Professional Documents
Culture Documents
NIM : 225800014
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan
perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif
sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari Kata pembelajaran berasal
dari kata ‘ajar’ yang artinya petunjuk yang diberikan kepada orang lain supaya diketahui.
Kemudian, kata tersebut ditambahkan awalan ‘pe’ dan akhiran ‘an’ sehingga menjadi
pembelajaran.Sehingga, pengertian pembelajaran adalah perbuatan, upaya, cara mengajar yang
dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan. Selain itu, pembelajaran
diartikan juga sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar pada
lingkungan belajar
Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya, mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga
dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki
tentang sesuatu. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan paling pokok. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan siswa sebagai anak didik.
diketahui bahwa belajar adalah proses mendapatkan ilmu sehingga ada perubahan dari
sebelumnya. Sedangkan, pembelajaran adalah proses antara peserta didik dan sumber
belajarnya.Sehingga, perbedaan belajar dan pembelajaran adalah belajar akan berhasil jika siswa
secara aktif melakukan proses belajar dengan berinteraksi dengan sumber belajar. Sedangkan,
pembelajaran adalah sistem yang membantu siswa belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar
tersebut
b. Induktif Strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh
yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar.
Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum. Konsep dasar
Motivasi belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerakan didalam diri mahasiswa yang menimbulkan
kegiatan belajar atau proses pembelajaran yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah kepada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang diinginkan oleh subjek belajar dapat tercapai dengan baik (Masni,
2015).
Motivasi belajar artinya dorongan dari diri siswa untuk mencapai tujuan belajar, misalnya pemahaman
materi atau pengembangan belajar. Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk terus
belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru, bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai
berikut :
a. Menyadarkan kedudukan siswa pada awal belajar, proses dan hasil belajar.
b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya.
H Engkoswara (A.Tabrani Rusyan, dkk, 1989 : 128) menjelaskan bahwa belajar adalah proses perubahan
prilaku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan penggunaan, dan penilaian tentang pengetahuan,
sikap dan nilai, dan keterampilan
Dimyati dan Mudjiono, motivasi dibedakan menjadi 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu: motivasi primer dan
motivasi sekunder.Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar
tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc. Dougal bahwa
tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai
kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya.Motivasi sekunder adalah motivasi yang
dipelajari, motif ini dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen
penting seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting
dikaitkan oleh siswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar.
tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan
yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah.
pembelajaran orang dewasa adalah suatu model asumsi tentang proses pembelajaran yang diorganisasikan
isi, tingkatan, dan metodenya secara formal maupun non formal guna memenuhi kebutuhan melengkapi
pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan
mengembangkan sikap positif agar mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan
budaya yang terus berkembang. Pembelajaran bagi orang dewasa merupakan suatu proses yang
menumbuhkan keinginan untuk bertanya, dan dapat belajar secara kontiniutas sepanjang hayatnya. Pada
sisi lain, belajar bagi orang dewasa adalah terkait dengan bagaimana mereka mampu mengarahkan diri
untuk bertanya dan mencari jawaban. Hal ini tentu berbeda dengan pembelajaran pedagogi (pendidikan
anak-anak). Menurut Suprijanto (2007), Pendidikan anak-anak berlangsung dalam bentuk identifikasi dan
peniruan, sementara pendidikan bagi orang dewasa adalah pengarahan diri sendiri untuk dapat mengatasi
masalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah faktor intern meliputi : kondisi
kesehatan, minat, bakat, motivasi, kebiasaan belajar. faktor ekstern meliputi : lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Menurut Mulyono (2012),
kesulitan belajar secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1.Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (development learning
disabilities). Kesulitan ini mencangkup gangguan perhatian, ingatan, motorik dan persepsi,
bahasa dan berpikir.
2.Kesulitan belajar akademik (academic learning), yang mencangkup kesulitan membaca,
menulis dan berhitung atau matematika.
Upaya mengatasi kesulitan belajar tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor penyebab
kesulitan belajar sebagaimana dari faktor internal dan faktor ekternal, kesulitan belajar
sendiri bisa mencari data dari guru mata pelajaran kenapa siswa sulit untuk belajar.Berikut
adalah cara mengatasi kesulitan belajar yaitu;
- Mengulangi kembali pembelajaran
- Membuat tempat belajar lebih kondusif
- Suasana yang kondusif
- Membuat rangkuman pembelajaran (Agar lebih mudah saat belajar)
- Tempat yang nyaman
- Membuat kelompok belajar (Agar lebih semangat dan giat saat belajar)
- Jangan belajar saat situasi terdesak