kerja kelompok pertama (berakhiran –er) kecuali kata kerja: aller.

• Beberapa kata kerja dari kelompok ketiga, seperti: cueillir, ouvrir dan keluarganya,
offrir, souffrir, couvrir, assaillir, dst.

Je

téléphone

accueille

offre

Tu

téléphones

accueilles

offres

Il / Elle / On

téléphone

accueille

offre

Nous
téléphonons

accueillons

offrons

Vous

téléphonez

accueillez

offrez

Ils / Elles

téléphonent

accueillent

offrent

2. Konjugasi kata kerja dengan akhiran : -s, -s, -t (-d), -ons, -ez, –ent, jika kata kerja
kelompok kedua (berakhiran –ir) dan kata kerja kelompok ketiga.

Je

garantis

écris

perds

Tu

garantis

écris

perds

Il / Elle / On
garantit

écrit

perd

Nous

garantissons

écrivons

perdons

Vous

garantissez

écrivez

perdez

Ils / Elles

garantissent

écrivent

perdent

3. Konjugasi kata kerja dengan akhiran : -x, -x, -t, -ons, -ez, -ent, jika kata kerja
kelompok ketiga seperti : pouvoir, vouloir, valoir, équivaloir, revaloir, dst.

Je
peux
veux
vaux
Tu
peux
veux
vaux
Il / Elle / On
Peut
veut
vaut
Nous
pouvons
voulons
valons
Vous
pouvez
voulez
valez
Ils / Elles
peuvent
veulent
valent

2. Indicatif Passe
Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa modus infinitif merupakan kata
kerja dalam bentuk dasar atau belum mengalami perubahan. Artinya, kata kerja
dalam
modus infinitif dapat dengan mudah ditemukan dalam kamus bahasa Prancis.
Mengapa
dikatakan dapat ditemukan dengan mudah, hal tersebut karena ketika sebuah kata
kerja
sudah mengalami pentasrifan atau sudah mengalami perubahan bentuk yang
disesuaikan
dengan jenis modus, kala verba dan subjeknya, maka, kata tersebut tidak akan
ditemukan
dalam kamus bahasa Prancis, namun harus dicari di buku khusus konjugasi verba
Prancis.
Modus infinitif dalam bahasa dalam bahasa Prancis dibagi kedalam jenis. Kedua
jenis tersebut adalah infinitif présent dan infinitif passé. Berikut ini akan diberikan
ilustrasi
dari kedua jenis tersebut. Infinitif présent merupakan fungsi ujar yang menunjukkan
dua
aksi yang dilakukan oleh satu pelaku yang sama. Artinya subjek dalam kalimat
tersebut
hanya terdiri atas 1 orang. Sedangankan infinitif passé merupakan fungsi ujar yang
memperlihatkan dua aksi yang dilakukan oleh satu orang, namun dari kedua aksi
tersebut
terjadi pada masa yang lampau.

3.Obligation

Obligation
1. Il faut recycler les deehets
2. Je dois reutiliser les bouteillesen plastique
3. On doit se deplacer a pied
Interdiction
1. Il estinterdit de jeter des ordures
2. Il ne faut pas bruler les arbres
3. Defense de prendre de photos
4. Avoir envie de
• J'ai envie de manger (Saya mau makan).

• J'ai envie d'entendre ta voix (Saya ingin mendengarkan suara mu ).

• Je n'ai pas du tout envie de le rencontrer (Saya sama sekali tidak mau bertemu
dengannya).

• j'ai envie de vomir (Saya merasa seperti mau sakit)

• J'ai envie d'avoir un bébé maintenant (Saya ingin memiliki seorang bayi saat ini).

• J'ai envie d'avoir un copain ( Saya ingin memiliki seorang pacar)

• j'ai envie d'avoir une copine ( Saya ini memiliki seorang pacar)

Perhatikan kosakata copain dan copine :

NomKeterangancopaincopain bermakna pacar pria dan digunakan untuk


nom masculin. Jadi j'ai envie d'avoir un copain diucapkan oleh wanita. Un artinya
sebuah/seorang/seekor dan digunakan jika diikuti nom (kata benda)
masculin.copinecopine bermakan pacar wanita digunakan untuk nom féminin. Jadi
j'a envie d'avoir une copine diucapkan oleh pria. Une artinya sebuah/seorang/seekor
dan digunakan jika diikuti nom (kata benda) féminin

• Tu as envie d'aller à l'école ? (Anda ingi pergi ke sekolah ?).

• Tu as envie de me voir ? (Anda ingi melihat saya ?).


• Qu'est-ce que tu as envie de faire ce week-end ? (Apa yang ingin anda lakukan
akhir pekan ini ?

• Il a envie de jouer au tennis (Dia ingin bermain tenis)

5. Cafe au lait
• Pilih biji kopi yang pas. Sebaiknya Anda memilih biji kopi yang kuat dan memiliki
rasa yang penuh untuk mendapatkan minuman yang terbaik. Kopi dengan perisa
buah, seperti banyak biji kopi dari Amerika Pusat, sering kali kehilangan rasanya saat
dicampru dengan susu. Sementara biji kopi yang ringan tidak cukup kuat untuk
memberikan rasa kopi yang diinginkan. Pilih biji kopi dair Sumatra, Jawa, atau Brazil.
Atau Anda bisa memilih biji kopi gelap dengan rasa yang besar.[1]

• Anda juga bisa menggunakan biji espresso yang kemudian diramu sepert kopi
tradisional.

•2

Ramu satu cangkir kopi dengan kekuatan ekstra. Untuk menghindari kopi yang tidak
terlalu kuat, yang terjadi saat susu ditambahkan, sebaiknya Anda menyiapkan kopi
yang kuat. Beberapa orang menyarankan penggunaan espresso, tetapi satu
cangkir espresso dan susu panas itu sebenarnya latté, bukan café au lait.[2]

• Jika Anda menggunakan coffee maker, gunakan biji kopi dua kali lipat lebih banyak
atau air setengah lebih sedikit untuk mendapatkan kopi yang kuat.

• Jika Anda menggunakan French press, atau press pot, pastikan Anda menambahkan
2-3 sendok kopi tambahan dan biarkan mengendap dalam air panas selama
setidaknya 4 menit.[3]

• Panaskan 1 cangkir susu. Scalding merupakan istilah dunia kuliner untuk


memanaskan susu. Berhati-hatilah agar tidak membuat susu menjadi berbusa, cukup
panaskan saja. Taruh susu di dalam panci kecil dan panaskan dengan perlahan
dengan api kecil sampai mulai mendidih dan panas saat disentuh. Jangan sampai
susu ini berbuih. Anda juga bisa menggunakan steaming wand pada
mesin espresso yang bisa memanaskan susu tanpa membuatnya gosong.

• Gunakan susu whole milik untuk mendapatkan café au lait dengan rasa autentik
terbaik.
• Walaupun café au lait tidak memiliki busa di dalamnya, seluruh minuman susu
harus memiliki sedikit busa karena gelembung udara membuat rasanya semakin
enak. Ambil pengocok telur untuk mengocok susu selama 10-15 detik sebelum
mengangkatnya dari kompor untuk mendapatkan minuman dengan rasa terbaik.[4]

• Tuangkan susu panas dan kopi ke dalam cangkir dalam saat


bersamaan. Sebaiknya susu dan kopi memliki perbandingan yang sama dan hindari
mengaduknya agar bisa mengurangi jumlah busa yang ada. Untuk
mempermudahnya, coba untuk memindahkan susu hangat ke cangkir pengukur yang
tahan panas sebelum menuangkannya ke cangkir.

• Walaupun rasionya tidak harus sama, café au lait seharusnya terbuat dari
setengah susu dan setengah kopi. Tambahkan susu lebih banyak atau kurangi susu
untuk mendapatkan minuman kopi yang lebih lemah atau lebih kuat.

• Jika Anda kesulitan saat menuangkan keduanya dalam saat bersamaan, tuangkan
susu terlebih dahulu, kemudian tuangkan kopi ke dalam susu.[5]

• Langsung hidangkan café au lait.


6. Idiomatique francaise
1. Tenir la chandelle

Cette expression est en rapport avec l’amour. Elle est utilisée quand on est seul en
présence d’un couple et qu’on se sent de trop!
Effectivement, une chandelle c’est comme une bougie, et on a l’impression d’être le
chandelier (support destiné à recevoir des bougies).

Exemple :
– Tu sais Marie, demain, Paul ne peut pas venir avec nous au restaurant!
– Eh bien ce n’est pas grave! On y va toi, moi et mon copain!

– Oui, c’est ça, et moi je vais tenir la chandelle!

2. Prendre un coup de vieux


“Prendre un coup de vieux” signifie “vieillir beaucoup soudainement, très
rapidement”.

Par exemple :
Hier j’ai vu Jean-Marc, ça faisait deux ans que je ne l’avais pas vu. Oh là là, il a pris
un coup de vieux! Je ne l’ai presque pas reconnu!

3. Poser un lapin à quelqu’un

Cette expression signifie “ne pas aller à un rendez-vous quand il est prévu et faire
attendre la personne pour rien”.

Exemple :
Hier, j’ai attendu Nicolas pendant deux heures et il n’est pas venu cet imbécile! Il m’a
posé un lapin!

On ne sait pas très bien d’où provient cette expression mais il semblerait qu’avant, le
mot “poser” avait aussi le sens de “attendre”. Il semble également qu’un un lapin
était un “dû” (lorsqu’on devait de l’argent à quelqu’un et qu’on ne le donnait pas). La
signification viendrait de la combinaison de ces deux termes. Autrement dit, le
poseur de lapin était celui qui faisait attendre son paiement!

You might also like