You are on page 1of 10

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian dan Desain


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif korelasi yang menggunakan data kuantitatif, dengan menggunakan
pendekatan cross sectional yaitu untuk mencari hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent. Pada penelitian ini bertujuan untuk
menalisis Hubungan antara Tingkat Kecanduan Gadget dengan Gangguan
Emosi Pada Remaja Di Jaticempaka Rt 02/ Rw 06 Pondok Gede Kota Bekasi
dalam waktu yang bersamaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Jaticempaka Rt 02/ Rw 06 Pondok Gede Kota
Bekasi, penelitian dilakukan selama tujuh bulan yakni berawal dari bulan
maret hingga September 2022, mulai dari persiapan, pengambilan data,
pengolahan data, dan analisis data sampai dengan penulisan laporan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja di Jaticempaka
Rt 02/ Rw 06 Pondok Gede Kota Bekasi sebanyak 38 responden.
2. Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yang merupakan
teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus
yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan menjawab
permasalahan penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh
remaja di Jaticempaka Rt 02/ Rw 06 pondok Gede Kota Bekasi yang
mengalami Kecanduan Gadget dengan Gangguan Emosi.

D. Variable Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian :
1. variabel independen atau variabel bebas pada penelitian ini adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat) yaitu Tingkat Kecanduan Bermain Gadget pada
Remaja di Jaticempaka Rt02/ Rw06 Pondok Gede Kota Bekasi.
2. Variabel dependen atau variabel terikat pada penelitian ini adalah gangguan
emosi pada remaja di Jaticempaka Rt02/ Rw 06 Pondok Gede Kota Bekasi.

Variabel Indevenden Variabel Dependen


(X) (Y)
Kecanduan Gadget Gangguan Emosi
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menggunakan instrument pengumpulan data
yang dikembangkan oleh peneliti.
1. Kuesioner Kecanduan Gadget
Alat ukur kecanduan smartphone dalam penelitian ini menggunakan
smartphone Addiction Scale (SAS) yang dikembangkan oleh kwon et.al,
2013 yang mengacu pada daily life disturbance, positive anticipation,
withdrawal, cyberspace-oriented relationship, overuse, and tolerance.
Skala kuesioner yang digunakan yaitu skala likert, Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk Menyusun item – item instrument yang
dapat berupat pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan Skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negative. Skala likert untuk mengukur kesetujuan dan
ketidak setujuan seseorang terhadap sesuatu objek dengan 4 kategori
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Yang terdiri dari 34 item.
Tabel 4. 1
Kisi-Kisi Kuesioner Kecanduan gadget

NO Aspek Indikator Nomor Item Jumlah


1 Daily life Tidak dapat berkinsentrasi 1, 2, 3, 4, 5 5
distrubance Mendminasikan pikiran
Menghabiskan banyak waktu
2 Positive Merasa bersemangat dan 6, 7, 8, 9, 10, 11, 8
anticipation senang 12, 13
Merasa tenang dan nyaman
Menyingkirkan stress
3 withdrawal Merasa tidak tahan 14, 15, 16, 17, 18, 6
Merasa gelisah 19
Mudah marah
4 Cyberspace merasa senang berhubungan 20, 21, 22, 23, 24, 7
oriented dengan orang lain melalui 25, 26
relationship smartphone
Merasa kehilangan saat tidak
menggunakan smartphone
5 Overuse Lebih memilih untuk 27, 28, 29, 30 4
melakukan pencarian
menggunakan smartphone
Selalu menyiapkan pengisian
daya
6 Tolerance Intensitas bertambah 31, 32, 33, 34 4
Gagal menggunakan
penggunaan smartphone
Total 34

2. Kuesioner Gangguan Emosi


Kuesioner tentang Gangguan Emosi ini dikembangkan oleh peneliti
berdasarkan teori yang ada. Kuesioner meliputi emosi primer yaitu,
Menyenangkan, Anhedonia, Kesepian, Kedangkalan, Afek dan emosi yang tidak
wajar/sesuai, Afek dan emosi labil, Variasi dan afek sepanjang hari. Rigid,
Ambivalensi, Apati, Amarah , Depresi, Kecemasan . Kuesioner berjumalah 24
pernyataan, dengan menggunakan skala likert Skala likert yaitu untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2014). Skala likert dalam penelitian ini berisikan
pernyataan untuk mengungkapkan emosi marah remaja, pernyataan skor
alternatif jawaban dapat dilihat pada table berikut :
Pilihan Jawaban Favorable Unfarable
(+) (-)
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
(STS)

Selanjutnya instrument disusun dengan menjabarkan variabel menjadi


beberapa sub variabel, selanjutnya sub variabel diuraikan menjadi beberapa
indikator.
Tabel 4.2
kisi- Kisi Kuesioner Gangguan Emosi
Variabel Sub variabel Nomor item Jumlah
+ -

Menyenangkan 1, 2, - 2

Anhedonia 3 - 1

Kesepian - 4 1

Kedangkalan 5,6 - 2
Gangguan
Emosi Afek dan emosi yang 7 - 1
tidak wajar

Afek dan emosi labil 8, 9 - 2

Variasi dan efek 11 10 2


sepanjang hari
Rigid 12 13 2

Ambivalensi 14 - 1

Apati - 15 1

Amarah - 16, 17 2

Depresi 18 19 2

Kecemasan 20, - 3
21,22
Total 22

F. Validitas dan Realiabilitas Instrumen


1. Validitas dan uji validitas
a. Validitas
Validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat kesesuaian
suatu instrument penelitian. Suatu instrument dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila instrument tersebut benar-benar mengukur sesuatu yang
diinginkan (Yusuf, 2018). jika r Hitung ≥ r Tabel pada taraf signifikan 5%
maka kuesioner atau angket dinyatakan valid, sementara jika r Hitung ≤ r
Tabel pada taraf signifikan 5% maka kuesioner atau angket dinyatakan tidak
valid. Uji validitas menggunakan Teknik korelasi Product Moment dengan
menggunakan rumus :
r =n ( ∑ XY ) −¿ ¿
Keterangan :
r xy : Koefisien korelasi antara instrument X dan instrumen Y
X : Variabel X (instrument X)
Y : Variabel Y (instrument Y)
n : Jumlah responden
b. Uji validitas
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan di rt 01/rw o6 Jaticempaka
Pondok Gede Kota Bekasi, instrument yang di uji yaitu Gangguan Emosi.
Untuk mengukur variabel Kecanduan Gadget dalam penelitian ini
menggunakan Alat ukur smartphone Addiction Scale (SAS) yang
dikembangkan oleh kwon et.al, 2013, alat ukur ini dibuat dengan beracuan
dengan skala kecanduan Internet milik Young yang merupakan dasar dari
Smarthphone Addiction Scale (SAS), kemudian alat ukur ini akan
diterjemahkan dan digunakan sebagai alat untuk mengukur kecanduan
smarthphone dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product Moment antara skor
tiap butir pernyataan dari variabel gangguan emosi akan diuji nilai
korelasinya. Reliabilitas nilai korelasi Product Moment menggunakan
bantuan program SPSS 24 (Statistical Product for service solution). Hasil
kemudian dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi dari nilai Product
Moment, untuk ukuran sampel sebanyak 30 responden. Pernyataan
dilakukan di valid jika Sig.(1-tailed) < α = 5%. Uji validitas dan realibilitas
dilakukan di Rt 02/rw 06 Jaticempaka untuk kuesioner gangguan emosi.
Tabel 4.3
Uji Validitas Gangguan Emosi

Butir Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan


1 0,549 0,361 Valid
2 0,667 0,361 Valid
3 0,643 0,361 Valid
4 0,554 0,361 Valid
5 0,651 0,361 Valid
6 0,736 0,361 Valid
7 0,615 0,361 Valid
8 0,498 0,361 Valid
9 0,643 0,361 Valid
10 0,566 0,361 Valid
11 0,547 0,361 Valid
12 0,451 0,361 Valid
13 0,691 0,361 Valid
14 0,677 0,361 Valid
15 0,620 0,361 Valid
16 0,353 0,361 Tidak Valid
17 0,796 0,361 Valid
18 0,645 0,361 Valid
19 0,441 0,361 Valid
20 0,469 0,361 Valid
21 0,552 0,361 Valid
22 0,638 0,361 Valid
23 0,600 0,361 Valid

Setelah dilakukan uji validitas di Rt 01/Rw 06 Jaticempaka terdapat 23


pertanyaan pada aspek gangguan emosi, terdapat 22 pertantaan yang valid dan 1
pertanyaan yang tidak valid pada nomor 16 sehingga pertanyaa yang tidak valid tidak
digunakan oleh peneliti.

2. Reliabilitas dan uji realibilitas


a. Reliabilitas
Ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab
hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan dimensi suatu
variabel dan susunan dalam suatu bentuk kuesioner. Selain uji validitas
juga diuji reliabilitas yang mengacu sejauh mana alat ukur secara
konsisten mengukur apa saja yang diukur. Menurut (Yusuf, 2013).
Metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala
rentang seperti skala likert adalah Cronbach Alpha, dengan rumus
sebagai berikut:

[ ][ ]
2
k ∑σ
r= 1− 2 b
(k −1) σ1
Keterangan :
r : koefisien reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
2
∑ σ 1 : jumlah varians item
2
σ1 : Varians total item
Untuk menginterprestasikan tingkat realibilitas instrument dapat
ditemukan berdasarkan analog pada dasarnya kriteria interprestasi koefisien
korelasi yang disajikan dalam table berikut :

Tabel 4.4
Pedoman interprestasi koefisien korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang (cukup kuat)
0,600-0,799 Kuat
0,800-0,1000 Sangat kuat
Sumber : (Sugiyono, 2012)
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
butir pertanyaan. Jika nilai Cronbach Alpha > 0, 600 maka kuesioner atau
angket dinyatakan reliabel atau konsisten, sementara jika nilai Cronbach
Alpha <0, 600 maka kuesioner atau angket dinyatakan tidak reliabel atau
konsisten (Sujarweni, 2014 dalam Rizkia Novitasari, 2019).

Tabel 4.5
Uji Reliabilitas
Tingkat Kecanduan gadget dan Gangguan Emosi
Variabel Cronbach Alpha Item
Tingkat Kecanduan 0, 97 34
Gadget
Gangguan emosi 0, 909 22
Untuk variabel pernyataan mengenai Tingkat Kecanduan Gadget pada
remaja didapatkan reliabilitas 0,97 maka dapat dinyatakan reliabel atau
konsistensi. Untuk variabel pernyataan mengenai Gangguan Emosi pada
remaja didapatkan reliabilitas 0,909 maka dapat dinyatakan reliabel atau
konsistensi.
Selanjutnya setelah uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan uji
normalitas menggunakan uji normalitas Shapiro wilk karena disarankan
untuk sampel data yang kurang dari 50 sampel (N < 50) mengguakan uji
normalitas ini. Dalam pengujian, suatu data berdistribusi normal dikatakan
normal apabila nilai signifikan lebih dari 0,05 (sig>0,05).

Tabel 4.6
Uji Normalitas
Tests of Normality
Shopiro Wilk

Statistic Df Sig.
Gangguan Emosi 0.637 38 0.000

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketeahui hasil uji normalitas dari 38


responden, didapatkan Shopira Wilk Gangguan Emosi dengan nilai Sig. =
0,000 nilai kurang dari α = 5%. Kesimpulannya, data gangguan emosi
berdistribusi tidak normal, maka cut of point menggunakan median.
Hipotesis :

H0 = Data sampel TOTAL berasa dari populasi berdistribusi normal

H1 = Data sampel TOTAL bukan berasal dari populasi berdistribusi normal

G. Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data


1. Pengumpulan data
a. Peneliliti mengajukan surat dari Fakultas Ilmu Kesehatan untuk
diberikan kepada Ketua Rt 02/ rw 06 Jaticempaka.
b. Peneliti mengajukan permohonan izin peneliyian kepada ketua Rt 02/
rw 06 Jaticempaka.
c. Setelah mendapatkan izin dari ketua Rt 02/ rw 06 Jaticempaka peneliti
mulai melakukan wawancara dan observasi oleh remaja di Jaticempaka
d. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner kepada
remaja di rt 01/rw06 Sistem Jaringan dan Aplikasi 1 Sebanyak 30 orang
responden. Setelah itu peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas
dengan menggunakan software statistic SPSS 24.
e. Setelah memperoleh hasil uji validitas dan reliabilitas peneliti
membuang kuesioner yang tidak valid.
f. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada remaja di jaticempaka
rt02/rw06, sesuai dengan jumlah sampel yaitu 38 responden dan setelah
responden mengisi kuesioner langsung dikumpulkan Kembali.
g. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data agar
mudah menganalisis data dengan menggunakan software statistik SPSS
24.
2. Pengolahan data
Dalam pengolahan data yaitu setelah melakukan pengkodean dan
scoring pada semua data, selanjutnya akan diolah menggunakan computer
dengan program SPSS 24.
Dalam proses penglahan data terdapat Langkah-langkah yang harus
ditempuh, diantaranya :
a. Editing data,
Dalam penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti adalah
memeriksa Kembali data responden yang diperoleh atau dikumpulkan.
Kemudian diediting dilakukan pada tahap pengumpulan data atau
setelah data terkumpul.
1) Lengkap : pertanyaan sudah terjawab semua
2) Jelas : jawaban dari pertanyaan jelas seacara tulisan maupun
maksudnya
3) Relevan : jawaban yang tertulis relevan dengan pertanyaan
4) Konsisten : Jawaban antar pertanyaan saling berkaitan dan masuk
akal
b. Coding data
Peneliti memasukan coding untuk mempermudah dalam
melakukan analisa data. Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh
peneliti adalah kuesioner diedit atau disunting.
Variabel Independen “tingkat kecanduan gadget yaitu”
1) Tinggi : > 63 diberi kode 1
2) Sedang : 42-63 diberi kode 2
3) Rendah : < 42 diberi kode 3
Variabel Dependen Gangguan Emosi
1) Gagguan emosi Tinggi dengan hasil ≥ 66 median diberi kode 1
2) Gangguan emosi rendah dengan hasil < 66 median diberi kode 2
c. Skor
Peneliti menentukan nilai dari variable yang datanya diperoleh dar
kuesioner. Penelitian jawaban kuesioner dari Tingkat Kecanduan
Gadget Dengan Gangguan Emosi Di Jaticempaka Pondok Gede Rt02/
rw06 Kota Bekasi.
1) Tingkat Kecanduan Gadget :
- Tinggi : jika nilai skor > 63
- Sedang : jika nilai skor 42-63
- Rendah : jika nilai skor <42
2) Gangguan Emosi :
- Tinggi : jika skor ≤ mean/median
- Rendah : jika skor < mean/median

d. Entry data
Setelah semua isian kuesioner penuh dan benar dan juga sudah
melewati pengkodingan, maka Langkah selanjutnya adalah
memperoses data agar dianalisis. Proses data dilakukan dengan
mengentry data dari kuesioner ke perangkat computer.
e. Tabulasi data
Memasukan data dalam table distribusi frekuensi yang disajikan dalam
persentase sehingga diperoleh data dari masing – masing variabel atau
data.

H. Teknik Analisis Data


1. Analisis Univariat
Pada penelitian ini, analisis univariat digunakan untuk
mendeskripsikan presentase dan sistibusi frekuensi dari masing – masing
variabel, dengan demikian akan tergambar presentase dan distribusi
frekuensi dari variabel tingkat kecandua gadged dan variabel gangguan
emosi. Adapun rumus yang digunakan yaitu :
f
P= x 100 %
n
Keteramgan :
P : Presentasi (%)
F : Frekuensi data kelompok
n : Jumlah sampel
Analisa ini digunakan untuk mengetahui :
a. Gambaran karakteristik remaja di Jaticempaka Pondok Gede RT 02/
RW 06 Kota Bekasi
b. Gambaran tingkat kecanduan gadget pada remaja di Jaticempaka
Pondok Gede RT 02/ RW 06 Kota Bekasi
c. Gambaran gangguan emosi pada remaja di Jaticempaka Pondok Gede
RT 02/ RW 06 Kota Bekasi
2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah Analisa data yang men ganalisis dua variabel
yang diduga memliki hubungan dalam suatu penelitian (Notoatmodjo,
2012). Analisa ini digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara
kecanduan gadged dengan gangguan emosi dengan menentukan hubungan
variabel bebas dan variabel terikat melalui uji chi-squere. Adapun rumus
yang digunakan yaitu :
( 0−E ) 2
X2 =∑
E
Keterangan :
X 2 : Chi- squere
O : Frekuensi Observasi
E : Frekuensi Harapan
Interprestasi pengambilan keputusan hipotesis penelitian berdasarkan
signifikan (nilai p) :
a) Jika nilai Sig. (p – value ) ≤ 0,05 maka ada hubungan secara signifikan
b) Jikan nilai Sig. (p-value ) > 0,05 maka tidak ada hubungan secara
signifikan.
Tabel 4.7
Pedoman interprestasi koefisien korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang (cukup kuat)
0,600-0,799 Kuat
0,800-0,1000 Sangat kuat
I. Etika Penelitian
Etika keperawatan merupakan masalah yang penting dalam penelitian,
maka segi etika yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian,
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penelitian adalahmengajukan
surat permohon izin penelitian kepada pihak akademik Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Islam As-syafi’iyah untuk mendapatkan surat
pengantar pengambilan data remaja di Rt 02/rw 06 Jaticempaka, setelah itu,
peneliti menyerahkan surat pengantar dari pihak akademik Fakultas Ilmu
Kesehatan Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian.
Prinsip etik diterapkan dalam kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan
proposal hingga penelitian ini di publikasikan (Notoatmodjo, 2018). Etika
penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu :
1. Informed Consent
Informed Concent diberikan peneliti sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembaran persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuannya agar responden memahami maksud dan tujuan dari penelitian.
Responden berhak menolak jika tidak ingin menjadi responden dalam
penelitian ini.
2. Anonimity
Peneliti menjamin dalam penggunaan subjek tidak mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukut.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Peneliti tidak menampilkan informasi mengenai identitas dan
kerahasiaan identitas subjek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai
pengganti identitas responden.

You might also like