You are on page 1of 12

LOMBA ESAI MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS

UNIVERSITAS DR. SOEBANDI AWARD 2022

SUB TEMA : PENDIDIKAN

RENDAHNYA MINTA BACA PENYEBAB MASYARAKAT MUDAH


TERPENGARUH DAN TIDAK BISA BERKEMBANG

Diusulkan oleh :

MUTMAINNAH / 21103128 / 2021

AJENG AULIA CHAFIDLOH / 21103103 / 2021

UNIVERSITAS DR. SOEBANDI

JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya
tulis ini tepat pada waktunya. Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti
Lomba Essai Klaster Mahasiswa Tahun 2022 yang diadakan oleh Badan Eksklusif
Mahasiswa Universitas Dr. Soebandi.Dalam penyusunan karya tulis ini, kami
mengangkat judul mengenai “Rendahnya Minat Baca Penyebab Masyarakat
Mudah Terpengaruh dan Tidak Bisa Berkembang”. Kami mengucapkan terima
kasih kepada panitia dan berbagai pihak yang telah membantu dalam tercetusnya
ide dan penyusunan karya tulis ini. Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih
jauh dari kesempurnaaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca. Harapan kami semoga ide dalam
penulisan karya tulis ini dapat menginspirasi bagi para pembaca dan bermakna
bagi perkembangan dunia pendidikan Indonesia.

Jember, April 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAGIAN INTI ................................................................................................. 1

Pengantar .......................................................................................................... 1

Masyarakat Indonesia yang Mudah Terpengaruh Karena Gaya Literasinya ... 1

Akhir Kata ........................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iv

iii
BAGIAN INTI

Pengantar

sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi akar bangsa Indonesia di
masa mendatang, kita harus dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
dengan memiliki modal dasar yang membuat kita mampu disebut sebagai agent of
change (agen perubahan). Secara kualitatif, pemuda lebih kreatif dan inovatif
dalam memiliki idealisme yang murni serta energi yang besar dalam perubahan
sosial. Namun bagaimana pemuda sebagai generasi penerus bangsa dapat
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional jika tidak memiliki modal dasar yang
baik?. Modal dasar yang dimaksudkan ialah keminatan dalam membaca. Banyak
sekali yang menyepelekan akan hal ini, namun faktanya minat baca sangatlah
berpengaruh bagi pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Dengan memiliki
minat baca yang tinggi seseorang dapat memiliki wawasan yang luas, mempunyai
karakter yang bijaksana, menjadi lebih cerdas dan tentunya dapat berkontribusi
terhadap kemajuan bangsa.

Membaca sendiri ialah diartikan sebagai kemampuan mendasar setiap manusia


yang hidup di masa kini apalagi maupun dimasa mendatang. Kemampuan
membaca kini tidak lagi terbatas pada sekedar menyusun beberapa huruf menjadi
kata. Membaca harus memahami makna di baliknya dan mengarahkan perilaku si
pembaca atas makna yang di dapatkan dari bacaan yang telah di selesaikan. Untuk
itu menumbuhkan budaya membaca dan membekali keterampilan membaca
pemahaman dengan orientasi berpikir tingkat tinggi pada setiap warga negaranya
menjadi salah satu tantangan berat rakyat Indonesia kedepannya. (Lilik
Tahmidaten & Wawan Krismanto, 2019).

Masyarakat Indonesia yang Mudah Terpengaruh Karena Gaya Literasinya

Minat baca masyarakat yang rendah dapat terlihat secara kasar di dalam berita-
berita dan dapat dilihat dari perilaku para pelajarnya dalam menjalani proses
belajar. Masyarakat dengan tingkat literasi yang rendah bukanlah sesuatu yang
membanggakan jika ingin bersaing dengan negara-negara maju. Mengacu pada

1
hasil survey yang dilakukan Program For Internasional Student Assessment (PISA)
yang dirilis Organization For Economic Co-operation an Pevelopment (OECD)
tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Hasil survei pada
tahun 2019 menunjukan bahwa minat baca masyarakat Indonesia menempati
ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada diurutan 10 negara terbawah. "Itu hasil
survei PISA yang dirilis OECD, sementara UNESCO menyebutkan minat baca
masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia
hanya 1 orang yang gemar membaca. Hasil riset berbeda bertajuk World's Most
Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State University
pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61
negara soal minat baca," jelas Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul
Muhaimin Iskandar dalam siaran persnya pada peringatan Hari Buku Nasional
Senin (17/05/ 2021).

Dari keterangan di atas, dapat diketahui bahwa budaya membaca masyarakat


Indonesia khususnya para pemuda masih tergolong sangat rendah sehingga
masyarakat mudah terpengaruh oleh berita hoax dan sering terjadi mispresepsi.
Bahkan beberapa masyarakat melihat berita hanya dengan beberapa sumber dan
membacanya cenderung tidak sampai tuntas, dengan begitu masyarakat mudah
sekali membuat Persepsi sendiri dan memberi komentar negatif jika hal tersebut
menurutnya tidak benar.

Salah satu contoh dampak rendahnya minat baca masyarakat Indonesia ialah
peraturan pemerintah No.57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Maret lalu yang sedang
ramai diperbincangkan. Bagaimana tidak, didalam peraturan tersebut tidak lagi
mencantumkan Pancasila dan bahasa Indonesia sebagai kurikulum wajib di
tingkat perguruan tinggi. Berita ini menuai polemik dan tanda tanya untuk
sebagian orang, sejumlah masyarakatpun berkomentar negatif. Terdapat satu
cuitan dari pengguna Facebook Endang Soelihin (18/04/2021) bertuliskan "ngaku
Pancasila tapi pelajaran Pancasila dihilangkan. Ngaku bangsa Indonesia tapi
pelajaran Bahasa Indonesia dihilangkan. Rasanya seperti kita hidup di negeri
antah berantah." Hal ini pun ditanggapi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

2
Nadiem Makariem "kami dan pemerintah mengeluarkan PP No.57 ini untuk
reparasi, untuk assessment nasional yang akan dilakukan di bulan September.
Tiada maksud sama sekali untuk merubah muatan wajib di perguruan tinggi.
Namun di dalam PP tersebut yang merujuk dalam undang undang No. 20 tahun
2003 tentang Sisdiknas, menjelaskan dan mengulang substansi, masalahnya
adalah tidak secara eksy di dalam PP tersebut mengenai undang undang No.12
tahun 2022 yaitu undang undang DIKTI dimana ada mata kuliah wajib Pancasila,
Bahasa Indonesia dan sebagainya. Jadi ada mispresepsi dari masyarakat bahwa
dengan adanya PP ini pelajaran Pancasila dan Bahasa Indonesia dikeluarkan,
bukan lagi menjadi muatan mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Ini adalah
mispresepsi yang akan segera kita luruskan." Ungkap Nadiem dalam video yang
disiarkan Kemendikbud pada Jum'at (16/04/2021).

Selain itu contoh dampak rendahnya minat baca masyarakat Indonesia ialah dalam
kasus Indra Kesuma yang akrab disapa Indra Kenz. pria kelahiran Sumatera Utara
pada 31 Mei 1996 ini dikenal sebagai Crazy Rich asal Medan karena sering
membagikan gaya hidupnya yang mewah di beberapa media sosial miliknya.
Namun kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen pol Ahmad Ramadhan
menyebutkan bahwa Indra ditetapkan sebagai tersangka setelah ditemukan kasus
dugaan perjudian, pencucian uang, dan penipuan berkedok investasi lewat trading
Binary Option Binomo atau penyebaran berita bohong (hoaks) melalui media
elektronik. Polisi menjerat Indra dengan pasal 45 ayat (2) Junto pasal 27 ayat 2
atau pasal 45 A ayat (1) juncto 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, pasal 3, pasal 5 dan pasal 10
Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana dan pencucian uang atau pasal 378 KUHP Jo pasal 55 KUHP. Oleh
karena itu, Indra terancam hukuman kurungan penjara selama 20 tahun.
"Ancaman terhadap yang bersangkutan 20 tahun." Kata Ramadhan dalam
Konferensi Pers pada Kamis lalu, (24/02/2022).

Dugaan kerugian penipuan Indra Kenz mencapai 3 miliar rupiah, kepolisian terus
mengintensifkan pemeriksaan terhadap korban-korban aplikasi trading bodong
yang melibatkan Indra Kesuma alias Indra Kenz. Direktur Tindak Pidana

3
Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menyatakan influencer Indra
Kesuma mempromosikan Binomo sebagai aplikasi trading legal di Indonesia. Hal
tersebut merupakan salah satu modusnya dalam menarik banyak korban supaya
tergiur untuk melakukan investasi melalui aplikasi Binomo " modusnya beragam
salah satunya dengan promosi yang disebar terlapor IK dan lainnya. Melalui
YouTube, Instagram serta telegram. Menawarkan keuntungan melalui aplikasi
Trading Binomo yang menyatakan aplikasi Binomo legal dan resmi di Indonesia."
Ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen pol
Whisnu Herman, Jumat (11/02/2022). Dari kasus tersebut dapat diketahui bahwa
rata-rata para korban yang merupakan masyarakat Indonesia sangatlah mudah
tergiur dengan berita hoax tanpa adanya rasa ingin tahu terlebih dahulu mengenai
aplikasi Bimono. Rasa ingin tahu yang minim tersebut disebabkan oleh rendahnya
keminatan membaca masyarakat, yang justru malah membuat kerugian untuk
dirinya sendiri.

Kedua berita diatas hanyalah sebagian dampak dari rendahnya minat baca
masyarakat Indonesia. Dapat kita pahami bahwa rendah nya minat baca
masyarakat Indonesia berakibat sangat fatal dan tidak bisa disepelekan. Berikut
merupakan faktor-faktor Pendorong Rendahnya Kemampuan dan Minat Baca
masyarakat khususnya pemuda di Indonesia:

1. sistem pembelajaran di Indonesia belum mendukung terciptanya kebiasaan


membaca buku lebih banyak dari yang diajarkan.

2. mayoritas program Tv dan permainan yang menjauhkan masyarakat dari


buku.

3. masyarakat lebih suka menghabiskan waktu di tempat hiburan seperti


karaoke, taman rekreasi, mall, cafe, dan supermarket daripada duduk untuk
membaca.

4. salah persepsi tentang konsep kemampuan membaca pada sebagian besar


masyarakat termasuk siswa dan guru.

4
5. pengembangan kemampuan membaca masih dipersiapkan sebagai bagian
dari tanggung jawab mata pelajaran bahasa saja.

6. belum maksimalnya sarana, prasarana dan pelayanan perpustakaan sekolah


sebagai pusat pengembangan kemampuan membaca.

Beberapa faktor pendorong rendahnya keminatan dalam membaca di atas


merupakan tugas untuk pemerintah selaku pembuat program dan kebijakan, selain
itu juga merupakan tugas orang tua sebagai pendidik pertama dan utama untuk
anak, dan juga merupakan tugas untuk para guru, dosen serta pihak perpustakaan
sebagai lembaga baca. Literasi yang baik akan membawa pengaruh yang positif
pada prestasi belajar, terutama untuk kita para pemuda sebagai generasi penerus
bangsa. Sebagai agent of change, seharusnya upaya meningkatkan minat baca
juga merupakan tugas kita. Lalu bagaimanakah caranya? Kita bisa memulai dari
diri kita sendiri terlebih dahulu dengan beberapa tips berikut :

1. Apabila sering merasa bosan ketika melihat buku, maka cobalah memulai
dengan membaca bacaan yang ringan yang menarik perhatiamnu terlebih
dahulu, seperti buku dengan banyak ilustrasi di dalamnya. Cobalah
beberapa buku yang kamu suka hingga kamu terbiasa dengan membaca.

2. Apabila susah memahami isi buku di tempat umum atau tempat yang
ramai, maka carilah tempat sepi yang nyaman untuk kamu membaca.
Namun apabila kamu tipikal orang yang belajar dengan ada suara, maka
kamu bisa memutar lagu dengan nada yang menenangkan untuk membaca.

3. Cobalah untuk memajang buku-buku yang kamu suka di rumah. Misalnya


di sudut kamar atau ditempat yang nyaman untuk belajar. Pajanglah buku
dengan desain kesukaanmu supaya kamu senang mengunjungi tempat
tersebut dan buat checklist pada buku yang sudah dibaca , namun apabila
ingin membacanya berulang-ulang itu lebih bagus.

4. Sempatkan waktumu meskipun sebentar untuk mengunjungi perpustakaan


atau toko buku. Dengan begitu kamu akan mendapatkan referensi buku-

5
buku terbaru yang harus kamu baca, dan juga mudah untuk mencari buku
yang sedang kamu butuhkan.

5. Menghadirkan buku dalam setiap permasalahan. Ketika ada suatu


permasalan yang harus dipecahkan maka cobalah mencari solusinya pada
buku. Apabila memungkinkan cobalah membuat forum kecil dengan
teman-temanmu untuk mendiskusikan permasalahan yang ada dengan
berbagai sumber buku yang berbeda-beda.

6. Ketika kamu tidak ada waktu untuk membaca buku di rumah atau di
perpustakaan, maka bawalah buku kemanapun kamu pergi. Dengan begitu
kamu tidak akan membuang-buang waktu begitu saja apabila ada
kesempatan waktu sebentar untuk membaca, misalkan kamu sedang
mengantre atau sedang menunggu seseorang.

7. Apabila kamu orang yang sudah gemar membaca dan memiliki teman
yang kurang minat dalam membaca, maka cobalah beri dia hadiah berupa
buku yang bisa menarik minatnya. Atau ajaklah Dia bergabung dalam
event yang berhubungan dengan buku dan beberapa forum membaca
untuk mendiskusikan suatu buku bacaan.

Akhir Kata

Rendahnya minat baca pemuda kita mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia,


sebab dengan rendahnya minat baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, dimana pada akhirnya
akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Kegemaran dalam
membaca sendiri dapat memberikan dampak sangat baik, diantaranya dapat
meningkatkan konektivitas pemahaman pada otak, mengurangi stres, melawan
gejala depresi, dan mencegah penurunan kognitif seiring dengan bertambahnya
usia. Seseorang yang gemar membaca juga dapat melatih kemampuannya dalam
menulis dan menganalisa. Dari beberapa manfaat dan tips di atas, diharapkan
masyarakat Indonesia yang minim sekali minat dalam membaca menjadi
termotivasi untuk gemar membaca. oleh karena itu, dengan adanya kerja sama

6
antara guru, orang tua, dan aparat yang terkait serta membuat kegiatan yang
rekreatif dan edukatif diharapkan dapat membangun minat baca di kalangan
pemuda khususnya remaja. Sebab generasi mudalah yang akan meneruskan
tongkat estafet kepemimpinan bangsa Indonesia dan menjadikan Indonesia lebih
baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adzani, Fadli. 2021. 11 Cara Meningkatkan Minat Baca Yang Bisa Anda Coba.
(Online), (https://www.sehatq.com/artikel/cara-meningkatkan-minat-baca-
anak-yang-patut-dicoba, diakses 22 April 2022).

Oben, Bang. 2022. 12 Cara Meningatkan Minat Baca Masyarakat Yang Efektif.
(Online), (https://www.ulastopik.com/2019/03/cara-meningkatkan-minat-
baca.html, diakses 22 April 2022).

PKMB MONAPA. 2018. Apa Sih Manfaat Membac?. (Online),


(http://sibopaksara.kemdikbud.go.id/artikel-detail/apa-sih-manfaat-
membaca, diakses 23 April 2022).

Rahmadewi, Fia. 2021. Mispresepsi! Indonesia Darurat Membaca?. (Online),


(https://www.kompasiana.com/amp/fiarahmade/60a21d72d541df41f05b431
2/mispresepsi-indonesia-darurat-membaca, diakses 5 Maret 2022).

Widyastuti, Rr. Ariyani Yakti. 2022. Rekam Jejak Indra Kenz, Crazy Rich Yang
Jadi Tersangka Dalam Kasus Bimono. (Online),
(https://bisnis.tempo.co/read/1587358/waspadai-modus-penipuan-online-
saat-libur-mudik-lebaran, diakses 5 Maret 2022).

Santoso, Slamet Bowo. 2022. Kerugian Dalam Penipuan Indra Kenz Capai Rp 3
Miliar, Polisi: Indra Kesuma Mempromosikan Bimono Seolah Legal.
(Online), (https://kalbarterkini-pikiran--rakyat-
com.cdn.ampproject.org/v/s/kalbarterkini.pikiran-
rakyat.com/polhukam/amp/pr-1633711316/kerugian-dugaan-penipuan-
indra-kenz-capai-rp-3-miliar-polisi-indra-kesuma-mempromosikan-binomo-
seolah-legal?, diakses 5 Maret 2022).

Admin disperkimta. 2018. Generasi Muda Masa Depan Bangsa. (Online),


(https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/generasi-
muda-masa-depan-bangsa-38, diakses 6 maret 2022).

iv
Yayasan pengembangan anak Indonesia. 2016. Keuntungan Mempunyai Minat
Baca Tinggi. (Online), (https://bimba-aiueo.com/keuntungan-mempunyai-
minat-baca-tinggi/, diakses 6 Maret 2022).

Retno, Heriyanto. 2021. Miris, Minat Baca Di Indonesia Menurut UNESCO


Hanya O,Oo1 Persen. (Online), (https://portalbandungtimur-pikiran--
rakyat-com.cdn.ampproject.org/v/s/portalbandungtimur.pikiran-
rakyat.com/pendidikan/amp/pr-941922838/miris-minat-baca-di-indonesia-
menurut-unesco-hanya-0001-persen?, diakses 6 maret 2022).

Tahmidaten, Lilik, Wawan Krismanto. 2020. Permasalahan Budaya Membaca Di


Indonesia (Studi Pustaka Tenatng Problematika & Solusinya). Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 10 No. 1, 22-23. Diakses 5 Maret 2022,
dari Universitas Negeri Makasar.

You might also like